ekonomi makro teori keynes

21
Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308) BAB 2 TEORI KLASIK DAN TEORI KEYNES TENTANG PASAR MAKRO A. Dasar Filsafat Teori Klasik Kaum klasik adalah orang-orang yang percaya akan keampuhan sistem ekonomi yang “liberal” atau sistem lassez faire atau sistem di mana setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan kegiatan ekonomi apa pun (dalam batas-batas hokum yang berlaku) bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara otomatis. Teori ekonomi klasik dipelopori oleh Adam Smith (1776). Sistem bebas Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 21 Tujuan : Setelah membaca bab ini, mahasiswa akan memahami Teori Klasik dan Teori Keynes tentang pasar makro. Sasaran : Mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan dasar filsafat Teori Klasik dan Teori Keynes 2. Menjelaskan Teori Klasik dan Teori Keynes tentang pasar makro 3. Menjelaskan perbedaan pendapat antara Teori

Upload: ajeng-faiza

Post on 14-Jun-2015

5.673 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

BAB 2

TEORI KLASIK DAN TEORI KEYNES TENTANG PASAR MAKRO

A. Dasar Filsafat Teori Klasik

Kaum klasik adalah orang-orang yang percaya akan

keampuhan sistem ekonomi yang “liberal” atau sistem lassez faire

atau sistem di mana setiap orang betul-betul bebas untuk

melakukan kegiatan ekonomi apa pun (dalam batas-batas hokum

yang berlaku) bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara

otomatis. Teori ekonomi klasik dipelopori oleh Adam Smith

(1776). Sistem bebas berusaha, dimana campur tangan

pemerintah adalah minimal, sehingga bisa menjamin dicapainya :

a) tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal (full

employment level of activity),

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 21

Tujuan : Setelah membaca bab ini, mahasiswa akan

memahami Teori Klasik dan Teori Keynes tentang

pasar makro.

Sasaran : Mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menjelaskan dasar filsafat Teori Klasik dan Teori

Keynes

2. Menjelaskan Teori Klasik dan Teori Keynes tentang

pasar makro

3. Menjelaskan perbedaan pendapat antara Teori

Klasik dan Teori Keynes tentang pasar makro

Page 2: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

b) alokasi sumber-sumber alam dan faktor-faktor produksi lain di

antara berbagai macam kegiatan ekonomi secara efisien.

Esensi dari teori makro klasik adalah bahwa : suatu

perekonomian lassez faire mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan tingkat kegiatan (GDP) yang full employment

secara otomatis. Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin berada

di bawah atau di atas tingkat full employment, tetapi kemudian

akan segera kembali ke tingkat full employment. Campur tangan

pemerintah untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi dalam

jangka pendek adalah tidak perlu.

B. Teori Klasik Tentang Pasar Makro

1. Pasar Barang

Menurut teori klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi

kelebihan produksi atau kekurangan produksi untuk jangka waktu

yang lama. Pendapat semacam ini dilandasi oleh adanya

kepercayaan di kalangan kaum klasik bahwa di dunia yang nyata

ini :

a) Hukum Say (Say’s law) yang mengatakan bahwa setiap barang

yang diproduksi selalu ada yang membutuhkannya

(memintanya) (supply creates its own demand) berlaku dan

b) harga-harga dari hampir semua barang-barang dan jasa-jasa

adalah fleksibel, yaitu bias dengan mudah berubah (naik atau

turun) sesuai dengan tarik-menarik antara penawarannya dan

permintaannya.

Hukum Say mengatakan bahwa “supply creates its own

demand”, berdasarkan logika bahwa setiap proses produksi

mempunyai dua akibat :

a) menghasilkan barang/jasa sebagai hasil produksi, dan

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 22

Page 3: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

b) memberikan penghasilan kepada pemilik faktor-faktor produksi

yang digunakan dalam proses produksi tersebut, yang

jumlahnya senilai dengan nilai dari hasil produksi tersebut.

Jadi secara total di dalam suatu masyarakat pada suatu waktu

selalu terdapat cukup penghasilan untuk dibelanjakan pada hasil-

hasil produksinya. Kekurangan permintaan akan suatu barang

tertentu masih bisa terjadi, tetapi bahwa secara agregat

permintaan masyarakat tidak cukup untuk membeli hasil-hasil

produksinya sendiri adalah tidak masuk akal.

Kelebihan produksi secara umum adalah tidak mungkin.

Harga-harga cukup fleksibel untuk menampung tarik menarik

permintaan dan penawaran, maka bila seandainya barang A yang

telah diproduksi tidak bisa terjual, mekanisme harga akan

mengakibatkan harga barang A turun, dan akan mengakibatkan

sesuai dengan hukum permintaan, kenaikan dari jumlah barang A

yang diminta konsumen. Kalau harga barang A cukup fleksibel,

maka harga tersebut akan terus turun sampai semua kelebihan

produksi barang A habis terjual. Perekonomian sekali lagi ada

pada posisi keseimbangan antara permintaan dan penawaran baik

secara makro maupun secara mikro (full employment). Jadi bagi

suatu perekonomian (laissez faire) posisi di luar posisi

keseimbangan ini selalu merupakan keadaan sementara saja.

Posisi keseimbangan (full employment) inilah yang merupakan

posisi yang “normal” bagi perekonomian.

2. Pasar Tenaga Kerja

Menurut teori klasik, bila harga dari tenaga kerja (upah) juga

cukup fleksibel maka permintaan akan tenaga kerja selalu

seimbang dengan penawaran akan tenaga kerja. Bahwa tidak ada

kemungkinan timbulnya pengangguran suka rela, artinya pada

tingkat upah (riil) yang berlaku di pasar tenaga kerja semua orang

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 23

Page 4: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

yang bersedia untuk bekerja pada tingkat upah tersebut akan

memperoleh pekerjaan. Mereka yang menganggur, hanyalah

mereka yang tidak bersedia bekerja pada tingkat upah yang

berlaku (penganggur yang sukarela). Proses permintaan dan

penawaran tenaga kerja pada pasar tenaga kerja disajikan pada

Gambar 2.1.

Sumbu vertikal menunjukkan tingkat upah riil, sumbu horizontal

menunjukkan jumlah orang yang bekerja di dalam satu

masyarakat. D1 adalah kurva permintaan akan tenaga kerja (total

dari kebutuhan oleh produsen-produsen dan pemerintah). S

adalah kurva penawaran tenaga kerja yang menunjukkan berapa

orang yang bersedia bekerja pada berbagai tingkat upah riil. F

menunjukkan jumlah angkatan kerja, yaitu semua orang yang

mampu dan bersedia bekerja. Pada posisi ini perekonomian

berada pada full employment, di mana seluruh angkatan kerja

yang bersedia bekerja dapat bekerja. Kalau suatu waktu

produsen mengurangi produksinya (karena barang banyak yang

belum laku), maka kurva permintaan akan tenaga kerja akan

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 24

Upah

Orang

D2

S

W2

NUO Gambar 2.1. Teori Klasik : Pasar Tenaga Kerja

D1

F

W1

NF

Page 5: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

bergeser ke kiri menjadi D2. Tingkat upah yang berlaku turun dari

w1 ke w2, dan jumlah orang yang bekerja turun dari NF ke NU. NF

dikurangi NU adalah jumlah orang yang tidak bekerja, dan mereka

menganggur secara sukarela karena tidak mau bekerja pada

tingkat upah yang baru (w2). Bila harga-harga barang sudah

saling menyesuaikan maka semua barang akan terjual dan tingkat

produksi menjadi “normal” kembali, sehingga D2 bergeser kembali

ke D1. Akibatnya posisi full employment tercapai kembali, dan

sekali lagi semua yang ada di angkatan kerja bias bekerja, pada

tingkat upah riil lama (w1).

3. Pasar Uang

Di pasar uang permintaan akan uang bertemu dengan

penawaran akan uang. Mengenai permintaan akan uang, kaum

klasik mempunyai suatu teori yang cukup terkenal, yang

dinamakan Teori Kuantitas. Teori Kuantitas mengatakan bahwa

masyarakat memerlukan uang tunai untuk keperluan transaksi

tukar-menukar mereka (misalnya jual beli barang dan jasa).

Menurut kaum klasik, karena uang tidak bisa menghasilkan apa-

apa kecuali mempermudah transaksi, maka uang akan diminta

oleh masyarakat sejumlah yang tidak lebih dari apa yang

dibutuhkan oleh masyarakat untuk “membiayai” proses transaksi

mereka. Jadi semakin banyak transaksi yang dilakukan semakin

banyak uang tunai yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Volume transaksi tersebut tergantung pada dua hal, yaitu :

volume barang/jasa yang diproduksi oleh masyarakat (diukur

dengan GDP riil atau GDP pada harga konstan), dan tingkat harga

umum. Semakin besar GDP semakin banyak transaksi yang

diharapkan untuk dilaksanakan oleh para anggota masyarakat.

Semakin tinggi harga-harga barang, semakin besar uang tunai

yang dibutuhkan untuk menutup setiap transaksi.

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 25

Page 6: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

Penawaran akan uang Ms = ditentukan oleh kebijaksanaan

moneter

Permintaan akan uang Md = kPQ

di mana, k = suatu konstanta, Q = GDP dengan harga konstan , P

= tingkat harga umum (rata-rata).

Mekanisme pasar akan menyamakan penawaran akan uang

dengan permintaan akan uang, sehingga :

Ms = Md = kPQ

Persamaan ini bisa ditafsirkan, bahwa kalau volume uang yang

beredar (Md) ditambah dengan, misalnya 10%, maka tingkat

harga umum (P) akan naik dengan 10% pula, kecuali bila k dan Q

berubah (yang dalam jangka pendek dianggap tidak berubah).

Secara ringkas : pasar uang mempertemukan permintaan

akan uang (teori Kuantitas) dan penawaran akan uang.

Selanjutnya permintaan dan penawaran akan uang ini

menentukan tingkat harga umum.

4. Pasar Luar Negeri

Esensi teori Klasik di sektor luar negeri adalah bahwa suatu

perekonomian nasional tak perlu merepotkan diri untuk

menyeimbangkan neraca perdagangan mereka dengan

kebijaksanaan-kebijaksanaan khusus, asal saja pemerintahnya

mau memakai salah satu dari sistem pembayaran luar negeri,

yaitu :

a) Sistem Standar Emas, yaitu sistem di mana uang dalam negeri

dijamin penuh dengan emas. Artinya setiap satuan uang

tersebut selalu bias ditukarkan dengan emas murni seberat x

gram pada Bank sentral.

b) Standar Kertas dan Kurs Devisa yang Fleksibel. Sistem

keuangan dalam negeri mengikuti standar kertas, yaitu

menggunakan uang kertas yang tidak dijamin dengan emas

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 26

Page 7: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

(seperti rupiah sekarang), tetapi di samping itu juga menganut

sistem kurs devisa yang mengambang. Mengambang ini

adalah bahwa pemerintah tidak menentukan kurs atau paritas

(perbandingan pertukaran) antara satu rupiah dengan,

misalnya dollar, atau mata uang asing lainnya. Kurs rupiah

terhadap mata uang asing manapun dibiarkan untuk naik turun

secara bebas sesuai dengan tarik-menarik kekuatan-kekuatan

pasar devisa.

C. Dasar Filsafat Teori Keynes

Keynes berpendapat bahwa sistem laissez faire murni tidak

bisa dipertahankan. Pada tingkat makro, pemerintah harus secara

aktif dan sadar mengendalikan perekonomian ke arah posisi full

employment-nya, sebab mekanisme otomatis ke arah posisi

tersebut tidak bisa diandalkan. Full employment merupakan

sesuatu yang hanya bisa dicapai dengan tindakan-tindakan

terencana, dan bukan sesuatu yang akan datang dengan

sendirinya.

D. Teori Keynes Tentang Pasar Makro

1. Pasar Barang

Kemungkinan Kelebihan Produksi. Keynes menolak Hukum

Say. Menurut Keynes kelebihan produksi secara umum bisa

terjadi. Kelebihan penawaran (supply) ini terjadi bila permintaan

(demand) masyarakat akan barang-barang/jasa tidak cukup kuat.

Keynes masih menerima pendapat Say bahwa setiap proses

produksi mempunyai akibat ganda, yaitu menghasilkan output

dan penghasilan. Tetapi daya beli yang dimiliki oleh masyarakat

tidak selalu harus sama dengan daya beli yang betul-betul

dibelanjakan oleh masyarakat di pasar barang. Sebagian dari

daya beli tersebut memang dibelanjakan (permintaan efektif) dan

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 27

Page 8: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

sebagian lagi akan ditabung. Menabung tidak menambah

permintaan efektif di pasar barang.

Untuk menerangkan pendapat Keynes, misalnya dalam

perekonomian hanya ada dua sektor : sektor rumah tangga dan

sektor produsen. Daya beli sektor rumah tangga sebagian

ditabung di lembaga keuangan. Hanya apabila tabungan tersebut

dipinjamkan kepada sektor produsen untuk membiayai investasi

mereka, maka daya beli tersebut menjadi permintaan efektif di

pasar barang. Kalau misalnya para produsen hanya mau

mempergunakan separoh dari tabungan tersebut, maka ini berarti

bahwa permintaan efektif di pasar barang berjumlah kurang dari

nilai keseluruhan output yang ditawarkan di pasar tersebut.

Dengan kata lain tidak semua barang yang diproduksi akan

terbeli.

KemungkinanKekurangan Produksi. Besar kecilnya

permintaan efektif (total) sangat tergantung pada keputusan para

konsumen (rumah tangga) mengenai besar pengeluaran

konsumsinya dan keputusan para produsen mengenai besarnya

investasi yang mereka ingin laksanakan dalam periode tersebut.

Menurut Keynes, keputusan pengeluaran konsumsi rumah

tangga cukup stabil dan biasanya hanya berubah apabila tingkat

pendapatan rumah tangga berubah. Menurut Keynes, yang sulit

diterka adalah perilaku produsen dalam pengeluaran investasinya,

sehingga gejolak pengeluaran investasi inilah yang sangat

menentukan gejolak GDP dan kesempatan kerja.

Apabila pengeluaran investasi yang diinginkan para

produsen ternyata lebih besar daripada dana yang ditabung oleh

sektor rumah tangga, maka ini berarti bahwa permintaan efektif

lebih besar daripada nilai output yang tersedia. Berapa besar

kelebihan permintaan efektif ini akan mengakibatkan kenaikan

GDP dan berapa besar akan mengakibatkan kenaikan harga,

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 28

Page 9: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

tergantung pada tersedianya kapasitas produksi yang belum

terpakai dalam masyarakat. Bila masih cukup banyak kapasitas

produksi yang belum bekerja secara penuh, maka kelebihan

permintaan efektif akan menaikan produksi (GDP) pada periode

berikutnya tanpa menaikkan harga-harga. Tetapi apabila

kapasitas produksi sudah dalam pengerjaan penuh, maka

kelebihan permintaan efektif tersebut tidak bisa diimbangi dengan

kenaikan produksi (GDP), sehingga kelebihan permintaan

seluruhnya akan mengakibatkan kenaikan harga-harga (inflasi).

2. Pasar Uang

Pasar uang adalah pertemuan antara permintaan dan

penawaran akan uang. Permintaan akan uang adalah kebutuhan

masyarakat akan uang tunai untuk menunjang kegiatan

ekonominya. Sedangkan penawaran akan uang adalah jumlah

uang yang disediakan oleh pemerintah dan bank-bank, yaitu

seluruh uang kartal dan uang giral yang beredar.

Menurut Keynes, permintaan akan uang bersumber pada 3

macam kebutuhan akan uang : (a) kebutuhan transaksi, (b)

kebutuhan berjaga-jaga, dan (c) kebutuhan spekulasi. Ketiga

macam kebutuhan ini disebut 3 motif (alasan) mengapa orang

memegang uang.

Permintaan akan uang untuk transaksi ditentukan oleh : (a)

volume output yang ditransaksikan (GDP riil) dan (b) tingkat harga

umum. Dalam hal ini Keynes tidak berbeda dengan Kaum Klasik.

Permintaan uang untuk berjaga-jaga relatif kecil dan dalam

analisa bisa diabaikan.

Permintaan uang untuk spekulasi menurut Keynes adalah

permintaan akan uang tunai untuk tujuan memperoleh

keuntungan. Caranya adalah dengan “berspekulasi” dalam pasar

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 29

Page 10: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

obligasi (surat berharga). Apabila harga obligasi diharapkan untuk

naik di masa mendatang, maka orang akan membeli obligasi

dengan uang tunainya hari ini. Ini berarti uang tunai yang saat ini

ia ingin pegang (untuk tujuan spekulasi) berkurang. Sebaliknya,

apabila harga obligasi diharapkan turun, maka permintaannya

akan uang tunai saat ini bertambah (ia lebih senang menjual

obligasi yang ia pegang dan memperoleh atau memegang uang

tunai sekarang).

Hubungan antara harga obligasi dan tingkat bunga yang

berlaku adalah berkebalikan. Harga obligasi naik sama saja

artinya dengan tingkat bunga turun. Sebaliknnya, harga obligasi

turun berarti tingkat bunga naik. Bila harga obligasi diharapkan

naik, ini berarti bahwa harga obligasi saat ini dianggap terlalu

rendah. Bila harga obligasi diharapkan turun, ini berarti bahwa

harga obligasi saat ini dirasa terlalu tinggi.

Keynes mengatakan bahwa permintaan akan uang untuk

spekulasi saat ini tinggi apabila tingkat bunga saat ini (dirasa)

rendah, dan permintaan untuk spekulasi saat ini rendah apabila

tingkat bunga untuk spekulasi mempunyai hubungan yang

berkebalikan dengan tingkat bunga (saat ini). Ini adalah ini teori

moneter Keynes.

Permintaan masyarakat total akan uang tunai adalah

permintaannya untuk transaksi plus permintaannya untuk

spekulasi.

di mana : Md = permintaan total akan uang dalam arti riil

(Liquidity Preference), kQ = permintaan akan uang untuk

transaksi dan berjaga-jaga, (r) = permintaan akan uang untuk

motif spekulasi yang dinyatakan sebagai fungsi dari tingkat bunga

yang berlaku (r). Permintaan untuk berjaga-jaga diabaikan.

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 30

Md = P [k.Q + (r)]

Page 11: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

Fungsi permintaan akan uang ini disebut juga sebagai fungsi

Liquidity Preference. Di pasar uang Liquidity Preference bertemu

dengan penawaran akan uang dan menentukan “harga” dari

penggunaan uang, yaitu tingkat bunga.

Tingkat bunga merupakan penghubung utama antara pasar

uang dengan pasar barang, sebab tingkat bunga menentukan

berapa pengeluaran investasi yang direncanakan oleh investor,

dan selanjutnya pengeluaran investasi ini menentukan tingkat

permintaan agregat. Penghubung lain antara kedua pasar ini

adalah tingkat harga (P) dan output (Q), karena kedua variable ini

mempengaruhi Liquidity Preference (Md). Jadi hubungan antara

kedua pasar tersebut adalah timbal balik.

3. Pasar Tenaga Kerja

Dalam teori Keynes, pasar tenaga kerja mengikuti pasar

barang. Apabila output (Q) naik maka jumlah orang yang

mendapat pekerjaan atau tingkat employment (N) juga naik.

Sebaliknya, N turun apabila Q turun. Menurut Keynes, anggapan-

anggapan kaum Klasik khususnya mengenai fleksibelitas

sempurna dari harga-harga dan tingkat upah dan reaksi yang

cepat dan rasional dari para pelaku ekonomi, tidak selalu cocok

dengan kenyataan. Proses menuju ekuilibrium yang baru, dalam

kenyataan, memakan waktu yang kadang-kadang cukup lama,

tergantung pada berapa besar hambatan-hambatan yang

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 31

Pasar Barang

Pasar Uang

r

P, Q

Page 12: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

merintangi proses tersebut. Hambatan-hambatan ini termasuk :

(a) ketegaran dan fleksibilitas yang tidak sempurna dari harga-

harga dan (terutama) upah, meskipun pengangguran ada di

mana-mana, dan (b) kelambatan reaksi para pelaku ekonomi

(produsen, konsumen, buruh) terhadap situasi ekonomi yang

baru.

Kasus hambatan yang sering adalah adanya ketegaran

tingkat upah (nominal) untuk turun, meskipun pada masa depresi

dan pengangguran masal. Dari segi kebijaksanaan, konsepsi

Keynes menyarankan bahwa seyogyanya pemerintah tidak

mengandalkan pada proses alamiah dari kaum Klasik. Untuk

membawa perekonomiannya ke posisi full empoyment,

pemerintah harus aktif melakukan sesuatu, dan bukanya hanya

menunggu bekerjanya proses alamiah tersebut. Satu tindakan

yang bisa uang diambil pemerintah dalam menghadapi keadaan

depresi dan pengangguran adalah meningkatkan pengeluaran

pemerintah (G). Kenaikan G melalui proses multiplier akan

menaikkan permintaan agregat (Z).

Pada kasus sebaliknya, Z naik, maka tindakan pemerintah

adalah menurunkan G melalui misalnya pengurangan pos-pos

pengeluaran pemerintah (APBN), dan dapat diperkuat dengan

menaikkan pajak dan tingkat bunga.

RINGKASAN

1. Teori ekonomi klasik didasarkan pada bahwa sistem

perekonomian yang liberal atau sistem laissez faire atau sistem

di mana setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan

kegiatan ekonomi apa pun (dalam batas-batas hukum yang

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 32

Page 13: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

berlaku) bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara

otomatis.

2. Menurut Teori Klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadi

kelebihan produksi atau kekurangan produksi untuk jangka

waktu yang lama. Suatu perekonomian (laissez faire) akan

selalu kembali pada posisi keseimbangan antara permintaan

dan penawaran baik secara makro maupun secara mikro(full

employment).

3. Teori klasik menyatakan bahwa pada tingkat upah (riil) yang

berlaku di pasar tenaga kerja semua orang yang bersedia

untuk bekerja pada tingkat upah tersebut akan memperoleh

pekerjaan sehingga. tidak ada kemungkinan timbulnya

pengangguran suka rela.

4. Teori kaum klasik mengenai permintaan akan uang dinyatakan

dalam Teori Kuantitas, bahwa masyarakat memerlukan uang

tunai untuk keperluan transaksi tukar-menukar mereka.

5. Teori Klasik di sektor luar negeri adalah bahwa suatu

perekonomian nasional tak perlu merepotkan diri untuk

menyeimbangkan neraca perdagangan mereka dengan

kebijaksanaan-kebijaksanan khusus, asal saja pemerintah mau

memakai salah satu sistem pembayaran luar negeri, yaitu

sistem standar emas atau standar kertas dan kurs devisa yang

fleksibel.

6. Menurut teori Keynes, full employment merupakan sesuatu

yang hanya bisa dicapai dengan tindakan-tindakan terencana,

dan bukan sesuatu yang akan datang dengan sendirinya.

7. Pada pasar barang menurut Teori Keynes, bahwa kemungkinan

kelebihan produksi dan kemungkinan kekurangan produksi

secara umum bisa terjadi.

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 33

Page 14: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

8. Menurut Keynes, permintaan akan uang bersumber pada tiga

macam kebutuhan akan uang, yaitu (1) kebutuhan transaksi,

(2) kebutuhan berjaga-jaga, dan (3) kebutuhan spekulasi.

9. Menurut Keynes, anggapan bahwa terdapat fleksibelitas

sempurna dari harga-harga dan tingkat upah dan reaksi yang

cepat dan rasional dari para pelaku ekonomi, tidak selalu cocok

dengan kenyataan. Proses menuju keseimbangan baru, dalam

kenyataan, memakan waktu cukup lama tergantung pada

besar hambatan-hambatan yang merintangi proses tersebut.

LATIHAN

1. Jelaskan dasar teori ekonomi makro menurut kaum Klasik !

2. Mengapa menurut Teori Klasik, di pasar barang tidak mungkin

terjadi kelebihan produksi atau kekurangan produksi untuk

jangka waktu yang lama ?

3. Jelaskan secara grafik dan verbal proses permintaan dan

penawaran tenaga kerja pada pasar tenaga kerja menurut

Teori Klasik !

4. Teori Kuantitas menyatakan bahwa masyarakat memerlukan

uang tunai hanya untuk keperluan transaksi tukar menukar

mereka. Mengapa demikian ?

5. Jelaskan dua sistem pembayaran luar negeri yang disarankan

oleh Teori Klasik !

6. Apa dasar Keynes menolak Hukum Say yang dikemukakan

kaum Klasik?

7. Jelaskan tiga macam sumber yang menyebabkan masyarakat

meminta uang menurut teori Keynes !

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 34

Page 15: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

8. Mengapa proses menuju keseimbangan ekonomi yang baru

menurut Keynes tidak serta merta terjadi, tetapi memerlukan

waktu yang kadang-kadang cukup lama ?

KUNCI JAWABAN

1. Teori ekonomi klasik didasarkan pada bahwa sistem

perekonomian yang liberal atau sistem laissez faire atau sistem

di mana setiap orang betul-betul bebas untuk melakukan

kegiatan ekonomi apa pun (dalam batas-batas hukum yang

berlaku) bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secara

otomatis.

2. Hukum Say mengatakan bahwa “supply creates its own

demand”, berdasarkan logika bahwa setiap proses produksi

mempunyai dua akibat :

a) menghasilkan barang/jasa sebagai hasil produksi, dan

b) memberikan penghasilan kepada pemilik faktor-faktor

produksi yang digunakan dalam proses produksi tersebut,

yang jumlahnya senilai dengan nilai dari hasil produksi

tersebut.

3. Grafik proses permintaan dan penawaran tenaga kerja pada

pasar tenaga kerja menurut Teori Klasik adalah sebagai

berikut.

Penjelasan ringkas : kondisi F dan D1 adalah posisi

perekonomian berada pada full employment, di mana seluruh

angkatan kerja yang bersedia bekerja dapat bekerja. Kalau

suatu waktu produsen mengurangi produksinya (karena barang

banyak yang belum laku), maka kurva permintaan akan tenaga

kerja akan bergeser ke kiri menjadi D2. Tingkat upah yang

berlaku turun dari w1 ke w2, dan jumlah orang yang bekerja

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 35

Page 16: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

turun dari NF ke NU. NF dikurangi NU adalah jumlah orang yang

tidak bekerja, dan mereka menganggur secara sukarela karena

tidak mau bekerja pada tingkat upah yang baru (w2).

4. Menurut kaum klasik, karena uang tidak bisa menghasilkan

apa-apa kecuali mempermudah transaksi, maka uang akan

diminta oleh masyarakat sejumlah yang tidak lebih dari apa

yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk “membiayai” proses

transaksi mereka.

5. Sistem pembayaran luar negeri yang disarankan kaum Klasik

adalah sistem standar emas atau standar kertas dan kurs

devisa yang fleksibel.

6. Full employment merupakan sesuatu yang hanya bisa dicapai

dengan tindakan-tindakan terencana, dan bukan sesuatu yang

akan datang dengan sendirinya.

7. Menurut Keynes, permintaan akan uang bersumber pada 3

macam kebutuhan akan uang : (a) kebutuhan transaksi, (b)

kebutuhan berjaga-jaga, dan (c) kebutuhan spekulasi.

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 36

Upah

Orang

D2

S

W2

NUO

D1

F

W1

NF

Upah

Grafik permintaan dan penawaran tenaga kerja Teori Klasik

Page 17: Ekonomi makro  teori keynes

Bahan Ajar Teori Ekonomi Makro (GSEP 308)

8. Menurut Keynes, anggapan bahwa terdapat fleksibelitas

sempurna dari harga-harga dan tingkat upah dan reaksi yang

cepat dan rasional dari para pelaku ekonomi, tidak selalu cocok

dengan kenyataan. Proses menuju keseimbangan baru, dalam

kenyataan, memakan waktu cukup lama tergantung pada

besar hambatan-hambatan yang merintangi proses tersebut.

Bab 2. Teori Klasik dan Teori Keynes Tentang Pasar Makro 37