tugas tumor mata

10
Nama : Roselin Megasari Mendrofa Kelas : psik 3.2 n.makul : system persepsi sensorik Kasus: Seorang laki-laki datang ke rumah sakit mata dengan diagnose medis tuor mata,dengan keluhan nyeri mata sedang pada kedua bola mata. Protopsis unilateral,mengalami penurunan pengelihatan,dan mata merah. Setelah dilakukan pengkajian,pasien mengalami riwayat sinusitis,hasil pemerisaan protosis 20 mm pada mata kiri dan 19 mm pada mata kanan, dari hasil palpasi,konsistensi mata kenyal dan mudah digerakkan. Rencana tindakan media akan dilakukan excisional biopsy. Asuhan Keperawatan 1. Pengkajian. a. Pengkajian Identitas Klien Nama : Tn.L MR : - Masuk ke RS : - Tanggal Lahir : - Umur : - Jenis kelamin : laki-laki Agama : - Alamat : - b. Keluhan utama : nyeri mata sedang pada kedua bola mata. c. Pengkajian Riwayat Kesehatan

Upload: roselin

Post on 05-Sep-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

makalah tumor mata

TRANSCRIPT

Nama : Roselin Megasari MendrofaKelas : psik 3.2n.makul : system persepsi sensorik

Kasus:Seorang laki-laki datang ke rumah sakit mata dengan diagnose medis tuor mata,dengan keluhan nyeri mata sedang pada kedua bola mata. Protopsis unilateral,mengalami penurunan pengelihatan,dan mata merah. Setelah dilakukan pengkajian,pasien mengalami riwayat sinusitis,hasil pemerisaan protosis 20 mm pada mata kiri dan 19 mm pada mata kanan, dari hasil palpasi,konsistensi mata kenyal dan mudah digerakkan. Rencana tindakan media akan dilakukan excisional biopsy.Asuhan Keperawatan1. Pengkajian.a. Pengkajian Identitas KlienNama : Tn.LMR: -Masuk ke RS: -Tanggal Lahir : -Umur : -Jenis kelamin : laki-lakiAgama : -Alamat : -b. Keluhan utama : nyeri mata sedang pada kedua bola mata.c. Pengkajian Riwayat KesehatanRiwayat kesehatan dahulu: pasien mengalami riwayat sinusitisRiwayat kesehatan keluarga: -Riwayat kesehatan sekarang: -d. Pemeriksaan Penunjang: excisional biopsy

Dasar Data Pengkajian Mata Pada Klien 1. Aktivitas/ Istirahat Gejala perubahan aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan penurunan penglihatan dan mata merah2. Makanan/ cairan Mual / muntah (glaucoma akut)

3. Neurosensori Gejala Gangguan penglihatan (kabur/ tak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat/ merasa di ruang gelap. Penglihatan berawan/ kabur, tampak lingkaran cahaya/ pelangi sekitar sinar, kehilangan penglihatan perifer, fotofobia. Perubahan kacamata / pengobatan tidak memperbaiki penglihatan. Tanda Tampak kecoklatan atau putih susu pada pupil (katarak). Pupil menyempit dan merah / mata keras dengan kornea berawan (glaucoma akut). Peningkatan air mata.3. Nyeri/ kenyamanan Gejala Ketidaknyamanan ringan/ mata berair (glaukoma kronis). Nyeri tiba-tiba/ berat menetap atau tekanan pada sekitar mata, sakit kepala (glaucoma akut)

Pengkajian 11 Fungsional Gordon1. Pola persepsi dan penanganan kesehatan Tanyakan persepsi klien terhadap penyakitnya Tanyakan tentang penggunaan obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid, klorokuin , klorpromazin, ergotamine, pilokarpin) Tanyakan tentang penggunaan alcohol, dan tembakau

2. Pola nutrisi metabolik Tanyakan kebiasaan makanan yang dikonsumsi klien, apakah klien sebelumnya jarang mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin A, dan vitamin E

3. Pola eliminasi Tanyakan bagaimana pola BAB dan karakteristiknya Berapa kali miksi dalam sehari, karakteristik urin Adakah masalah dalam proses miksi, adakah penggunaan alat bantu untuk miksi

4. Pola aktivitas latihan Perubahan aktivitas biasanya/hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan

5. Pola istirahat - tidur Tanyakan apakah terjadi masalah istirahat/tidur yang berhubungan dengan gangguan penglihatan (seperti: pusing) Bagaimana perasaan klien setelah bangun tidur? Apakah merasa segar atau tidak?

6. Pola kognitif - persepsi Apakah klien mengalami kesulitan saat membaca Apakah menggunakan alat bantu melihat Bagaimana visus Apakah ada keluhan pusing dan bagaimana gambarannya

7. Pola persepsi dan sensori Bagaimana klien menggambarkan dirinya Apakah sering merasa marah, cemas, takut, depresi, karena terjadi perubahan dalam penglihatan.

8. Pola peran dan hubunagn apa pekerjaan klien Tanyakan tentang system pendukung dalam kehidupan klien seperti: pasangan, teman. Tanyakan apakah ada masalah keluarga berkenaan dengan perawatan penyakit klien

9. Pola seksualitas - reproduksi Tanyakan masalah seksual klien yang berhubungan dengan penyakitnya Tanyakan kapan klien mulai menopause dan masalah kesehatan terkait dengan menopause Tanyakan apakah klien mengalami kesulitan/perubahan dalam pemunuhan kebutuhan seks

10. Pola koping dan toleransi stres apakah ada perubahan besar dalam kehidupan dalam beberapa tahun terakhir apa yang dilakukan klien dalam menghadapi masalah dan apakah tindakan tersebut efektif untuk mengatasi masalah tersebut atau tidak Apakah ada orang lain tempat berbagi dan apakah orang tersebut ada sampai sekarang Apakah ada penggunaan obat untuk penghilang stress

11. Pola keyakinan-nilai Tanyakan apakah ada pengaruh agama dalam kehidupan Tanyakan apakah ada pantangan keagamaan

2. Asuhan KeperawatanNo.NANDANOCNIC

1.Gangguan persepsi penglihatan

1. Orientasi KognitifKriteria hasil : Mampu mengenal diri sendiri Mampu mengenal orang penting lainnya Mampu mengenal tempat yang sekarang2.Kompensasi tingkah laku PenglihatanKriteria hasil: Mampu mem-posisikan diri untuk penglihatan Menggunakan layanan pendukung untuk penglihatan yang lemah Menggunakan alat bantu penglihatan yang lemah

1. Peningkatan Komunikasi : Defisit Melihat Catat reaksi klien terhadap rusaknya penglihatan (misal, depresi, menarik diri, dan menolak kenyataan) Menerima reaksi klien terhadap rusaknya penglihatan Bantu klien dalam menetapkan tujuan yang baru untuk belajar bagaimana melihat dengan indera yang lain Andalkan penglihatan pasien yang tersisa sebagaimana mestinya Gambarkan lingkungan kepada klien Rujuk klien dengan masalah penglihatan ke agen yang sesuai2. Manajemen Lingkungan Ciptakan lingkungan yang aman untuk klien Hilangkan bahaya lingkungan (misal, permadani yang bisa dilepas-lepas dan kecil, mebel yang dapat dipindah-pindahkan) Hilangkan objek-objek yang membahayakan dari lingkungan Kawal klien selama kegiatan-kegiatan di bangsal sebagaimana mestinya Tempatkan benda-benda yang sering digunakan dekat dengan jangkauan Manipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutik Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman bagi klien.

2.Nyeri b.d adanya massa pada mata

Kontrol ResikoKriteria hasil : Klien melaporkan nyeri berkurang dg scala 2-3 Ekspresi wajah tenang klien dapat istirahat dan tidur v/s dbnManajemen Nyeri : Kaji nyeri secara komprehensif ( lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi ). Observasi reaksi non verbal dari ketidak nyamanan. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien sebelumnya Kontrol faktor lingkungan yang mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologis/non farmakologis). Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi, distraksi dll) untuk mengatasi nyeri. Kolaborasi pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri. Evaluasi tindakan pengurang nyeri/kontrol nyeri. Monitor TTV

Prioritas Keperawatan1. Mencegah penyimpangan penglihatan lanjut2. Meningkatkan adaptasi terhadap perubahan / penurunan ketajaman penglihatan3. Mencegah komplikasi4. Memberikan informasi tentang proses penyakit/ prognosis dan kebutuhan pengobatan

2. excisional biopsy adalah teknik biopsy yang mengambil seluruh jaringan lesi. Tujuannya untuk menegakkan diagnosis pasti suatu lesi,khususnya yang dicurigai sebagai suatu keganasan,dan juga berguna untuk menentukan prognosis.