tujuan praktikum
TRANSCRIPT
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya.2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja.3. Mahasiswa dapat melaksanakan kerja dengan efisien (apa yang dikerjakan terlebih dahulu).4. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dan menguasai cara pembubutan dengan benar.
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Alat :
1. Mesin bubut 7. Ragum
2. Pahatb bubut 8. Majun
3. Kunci pas
4. Jangka sorong
5. Palu
6. Penitik nomor
Bahan :
Sebuah besi silinder dengan diameter 19 mm dan panjang 105 mm.Dasar Teori
Mesin bubut adalah sebuah mesin yang mencangkup segala mesin perkakas yang
memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat
ulir, pengeboran, dan meratakan permukaan benda putar. Prinsip mekanisme gerakan pada mesin
ini adalah merubah energi listrik menjadi gerakan putar pada motor listrik kemudian
ditransmisikan ke mekanisme gerak mesin bubut. Dalam hal ini prinsip mesin bubut ada 2
macam, yaitu :
1. Main Drive Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik yang ditransmisikan melalui
belt menuju gear box. Didalam gear box terdapat roda gigi yang berfungsi untuk mengatur
transmisi putaran spindle, senhingga menghasilkan putaran pada chuk.
2. Feed Drive Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.
Bagian-bagian dan fungsi mesin bubut
1. Gear Box dan Quick Change Gear Box
Adalah bagian dari system transmisi pada mesin bubut, berupa susunan roda gigi yang
berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan mengatur
kecepatannya sebelum diteruskan ke spindle. Quick Change Gear Box atau sering juga disebut
dengan feed box berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear box sebelum
diteruskan ke mekanisme pamakanan/apron. Gear Box dan Quick Change Gear Box terletak
pada Head Stock.
2. Apron Apron merupakan tempat susunan roda gigi yang menggerakkan Carriage.
3. Carriage Merupakan meja penggerak pahat dan terletak diatas apron.
4. Chuck Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang benda kerja agar
tidak bergoyang saat pembubutan.
5. TailstockTailstock terletak berhadapan dengan spindle. Berfungsi untuk menahan ujung benda kerja saat
pembubutan dan juga dapat digunakan untuk memegang tool pada saat pengerjaan drilling,
reaming, dan tapping.
6. Tool PostMerupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang pahat.
7. Compound restDigunakan untuk menopang tool post pada bermacam-macam posisi.
Gb. Komponen mesin bubut
Kontrol utama mesin bubut berupa :
1. Spindle Change Switch2. Spindle Change Lever A3. Spindle Change Lever BNo 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mrngatur kecepatan pada speed Gear Box).
Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya.
4. Left and Right Thread Change LeverDigunakan pada proses pembuatan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan atau kiri.
5. Pitch and Feed Selector Lever6. Pitch and Feed Selector Lever7. Main SwitchSaklar utama untuk menghidupkan atau mematikan mesin bubut.
8. Coolant Pump SwitchUntuk menghidupkan pompa cooling oil.
9. Spindle Forward-Stop-Reserve LeverBerfungsi untuk merubah putaran dari feed rod.
10. Compound Rest Feed LeverUntuk menggerakkan compound rest tanpa menggerakkan carriage.
11. Carriage Longitudinal Feed HandwheelEngkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah longitudinal.
12. Split Nut LeverMenggerakkan split nut yang nantinya akan memutar lead screw.
13. Saddle Lock ScrewMengunci saddle agar tidak bergerak dan dalam keadaan stabil.
14. Longitudinal and Crosws Power Feed LeverMenjalankan pembubutan otomatis dan dapat menggerakkan carriage dalam arah longitudinal
maupun melintang.
15. Tailstock Set Over ScrewUntuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
16. Tailstock Quick Transverse HandwheelMenggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
17. Tailstock Eccentric Locking Lever18. Tailstock Quil Clamping Lever19. Tailstock Locking NutNo. 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock.
20. Cross Slide HandwheelDigunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.
Prosedur Keselamatan Kerja
Untuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu dilaksanakan antara lain
sebagai berikut ;
1. Gunakan sepatu dan pakaian kerja saat pelaksanaan praktikum.2. Gunakan kacamata kerja bila ada.3. Ikatlah rambut anda bila memiliki rambut yang panjang.4. Fokus dan lakukan pekerjaan sesuai prosedur.5. Jangan bercanda saat praktikum.
Langkah kerja
Berikut langkah kerja dalam proses membubut :
A. Persiapan sebelum membubut :1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Pasang pahat yang akan digunakan pada tool post, posisikan tepat pada center.
3. Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut.
4. Pasang benda kerja pada chuck dengan bantuankunci chuck dan disenterkan.
5. Pilihb kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.
6. Nyalakan mesin bubut.
7. Tentukan titik nol dengan menyinggungkan pahat pada benda kerja hingga benda kerja
tergores sedikit.
8. Kerjakan apa yang harus dibubut terlebih dahulu (pilih bagian yang paling mudah dahulu).
9. Lakukan proses membubut sesuai gambar benda kerja yang direncanakan.
B. Selama proses pembubutan :1. Ratakan ujung benda kerja.
2. Matikan mesin saat hendak mengganti kecepan atau mengganti posisi pahat.
3. Untuk awal pembubutan lakukan secara manual untuk menghemat waktu dan saat telah
mendekati dimensi yang diinginkan lakukan pembubutan secara otomatis untuk hasil yang benda
kerja halus.
C. Setelah proses pembubutan :1. Matikan mesin bubut.
2. Lepaskan benda kerja dari chuck.
3. Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.
4. Berikan penomoran pada hasil benda kerja dan kumpulkan ke dosen pembimbing..
5. Bereskan alat-alat yang telah digunakan pada proses membubut.
Pembahasan
1. Pengerjaan diawali dengan meratakan bagian ujung benda kerja.2. Selanjutnya diameter benda kerja dibubut hingga diameternya menjadi 17,1 mm.3. Pengerjaan dilanjutkan dengan membuat bagian yang tirus. Disini pahat dimiringkan kearang bagian dalam benda kerja ± 450.
Gb. Posisi dan arah pahat pada pembubutan tirus
4. Pembubutan dilanjutkan pada tahap selanjutnya dengan urutan seperti gambar di bawah ini.
1
Gb. Urutan membubutPada bagian yang ketiga pada gambar diatas, bagian pahat yang digunakan untuk pemakanan
adalah bagian samping.
5. Untuk membubut ulir pahat harus diganti dengan pahat khusus untuk membuat ulir.
Pada praktikum membubut ini kegagalan yang saya alami adalah saya tidak bisa menyelesaikan job sheet hingga tuntas. Pada bagian ulir dan pada bagian yang berdiameter.... belum sempat saya kerjakan dikarenakan waktu praktikum telah habis sebelum proses pengerjaan selesai. Hal ini mungkin karena pemilihan bagian yang dikerjakan terlebih dahulu kurang tepat. Kondisi mesin bubut yang sebagian komponen yaitu pada otomatisnya yang tidak berfungsi normal atau dengan kata lain tidak berfungsi juga menyebabkan proses pengerjaan terlalu lama karena dari awal hingga finishingnya prosses pembubutan semuanya harus saya lakukan secara manual hingga saat finishing diperlukan kehati-hatian dalam membubut untuk menghasilkan hasil bubutan yang halus sehingga waktu yang saya butuhkan menjadi lebih lama dari yang seharusnya.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang talah dilaksanakan saya menyimpulkan bahwa :
1. Kecepatan dalam menggerakkan longitudinal feed handwheel ataupun cross slide handwheel sangat mempengaruhi halus kasarnya hasil pembubutan.2. Hasil bubutan yang baik akan ditandai dengan sayatan yang berbentuk panjang-panjang.3. Ketepatan memilih bagian mana dahulu yang hendak dikerjakan akan sangat menentukan untuk menyelesaikan benda kerja tepat waktu.
Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :
1. Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum membubut hendaknya mempelajari fungsi bagian-bagian dari mesin bubut dan modul praktikum terlebih dahulu.2. Dalam membubut untuk awalan sebaiknya proses membubut dilakukan secara manual, walaupun hasilnya kasar tidaklah masalah untuk menghemat waktu dan setelah hendak finishing barulah gunakan pembubutan otomatis untuk hasil permukaan yang halus.3. Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak atau jam praktikum ditembah untuk dapat mahasiswa menyelesaikan job sheet dan menambah pendalaman tentang membubut.
Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa dapat mengetahui komponen-komponen mesin bubut serta fungsinya.2. Mahasiswa dapat memahami dan mengerti gambar kerja.3. Mahasiswa dapat melaksanakan kerja dengan efisien (apa yang dikerjakan terlebih dahulu).4. Mahasiswa dapat mengoperasikan mesin bubut dan menguasai cara pembubutan dengan benar.
Alat dan bahan
Alat dan bahan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
Alat :
1. Mesin bubut 7. Ragum
2. Pahatb bubut 8. Majun
3. Kunci pas
4. Jangka sorong
5. Palu
6. Penitik nomor
Bahan :
Sebuah besi silinder dengan diameter 19 mm dan panjang 105 mm.
Dasar Teori
Mesin bubut adalah sebuah mesin yang mencangkup segala mesin perkakas yang
memproduksi bentuk silindris dan digunakan untuk menghasilkan benda-benda putar, membuat
ulir, pengeboran, dan meratakan permukaan benda putar. Prinsip mekanisme gerakan pada mesin
ini adalah merubah energi listrik menjadi gerakan putar pada motor listrik kemudian
ditransmisikan ke mekanisme gerak mesin bubut. Dalam hal ini prinsip mesin bubut ada 2
macam, yaitu :
1. Main Drive Gerakan utama pada mesin bubut berupa putaran motor listrik yang ditransmisikan melalui
belt menuju gear box. Didalam gear box terdapat roda gigi yang berfungsi untuk mengatur
transmisi putaran spindle, senhingga menghasilkan putaran pada chuk.
2. Feed Drive Yaitu gerakan pemakanan pahat pada benda kerja.
Bagian-bagian dan fungsi mesin bubut
1. Gear Box dan Quick Change Gear Box Adalah bagian dari system transmisi pada mesin bubut, berupa susunan roda gigi yang
berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari motor penggerak dan mengatur
kecepatannya sebelum diteruskan ke spindle. Quick Change Gear Box atau sering juga disebut
dengan feed box berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran dari gear box sebelum
diteruskan ke mekanisme pamakanan/apron. Gear Box dan Quick Change Gear Box terletak
pada Head Stock.
2. Apron Apron merupakan tempat susunan roda gigi yang menggerakkan Carriage.
3. Carriage Merupakan meja penggerak pahat dan terletak diatas apron.
4. Chuck Merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang benda kerja agar
tidak bergoyang saat pembubutan.
5. TailstockTailstock terletak berhadapan dengan spindle. Berfungsi untuk menahan ujung benda kerja saat
pembubutan dan juga dapat digunakan untuk memegang tool pada saat pengerjaan drilling,
reaming, dan tapping.
6. Tool PostMerupakan bagian mesin bubut yang berfungsi untuk memegang pahat.
7. Compound restDigunakan untuk menopang tool post pada bermacam-macam posisi.
Gb. Komponen mesin bubut
Kontrol utama mesin bubut berupa :
1. Spindle Change Switch2. Spindle Change Lever A3. Spindle Change Lever BNo 1,2,3 digunakan untuk merubah kecepatan putar (mrngatur kecepatan pada speed Gear Box).
Pengaturan kecepatan dilakukan dengan merubah posisi handle-handlenya.
4. Left and Right Thread Change LeverDigunakan pada proses pembuatan ulir, yaitu untuk mengatur pembuatan ulir kanan atau kiri.
5. Pitch and Feed Selector Lever6. Pitch and Feed Selector Lever7. Main SwitchSaklar utama untuk menghidupkan atau mematikan mesin bubut.
8. Coolant Pump SwitchUntuk menghidupkan pompa cooling oil.
9. Spindle Forward-Stop-Reserve LeverBerfungsi untuk merubah putaran dari feed rod.
10. Compound Rest Feed LeverUntuk menggerakkan compound rest tanpa menggerakkan carriage.
11. Carriage Longitudinal Feed HandwheelEngkol yang berfungsi untuk menggerakkan carriage secara manual dalam arah longitudinal.
12. Split Nut LeverMenggerakkan split nut yang nantinya akan memutar lead screw.
13. Saddle Lock ScrewMengunci saddle agar tidak bergerak dan dalam keadaan stabil.
14. Longitudinal and Crosws Power Feed LeverMenjalankan pembubutan otomatis dan dapat menggerakkan carriage dalam arah longitudinal
maupun melintang.
15. Tailstock Set Over ScrewUntuk menyetel kedudukan tailstock yang biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
16. Tailstock Quick Transverse HandwheelMenggerakkan ujung dari tailstock biasanya dilakukan pada pembubutan tirus.
17. Tailstock Eccentric Locking Lever18. Tailstock Quil Clamping Lever19. Tailstock Locking NutNo. 17,18,19 pada prinsipnya digunakan untuk mengunci kedudukan tailstock.
20. Cross Slide HandwheelDigunakan untuk menggerakkan carriage dalam arah melintang secara manual.
Prosedur Keselamatan Kerja
Untuk menghindari kecelakaan kerja prosedur keselamatan kerja perlu dilaksanakan antara lain
sebagai berikut ;
1. Gunakan sepatu dan pakaian kerja saat pelaksanaan praktikum.2. Gunakan kacamata kerja bila ada.3. Ikatlah rambut anda bila memiliki rambut yang panjang.4. Fokus dan lakukan pekerjaan sesuai prosedur.5. Jangan bercanda saat praktikum.
Langkah kerja
Berikut langkah kerja dalam proses membubut :
A. Persiapan sebelum membubut :1. Periksa dan persiapkan alat dan bahan yang akan dipergunakan.
2. Pasang pahat yang akan digunakan pada tool post, posisikan tepat pada center.
3. Ukur dimensi benda kerja sebelum dibubut.
4. Pasang benda kerja pada chuck dengan bantuankunci chuck dan disenterkan.
5. Pilihb kecepatan putar spindle yang sesuai dengan benda kerja.
6. Nyalakan mesin bubut.
7. Tentukan titik nol dengan menyinggungkan pahat pada benda kerja hingga benda kerja
tergores sedikit.
8. Kerjakan apa yang harus dibubut terlebih dahulu (pilih bagian yang paling mudah dahulu).
9. Lakukan proses membubut sesuai gambar benda kerja yang direncanakan.
B. Selama proses pembubutan :1. Ratakan ujung benda kerja.
2. Matikan mesin saat hendak mengganti kecepan atau mengganti posisi pahat.
3. Untuk awal pembubutan lakukan secara manual untuk menghemat waktu dan saat telah
mendekati dimensi yang diinginkan lakukan pembubutan secara otomatis untuk hasil yang benda
kerja halus.
C. Setelah proses pembubutan :1. Matikan mesin bubut.
2. Lepaskan benda kerja dari chuck.
3. Bersihkan mesin dari sayatan-sayatan besi bekas proses bubutan.
4. Berikan penomoran pada hasil benda kerja dan kumpulkan ke dosen pembimbing..
5. Bereskan alat-alat yang telah digunakan pada proses membubut.
Pembahasan
1. Pengerjaan diawali dengan meratakan bagian ujung benda kerja.2. Selanjutnya diameter benda kerja dibubut hingga diameternya menjadi 17,1 mm.3. Pengerjaan dilanjutkan dengan membuat bagian yang tirus. Disini pahat dimiringkan kearang bagian dalam benda kerja ± 450.
Gb. Posisi dan arah pahat pada pembubutan tirus
4. Pembubutan dilanjutkan pada tahap selanjutnya dengan urutan seperti gambar di bawah ini.
1
Gb. Urutan membubutPada bagian yang ketiga pada gambar diatas, bagian pahat yang digunakan untuk pemakanan
adalah bagian samping.
5. Untuk membubut ulir pahat harus diganti dengan pahat khusus untuk membuat ulir.
Pada praktikum membubut ini kegagalan yang saya alami adalah saya tidak bisa menyelesaikan job sheet hingga tuntas. Pada bagian ulir dan pada bagian yang berdiameter.... belum sempat saya kerjakan dikarenakan waktu praktikum telah habis sebelum proses pengerjaan selesai. Hal ini mungkin karena pemilihan bagian yang dikerjakan terlebih dahulu kurang tepat. Kondisi mesin bubut yang sebagian komponen yaitu pada otomatisnya yang tidak berfungsi normal atau dengan kata lain tidak berfungsi juga menyebabkan proses pengerjaan terlalu lama karena dari awal hingga finishingnya prosses pembubutan semuanya harus saya lakukan secara manual hingga saat finishing diperlukan kehati-hatian dalam membubut untuk menghasilkan hasil bubutan yang halus sehingga waktu yang saya butuhkan menjadi lebih lama dari yang seharusnya.
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang talah dilaksanakan saya menyimpulkan bahwa :
1. Kecepatan dalam menggerakkan longitudinal feed handwheel ataupun cross slide handwheel sangat mempengaruhi halus kasarnya hasil pembubutan.2. Hasil bubutan yang baik akan ditandai dengan sayatan yang berbentuk panjang-panjang.3. Ketepatan memilih bagian mana dahulu yang hendak dikerjakan akan sangat menentukan untuk menyelesaikan benda kerja tepat waktu.
Saran
Saran yang dapat saya sampaikan setelah praktikum ini adalah :
1. Bagi mahasiswa yang hendak praktikum di masa mendatang, sebelum praktikum membubut hendaknya mempelajari fungsi bagian-bagian dari mesin bubut dan modul praktikum terlebih dahulu.2. Dalam membubut untuk awalan sebaiknya proses membubut dilakukan secara manual, walaupun hasilnya kasar tidaklah masalah untuk menghemat waktu dan setelah hendak finishing barulah gunakan pembubutan otomatis untuk hasil permukaan yang halus.
3. Sabaiknya jadwal untuk praktikum diperbanyak atau jam praktikum ditembah untuk dapat mahasiswa menyelesaikan job sheet dan menambah pendalaman tentang membubut.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek mesin bubut , milling machine dan welding.
Dengan adanya praktek ini telah menambah wawasan dalam hal teknologi keteknikan yang sangat di butuhkan oleh seorang mahasiswa agar menjadi seorang mahasiswa yang mampu bersaing di dunia industri logam.
Penulis juga berterima kasih atas semua pihak yang telah membantu dalam laporan praktek ini , baik secara langsung maupun tidak langsung terutama Bpk Djuhana selaku dosen pembimbing.
I.frais Tujuan Praktikum1. Mahasiswa dapat mengerti tahapan yang harus dilakukan dalam membuat rodagigi.2. Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti dalam mengerjakan benda kerjadengan mesin frais.3. Mahasiswa dapat mempergunakan alat alat-alat yang berhubungan dengan mesinfrais dengan benar.4. Mahasiswa mampu membuat roda gigi dengan mesin frai
Log MasukMendaftar
Browse
LAPORANPRAKTIKUM PROSES PRODUK
SIMESIN FRAIS OLEH :NAMA :
THOMAS ADI OKTAVIANUSNIM : 115214063JURUSAN
: TEKNIK MESINFAKULTAS SAINS DAN
TEKNOLOGIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2012
I. Tujuan Praktikum1.
Mahasiswa dapat mengerti tahapan yang harus dilakukan dalam membuat rodagigi.2.
Melatih mahasiswa agar terampil dan teliti dalam mengerjakan benda kerjadengan mesin frais.3.
Mahasiswa dapat mempergunakan alat alat-alat yang berhubungan dengan mesinfrais dengan benar.4.
Mahasiswa mampu membuat roda gigi dengan mesin frais.II.
Alat dan BahanAlat :1. Mesin frais. 6. Kikir.2.
Mesin bubut dan perlengkapannya. 7. Ragum.3. Jangka sorong. 8. Penitik nomor.4.
Mata bor. 9. Majun.5. Taps (pembuat ulir dalam)Bahan :1.
Aluminium tuang dengan ukuran diameter 50 mm dan tebal 27 mm.Ø 50 mm17mm
III. Hasil akhir benda kerja yang diharapkan
Keterangan : Ukuran dalam mm.IV. Dasar Teori
Mesin frais adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannyadengan menyayat atau memakan benda kerja
menggunakan alat potong bermatabanyak yang berputar. Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin
yangdidukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabilaarbor mesin diputar oleh
motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan danbanyaknya putaran arbor dapat diatur oleh
operator mesin frais ( Rasum
, 2006).Proses kerja pada pengerjaan dengan mesin frais dimulai dengan
mencekambenda kerja, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan dengam alat potong yangdisebut
cutter, dan akhirnya benda kerja akan berubah ukuran maupun bentuknya.a.
Pengertian Dasar Dividing HeadSeorang mekanik kerap kali harus membagi keliling benda kerja untuk suatu jenis pengerjaan,
misalnya seperti gambar berikut : 1 1
6,3152 x 4,5’’
Ulir dalam
Perlengkapan yang paling sesuai
untuk keperluan tersebut adalah kepalapembagi (Dividing head). Perlengkapan ini merupakan perlengkapan khusus padamesin
Milling / Frais. Ada beberapa cara pembagian namun dalam praktikum iniyang saya gunakan adalah pembagian tidak langsung.
b. Pembagian Tidak LangsungPembagian ini dipakai apabila segi yang akan dibuat tidak dapat
dikerjakandengan menggunakan pembagian langsung, tetapi jumlah segi yang dapatdikerjakan masih terbatas pada jumlah
lubang pada piring pembagi (yang dapatditukar-tukar).Misal pembuatan segi : 9, 27, 58, 165, 312 dsb.Didalam housing kepala
pembagi ada transmisi poros roda cacing denganratio i = 40 : 1. Poros cacing terhubung dengan engkol pemutar, sedangkan
rodacacing terhubung dengan benda kerja, sehingga benda kerja berputar 1 kali, bilaengkol diputar 40 kali.
Laporan Praktikum Mesin Frais (milling machine)Tambahkan ke Koleksi2.2KReads27Readcasts0Embed Views
Published byThomas Adi Oktavianus
KIATTekanCtrl-F untuk mencari dengan cepat dibagian manapun dalam dokumen.
Info dan Peringkat
Kategori: Tugas Sekolah > Panduan Belajar, Catatan, dan KuisPeringkatTanggal diunggah: 05/19/2012Hak Cipta: Attribution Non-commercialTag: Dokumen ini tidak memiliki tag.Tandai dokumen karena berisi materi yang tidak pantas
Unduh dan cetak dokumen ini
Baca offline di penampil PDF Sunting dokumen ini dalam Adobe Acrobat, Microsoft Word, Notepad Simpan sebuah salinan kalau-kalau versi ini dihapus dari Scribd Baca dan cetak tanpa iklan