tujuan
DESCRIPTION
PraktikumTRANSCRIPT
Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah :
1. Mengetahui proses hidrolisis pati secara kimiawi dengan menggunakan katalisator asam klorida.
2. Menentukan konsentrasi glukosa hasil hidrolisis secara kualitatif.
3. Membandingkan kualitas glukosa hasil hidrolisis dengan glukosa murni dengan melakukan analisis secara fisis.
Alat dan Bahan
Alat Spesifikasi Jumlah
Neraca analitik 1
Penangas air 1
Temometer destilasi 1
Motor pengaduk 1
Pengaduk jangkar 1
Gelas kimia 500 mL 3
Gelas kimia 1000 mL 1
Gelas ukur 250 mL 1
Pipet ukur 5 mL 2
Pipet tetes 1
Kondensor 1
Labu leher 4 1
Botol semprot 1
Tabung reaksi 12
Rak tabung reaksi 1
Batang pengaduk 1
Hot plate 1
Kertas saring 3
Refraktometer 1
Viscometer 1
Piknometer 1
No Bahan Jumlah1 Tepung (pati) 25 gram2 Aquadest 500 ml3 Larutan HCl 1% 25 ml4 Larutan NaOH 1% 25ml5 Larutan Benedict 15 ml6 Glukosa 1 gram
Pembahasan
Oleh : Endang Yuniarti NIM 141411009
Praktikum yang dilakukan yaitu hidrolisis pati menjadi glukosa. Hidrolisis adalah
pemecahan suatu senyawa kimia menjadi dua atau lebih senyawa sederhana dengan cara
mereaksikannya dengan air. Jika dilihat dari hasil analisis kualitatif dan fisik yang dilakukan
terhadap pati, diperoleh bahwa kandungan glukosa dalam pati adalah negative atau tidak
teridentifikasi. Terlihat dari warna pati yang tidak berubah setelah ditambahkan larutan benedict
dan dipanaskan. Begitupun indeks biasnya dengan indeks bias literatur yaitu 1,334. Hal ini
disebabkan karena rantai C-nya masih utuh atau belum terputus karena proses hidrolisis. Dalam
hal ini pati masih berbentuk polisakarida (C6H10O5)n. Sehingga warna larutan setelah ditambah
benedict sebagai penguji dan dipanaskan, tetap berwarna biru. Karena struktur pati yang
berbentuk spiral masih terbentuk dengan sempurnanya mengikat molekul benedict yang ada
dalam larutan benedict sehingga warna tetap biru. Di sisi lain, dilakukan pengujian glukosa
dengan ditambahkannya yodium ke setiap tabung reaksi dan hasilnya tetap berwarna hitam hal
ini dikarenakan di dalam larutan masih terdapat amilum dan belum terbentuk glukosa.
Pada proses hidrolisa, pengadukan dan penyaringan mempunyai peranan yang sangat
penting. Pada proses pengadukan bertujuan agar menjaga homogenitas pada larutan sedangkan
pada proses penyaringan bertujuan menghilang glukosa dari pati dan juga senyawa-senyawa lain
seperti oligosakarida dan monosakarida. Karena proses pencucian ini didasarkan atas adanya
perbedaan kelarutan antara senyawa polisakarida dengan senyawa monosakarida dan disakarida.
Namun proses ini tidak dapat memisahkan pati dari senyawa-senyawa karbohidrat lainnya secara
H+
CH2OH
HHH
O
H
H OH
OHRO OR’
Pati
CH2OH
HHH
O
H
H OH
OHRO O+
HR’
CH2OH
H
HH
O
H
H OH
OHRO
++ R’OH
H2O
CH2OH
HHH
O
H
H OH
OHRO O+
HH
- H+
CH2OH
HHH
O
H
H OH
OHRO OH
keseluruhan. Terbukti pada saat diuji dengan larutan benedict dan dipanaskan, terlihat warna
merah bata yang menandakan bahwa pada laruatan terdapat glukosa. Sedangkan jika tidak
dilakukan proses penyaringan glukosa pada pati tidak akan terpisah.
Pada proses hidrolisa diperlukan suatu katalis yang berfungsi mempercepat dan
menurunkan energy aktivasi. Secara mikro, mekanisme katalis dapat dijelaskan sebagai
terjadinya tumbukan antar electron yang mengakibatkan adanya perubahan konfigurasi elektron
sehingga didapat unsur baru yang pada akhirnya mengahasilkan zat (senyawa) baru. Penambahan
katalis asam mengakibatkan kondisi asam pada larutan ( pH < 7). Untuk itu diperlukan larutan
basa untuk menetralkannya kembali.
Mekanisme reaksi hidrolisis yang dilakukan dalam praktikum adalah :
Glukosa
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jalanya reaksi hidrolisis yaitu suhu, katalis,
pengadukan, pencucian, dan waktu. Tanpa katalis (HCl) reaksi akan berjalan dengan lambat,
sehingga reaksi akan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasil. Pada proses ini
dibutuhkan waktu 1 jam dengan suhu 94 oC karena jika waktunya terlalu lama, larutan akan
berubah menjadi caramel. Karena air yang ada pada sampel akan menguap.