pengaruh penambahan serbuk gypsum dan abu sekam padi

Upload: vemmy-kurniawan

Post on 09-Jan-2016

52 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tanah

TRANSCRIPT

PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GYPSUM DAN ABU SEKAM PADI TERHADAP NILAI CBR DAN SWELLING PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF

PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ADITIF DENGAN LAMANYA WAKTU PENGERAMAN (CURING) TERHADAP KARAKTERISTIK TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DI BOJONEGORO SEMINAR PROPOSAL14 FEBRUARI 2014

LATAR BELAKANGTanah di daerah Kecamatan Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur sebagian besar merupakan tanah berbutir halus dan akan menjadi gumpalan-gumpalan sangat keras saat musim kemarau dan akan menjadi sangat liat, basah dan lengket di musim penghujan. Ketika kondisi lingkungan sangat kering, tanah mudah mengalami keretakan. Kondisi tersebut mewakili sifat tanah lempung ekspansif. Tanah tersebut memiliki sifat fisik dan teknis yang kurang memenuhi persyaratan untuk pekerjaan bangunan.Untuk itu perlu usaha untuk meningkatkan sifat-sifat dan kekuatan tanah. Salah satunya dengan cara stabilisasi kimiawi yaitu menambah kekuatan dan daya dukung tanah dengan cara mencampur tanah ddengan zat aditif sebagai bahan stabilisasi.

IDENTIFIKASI MASALAHRUMUSAN MASALAHBerapa besar pengaruh penambahan campuran zat aditif terhadap nilai CBR, nilai swelling serta berat kering (d) tanah lempung ekspansif Bojonegoro?Berapa besar pengaruh penambahan zat aditif terhadap karakteristik tanah lempung ekspansif di Bojonegoro?Pengaruh waktu pengeraman (curing) selama 7 dan 14 hari terhadap karakteristik tanah lempung ekspansif di Bojonegoro?

BATASAN MASALAHPENGUJIAN INDEX PROPERTIES TANAH:Water contentDensityGrain sizeAtterberg LimitSpecific Gravity2. UJI PEMADATAN (COMPACTION TEST)3. PENGUJIAN CBR (SOAKED & UNSOAKED)4. UJI PENGEMBANGAN ( UJI SWELLING)

TANAH EKSPANSIFTANAH EKSPANSIF + CAMPURANTUJUAN PENELITIANUntuk mengetahui besar pengaruh penambahan zat aditif pada nilai CBR, swelling serta berat kering (d) tanah lempung ekspansif Bojonegoro.

Untuk mengetahui pengaruh penambahan pencampuran zat aditif terhadap karakteristik tanah lempung ekspansif di Bojonegoro.

Untuk mengetahui pengaruh waktu pengeraman pada penambahan zat aditif terhadap tanah lempung ekspansif di BojonegoroTINJAUAN PUSTAKATanah LempungTanah Lempung EkspansifStabilisasi Tanah Dengan Zat Aditif (Serbuk Gypsum dan Abu Sekam PadiUji PemadatanUji CBRUji SwellingPenelitian SebelumnyaBagian dari tanah yang sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan submikroskopis (tidak dapat dilihat dengan jelas bila hanya dengan mikroskopis biasa) yang berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-pertikel dari mika, mineral-mineral lempung (clay minerals), dan mineral-mineral yang sangat halus lain. Kelompok tanah lempung sebagi berikut:Kelompok Tanah LempungillitemontmorillonitekaolinitepolygorskiteEkspansif dan Non EkspansifTANAH LEMPUNGTANAH LEMPUNG EKSPANSIF

STABILISASI TANAH DENGAN ZAT ADITIFSerbuk GypsumSerbuk gypsum yang dicampur lempung dapat mengurangi retak karena sodium pada tanah tergantikan oleh kalsium pada gypsum sehingga pengembangannya lebih kecilSerbuk gypsum dapat meningkatkan stabilitas tanah organik karena mengandung kalsium yang mengikat tanah bermateri organik terhadap lempung yang memberikan stabilitas terhadap agregat tanah.Serbuk gypsum meningkatkan kecepatan rembesan air, dikarenakan serbuk gypsum lebih menyerap banyak air.dipilih karena :Abu Sekam PadiAbu sekam padi merupakan bahan hasil sampingan dari produk pertanian, yang dinilai hanyalah limbah. Akan tetapi sekam yang dinilai hanya limbah tersebut bila dibakar memiliki sifat pozzolan yang mempunyai unsur silikat tinggi, rata-rata SiO2 yaitu 91,72% dengan pozzolanic activity index sebesar 87%. Pozzolan ini mengandung sifat sementasi jika bercampur dengan air dan serbuk gypsumDipilih karenaAbu sekam diyakini memiliki sifat-sifat yang baik sebagai filler pemadat karena memiliki sifat sementasiJumlah yang cukup banyak dari bahan ini dan juga ekonomisMempunyai sifat pozzolanic index yang cukup besarRingkasan spesifikasi uji pemadatanUJI PEMADATAN

Harga CBR dihitung pada harga penetrasi 0.1 dan 0.2 inci, dengan cara membagi beban pada penetrasi ini masing-masing dengan beban sebesar 3000 dan 4500 pound.

UJI CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO)

UJI SWELLINGPENELITIAN SEBELUMNYAPenelitian yang sudah dilakukan dengan menggunakan bahan aditif lain yaitu menggunakan serbuk gypsum. Penelitian ini dilakukan oleh Ibnu Sudarmadji (2006) yang menunjukkan hasil peningkatan kuat geser tanah lempung di daerah Karang Kulon, Wukirsari, Bantul secara optimum dengan penambahan gypsum sebesar 6% dari berat kering tanah. Dari pengujian Triaksial UU pada tanah dengan kadar serbuk gipsum 6% diperoleh peningkatan kuat dukung (qu) sebesar 185,63% dari q tanah asli. Dari pengujian geser langsung pada tanah dengan kadar serbuk gipsum 6% diperoleh peningkatan kuat dukung (qu) sebesar 72,67% dari q tanah asli.Untuk stabilisasi tanah lempung menggunakan abu sekam padi telah pernah diteliti oleh Muntohar, A.S. dan B. Hantoro (2001) dengan hasil bahwa abu sekam dapat mengurangi kembang susut dari tanah lempung dengan melihat penurunan indeks plastis-nya dari 41,25% menjadi 0,96% pada kadar abu sekam 12-12,5 %, kemudian nlai CBR tanah meningkat dari 3,03% menjadi 16,3% pada kadar abu sekam 6-12,5%, pada kadar abu sekam 6-10%, penurunan konsolidasi mengecil, yaitu dari 0,03 menjadi 0,006 serta peningkatan parameter geser akibat CBR menjadi 4.131 kN/m2 dari yang sebelumnya 391,12 kN/m2.

PENELITIAN SEBELUMNYAPenelitian menggunakan kapur dan abu sekam padi juga sudah pernah dilakukan, salah satunya oleh Gogot Setyo Budi, Denny Setiawan Ariwibowo, dan Agus Terisna Jaya (2002) didapatkan hasil penelitian bahwa semakin banyak prosentase tanah yang diganti dengan campuran kapur dan abu sekam padi, kadar air optimum-nya semakin meningkat dan berat volume kering maksimum-nya menurun, kemudian swelling pressure tanah yang dicampur dengan kapur sebesar 12% (atau lebih) menurun tajam, yaitu dari 5.3 kg/cm2 menjadi sekitar 0.03 kg/cm2, apabila sebagian kapur tersebut diganti dengan abu sekam, swell pressurenya mendekati nol, dan hasil lainnya adalah curing optimum untuk meningkatkan kekuatan tanah adalah 14 hari.

PENELITIAN SEBLUMNYABahan: Tanah yang berasal dari Kec. Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur.Serbuk gypsum dari toko bangunan Abu sekam padi ( rice husk ash )BAHAN DAN ALAT PENELITIANAlaT:Analisa SaringanAtterberg LimitSpecific GravityWater ContentDensityUji Pemadatan StandarUji CBRUji SwellingAnalisa Saringan:OvenSaringan No 4 - 200Neraca (0.01 gr)SendokPlastic Limit:Plat kaca 45x45x0.9 cmNeraca (0.01 gr)CawanOven

Liquid Limit:Alat batas cairGroofing toolOven Shrinkage Limit:Shrinkage diskSpatulaOvenGelas ukur

BAHAN DAN ALAT PENELITIANWater Content:OvenCawanNeraca (0.01 gr)DensityOvenNeracaRingBAHAN DAN ALAT PENELITIANPemadatan Standar:

Mold diameter 6, tinggi 4.6Proctor tinggi jatuh 12Ayakan no. 4Pisau, skop, paluNeraca (0.01 gr)ovenUji CBR:

Mold diameter 6, tinggi 4.6Proctor tinggi jatuh 12Ayakan no. 4Pisau, skop, paluAlat penguji CBR

BAHAN DAN ALAT PENELITIANUji Swelling:

Mold diameter 6, tinggi 4.6Pisau, skop, paluEmber dengan isi airDial/arloji

Kadar Campuran (%)Serbuk gypsum (%)Abu Sekam Padi (%)84410461248Campuran Serbuk Gypsum dengan abu sekam padiCampuran Serbuk Gypsum

KOMPOSISI CAMPURAN UNTUK BENDA UJIDIAGRAM ALIR PENELITIANPENYEDIAAN MATERIALSERBUK GYPSUMTANAH LEMPUNGKECAMATAN NGASEMBOJONEGOROPENGUJIAN INDEKS PROPERTIES TANAH:WATER CONTENTDENSITYSIEVE ANALYSISSPECIFIC GRAVITYLIQUID LIMITPLASTIC LIMITSHRINKAGE LIMITCOMPACTION TESTPENENTUAN OMCCBR TESTSWELLING TESTAMULAIPEMBUATAN BENDA UJI :TANAH ASLI + 4% SERBUK GYPSUM+4% ABU SEKAM PADITANAH ASLI + 4% SERBUK GYPSUM+6% ABU SEKAM PADITANAH ASLI + 4% SERBUK GYPSUM+8% ABU SEKAM PADIKETIGA SAMPEL TERSEBUT MASING-MASING DILAKUKAN PENGERAMAN SELAMA 7 DAN 14 HARIAPENGUJIAN INDEKS PROPERTIES TANAH:WATER CONTENTDENSITYSIEVE ANALYSISSPECIFIC GRAVITYLIQUID LIMITPLASTIC LIMITSHRINKAGE LIMITCBR TESTSWELLING TESTHASIL PENELITIANANALISIS DATAKESIMPULAN DAN SARANSELESAITHANK YOU FOR YOUR ATTENTION