tugas_pelabuhan

30
BAB I PENDAHULUAN Fasilitas pelabuhan secara umum terdiri dari 2 macam fasilitas yaitu: fasilitas bergerak dan fasilitas tidak bergerak. Fasilitas bergerak meliputi kapal dan peralatan bongkar muat, sedangkan Fasilitas tidak bergerak meliputi Dermaga, terminal penumpang, gedung, lapangan penumpukan, gudang, Alur pelayaran, Menara pengawas, dan sebagainya. Barang yang diangkut oleh kapal terdiri dari : Barang potongan, barang curah dan peti kemas. Barang potongan terdiri dari barang satuan seperti mobil, mesin-mesin, material yang ditempatkan dalam bungkusan, karung atau peti. Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus, yang dapat dituangkan ke dalam kapal, sedangkan Peti kemas adalah peti yang besar yang diisi dengan barang. Terminal merupakan tempat untuk memindahkan muatan di antara sistem pengangkutan yang berbeda yaitu dari angkutan darat ke angkutan laut atau sebaliknya, berikut ini merupakan gambar dari terminal pelabuhan secara umum:

Upload: ega-marga-putra

Post on 07-Jul-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas_Pelabuhan

BAB IPENDAHULUAN

Fasilitas pelabuhan secara umum terdiri dari 2 macam fasilitas yaitu: fasilitas bergerak dan fasilitas tidak bergerak. Fasilitas bergerak meliputi kapal dan peralatan bongkar muat, sedangkan Fasilitas tidak bergerak meliputi Dermaga, terminal penumpang, gedung, lapangan penumpukan, gudang, Alur pelayaran, Menara pengawas, dan sebagainya. Barang yang diangkut oleh kapal terdiri dari : Barang potongan, barang curah dan peti kemas. Barang potongan terdiri dari barang satuan seperti mobil, mesin-mesin, material yang ditempatkan dalam bungkusan, karung atau peti. Barang curah terdiri dari barang lepas dan tidak dibungkus, yang dapat dituangkan ke dalam kapal, sedangkan Peti kemas adalah peti yang besar yang diisi dengan barang.

Terminal merupakan tempat untuk memindahkan muatan di antara sistem pengangkutan yang berbeda yaitu dari angkutan darat ke angkutan laut atau sebaliknya, berikut ini merupakan gambar dari terminal pelabuhan secara umum:

Page 2: Tugas_Pelabuhan

Untuk terminal pengiriman barang curah harus dilengkapi dengan elevator, silo, tangki penyimpanan, gudang-gudang untuk gula, pupuk dan sebagainya. Sedangkan untuk terminal peti kemas diperlukan gudang penyortiran, garasi perawatan dan menara kontrol.

Dari beberapa fasilitas yang ada diatas yang dapat berada dalam satu bangunan adalah gudang laut, kantor pabean , kantor administrasi, perusahaan pelayaran. Untuk pelabuhan-pelabuhan besar diperlukan kantor-kantor pusat dari berbagai fasilitas yang ada dalam satu bangunan. Kantor pusat ini merupakan tempat kedudukan kepala pelabuhan, kepala pemeriksa pabean, kepala polisi, kepala gudang, departemen akuntansi. Semua kegiatan yang ada di pelabuhan dikendalikan oleh kantor pusat ini.

Page 3: Tugas_Pelabuhan

BAB IITERMINAL BARANG POTONGAN (GENERAL CARGO TERMINAL)

Karena semua fasilitas yang ada dalam terminal dikendalikan oleh kantor pusat maka kantor pusatpun menyediakan fasilitas untuk terminal barang potongan. Fasilitas-fasilitas yang ada dalam terminal barang potongan dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Adapun penjelasan dari beberapa fasilitas yang terdapat di terminal barang potongan yaitu :

Gbr. Terminal Barang Potongan

1) Apron

Apron adalah halaman di atas dermaga yang terbentang dari sisi muka dermaga sampai gudang laut atau lapangan penumpukan terbuka. Guna

Page 4: Tugas_Pelabuhan

apron yaitu untuk menempatkan barang yang akan di naikkan ke kapal atau barang yang baru diturunkan dari kapal.

Muatan-muatan yang ada di atas apron harus disesuaikan dengan lebar apron, tergantung dari fasilitas yang ditempatkan di atasnya, seperti jalan untuk truk dan/atau kereta api, kran dan alat pengangkut lainnya seperti forklift, kran mobil, gerobag yang ditarik traktor dan sebagainya.Lebar apron tersebut biasanya berkisar antara 15 meter dan 25 meter. Contohnya yang terdapat di Pelabuhan Tanjung Mas dan Tanjung Priok yang mempunyai lebar terminal barang potongan sebesar 25 m.

2) Gudang Laut dan Lapangan Penumpukan Terbuka

Gudang laut (gudang line I, gudang transit) adalah gudang yang berhadapan dengan laut sehingga memudahkan gerakan barang dari kapal ke gudang atau sebaliknya. Lapangan penumpukkan terbuka menyimpan barang-barang yang tidak perlu dilindungi atau tidak perlu diperlakukan secara khusus berbeda halnya dengan gudang laut yang menyimpan barang-barang transit untuk mencapai tempat tujuan.Untuk peredaran barang bebas masa penyimpanan dalam gudang laut maximal 15 hari dan untuk barang-barang yang akan diteruskan ke pelabuhan lain maximal 30 hari. Fasilitas penyimpanan barang dalam gudang laut biasanya tidak dipungut biaya selama waktu pemakaian antara 3 sampai 5 hari namun bila melebihi dari waktu yang sudah ditetapkan maka akan dikenakan biaya.

Ukuran gudang laut tergantung dari jumlah muatan yang dimasukkan/dikeluarkan dari kapal.Untuk menghitung luas gudang laut, diambil contoh dermaga yang melayani kapal dengan bobot 10.000 dwt, setelah menurunkan muatan ruangan kapal menjadi kosong dan harus diisi kembali dengan muatan yang akan dikapalkan maka muatan yang harus dilayani adalah sebesar 20.000 ton. Apabila muatan tersebut terdapat 20% muatan yang bisa disimpan di lapangan penumpukan terbuka, maka muatannya berkurang menjadi 4.000 ton di lapangan penumpukan terbuka sedangkan 16.000 ton berada dalam gudang laut. Apabila dalam penyimpanan muatan ditumpuk setinggi 4 m maka harus diadakan perluasan sebesar 2.666 m3 dikarenakan adanya ruangan yang hilang pada saat penumpukkan muatan yang diperkirakan sebesar 25% maka harus diakan perluasan sebesar 3.333 m2. Gudang laut harus mempunyai ruangan yang diperlukan bagi lalulintas alat pengangkut seperti forklift, kran mobil atau peralatan lainnya untuk menyortir, menumpuk dan memindahkan muatan. Diperkirakan 50% dari luas gudang diperuntukkan bagi keperluan tersebut, sehingga luas total gudang laut adalah 2 x 3.333 = 6.666 m2 dan dibulatkan menjadi 7.000 m2 untuk tiap tambatan.

Panjang gudang laut minimumnya adalah sama dengan jarak antara palka (hatch) depan (terletak pada haluan kapal) dan palka belakang (terletak pada

Page 5: Tugas_Pelabuhan

buritan kapal), cara kerjanya menggunakan container crane (cc) tapi kalau kapal barang atau kapal cargo, cara kerjanya menggunakan derek kapal.

Pada dermaga tipe jari, gudang lautnya dibuat bertingkat. Konstruksi gudang bertingkat ini mahal karena :

1. fondasi bangunan berat2. struktur bangunan berat mengingat beban yang didukung sangat

besar3. diperlukan peralatan untuk menaik-turunkan barang seperti lift,

kerekan/katrol, dsb.

3) Gudang

Gudang (warehouse) sebagai tempat untuk menyimpan barang dalam waktu yang lama. Gudang ini dibuat agak jauh dari dermaga mengingat beberapa hal, yaitu :

Ruangan yang tersedia di dermaga biasanya terbatas dan hanya dipergunakan untuk keperluan bongkar muat dari/atau ke kapal.

Pengoperasian gudang laut sangat berbeda dengan gudang. Gudang laut memerlukan gang yang lebih besar untuk penanganan secara cepat dengan menggunakan peralatan pengangkut (fork lift).

Ditinjau dari segi ekonomis pembuatan gudang di dermaga tidak menguntungkan, karena konstruksi gudang lebih berat dari gudang laut, dimana kondisi tanah didaerah tersebut kurang baik sehingga dioerlukan pondasi tiang pancang yang mahal.

4) Bangunan Pendingin (Cold Storage)

Bangunan pendingin tidak tersedia pada pelabuhan Makassar namun yang ada hanya milik swasta, pelabuhan Makassar hanya memiliki bangunan api yang berguna khusus untuk barang yang mudah terbakar.

5) Fasilitas Penanganan Barang Potongan.

Ada beberapa macam alat yang digunakan untuk melakukan bongkar muat barang potongan, yaitu :

Derek Kapal (ship’s derricks)

Page 6: Tugas_Pelabuhan

Alat ini digunakan untuk mengangkat muatan yang tidak terlalu berat dan pengangkatan berlaku untuk radius kecil, yaitu sekitar 6 meter dari lambung kapal. Derek kapal terdiri dari lengan, kerekan dan kabel baja yang digerakkan (dilepas atau ditarik) dengan bantuan mesin penggerek atau yang disebut juga winch. Biasanya pada sebuah kapal ada beberapa buah derek yang beda kapasitasnya contohnya yang berkapasitas 0,5 ton; 2,5 ton dan 5 ton itupun tergantung dari besar atau kecilnya kapal tersebut. Kapal-kapal besar biasanya mempunyai satu atau lebih derek berat (heavy derrick) yang berkapasitas 10 ton sampai dengan 70 ton. Radius pengangkatan derek kapal ini biasanya kecil karena apabila terlalu panjang maka akan mengganggu stabilitas kapal.Derek kapal dapat dilihat di lampiran :

Kran Darat (shore crane)

Kran darat adalah pesawat bongkar muat barang dengan lengan cukup panjang yang ditempatkan di atas dermaga pelabuhan, tepatnya berada dipinggir permukaan perairan pelabuhan. Kran ini mempunyai roda sepanjang rel kereta api dan dapat berpindah-pindah. Daya angkat kran darat bermacam-macam, bisa antara 2,5 ton sampai 20 ton atau lebih, sesuai dengan besar atau kecilnya daya angkat dan jangkauan lengan kran yang juga dapat diatur. Jarak yang dapat dijangkau lengan cukup panjang sehingga dapat meletakkan muatan pada lantai kedua dari gudang yang bertingkat atau dapat pula meletakkan muatan pada radius 20 m dari lambung kapal.Selain kran darat yang dapat bertumpu pada rel kereta api ada pula kran yang bertumpu pada roda truk dan mengingat besarnya beban yang timbul akibat kran ini, maka dalam perencanaan dermaga harus pula diperhitungkan beban kran tersebut. Dapat dilihat dari gambar dibawah ini bentuk dari kran darat

Kran Terapung (floating crane)

Kran terapung adalah pesawat bongkar muat yang mempunyai mesin sendiri untuk bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain. Namun ada pula jenis dari pesawat ini yang tidak dilengkapi dengan mesin sendiri sehingga untuk berpindah tempat dilakukan dengan ditarik oleh kapal tunda. Pesawat yang tidak dilengkapi dengan mesin sendiri lengannya dipasang mati dan tidak dapat diatur panjang jangkauannya seperti pada kran darat.Kran terapung mempunyai besar kapasitas mulai dari 10 ton, 25 ton, 50 ton, 200 ton atau bahkan lebih. Dengan pengangkutan muatan berat tersebut dilakukan dengan menggunakan derek kapal dapat menyebabkan bahaya akan stabilitas kapal, sedang jika dengan menggunkan kran darat dapat menimbulkan tekanan yang terlalu besar pada lantai dermaga.Untuk kran terapung tidak tersedia di Pelabuhan Makassar.

Page 7: Tugas_Pelabuhan

Alat Pengangkat Muatan di Atas Dermaga

Macam-macam alat untuk mengangkat dan mengangkut barang di atas dermaga yaitu antara lain : Fork lift Kran mobil Gerobag yang ditarik traktor

Fork lift telah banyak digunakan untuk mengangkat barang dari apron ke gudang laut, serta bisa menumpuknya sampai pada ketinggian 6 m. Penumpukan barang dapat memungkinkan penggunaan ruangan lebih efisien. Selain fork lift, kran mobil dengan roda dari ban mobil/truk yang telah dilengkapi dengan derek yang bisa diatur panjang lengannya secara hidrolis banyak digunakan pada dermaga dan dapat beroperasi pada ruang yang sempit. Gerobak yang ditarik traktor berguna untuk mengangkut barang campuran yang terdiri dari bungkusan-bungkusan kecil yang dikirim ke alamat yang berbeda. Sabuk berjalan digunakan untuk mengangkut barang dalam bentuk satuan secara horisontal untuk jarak yang pendek.

Page 8: Tugas_Pelabuhan

BAB III

TERMINAL BARANG CURAH (BULK CARGO TERMINAL)

Yang merupakan muatan barang curah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu :

Muatan barang lepas berupa hasil tambang, contohnya seperti batu bara, biji besi, bouxit.

Muatan cairan yang diangkut oleh kapal tangki, contohnya seperti minyak bumi, minyak kelapa sawit, bahan kimia dan sebagainya.

Pada terminal muatan curah harus dilengkapi dengan tempat penyimpanan barang karena barang muatannya berupa cairan dan biji-bijian serta hasil tambang. Fasilitas penyimpanan barang tergantung dari jenis barang muatannya, untuk itu tempat penyimpanannya bisa berupa lapangan terbuka untuk menimbun batu bara, biji-biji besi dan bouxit, ada juga berupa tangki-tangki untuk minyak, silo atau gudang untuk material yang memerlukan perlindungan terhadap cuaca .

Untuk lebih ekonomis barang curah harus ditangani dengan menggunakan belt conveyor atau bucket elevator atau kombinasi dari kedua alat tersebut. Namun pada pelabuhan Makassar fasilitas untuk barang curah tidak ada atau tidak tersedia.

Page 9: Tugas_Pelabuhan

BAB IV

TERMINAL PETI KEMAS

Telah banyak jasa pengiriman yang telah menggunakan peti kemas untuk memuat barang-barang yang tidak dapat dikirim dengan jasa pengiriman yang lain, sehingga volume untuk pengguna peti kemas dari tahun ke tahun terus meningkat. Ada beberapa pelabuhan terkemuka sudah mempunyai fasilitas-fasilitas pendukung seperti mempunyai terminal untuk peti kemas, antara lain ; Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Mas, Tanjung PeraK, Belawan dan Makassar.

Pengangkutan dengan menggunakan peti kemas memungkinkan agar barang yang digabung dalam satu peti kemas dapat di bongkar secara bersamaan sehingga aktivitas bongkar muat bisa menjadi lebih mudah dan menghemat waktu pengerjaan.

Macam-macam jenis peti kemas tergantung dari tipe muatan yang diangkut, seperti Dry cargo container digunakan untuk mengangkut barang potongan kering yang tidak memerlukan perlakuan khusus dan khusus melayani barang eksport, sedangkan untuk Reefer container digunakan untuk mengangkut barang yang dikapalkan dalam keadaan dingin atau beku seperti daging atau ikan sehingga peti kemas dilengkapi dengan mesin pendingin, sedangkan untuk Bulk container digunakan untuk mengangkut muatan curah seperti beras, gandum, dll.

Bukan saja jenis peti kemas yang mempunyai tipe tetapi pengiriman dengan menggunakan peti kemas juga dibedakan menjadi dua macam yaitu : Full Container Load (FCL) dan Less than Container Load (LCL) yang mempunyai pengertian yang berbeda dan gunanya pun berbeda pula.

Pengangkutan dengan peti kemas memungkinkan diterapkannya pengangkutan intermodal dari pintu ke pintu (door to door), yaitu pengangkutan yang berlangsung dari pintu gudang. Eksportir dan importir hanya berhubungan dengan satu perusahaan tanpa mengingat bahwa pengangkutan barang yang dilakukan oleh lebih dari satu perusahaan pelayaran.

Di negara yang sudah mengalami kemajuan pemeriksaan pabean dilakukan pada saat barang dimasukkan dalam peti kemas di gudang eksportir dan pada waktu pembongkaran barang di gudang importir, sehingga proses pengangkutan peti kemas menjadi lancar dan cepat namun beda halnya dengan negara Indonesia hal seperti itu belum bisa dilakukan karena berbagai hambatan administratif, psikologis dan mental, oleh karena itu pengiriman door to door dari Indonesia dan ke Indonesia tetap mengalami pemeriksaan pabean di pelabuhan.

Page 10: Tugas_Pelabuhan

Penanganan Peti Kemas

Penanganan bongkar muat di terminal peti kemas di bedakan menjadi 2 macam yaitu : Metode lift on/lift off dan metode roll on/roll off.Penanganan dengan menggunakan metode lift on / lift off adalah :Pada saat ini penanganan peti kemas banyak dilakukan dengan menggunakan peralatan yang ditempatkan di dermaga. Peralatan yang digunakan adalah gantry crane sama dengan container crane ada 4 unit (2 warna kuning milik swasta dan 2 warna biru milik PT Pelindo).

Ada 3 macam komponen kegiatan yang sangat penting yang berkaitan dengan terminal peti kemas, yaitu :

Stafedoring adalah kegiatan yang dilakukan dari kapal ke dermaga

Cargodoring adalah kegiatan yang dilakukan dari dermaga ke lapangan penumpukan

Delivery adalah kegiatan yang dilakukan dari lapangan penumpukan ke luar.

Sedangkan kalau menggunakan metode roll on / roll off adalah :Peti kemas berada di atas chasis atau trailer yang di tarik dengan traktor untuk masuk ke kapal. Trailer dan peti kemas tersebut kemudian dilepaskan dari traktor dan ditempatkan di atas geladak. Operasi bongkar muat barang tersebut dilakukan secara simultan. Kapal yang mempunyai geladak yang bertingkat biasanya menggunakan metode roll on/roll off dikarenakan truck atau trailer bisa dengan mudahnya masuk-keluar kapal melalui jembatan yang disebut rampa namun pemuatan dengan metode roll on/roll off ini biasanya meyisakan banyak ruang yang kosong dan tidak dimanfaatkan, namun pengoperasian dengan metode ini dapat memuat jenis muatan yang lain seperti tangki-tangki besar, mobil dan truck..

Fasilitas pada terminal peti kemas

Pada terminal peti kemas ada beberapa fasilitas yang tersedia yang terdapat pada terminal peti kemas dan dapat dilihat dari gambar dibawah ini, adalah :

Page 11: Tugas_Pelabuhan

1. Dermaga

Dikarenakan terminal peti kemas sangat memerlukan halaman yang luas sebesar maka dermaga diharuskan bertipe wharf bukan tipe yang berbentuk pier atau jari. Kapal peti kemas berukuran besar maka dermaga yang dibuatpun harus cukup panjang dan dalam. Panjang dermaga antara 250 m dan 350 m, sedangkan untuk kedalamannya dari 12 m sampai 15 m dan tergantung dari ukuran kapal tersebut.

Adapun alat-alat yang digunakan untuk beroperasi dan membantu kegiatan bongkar muat di atas dermaga, yaitu :

Container crane 2 unit

Transtainer 5 unit

Reach Stacker 2 unit @ 42 ton

Page 12: Tugas_Pelabuhan

Top Loader 2 unit @ 36 ton

Head Truck 10 unit

Chassis (Truck) 32 unit2. Apron.

Apron terminal peti kemas diharuskan lebih lebar dari apron terminal yang lainnya karena apron ini tempat peralatan bongkar muat peti kemas. Fasilitas tersebut memberikan beban pada dermaga sangat besar untuk itu sangat diperlukan perhatian dalam perhitungan perencanaan.

3. Marshaling yard (lapangan penumpukan sementara)Marshaling yard adalah lapangan yang digunakan untuk menempatkan

peti kemas dan akan dimuat ke dalam kapal. Lapangan ini letaknya berada didekat apron.

4. Container yard (lapangan penumpukan peti kemas)Container yard adalah lapangan penumpukan peti kemas yang berisi

muatan barang yang akan dikirim atau diterima oleh suatu badan usaha, baik yang kosong maupun terisi dengan barang muatan.Penumpukan peti kemas dapat dilakukan sampai tiga tingkat namun akibat dari penumpukan itu adanya penambahan waktu penanganan muatan peti kemas.

5. Container freight station (stasiun peti kemas)Container freight station sama dengan gudang yang disediakan khusus

untuk bongkar muat barang-barang import dan diangkut secara LCL. Muatan barang tersebut dikeluarkan dan ditimbun dalam gudang perusahaan pelayaran yang bersangkutan dan peti kemasnya akan dikembalikan ke kapal.

6. Menara PengawasMenara pengawas gunanya untuk mengawasi, mengatur dan

mengarahkan semua kegiatan di dermaga termasuk dalam alur pelayaran melalui sistim navigasinya.

7. Bengkel PemeliharaanBengkel pemeliharaan harus dilakukan setelah bongkar muat barang

untuk melakukan perawatan dan reparasi peralatan yang digunakan serta memperbaiki peti kemas kosong yang dikembalikan agar tidak cepat rusak.Apabila terjadi kerusakn serta kelambatan perbaikan peralatan dapat mengakibatkan semua kegiatan yang sedang berlangsung dapat tertunda. Bengkel pemeliharaan ini khusus untuk terminal peti kemas.

8. Fasilitas LainDi terminal peti kemas diperlukan pula beberapa fasilitas umum seperti :

tenaga listrik khusus untuk peti kemas berpendingin, suplai bahan bakar, suplai air tawar, instalasi listrik untuk membersihkan peti kemas kosong dan peralatan bongkar muat, listrik bertegangan tinggi untuk mengoperasikan kran.

Sistem penanganan peti kemas di container yard

Page 13: Tugas_Pelabuhan

Berdasarkan mesin penanganan peti kemas yang digunakan pada lapangan penumpukan peti kemas (container yard), sistem penanganan peti kemasnya pun dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu :

Sistem chasisUntuk sistem ini peti kemas (container) diangkut dengan menggunakan

headtruck ke dermaga dan setelah itu container crane mengangkat peti kemas dari headtruck untuk dimasukkan ke dalam kapal. Kemudian headtruck membawa peti kemas ke container yard (lapangan penumpukan peti kemas).

Sistem ini baik untuk pengiriman door to door, karena dapat mengurangi kerusakan pada jumlah muatan dan tidak sering diangkat. Namun sistem ini memerlukn lapangan yang sangat luas.

Sistem straddle carrierPada sistem ini khusus melayani peti kemas import, container tersebut

ditempatkan di atas tanah lapangan penumpukan sementara kemudian diangkat dan dipindahkan dengn alat straddle carrier. Apabila peti kemas akan dikapalkan maka straddle carrier yang akan memindahkan container pada headtruck dan membawa perti kemas tersebut ke dermaga untuk dinaikkan ke kapal dengan container crane (gantry crane), sedangkan peti kemans import yang dibongkar dari kapal dan ditempatkan di headtruck menuju lapangan penumpukan sementara (marshaling yard),kemudian setelah itu straddle carrier memindahkan ke tempat penyimpanan.

Kelebihan dari sistim ini adalah penyimpanan peti kemas dapat megurangi luas lapangan, sedangkan kekurangan dari sistim ini adalah peti kemas harus diangkut kembali ke trailer sehingga kemungkinan pemuatan lebih efisien.

Sistem TransteinerPada sistim ini transteiner merupakan alat untuk penanganan peti kemas

di lapangan penumpukan peti kemas. Pemakaian transteiner memudahkan penyususnan peti kemas dalam baris (plot) dan penumpukan sampai enam tingkat, gang digunakan agar pemakaian lapangan lebih efektif.

Standar ukuran peti kemas, standar yang digunakan ditampilkan dalam tabel berikut:

Page 14: Tugas_Pelabuhan

LAMPIRAN-LAMPIRAN

GAMBAR

Page 15: Tugas_Pelabuhan

Gbr.1 Top Loader

Page 16: Tugas_Pelabuhan

Gbr.2 Container Crane

Gbr.3 Reach Staker

Page 17: Tugas_Pelabuhan

Gbr. 4 Headtruck dan Chassis

Gbr. 5 Side Loader

Page 18: Tugas_Pelabuhan

Gbr. 6 Belt Conveyor

Gbr. 7 Derek Kapal

Page 19: Tugas_Pelabuhan

Gbr. 8 Silo Semen

Gbr. 9 Transteiner

Page 20: Tugas_Pelabuhan

Gbr. 10 Straddle Carrier

Gbr. 11 Container Pendingin

Page 21: Tugas_Pelabuhan

Gbr. 12 Fork lift Battery 2t

Gbr. 13 Fork lift 5t

Page 22: Tugas_Pelabuhan

PERTANYAAN

Daisy : Apa yang dimaksud dengan pengiriman door to door?Pengiriman door to door adalah tipe pengiriman barang yang dimana

barang yang akan dikirim diambil di gudang atau tempat sang pengirim dan setelah di kirim barang tersebut diantarkan ke gudang atau tempat penerima kiriman tersebut.

Yunita : Apa yang dimaksud dengan FCL dan LCL? Tarigan : Apa yang dimaksud dengan barang yang di angkut dengan LCL?

FCL (Full Container Loaded) adalah pengirimana menggunakan container yang dimana satu container yang digunakan hanya untuk satu orang pengirim. Dengan katalain berapapun jenis barang yang dikirim dalam satu container dengan satu pengirim maka istilah inilah yang digunakan.

LCL (Less Container Loaded) adalah pengiriman barang menggunakan container yang dimana satu container yang digunakan mengirim barang dari beberapa orang. Dengan kata lain jika satu container berisi barang dari beberapa pengirim maka istilah ini digunakan.

Windy : Dalam terminal barang curah, apa yang dimaksud dengan belt conveyor?

Belt Conveyor adalah alat yang digunakan untuk memindahkan barang curah berupa seperti pasir, kerikil, cairan dan sebagainya. Kapasitas

Page 23: Tugas_Pelabuhan

pemindahan materi oleh belt conveyor cukup tinggi karena material yang dipindahkan secara terus menerus dalam kecepatan yag relatif tinggi. Gambar belt conveyor seperti berikut :

Fritz M : Mengapa anda menyebutkan di pelabuhan Makassar tidak ada Cold Storage?

Yang kami maksud adalah di pelabuhan Makassar ini tidak ada jasa Cold Storage yang di kelolah oleh pemerintah. Dan jasa Cold Storage yang ada di Makassar ini hanya di kelolah oleh pihak swasta saja.

Frits T : Apa yang dimaksud dengan dermaga tipe jari?Dermaga tipe jari yang kami maksud adalah dermaga system jetty.

Dermaga dengan system ini tempat kapal bersandar nya berbentuk seperti jari, atau ada pula yang berbentuk T atau L.

Grant : Fasilitas barang curah di Makassar tidak ada?Fasilitas barang curah di pelabuhan Makassar ada, dan terletak di bagian

ujung dari pelabuhan Makassar yaitu d bagian jalan menuju tol.

Alexander : Apa yang dimaksud dengan kran terapung?Kran terapung adalah kapal yang memiliki kran yang digunakan untuk

memindah kan barang dari kapan barang.

Richard : Apa perbedaan Straddle Carrier dan Transtainer?Dari bentuk ukuran Straddle Carrier berbentuk lebih kecil dari pada

Transtainer. Dan juga dari perbedaan ukuran tersebut walau pun keduanya dapat berpindah tempat, akan tetapi Straddle Carrier dapat berbelok untuk memindahkan barang, sedangkan Transtainer hanya berjalan lurus.

James : Jumlah max container tersusun dan bagaimana penanganan jika lapangan container full?

Jumlah max container tersusun tergantung dari berat barang yang berada didalam container tersebut, jika terlalu berat maka tidak akan disusun

Page 24: Tugas_Pelabuhan

tinggi. Mengenai penanganan jika penuh makan akan di pindahkan ke gudang yang telah disediakan.

Andri : Gudang laut hanya bisa digunakan 15 – 30 hari bagaimana jika melebihi dari 30?

Jika barang tidak di ambil melebihi 30 hari maka akan di kenakan biaya tambahan sesuai dengan ketentuan yanh telah dibuat oleh pemerintah.

Adrian : Bagaimana Container bahan kimia/khusus?Container bahan kimia/khusus sama seperti container biasanya, akan

tetapi tempat penyimpanan nya yang berbeda dari container yang lainnya.

Wihelmus : Bagaimana konstruksi bangunan api?Kami tidak membahas masalah konstruksi bangunan yang ada di

pelabuhan. Akan tetapi bangunan api tersebut sudah pasti kedap udara agar tidak mudah terbakar.