tugas ujian tht

Upload: ivan-abednego

Post on 18-Jul-2015

201 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS UJIAN THT

Penguji Tanggal Mahasiswa NIM Fakultas

: dr. Nur Mei C., Sp.THT : 16 April 2012 : Fariz Maulana : 0920221159 : FK UPN Veteran Jakarta

Pertanyaan: 1. Sebutkan Perbedaan Otitis Media Supuratif Kronis (OMSK) Tipe Jinak dan Ganas! 2. Jelaskan Pemeriksaan Penunjang Rontgen Mastoid pada OMSK!

Jawab: 1. Perbedaan OMSK Tipe Jinak dan Ganas akan dijabarkan dalam tabel di bawah ini Tipe Jinak Nama Lain Tipe aman, tipe mukosa, tipe benigna, tipe rhinogen, tipe tubo-timpanal Proses Peradangan Biasanya terbatas pada mukosa saja, jarang mengenai tulang Letak Perforasi Sentral (pars tensa membran timpani) Sekret Mukus sampai purulen, warna putih hingga kekuningan, tidak berbau Kolesteatom Abses atau Fistel Retroarikuler Polip atau jaringan granulasi Tidak ada Dapat terlihat pada kasus yang lanjut (di liang telinga luar yang berasal dari dalam telinga tengah) Pemeriksaan Radiologis(Rontgen Tidak ada kelainan (normal) Mastoid tampak sklerotik, lebih kecil dengan pneumatisasi lebih sedikit Tidak ada Tidak ada Ada, berbau khas (aroma kolesteatom) Dapat terlihat pada kasus yang lanjut Marginal atau atik (pars flaksida membran timpani) Sangat bau, berwarna kuning abu abu kotor Mencapai/mengenai tulang Tipe Ganas Tipe bahaya, tipe tulang, tipe maligna, tipe atiko-antral

Mastoid)

dibandingkan mastoid yang satunya atau yang normal

Komplikasi (Telinga Tengah, Telinga Dalam, Ekstradural, SSP) Penatalaksanaan

Jarang

Sering

Konservatif (medikamentosa)

Pembedahan (mastoidektomi) dengan atau tanpa timpanoplasti

2. Pemeriksaan Penunjang Rontgen Mastoid pada OMSK Radiogram konvensional pada tulang temporal khususnya bermanfaat untuk mempelajari mastoid, telinga tengah, labiri dan analis akustikus internus. Posisi yang seringkali dgunakan adalah posisi Law, Schuller, Mayer, Owens, Towne, dan Stenvers. Posisi Law bernilai dalam evaluasi mastoiditis akut. Posisi ini hampir mirip posisi lateral. Bahkan hingga kini posisi ini masih bisa diminta sebelum dilakukan pembedahan mastoid untuk menentukan letak patokan patokan utama seperti tegmen mastoid dan sinus sigmoideus, dan juga untuk menentukan ukuran mastoid secara keseluruhan. Posisi Schuller tidak saja memperlihatkan struktur struktur seperti yang terlihat pada posisi Law, tapi juga memungkinkan visualisasi atik atau epitimpanum. Dengan kepala membentuk sudut 45o, maka akan didapatkan posisi Mayer. Posisi ini memperlihatkan daerah antrum dan kaput maleus, dapat pula terlihat inkus dan daerah epitimpanum. Posisi Owens serupa dengan modifikasi posisi Mayer, namun angulasi berkas sinar yang lebih terbatas memberikan visualisas yang lebih baik dari osikula dan resesus epitimpanikus disebabkan struktur struktur tersebu kini terlihat di atas rabung petrosus. Modifikasi lain dari posis oblik dikenal sebagai proyeksi Chausse III, yang memberikan informasi tambahan mengenai struktur struktur telinga tengah. Posisi Stenvers memperlihatkan sumbu panjang piramid petrosus dengan kanalis akustikus internus, labirin, dan antrum. Posisi Towne memperlihatkan kedua piramid petrosus melalui orbita, sehingga memunkinkan perbandingan kedua piramid petrosus dan kanalis akustikus internus pada film yang sama. Derajat perkembangan sel mastoid dijelaskan secara radiografik sebagai pneumatik, diploik, sklerotik, dan tidak berkembang. Gambaran perkembangan mastoid yang diterima secara umum adalah sebagai berikut: Bila pneumatisasi mastoid normal terjadi tanpa adanya hambatan akibat infeksi berulang di masa kanak kanak maupun anomali perkembangan lainnya, maka rongga rongga udara mastoid yangterbentuk sempurna tersebut dikenal sebagi tpe pneumatik. Bila penumatisasi mastoid terganggu oleh proses proses infeksi, maka mungkin hanya terdapat beberapa kelompok sel sel yag besar. Gambaran seperti ini dikenal sebagai tipe diploik. Sejumlah kecil pasien memiliki tulang yang padat di daerah mastoid. Hal ini mungkin disebabkan

aktivitas osteoblas yang dirangsang oleh infeksi kronik atau berulang. Tipe ini dikenal sebagai mastoid sklerotik. Pada tipe ini sering timbul kolesteatom. Salah satu komplikasi dari OMSK adalah mastoiditis. Terbagi menjadi 2 jenis, akut dan kronis. Gambaran dini mastoiditis akut adalah perselubungan ruang telinga tengah dan sel udara mastoid. Bila proses inflamasi terus berlanjut akan terjadi perselubungan yang difus pada kedua daerah tersebut. Pada masa permulaan infeksi biasanya struktur trabekula dan sel udara mastoid masih utuh, tapi kadang kadang dengan adanya edema mukosa dan penumpukan cairan seropurulen, maka terjadi kekaburan penampakan trabekulasi sel udara mastoid. Bersama dengan progresifitas infeksi, maka akan terjadi demineralisasi diikuti dengan destruksi trabekula dimana pada proses mastoiditis yang hebat akan terjadi penyebaran ke arah posterior menyebabkan tromboflebitis ke arah posterior. Gabaran radiologik pada mastoiditis kronik terdiri atas perselubungan yang tidak homogen pada daerah antrum mastoid dan sel udara mastoid, serta perubahan yang bervariasi pada struktur trabekulasi mastoid. Proses inflamasi pada mastoid akan menyebabkan penebalan struktur trabekulasi diikuti demineralisasi