ventilasi udara kuliah 2

Upload: fitria-handamar

Post on 07-Aug-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    1/27

    Rizal Fahmi, ST

    Kuliah 2

    ACC. DR. T. Andika Rama Putra

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    2/27

    VENTILASI UDARA 

    Udara segar yang dialirkan kedalam tambang bawah tanah

    akan mengalami beberapa proses seperti penekanan atau

    pengembangan, pemanasan atau pendinginan, pelembaban

    atau pengawalembaban 

    Panas dan kelembaban mempengaruhi manusia dalam

    beberapa hal antara lain : 

    - Menurunkan efisiensi. - Menimbulkan kecerobohan dan kecelakaan 

    - Menyebabkan sakit dan kematian.

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    3/27

    Hubungan antara Efisiensi Kerja dan

    Temperatur Efektif  

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    4/27

    Reaksi Fisiologis Terhadap Panas 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    5/27

    Grafik Temperatur Efektif  

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    6/27

    Sumber Panas Dalam Terowongan

    3. Panas Batuan (Geothermal Gradient) 

    1. Pemampatan Udara (Autocompression) 

    Proses aliran udara masuk (intake air) dari luar masuk kedalam

    tunnel/shaft/vertical opening akan menimbulkan panas.

    2. Pemakaian Peralatan Mekanis dan Penerangan 

    Peralatan yang dipakai di tambang bawah tanah (Dosco,AM-50,bor)

    apabila dioperasikan akan menimbulkan panas, selain itu penerangan

    yang digunakan didalam tambang bawah tanah (lampu tambang,lampu

    neon di junction) akan mengeluarkan panas.

    Temperature (kering) bawah permukaan akan meningkat seiring dengan

    kedalaman lubang bukaan yang dibuat.

    Setiap jenis batuan mempunyai derajat panas yang berbeda (virgin rock

    temperature), contoh : Coal Mine UK (1,8 – 4,0)0C/100mtr, Anaconda

    Copper Montana (4,6 – 6,0)0C/100mtr.

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    7/27

    4. Sensible Heat Flow 

    Panas dari dinding batuan yang ditransfer kedalam aliran ventilasiPada lubang bukaan.

    5. Panas Dari Peledakan (Blasting)

    Panas peledakan merupakan panas singkat yang akibatnya bisa

    membuat lingkungan udara di front kerja menjadi relatif lebih panasdari pada tempat sekitarnya. Oleh karena itu aliran udara dapat

    berbalik kembali ke front kerja, tempat dimana peledakan baru saja

    terjadi. Konsekuensinya debu akibat bongkaran batuan tidak terbawa

    keluar. 

    6. Human Metabolism (Respirasi)

    Panas yang dikeluarkan tubuh pada saat bekerja karena adanya

    proses respirasi.

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    8/27

    7. Oksidasi

    Panas yang timbul karena terjadinya proses oksidasi didalamtambang bawah tanah, contoh : oksidasi pada batubara

    (spontaneous combustion) dan timber/kayu.

    Pergeseran batuan yang diakibatkan karena adanya gangguan

    geologi (fault, amblegan/subsidence, atap runtuh) akan

    menimbulkan panas.

    8. Pergeseran Batuan (Rock Movement)

    9. Pemompaan Air (Pipelines)

    Pada proses pemompaan air tambang akan timbul panas yang

    diakibatkan adanya gesekan antara air yang dipompa dengan pipa.

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    9/27

    Potensi Panas Dari Berbagai Jenis Bahan Peladak 

    Bahan Peledak Btu/lb Q(kJ/kg)

    Q(kal/gram)

    Nitroglycerin60 % Straight Dynamite40 % Straight Dynamite

    100 % Straight Gelatin75 % Straight Gelatin40 % Straight Gelatin75 % Amonia Gelatin

    40 % Amonia GelatinSemi Gelatin

     AN-I-o 94.5/5.5 AN-FO 94.3/5.7

     AN-AL-Water

    255517811673

    5219206914751781

    1439169116011668

    1979-2159

    594341433891

    5859481234314142

    3347393337243880

    4603-5022

    1420990930

    14001150820990

    800940890927

    1100-1200

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    10/27

    PERENCANAAN VENTILASI

    TAMBANG DALAM 

    Dalam rangka pembuatan rencana ventilasi tambang, sebaiknya

    dipertimbangkan persyaratan-persyaratan seperti :

    1. Konstruksinya harus dibuat sedemikian rupa agar ventilasi untuk

    pengembangan pit kedepan dapat dilakukan menerus danekonomis.

    2. Struktur yang diinginkan untuk sistem ventilasi induk adalah sistem

    diagonal. Sedangkan pembuatan vertical shaft dapat dilakukan bila

    kondisi tambang dalam memungkinkan.

    3. Dalam melaksanakan pengembangan pit dan penambangan serta

    dilihat dari segi konstruksi pit, penting dibuat ventilasi (bantu) pada

    permuka kerja. 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    11/27

    Penentuan Ventilasi Yang

    Diperlukan

    1. Jumlah udara masuk per ton produksi batu bara sehari. 

    Di Jepang jumlah udara yang dibutuhkan untuk memproduksi batu

    bara Setiap hari adalah sekitar 1~8 m3/min (0,017 – 0,133 m3/dt).

     Angka ini akan berbeda menurut jumlah pancaran gas, tingkat

    pemusatan permuka kerja dan jumlah aliran cabang, dimana padalubang bawah tanah yang jumlah pancaran gasnya banyak, angka iniumumnya di atas 4 (m3/min). 

    Di Eropa dikatakan bahwa, lubang bawah tanah yang tidak ada

    masalah dari segi pancaran gas dan kondisinya, angka ini adalah 2(m3/min), lubang yang baru mulai konstruksi adalah 3(m3/min) dan

    lubang yang mempunyai masalah dari segi kondisinya adalah sekitar 4

    (m3/min). 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    12/27

    Jumlah pancaran gas methan pada tambang batu barabawah tanah 8 negara penghasil utama, yaitu; Amerika

    Serikat, Australia, Inggris, Jerman, Polandia, RRC,

    Cekoslovakia dan bekas Uni Soviet, di rumuskan

    sebagai : 

     Y = 4,1 + 0,023X 

    Dimana, Y = jumlah pancaran metan (m3/t) 

    X = kedalaman penambangan rata-rata (m) 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    13/27

    Contoh Uji Swabakar dan Ledakan Gas

    Methan Di Laboratorium

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    14/27

    Peraturan Yang Harus Dipertimbangkan Dalam

    Merencanakan Dan Mengevaluasi Ventilasi

    Tambang Bawah Tanah :

    1. Kadar gas-gas tambang harus dibawah nilai ambang batas (NAB),kecuali oksigen harus diatas nilai ambang batas.

    2. Kecepatan udara ventilasi minimum 7 m/mnt (=0,12 m/dt).

    3. Temperatur efektif maksimum 240C, sedang kelembaban relatif (RH)

    maksimum 85%.

    4. Tidak diperbolehkan terjadi resirkulasi udara pada sistem ventilasibantu (auxiliary ventilation).

    5. Kuantitas udara minimum pada permuka kerja 1,4 m3/dt dan pada cross

    cut paling ujung 4,2 m3/dt.

    6. Kebutuhan udara untuk pernapasan saat bekerja adalah 0,01 m3/dt/org.

    7. Kecepatan udara di permuka kerja penambangan sebesar(0,76 –1,52) m/dt.

    8. Kecepatan udara untuk mengendalikan kualitas udara tambang sebesar

    0,3 m/dt.

    9. Kecepatan udara untuk mengendalikan temperatur efektif dan

    kelembaban relatif sebesar (0,5 –2,5) m/dt. 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    15/27

    11. Kecepatan udara ventilasi harus lebih kecil dari 450 m/menit

    (7,5 m/dt). Kecuali pada vertical shaft dan terowongan khusus untuk

    ventilasi boleh sampai 600 m/menit (10 m/dt). 

    10. Kandungan debu maksimum dalam udara tambang tergantung dari

    tempat kerja :

    - Permuka kerja penambangan (longwall face) sebesar 7 mg/m3.

    - Persiapan lubang bukaan sebesar 3 mg/m3.

    - Tempat-tempat operasi lainnya sebesar 5 mg/m3.

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    16/27

    Struktur Lubang Bukaan Dilihat

    Dari Segi Ventilasi. 

    1. Sistem Terpusat dan Sistem Diagonal 

    Metode ventilasi dimana ‘intake air’ dan ‘return air’nya

    saling berdekatan dinamakan ventilasi sistem terpusat 

    Metode ventilasi yang ‘intake air’ dan ‘return air’nya terpisah jauh

    disebut ventilasi sistem diagonal. 

    2. Pembagian Aliran Udara 

     Aliran cabang utama pada ventilasi pit bawah tanah, pecah menjadi

    beberapa aliran cabang, kemudian setiap aliran cabang terbagi lagi

    untuk menyapu permuka kerja dan menjadi ‘exhaust air’ 

    Berpecah dan mengalirnya aliran udara disebut pembagian aliran

    udara atau pencabangan aliran udara.

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    17/27

    Efek Pembagian Aliran Udara

    1. Tahanan ventilasi menjadi kecil

    2. Dapat mengantarkan udara segar kesetiap permuka kerja disetiap blok. 

    3. Apabila di ‘airway’ terjadi kerusakan seperti ‘caving’, pengaruhnya dapat

    dibatasi pada satu blok saja 

    4. Pengaruh bencana seperti kebakaran pit, semburan gas, swabakardan ledakan dapat dibatasi pada satu blok. 

    5. Dapat mengurangi kecepatan angin di terowongan utama. 

    6. Dapat mengantarkan udara bertemperatur relatif rendah hingga

    kedekat permukaan kerja. 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    18/27

    Ventilasi Induk 

    Pembagian Ventilasi Induk terdiri dari :

    1. Pembagian berdasarkan metode pembangkitan daya ventilasi,

    terdiri dari : ventilasi alami dan ventilasi mekanis. 

    2. Pembagian berdasarkan jenis tekanan ventilasi yang ditimbulkan

    mesin, terdiri dari : ventilasi hembus (Force) dan ventilasi hisap(Exhaust). 

    3. Pembagian berdasarkan letak intake dan outtake air, terdiri dari :

    ventilasi terpusat dan ventilasi diagonal. 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    19/27

    Ventilasi Alami

    Setiap kenaikan atau penurunan temperatur sebesar 1oC, semua jenisgas akan memuai atau menyusut sebesar 1/273 kali volumenya pada 0oC. 

    Penyebab yang dapat membangkitkan daya ventilasi adalah sebagai berikut: 

    1)  Perbedaan tinggi mulut pit intake dan outtake. 2)  Perbedaan tempetarur intake dan return air. 

    3)  Perbedaan temperatur di dalam dan luar pit. 

    4)  Komposisi udara di dalam pit.

    5) Tekanan atmosfir. 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    20/27

    Kondisi Ventilasi Alami 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    21/27

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    22/27

    Ventilasi Mekanis 

    Metode yang menggunakan fan/kipas angin untuk melakukan ventilasiadalah dengan menciptakan tekanan ventilasi (positif atau negatif)

    di mulut tambang/pit (intake/outtake). 

    Ventilasi Sistem Hembus dan Ventilasi Sistem Hisap 

    Ventilasi sistem hembus adalah metode ventilasi yang membangkitkan

    tekanan di mulut intake lebih tinggi (tekanan positif) dari pada tekanan

    atmosfir, udara dihembus masuk kedalam tambang bawah tanah/pit.

    Kebalikan dari sistem hembus, maka pada sistem hisap, fan/kipas anginditempatkan di mulut tambang/pit (outtake), membangkitkan tekanan

    lebih rendah (tekanan negatif) dari pada tekanan atmosfir, untuk

    mengisap udara keluar dari tambang bawah tanah/pit.

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    23/27

    Ventilasi Bantu (Auxiliary Ventilation)

    Ventilasi bantu dapat dibagi menjadi 4yaitu :

    1. Sistem Hembus (Forcing System)

    2. Sistem Hisap (Exhausting System

    3. Sistem Hembus Overlap (Forcing Overlap System)

    4. Sistem Hisap Overlap (Exhausting Overlap System)

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    24/27

    Teori Ventilasi 

    1. Tahanan Ventilasi 

    Koefisien Gesek Tiap Jenis Terowongan 

    Jenis terowongan Besar Kecil Rata-Rata

    Tipe busurLapis batu bataLapis betonSteels sets

    0,00072 0,00030 0,000550,000690,00140

    Terowongantelanjang

    BiasaBanyak tonjolan

    0,00130 0,00037 0,000810,00207

    Penyangga kayu BiasaTidak beraturan

    0,00237 0,00087 0,001660,00414

    Permuka kerja 0,00264Seluruh Pit 0,00424 0,00154 0,00222

    Vertical shaft 0,00240 0,00020 0,00130

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    25/27

    2. Tahanan Belokan 

    Contoh Gesekan Pada Bagian Belokan Terowongan 

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    26/27

    Daya Ventilasi 

    Daya teoritis yang diperlukan untuk mengatasi tahanan tersebutdinamakan daya ventilasi (atau daya penggerak udara),

    yang dapat dinyatakan dengan rumus berikut. 

    N =N = daya penggerak udara (HP) 

    h = tekanan ventilasi (mm air) 

    Q = jumlah angin ventilasi (m3/detik) 

    75

    hQ

  • 8/20/2019 Ventilasi Udara Kuliah 2

    27/27

    Mobile : 0857-8860-5194

    facebook.com/Rizal ElFahmi

    Email: fahmipembebasan@gmail com