tugas teori ekonomi makro 1
TRANSCRIPT
INVESTASI DAN PENGARUHNYA
NAMA : NUGRAHA PRATAMA
NIM : 01111002107
JURUSAN : EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMIJURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
A. Arti Investasi
Pertumbuhan ekonomi disebuah negara adalah masalah perekonomian jangka
panjang. Selain itu pertumbuhan ekonomi disuatu negara, juga bisa dijadikan alat ukur
untuk melihat atau mengukur atau menganalisa tingkat perkembangan perekonomian
dinegara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi disuatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi
negara – negara maju, mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa
mereka, tapi tidak menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan
serta adanya investasi. Tapi bagi negara – negara yang sedang berkembang tentu saja
akan sulit atau bisa dikatakan tidak mudah jika harus mengandalkan faktor produksi
barang dan jasa, maka dari itu faktor – faktor lain sangat menentukan, seperti halnya
pinjaman dan investasi.
Menurut Sadono Sukirno (2004) dalam analisis makro, tingkat pertumbuhan
ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional
riil yang dicapai suatu negara/daerah. Dan menurut metode pengeluaran dalam
penghitungan pendapatan nasional, salah satu jenis agregatnya adalah pengeluaran
investasi.
Investasi yang lazimnya disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengluaran
agregat. Investasi dapat di artikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanaman
modal atau perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan perlengkapan –
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang – barang
dan jasa – jasa yang tersedia dalam perekonomian.
B. Faktor - Faktor Tingkat Investasi
1). Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Apabila tingkat bunga naik, maka investor saham akan menjual seluruh atau
sebagian sahamnya untuk dialihkan ke dalam investasi lainnya yang relatif lebih
menguntungkan dan bebas resiko, akibatnya indeks akan turun. Sebaliknya bila tingkat
bunga turun, maka masyarakat akan mengalihkan investasinya pada saham yang relatif
lebih profitable dan akibatnya indeks akan naik. Dengan demikian tingkat bunga akan
memberikan pengaruh negatif terhadap indeks saham.
2).Pengaruh Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan
karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi
dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh
pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
3). Tingkat Pendapatan Nasional
Dengan adanya tingkat pendapatan yang tinggi maka akan mendorong
permintaan terhadap barang dan jasa, sehingga keuntungan perusahaan akan bertambah
dan akan mendorong kegiatan investasi yang lebih banyak, jika pendapatan nasional
bertambah maka nilai pasar investasi akan bertambah pula.
4).Pengaruh Infrastruktur
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan
yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan
infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh
pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai,
efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat
semakin meningkat.
5). Keuntungan yang Akan Diperoleh
Dengan berinvestasi, maka masyarakat akan mendapatka keuntungan yang lebih
banyak daripada menabung biasa.Selain itu juga dapat meningkatkan modal dan
keuntungan bagi perusahaan.
C. Bentuk – Bentuk Investasi
Bentuk Investasi
Ada berbagai jenis investasi dan secara umum, bentuk investasi tersebut dapat dibagi
menjadi empat kelas aset, yaitu :
1. Deposito jangka pendek
a.TabunganBank
Jenis paling sederhana investasi jangka pendek adalah rekening
tabungan. Memiliki nilai pengembalian/return lebih rendah dibandingkan dengan
investasi lainnya, tetapi mendapat jaminan oleh bank sehingga investasi anda tidak
akan mengalami penurunan nilai dalam jangka pendek. Hal ini membuat tabungan
di bank ideal untuk tujuan tabungan jangka pendek, tapi bukan pilihan investasi
yang baik untuk tujuan jangka menengah atau panjang.
b. Investasi Bank jangka tetap
Lebih dikenal sebagai deposito, dimana anda menabung di bank secara lump
sum untuk periode tertentu (jangka waktu tertentu) biasanya 3, 6 atau 12 bulan.
Kemudian uang anda tidak dapat diambil untuk jangka waktu tertentu. Sebagai
gantinya, anda akan memperoleh bunga yang lebih tinggi dari pada bunga yang anda
dapatkan direkening biasa. Ini dapat menjadi investasi jangka pendek yang baik,
tergantung pada suku bunga.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh suatu
lembaga dengan nilai nominal dan waktu jatuh tempo tertentu. Penerbit obligasi bisa
perusahaan swasta, BUMN, atau pemerintah. Berinvestasi dalam obligasi mirip dengan
berinvestasi di deposito pada bank. Bila anda membeli obligasi, anda akan memperoleh
bunga/kupon yang tetap secara berkala biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan, atau 1 tahun
sekali sampai waktu jatuh tempo. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, penerbit harus
membayar kepada investor sesuai dengan nilai dari obligasi tersebut beserta
bunga/kupon terakhirnya. Setiap obligasi memiliki tiga ciri:
a. nilai nominal
b. suatu kepentingan ditetapkan berdasarkan nilai nominal
c. tanggal penebusan
3. Properti
Memiliki properti yang disewakan kepada individu atau bisnis bisa menjadi
investasi yang aman dan menguntungkan. Pengembalian dari investasi properti berasal
dari pendapatan sewa, setelah dikurangi biaya, dan dari peningkatan nilai properti dari
waktu ke waktu.
4. Saham
Saham adalah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham
memberikan return dalam bentuk dividen yang biasanya dibayarkan sekali setahun.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
D. Investasi, Keuntungan, dan Suku Bunga
Walaupun faktor – faktor yang penting menentukan jumlah investasi para
pengusaha meliputi beberapa faktor, dua diantaranya mempunyai kesanggupan untuk
menerangkan sebab – sebabnya perubahan tingkat investasi yang lebih penting dari
faktor – faktor lainnya. Faktor tersebut adalah tingkat keuntungan yang diramalkan
dan suku bunga.
Ramalan mengenai kentungan masa depan akan memberikan gambran kepada
para pengusaha mengenai jenis – jenis investasi yang mempunyai prospek yang baik
untuk dilaksanakan dan besarnya investasi yang harus dilakukan untuk mewujudkan
tambahan barang – barang modal yang diperlukan.
Sedangkan suku bunga menentukan jenis – jenis investasi yang akan memberi
keuntungan kepada para pengusaha dan dapat dilaksanakan. Pengusaha akan
menanamkan modal apabila tingkat pengembalian modal dari investasi lebih besar dari
bunga.
E. Efisiensi Investasi Marjinal
Berdasarkan kepada jumlah modal yang akan ditanam dan tingkat pengembalian
modal yang diramalkan akan diperoleh, analisi makroekonomi membentuk suatu kurva
yang dinamakan efisiensi investasi yang diramalkan (marginal eficiency of
investment). Efisiensi invetasi marjinal dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang
menunjukan hubungan diantara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal
yang diinvestasikan.
Kurva Efisiensi Modal Marjinal
F. Fungsi Investasi
Kurva yang menunjukan terkaitan diantara tingkat investasi dan tingkat
pendapatan nasional dinamakan Fungsi Investasi. Fungsi atau kurva investasi yang
sejajar dengan sumbu datar dinamakan investasi otonomi dan fungsi inventasi yang
semakin tinggi apabila pendapatan nasional meningkat dinamakan investasi
terpengaruh. Dalam analisis makroekonomi biasanya dimisalkan bahwa investasi
perusahaan bersifat investasi otonomi.
Fungsi Investasi dan Perubahannya
Ting
kat P
enge
mba
lian
Mod
al
R0
R2
0 I0 I1 I2
A
B
C
MEI
Investasi (yang diperlukan)
0 Pendapatan Nasional
Inve
stas
i
Akibat suku bunga turun (dari F0 ke r2)
Akibat suku bunga naik (dari f0 ke r1)
I2
I0 (f0)
I1
G. Pengaruh Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
1. investasi mendorong pertambahan pendapatan nasional (pertumbuhan
ekonomi).
2. investasi juga akan mendorong penciptaan lapangan kerja. Penciptaan lapangan
kerja ini akan mengurangi pengangguran. Berkurangnya pengangguran akan
mengurangi kemiskinan. Dan berkurangnya kemiskinan akan berdampak pada
teratasinya masalah-masalah ikutan lain seperti gizi buruk, buta huruf, kejahatan dan
lain-lain.
Jum
lah
Inve
stas
i I1
I0
0 Y0 Y1
Pendapatan Nasional
I1
Pengaruh Investasi
AE
Y
AE
AEF
E
A
B Jurang Deflasi
0 Y Yf
Pengangguran
Mencapai Tingkat Konsumsi Tenaga Kerja Penuh
AE
Y
Y = AE
AE = AEFE
0 Y= Yf
Keseimbangan Pendapatan Nasional
AE
Y
C
C + IE
Y = AE
Y Y1
Model Upah Kaku
W/P
L
Permintaan Tenaga Kerja
L = Ld (W/P)
Fungsi Produksi
Y
L
Y = F (L)
Penawaran Agregat
p
Y=Y+a(P-Pe)
Y
Kenaikan tingkat harga,mengurangi upah riil untuk upah nominal tertentu, yang meningkatkan kesempatan kerja dan output dan pendapatan
3. investasi merupakan suatu faktor krusial bagi kelangsungan proses
pembangunan ekonomi (sustainable development), atau pertumbuhan ekonomi jangka
panjang. munculnya investasi akan mendorong kesempatan kerja dan peningkatan
terhadap pendapatan masyarakat.
4. investasi juga bisa dipakai sebagai alat untuk pemerataan baik pemerataan antar
daerah, antar sektor dan antar perorangan. Investasi sebagai alat pemerataan ini tentu
saja tidak bisa dibiarkan berjalan sendiri atau dibiarkan berjalan menuruti mekanisme
pasar tetapi harus ada intervensi pemerintah. Misalnya saja pemerintah bertujuan untuk
memperkecil ketimpangan ekonomi antar dua daerah (daerah yang satu maju dan yang
satu tertinggal). Maka ketimpangan itu bisa diatasi salah satunya dengan mengarahkan
investasi ke daerah yang tertinggal. Caranya ada macam-macam, misalnya memberi
insentif pembebasan pajak bagi investor yang bersedia berinvestasi di daerah yang
tertinggal, mempermudah ijin investasi di daerah tertinggal agar investor tertarik
menanamkan modalnya di sana, dan banyak kebijakan lain.
Daftar Pustaka
Sadono Sukirno, 2004, Makroekonomi Teori Pengantar, Rajawali Press: Jakarta
Mankiw, N.Gregory, 2003, Teori Makroekonomi edisi keenam. Erlangga: Jakarta