tugas ventilasi 2

Upload: eftoon

Post on 09-Mar-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas Ventilasi 2

TRANSCRIPT

  • Ventilasi Tambang Nama : Fauzi Syaiful Adam

    NIM : D621 13 320

    Summary of Mine Ventilation

    Ventilasi tambang merupakan proses pengendalian jumlah dan arah pergerakan

    udara segar di sepanjang saluran udara menuju tempat kerja dan pusat pelayanan

    bawah tanah. Udara segar yang dialirkan pada ventilasi tambang terdiri dari Nitrogen,

    Oksigen, Karbondioksida, Argon dan Gas-gas lainnya. Ventilasi tambang berguna untuk:

    1. Melarutkan konsentrasi gas-gas mudah meledak dan beracun yang terdapat pada

    tambang hingga tercapai keadaan kandungan gas dalam udara tambang yang

    memenuhi syarat bagi pernafasan.

    2. Mencairkan debu yang berada dalam aliran udara tambang bawah tanah hingga

    batas yang dapat diterima secara fisiologis.

    3. Menyediakan temperatur yang dapat diterima sehingga diperoleh

    suasana/lingkungan kerja yang nyaman.

    Prinsip kerja ventilasi tambang adalah sebagai berikut:

    1. Udara cenderung mengalir dari kondisi tekanan yang lebih tinggi ke tekanan yang

    lebih rendah.

    2. Udara cenderung mengalir melalui jalur-jalur ventilasi yang memberikan tahanan

    yang lebih kecil dibandingkan dengan jalur yang mempunyai tahanan yang lebih

    besar.

    3. Hukum-hukum mekanika fluida akan selalu diikuti dalam perhitungan ventilasi

    tambang.

    Untuk menjaga ventilasi yang sesuai sepanjang berlangsungnya kegiatan

    penambangan, perencanaan awal harus diperhitungkan karena sangat penting untuk ke

    depannya. Dua faktor utama menjadi pertimbangan dalam perencanaan kemajuan

    ventilasi yaitu:

    1. Total tingkat volume aliran udara yang dibutuhkan untuk tambang, dan distribusi

    udara yang memuaskan serta ekonomis

    2. Tekanan yang dibutuhkan pada kipas. Sebuah sistem ventilasi harus dirancang

    dengan baik, efektif, fleksibel, dan ekonomis.

    Berdasarkan sumber supply udaranya, sistem ventilasi dibagi menjadi dua, yaitu:

  • 1. Sistem ventilasi alamiah

    Sistem ini terbentuk secara alami seiring dengan terbentuknya bukaan/penggalian

    tunnel pada tambang bawah tanah. Dengan adanya lubang bukaan, secara otomatis

    udara akan mengalir melalui lubang bukaan tersebut.

    2. Sistem Ventilasi Buatan (artificial)

    Artificial ventilation system adalah sistem ventilasi buatan yang bekerja dengan

    bantuan listrik dengan memberikan intake udara bersih yang dihasilkan dari fan

    blower dan mengeluarkan udara kotor melalui sistem exhaust fan. Fan pada sistem

    ini bertugas sebagai pengatur sirkulasi udara sehingga setiap front kerja pada

    tambang tersebut akan tersuplai udara yang cukup.

    Tiga sistem dalam ventilasi tambang yaitu:

    1. Sistem tunggal

    Sistem tunggal terdiri dari:

    Brattice system

    Fan & duct system

    Forcing system

    Exhausting system

    Extended system

    2. Sistem kombinasi

    Sistem kombinasi merupakan sistem gabungan dua sistem tunggal. Contohnya:

    Push-pull system

    Overlapping system

    3. Sistem alternatif

    Sistem alternatif merupakan suatu sistem yang menggunakan penggerak udara

    jenis lainnya, seperti:

    Jet fan

    Spray fan

    Compressed air ejectors

    Untuk menghasilkan sistem ventilasi yang mampu bersikulasi, ada beberapa

    parameter yang perlu diperhatikan yaitu:

  • 1. Kebutuhan udara pada front tambang bawah tanah sebesar 3 m3/menit untuk setiap

    hp mesin dan 1 m3/menit untuk setiap pekerja. Tekanan udara akan berbanding

    terbalik terhadap luas permukaan saluran tersebut:

    P1 / P2 = A2 / A1

    P = RQ2

    Keterangan:

    P1 = tekanan awal (Pa)

    P2 = tekanan akhir (Pa)

    A1 = luas awal (m2)

    A2 = luas akhir (m2)

    P = tekanan (Pa)

    R = resistensi (Ns2/m2)

    Q = debit (m3/s)

    2. Head loss, yaitu kehilangan debit udara yang menyebabkan penurunan efisiensi yang

    terjadi karena dari sistem ventilasi tersebut. Head loss terjadi karena adanya aliran

    udara akibat kecepatan (Hv), gesekan (Hf), dan tikungan saluran/perubahan ukuran

    saluran (Hx).