tugas sains

27
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sains keperawatan mengalami suatu perkembangan yang bersifat berkelanjutan sesuai dengan berbagai fenomena yang terdapat di lingkungan baik di pendidikan dan pelayanan. Sains keperawatan memilki suatu falsafah yang digunakan sebagai acuan berfikir ilmiah atau gagasan untuk melakukan suatu penyelidikan dan meningkatkan kemampuan logika sehingga dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang bersifat profesional. Paradigma dalam sains keperawatan meliputi manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan adalah kerangka berfikir untuk membuat suatu rencana asuhan keperawatan kepada klien sehingga didapatkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pemberian pelayanan asuhan keperawatan harus terus mengalami suatu kemajuan dan terus meningkatkan penelitian agar dapat meningkatkan integritas keperawatan, sehingga keperawatan dapat dipandang sebagai suatu profesi. Dalam pelaksanaanya perkembangan sains keperawatan diharapkan dapat diintegrasikan

Upload: ira-mulya-sari

Post on 04-Aug-2015

561 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS SAINS

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan sains keperawatan mengalami suatu perkembangan yang bersifat

berkelanjutan sesuai dengan berbagai fenomena yang terdapat di lingkungan baik di

pendidikan dan pelayanan. Sains keperawatan memilki suatu falsafah yang digunakan sebagai

acuan berfikir ilmiah atau gagasan untuk melakukan suatu penyelidikan dan meningkatkan

kemampuan logika sehingga dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang bersifat

profesional. Paradigma dalam sains keperawatan meliputi manusia, kesehatan, lingkungan

dan keperawatan adalah kerangka berfikir untuk membuat suatu rencana asuhan keperawatan

kepada klien sehingga didapatkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

Pemberian pelayanan asuhan keperawatan harus terus mengalami suatu kemajuan dan

terus meningkatkan penelitian agar dapat meningkatkan integritas keperawatan, sehingga

keperawatan dapat dipandang sebagai suatu profesi. Dalam pelaksanaanya perkembangan

sains keperawatan diharapkan dapat diintegrasikan dengan dunia pendidikan, pelayanan dan

penelitian sehingga akan menghasil otonomi teori dalam keperawatan. Sehingga profesi

keperawatan akan terus mengalami perkembangan dan kemajuan dalam bidang penelitian.

Berdasarkan latar belakang di atas, perlunya seorang perawat baik dalam pelayanan

maupun di pendidikan harus memahami, menganalisa dan mensintesis tentang berbagai hal

yang terkait dengan sains keperawatan baik falsafah maupun paradigma. Selain itu juga

hubungannya dengan tiga pilar dalam keperawatan yaitu pendidikan, pelayanan dan

penelitian, agar tercapai suatu keperawatan yang profesional. Untuk meningkatkan

pemahaman tersebut maka penulis tertarik untuk membuat makalah untuk membahas tentang

falsafah dan paradigma sains keperawatan serta perkembangannya.

Page 2: TUGAS SAINS

2

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :

1.2.1. Apa definisi dari falsafah dan paradigm sains keperawatan?

1.2.2. Apa sifat-sifat dari sains keperawatan?

1.2.3. Apa filosofi dasar sains keperawatan?

1.2.4. Apa paradigma dari sains keperawatan?

1.2.5. Apa falsafah dari sains keperawatan?

1.2.6. Bagaimana pengembangan sains keperawatan dan hubungan interaktif antara

pendidikan, pelayanan/praktik dan riset keperawatan dalam pengembangan sains

keperawatan?

1.3. Tujuan

1.3.1. Tujuan Umum

Mampu menganalisis konsep-konsep terkait falsafah, teori sains keperawatan dalam

hubungannya dengan sains keperawatan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Menguraikan konsep yang mendasari falsafah keperawatan

1.3.2.2. Menguraikan konsep paradigma keperawatan dalam mengarahkan

pengembangan keilmuan keperawatan

1.3.2.3. Menganalisis hubungan perkembangan sains keperawatan dengan

pendidikan, pelayanan dan penelitian

1.4. Manfaat

Penyusunan dalam makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat

terhadap pengembangan sains keperawatan dan hubungan interaktif antara pendidikan,

pelayanan/ praktik dan riset keperawatan serta pengaruhnya terhadap keprofesian.

Page 3: TUGAS SAINS

3

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi Falsafah Dan Paradigma Sains Keperawatan

2.1.1. Filosofi (Philosophy)

Filosofi menunjukkan sesuatu hal yang lebih berfokus pada tujuan hidup manusia

yang dikarakteristikkan dengan merumuskan setiap asumsi dan kepercayaan, teori dan

pengetahuan terbatas yang diperoleh dari pengalaman dan perenungan seseorang dalam

pengalaman pembelajaran lainnya (Reed, 2004). Filosofi dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) tahun 2008 sama dengan filsafat yaitu pengetahuan dan penyelidikan

dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebabnya, asalnya, hukumnya.

Filosofi dapat juga diartikan sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu

kegiatan, ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika dan epistomologi.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa filosofi sama dengan

filsafat dan falsafah yaitu suatu gagasan didasarkan pada suatu asumsi dan kepercayaan

seseorang, teori serta pengetahuan yang terbatas yang dikaitkan dengan pengalaman

pribadi seseorang.

2.1.2. Falsafah Sains Keperawatan

Menurut KBBI (2008), falsafah adalah suatu anggapan, gagasan dan sikap yang

paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat dan merupakan suatu pandangan

hidup. Fawcett (Reed, 2004) mendefinisikan metaparadigma konsep keperawatan sebagai

tindakan yang diambil oleh perawat untuk suatu kepentingan yang berhubungan dengan

pasien dan sesuai dengan tujuan dari tindakan keperawatan.

Sains adalah suatu penjelasan terhadap penyelidikan suatu subjek yag bersifat teoritis dan menggunakan proses metodologi yang dalam pencapaiannya menggunakan disiplin ilmu pengetahuan, sehingga terdapat 2 unsur sains yaitu hasil dan proses, dalam hal pembentukan suatu konsep dan penyelidikan formal

Page 4: TUGAS SAINS

4

(Reed,2004,hal.75). Sains adalah suatu badan ilmu pengetahuan yang terdiri dari sebuah penelitian dan pengujian teori untuk sebuah disiplin ilmu yang spesifik (Reed,2004,hal.10).

Berdasarkan kamus bahasa Indonesia (1998) sains adalah ilmu pengetahuan pada

umumnya, pengetahuan sistematis tertentu terkait denga ilmu pengetahuan alam.

Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa sains adalah suatu badan ilmu

pengetahuan melalui sebuah penelitian dan pengujian suatu teori dengan menggunakan

suatu proses metodologi penelitian yang bersifat ilmiah sehingga didapatkan suatu konsep

dalam disiplin ilmu pengetahuan yang spesifik. Riset (penelitian) adalah penyelidikan yang

bersifat sistematis yang dirancang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan (Reed,2004).

Sains keperawatan adalah mengenalkan karakteristik badan pengetahuan yang

terdiri dari paradigma, kerangka kerja dan teori (Reed,2004). Sains keperawatan, sebuah

dasar ilmiah adalah subtansi displin ilmu yang spesifik yang berfokus pada proses

kesehatan manusia secara umum yang dihubungkan dalam teori dan kerangka kerja

keperawatan (Reed,2004). Falsafah sains adalah suatu dasar untuk perkembangan teori dan

tanpanya komponen-komponen kritis adalah dilepas seperti cara berfikir induktif dan

deduktif, empiris, rasionalis, dan teori-teori yang benar (Butts, 2003).

Jadi pengertian falsafah sains keperawatan adalah sebuah pandangan dasar yang

bersifat ilmiah yang terdiri dari disiplin ilmu yang spesifik dan berfokus terhadap proses

pemberian asuhan keperawatan berdasarkan teori dan kerangka kerja keperawatan,

sehingga dapat meningkatkan derjat kesehatan masyarakat.

2.1.3. Paradigma Sains Keperawatan

Paradigma adalah model dalam teori ilmu pengetahuan, kerangka berpikir (Kamus

Bahasa Indonesia, 2008). Paradigma keperawatan memiliki 4 konsep utama yaitu manusia,

lingkungan, kesehatan dan intervensi keperawatan (Sumijatun, 2011). Paradigma adalah

pandangan ilmiah secara umum dengan konsep untuk menganalisis secara tepat.

Page 5: TUGAS SAINS

5

Paradigma sains keperawatan adalah kerangka berfikir bersifat ilmiah yang terdiri dari

disiplin ilmu yang spesifik dan berfokus terhadap proses pemberian asuhan keperawatan

berdasarkan teori dan kerangka kerja keperawatan, sehingga dapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. Kerangka kerja untuk menganalisis teori dalam keperawatan yaitu :

1) tingkat 1 Filosofi Sains, 2) Metaparadigma, 3) Filosofi keperawatan, 4) Paradigma, 5)

Teori. Paradigma kasus adalah pengalaman klinik yang menonjol dan mengubah jalan

pikiran perawat akan kesadaran dan memahami situasi klinik masa depan. Paradigma kasus

menciptakan pemahaman baru tentang klinik dan membuka pandangan dan alternative

baru tentang situasi klinik (Alligood, 2006).

2.2 Sains Keperawatan

Sains keperawatan adalah adalah ilmu terapan (applied science) yang mensisntesis

dari berbagai teori ilmiah, spikologis dan biologis sosial dalam memberikan pelayanan

kepada individu, keluarga maupun masyarakat.

2.2.1 Sifat-Sifat/ Karakteristik Sains Keperawatan

Karakteristik sains adalah pengetahuan yang diperoleh adalah kenyataan yang

tersusun secara sistematis dengan menggunakan observasi dan ekperimentasi

Sifat/karakteristik sains keperawatan meliputi beberapa hal:

1. Pengetahuan umum (public knowledge), ilmu keperawatan dapat dipelajari oleh siapa

saja yang berminat, ilmu keperawatan dapat dipublikasikan dengan bahasa yang

informatif dan emotif.

2. Objektif, ilmu keperawatan dapat menginterpretasikan objek yang sama dengan cara

yang sama.

3. Abstraksi, ilmu keperawatan ditujukan bagi umat manusia yang tidak lepas dari

kebutuhan, ini tertuang dalam sejumlah konsep tentang manusia yakni manusia

Page 6: TUGAS SAINS

6

sebagai mahluk holistik (bio,psiko,sosial,spiritual), manusia sebagai mahluk yang unik

yang memiliki kebutuhan dan manusia sebagai mahluk dengan sistem terbuka.

4. Konseptual, ilmu keperawatan mempunyai konsep yang membangun teori

keperawatan, konsepsi ini yang dikemukakan oleh sejumlah tokoh teori keperawatan.

5. Generalisasi, dengan adanya konsep manusia dan teori keperawatan maka ilmu

keperawatan dapat dipublikasikan sehingga dapat diketahui dan diterima oleh umum

Menurut Feigl dalam Perspectif On Philosophy of Science in Nursing (1988, hal.3)

ada 5 kriteria yang digunakan untuk membedakan ilmu dan penalaran wajar yaitu:

(1).Intersubjective testability (dapat diuji secara empiris), (2).Reliability (dapat

diandalkan/dipercaya), (3).Definiteness (kepastian / pasti), (4).Precision (ketelitian / teliti),

(5).Coherence or systematic ( berkait / berpadu) atau sistematis.

2.2.2 Filosofi Dasar Sains Keperawatan

Ditinjau dari sudut filsafat ilmu (phylosophy of science), secara umum cabang

pengetahuan dibedakan menurut: (1).Hal-hal yang diketahuinya (ontologi), (2).Cara

pengetahuan tersebut diperoleh dan disusun (epistemologi), (3).Nilai yang terkait dengan

pengetahuan (aksiologi)

Berdasarkan kajian aspek ontologi, setiap disiplin ilmu harus memiliki objek forma

dan objek materia terkait wujud yang akan menjadi fokus penelaahannya. Objek materia

ilmu keperawatan adalah manusia yang tidak dapat berfungsi secara sempurna dalam

kaitannya dengan konsdisi kesehatan dan proses penyembuhan. Titik fokus dalam

keperawatan adalah respon manusia terhadap ketidakseimbangan yang dapat ditangani

dengan asuhan keperawatan.

Epistemologi merupakan asas yang berkaitan dengan cara memperoleh dan

menyusun materi pengetahuan menjadi suatu ilmu dengan metode ilmiah yang memproses

pengetahuan dalam tiga aspek yaitu keabsahan, kebenaran dan penyusunan.

Page 7: TUGAS SAINS

7

Ilmu, ditinjau dari aspek aksiologi merupakan cara penggunaan/ pemanfaatan

pengetahuan ilmiah untuk kemaslahatan umat manusia. Secara aksiologi keperawatan

merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang tidak hanya memiliki tanggung

jawab profesional tetapi juga tanggung jawab sosial yang disertai sikap moral yang luhur.

2.2.3 Paradigma Sains Keperawatan

Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh

mayoritas kelompok ilmiah keperawatan atau hubungan berbagai teori yang membentuk

suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna mengembangkan

model konseptual denga teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.

2.3 Pengembangan Sains Keperawatan dan Hubungan Interaktif antara Pendidikan,

Pelayanan atau Praktek dan Riset Keperawatan dalam Pengembangan Sains

Keperawatan

Pengetahuan dalam keperawatan biasanya telah berkembang di area  yang terpisah (1)

pengetahuan teoritis, (2) praktek pengetahuan, dan (3)  pengetahuan berbasis dalam penelitian

atau ilmu pengetahuan. Pengetahuan  terus berkembang secara terpisah. Namun ketiga area

ini tetap diintegrasikan secara selaras.

2.3.1  Pengetahuan berbasis  teori keperawatan

Teori keperawatan mengacu pada teori-teori besar yang masih ada, kerangka kerja

konseptual, dan teori-teori yang dikembangkan untuk  membimbing keperawatan di bidang

pendidikan, penelitian dan praktek. Kerangka kerja konsep keperawatan dan

teori membimbing semua aspek penelitian keperawatan dan memberikan garis besar umum

untuk mengatur pengetahuan keperawatan. Namun teori keperawatan sering tidak

digunakan dalam penelitian atau teori praktek keperawatan. Hal ini menyebabkan ada

beberapa teori keperawatan yang tidak dikenali oleh perawat itu sendiri, sehingga perawat

cenderung menggunakan teori dari disiplin ilmu lain (Cowen, 2006)

Page 8: TUGAS SAINS

8

2.3.2 Pengetahuan Keperawatan dan Praktek

Pengetahuan keperawatan cenderung praktis dan diterapkan sesegera mungkin

dalam pengaturan klinis. Tujuan akhir dari pengembangan pengetahuan dalam

keperawatan harus berfungsi sebagai dasar untuk membimbing praktek. Praktek

keperawatan mengacu pada profesional yang berhubungan dengan kesehatan pelayanan

perawat  untuk individu, keluarga, masyarakat, dan populasi. Praktek keperawatan adalah

perlindungan, promosi, dan optimalisasi kesehatan dan kemampuan, pencegahan, penyakit,

cedera, pengentasan penderitaan melalui diagnosis dan pengobatan tanggapan manusia,

dan advokasi dalam perawatan individu, keluarga, masyarakat, dan populasi. Batas teori

keperawatan   dipinjam dari ilmu  biomedis, psikologis, sosiologis. Konseptualisasi teori

keperawatan membuka kemungkinan baru dimana perawat mengikuti jejak Nightingale

dan mengartikulasikan apa keperawatan dan apa yang tidak. Semua teori  sifatnya abstrak.

Praktek sifatnya tidak abstrak. Sebuah teori keperawatan memberikan arah fokus penilaian

dengan mengidentifikasi fenomena yang menjadi perhatian, memberikan dasar ilmiah

untuk memahami sifat dari masalah pasien, dan menyediakan spesifik untuk membimbing

semua aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi asuhan keperawatan

2.3.3 Riset keperawatan berbasis pengetahuan

Riset keperawatan merupakan proses yang sistematis, formal, ketat, dan tepat untuk

mendapatkan penyelesaian masalah dan menemukan serta menafsirkan fakta dan

hubungan baru. Riset adalah komponen utama dalam pengembangan suatu teori. Teori dan

riset mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lainnya. Filosofi ilmu telah

mengembangkan gagasan bahwa riset dapat muncul dari perspektif ontologi, paradigma

dan teoritis. (Tomey, 2006). Riset berperan dalam pengembangan dan pengujian disain

pengetahuan. Riset keperawatan sering tidak diinformasikan secara terbuka dan juga jarang

Page 9: TUGAS SAINS

9

diaplikasikan dalam praktik keperawatan. Beberapa sarjana keperawatan yang melakukan

riset menggunakan teori non keperawatan atau meminjam teori disiplin ilmu lain sehingga

sains keperawatan tidak berkembang. Ketidakpedulian terhadap riset dan teori ini berasal

dari para peneliti itu sendiri. Para peneliti yang selalu berpendapat bahwa teori

keperawatan tidak teruji, pastilah tidak mengetahui bukti keterujian dan kemampuan teori

keperawatan dalam mengonsep praktik keperawatan melalui populasi dan situasi klien.

Penerapan pengetahuan dari riset ke dalam pelayanan/ pratik menyiratkan adanya

perbedaan. Hal ini dapat dilihat melalui sulitnya penemuan, pembacaan, pemahaman, dan

persiapan riset untuk praktik.

2.3.4 Model Integrasi Teori, Riset dan Praktik Keperawatan

Model yang ideal adalah akademisi/peneliti, teoris dan praktisi berkolaborasi untuk

menggali pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Ada tiga

tipe kolaborasi, yaitu :

1. Kolaborasi penetiliti dengan praktisi

2. Kolaborasi teoris dan praktisi

3. Kolaborasi peneliti dan teoris

Page 10: TUGAS SAINS

10

BAB 3

PEMBAHASAN

Keperawatan sebagai suatu ilmu memiliki batang tubuh pengetahuan yang terdiri dari

filosofi dan teori keperawatan, metaparadigma, kerangka konsep dan model keperawatan. Hal

ini menjadikan keperawatan sebagai suatu profesi yang dapat berkembang dalam masyarakat

3.1. Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Pelayanan/ Praktik dalam

Pengembangan Sains Keperawatan

Pengembangan pendidikan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya

pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu

keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus

berkembang dan akan terbuka kesempatan untuk cabang ilmu keperawatan yang khusus

atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan. Melalui

pengembangan sains, pendidikan keperawatan saat ini dapat dikelompokkan menjadi

bidang pelayanan keperawatan medikal bedah, anak, jiwa, maternitas, komunitas dan

keperawatan gerontik. Seiring dengan hal tersebut, perawat mampu mengintegrasikan

dan mensintesis pengalaman mereka dengan menggunakan model keperawatan untuk

diaplikasikan dalam pelayanan/ praktik keperawatan. Pelayanan keperawatan yang

didasari penguasaan pengetahuan yang baik sangat membantu dalam menyelesaikan

masalah yang dialami oleh klien.

3.2. Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Riset dalam Pengembangan Sains

Keperawatan

Sains keperawatan merupakan dasar pengembangan kurikulum sehingga dapat

memberikan kerangka ilmiah dan pemikiran analitis untuk menjawab fenomena-

fenomena yang ditemukan di pelayanan/praktik. Dalam pendidikan, metode-metode

Page 11: TUGAS SAINS

11

ilmiah dipelajari dan teori keperawatan dikembangkan untuk menjadi tuntunan dalam

melakukan riset keperawatan. Banyak teori keperawatan yang dapat ditemukan dalam

dunia pendidikan namun hanya beberapa dari teori tersebut yang digunakan sebagai

dasar dalam pelaksanaan riset keperawatan.

3.3. Hubungan Interaktif Antara Pelayanan/ Praktik dan Riset dalam Pengembangan

Sains Keperawatan

Riset keperawatan merupakan proses ilmiah untuk menvalidasi pengetahuan yang ada

dan membangun pengetahuan baru yang dapat mempengaruhi praktik keperawatan.

Riset keperawatan juga dapat digunakan sebagai proses pencarian kebenaran secara

sistematis yang didesain untuk meningkatkan pemahaman perawat tentang isu – isu

yang terkait dengan fenomena yang terjadi dalam pelayanan/ praktik keperawatan. Teori

atau temuan ilmiah yang dihasilkan dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan/

praktik keperawatan karena area pelayanan/ praktik berhubungan langsung dengan

pasien sebagai klien. Dengan adanya pengembangan sains keperawatan,

pelayanan/praktik yang diberikan didasari oleh ilmu pengetahuan dan teknologi

keperawatan, tidak hanya didasarkan pada keterampilan perawat saja. Salah satu contoh

pengembangan sains keperawatan di bidang pelayanan/praktik adalah penerapan

manajemen asuhan keperawatan profesional.

Page 12: TUGAS SAINS

12

BAB 4

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

4.1.1.Falsafah sains keperawatan adalah suatu keyakinan dasar tehadap pengetahuna

keperawatan yang mengandung pokok pemahaman prilaku manusia dalam keadaan

sehat sakit dan berfokus kepada respon manusia dalam situasi dan kondisi tertentu.

4.1.2.Paradigma sains keperawatan adalah cara pandang yang bersifat spesifik tentang

suatu konsep dan fenomena keperawatan yang didukung oleh teori keperawatan dan

digunakan sebagai kerangka kerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

4.1.3.Hubungan interaktif antara pendidikan, pelayanan/ praktik dan riset keperawatan

terhadap kehidupan keprofesian keperawatan adalah saling berintegrasi dalam usaha

mengembangkan teknik pendidikan dan praktik dengan menggunakan suatu metode

ilmiah melalui penelitian, dan mengembangkan batang tubuh pengetahuan

keperawatan sehingga menunjang pengembangan profesi keperawatan.

4.2. Saran

Perawat harus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya

pengembangan sains keperawatan terhadap hubungan antara pendidikan, pelayanan/ praktik

dan riset keperawatan.

Page 13: TUGAS SAINS

13

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Pengantar konsep dasar keperawatan. EGC: Jakarta.

Butts, Janie Bonds, Karen Saucier Lundy. 2003. Teaching Philosophy of Science in Nursing Doctoral Education. Dalam Journal of Nursing Scholarship diakses tanggal 6 September 2012

Cowen, Perle Slavic and Moorhead Sue. 2006. Current Issue in Nursung. Missouri: Mosby Elseiver.

Perry, potter. 2004. Buku ajar fundamental keperawatan. EGC: Jakarta.

Polifroni, Carol, &Welch. 1999. Perspectives on Philosophy of Science in Nursing. Philadelphia: Lippincott.

Reed, Pamela G., Nelma C Shearee., Leslie H Nicoll. 2004. Perspectives on Nursing Theory. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

Sumijatun. 2011. Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Tomey, Ann Marriner, Martha Raile Alligood. 2006. Nursing Theorists and Their Work. Missouri : Mosby Elsevier

Page 14: TUGAS SAINS

14

PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN (ANAK)

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS INDONESIA

Tugas Mata Ajar Sains Keperawatan :

PENGANTAR SAINS KEPERAWATAN

Oleh :Kelompok 3

Imelda Pujiharti (1206195382)Ira Mulya Sari (1206303216)Muhammad Khabib (1206195520)Ninis Indriani (1206195615)Novi Enis Rosuliana (1206303380)Siti Aminah (1206303595)Rokhaidah (1206303550)

SEMESTER GASAL 2012/2013

Page 15: TUGAS SAINS

15

KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang tidak terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan tugas

makalah pengantar sains keperawatan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata

kuliah sains keperawatan. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai pengantar dalam

mata kuliah sains keperawatan sehingga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan dalam

mengikuti proses perkuliahan mata kuliah sains keperawatan.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu

dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah

ini masih banyak kekurangan, sehingga saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami

tunggu untuk perbaikan pada penyusunan berikutnya, harapan kami makalah ini bisa

bermanfaat bagi setiap pembacanya.

Depok, September 2012

Penulis

i

Page 16: TUGAS SAINS

16

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................................

BAB 1 . PENDAHULUAN.................................................................................................

1.1.Latar Belakang...............................................................................................................

1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................................

1.3.Tujuan............................................................................................................................

1.4.Manfaat..........................................................................................................................

BAB 2. TINJAUAN TEORI...............................................................................................

2.1. Definisi Falsafah Dan Paradigma Sains Keperawatan.................................................

2.1.1. Filosofi (Philosophy)..........................................................................................

2.1.2. Falsafah Sains Keperawatan...............................................................................

2.1.3. Paradigma Sains Keperawatan...........................................................................

2.2. Sains Keperawatan.......................................................................................................

2.2.1.Sifat-Sifat/ Karakteristik Sains Keperawatan......................................................

2.2.2. Filosofi Dasar Sains Keperawatan......................................................................

2.2.3. Paradigma Sains Keperawatan...........................................................................

2.3. Pengembangan Sains Keperawatan dan Hubungan Interaktif antara Pendidikan,

Pelayanan atau Praktek dan Riset Keperawatan dalam Pengembangan Sains

Keperawatan...............................................................................................................

BAB 3. PEMBAHASAN....................................................................................................

3.1.Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Pelayanan/ Praktik dalam

Pengembangan Sains Keperawatan..............................................................................

3.2. Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Riset dalam Pengembangan Sains

Keperawatan.................................................................................................................

ii

Page 17: TUGAS SAINS

17

3.3. Hubungan Interaktif Antara Pelayanan/ Praktik dan Riset dalam Pengembangan

Sains Keperawatan.......................................................................................................

BAB 4. KESIMPULAN......................................................................................................

4.1.Kesimpulan....................................................................................................................

4.2.Saran..............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iii