tugas tk3
TRANSCRIPT
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 1/28
PENANGANAN dan
PENGOLAHAN LIMBAH
Oleh:
Atikah risyad
Budi warman
Christianto sitio
Dasa Haryuwibawa
Sola fide gavra tarigan
Departemen teknik kimia
fakultas teknik
Universitas sumatera utara
2011
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 2/28
Kata pengantar
Dengan memanjatkan puji dan syukur atas ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya pada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah tentang penanganan dan pengolahan limbah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing mata kuliah Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja penulis yaitu
Ir.Anizar, M.Kes
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Teknik Kesaelamatan dan Kesehatan Kerja sekaligus
untuk menambah pengetahuan pembaca maupun penulis tentang apa itu limbah, dampaknya, dan
pengolahan yang dapat dilakukan utntuk mengatasi permasalahan lingkungan yang sedang marak
terjadi belakangan ini.
Dengan membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat memperluas wawasan tentang
pengolahan limbah sehingga pembaca akan lebih memperhatikan lingkungan dengan cara
mengolah limbah dengan langkah yang baik dan benar.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis sendiri. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penulis di masa yang
akan datang karena pada dasarnya, penulis jauh dari sempurna dalam melakukan pembahasan
tentang penangan dan pengolahan limbah.
Medan, Oktober 2011
Penulis
2
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 3/28
Daftar isi
Kata Pengantar ................................................................ 2
Daftar Isi ................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
a.Latar Belakang ................................................................ 4
b.Tujuan ................................................................ 4
BAB II ISI
a. Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah ............................................ 5
b. Dampak-Dampak yang Disebabkan Oleh Limbah..................... 7
c. Instansi yang Mengelola dan Mengawasi Pengelolaan Limbah.. 8
d. Sanksi dan Tindak Pidana Pencemaran
Lingkungan Akibat Limbah ....................................................... 9
e. Penanganan dan pengolahan limbah .......................................... 11
f. Hasil positif dari penanganan dan pengolahan limbah ............... 22
g. Contoh Kasus Akibat Limbah .................................................... 23
h. Terobosan terbaru dalam pengolahan limbah ............................. 24
BAB III KESIMPULAN
a.Kesimpulan ............................................................... 26
b.Saran ............................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ............................................................... 27
3
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 4/28
Latar Belakang
Permasalahan lingkungan merupakan permasalahan yang sangat serius bagi seluruh umat
manusia, dimana fungsi lingkungan tempat kita tinggal sekarang sudah menurun. Artinya
lingkungan kita sudah tercemar. Hal ini disebabkan oleh kalangan industri yang mengolah
limbahnya sesuai dengan standar baku mutu limbah yang ditetapkan oleh pemerintah ataupun
limbah rumah tangga yang dibuang masyarakat secara sembarangan.
Pemerintah sebenarnya sudah memiliki Undang-Undang Lingkungan Hidup, tetapi tetap
saja pemecahan masalah lingkungan hidup masih belum dapat diselesaikan. Hal ini disebabkan
oleh kurangnya kesadaran masyarakat di dalam pemeliharaan lingkungan maupun tindakan nakal
pengusaha yang membuang limbah hasil usahanya tanpa melalui proses pengolahan limbah.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui proses pengolahan limbah yang
baik dan sesuai standar baku mutu, sehingga jika dibuang tidak mencemari lingkungan dan juga
menjamin keselamatan manusia dan lingkungan pada masa sekarang dan waktu yang akan
datang.
4
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 5/28
Pengertian dan Jenis-Jenis Limbah
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah) atau juga dapat dihasilkan oleh alam yang
kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.
Jenis-jenis Limbah Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam:
1.Limbah cair
Yaitu sisa dari suatu uasaha/produksi berupa zat cair (PP 82 thn. 2001).
Limbah cair digolongkan berdasarkan;
1. sifat fisika dan akregat contoh dapat di ukur menurt titrimetrik
2. parameter logam arsen (As) dan dengan metoda SSA
3. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
4. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
5. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
6. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
7. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
2.Limbah padat
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada umumnya berbentuk
limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta
dari tempat-tempat umum. Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal,
gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
3.Limbah gas dan partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh berberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel
(asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut fotokimiawi), karbon
monoksida dan timah.
4.Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat
dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan
hidup atau membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku
yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa
5
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 6/28
proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini
termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji
dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.
Macam macam libah beracun;
• Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas
dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
• Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan
atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus
terbakar hebat dalam waktu lama.
• Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
• Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh
melalui pernapasan, kulit atau mulut.
• Limbah penyebab infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang
mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh
manusia yang terkena infeksi.
• Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau
mengkorosikan baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifatasam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.
Sumber sumber limbah
1. Aktivitas manusia2. Aktivitas alam
3. Perkembangan industry
4. Moderenisasi
5. Pertambahan penduduk
Alasan mengapa limbah harus dibuang :
1. produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan
2. produk sudah kadaluwarsa
3. material tumpah,hilang atau mengalami kecelakaan
4. bahan terkontaminasi akibat kerja yang memang direncanakan
6
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 7/28
5. barang tidak terpakai,misalnya baterai habis,dll
6. senyawa yang tidak memenuhi persyaratan,misalnya:asam terkontaminasi
7. residu proses industri seperti ampas logam
8. bahan,substansi,dan produk yang menggunakannnya dilarang oleh hukum
Dampak-Dampak yang DisebabkanOleh Limbah
Dampak negatif yang ditimbulkan dari limbah yang tidak dikelola dengan baik adalah sebagai berikut:
a. Gangguan Kesehatan yaitu timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat
yang dapat mendorong penularan infeksi dan timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan yaitu timbulan sampah yang bau, kotor dan
berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
d. Terhambatnya pembangunan Negara
Dampak limbah bagi makhluk hidup dan lingkungan
Berdampak pada kesehatan/keselamatan pada makhluk hidup baik secara langsung
(kebakaran,reaktif dan korosi) maupun secara tidak langsung (toksit akut dan kronis) dan dapat
melalui ;
1. Oral (mulut,saluran pencernaan)
2. Inhalasi (saluran pernapasan)
3. Dermal (kulit)
4. Peritoneal (memasuki peredaran darah)
7
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 8/28
Ada 4 proses yang dialami bahan beracun di dalam organisme, yaitu absorbsi, distribusi,
metabolisme dan sekresi. Untuk mengetahui efek negatif bahan toksikan tersebut di dalam tubuh,
perlu diketahui perihal zat toksik dan sistem biologis manusia serta interaksi antara keduanya.
Zat toksik akan dibawa oleh darah dan didistribusikan ke seluruh tubuh dan kemudian
mengganggu organ tubuh antara lain:
keracunan neurotaksik, zat toksik akan dibawa menuju otak,
atau zat toksik akan ditimbun dan diproses pada jaringan lemak, otot, tulang, syaraf, liver,
pankreas, usus dan kemudian setelah melalui proses- sisanya akan disekresikan ke luar tubuh.Beberapa contoh zat toksit itu adalah ;
1. Cadmium (di adsorbsi dan menumpuk pada hati dan ginjal menyebabkan terjadinya gagal
ginjal)
2. Timbal timah hitam (akibat pembakaran yang tidak sempurna menyeba ganguan system
saraf)
3. Merkuri ( ditandai sakit kepala,sukar menelan,mata kabur,merasa tebal pada kakinya)
Instansi yang Mengelola dan
Mengawasi Pengelolaan Limbah
Pengawasan pengelolaan limbah dilakukan oleh Menteri dan pelaksanaannya diserahkan kepada instansi
yang bertanggung jawab. Pengawasan meliputi pemantauan terhadap penaatan persyaratan serta
ketentuan teknis dan administrasi oleh penghasil, pemanfaat, pengumpul, pengangkut, pengolah, dan penimbun limbah.
Pelaksanaan pengawasan pengelolaan limbah di daerah dilakukan menurut tata laksana yang ditetapkan
oleh Kepala instansi yang bertanggung jawab.
Pengawasan pelaksanaan sistem tanggap darurat pada tingkat nasional dilaksanakan oleh instansi yang bertanggung jawab dan pada tingkat daerah dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
dan/atau Bupati/Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II.
Contoh skema pengawasan limbah B3 adalah sebagai berikut
8
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 9/28
Sanksi dan Tindak PidanaPencemaran
Lingkungan Akibat Limbah
Ketentuan pidana pada UU PPLH merupakan tidak pidana kejahatan, salah satunya tindak pidana baku
mutu lingkungan diatur dalam pasal 98 yakni:
(1) Setiap orang yang dengan sengaja melakukan perbuatan yang mengakibatkan dilampauinya baku
mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan paling lama 10 (sepuluh) tahun dan
denda paling sedikit Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00
(sepuluh miliar rupiah).
(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka dan/atau bahaya
kesehatan manusia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12
(dua belas) tahun dan denda paling sedikit Rp 4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah) dan paling banyak
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah).
9
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 10/28
(3) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan orang luka berat atau mati,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun dan
denda paling sedikit Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan paling banyak Rp15.000.000.000,00
(lima belas miliar rupiah).
Dari ketentuan pidana Pasal 98 tersebut menunjuk baku mutu lingkungan hidup itu pada ketentuan Pasal
20 yang di dalamnya mengatur ketentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku
mutu lingkungan hidup.
Baku mutu lingkungan hidup dibagi atas beberapa, yang meliputi:
a. baku mutu air;
b. baku mutu air limbah;
c. baku mutu air laut;
d. baku mutu udara ambien;
e. baku mutu emisi;
f. baku mutu gangguan; dan
g. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun, jika dicermati dalam Pasal 98 tersebut yang dapat dikenai tindak pidana hanya pada
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan
lingkungan hidup.
Sedangkan untuk baku mutu air limbah, baku mutu emisi, baku mutu gangguan, dan baku mutu lain
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak diatur sanksinya dalam pasal tersebut.
Ini tentu dapat ditafsirkan hanya bersifat tindak pidana ringan seperti pelanggaran yang hanya perlu diatur
pada tingkatan peraturan pemerintah dan peraturan menteri, gubernur.
Dengan demikain bahwa hanya 4 (empat) hal yang lebih penting dan krusial yang dilampauinya baku
mutu udara ambien, baku mutu air, baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup
untuk mendapat sanksi dengan tegas dalam undang undang lingkungan hidup ini.
10
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 11/28
Penanganan dan pengolahan limbah
11
Karakterisasi sumber limbah
Pengumpulan informasiPenetapan contoh
Pengambilan
contoh
Karakterisasi sumber
limbah
Keadaan fisikKomposisi kimia
*total limbah
*tiap fase limbah
Karakterisasi buangan/transformasi limbah
Kemampuan mengalami perlakuanintermedietUji perilaku dan evolusinyaKarakterisasi hasil pelepasannya
Pengambilan keputusan opersional
Langkah regulasiPemilihan perilaku pendahuluanPemilihan metode penghilangan akhir
Penetapan langkah pemilihan dalamkeadaanRehabilitasi dum -site, zona baha a, etc.
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 12/28
Yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan limbah
• pemisahan limbah,
• penyimpanan limbah,
• pengolahan limbah,
• pengangkutan limbah,
• pembuangan limbah.
12
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 13/28
Industri harus menerapkan prinsip pengendalin limbah secara cermat dan terpadu baik di
dalam proses produksi (in-pipe pollution prevention) dan setelah proses produksi (end-pipe
pollution prevention). Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkanvolume limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya. Sedangkan
pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan pencemar
sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan.
Namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak sesederhana yang dibayangkan karena
pengolahan air limbah memerlukan biaya investasi yang besar dan biaya operasi yang tidak
sedikit. Untuk itu, pengolahan air limbah harus dilakukan dengan cermat, dimulai dari perencanaan yang teliti, pelaksanaan pembangunan fasilitas instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) atau unit pengolahan limbah (UPL) yang benar, serta pengoperasian yang cermat.
Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan.
Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik,
karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan ukuran jumlah zat
13
Parameter Konsentrasi
(mg/L)
COD 100 – 300
BOD 50 – 150
Minyak nabati 5 – 10
Minyak mineral 10 – 50
Zat padat tersuspensi
(TSS)
200 – 400
pH 6.0 – 9.0
Temperatur 38 – 40 [oC]
Ammonia bebas
(NH3)
1.0 – 5.0
Nitrat (NO3-N) 20 – 30
Senyawa aktif biru
metilen
5.0 – 10
Sulfida (H2S) 0.05 – 0.1
Fenol 0.5 – 1.0
Sianida (CN) 0.05 – 0.5
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 14/28
organik yang terdapat dalam limbah. Parameter ini terdiri dari total organic carbon (TOC),
chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan lemak
(O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah dapat
dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna, bau, dan potensial
reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa organik atau
anorganik.
Batasan Air Limbah untuk Industri
Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995
Pemilihan Teknologi
Pemilihan proses yang tepat didahului dengan mengelompokkan karakteristik kontaminan dalam
air limbah dengan menggunakan indikator parameter yang sudah ditampilkan di tabel di atas.
Setelah kontaminan dikarakterisasikan, diadakan pertimbangan secara detail mengenai aspek
ekonomi, aspek teknis, keamanan, kehandalan, dan kemudahan peoperasian. Pada akhirnya,
teknologi yang dipilih haruslah teknologi yang tepat guna sesuai dengan karakteristik limbah
yang akan diolah. Setelah pertimbangan-pertimbangan detail, perlu juga dilakukan studi
kelayakan atau bahkan percobaan skala laboratorium yang bertujuan untuk:
1. Memastikan bahwa teknologi yang dipilih terdiri dari proses-proses yang sesuai dengan
karakteristik limbah yang akan diolah.2. Mengembangkan dan mengumpulkan data yang diperlukan untuk menentukan efisiensi
pengolahan yang diharapkan.
3. Menyediakan informasi teknik dan ekonomi yang diperlukan untuk penerapan skalasebenarnya.
Metode Penanganan Limbah Cair
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai kandungan bahan pencemar di dalam
air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Secara umum penanganan air limbah dapat dikelompokkan menjadi :
1. Pengolahan Awal/Pendahuluan ( Preliminary Treatment )Tujuan utama dari tahap ini adalah usaha untuk melindungi alat-alat yang ada pada instalasi
pengolahan air limbah. Pada tahap ini dilakukan penyaringan, penghancuran atau pemisahan air dari partikel-partikel yang dapat merusak alat-alat pengolahan air limba, seperti pasir, kayu,
sampah, plastik dan lain-lain.
14
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 15/28
2. Pengolahan Primer ( Primary Treatment )
Tujuan pengolahan yang dilakukan pada tahap ini adalah menghilangkan partikel-artikel padatorganik dan organik melalui proses fisika, yakni sedimentasi dan flotasi. Sehingga partikel padat
akan mengendap (disebut sludge) sedangkan partikel lemak dan minyak akan berada di atas /
permukaan (disebut grease).
3. Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment )Pada tahap ini air limbah diberi mikroorganisme dengan tujuan untuk menghancurkan atau
menghilangkan material organik yang masih ada pada air limbah. Tiga buah pendekatan yangumum digunakan pada tahap ini adalah fixed film, suspended film dan lagoon system.
4. Pengolahan Akhir ( Final Treatment )Fokus dari pengolahan akhir (Final Treatment) adalah menghilangkan organisme penyebab
penyakit yang ada pada air. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menambahkan khlorin ataupun
dengan menggunakan sinar ultraviolet.
5. Pengolahan Lanjutan ( Advanced Treatment )Pengolahan lanjutan diperlukan untuk membuat komposisi air limbah sesuai dengan yang
dikehendaki. Misalnya untuk menghilangkan kandungan fosfor ataupun amonia dari air limbah.
Salah satu teknologi untuk mendaur ulang limbah cair menjadi air bersih
15
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 16/28
Metode Penanganan Limbah Padat
1. Penimbunan
Salah satu metode penanganan limbah padat adalah dengan cara ditimbun atau yang lebih
dikenal dengan istilah penimbunan terbuka (open dumping) dan sanitary landfill. Dalam metodeini biasanya limbah ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat pada lahan, seperti pada TPA
(Tempat Pembuangan Akhir).
Namun metode penimbunan terbuka ini masih beresiko karena dapat menyebabkan bibit
penyakit berkembang biak, dan gas metana yang dikeluarkan oleh limbah dapat menyebarkan bau busuk dan udah terbakar, juga cairan yang merembes ke tanah dapat menyebabkan
tercampurnya dengan air tanah yang nantinya akan menyebabkan pencemaran air.
Masih tidak sempurnanya metode penimbunan terbuka, mendorong manusia menemukan metode baru yang lebih efektif dan tidak mencemari lingkungan yaitu sanitary landfil. Dalam metode ini,
sampah ditimbun pada lubang yang telah dilapisi lempung dan lembaran plastik untuk menghindarinya perembesan cairan limbah.
Agar gas metana tidak mencemari udara dan agar tidak terjadi perkembangbiakan bibit penyakit,maka dilakukan pemadatan dan penutupn dengan tanah-tanah tipis tiap harinya.
Namun, metode ini pun masih memiliki kelemahan yaitu proses penimbunan akan menghabiskan
lahan, limbah yang sulit untuk terdegradasi akan tetap berada di bawah tanah dalam waktu yang
lama, walaupun sudah menggunakan metode sanitary landfill, tidak menutup kemungkinanterjadinya kebocoran pada lempung ataupun lembaran plastik.
2. Insinerasi
Insinerasi merupakan metode penanganan limbah padat dengan cara pembakaran yang dilakukan
oleh alat yang disebut insinerator. Keuntungan dari metode ini ialah hasil insinerasi dapatmenghasilkan listrik atau pemanas pada ruangan.
Namun tidak semua limbah padat dapat ditangani dengan metode ini. Hanya limbah kertas,
plastik, dan saja yang dapat ditanganui dengan metode ini. Kelemahan dari metode ini adalah
biayanya yang mahal dan asap hasil pembakaran dapat mencemari udara, serta abu hasil pembakaran dapat mengandung senyawa-senyawa berbahaya.
3. Pembuatan Kompos
Metode ini adalah mengolah sampah organik seperti sayuran, daun-daun kering atau kotoran
hewan melalui penguraian oleh mikroorganisme tertentu untuk pembuatan pupuk.
Metode Penanganan Limbah B3
16
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 17/28
Terdapat banyak metode pengolahan limbah B3 di industri, tiga metode yang paling populer di
antaranya ialah chemical conditioning , solidification/Stabilization, dan incineration.
1. Chemical Conditioning Salah satu teknologi pengolahan limbah B3 ialah chemical conditioning . TUjuan utama
dari chemical conditioning ialah:o menstabilkan senyawa-senyawa organik yang terkandung di dalam lumpur
o mereduksi volume dengan mengurangi kandungan air dalam lumpur
o mendestruksi organisme patogen
o memanfaatkan hasil samping proses chemical conditioning yang masih memiliki
nilai ekonomi seperti gas methane yang dihasilkan pada proses digestion
o mengkondisikan agar lumpur yang dilepas ke lingkungan dalam keadaan aman
dan dapat diterima lingkungan
Chemical conditioning terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:
1.Concentration thickening
Tahapan ini bertujuan untuk mengurangi volume lumpur yang akan diolah dengan cara
meningkatkan kandungan padatan. Alat yang umumnya digunakan pada tahapan ini ialah gravity
thickener dan solid bowl centrifuge. Tahapan ini pada dasarnya merupakan tahapan awal
sebelum limbah dikurangi kadar airnya pada tahapan de-watering selanjutnya. Walaupun tidak
sepopuler gravity thickener dan centrifuge, beberapa unit pengolahan limbah menggunakan
proses flotation pada tahapan awal ini.
2.Treatment, stabilization, and conditioning
Tahapan kedua ini bertujuan untuk menstabilkan senyawa organik dan menghancurkan patogen.
Proses stabilisasi dapat dilakukan melalui proses pengkondisian secara kimia, fisika, dan biologi.
Pengkondisian secara kimia berlangsung dengan adanya proses pembentukan ikatan bahan-
bahan kimia dengan partikel koloid. Pengkondisian secara fisika berlangsung dengan jalan
memisahkan bahan-bahan kimia dan koloid dengan cara pencucian dan destruksi. Pengkondisian
secara biologi berlangsung dengan adanya proses destruksi dengan bantuan enzim dan reaksi
oksidasi. Proses-proses yang terlibat pada tahapan ini ialah lagooning , anaerobic digestion,
aerobic digestion, heat treatment , polyelectrolite flocculation, chemical conditioning , dan
elutriation.
3.De-watering and drying
De-watering and drying bertujuan untuk menghilangkan atau mengurangi kandungan air dan
sekaligus mengurangi volume lumpur. Proses yang terlibat pada tahapan ini umumnya ialah
pengeringan dan filtrasi. Alat yang biasa digunakan adalah drying bed , filter press, centrifuge,
vacuum filter , dan belt press.
17
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 18/28
4.Disposal
Disposal ialah proses pembuangan akhir limbah B3. Beberapa proses yang terjadi sebelum
limbah B3 dibuang ialah pyrolysis, wet air oxidation, dan composting . Tempat pembuangan
akhir limbah B3 umumnya ialah sanitary landfill , crop land , atau injection well .
2. Solidification/StabilizationDi samping chemical conditiong , teknologi solidification/stabilization juga dapat
diterapkan untuk mengolah limbah B3. Secara umum stabilisasi dapat didefinisikan
sebagai proses pencapuran limbah dengan bahan tambahan (aditif) dengan tujuanmenurunkan laju migrasi bahan pencemar dari limbah serta untuk mengurangi toksisitas
limbah tersebut. Sedangkan solidifikasi didefinisikan sebagai proses pemadatan suatu
bahan berbahaya dengan penambahan aditif. Kedua proses tersebut seringkali terkaitsehingga sering dianggap mempunyai arti yang sama. Proses solidifikasi/stabilisasi
berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan, yaitu:
1.Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah dibungkus
dalam matriks struktur yang besar
2.Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi bahan
pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat mikroskopik
3.Precipitation
4.Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia pada bahan
pemadat melalui mekanisme adsorpsi.
5.Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan pencemar dengan menyerapkannya ke bahan
padat
6.Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi senyawa lain
yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang sama sekali
Teknologi solidikasi/stabilisasi umumnya menggunakan semen, kapur (CaOH2), dan
bahan termoplastik. Metoda yang diterapkan di lapangan ialah metoda in-drum mixing,
in-situ mixing , dan plant mixing . Peraturan mengenai solidifikasi/stabilitasi diatur olehBAPEDAL berdasarkan Kep-03/BAPEDAL/09/1995 dan Kep-04/BAPEDAL/09/1995.
4. Incineration
Insinerasi mengurangi volume dan massa limbah hingga sekitar 90% (volume) dan 75% (berat).
Teknologi ini sebenarnya bukan solusi final dari sistem pengolahan limbah padat karena pada
dasarnya hanya memindahkan limbah dari bentuk padat yang kasat mata ke bentuk gas yang tidak
kasat mata. Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Namun, insinerasi
memiliki beberapa kelebihan di mana sebagian besar dari komponen limbah B3 dapat
dihancurkan dan limbah berkurang dengan cepat. Selain itu, insinerasi memerlukan lahan yang
relatif kecil.
18
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 19/28
Aspek penting dalam sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value)
limbah. Selain menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses
pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang dapat diperoleh darisistem insinerasi. Jenis insinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar limbah
padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed , open pit , single chamber ,
multiple chamber , aqueous waste injection, dan starved air unit . Dari semua jenisinsinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan karena alat tersebut dapat
mengolah limbah padat, cair, dan gas secara simultan.
Penanganan Limbah B3
Hazardous Material Container
Limbah B3 harus ditangani dengan perlakuan khusus mengingat bahaya dan resiko yang
mungkin ditimbulkan apabila limbah ini menyebar ke lingkungan. Hal tersebut termasuk proses
pengemasan, penyimpanan, dan pengangkutannya. Pengemasan limbah B3 dilakukan sesuaidengan karakteristik limbah yang bersangkutan. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa
kemasan limbah B3 harus memiliki kondisi yang baik, bebas dari karat dan kebocoran, sertaharus dibuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan limbah yang disimpan di dalamnya. Untuk
limbah yang mudah meledak, kemasan harus dibuat rangkap di mana kemasan bagian dalam
harus dapat menahan agar zat tidak bergerak dan mampu menahan kenaikan tekanan dari dalam
atau dari luar kemasan. Limbah yang bersifat self-reactive dan peroksida organik juga memiliki persyaratan khusus dalam pengemasannya. Pembantalan kemasan limbah jenis tersebut harus
dibuat dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak mengalami penguraian (dekomposisi) saat
berhubungan dengan limbah. Jumlah yang dikemas pun terbatas sebesar maksimum 50 kg per kemasan sedangkan limbah yang memiliki aktivitas rendah biasanya dapat dikemas hingga 400
kg per kemasan.
Limbah B3 yang diproduksi dari sebuah unit produksi dalam sebuah pabrik harus disimpan
dengan perlakuan khusus sebelum akhirnya diolah di unit pengolahan limbah. Penyimpananharus dilakukan dengan sistem blok dan tiap blok terdiri atas 2×2 kemasan. Limbah-limbah harus
diletakkan dan harus dihindari adanya kontak antara limbah yang tidak kompatibel. Bangunan
penyimpan limbah harus dibuat dengan lantai kedap air, tidak bergelombang, dan melandai kearah bak penampung dengan kemiringan maksimal 1%. Bangunan juga harus memiliki ventilasi
19
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 20/28
yang baik, terlindung dari masuknya air hujan, dibuat tanpa plafon, dan dilengkapi dengan sistem
penangkal petir. Limbah yang bersifat reaktif atau korosif memerlukan bangunan penyimpan
yang memiliki konstruksi dinding yang mudah dilepas untuk memudahkan keadaan darurat dandibuat dari bahan konstruksi yang tahan api dan korosi.
Mengenai pengangkutan limbah B3, Pemerintah Indonesia belum memiliki peraturan pengangkutan limbah B3 hingga tahun 2002. Namun, kita dapat merujuk peraturan
pengangkutan yang diterapkan di Amerika Serikat. Peraturan tersebut terkait dengan hal pemberian label, analisa karakter limbah, pengemasan khusus, dan sebagainya. Persyaratan yang
harus dipenuhi kemasan di antaranya ialah apabila terjadi kecelakaan dalam kondisi
pengangkutan yang normal, tidak terjadi kebocoran limbah ke lingkungan dalam jumlah yang berarti. Selain itu, kemasan harus memiliki kualitas yang cukup agar efektivitas kemasan tidak
berkurang selama pengangkutan. Limbah gas yang mudah terbagak harus dilengkapi dengan
head shields pada kemasannya sebagai pelindung dan tambahan pelindung panas untuk mencegah kenaikan suhu yang cepat. Di Amerika juga diperlakukan rute pengangkutan khusus
selain juga adanya kewajiban kelengkapan Material Safety Data Sheets (MSDS) yang ada di
setiap truk dan di dinas pemadam kebarakan.
Secured Landfill. Faktor hidrogeologi, geologi lingkungan, topografi, dan faktor-faktor lainnya harus
diperhatikan agar secured landfill tidak merusak lingkungan. Pemantauan pasca-operasi harus terus
dilakukan untuk menjamin bahwa badan air tidak terkontaminasi oleh limbah B3.
Pembuangan Limbah B3 ( Disposal )
Sebagian dari limbah B3 yang telah diolah atau tidak dapat diolah dengan teknologi yangtersedia harus berakhir pada pembuangan (disposal ). Tempat pembuangan akhir yang banyak
digunakan untuk limbah B3 ialah landfill (lahan urug) dan disposal well ( sumur pembuangan).
Di Indonesia, peraturan secara rinci mengenai pembangunan lahan urug telah diatur oleh BadanPengendalian Dampak Lingkungan (BAPEDAL) melalui Kep-04/BAPEDAL/09/1995.
20
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 21/28
Landfill untuk penimbunan limbah B3 diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu: (1) secured
landfill double liner , (2) secured landfill single liner , dan (3) landfill clay liner dan masing-
masing memiliki ketentuan khusus sesuai dengan limbah B3 yang ditimbun.
Dimulai dari bawah, bagian dasar secured landfill terdiri atas tanah setempat, lapisan dasar,
sistem deteksi kebocoran, lapisan tanah penghalang, sistem pengumpulan dan pemindahan lindi(leachate), dan lapisan pelindung. Untuk kasus tertentu, di atas dan/atau di bawah sistem
pengumpulan dan pemindahan lindi harus dilapisi geomembran. Sedangkan bagian penutupterdiri dari tanah penutup, tanah tudung penghalang, tudung geomembran, pelapis tudung
drainase, dan pelapis tanah untuk tumbuhan dan vegetasi penutup. Secured landfill harus dilapisi
sistem pemantauan kualitas air tanah dan air pemukiman di sekitar lokasi agar mengetahuiapakah secured landfill bocor atau tidak. Selain itu, lokasi secured landfill tidak boleh
dimanfaatkan agar tidak beresiko bagi manusia dan habitat di sekitarnya.
21
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 22/28
Deep Injection Well. Pembuangan limbah B3 melalui metode ini masih mejadi kontroversi dan masih
diperlukan pengkajian yang komprehensif terhadap efek yang mungkin ditimbulkan. Data menunjukkan
bahwa pembuatan sumur injeksi di Amerika Serikat paling banyak dilakukan pada tahun 1965-1974 dan
hampir tidak ada sumur baru yang dibangun setelah tahun 1980.
Sumur injeksi atau sumur dalam (deep well injection) digunakan di Amerika Serikat sebagaisalah satu tempat pembuangan limbah B3 cair (liquid hazardous wastes). Pembuangan limbah ke
sumur dalam merupakan suatu usaha membuang limbah B3 ke dalam formasi geologi yang
berada jauh di bawah permukaan bumi yang memiliki kemampuan mengikat limbah, sama
halnya formasi tersebut memiliki kemampuan menyimpan cadangan minyak dan gas bumi. Halyang penting untuk diperhatikan dalam pemilihan tempat ialah strktur dan kestabilan geologi
serta hidrogeologi wilayah setempat.
Limbah B3 diinjeksikan se dalam suatu formasi berpori yang berada jauh di bawah lapisan yang
mengandung air tanah. Di antara lapisan tersebut harus terdapat lapisan impermeable seperti shale atau tanah liat yang cukup tebal sehingga cairan limbah tidak dapat bermigrasi. Kedalaman
sumur ini sekitar 0,5 hingga 2 mil dari permukaan tanah.
Tidak semua jenis limbah B3 dapat dibuang dalam sumur injeksi karena beberapa jenis limbahdapat mengakibatkan gangguan dan kerusakan pada sumur dan formasi penerima limbah. Hal
tersebut dapat dihindari dengan tidak memasukkan limbah yang dapat mengalami presipitasi,
memiliki partikel padatan, dapat membentuk emulsi, bersifat asam kuat atau basa kuat, bersifat
aktif secara kimia, dan memiliki densitas dan viskositas yang lebih rendah daripada cairan alamidalam formasi geologi.
Hingga saat ini di Indonesia belum ada ketentuan mengenai pembuangan limbah B3 ke sumur
dalam (deep injection well ). Ketentuan yang ada mengenai hal ini ditetapkan oleh Amerika
Serikat dan dalam ketentuan itu disebutkah bahwa:
1. Dalam kurun waktu 10.000 tahun, limbah B3 tidak boleh bermigrasi secara vertikal keluar dari
zona injeksi atau secara lateral ke titik temu dengan sumber air tanah.
2. Sebelum limbah yang diinjeksikan bermigrasi dalam arah seperti disebutkan di atas, limbah telah
mengalami perubahan higga tidak lagi bersifat berbahaya dan beracun.
22
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 23/28
Hasil positif dari penanganan dan
pengolahan limbah
1.limbah tersebut dapat dipakai sebagai bahan bakar atau alternatif lain untuk menghasilkan
energi
2.limbah menjadi pelarut bahan organik untuk reklamasi atau daur ulang
3.limbah dapat didaur ulang atau direklamasi untuk menghasilkan logam dan komponennya
4.limbah dapat menghasilkan bahan anorganik lainnya
5.limbah dapat diperoleh kembali untuk meredakan pencemaran
23
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 24/28
Contoh Kasus Akibat Limbah
Virus E-Coli Mewabah di Eropa, Mentimun Spanyol Jadi Sasaran Diposkan oleh accylum di Jumat, Juni 03, 2011 |
BERLIN – Bakteri E-Coli jenis baru yang menyebabkan wabah dan menewaskan 18 orang dan
mengakibatkan ribuan warga Eropa jatuh sakit, membuat Rusia kalang-kabut. Negeri Beruang Merah ini
pun melarang impor sayur mayur dari Uni Eropa.
Namun Komisi Eropa menyerukan kepada Rusia untuk segera menarik larangan impor yang diberlakukan
Moskow karena kekhawatiran akan bakteri misterius yang mematikan. Keluhan Komisi Eropa
disampaikan melalui sepucuk surat yang dilayangkan komisaris bidang kesehatan Uni Eropa, John Dalli.
Duta besar Rusia untuk Uni Eropa, Vladimir Chizhov, menanggapi dengan menyatakan bahwa sudah
sebulan berlalu sejak penyakit ini mewabah dan Rusia belum menerima informasi apapun dari Uni Eropa.
Impor sayuran Uni Eropa ke Rusia tahun lalu bernilai hampir 600 juta Euro. Uni Emirat Arab menjadi
negara lain yang juga memberlakukan larangan impor sayuran dari Jerman, Spanyol, Belanda dan
Denmark hingga keluar hasil penyelidikan selanjutnya.
Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO melaporkan bahwa bakteri E-Coli yang menewaskan 18 orang di
Jerman dan satu orang di Swedia tersebut belum dikenali sebelumnya. WHO masih menunggu laporan
lebih detail dari laboratorium yang tengah menganalisa bakteri. Varian bakteri mematikan yang sangat
langka dan hanya ditemui dalam kasus yang jarang terjadi. Varian E-Coli kebanyakan tidak menyebabkan
penyakit, namun ada varian yang mampu menempel pada dinding usus dan memproduksi racun.
Para peneliti dari Institut Genomika Beijing yang bekerjasama dengan Klinik Universitas Hamburg-
Eppendorf di Jerman, telah berhasil merunut genom bakteri dan menyebut varian baru ini sebagai sangat
menular dan beracun. Para peneliti juga menambahkan bahwa varian baru bakteri E-Coli mengandung
rangkaian gen yang kebal terhadap antibiotik sehingga mempersulit perawatan menggunakan antibiotik.
Bakteri tersebut serupa dengan varian lain yang menyebabkan diare dan gagal ginjal.
24
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 25/28
Selain korban tewas, sudah lebih dari 1.200 orang terkonfirmasi terkena wabah bakteri E-Coli di Eropa.
Bahkan sejumlah kasus telah ditemukan di Amerika Serikat. Infeksi E-Coli dapat ditularkan dari manusia
ke manusia, namun hanya melalui rute yang melibatkan kotoran manusia. Para ahli kesehatan di Jerman
telah memperingatkan warga untuk menghindari konsumsi sayuran mentah.
Wabah menyebabkan infeksi berat yang banyak ditemukan pada perempuan dewasa dan di sejumlah
kasus menyebabkan komplikasi serius terhadap darah dan ginjal. Sindrom hemolitik uremik yang dikenal
sebagai HUS—semacam komplikasi luar biasa dari beberapa tipe bakteri E-Coli—telah terdiagnosa di
ratusan kasus.
Komisi Eropa mencoret mentimun Spanyol dari sistem waspada pangan bagi 27 negara Uni Eropa.
Perdana Menteri Spanyol Jose Luis Rodriguez Zapatero mengkritik Jerman dan Komisi Eropa yang
menangani wabah. Spanyol menuntut ganti rugi atas kerugian sebesar 200 juta Euro yang dialami para
petani Spanyol.
Terobosan terbaru dalam
pengolahan limbah
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Minimasi Pemisah Air Limbah
(MPAL) PT PUSRI
Pengolahan air limbah di pabrik PT Pusri Palembang kini kian disempurnakan dengan telah
dioperasikannya pemakaian Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Minimasi Pemisah
Air Limbah (MPAL) yang memanfaatkan media tanaman Eceng Gondok. Sebelumnya Pusritelah memiliki sistem IPAL yang menggunakan bantuan mikrobiologi, namun seiring dengan
perkembangan teknologi maka dipandang perlu untuk di sempurnakan lagi.
“Sistem pengolahan air limbah yang baru pertama di Indonesia ini, diyakini dapat membantumeredam dan menurunkan beban limbah cair; seperti kandungan amoniak (NH3), Total Keydal
Number (TKN), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Suspend Solid (TSS) serta minyak”,
kata Dr. Imam Prasetyo. Lebih lanjut kata Ketua perancang penyempurnaan IPAL dan MPAL inidipilihnya tanaman enceng gondok sebagai media untuk membantu mengatasi air limbah
dikarenakan tanaman itu memiliki kekuatan terhadap lingkungan yang keras asam maupun basa,
ujar dosen fakultas Teknik Kimia Universitas Gajah Mada ini.
Ditempat yang sama General Manajer Produksi Ir. Sudadi Kartosomo dalam laporannya
mengatakan dari hasil uji coba awal menunjukkan adanya penurunan beban limbah cair
dibanding dari sebelum dioperasikannya proyek ini. Hasil ini sangat menggembirakan terlihat pada setiap parameter limbah cair seperti, kandungan Amoniak, TKN (total keydal number),
COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (total suspended solid), Minyak dan pH mengalami
penurunan yang signifikan.
25
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 26/28
Biaya proyek IPAL dan MPAL ini hanya menelan biaya sebesar Rp 10.392.503.542,- dari
anggaran yang disiapkan sebanyak Rp. 16.500.000.000,- lebih jauh Sudadi merincikan
Menurut Direktur Produksi PT PUSRI Ir. Indrajaya, tujuan proyek ini adalah mengembangkanmetode penanggulangan limbah cair dengan melakukan penyempurnaan instalasi pengolahan air
limbah yang ada di PT Pupuk Sriwidjaja. Hasil yang diharapkan adalah kualitas limbah cair yangkeluar dari system IPAL ini akan memenuhi Baku Mutu Limbah cair yang telah ditetapkan oleh
pemerintah sesuai dengan SK Menteri Lingkungan Hidup No. 122 Tahun 2004 dan SK.Gubernur No. 18 tahun 2005.
Lebih lanjut Indra menjelaskan Proyek IPAL dan MPAL ini terdiri dari beberapa unit proses
antara lain:1. Kolam Emergency
2. Kolam Ekualisasi
3. Kolam / Tangki Net ralisasi
4. Scrubber
5. Kolam Wetland6. Kolam Mikrobiologis
7. Bak Penampung di masing-masing pabrik atau MPAL8. Serta unit-unit pendukungnya.
“Kita juga mendukung sepenuhnya PT Pusri membangun penyempurnaan IPAL dan MPAL ini.
Karena dari upaya itu diharapkan dapat menghindari masalah pencemaran lingkungan khususnya
Sungai Musi yang menjadi ternpat pengeluaran limbah. Jika pencemaran terus terjadi di SungaiMusi tentu yang merasakan dampak negatifnya adalah warga Kota Palembang. Selain itu akan
menimbulkan penyakit dan merusak ekosistem sungai itu sendiri” kata Walikota palembang
Eddy Santana ketika meresmikan pemakaian IPAL dan MPAL.
Demildan halnya Dirut PT Pusri berharap agar prestasi di bidang pegelolaan lingkungan dapatmeningkat, dimana pada tahun 2006 memperoleh Predikat BIRU dan tahun berikutny naik ke
prediat HIJAU yag seterusnya ke predikat EMAS, harap Dadang menjawab pertanyaan
warawan. Keberhasilan ini sangat menggembirakan sebagai perwujudan tanggung jwab kitauntuk menuju Produksi bersih ramah lingkungan. Lestari pabrikku lestari alamku.
26
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 27/28
Kesimpulan
Di dalam pengolahannya, limbah harus diolah di tempat khusus dan kualitas mutu limbah
harus sesuai standar baku mutu yang sudah ditetapkan pemerintah di mana unsur-unsur
(kandungan) limbah yang dulunya berbahaya bagi lingkungan hidup menjadi tidak berbahaya
lagi sehingga ekosistem lingkungan dapat terpelihara.
Saran
1. Lingkungan adalah tempat tinggal kita bersama, oleh karena itu kita harus menjaga dan
melestarikannya.
2. Setiap kalangan industri haruslah memiliki instalasi pengolahan limbah.
3. Kesadaran semua pihak di dalam pengolahan limbah mutlak diperlukan di dalam
pengawasan dan pengolahan limbah agar tidak terjadi pembuangan limbah secara
langsung tanpa melalui proses pengolahan limbah yang dilakukan oleh pihak-pihak yang
tidak bertanggung jawab.
27
7/16/2019 tugas TK3
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-tk3 28/28
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
Majari Magazine.htm
anneahira.com
aimyaya.com
www.ima-api.com
politik.kompasiana.com
www.kompas.com
Laporan Pelaksanaan Kursus Analisis Limbah Industri