tugas_mp2

23
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai calon seorang guru, hendaknya mahasiswa perlu menyiapkan mental yang kuat sebelum praktik pembelajaran disekolah. Persiapan mental berkenaan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses belajar mengajar baik persiapan, pelaksanaan, evaluasi, maupun tindak lanjut kegiatan belajar mengajar. Agar calon guru memperoleh kesiapan mental yang memadai serta membentuk pribadi calon guru yang semakin baik, maka perlu dilaksanakan pengajaran mikro secara kontinyu. Oleh karena itu pengajaran mikro harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai keadaan kelas yang sesungguhnya. Tanpa dan proses pelatihan yang secara terus menerus tidak akan memperoleh kesiapan mental yang memadai. Karena tanpa kesiapan mental mahasiswa akan menemui kesulitan ketika praktik pembelajaran didepan kelas yang sesunggguhnya. Didalam pengajaran mikro terdapat beberapa keterampilan dasar mengajar yang akan membuat calon guru mempunyai persiapan mengajar yang efektif. Dimana seorang calon guru harus dapat mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan meniadakan tingkah laku yang tidak diinginkan, dapat mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim sosioemosional yang positif, serta mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Tujuan mengelola kelas itu sendiri adalah agar semua

Upload: shandie-yudhatama

Post on 26-Jan-2016

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

test

TRANSCRIPT

Page 1: tugas_mp2

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Sebagai calon seorang guru, hendaknya mahasiswa perlu menyiapkan mental yang kuat

sebelum praktik pembelajaran disekolah. Persiapan mental berkenaan dengan segala sesuatu

yang berkaitan dengan proses belajar mengajar  baik persiapan, pelaksanaan, evaluasi,

maupun tindak lanjut kegiatan belajar mengajar.

Agar calon guru memperoleh kesiapan mental yang memadai serta membentuk pribadi calon

guru yang semakin baik, maka perlu dilaksanakan pengajaran mikro secara kontinyu. Oleh

karena itu pengajaran mikro harus dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai keadaan

kelas yang sesungguhnya. Tanpa dan proses pelatihan yang secara terus menerus tidak akan

memperoleh kesiapan mental yang memadai. Karena tanpa kesiapan mental mahasiswa akan

menemui kesulitan ketika praktik pembelajaran didepan kelas yang sesunggguhnya.

Didalam pengajaran mikro terdapat beberapa keterampilan dasar mengajar yang akan

membuat calon guru mempunyai persiapan mengajar yang efektif. Dimana seorang calon

guru harus dapat mengembangkan tingkah laku siswa yang diinginkan dan meniadakan

tingkah laku yang tidak diinginkan, dapat mengembangkan hubungan interpersonal dan iklim

sosioemosional yang positif, serta mempertahankan organisasi kelas yang efektif. Tujuan

mengelola kelas itu sendiri adalah agar semua siswa yang ada didalam kelas dapat belajar

dengan optimal dan mengatur sarana pembelajaran serta mengendalikan suasana belajar yang

menyenangkan untuk mencapai tujuan belajar.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

Apa yang dimaksud dengan diskusi kelompok?

Apakah tujuan diskusi kelompok?

Bagaimanakah manfaat metode diskusi kelompok bagi siswa?

Bagaimanakah prinsip pelaksanaan diskusi kelompok?

Apa saja komponen diskusi kelompok?

Apa sajakah hal yang harus dihindari oleh guru selama metode diskusi kelompok?

Page 2: tugas_mp2

Bagaimanakah kelebihan dan kelemahan metode diskusi kelompok?

3. TUJUAN PEMBAHASAN

Mengetahui pengertian diskusi kelompok.

Mengetahui tujuan dilaksanakannya metode diskusi kelompok.

Mengetahui manfaat pelaksanaan diskusi kelompok bagi siswa.

Mengetahui prinsip-prinsip pelaksanaan diskusi kelompok.

Mengetahui komponen diskusi kelompok.

Mengetahui hal-hal yang harus dihindari oleh guru selama pelaksanaan diskusi kelompok.

Mengetahui kelemahan dan kelebihan metode diskusi kelompok.

Page 3: tugas_mp2

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DISKUSI KELOMPOK

Menurut Mulyasa dalam Suwarna (2006:79) diskusi kelompok adalah suatu proses

percakapan yang teratur, yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang

bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagi informasi/pengalaman, mengambil keputusan atau

memecahkan suatu masalah.

Pendapat yang lain dikemukakan oleh Usman (2005:94) diskusi kelompok adalah suatu

proses yang teratur yang melibatkan  sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang

informal dengan berbagai pengalaman dan informasi, pengambilan kesimpulan/pemecahan

masalah.

Dari kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok kecil adalah suatu proses

yang teratur, yang melibatkan  sekelompok orang dalam interaksi tatap muka secara informal

untuk berbagi informasi dan pengalaman serta mengambil kesimpulan atau pemecahan

masalah.

Sebenarnya,tidak semua pembicaraan yang dilakukan oleh sekelompok kecil orang dapat

disebut sebagai diskusi. Metode diskusi dalam pembelajaran terdapat berbagai macam

diskusi. Ditinjau dari bentuknya, metode diskusi dapat dibedakan sebagai berikut:

WholeGroup, merupakan bentuk diskusi kelompok besar (pleno, klasikal, paripurna)

Buzz Group, merupakan suatu diskusi kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang. Tempat

duduk diatur sedemikian rupa sehingga siswa saling berhadapan untuk memudahkan

pertukaran pendapat.

Panel, merupakan suatu diskusi kelompok kecil (3-6) orang yang dianggap ahli untuk

mendiskusikan objek tertentu dengan cara duduk melingkar yang dipimpin oleh seorang

moderator.

Syndicate Group, merupakan bentuk diskusi dengan cara membagi kelas menjadi beberapa

kelompok kecil yang terdiri dari (3-6) orang yang masing-masing melakukan tugas-tugas

yang berbeda. Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap

kelompok bertugas membahas suatu aspek tertentu yag berbeda dengan kelompok lainnya

Page 4: tugas_mp2

dan membuat kesimpulan untuk dilaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih

lanjut.

Simposium, merupakan bentuk diskusi yang dilaksanakan dengan membahas berbagai aspek

dengan subjek tertentu. Dalam kegiatan ini sering menggunakan sidang paralel, karena ada

beberapa orang penyaji. Setiap penyaji menyajikan karyanya dalam waktu 5-20 menit diikuti

dengan sanggahan dan pertanyaan dari audience/peserta. Bahasan dan sanggahan dirumuskan

oleh panitia sebagai hasil simposium.

Brainstorming, merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan

ide-ide baru terhadap suatu masalah tertentu, di bawah seorang ketua dan dilaksanakan

dengan cepat (waktu pendek). Semua ide yang sudah masuk dicatat untuk kemudian

diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu. Suatu saat mungkin ada diantara ide baru

tersebut yang dirasa menarik untuk dikembangkan.

Informal Debate, merupakan diskusi dengan cara membagi kelas menjadi 2 kelompok yang

pro dan kontra yang dalam diskusi ini diikuti dengan tangkisan dengan tata tertib yang

longgar agar diperoleh kajian yang dimensi dan kedalamannya tinggi.

Seminar, pada umumnya merupakan suatu pembahasan yang bersifat ilmiah. Suatu pokok

persoalan dibahas secara teoritis, bila perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan

kertas kerja yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut.

Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan kerja kelompoknya dan dari hasil-hasil

kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus yang ditinjau.

Colloqinin, merupukan suatu kegiatan dimana siswa dihadapkan pada nara sumber untuk

mengajukan pertanyaan. selanjutnya mengandung pertanyaan-pertanyaan tambahan dari

siswa-siswa yang lain. Dengan maksud untuk memperjelas bahan pelajaran yang telah

diterima.

Fish Rowt, diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua.

Tempat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap

peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk. Kelompok pendengar yang ingin

menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi kosong tersebut. Ketua mempersilahkan

berbicara dan setelah selesai kembali ketempat semula.

Agar dapat disebut sebagai diskusi kelompok kecil, syarat-syarat berikut harus dipenuhi:

Page 5: tugas_mp2

Melibatkan kelompok, yang anggotanya berkisar antara 3-9 orang.

Berlangsung dalam situasi tatap muka yang informal, artinya semua anggota kelompok

berkesempatan saling melihat,mendengar,serta beromunikasi secara bebas dan langsung.

Mempunyai tujuan yang mengikat anggota kelompok sehingga terjadi kerja sama untuk

mencapainya.

Berlangsung menurut proses yang teratur dan sistematis menuju kepada tercapainya tujuan

kelompok.

B. TUJUAN DISKUSI KELOMPOK

Tujuan membimbing diskusi kelompok kecil menurut Mulyasa dalamSuwarna (2006:80)

keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil bertujuan sebagai berikut:

Siswa dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau

masalah yang harus dipecahkan oleh mereka.

Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan komunikasi.

Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Dengan kegiatan diskusi setiap orang diharapkan mempunyai pendirian dan arah yang jelas

tentang persoalan yang didiskusikan. Hal ini berguna ketika terjun di masyarakat, banyak

persoalan yang harus segera ditangani dengan pemikiran yang rasional, runtut dan mudah

dipahami dan diterima masyarakat.

Dadang Sukirman mengutarakan tujuan dan manfaat kegiatan diskusi antara lain:

Memupuk sikap toleransi

Memupuk kehidupan demokrasi

Mendorong pembelajaran secara aktif

Menumbuhkan rasa percaya diri

Page 6: tugas_mp2

C. MANFAAT DISKUSI KELOMPOK BAGI SISWA

Diskusi kelopok kecil bermanfaat bagi siswa untuk:

Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah

Meningkatkan pemahaman atas masalah penting

Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan

Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi

Membina kerjasama yang sehat serta kelompok yang kohesif dan bertanggungjawab.

PRINSIP-PRINSIP DISKUSI KELOMPOK

Hasibuan dalam Suwarna (2006:81-82) mengemukakan ada dua prinsip yang digunakan 

dalam membimbing diskusi kelompok kecil yaitu sebagai berikut:

Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”

Hal ini ditandai dengan adanya keantusiasan berpartisipasi, kehangatan hubungan antar

pribadi, kesediaan menerima dan mengenal lebih jauh topic diskusi dan kesediaan

menghargai pendapat orang lain.

Dengan demikian semua anggota kelompok mempunyai keinginan untuk dikenal dan

dihargai dapat merasa merasa aman dan bebas mengemukakan pendapat.

Perlu perencanaan dan persiapan yang matang

Perencanaan dan persiapan tersebut adalah sebagai berikut:

Topic yang dipilih hendaknya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, minat, dan

kemampuan siswa

Masalah hendaknya mengandung jawaban yang kompleks, bukan jawaban tunggal

Adanya informasi pendahuluan yang berhubungan dengan topic tersebut agar para siswa

memiliki latar belakang pebgetahuan yang sama

Page 7: tugas_mp2

Guru harus benar-benar siap dengan sumber informasi sebagai motivator sehingga mampu

memberikan penjelasan dan mengerjakan pertanyaan-pertanyaan yang dapat memotivasi

siswa.

D. KOMPONEN DISKUSI KELOMPOK

Dalam diskusi kelompok kecil, guru berperan sebagai pemimpin dan pembimbing diskusi.

Guru harus mengupayakan agar diskusi tersebut berjalan dengan optimal. Beberapa

keterampilan yang harus dimiliki guru sebagai pemimpin diskusi adalah:

Memusatkan perhatian

Biasanya begitu guru mengumumkan pembagian kelompok sampai duduk di kelompoknya

masing-masing, kelas jadi ramai.Suara anak dan kursi yang ditarik membuat kelas menjadi

berisik. Waktu itu biasanya ditambah lagi dengan selingan omongan lain di luar topik diskusi,

atau bercanda antar anggota kelompok. Kondisi seperti itu tidak boleh dibiarkan berlama-

lama, guru harus segera mengatasi masalah tersebut.

Masalah yang muncul pada saat diskusi kelompok tersebut dapat diatasi dengan memusatkan

perhatian siswa. Pemusatan perhatian siswa dapat dilakukan guru, antara lain dengan:

Menyampaikan kembali tujuan diskusi dan bagaimana cara mencapainya. Untuk membantu

siswa memahami topik diskusi guru dapat membantu dengan mengajukan pertanyaan seputar

topik yang sedang dibicarakan. Pertanyaan harus focus dan bersifat menantang siswa untuk

tahu banyak hal tentang topik tersebut,

Menyampaikan masalah-masalah khusus dan pada saat diskusi terlihat melenceng, guru

mengingatkan kembali tentang hal tersebut,

Mencermati setiap penyimpangan yang terjadi dan selalu mengingatkan supaya setiap

kelompok kembali pada rambu-rambu yang telah disepakati,

Membuat kesimpulan pada akhir subpermasalahan, untuk menghimpun pendapat-pendapat

siswa tentang subtopik tersebut. pendapat dan gagasan siswa di dalam kelompok bisa

dimanfaatkan guru untuk meningkatkan hasil diskusi kelompok.

Berikut diberikan cara memanfaatkan gagasan siswa:

Page 8: tugas_mp2

Memberikan pengakuan terhadap gagasan siswa dengan cara mengulangi bagian penting

yang diucapkan oleh siswa tersebut.

Memodifikasi gagasan siswa tersebut dengan cara menguraikannya kembali.

Menggunakan gagasan siswa untuk mencapai kesimpulan.

Membandingkan gagasan siswa dengan gagasan siswa lainnya.

Merangkum hal-hal telah diuraikan oleh siswa di dalam kelompok.

Memperjelas masalah dan  memberikan urunan

Diskusi kelompok kadang diwarnai oleh silang pendapat antar anggota. Guru mendengarkan

apa yang diperdebatkan oleh anggota kelompok tersebut. Bila perdebatan untuk mendapatkan

sebuah kesepakatan, maka itu pertanda bagus untuk berkembangnya kemampuan komunikasi

antar siswa.Tapi apabila menurut guru menunjukkan tanda-tanda keluar dari topik atau salah

konsep, maka guru harus mengingatkan kembali, sehingga anak kembali pada topik yang

benar.Memperjelas ide, pendapat, atau gagasan siswa dapat dilakukan dengan cara:

Menguraikan kembali atau merangkum sumbangan pikiran dari siswa tersebut sehingga

menjadi jelas.

Meminta siswa untuk memberi komentar, dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang

membantu siswa memperjelas ide yang dimaksud dan mengembangkannya.

Menguraikan gagasan siswa dengan memberi ulasan dan tambahan informasi, atau contoh-

contoh yang tepat, sehingga semua anggota kelompok memperoleh pengertian yang sama

terhadap konsep yang sedang dibicarakan.

Aktivitas-aktivitas memperperjelas yang dilakukan guru akan meningkatkan efektivitas

waktu, memperjelas masalah, dan memotivasi siswa untuk menggali lebih dalam materi ajar

tersebut. Motivasi tersebut akan terbawa pada saat siswa merdiskusi untuk sub atau topik

berikutnya.

Menganalisis pandangan siswa

Diskusi kelompok kecil membuka kesempatan partisipasi baik dalam mengemukakan

pendapat, gagasan, maupun menyanggah pendapat teman di dalam kelompoknya.Kadang-

kadang antar anggota kelompok terjadi perdebatan.Perdebatan menandakan iklim interaksi

Page 9: tugas_mp2

sudah berkembang. Namun sebagai control, guru perlu mengawasi jalannya perdebatan

tersebut. Bila siswa tidak menemukan jalan keluar dari perbedaan pendapat tersebut, maka

harus menganalisis pendapat siswa, apakah pendapat atau gagasan tersebut dilandasi oleh

argumentasi yang kuat. Guru juga dapat menengahi dengan cara kembali memperjelas hal-hal

yang sudah disepakati sebelum diskusi.

Meningkatkan urunan siswa

Sebagian siswa senang mengemukakan pendapat, tapi belum tentu pendapat itu tepat atau

benar. Diskusi kelompok menfasilitasi anak untuk saling melengkapi dan saling mengkoreksi

satu sama lain. Sehingga gagasan yang bagus dari siswa terjaring pada diskusi kelompok dan

bermanfaat bagi siswa lain di dalam kelompoknya, dengan kata lain meningkatkan

sumbangan terhadap kelompok. Untuk meningkatkan urunan pendapat siswa guru sebagai

pembimbing dapat melakukan hal-hal berikut:

Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kunci yang menantang siswa untuk berpikir, sehingga

memunculkan ide baru,

Memberikan contoh-contoh baik verbal maupun non verbal pada waktu yang tepat. Contoh

non verbal misalnya gambar, grafik, diagram, dan cerita atau narasi.

Menciptakan suasana diskusi yang terbuka dan bersahabat

Mengembangkan suasana kondusif di dalam kelompok, melalui pertanyaan-pertanyaan  yang

mengundang perbedaan pendapat,

Memberi waktu yang cukup kepada anggota kelompok untuk berpikir, tanpa diganggu oleh

komentar-komentar guru,

Memberi dukungan nyata  terhadap pendapat siswa dengan cara mendengarkan dengan penuh

perhatian, memberiikan komentar positif, menampilkan mimik senang dan bangga terhadap

mereka, serta menampilkan sikap bersahabat. Semua yang dilakukan oleh guru tersebut

memberii dampak psikologis yang  mendorong siswa menemukan gagasan baru.

Menyebarkan kesempatan untuk berpartisipasi

Salah satu ciri dikusi kelompok adalah tujuan bersama yang dicapai secara bersama-

sama.Tugas guru pada saat siswa berdiskusi adalah memantau jalannya diskusi.Mengamati

Page 10: tugas_mp2

apakah ada siswa yang pasif di dalam kelompok, karena tidak diberi kesempatan atau

memang karena pemalu atau tidak punya keberanian untuk mengemukakan pendapat.

Guru harus menganalisis penyebab ada siswa yang tidak berkontribusi terhadap

kelompoknya. Karena di dalam diskusi kelompok semua siswa bebas menyampaikan

pendapat.Tidak boleh ada dominasi oleh anggota kelompok tertentu. Karena dominasi berarti

tidak terjadi diskusi, maka tujuan diskusi tidak tercapai bila diskusi didominasi oleh siswa

tertentu saja.

Tugas guru sebagai pemimpin diskusi adalah mengaktifkan semua anggota kelompok.

Memfasilitasi agar semua siswa berkontribusi terhadap kelompok. Upaya yang dapat

dilakukan guru mengatasi masalah ini antara lain:

Mengeluarkan pernyataan untuk meyakinkan siswa bahwa dia pasti bisa. Bahwa dia pasti

punya gagasan, bila disampaikan akan bermanfaat bagi teman-temannya di kelompok.

Mengatasi kondisi pembicaraan serentak (lebih dari satu orang bicara sacara bersamaan).

Memberi kesempatan pertama untuk menyampaikan pendapat pada siswa yang pendiam.

Mencegah monopoli pembicaraan oleh siswa tertentu.

Mendorong siswa memberi komentar terhadap gagasan temannya, sehingga suasana diskusi

menjadi hidup. Apabila siswa di dalam kelompok tidak menemukan kesepakatan dari apa

yang mereka debatkan, guru dapat menengahi dengan cara memilih salah satu pendapat, dan

meyakinkan siswa dengan berbagai alasan bahwa pendapat inilah yang paling tepat.

Menutup diskusi

Agar diskusi memberikan makna bagi siswa dan guru dapat gambaran apakah tujuan diskusi

tercapai atau tidak, sebagai pemimpin diskusi guru harus menutup diskusi. Aktivitas

penutupan diskusi adalah:

Membuat rangkuman hasil diskusi, dapat dilakukan oleh guru dengan menghimpun pendapat

siswa dari semua kelompok. Ini juga dapat dilakukan guru dengan menunjuk satu atau dua

kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Guru berperan sebagai narasumber

yang menarik benang merah dari apa yang disampaikan oleh siswa. Sehingga semua siswa di

kelas mendapatkan konsep yang benar.

Memberikan gambaran tindak lanjut atau menyampaikan topik diskusi berikutnya.

Page 11: tugas_mp2

Bertukar pendapat dengan siswa tentang proses diskusi yang sudah berlangsung, untuk

mengetahui pendapat siswa atau kepuasan mereka terhadap proses diskusi. Hasil diskusi ini

menjadi masukan berharga bagi guru untuk merencanakan diskusi berikutnya lebih sesuai

dengan kebutuhan siswa.

HAL-HAL YANG HARUS DIHINDARI SELAMA DISKUSI KELOMPOK

Dalam melaksanakan diskusi kelompok pada peserta didik, ada beberapa hal yang harus

dihindari oleh guru selama keberlangsungan diskusi kelompok, hal tersebut antara lain:

Mendominasi diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan.

Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi.

Membiarkan terjadinya penyimpangan dari tujuan diskusi dengan pembicaraan yang tidak

relevan.

Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi.

Tidak memperjelas atau mendukung urunan pikir siswa

Gagal mengakhiri diskusi secara efektif

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN DISKUSI KELOMPOK

Kelebihan metode diskusi kelompok adalah :

a. Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik.

b. Suasana kelas hidup, sebab para siswa mengarahkan pemikirannya kepada masalah

yang sedang didiskusikan. Partisipasi siswa menjadi lebih baik.

c. Siswa dapat belajar menghargai pendapat orang lain.

d. Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya.

e. Dapat menaikkan prestasi kepribadian individual seperti toleransi, sikap demokratis,

sikap kritis, berpikir sistematis dan sebagainya.

f. Siswa dapat belajar bermusyawarah.

g. Termotivasi oleh kehadiran teman.

h. Mengurangi sifat pemalu.

i. Anak merasa terikat untuk melaksanakan keputusan kelompok.

Page 12: tugas_mp2

j. Meningkatkan pemahaman diri anak.

k. Melatih sisa untuk berfikir kritis.

Kelemahan metode diskusi kelompok adalah :

a. Diskusi pada umumnya dikuasai oleh siswa  yang gemar berbicara.

b. Bagi siswa yang tidak ikut aktif ada kecenderungan untuk melepaskan diri dari

tanggung jawab.

c. Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.

d. Sulit digunakan di tingkat rendah pada sekolah dasar.

e. Waktu belajar lebih panjang (dapat terjadi pemborosan waktu).

f. Anak yang pemalu dan pendiam menjadi kurang agresif.

g. Dominasi siswa tertentu dalam diskusi.

h. Tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran ketika siswa kurang siap mengikuti

kegiatan pembelajaran.

Page 13: tugas_mp2

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur, yang melibatkan  sekelompok orang

dalam interaksi tatap muka secara informal untuk berbagi informasi dan pengalaman serta

mengambil kesimpulan atau pemecahan masalah.

Tujuan Diskusi

Siswa dapat saling memberi informasi atau pengalaman dalam menjelajahi gagasan baru atau

masalah yang harus dipecahkan oleh mereka.

Siswa dapat mengembangkan pengetahuan dan kemampuan untuk berpikir dan komunikasi.

Siswa terlibat dalam perencanaan dan pengambilan keputusan.

Manfaat Diskusi

a) Berbagi informasi dan pengalaman dalam memecahkan masalah

Meningkatkan pemahaman atas masalah penting

Meningkatkan keterlibatan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan

Mengembangkan kemampuan berpikir dan berkomunikasi

Membina kerjasama yang sehat serta kelompok yang kohesif dan bertanggungjawab.

Prinsip-prinsip Diskusi Kelompok

Diskusi hendaknya berlangsung dalam “iklim terbuka”

Perlu perencanaan dan persiapan yang matang

Komponen-komponen dalam Diskusi Kelompok

Memusatkan perhatian siswa

Memperjelas masalah

Menganalisis pandangan siswa

Page 14: tugas_mp2

Meningkatkan urunan siswa

Menyebar kesempatan

Menutup diskusi

Hal-hal yang harus dihindari dalam diskusi

Mendominasi diskusi sehingga siswa tidak diberi kesempatan.

Membiarkan siswa tertentu memonopoli diskusi.

Membiarkan terjadinya penyimpangan dari tujuan diskusi dengan pembicaraan yang tidak

relevan.

Membiarkan siswa yang enggan berpartisipasi.

Tidak memperjelas atau mendukung urunan pikir siswa

Gagal mengakhiri diskusi secara efektif

Kelebihan Diskusi

Kelompok menjadi kaya dengan ide dan informasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Suasana kelas hidup, sebab para siswa mengarahkan pemikirannya kepada masalah yang

sedang didiskusikan. Partisipasi siswa menjadi lebih baik.

Siswa dapat belajar menghargai pendapat orang lain.

Melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya.

Dapat menaikkan prestasi kepribadian individual seperti toleransi, sikap demokratis, sikap

kritis, berpikir sistematis dan sebagainya.

Kelemahan Diskusi

Diskusi pada umumnya dikuasai oleh siswa  yang gemar berbicara.

Bagi siswa yang tidak ikut aktif ada kecenderungan untuk melepaskan diri dari tanggung

jawab.

Pendapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan.

Page 15: tugas_mp2

Sulit digunakan di tingkat rendah pada sekolah dasar.

Waktu belajar lebih panjang (dapat terjadi pemborosan waktu).

SARAN

Metode diskusi merupakan metode yang sebenarnya cukup bagus dalam proses

pembelajaran. Karena melalui metode diskusi, siswa mampu belajar secara aktif dan dapat

saling menyumbangkan pendapat antara siswa satu dengan siswa yang lain. Namun pada saat

ini, metode ini belum dapat diterapkan secara maksimal oleh guru. Hal ini disebabkan karena

guru belum dapat memfasilitasi atau mengarahkan siswa melalui metode pembelajaran

diskusi kelompok ini. Oleh karena itu guru perlu meningkatkan kemampuan dan daya

kreativitas untuk menemukan ide-ide atau terobosan baru agar metode semacam diskusi ini

dapat terlaksana secara maksimal dan dapat berhasil dalam penerapannya.

Page 16: tugas_mp2

DAFTAR PUSTAKA

Andri.2008. Teknik Memimpin Diskusi Kelompok, (Online),

(http://putraindo.blogspot.com/2008/12/teknik-memimpin-diskusi-kelompok.html, diakses 1

Mei 2014).

Rudyunismuh. 2010. Penerapan Metode Diskusi Kelompok Kecil, (Online)

(http://rudyunismuh.blogspot.com/2010/11/penerapan-metode-diskusi-kelompok-kecil.html,

diakses 1 Mei 2014).

Susanto, Pudyo. 2006. Keterampilan Membimbing Diskusi. Dalam UPT Program

Pengalaman Lapangan (Ed.), Pengajaran Mikro Berbasis Kompetensi Malang: Universitas

Negeri Malang.

Sukarni. 2010. Keterampilan Membimbing Diskusi, (Online),

(http://sukarnidhm.blogspot.com/2010/02/keterampilan-membimbing-diskusi.html, diakses 1

Mei 2014).

Tyanuari. 2013. Keterampilan Membimbing Diskusi, (Online),

(http://tyanuari.blogspot.com/2013/04/keterampilan-membimbing-diskusi.html , diakses 1

Mei 2014)

http://areknerut.wordpress.com/2013/01/01/keterampilan-membimbing-diskusi-kelompok-

kecil/

Nama kelompok :

Ardika (8020120234)

Deki kurniawan (8020110216)

Fajar Aprianda (8020120236)

Page 17: tugas_mp2