tugas sistem perkemihan kurang

16
TUGAS SISTEM PERKEMIHAN A. 1. URINANALISIS adalah Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan laboratorium. Urialisis dapat meberikan informasi klinik yang penting. Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pad sebagian besar kondisi klinis. TUJUAN:Menunjang diagnosis penyakit. Memantauperjalananpenyakit. Memantauefektifitaspengobatansertakomplikasipenyak it. Skrining & pemantauan penyakit asimptomatik kongenital/herediter INDIKASI: Riwayat penyakit ginjal & / saluran kemih. Gangguan endokrin: DM. Ikterik. Terapi yg mempengaruhi ginjal. Kehamilan. Toksikologi / over dosis obat. Abnormalitas genetik gangguan metab asam amino: sisteinuria, alkaptonuria, fenilketonuria 2. TAHAP ORIENTASI 1. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya 2. Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan 3. Berikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk bertanya sebelum tindakan dimulai 4. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien, lalu pasang sampiran PROSEDUR PELAKSANAAN 1. Cuci tangan 2. Jelakan prosedur pada pasien 3. Pasang sampiran, tutup kelambu atau pintu 4. Pasang alas urinal dibawah glutea 5. Lepas pakaian bawah pasien

Upload: neny-kurnia-w

Post on 01-Feb-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perkemihan

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

TUGAS SISTEM PERKEMIHAN

A. 1. URINANALISIS adalah Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk

pemeriksaan laboratorium. Urialisis dapat meberikan informasi klinik yang penting. Urinalisis merupakan pemeriksaan rutin pad sebagian besar kondisi klinis.

TUJUAN:Menunjang diagnosis penyakit.Memantauperjalananpenyakit.Memantauefektifitaspengobatansertakomplikasipenyakit.Skrining & pemantauan penyakit asimptomatik kongenital/herediter

INDIKASI: Riwayat penyakit ginjal & / saluran kemih.Gangguan endokrin: DM.Ikterik.Terapi yg mempengaruhi ginjal.Kehamilan.Toksikologi / over dosis obat.Abnormalitas genetik gangguan metab asam amino: sisteinuria, alkaptonuria, fenilketonuria

2. TAHAP ORIENTASI1. Beri salam dan panggil pasien dengan namanya2. Jelaskan pada pasien tentang tujuan dan prosedur tindakan yang akan dilakukan3. Berikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk bertanya sebelum tindakan dimulai4. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien, lalu pasang sampiranPROSEDUR PELAKSANAAN1. Cuci tangan2. Jelakan prosedur pada pasien3. Pasang sampiran, tutup kelambu atau pintu4. Pasang alas urinal dibawah glutea5. Lepas pakaian bawah pasien6. Pasang urinal dibawah glutea/pinggul atau diantara kedua paha7. Anjurkan pasien untuk berkemih8. Setelah selesai rapikan alat9. Cuci tangan, catat warna dan jumlah produksi urineTAHAP TERMINASI1. Tanyakan perasaan pasien setelah dilakukan tindakan2. Simpulkan hasil prosedur yang dilakukan3. Rapikan peralatan dan cuci tangan4. Catat tanggal dan jam defikasi serta karakteristiknya5. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan serta hasilnya6. Lakukan observasi

Page 2: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

B. 1. PEMERIKSAAN FUNGSI GINJALTes fungsi ginjal adalah suatu tindakan untuk mengevaluasi beratnya penyakit ginjal dan mengikuti perjlanan klinik. Pemeriksaan ini juga memberikan informasi tentang efektifitas ginjal dalam melaksanakan fungsi ekskresinya. Fungsi ginjal dapat dikaji secara lebih akurat jika dilakukan dibeberapa pemeriksaan dan kemudian asilnya dianalisis bersama. Pemeriksaan fungsi ginjal yang umum dilakukan adalah kemampuan pemekatan ginjal klirens kreatinin, kadar kreatinin serum dan nitrogen urea darah (BUN).TUJUAN : -untuk menetapkan diagnosis penyakit

-memantau fungsi ginjal -untuk mengevaluasi fungsi ginjal agar tidak parah

INDIKASI:-efektifitas ginjal dalam melaksanakan fungsi ekskresinya-pemekatan ginjal klirens kreatinin, kadar kreatinin serum dan nitrogen urea darah (BUN)

2.TAHAP ORIENTASI : PROSEDUR PELAKSANAAN: TAHAP TERMINAS:

C. 1. ULTRASOUNDUltrasound therapy adalah suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Yang digunakan dalam Fisioterapi adalah 0,5-5 MHz dengan TUJUAN : untuk menimbulkan efek terapeutik melalui proses tertentu

mendeteksi abnormalitas seperti akumulasi cairan, massa, malformasi, - perubahan ukuran organ ataupun obstruksi dapat diidentifikasi.

INDIKASI :1) Kelainan-kelainan / penyakit pada jaringan tulang sendi dan otot2) Keadaan-keadaan post traumatik3) Fraktur4) Rheumathoid Arthritis pada stadium tidak aktif5) Kelainan / penyakit pada sirkulasi darah6) Penyakit-penyakit pada organ dalam7) Kelainan / penyakit pada kulit8) Luka bakar9) Jaringan parut oleh karena operasi10) Kontraktur

2. TAHAP ORIENTASIPROSEDUR PELAKSANAAN:

-Telungkup/ dudukJelykonduktifultrasonikdiolespd area ygakandiscan-Transducer digerakan di atasjelymemancarkanberkassuaramelewatijaringantubuhdgnbedakepadatandirefleksike transducer sbggaungdiubahmjdimpulslistrikditayangkanpdosiloskop (30mnt)-Kliendimintabernafasdalam u/ menunjukkangerakanginjalslmrespirasi

Page 3: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

TAHAP TERMINASI:

D. PEMERIKSAAN SINAR-X DAN PENCINTRAANDalam pemeriksaan ini dibagi ke dalam beberapa macam, yaitu :

1.1KIDNEY, URETER DAN BLADDER (KUB) Kidney Ureter Bladder (Foto Polos Abdomen) adalah pengambilan foto X-ray yang menampilkan ginjal, ureter, dan kandung kemih. KUB biasa digunakan sebagai langkah awal dalam mendiagnosis masalah pada sistem perkemihan dan biasanya dilakukan bersamaan dengan IVP dan USG

Pemeriksaan radiologi abdomen yang dikenal dengan istilah KUB dapat dilaksanakan untuk melihat ukuran, bentuk serta posisi ginjal dan mengidentifikasi semua kelainan seperti batu dalam ginjal atau traktus urinarius, hidronefrosis (distensi pelvis ginjal), kista, tumor atau pergeseran ginjal akibat abnormalitas pada jaringan disekitarnya.TUJUAN:

Untuk mendapatkan gambaran radiografi dari letak anatomi dan fisiologi serta mendeteksi kelainan patologis dari ginjal, ureter dan blass.

Untuk menentukan ukuran, bentuk, dan posisi dari ginjal dan kandung kemih

Untuk mendeteksi kelainan pada sistem perkemihan seperti batu ginjal Untuk membantu membedakan antara penyakit urologi dan gastrointestinal,

yang keduanya menghasilkan nyeri perut. Untuk menemukan benda asing (misal yg sudah tertelan) Untuk mendeteksi adanya udara atau cairan di ruang sekitar organ perut

(ruang peritonial)

INDIKASI: nephrolithiasis (batu ginjal), vesicolithiasis (batu vesica urinari), nefritis (radang ginjal), cystitis (radang vesica urinari), ureterolithiasis (batu ureter), tumor, hipertrofi prostat.2. TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN: baring terlentang

tangan lurus ke atas kepalapenyinaran dilakukan 1x

TAHAP TERMINASI:

2. 1 PEMINDAI CT DAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI)

A. PEMINDAI CT : Prosedursinar X terkomputerisasiygdigunakan u/ memperolehgambaranterperincimengenaisuatubidangtertentu di dalamtubuh

B. TUJUAN:

C. INDIKASI:

D. 2. TAHAP ORIENTASI:

E. PROSEDUR PELAKSANAAN:

Page 4: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

F. TAHAP TERMINASI

G. MRI: Prosedur sinar X terkomputerisasi yg digunakan u/ memperoleh gambaran terperinci mengenai suatu bidang tertentu di dalam tubuh

Dan lebih rinci dari pada CTTUJUAN :INDIKASI: a. Sumbatan Ureter

b.      Fibrolipomstosisc.       Infeksid.      Kista ginjale.     Tumor

2. TAHAP ORIENTSIPROSEDUR PELAKSANAANTAHAP TERMINASI

3.1 UROGRAFI INTRAVENA ( EKSRETORI UROGRAM ATAU INTRAVENOUS)

Pemeriksaan urografi intravena yang juga dikenal dengan nama intravenous pyelogaram(IVP) Ppemeriksaan dengan menyuntikkan bahan kontras secara intravena untuk melihat anatomi dan fungsi dari traktus urinarius (ginjal, ureter, vesica urinaria emeriksaaan IVP dilaksanakan sebagai bagian dari penkajian pendahuluan terhadap semua masalah urologi yang dicurigai, khususnya dalam menegakan diagnose lesi pada ginjal dan ureter. TUJUAN:

1. mengetahui adanya kelainan pada sistem urinaria, dengan melihat kerja ginjal dan sistem urinaria pasien.

2. untuk mengetahui gejala seperti kencing darah (hematuri) dan sakit pada daerah punggung.

3. mengetahui adanya kelainan pada sistem tractus urinaria dari batu ginjal, pembesaran prostat, tumor pada ginjal, ureter dan blass

INDIKASI:yakni untuk melihat anatomi dan fungsi dari traktus urinarius yang terdiri dari ginjal, ureter, dan bladder, yang meliputi

Kelainan kongenital Radang atau infeksi Massa atau tumor Trauma

2. TAHAP ORIENTASI:1 Inform consent2 Kajialergi, yodium, kerang, udang, gangguanpembekuandarah/ cairankontras lain skin tes

Page 5: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

1. Pasien makan bubur kecap saja sejak 2 hari (48 jam) sebelum pemeriksaan BNO-IVP dilakukan.

2. Pasien tidak boleh minum susu, makan telur serta sayur-sayuran yang berserat.

3. Jam 20.00 pasien minum garam inggris (magnesium sulfat), dicampur 1 gelas air matang untuk urus-urus, disertai minum air putih 1-2 gelas, terus puasa.

4. Selama puasa pasien dianjurkan untuk tidak merokok dan banyak bicara guna meminimalisir udara dalam usus. 

5. Jam 08.00 pasien datang ke unit radiologi untuk dilakukan pemeriksaan, dan sebelum pemeriksaan dimulai pasien diminta buang air kecil untuk mengosongkan blass.

6. Yang terakhir adalah penjelasan kepada keluarga pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan dan penandatanganan informed consent.

PROSEDUR PELAKSANAAN: Hasilsinar X dibawa Baring terlentang Injeksicairankontras 1’ sampaiginjalpenyinarandiulangteraturmntke 5, 10,

15, 20 Setiapmenitpd 5 mntpertamadifoto u/ memperolehgambarankorteksginjal Menitke 5 ureter ditekandgnalatdrkaret di keduasisiperut (memblok ureter,

menjagaalirankontraslbhbyk) 10’ karetdilepaspenyinaran ureter, VU Mnt 15 kaliks, pelvis & ureter Mnt 45 VU, px BAK

TAHAP TERMINASI:

4.1 PIELOGRAFI RETROGRAD

Dalam pielografi retrograd, kateter uretra dimasukan lewat ureter ke dalam pelvis ginjal dengan bantuan sistoskopi. Kemudian media kontras dimasukkan dengan gravitasi atau penyuntikan melalui kateter. Pielografi retrograd biasanya dilakukan jika pemeriksaan IVP kurang memperlihatkan dengan jelas system pengumpul. TUJUAN: 1. Memperlihatkan sistem pielokalises dan ureter dengan cara pengisian

kontras positif secara retrograd dengan menggunakan bantuan kateter uretral

2. Untuk mencari kelainan morfologi pada sistem pielokalises dan ureter sehubungan dengan kemungkinan adanya tumor, radang dan kelainan faal (fisiologi)bawaan pada traktus urinarius pada ginjal tdk normal fungsinya sehingga tdk dpt dilakukan IVP

INDIKASI:

Page 6: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

1. Stricture Uretra 2. Batu Uretra 3. Uretris Injuri 4. Renal Pelvic Neoplasma 5. Renal Calculi 6. Ureteric Fistule

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

2.TAHAP ORIENTASI:

1. Hasil ureum dan creatinin normal 2. Satu hari sebelum pemeriksaan, pasien makan makanan yang lunak/rendah serat,

misalnya bubur kecap. 3. 12 jam sebelum pemeriksaan pasien minum obat pencahar. 4. Selanjutnya pasien puasa sehingga pemeriksaan selesai dilakukan Selama puasa

pasien dinjurkan untuk tidak merokok, dan banyak bicara untuk meminimalisasi udara dalam usus

5. Sebelum pemeriksaan dimulai pasien buang air kecil untuk mengosongkan blass 6. Akibat rasa takut pada jarum suntik, perlu diperhatikan :

a. Penjelasan pada pasien b. Dorongan mental dan emosional

7. Penandatanganan Informed consent.

PROSEDUR PELAKSANAAN:

TAHAP TERMINASI:

5. 1 Infusioan drib pylography

merupakan pemberian lewat infuse larutan encer media kontras dengan volume yang besar untuk menghasilkan opasitas parenkim ginjal dan mengisi seluruh traktus urinarius. Metode ini berguna bila teknik urografi yang biasa dikerrjakan tidak berhasil memperlihatkan struktur drainase.TUJUAN:INDIKASI: 2. TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN:TAHAP TERMINASI:

6. 1 SISTOGRAM

Retrograde cystografi merupakan salah satu pemeriksaan traktus urinarius yang dikhususkan untuk memeriksa bagian vesica urinaria ( kandung kemih ) dan uretra, dengan cara memasukan suatu bahan kontras yang dimasukan melalui uretra, dengan mengunakan kateter atau langsung menggunakan spuit.

Page 7: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

TUJUAN:- untuk melihat anatomi dari vesica urinaria beserta dengan fungsi fisiologinya.- Untuk melihat apakah ada kelainan fungsi dari vesica urinaria dan uretra.- Untuk melihat adakah massa atau batu didalam vesica urinaria dan uretra.INDIKASI:

Trauma Calculi Tumor Inflamantory urinary bladder

Indikasi Pemeriksaan (Bontrager, 2001)

a. Benigna Prostatica Hyperplasi (pembesaran prostat jinak),

adalah suatu tumor prostate yang disebabkan oleh adanya penyempitan

atau obstruksi uretra.

b. Bladder calculi/vesico lithiasis/batu kandung kemih

c. Polinephritis, adalah peradangan pada ginjal dan renal pelvis

yang disebabkan oleh pyogenic bakteri (pembentukan nanah)

d. Ren calculi (batu pada ginjal), adalah kalkulus yang terdapat

pada ginjal atau pada parenchim ginjal.

e. Hidronefrosis, adalah distensi dari renal pelvis dan system

kalises dari ginjal yang disebabkan oleh obstruksi renal pelvis atau

ureter.

f.Hipertensi ginjal (renal hypertension), adalah meningkatnya tekanan

darah pada ginjal melalui renal arteri.

g. Obstruksi ginjal (renal obstruction), adalah obstruksi pada ginjal

yang disebabkan oleh batu, trombosis, atau trauma.

h. Penyakit ginjal polikistik (polycystic kidney disease), yaitu suatu

penyakit ginjal yang ditandai dengan banyaknya kista yang tidak teratur

pada satu atau kedua ginjal.

i. Cystitis, yaitu peradangan pada vesika urinaria

2. TAHAP ORIENTASI:

Tidak ada persiapan khusus, hanya pasien harus mengosongkan bulinya terlebih dahulu sebelum pemasangan kateter dilakukan.

Pasien Melepaskan benda2 logam yang dapat menggangu gambaran.

Page 8: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

PROSEDUR PELAKSANAAN:TAHAP TERMINASI

7 . SISTOURETROGRAM

menghasilkan visualilsasi uretra dan kandung kemih yang bisa dilakukan melalui penyuntikan retrograde media kontras ke dalam uretra serta kandunng kemih atau dengan pemeriksaan sinar X sementara pasien mengekskresikan media kontras.TUJUAN:INDIKASI: -kelainan-kelainan pada uretra (misalnya: stenosis) - untuk menentukan apakah terdapat refluks vesikoureteral.2 TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN:TAHAP TERMINASI:

8 .1 ANGIOGRAFI RENALProsedur ini memungkinkan visualisasi arteri renalis. Arteri femoralis atau aksilaris ditusuk dengan jarum khusus dan kemudian sebuah kateter disisipkan melalui arteri femoralis serta iliaka ke dalam aorta atau arteri renalis. Media kontras disuntikkan untuk menghasilkan opasitas suplai arteri renalis. Angiografi memungkinkan evaluasi dinammika aliran darah, memperlihatkan vaskulatur yang abnormal dan membantu membedakan kista renal dengan tumor renal.TUJUAN:

1. untuk mendeteksi stenosis arteri ginjal, trombus atau emboli ginjal2. untuk menentukan faktor penyebab hipertensi atau gagal ginjal,3. untuk mengevaluasi sirkulasi ginjal.

INDIKASI: 2. TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN:TAHAP TERMINASI

D. ENDUROLOGI ( prosedur endoskopi urologi)

1.1 PEMERIKSAAN SITOSKOPI

merupakan metode untuk melihat lanngsung uretra dan kandung kemih. Alat sistokop, yang dimasukan melalui uretra ke dalam kandung kemih, memiliki system lensa optis yang sudah ada pada alat itu sendiri sehingga akan meemberikan gambar kandung kemih yang diperbesar dan terang.

TUJUAN:untuk melakukan penilaian kandung kencing, bladder neck, protrusi prostat dan verumontanum.INDIKASI:

Page 9: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

2. TAHAP ORIENTASI: -Inform consent-Enema/ katartik mlm hr sblm tes-Anestesi lokal, dorong konsumsi cairan oral-Anestesi umum, puasa lwt tengah malam-Jelaskan prosedur: spt kateter, pertahankan posisi, aliran cairan iv selama prosedur-Analgesik ssi program

PROSEDUR PELAKSANAAN:

-Posisilitotomi-Bersihkan perineum dgnlarutanantiseptik-Jelaskaninsersimenimbulkankeinginankuat u/ berkemih (sadar)-Jelaskan u/ mempertahankanposisiberbaring (sadar)

TAHAP TERMINASI: Tirah baring sesuai program Tanda2 retensi Observasikarakteristikurin, keruh, darah Dorongasupancairandan monitor Observasidemam, disuria, perubahan TD Obat2an redakanspasme VU dan/ nyeripunggungbagianbawah

2.1 BRUSH BIOPSY GINJAL DAN URETRA

Teknik brush biopsy akan menghasilkan informasi yang spesifik apabila hasil pemeriksaan radiologi ureter atau pelvis ginjal yang abnormal tidak dapat menunjukan apakah kelainan tersebut merupakan tumor, batu, bekuan darah atau hanya artefak. Pertama-tama dilakukan pemeriksaan sistoskopik.

TUJUAN:INDIKASI: 2. TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN:TAHAP TERMINASI

3.1ENDOSKOPI RENAL (NEFROSKOPI)

Merupakan pemeriksaan dengan cara memasukkan fiberskop kedalam pelvis ginjal melalui luka insisi (pielotomi) atau secara perkkutan untuk melihat bagian dalam pelvis ginjal, mengelluarkan batu, melakukan biopsi lesi yang kecil dan membantu menegakan diagnose hematuria serta tumor renal tertentu.

TUJUAN:INDIKASI: 2. TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN:

Page 10: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

TAHAP TERMINASI

4.1 BIOPSI GINJAL

Bopsi ginjal dilakukan dengan menusukan jarum biopsi melalui kulit kedalam jaringan renal atau dengan melakukan biopsi terbuka melalui luka insisi yang kecil didaerah pinggang.

Biopsi ginjal adalah tindakan pemeriksaan medis yang dilakukan dengan cara pengambilan sampel berukuran kecil dari ginjal untuk melihat dan menilai kondisi jaringan organ tersebut pada mikroskop, yang akan digunakan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya penyakit pada organ tersebut.

TUJUAN:mengevaluasi perjalanan penyakit ginjal dan mendapatkan specimen bagi pemeriksaan mikroskopik electron serta imunofluoresen, khususnya bagi penyakit glomerulus

INDIKASI:

1. hematuria2. proteinuria3. Gagal ginjalpasien yang sudah menjalani transplantasi ginjal

2. TAHAP ORIENTASI:

Sebelum biopsi ginjal dilaksanakan biasanya akan dilakukan tes darah. Hal itu dilakukan beberapa waktu sebelum biopsi ginjal dilaksanakan. untuk memeriksa seberapa besar potensi darah akan menggumpal. Pemeriksaan darah dilakukan untuk memastikan pasien yang akan diambil sampelnya tidak lagi mengalami pendarahan setelah proses biopsi. Jauh jauh waktu pasien yang akan menjalani biopsi biasanya akan disarankan untuk tidak mengkosumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi pembekuan darah seperti aspirin dan warfarin paling tidak selama satu minggu sebelum dilakukan proses biopsi. Jika pasien memerlukan obat obatan untuk penyakit lain, sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.

Selain pemeriksaan darah, pasien biasanya diminta mengisi dan menandatangani formulir perjanjian atau persetujuan atas beberapa hal terkait dengan biopsi. Dalam persetujuan tersebut berisi bahwa pasien paham dengan segala resiko dan memberikan izin kepada dokter untuk melakukan biopsi.

PROSEDUR PELAKSANAAN:

TAHAP TERMINASI

5.1 PEMERIKSAAN RADIOISOTOPE

Page 11: Tugas Sistem Perkemihan Kurang

Merupakan tindakan noninvasive yang tidak mengganggu prosesfisiologik normal dan tidak memerlukan persiapan pasien yang khusus. Preparat radiofarmaseutikal disuntikan intravena. Pemeriksaan dilakukan dengan kamera skintilasi yang ditempatkan disebelah posterior ginjal sementara pasien berada dalam posisi telentang,telungkup atau duduk.

TUJUAN:INDIKASI: 2. TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN:TAHAP TERMINASI

6.1 PENGUKURAN URODINAMIK

Pengukuran urodinamik menghasilkan berbagai pemeriksaan fisiologik dan structural untuk mengevaluasi fungsi kandung kemih serta uretra .

TUJUAN:INDIKASI: 2. TAHAP ORIENTASI:PROSEDUR PELAKSANAAN:TAHAP TERMINASI