tugas uts mekatronika kel. omron

14
TUGAS MEKATRONIKA Desain Elektro-Pneumatik Kelompok Omron : 1. Topan Mustopa Nurdin (4313218269) 2. Syahril Ricky Maulana (4313218267) 3. Ni Putu Swastini Astuti (4313218255) Dosen : Dede Lia Zariatin, ST. MT Fakultas Teknik Universitas Pancasila Jurusan Teknik Mesin

Upload: topan-mustopa-nurdin

Post on 19-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Mekatronika

TRANSCRIPT

TUGAS MEKATRONIKADesain Elektro-Pneumatik

Kelompok Omron :1. Topan Mustopa Nurdin (4313218269)2. Syahril Ricky Maulana (4313218267)3. Ni Putu Swastini Astuti (4313218255)Dosen : Dede Lia Zariatin, ST. MT

Fakultas Teknik Universitas PancasilaJurusan Teknik Mesin2014A. SISTEM KERJA ALAT

PosisiOptical Proximity Switch A

PosisiOptical Proximity Switch BSilinder AJalur BJalur ASilinder BGambar 1. Desain AlatArah Pergerakan Konveyor

Asumsi kerja alat, 1. Satu siklus kerja terdiri dari dua benda kerja yang telah masuk ke jalur A dan jalur B2. Silinder yang pertama kali melakukan kerja adalah silinder A kemudian dilanjutkan oleh silinder B.

Deskripsi cara kerja alat 1. Ketika tombol start/stop ( push button with detent ) pada sistem kelistrikan ditekan, keseluruhan sistem sudah berada pada posisi standby.2. Benda kerja pertama bergerak di atas conveyor, ketika posisi benda kerja melewati optical proximity switch A yang ditempatkan seperti pada gambar 1 , maka piston pada silinder A akan bergerak keluar dan mendorong benda kerja pertama menuju jalur A. 3. Benda kerja kedua akan bergerak dengan kondisi piston A berada diluar silinder, ketika benda kerja kedua melewati optical proximity switch B yang posisinya seperti ditunjukkan pada gambar 1, piston B akan bergerak keluar dan mendorong benda kerja kedua menuju jalur B.4. Setelah kedua piston berada pada posisi terluar (maksimum), kedua piston tersebut akan kembali bergerak ke dalam silinder secara bersamaan. 5. Ketika tombol start/stop( push button with detent ) ditekan sistem akan off.6. Tombol reset digunakan jika terjadi gangguan pada sistem, maka secara otomatis piston A akan kembali masuk ke dalam silinder.B. RANGKAIAN ELEKTROPNEUMATIK

C. PRINSIP KERJA RANGKAIAN 1. Pada kondisi normal kedua piston pada silinder 1.0 dan silinder 2.0 berada di dalam silinder, udara bertekanan yang diberikan oleh Air Supply Unit (ASU) masuk melalui katup 1.1 dan 2.1 melewati port 1 ke 2, dan mendorong piston berada di dalam silinder. Tegangan 24 V mengalir pada line 9 dikarenakan make switch R3 pada posisi closed dan mengaktifkan solenoid Y4.

2. Ketika push button with detent ditekan, maka tegangan 24 volt akan mengalir menuju sensor optical proximity switch A.

3. Jika benda kerja terdeteksi oleh sensor optical proximity switch A , maka relay R1, akan mengaktifkan make switch R1 sehingga tegangan akan mengaktifkan solenoid Y1, Katup 1.1 akan bergeser dari normally closed menjadi normally open sehingga udara bertekanan dari ASU akan mengalir melalui katup 1.1 melewati port 1 ke 4 , kemudian udara bertekanan tersebut mendorong piston pada silinder A bergerak keluar dan piston tersebut mendorong benda kerja menuju jalur A. Ketika piston A berada pada posisi terluar, limit switch A1 akan aktif.

4. Ketika piston A berada pada posisi terluar , limit switch A1 akan aktif, sehingga menyebabkan tegangan pada line 5 mengaktifkan relay R2 dan relay R3, sehingga switch R2 normally open pada line 6 berubah menjadi closed dan mengalirkan tegangan melalui sensor optical proximity switch B.

5. Ketika benda kerja kedua terdeteksi oleh sensor optical proximity switch B , maka relay R4 akan aktif, sehingga make switch R4 berubah dari kondisi open menjadi close sehingga tegangan pada line 7 akan mengaktifkan solenoid Y3, Katup 2.1 akan berubah posisi dari normally closed menjadi normally open sehingga udara bertekanan dari ASU akan mengalir melalui katup 2.1 melewati port 1 ke 4 , kemudian udara bertekanan tersebut mendorong piston pada silinder B bergerak keluar dan piston tersebut mendorong benda kerja kedua menuju jalur B.

6. Ketika posisi piston A dan piston B berada pada posisi terluar, limit switch A1 dan B1 berada pada kondisi close sehingga tegangan pada line 8 akan mengaktifkan solenoid Y2 , katup 1.1 akan berubah posisi, dan udara bertekanan akan melewati katup 1.1 melalui port 1 ke 2 dan mendorong piston A masuk ke dalam silinder, dan udara yang terdapat pada sisi lain piston akan keluar melewati katup 1.1 melalui port 4 ke 5.Sesaat setelah piston A bergerak mundur limit switch A1 akan berubah kondisi dari closed menjadi open , sehingga tegangan pada line 4 akan terputus dan meng-nonaktifkan relay R2 dan juga relay R3, switch R3 berubah kondisi menjadi close sehingga tegangan pada line 9 akan mengalir dan mengaktifkan solenoid Y4. Katup 2.1 berubah posisi dan udara bertekanan akan melewati katup 2.1 melalui port 1 ke 2 dan mendorong piston B masuk ke dalam silinder, dan udara yang terdapat pada sisi lain pison akan keluar melewati katup 2.1 melalui port 4 ke 5.

7. Ketika tombol reset ditekan maka, akan mengaktifkan relay R5 sehingga switch R5 berubah kondisi menjadi close dan mengalirkan tegangan pada line 10 yang di by pass pada solenoid Y2 , sehingga solenoid Y2 aktif dan mengkondisikan katup 1.1 berapa pada posisi default yaitu normally closed , udara bertekanan akan melewati katup 1.1 melalui port 1 ke 2 dan mendorong piston A ke dalam silinder.

D. Daftar Pustaka1. http://aboutmechanicaldesign.blogspot.com/2012/08/mechanicaldesign-home-article- download.html2. http://apardamean.blogspot.com/2011/12/beberapa-contoh-simulasi-dengan.html