tugasss kimia

25

Click here to load reader

Upload: miiiiiiiinez-ch

Post on 26-Jun-2015

673 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugasss kimia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Larutan adalah campuran homogen dua zat atau lebih yang saling melarutkan

dan masing-masing zat penyusunnya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik. Larutan

terdiri atas zat terlarut dan pelarut.

Berdasarkan daya hantar listriknya (daya ionisasinya), larutan dibedakan dalam

dua macam, yaitu larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Larutan elektrolit adalah

larutan yang dapat menghantarkan arus listrik. Larutan ini dibedakan atas: Larutan

elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat

terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha

= 1). Sedangkan larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya

lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar:O < alpha < 1. Ada juga yang disebut

dengan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus

listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak

mengion).

Praktikum uji larutan elektrolit ini dilakukan untuk mengetahui larutan mana

yang dapat menghantarkan arus listrik dan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik..

Sehingga kita dapat mengetahui larutan mana yang termasuk larutan elektrolit kuat,

larutan elektrolit lemah, dan yang non-elektrolit.

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari praktikum kimia analisa ini adalah:

1. Untuk mengetahui atau mengidentifikasikan larutan mana yang bersifat

mengantarkan listrik dan tidak dapat menghantarkan arus listrik.

2. Untuk mengetahui bagaimana hasil percobaan dari sampel yang di ambil

sehingga siswa dapat menyusun lembar laporan.

3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan .

1

Page 2: tugasss kimia

1.3 Rumusan Masalah

Hal-hal atau masalah yang dihadapi oleh siswa didalam praktikum uji larutan

ini adalah bagaimana cara untuk mengetahui larutan yang dapat menghantarkan arus

listrik, yang dalam hal ini sampel dari larutan seperti : larutan garam, larutan extra jos,

larutan detergen dll, yang dipercobakan denganrangkaian alat uji elektrolit yang telah

dirangkai.

1.4 Manfaat

Manfaat dari praktikum uji larutan ini ialah untuk mengetahui daya hantar

listrik atau keelektrolitan dari sampel yang ada, sehingga dapat diketahui larutan mana

saja yang dapat dikategorikan sebagai larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan

nonelektrolit. Sehinnga kita dapat mengetahui dan dan mungkin dapat menggunakannya

dikehidupan sehari-hari.

1.5 Ruang Lingkup

Praktikum kimia uji larutan elektrolit ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia

Madrasah Aliyah Negeri 1 Medan, Sumatera Utara.:

Tekanan : 1 atm

Suhu : 26 oC

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah: air,detergen, asam jeruk,

garam,jenis minuman ringan (seperti: extra jos, bua fanta,nutria jeruk,dll), air sumur?air

sungai. Sedangkan alat yang digunakan pada percobaan ini adalah: Beaker Glass,

rangkaian alat uji elektrolit,cutter/pisau, lakban/slasiban hitam, dan sendok (pengaduk).

2

Page 3: tugasss kimia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Teori Sampel

2.1.1 Air

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk

kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi,tetapi tidak di planet lain.Air

menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta

mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-

lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai

awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-

obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan,

dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju

laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi

kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat

pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan Enceladus.

Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-

satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya

tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan

air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah

memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni

Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air .

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun

atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat

tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan

100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut

yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya,

seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul

organik.

3

Page 4: tugasss kimia

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum

dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-

hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan

bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan

memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen

adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila

berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal.

Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair,

adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain

tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih

kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif

pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya

muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen

dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini

membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk

dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini

disebut sebagai ikatan hidrogen. Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur

asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut elektrolisis air. Pada katoda,

dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan

ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas

oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan

OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi

keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai berikut.

Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung

pada elektroda dan dapat Dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk

menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2) yang dapat digunakan sebagai

bahan bakar kendaraan hidrogen.Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat

yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat

membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang

diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting

untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme.

4

Page 5: tugasss kimia

2.1.2 Detergen

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu

pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan

sabun, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih

baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen merupakan garam Natrium

dari asam sulfonat.Rantai hidrokarbon, R, di dalam molekul sabun di atas mungkin

adalah rantai hidrokarbon yang lurus atau rantai hidrokarbon yang bercabang. Detergen

sudah sangat akrab di kehidupan kita, terutama bagi ibu rumah tangga. Detergen

digunakan untuk mencuci pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya

pabrik menambahkan Natrium Perborat, pewangi, pelembut, Naturium Silikat,

penstabil, Enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin beragam. Tapi diantara zat-zat

tersebut ada yang tak bisa dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga

otomatis menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila air yang mengandungi

detergen dibuang ke dalam air, tercemarlah air dan pertumbuhan Alga yang sangat

cepat. Hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurangan dan

otomatis ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya mati. Selain itu limbah

Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan kualitas kesuburan

tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk cacing mati. Padahal

cacing bisa menguraikan limbah organik, non organik & menyuburkan tanah.

Bahan utamanya ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asam

sulfonik. Asam sulfonik yang digunakan dalam pembuatan detergen merupakan

molekul berantai panjang yang mengandungi 12 hingga 18 atom karbon per molekul.

Detergen pertama disintesis pada tahun 1940-an, yaitu garam natrium dari alkyl

hydrogen sulfat. Alkohol berantai panjang dibuat dengan cara penghidrogenan lemak

dan minyak.Alkohol berantai panjang ini direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan

alkil hydrogen sulfat yang kemudian dinetralkan dengan basa. Natrium lauril sulfat

adalah detergen yang baik. Karena garamnya berasal dari asam kuat, larutannya hampir

netral. Garam kalsium dan magnesiumnya tidak mengendap dalam larutannya, sehingga

dapat dipakai dengan air lunak atau air sadah. Pada masa kini, detergen yang umum

digunakan adalah alkil benzenasulfonat berantai lurus. Pembuatannya melalui tiga

tahap. Alkena rantai lurus dengan jumlah karbon 14-14 direaksikan dengan benzena dan

5

Page 6: tugasss kimia

katalis Friedel-Craft (AlCl3 atau HF) membentuk alkil benzena. Sulfonasi dan

penetralan dengan basa melengkapi proses ini.

Rantai alkil sebaiknya tidak bercabang. Alkil benzenasulfonat yang bercabang

bersifat tidak dapat didegradasi oleh jasad renik (biodegradable). Detergen ini

mengakibatkan masalah polusi berat pada tahun 1950-an, yauti berupa buih pada unit-

unit penjernihan serta disungai dan danau-danau. Sejak tahun 1965, digunakan alkil

benzenasulfonat yang tidak bercabang. Detergen jenis ini mudah didegradasi secara

biologis oleh mikroorganisme dan tidak berakumulasi dilingkungan kita.

2.1.3 Asam Jeruk

Asam (yang sering diwakili dengan rumus umum HA) secara umum

merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan

dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat

memberi proton (ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima

pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam

reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat (ditemukan

dalam cuka) dan asam sulfat (digunakan dalam baterai atau aki mobil). Asam umumnya

berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat

berbahaya dan tidak dianjurkan.

Istilah "asam" merupakan terjemahan dari istilah yang digunakan untuk hal yang

sama dalam bahasa-bahasa Eropa seperti acid (bahasa Inggris), zuur (bahasa Belanda),

atau Säure (bahasa Jerman) yang secara harfiah berhubungan dengan rasa masam.

Dalam kimia, istilah asam memiliki arti yang lebih khusus. Terdapat tiga definisi asam

yang umum diterima dalam kimia, yaitu definisi Arrhenius, Brønsted-Lowry, dan

Lewis.

Arrhenius: Menurut definisi ini, asam adalah suatu zat yang meningkatkan

konsentrasi ion hidronium (H3O+) ketika dilarutkan dalam air. Definisi yang

pertama kali dikemukakan oleh Svante Arrhenius ini membatasi asam dan basa

untuk zat-zat yang dapat larut dalam air.

6

Page 7: tugasss kimia

Brønsted-Lowry: Menurut definisi ini, asam adalah pemberi proton kepada

basa. Asam dan basa bersangkutan disebut sebagai pasangan asam-basa

konjugat. Brønsted dan Lowry secara terpisah mengemukakan definisi ini, yang

mencakup zat-zat yang tak larut dalam air (tidak seperti pada definisi

Arrhenius).

Lewis: Menurut definisi ini, asam adalah penerima pasangan elektron dari basa.

Definisi yang dikemukakan oleh Gilbert N. Lewis ini dapat mencakup asam

yang tak mengandung hidrogen atau proton yang dapat dipindahkan, seperti

besi(III) klorida. Definisi Lewis dapat pula dijelaskan dengan teori orbital

molekul. Secara umum, suatu asam dapat menerima pasangan elektron pada

orbital kosongnya yang paling rendah (LUMO) dari orbital terisi yang tertinggi

(HOMO) dari suatu basa. Jadi, HOMO dari basa dan LUMO dari asam

bergabung membentuk orbital molekul ikatan.

Walaupun bukan merupakan teori yang paling luas cakupannya, definisi Brønsted-

Lowry merupakan definisi yang paling umum digunakan. Dalam definisi ini, keasaman

suatu senyawa ditentukan oleh kestabilan ion hidronium dan basa konjugat terlarutnya

ketika senyawa tersebut telah memberi proton ke dalam larutan tempat asam itu berada.

Stabilitas basa konjugat yang lebih tinggi menunjukkan keasaman senyawa

bersangkutan yang lebih tinggi. Sistem asam/basa berbeda dengan reaksi redoks; tak

ada perubahan bilangan oksidasi dalam reaksi asam-basa.

Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:

Rasa: masam ketika dilarutkan dalam air.

Sentuhan: asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam

kuat.

Kereaktifan: asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif

terhadap logam.

Hantaran listrik: asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit.

7

Page 8: tugasss kimia

Sifat kimia

Dalam air, reaksi kesetimbangan berikut terjadi antara suatu asam (HA) dan air, yang

berperan sebagai basa,

HA + H2O ↔ A- + H3O+

Tetapan asam adalah tetapan kesetimbangan untuk reaksi HA dengan air:

Asam kuat mempunyai nilai Ka yang besar (yaitu, kesetimbangan reaksi berada

jauh di kanan, terdapat banyak H3O+; hampir seluruh asam terurai). Misalnya, nilai Ka

untuk asam klorida (HCl) adalah 107.Asam lemah mempunyai nilai Ka yang kecil (yaitu,

sejumlah cukup banyak HA dan A- terdapat bersama-sama dalam larutan; sejumlah

kecil H3O+ ada dalam larutan; asam hanya terurai sebagian). Misalnya, nilai Ka untuk

asam asetat adalah 1,8 × 10-5.Asam kuat mencakup asam halida - HCl, HBr, dan HI.

(Tetapi, asam fluorida, HF, relatif lemah.) Asam-asam okso, yang umumnya

mengandung atom pusat ber-bilangan oksidasi tinggi yang dikelilingi oksigen, juga

cukup kuat; mencakup HNO3, H2SO4, dan HClO4. Kebanyakan asam organik

merupakan asam lemah.Larutan asam lemah dan garam dari basa konjugatnya

membentuk larutan penyangga.

2.1.4 Garam

Garam adalah suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri dari atom-atom yang

membawa ion positif maupun ion negatif.Misalnya garam meja (natrium klorida) terdiri

dari ion positif natrium dan ion negatif klorida.Natrium klorida membentuk kristal pada

keadaan kering, tetapi seperti garam lainnya dalam tubuh, mudah dilarutkan dalam air.

Jika garam larut dalam air, komponennya terpisah sebagai partikel yang disebut ion.

Partikel ion terlarut ini dikenal sebagai elektrolit. Kadar (konsentrasi) setiap elektrolit

dalam larutan dari garam terlarut dapat diukur dan biasanya dihitung dalam satuan

miliekuivalen dalam setiap volume larutan.

8

Page 9: tugasss kimia

2.1.5 Listrik

Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik,

dapat juga diartikan sebagai berikut:

Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan

proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.

Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul

karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.

Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang

dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena

fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan

dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Sifat-sifat listrik Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya

yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik"

digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis

muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak

dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan

menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan

dalam fenomena listrik dan elektromagnetik.Satuan unit SI dari muatan listrik adalah

coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk

mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan

listrik adalah 0,5 coulomb".

Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten,

cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam

bola lampu (bulblamp atau bohlam). Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang

mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka

panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor

listrik.

9

Page 10: tugasss kimia

Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus

searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif),

listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika

kita hanya memegang saluran negatif.Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa juga

mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang

menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral (ground). Acuan ini, yang biasanya

di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang listrik dan satu lagi di ground di

rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita menginjak bumi

atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan tegangan antara kabel listrik di tangan

dengan tegangan di kaki (ground), membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki

sehingga kita akan mengalami kejutan listrik ("terkena strum").Listrik dapat disimpan,

misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik yang kecil, misalnya yang tersimpan

dalam batere, tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang besar,

biasanya ada sedikit efek setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik

mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub negatif.

2.1.6 Extra Joss

Extra Joss adalah produk minuman energi yang dipasarkan oleh PT Bintang

Toedjoe, lahir 14 Agustus 1994. Sasarannya adalah olahragawan, pelajar, dan pegawai

yang ingin mempertahankan konsentrasi dalam jangka waktu lama. Bentuknya bubuk

dan dijual dalam sachet, dan mengandung antara lain kafein dan ginseng. Kata JOSS

mengingatkan kita pada orang yang bersuara lantang dan penuh tenaga. Kata tersebut

diambil dari dialek pergaulan masyarakat Surabaya, dan bermakna manjur atau oke.

10

Page 11: tugasss kimia

BAB III

METODELOGI PERCOBAAN

3.1 Bahan

3.1.1 Air ( H2O )

A. Sifat Fisika

1. Berat molekul : 18,016 gr/mol

2. Titik didih : 1000C

3. Titik lebur : 00C

4. Densitas bentuk cairan : 1 gr / cm3

5. Densitas bentuk es : 0.915 gr / cm3

6. Tidak berwarna

7. Bentuk kristal heksagonal

B. Sifat Kimia

1. pH saat keadaan murni 7

2. Larut dalam 95% etil alkohol

3. Larut dalam etil eter

4. Pelarut yang baik

5. Bukan merupakan zat pengoksidasi kuat

6. Lebih bersifat reduktor daripada oksidator

7. Reaksi dengan logam besi menghasilkan Fe3O4

3Fe + 4H2O Fe3O4 + 4H2

3.1.2 Extra joss

3.1.3 Detergen

3.1.4 Garam

11

Page 12: tugasss kimia

3.1.5 Asam jeruk

3.2 Nama Alat

3.2.1 Beaker Glass

Fungsi : Sebagai wadah untuk mencampurkan larutan.

3.2.2 Cutter/pisau

Fungsi : sebagai alat pemotong / mengupas

3.2.3 Kain Lap

12

Pyrex

Page 13: tugasss kimia

Fungsi : membersihkan dan mengeringkan alat yang kotor/ basah.

3.2.4 Slasiban/lakban hitam

Fungsi : perekat alat, seperti menggabungkan baterai.

3.2.5 Kertas HVS A4

Fungsi : sebagai tempat menulis hasil laporan pengamatan.

3.2.6 Tissue

Fungsi : mengeringkan atau membersihkan alat praktikum.

3.2.7 Sendok makan

Fungsi : Pengaduk larutan

3.2.8 Gambar rangkaian alat

13

Page 14: tugasss kimia

Keterangan rangkaian alat di atas:

1. Penampang baterai

2. Kabel

3. Lampu

4. Penjepit (mulut buaya) dan Kawat tembaga

5. Penjepit (mulut buaya) dan Kawat tembaga

6. Larutan sampel

7. Beaker glass

3.3 Prosedur Praktikum

3.3.1 Menyusun Rangkaian Alat

1) Rangkailah 4 buah baterai secara tersusun memanjang mempertemukan

kutub positif dan negative baterai, dengan menyambungkannya

menngunakan lem slasiban.

2) Pada masing-masing kutub tersebut dirangkaikan kabel dengan

menggunakan baterai .

3) Lalu kedua ujung kabel dirangkai dengan menggunakan penjepit buaya.

4) Setelah itu salah satu kabel dirangkaikan timah dan dililitkan pada sebuah

lampu .

5) Pada mulut buaya tersebut dijepitkan kawat yang nantinya akan dicelupkan

ke dalam larutan yang akan diuji .

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar rangkaian di atas

3.3.2 Membuat Larutan garam

Caranya adalah :

1) Dimasukkan air hangat kedalam sebuah wadah agar mnudah larut

2) Dimasukkan 3 sdm ke dalam air hangat tersebut

3) Lalu diaduk hingga garamnya larut kedalam air

4) Ujilah larutan tersebut dengan memasukkan ujung kawat tembaga rangkaian

ke dalam larutan garam tersebut

5) Amatilah nyala lampu rangkaian dan gelembung gas pada larutan tersebut

3.3.3 Membuat Larutan jeruk nipis

14

Page 15: tugasss kimia

Caranya adalah :

1) Dimasukkan air 60 ml ke dalam bekker gelas.

2) Lalu sebuah jeruk di potong menjadi beberapa bagian.

3) Jeruk nipis diperas dan dimasukkan ke dalam beaker glass dan diaduk rata.

4) Ujilah larutan tersebut dengan memasukkan ujung kawat tembaga

rangkaian ke dalam larutan jeruk nipis tersebut.

5) Amatilah nyala lampu rangkaian dan gelelmbung gas pada larutan tersebut.

3.3.4 Membuat Larutan deterjen

Caranya adalah :

1) Dimasukkan air ke dalam wadah

2) Dimasukkan 1 sdm deterjen ke dalam wadah tersebut

3) Lalu diaduk rata

4) Ujilah larutan tersebut dengan memasukkan ujung kawat tembaga

rangkaian dalam larutan deterjen tersebut

5) Amatilah nyala lampu rangkaian dan gelembung gas pada larutan

3.3.5 Air sumur

Caranya adalah :

1) Dimasukkan air sumur ke dalam wadah .

2) Ujilah larutan tersebut dengan memasukkan ujung kawat tembaga rangkaian

ke dalam larutan tersebut.

3) Amatilah nyala lampu pada rangkaian dan gelembung gas pada larutan .

BAB IV

15

Page 16: tugasss kimia

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel/Data Hasil Pengamatan

No. Nama Zat Hasil pengamatan

Lampu Gelembung gas

1. Larutan detergen Nyala redup Gelembung sedikit

2. Larutan asam jeruk Tidak hidup Gelembung sedikit

3. Larutan air garam Nyala terang Gelembung banyak

4. Larutan extra joss Tidak hidup Gelembung banyak

5. Air sumur Tidak hidup Gelembung sedikit

4.2 Pembahasan

Melalui praktikum yang dilaksanakan pembahasannya adalah bahwa larutan

elektrolit kuat adalah larutan yang apabila dipercobaakan akan menyalakan lampu dan

menghasilkan gelembung yang banyak.Apabila nyala lampu redup atau tidak menyala

tetapi gelembung banyak, maka dapat disebut larutan elektrolit lemah. Sedangkan

larutan nonelektrolit adalah larutan yang nyala lampunya tidak menyala dan tidak

menghasilkan gelembung sama sekali.

BAB V

16

Page 17: tugasss kimia

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di ambil dari praktikum kimia uji larutan ini adalah:

Larutan ini dapat menghantarkan listrik karena larutannya mengandung ion-

ion yang bebas. Ion-ion ini berasal dari zat terlarut yang mengalami ionisasi

Larutan elektrolit kuat disebabkan oleh ion-ion yang terdapat didalam

larutan relatif banyak. Ion-ion ini berasal dari zat telarut yang terionisasi

sempurna

Larutan elektrolit lemah daya hantar listriknya lemah karena jumlah ion

dalam ion relative sedikit. Hal ini disebabkan oleh ionisasi yang kurang

sempurna dari zat terlarut

Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik karena dalam

larutan tidak terdapat muatan listrik. Hal ini disebabkan oleh zat terlarut

yang tidak terionisasi sehingga tidak terdapat ion-ion yaitu muatan listrik.

Zat terlarut tetap berupa molekul netral

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikan selanjut nya ialah:

1. Hendaknya praktikan lebih berhati-hati dalam pencampuran sampel/bahan

dan pemasangan rangkaian alat.

2. Hendaknya praktikan lebih teliti dalam mengamati banyaknya jumlah

gelembung gas dan nyala lampu yang terjadi pada larutan.

3. Hendaknya praktikan lebih berhati-hati dalam pengujian larutan dengan

rangkaian alat.

17