tugasan pbl blok 17

2
HBeAg Negatif Nama: Nurhafiz bin Omar (F3) NIM: 102012502 Pada pasien Hepatitis B kronis dengan HBeAg negatif, kontrol imun didominasi oleh klirens cccDNA dan penurunan kemampuan virus untuk bereplikasi. Walaupun begitu, efisiensi HBsAg bertranskripsi dan translasi adalah sama pada pasien dengan HBeAg negatif mau pun yang positif. Infeksi hepatitis B kronis merupakan penyebab utama kepada sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler (HCC) di asia. 1 Kebanyakkan pasien mempunyai 2-3 dekad dalam kondisi toleransi imun dengan tes serologi HBeAg postif, HBV DNA yang banyak dan kadar normal ALT. 2 Walaupun begitu, 20-30% dari pasien dengan HBeAg negatif masih mempunyai hepatitis aktif. 3 Pasien dengan HBeAg negatif dan kadar ALT normal serta kadar HBV DNA yang tinggi berisiko tinggi untuk terjadi sirosis hati dan HCC pada 8-10 tahun berikutnya. 4 Banyak usaha telah dilakukan untuk mencari faktor risiko terjadi sirosis pada pasien HBeAg negatif. HBV DNA >2000 IU/mL dengan peningkatan tahap ALT pada kebiasaannya menjadi indicator untuk terapi antiviral, manakala pasien yang HBV DNA dan ALT nya normal hanya perlu di observasi. Studi terkini yang memasukkan 1932 pasien dengan status pengidap HBV inaktif dan mempunyai HBV DNA level <2000 IU/mL di observasi selama 13 tahun menunjukkan peningkatan risiko HCC dan kematian sel hati dibanding dengan individu yang tidak terinfeksi HBV. 5 Keismpulannya, pasien dengan HBeAg negatif masih mempunyai risiko untuk terjadinya sirosis hati. Studi terkini belum mampu merungkai faktor risiko terjadinya komplikasi sirosis hati pada pasien yang HBeAg negatif. Kesimpulan sementara yang didapatkan adalah komplikasi sirosis hati pada pasien HBeAg dapat terjadi tergantung pada kadar HBV DNA dan ALT yang tinggi. Daftar Pustaka

Upload: nurhafiz-omar

Post on 18-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

!@#$%

TRANSCRIPT

HBeAg Negatif Nama: Nurhafiz bin Omar (F3)NIM: 102012502Pada pasien Hepatitis B kronis dengan HBeAg negatif, kontrol imun didominasi oleh klirens cccDNA dan penurunan kemampuan virus untuk bereplikasi. Walaupun begitu, efisiensi HBsAg bertranskripsi dan translasi adalah sama pada pasien dengan HBeAg negatif mau pun yang positif.Infeksi hepatitis B kronis merupakan penyebab utama kepada sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler (HCC) di asia.[endnoteRef:1] Kebanyakkan pasien mempunyai 2-3 dekad dalam kondisi toleransi imun dengan tes serologi HBeAg postif, HBV DNA yang banyak dan kadar normal ALT.[endnoteRef:2] Walaupun begitu, 20-30% dari pasien dengan HBeAg negatif masih mempunyai hepatitis aktif.[endnoteRef:3] Pasien dengan HBeAg negatif dan kadar ALT normal serta kadar HBV DNA yang tinggi berisiko tinggi untuk terjadi sirosis hati dan HCC pada 8-10 tahun berikutnya.[endnoteRef:4] Banyak usaha telah dilakukan untuk mencari faktor risiko terjadi sirosis pada pasien HBeAg negatif. HBV DNA >2000 IU/mL dengan peningkatan tahap ALT pada kebiasaannya menjadi indicator untuk terapi antiviral, manakala pasien yang HBV DNA dan ALT nya normal hanya perlu di observasi. Studi terkini yang memasukkan 1932 pasien dengan status pengidap HBV inaktif dan mempunyai HBV DNA level