tugas semen_ gypsum
TRANSCRIPT
GYPSUMTeknologi Semen (HKKB 660)
KELOMPOK 5
MELISA TRIANDINI M. H1D109004 M. RIZKA AKBARI H1D109009 ASLAMIAH H1D109040
M. FITRAH AFRIYADI H1D109046 BELA SANTA ROSSI H1D110042
GYPSUM
Gypsum paling umum ditemukan dalam bentuk jenis kalsium sulfat dihidrat dengan rumus kimia (CaSO4.2H2O).
Gypsum berbentuk bubuk padat tidak berbau yang berwarna putih dan tidak mudah terbakar atau meledak.
Gypsum juga merupakan bahan yang harus ditambahkan pada proses penggilingan clinker menjadi semen.
Sifat Fisika dan Kimia Gypsum
Spesifikasi Gypsum (CaSO4.2H2O):- Fasa : padat
- Bentuk : butiran
- Warna : putih kotor
- Ukuran Material : 50-156 mm
- Komposisi kimia : CaSO4.2H2O = 90-99%; CaCO3 = 0-10%; SiO2 = 0-2%
- Pengotor gypsum : magnesium, karbonat, khlorit, mineral sulfat dan silikat lainnya.
Pengolahan Gypsum
Dapat dikelompokkan menjadi dua sesuai dengan pemanfaatannya :
1. Gypsum Natural- Gypsum mentah- Gypsum hasil kalsinasi
2. Gypsum Sintesis
Pengolahan Gypsum (lanjutan)
Gypsum mentah gypsum dari tambang yang melewati proses peremukan, pengayakan, penggilingan pada suhu 49˚C.
Gypsum hasil kalsinasigypsum hasil penambangan dilakukan peremukan, kemudian dikalsinasi pada suhu 97˚C.
Gypsum Sintetis :a. Dari air laut : air laut mengandung SO4
b. Dari air kawah: air kawah mengandung SO4
c. Dari pembakaran batubara menghasilkan gas SO3, bila disemprot dengan Ca(OH)2
Fungsi Gypsum1. Mengatur waktu pengikatan semen atau memperlambat waktu
pengerasan semen (retarder).
Pada proses penggilingan clinker menjadi semen jumlah penggunaan gypsum dikontrol melalui kandungan SO3 (sulfur trioksida) dari semen, semakin tinggi kandungan SO3 memberikan indikasi bahwa penggunaan gypsum juga tinggi begitu pun sebaliknya.
2. Menyebabkan terjadinya pemuaian pada semen.
Gypsum dalam semen dapat memberikan efek negatif apabila dalam jumlah yang besar.
3. Mempengaruhi nilai kuat tekan semen.
Gypsum ditambahkan pada bagian akhir sekitar 3-5 % dengan kadar air minimal 10 %
Identifikasi Bahaya GypsumKontak dengan mata: Dapat menyebabkan iritasi pada mata
Kontak dengan kulit: Menyebabkan kulit kering, ketidaknyamanan dan iritasi
Terhirup: Menebabkan iritasi hidung, tenggorokan dan paru-paru, termasuk
tersedak, tergantung pada lamanya terekspos terhadap gypsum Resiko cedera tergantung pada durasi dan tingkat exposure,
seperti resiko penyakit Silikosis, kanker, penyakit autoimmune, TBC, dan penyakit ginjal serta penyakit paru-paru lainnya (Bronkitis, Empisema, dan alergi)
Termakan: Dalam jumlah besar bisa menyebabkan penyakit pencernaan
Pertolongan PertamaKontak dengan mata: Cuci dengan air setidaknya 15 menit
Kontak dengan kulit: Cuci dengan air dan sabun
Terhirup: Segera pindahkan korban untuk menghirup udara
segar
Termakan: Jangan sengaja dimuntahkan, minum banyak air
Accidental Release MeasureTempatkan material yang tumpah ke
dalam wadahHindari kegiatan yang menyebabkan debu
gypsum beterbanganHindari kontak dengan kulit dan
menghirup gypsumGunakan peralatan pelindung Jangan membuang gypsum ke sistem
drainase atau aliran airPembuangan limbah gypsum bergantung
pada regulasi pemerintah setempat
Handling and Storage Jaga gypsum tetap kering sampai waktu digunakan Jangan masukkan ke dalam bin, silo, truk atau
tangki penyimpanan lainnya Jangan berdiri diatas tumpukan gypsum karena
tidak stabil Gunakan pelindung untuk mengontrol debu pada
saat penggunaan Hindari kegiatan yang menyebabkan debu gypsum
beterbangan selama pembersihan seperti dry sweeping atau penggunaan udara bertekanan
Gunakan HEPA vacuum atau basahi dengan air untuk membersihkan debu
TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT.....