tujuan praktikum · web viewtujuan dari praktikum modul microsoft word adalah : praktikan mampu...

61
MODUL II MEMBUAT LAPORAN KOMPEHERENSIF MENGGUNAKAN MICROSOFT WORD 1.1 Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum modul Microsoft Word adalah : 1. Praktikan mampu mengaplikasikan Microsoft Word 2016 2. Praktikan mampu memaksimalkan fungsi / tools yang ada di Microsoft Word 2016 3. Praktikan mampu membuat laporan dengan baik dan benar menggunakan Microsoft Word 2016 sesuai dengan aturan. 1.2 Membuat Cover Laporan Cover laporan merupakan halaman depan dari suatu laporan. Berikut adalah cara membuat cover laporan. 1. Untuk membuat cover laporan diperlukan beberapa gambar, yaitu gambar pembuka cover dan logo unisba yang ditampilkan pada gambar 1.1 1

Upload: others

Post on 28-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MODUL II

MEMBUAT LAPORAN KOMPEHERENSIF MENGGUNAKAN MICROSOFT WORD

Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum modul Microsoft Word adalah :

1. Praktikan mampu mengaplikasikan Microsoft Word 2016

2. Praktikan mampu memaksimalkan fungsi / tools yang ada di Microsoft Word 2016

3. Praktikan mampu membuat laporan dengan baik dan benar menggunakan Microsoft Word 2016 sesuai dengan aturan.

Membuat Cover Laporan

Cover laporan merupakan halaman depan dari suatu laporan. Berikut adalah cara membuat cover laporan.

1. Untuk membuat cover laporan diperlukan beberapa gambar, yaitu gambar pembuka cover dan logo unisba yang ditampilkan pada gambar 1.1

Gambar 1. 1 Gambar yang dibutuhkan

2. Ketikan judul dibawah gambar pembuka contoh seperti pada gambar 1.2 dibawah ini.

Gambar 1. 2 Bagian Judul

3. Dibawah judul terdapat keterangan tujuan tugas ini dibuat. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 1.3

Gambar 1. 3 Tujuan tugas

4. Dibawah bagian tujuan terdapat identitas pembuat laporan. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 1.4

Gambar 1. 4 Identitas Mahasiswa

5. Dibawah bagian identitas terdapat logo unisba. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 1.4

Gambar 1. 5 Logo Unisba

6. Dibawah bagian logo unisba terdapat keterangan mengenai tujuan tugas yang digunakan sebagai identitas instansi dari laporan tersebut. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar 1.6

Gambar 1. 6 Identitas Laporan

7. Untuk contoh cover yang sudah jadi dapat dilihat pada halaman 4.

LAPORAN JURNAL

MODUL II

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Tugas Besar Sistem Produksi

Disusun Oleh :

Kelompok : 1

Nama / NPM: James Bond/ 10070217200

Alex Walker / 10070216159

Hari / Shift : Senin / 1

Asisten: Tony Stark

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERISTAS ISLAM BANDUNG

1441 H / 2020 M

Membuat Heading

Heading dalam microsoft digunakan untuk menandai judul dari setiap bab maupun sub bab yang pada laporan yang dibuat. Berikut ini adalah cara untuk membuat heading.

1. Pada bagian menu bar home terdapat beberapa group, yaitu clipboard, font, paragraph, style, editing, dan voice. Untuk dapat menggunakan fitur heading dapat dilakukan dengan cara klik heading 1 pada group style

Gambar 1. 7 Menu Bar Home

Gambar 1. 8 Group Styles Heading

2. Klik kanan pada heading yang akan dipilih, (pada kasus ini sebagai contoh digunakan heading 1), kemudian klik modify dan atur formatting seperti pada gambar 1.9.

Gambar 1. 9 Edit Formatting Heading 1

Aturan Formatting yang biasa digunakan dalam pembuatan laporan di program studi teknik industri adalah sebagai berikut.

Tabel 2. 1 Formatting Heading Laporan Program Studi Teknik Industri

Heading 1

Heading 2

Heading 3

Font

Times New Roman

Times New Roman

Times New Roman

Font Size

14

12

12

Line Spacing

1,5

1,5

1,5

Ketebalan

Bold

Bold

Bold

Aligtment

Center

Justify

Justify

Contoh pengaplikasian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.2 Rumusan Masalah

3. Lakukan Modify untuk setiap heading yang digunakan, yaitu heading 1, heading 2, dan heading 3 seperti langkah diatas.

Membuat Teks Paragraf Menjadi Rapih

Untuk dapat membuat laporan yang rapih hal yang paling mendasar yaitu aligtment, laporan yang rapih isi didalamnya menggunakan fitur aligtment justify sehingga teks yang ada didalam laporan menjadi rata kiri kanan sehingga mudah untuk dibaca. Berikut adalah cara membuat teks paragraf menjadi rapih.

1. Blok tulisan yang telah anda ketikan sebelumnya.

Gambar 1. 10 Blok tulisan yang dipilih

2. Cek pada menu bagian atas, tepatnya di kolom paragraf, Anda bisa melihat 4 opsi Align.

Gambar 1. 11 Aligtment

3. Kemudian jika sudah pilih align yang sesuai dengan keinginan Anda.

· Ctrl + L untuk Align Left (rata kiri)

· Ctrl + E untuk Align Center (rata tengah)

· Ctrl + R untuk Align Right (rata kanan)

· Ctrl + J untuk Justify (rata kanan dan kiri)

4. Lalu selanjutnya pilih Line and Paragraph Spacing pada menu Home, kemudian pilih jarak sesuai yang anda inginkan.

Gambar 1. 12 Tampilan Menu Home Line and Paragraph Spacing

5. Setelah selesai, maka langkah selanjutnya adalah mengatur Spacing Before & After pada menu Page Layout.

Gambar 1. 13 Tampilan Menu Page Layout Spacing Before & After

Sebelum paragraf dirapihkanSetelah paragraf dirapihkan

Gambar 1. 14 Perbandingan Sebelum dan Setelah Paragraf Dirapihkan

Terlihat pada gambar 1.14 bahwa laporan sebelum dirapihkan terlihat berantakan sehingga tidak enak untuk dibaca, lain halnya laporan setelah dirapihkan, teks terlihat mudah untuk dibaca.

Membuat Caption

Caption digunakan untuk memberikan keterangan terhadap gambar, tabel, maupun lampiran. Berikut ini adalah cara membuat caption.

1. Klik terlebih dahulu pada gambar atau tabel yang ingin Anda beri caption, lalu klik kanan pada gambar/tabel.

2. Klik Insert Caption, lalu pilih label untuk nama depan caption. Anda dapat membuat dan menambah label baru untuk caption serta mengatur posisinya.

Gambar 1.15 Membuat Caption

Catatan:

Untuk memberi caption pada tabel, sama saja dengan memberi caption pada gambar, yang berbeda hanya ubah atau tambahkan label tabel terlebih dahulu lalu setelah itu tentukan posisinya.

Formatting standar penulisan caption dalam laporan program studi teknik industri dapat dilihat pada tabel 1.2

Tabel 2. 2 Formatting Standar

Gambar

Tabel

Font

Times New Roman

Times New Roman

Posisi

Dibawah Gambar

Diatas Tabel

Font Size

10

10

Color

Black

Black

Line Spacing

1.0

1.0

Alignment

Center

Center

Cara Membuat Daftar Isi

Pada pembuatan Daftar Isi ini teridiri dari penggunaan format Heading dengan Style Heading 1 untuk daftar isi sebagai judul dan Heading 2 dan sebagai sub judul dan seterusnya. Membuat daftar isi halaman dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Lakukan penyuntingan teks heading styles terlebih dahulu, yang juga merupakan penyuntingan terhadap pemilihan judul dan sub Judul yang akan dijadikan Heading 1 dan 2, dan seterusnya.

2. Siapkan halaman kosong pada dokumen yang ingin dibuatkan daftar isi.

3. Klik ribbon bar References.

4. Pada group Table of Contents, klik ikon Table of Contents.

5. Pilih format daftar isi halaman yang diinginkan, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 1.17.

Gambar 1.16 Memilih Table of Contents

Catatan:

Untuk melakukan update tabel daftar isi karena ada perubahan format teks, penomoran, dan lain sebagainya. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Klik tabel daftar isi

2. Klik ribbon bar References, pada group Table of Content, klik ikon Update Table

3. Pada kotak dialog Update Table of Figure, pilih Update page number only untuk update penomoran halaman dan Update entire table untuk perubahan lainnya.

Membuat Daftar Gambar

Dengan fasilitas Tables of Figures, urutan penomoran gambar telah dilakukan secara otomatis. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Sebelumnya beri caption label terlebih dahulu pada gambar yang akan dibuat daftar gambarnya.

2. Siapkan halaman untuk daftar gambar, klik ribbon bar References pada group Captions klik ikon Insert Table of Figures.

Gambar 1.17 Membuat Daftar Gambar

3. Pada kotak dialog Table of Figures, klik Caption label pada area General.

4. Pilih nama label yang telah dibuat.

Gambar 1.18 Memilih Caption Label

5. Klik OK, maka akan muncul daftar gambar.Di bawah ini adalah contoh daftar gambar.

Gambar 1.19 Contoh Daftar Gambar

Catatan:

Seperti halnya daftar isi, pada daftar gambar juga dapat dilakukan update apabila ada perubahan, penambahan, atau pengurangan dengan langkah-langkah berikut.

1. Klik ribbon bar References, lalu Captions, klik Update Table.

2. Pada kotak dialog Update Table of Figure, pilih Update page number only untuk update penomoran halaman dan Update entire table untuk perubahan penambahan atau pengurangan, perubahan keterangan gambar, dan lain sebagainya.

Membuat Daftar Tabel

Pada dasarnya pembuatan Daftar Tabel hampir sama dengan pembuatan daftar gambar, hanya saja pada bagian caption yang dipilih adalah tabel. Selain cara membuatnya yang mirip, begitu pula cara untuk memperbaharui daftar tabel sebagai berikut.

Gambar 1. 20 Memilih Caption Label

Membuat Penulisan Daftar Pustaka Otomatis

Daftar pustaka disusun berurutan secara abjad menurut nama belakang penulis pertama tanpa menyertakan gelar akademik. Cara penulisan daftar pustaka berbeda-beda sesuai dengan sumber pustaka. Berikut akan dijelaskan ketentuan penulisan daftar pustaka otomatis.

1. Klik pada menu toolbars References, lalu klik insert Citation dan pilih Add New Source seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. 21 Tampilan Menu References Insert Citation

2. Jika sudah maka isi kolom tersebut dari sumber referensi yang sudah dipilih dan kemudian klik ok.

Gambar 1. 22 Tampilan References Insert Citation Create Source

3. Maka akan muncul seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1. 23 Tampilan Citation Yang Sudah Dibuat

Catatan : data dari sitasi sebelumnya harus udah dimasukkan dalam word dahulu, lalu Insert Citation pada titik terakhir data sitasi, maka akan muncul seperti contoh (Angel, 2018).

4. Setelah membuat beberapa sitasi, lakukan update daftar pustaka untuk validasi. Untuk edit atau menghapus sumber referensi, klik References dan pilih Manage Sources.

Gambar 1. 24 Tampilan Untuk Mengubah Citation Yang Sudah Dibuat

5. Kemudian klik pilihan Bibliography untuk memilih model Built-In dari sitasi yang telah dibuat.

Gambar 1. 25 Tampilan Pilihan Bibliography

6. Lalu hasil nya akan muncul seperti gambar dibawah ini.

Gambar 1. 26 Tampilan Hasil Citation

7. Untuk mengganti Style, klik Style lalu bisa pilih yang akan digunakan.

Gambar 1. 27 Tampilan Style Citation

Gambar 1. 28 Tampilan Hasil Citation Setelah Menggunakan Style

Membuat Halaman Orientasi Potrait dan Landscape dalam 1 Dokumen

Kasus ini terjadi ketika kita ingin memasukkan tabel yang memiliki banyak kolom sehingga diperlukan orientasi landscape. Berikut ini adalah cara membuat orientasi potrait dan landscape dalam 1 dokumen.

1. Kita pilih satu halaman yang ingin dijadikan landscape

2. Pilih menu bar Layout - Breaks Next Page

Gambar 1. 29 Breaks Next Page

3. Setelah klik next page akan menjadi section baru, dan dapat digunakan orientasi landscape

4. Jika ingin halaman selanjutnya orientasinya adalah potrait kembali lakukan pengulangan sekali dalam breaks dan next page dan atur orientasi halaman ke potrait kembali.

Implementasi Praktikum

Rapihkanlah Laporan Dibawah Ini Dengan Ketentuan Sebagai Berikut :

1. MARGIN

a. Left : 4 cm

b. Right : 3 cm

c. Top : 3 cm

d. Bottom : 3cm

2. Ukuran Kertas A4

3. Font yang digunakan untuk keseluruhan laporan yaitu :

a. Font : Times New Roman

b. Font Size : 12

c. Alignment : Justify

d. Line Spacing : 1,5cm

e. Space Before Paragraph : 0 cm

f. Space After Paragrah : 0 cm

g. Font Color : Black

4. Tampilkan Page Number dibagian bawah halaman

5. Beri heading untuk setiap sub bab yang ada

6. Beri caption untuk setiap gambar dan tabel dengan ketentuan :

a. Font : Times New Roman

b. Font Size : 10

c. Bold

d. Line spacing 1,0 cm dengan space before : 0cm dan space after : 0cm

e. Alignment : Center

f. Font Color : Black

7. Buatlah daftar isi secara otomatis dengan menggunakan fitur table of content

8. Buatlah daftar tabel dan daftar gambar secara otomatis dengan insert table of figure

HALAMAN COVER

HALAMAN DAFTAR ISI

HALAMAN DAFTAR GAMBAR

HALAMAN DAFTAR TABEL

BAB IPENDAHULUAN

Dalam kegiatan proses produksi, perusahaan membutuhkan suatu sistem produksi dengan perencanaan dan pengendalian yang baik. Maka penjadwalan produksi merupakan hal yang penting dalam perencanaan produksi (Sumantri, 2011). Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kepuasan konsumen terhadap produk jadi yang dihasilkannya akan mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen kepada perusahaan. Perancangan sistem manufaktur menjadi salah satu keahlian dalam menekankan pada analisa perencanaan, pengembangan, dan penggunaan metode dan alat produksi yang tepat agar produk tersebut dapat diproduksi dengan selalu mempertimbangkan profitability, realibility, maintenanceability dari proses produksinya untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadapa perusahaan.

Manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti membuat dengan tangan (manual) atau dengan mesin sehingga menghasilkan sesuatu barang. Untuk membuat sesuatu barang dengan tangan maupum mesin diperlukan bahan atau barang lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa manufaktur adalah kegiatan memproses suatu atau beberapa bahan menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih besar. Manufaktur juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan memproses pengolahan input menjadi output. Kegiatan manufaktur dapat dilakukan oleh perorangan (manufacturer) maupun oleh perusahaan (manufacturing company). Sedangkan industri manufaktur adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar (Heizer Jay, Render Barry, 2005)

BAB IIPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

2.1Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan proses produksi yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Data yang didapat berasal dari pengamatan pada proses seluruh stasiun. Data yang dikumpulkan terdiri dari waktu kerja dan layout produksi Selanjutnya data akan diolah sehingga menghasilkan waktu baku dan dilakukan penggambaran peta-peta kerja dan dapat menentukan perbaikan kerja yang lebih baik lagi.

2.1.1Lay Out Produksi

Layout merupakan gambaran lantai produksi yang berisikan stasiun-stasiun kerja. Informasi yang didapatkan dari layout produksi yaitu praktikan diharapkan bisa mengetahui letak stasiun-stasiun kerja yang ada dan urutan tahapan proses produksi. Didalam ruang produksi terdapat stasiun diantaranya gudang bahan baku, stasiun pengukuran, stasiun pembubutan, stasiun pemotongan, stasiun freis, stasiun pengeboran, stasiun penghalusan, stasiun pemeriksaan stasiun perakitan 1, stasiun perakitan 2, stasiun perakitan 3 dan yang terakhir gudang bahan jadi.

Gambar 2. 1 Layout Produksi

2.1.2Kondisi Lingkungan Kerja & Deskripsi Pekerjaan

Kondisi lingkungan kerja yang terjadi yaitu dilihat dari stasiun kerja dimana komponen produk di produksi. Jarak antar stasiun tidak terlalu jauh sehingga saat komponen dipindahkan dengan mudah, dan kondisi antar stasiun sudah baik dan saling keterkaitan. Namun terdapat beberapa stasiun yang kurang baik, misalnya pada stasiun pengukuran yang diperlukan tingkat ketelitian dan fokus yang tinggi posisinya dekat dengan mesin pemotongan yang mengeluarkan suara bising.

Terdapat 12 stasiun kerja, diantaranya gudang bahan baku, pengukuran, pembubutan, pemotongan, pengefreisan, pengeboran, penghalusan, pemeriksaan, perakitan 1, perakitan 2, perakitan 3, dan gudang bahan jadi. Pekerjaan yang dilakukan oleh operator pada setiap stasiun kerja dilakukan sesuai dengan komponen produknya. Berikut ini deskripsi pekerjaan setiap stasiun kerja:

· Gudang Bahan Baku

Kondisi lingkungan kerja gudang bahan baku dapat dikatakan panas, kotor, dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Dalam gudang bahan baku menyimpan semua komponen yang akan digunakan untuk membuat mainan mobik truk kayu. Gudang bahan baku juga merupakan awal dari proses produksi

· Stasiun pengukuran

Setalah itu terdapat stasiun pengukuran, kondisi lingkungan kerja dinilai panas dan kotor. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengukur setiap komponen yang akan di produksi di stasiun selanjutnya.

· Stasiun pembubutan

Di stasiun pembubutan, kondisi ligkungan kerja dinilai panas, tingkat kebisingan cukup tinggi dan kotor. Komponen yang dibuat dalam stasiun ini yaitu pembuatan roda

· Stasiun pemotongan

Stasiun pemotongan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Perkerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah memotong setiap komponen yang telah diproses di stasiun sebelumnya yang terdiri dari roda, landasan depan & belakang, kabin 1, box 1 dan pembatas.

· Stasiun pengefreisan

Di stasiun pengefreisan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah menghilakan bagian dari benda kerja untuk memperoleh komponen yang akan di bentuk dari komponen sebelumnya, yang terdiri dari box 1, kabin 1 dan pembatas.

· Stasiun pengeboran

Di stasiun pengeboran, kondisi lingkungan kerja dinilai panas dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengebor komponen untuk membuat lubang benda kerja dengan diameter yang sudah ditentukan, komponen yang melewati pengeboran yaitu landasan depan & belakang, Pembatas 1, dan roda.

· Stasiun penghalusan

Di stasiun penghalusan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah menghaluskan setiap komponen yang sudah diproses pada stasiun sebelumnya sehingga komponen halus.

· Stasiun pemeriksaan

Di stasiun pemeriksaan, kondisi lingkungan kerja dilanai kurangan nyaman dalam memeriksa komponen,dinilai kurang luas tempat dalam pemeriksaan, terperatur sedang,atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin.. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah pemeriksaan dalam semua komponen apakah sudah rapih dan bener dalam semua stasiun yang dilakukan dalam semua komponen.

· Stasiun perakitan 1

Di stasiun perakitan 1, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang,atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah merakit dari komponen landasan, pasak1, kap, kabin 1, dan kabin 2 untuk memproses perakitan. Setelah komponen-komponen tersebut dirakit oleh operator selanjutnya dikirim ke stasiun perakitan 3.

· Stasiun perakitan 2

Di stasiun perakitan 2, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang, atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah merakit dari komponen bagasi, pasak 4, dan roda untuk memproses perakitan. Setelah komponen-komponen diprakit oleh operator selanjutnya di kirim ke stasiun perakitan 3.

· Stasiun perakitan 3

Di stasiun perakitan 3, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang,atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah melanjutkan komponen dari stasiun 1 dan stasiun 2 dan selanjutnya merakit as roda dan roda untuk memproses perakitan. Setelah komponen-komponen dirakit keseluran jadilah suatu produk mainan mobil jeep.

2.1.3Deskripsi Produk

Produk yang akan diteliti yaitu mainan truk kayu yang terdiri dari 9 komponen. Komponen yang diproduksi ada 6 diantaranya landasan depan, landasan belakang, kabin 1, pembatas 1, box 1, dan roda. Komponen yang dibeli ada 3 diantaranya pasak 1, pasak 2, dan as roda.

Berikut gambar 3D produk mainan truk kayu yang diproduksi.

Gambar 2. 2 Produk Mainan Truk Kayu

2.1.4Data Waktu Jam Henti

Data waktu jam henti diperoleh dari hasil pengukuran dalam proses pembuatan produk mainan truk kayu setiap komponen dan kegiatan. Data waktu jam henti diambil sebanyak 50 data. Berikut data yang memuat waktu jam henti.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengetahui permintaan pada produk mainan mobil tangki air dan mobil tangki minyak yang akan di produksi. Permintaan produksi tersebut selama 12 bulan, berikut data permintaan produk mainan mobil tangki air dan mobil tangki minyak. Berikut pengumpulan data demand dapat dilihat pada Tabel sum min

Operasi Ke- 1 :

2.1.5Data Demand, Produksi dan Jumlah Cacat

Pengumpulan data ini diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pengumpulan data tersebut berisikan waktu kerja dan waktu baku yang telah diperoleh dari modul 2. Pengumpulan data juga berisikan data ongkos, spesifikasi produk, ramalan permintaan agregat, data Costumer Order dan Item Master File dan data Routing.

No

Tahun

Demand (Unit)

Produksi (Unit)

Cacat (Unit)

1

2010

2000

3000

120

2

2011

2400

3000

150

3

2012

3100

3000

200

4

2013

2800

3000

160

5

2014

3500

3000

210

6

2015

3000

3000

200

7

2016

2900

3000

180

8

2017

3700

3000

220

9

2018

4000

3000

240

10

2019

4100

3000

240

11

2020

4400

3000

250

2.1.6Data Ongkos

Data ongkos merupakan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi mobil mainan tangki air dan tangki minyak. Data ongkos berisikan ongkos produksi, ongkos pesan dan ongkos simpan yang sudah ditentukan sebelumnya. Berikut ini ialah data ongkos nya dapat dilihat dari

No

Nama Produk

Harga

Demand

Total Penjualan

1

Truck1

Rp 75.000

700

Rp 52.500.000

2

Truck2

Rp 70.000

500

Rp 35.000.000

3

Truck3

Rp 90.000

800

Rp 72.000.000

Total

Rp159.500.000

Penjualan Terbesar

Rp 72.000.000

Penjualan Terkecil

Rp 35.000.000

Jumlah Truck Terjual

2000

BAB IIIANALISIS

Praktikum Perancangan Sistem Manufaktur ini dilaksanakan untuk melakukan perancangan dan perencanaan pembuatan mainan Mobil truck 1, 2 dan 3 dengan target pemasaran anak-anak berusia 5-7 tahun. Pengukuran waktu baku ini dilakukan dengan penilitian secara langsung dengan metode jam henti. Waktu baku dihasilkan dari proses produksi mainan mobil truk kayu dengan menunjukkan waktu yang digunakan pekerja untuk membuat produk mainan mobil truk kayu tersebut, Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dalam data demand , jumlah produksi dan diperoleh grafik mengalami fluktuasi.

BAB IVKESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa.

· Didapat jumlah truck yang terjual sebanyak 2000 dengan penjualan terbesar Rp72.000.000

· Waktu baku yang dibutuhkan dalam proses produksi berbeda – beda tergantung pada kesulitan dan ketelitian.

· Data Demand, produksi dan jumlah kecacatan mengalami fluktuasi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen, 2018. Modul Praktikum Sistem Produksi,, Universitas Islam Bandung, Bandung. [Diakses 20 Juli 2019]

CONTOH LAPORAN JADI

2

LAPORAN JURNAL

MODUL II

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan

Tugas Besar Sistem Produksi

Disusun Oleh :

Kelompok : 1

Nama / NPM: James Bond/ 10070217200

Alex Walker / 10070216159

Hari / Shift : Senin / 1

Asisten: Tony Stark

LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERISTAS ISLAM BANDUNG

1441 H / 2020 M

DAFTAR ISI

DAFTAR ISIiDAFTAR GAMBARiiDAFTAR TABELiiiBAB I PENDAHULUAN1BAB II PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA22.1Pengumpulan Data22.1.1Lay Out Produksi22.1.2Kondisi Lingkungan Kerja & Deskripsi Pekerjaan32.1.3Deskripsi Produk52.1.4Data Waktu Jam Henti52.1.5Data Demand, Produksi dan Jumlah Cacat62.1.6Data Ongkos7BAB III ANALISIS8BAB IV KESIMPULAN9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Layout Produksi2

Gambar 2. 2 Produk Mainan Truk Kayu5

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 3 Pengumpulan Data Demand6

Tabel 2. 4 Data Demand, Produksi, dan Jumlah Cacat6

Tabel 2. 5 Data Ongkos7

2

1. BAB IPENDAHULUAN

Dalam kegiatan proses produksi, perusahaan membutuhkan suatu sistem produksi dengan perencanaan dan pengendalian yang baik. Maka penjadwalan produksi merupakan hal yang penting dalam perencanaan produksi (Sumantri, 2011). Ketidakmampuan perusahaan dalam memenuhi kepuasan konsumen terhadap produk jadi yang dihasilkannya akan mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen kepada perusahaan. Perancangan sistem manufaktur menjadi salah satu keahlian dalam menekankan pada analisa perencanaan, pengembangan, dan penggunaan metode dan alat produksi yang tepat agar produk tersebut dapat diproduksi dengan selalu mempertimbangkan profitability, realibility, maintenanceability dari proses produksinya untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadapa perusahaan.

Manufaktur berasal dari kata manufacture yang berarti membuat dengan tangan (manual) atau dengan mesin sehingga menghasilkan sesuatu barang. Untuk membuat sesuatu barang dengan tangan maupum mesin diperlukan bahan atau barang lain. Secara umum dapat dikatakan bahwa manufaktur adalah kegiatan memproses suatu atau beberapa bahan menjadi barang lain yang mempunyai nilai tambah yang lebih besar. Manufaktur juga dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan memproses pengolahan input menjadi output. Kegiatan manufaktur dapat dilakukan oleh perorangan (manufacturer) maupun oleh perusahaan (manufacturing company). Sedangkan industri manufaktur adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang bernilai tambah lebih besar (Heizer Jay, Render Barry, 2005)

BAB IIPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan berdasarkan proses produksi yang sudah dilaksanakan sebelumnya. Data yang didapat berasal dari pengamatan pada proses seluruh stasiun. Data yang dikumpulkan terdiri dari waktu kerja dan layout produksi Selanjutnya data akan diolah sehingga menghasilkan waktu baku dan dilakukan penggambaran peta-peta kerja dan dapat menentukan perbaikan kerja yang lebih baik lagi.

Lay Out Produksi

Layout merupakan gambaran lantai produksi yang berisikan stasiun-stasiun kerja. Informasi yang didapatkan dari layout produksi yaitu praktikan diharapkan bisa mengetahui letak stasiun-stasiun kerja yang ada dan urutan tahapan proses produksi. Didalam ruang produksi terdapat stasiun diantaranya gudang bahan baku, stasiun pengukuran, stasiun pembubutan, stasiun pemotongan, stasiun freis, stasiun pengeboran, stasiun penghalusan, stasiun pemeriksaan stasiun perakitan 1, stasiun perakitan 2, stasiun perakitan 3 dan yang terakhir gudang bahan jadi.

Gambar 2. 1 Layout Produksi

Kondisi Lingkungan Kerja & Deskripsi Pekerjaan

Kondisi lingkungan kerja yang terjadi yaitu dilihat dari stasiun kerja dimana komponen produk di produksi. Jarak antar stasiun tidak terlalu jauh sehingga saat komponen dipindahkan dengan mudah, dan kondisi antar stasiun sudah baik dan saling keterkaitan. Namun terdapat beberapa stasiun yang kurang baik, misalnya pada stasiun pengukuran yang diperlukan tingkat ketelitian dan fokus yang tinggi posisinya dekat dengan mesin pemotongan yang mengeluarkan suara bising.

Terdapat 12 stasiun kerja, diantaranya gudang bahan baku, pengukuran, pembubutan, pemotongan, pengefreisan, pengeboran, penghalusan, pemeriksaan, perakitan 1, perakitan 2, perakitan 3, dan gudang bahan jadi. Pekerjaan yang dilakukan oleh operator pada setiap stasiun kerja dilakukan sesuai dengan komponen produknya. Berikut ini deskripsi pekerjaan setiap stasiun kerja:

· Gudang Bahan Baku

Kondisi lingkungan kerja gudang bahan baku dapat dikatakan panas, kotor, dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Dalam gudang bahan baku menyimpan semua komponen yang akan digunakan untuk membuat mainan mobik truk kayu. Gudang bahan baku juga merupakan awal dari proses produksi

· Stasiun pengukuran

Setalah itu terdapat stasiun pengukuran, kondisi lingkungan kerja dinilai panas dan kotor. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengukur setiap komponen yang akan di produksi di stasiun selanjutnya.

· Stasiun pembubutan

Di stasiun pembubutan, kondisi ligkungan kerja dinilai panas, tingkat kebisingan cukup tinggi dan kotor. Komponen yang dibuat dalam stasiun ini yaitu pembuatan roda

· Stasiun pemotongan

Stasiun pemotongan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Perkerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah memotong setiap komponen yang telah diproses di stasiun sebelumnya yang terdiri dari roda, landasan depan & belakang, kabin 1, box 1 dan pembatas.

· Stasiun pengefreisan

Di stasiun pengefreisan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah menghilakan bagian dari benda kerja untuk memperoleh komponen yang akan di bentuk dari komponen sebelumnya, yang terdiri dari box 1, kabin 1 dan pembatas.

· Stasiun pengeboran

Di stasiun pengeboran, kondisi lingkungan kerja dinilai panas dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan adalah mengebor komponen untuk membuat lubang benda kerja dengan diameter yang sudah ditentukan, komponen yang melewati pengeboran yaitu landasan depan & belakang, Pembatas 1, dan roda.

· Stasiun penghalusan

Di stasiun penghalusan, kondisi lingkungan kerja dinilai panas, kotor banyak scrap dan tingkat kebisingan nya cukup tinggi. Pekerjaan yang dilakukan pada stasiun ini ialah menghaluskan setiap komponen yang sudah diproses pada stasiun sebelumnya sehingga komponen halus.

· Stasiun pemeriksaan

Di stasiun pemeriksaan, kondisi lingkungan kerja dilanai kurangan nyaman dalam memeriksa komponen,dinilai kurang luas tempat dalam pemeriksaan, terperatur sedang,atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin.. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah pemeriksaan dalam semua komponen apakah sudah rapih dan bener dalam semua stasiun yang dilakukan dalam semua komponen.

· Stasiun perakitan 1

Di stasiun perakitan 1, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang,atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah merakit dari komponen landasan, pasak1, kap, kabin 1, dan kabin 2 untuk memproses perakitan. Setelah komponen-komponen tersebut dirakit oleh operator selanjutnya dikirim ke stasiun perakitan 3.

· Stasiun perakitan 2

Di stasiun perakitan 2, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang, atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah merakit dari komponen bagasi, pasak 4, dan roda untuk memproses perakitan. Setelah komponen-komponen diprakit oleh operator selanjutnya di kirim ke stasiun perakitan 3.

· Stasiun perakitan 3

Di stasiun perakitan 3, kondisi lingkungan kerja dinilai terperatur sedang,atmosfir baik, dan bisingnya karena banyak mesin. Dan pekerjaan yang dilakukan adalah melanjutkan komponen dari stasiun 1 dan stasiun 2 dan selanjutnya merakit as roda dan roda untuk memproses perakitan. Setelah komponen-komponen dirakit keseluran jadilah suatu produk mainan mobil jeep.

Deskripsi Produk

Produk yang akan diteliti yaitu mainan truk kayu yang terdiri dari 9 komponen. Komponen yang diproduksi ada 6 diantaranya landasan depan, landasan belakang, kabin 1, pembatas 1, box 1, dan roda. Komponen yang dibeli ada 3 diantaranya pasak 1, pasak 2, dan as roda.

Berikut gambar 3D produk mainan truk kayu yang diproduksi.

Gambar 2. 2 Produk Mainan Truk Kayu

Data Waktu Jam Henti

Data waktu jam henti diperoleh dari hasil pengukuran dalam proses pembuatan produk mainan truk kayu setiap komponen dan kegiatan. Data waktu jam henti diambil sebanyak 50 data. Berikut data yang memuat waktu jam henti.

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengetahui permintaan pada produk mainan mobil tangki air dan mobil tangki minyak yang akan di produksi. Permintaan produksi tersebut selama 12 bulan, berikut data permintaan produk mainan mobil tangki air dan mobil tangki minyak. Berikut pengumpulan data demand dapat dilihat pada tabel 1.3

Tabel 2. 3 Pengumpulan Data Demand

Operasi Ke- 1 :

Data Demand, Produksi dan Jumlah Cacat

Pengumpulan data ini diperoleh berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pengumpulan data tersebut berisikan waktu kerja dan waktu baku yang telah diperoleh dari modul 2. Pengumpulan data juga berisikan data ongkos, spesifikasi produk, ramalan permintaan agregat, data Costumer Order dan Item Master File dan data Routing.

Tabel 2. 4 Data Demand, Produksi, dan Jumlah Cacat

No

Tahun

Demand (Unit)

Produksi (Unit)

Cacat (Unit)

1

2010

2000

3000

120

2

2011

2400

3000

150

3

2012

3100

3000

200

4

2013

2800

3000

160

5

2014

3500

3000

210

6

2015

3000

3000

200

Lanjutan Tabel 2. 4 Data Demand, Produksi, dan Jumlah Cacat

No

Tahun

Demand (Unit)

Produksi (Unit)

Cacat (Unit)

7

2016

2900

3000

180

8

2017

3700

3000

220

9

2018

4000

3000

240

10

2019

4100

3000

240

11

2020

4400

3000

250

Data Ongkos

Data ongkos merupakan biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi mobil mainan tangki air dan tangki minyak. Data ongkos berisikan ongkos produksi, ongkos pesan dan ongkos simpan yang sudah ditentukan sebelumnya. Berikut ini ialah data ongkos nya dapat dilihat dari Tabel 1.6

Tabel 2. 5 Data Ongkos

No

Nama Produk

Harga

Demand

Total Penjualan

1

Truck1

Rp 75.000

700

Rp 52.500.000

2

Truck2

Rp 70.000

500

Rp 35.000.000

3

Truck3

Rp 90.000

800

Rp 72.000.000

Total

Rp159.500.000

Penjualan Terbesar

Rp 72.000.000

Penjualan Terkecil

Rp 35.000.000

Jumlah Truck Terjual

2000

BAB IIIANALISIS

Praktikum Perancangan Sistem Manufaktur ini dilaksanakan untuk melakukan perancangan dan perencanaan pembuatan mainan Mobil truck 1, 2 dan 3 dengan target pemasaran anak-anak berusia 5-7 tahun. Pengukuran waktu baku ini dilakukan dengan penilitian secara langsung dengan metode jam henti. Waktu baku dihasilkan dari proses produksi mainan mobil truk kayu dengan menunjukkan waktu yang digunakan pekerja untuk membuat produk mainan mobil truk kayu tersebut, Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan dalam data demand , jumlah produksi dan diperoleh grafik mengalami fluktuasi.

BAB IVKESIMPULAN

Berdasarkan analisis yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :

1. Didapat jumlah truck yang terjual sebanyak 2000 dengan penjualan terbesar Rp72.000.000

2. Waktu baku yang dibutuhkan dalam proses produksi berbeda – beda tergantung pada kesulitan dan ketelitian.

3. Data Demand, produksi dan jumlah kecacatan mengalami fluktuasi

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen, 2018. Modul Praktikum Sistem Produksi,, Universitas Islam Bandung, Bandung. [Diakses 20 Juli 2019]

Stasiun PembubutanStasiun PemotonganStasiun PengfreisanStasiun PengeboranStasiun PenghalusanGudang Bahan BakuStasiun Perakitan 3Stasiun Perakitan 2Stasiun Perakitan 1Gudang PenyimpanStasiun PengukuranStasiun Pemeriksaan700mm10760mm5353mm

Stasiun PembubutanStasiun PemotonganStasiun PengfreisanStasiun PengeboranStasiun PenghalusanGudang Bahan BakuStasiun Perakitan 3Stasiun Perakitan 2Stasiun Perakitan 1Gudang PenyimpanStasiun PengukuranStasiun Pemeriksaan

1m

3000mm

2500mm

3000mm

2500mm

Operasi Ke-XiWSNPenilaian

11,82,01,81,82,02,01,81,82,017,01,99,0BURUK

21,21,21,21,21,21,21,21,01,210,61,29,0BAIK

32,02,01,72,02,02,02,02,02,017,72,09,0BURUK

42,02,02,02,02,02,02,02,01,717,72,09,0BURUK

52,01,72,02,02,02,02,02,02,017,72,09,0BURUK

61,51,71,51,71,51,71,51,71,514,21,69,0BURUK

71,21,01,01,01,01,01,01,01,09,21,09,0BAIK

82,32,02,02,02,02,02,02,02,018,32,09,0BURUK

92,02,02,02,02,02,02,02,02,018,02,09,0BURUK

101,21,01,21,21,21,21,21,21,210,61,29,0BAIK

111,01,21,01,01,01,01,01,01,09,21,09,0BAIK

122,01,82,22,22,22,22,22,22,219,22,19,0BURUK

131,21,21,01,21,21,21,21,21,210,61,29,0BAIK

142,01,82,02,01,82,02,02,01,817,41,99,0BURUK

151,21,41,21,21,21,21,21,21,211,01,29,0BAIK

162,22,02,22,02,22,22,22,02,219,22,19,0BURUK

171,01,01,01,01,01,21,01,01,09,21,09,0BAIK

182,42,22,02,22,22,02,02,22,219,42,29,0BURUK

Total30,229,129,029,729,730,129,529,529,4266,129,6162,0

Waktu Operasi Terbesar

Waktu Operasi Terkecil

Waktu Operasi

1,0

2,4

Stasiun PembubutanStasiun PemotonganStasiun PengfreisanStasiun PengeboranStasiun PenghalusanGudang Bahan BakuStasiun Perakitan 3Stasiun Perakitan 2Stasiun Perakitan 1Gudang PenyimpanStasiun PengukuranStasiun Pemeriksaan

1m

3000mm

2500mm

3000mm

2500mm