tugas sains
TRANSCRIPT
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan sains keperawatan mengalami suatu perkembangan yang bersifat
berkelanjutan sesuai dengan berbagai fenomena yang terdapat di lingkungan baik di
pendidikan dan pelayanan. Sains keperawatan memilki suatu falsafah yang digunakan sebagai
acuan berfikir ilmiah atau gagasan untuk melakukan suatu penyelidikan dan meningkatkan
kemampuan logika sehingga dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan yang bersifat
profesional. Paradigma dalam sains keperawatan meliputi manusia, kesehatan, lingkungan
dan keperawatan adalah kerangka berfikir untuk membuat suatu rencana asuhan keperawatan
kepada klien sehingga didapatkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Pemberian pelayanan asuhan keperawatan harus terus mengalami suatu kemajuan dan
terus meningkatkan penelitian agar dapat meningkatkan integritas keperawatan, sehingga
keperawatan dapat dipandang sebagai suatu profesi. Dalam pelaksanaanya perkembangan
sains keperawatan diharapkan dapat diintegrasikan dengan dunia pendidikan, pelayanan dan
penelitian sehingga akan menghasil otonomi teori dalam keperawatan. Sehingga profesi
keperawatan akan terus mengalami perkembangan dan kemajuan dalam bidang penelitian.
Berdasarkan latar belakang di atas, perlunya seorang perawat baik dalam pelayanan
maupun di pendidikan harus memahami, menganalisa dan mensintesis tentang berbagai hal
yang terkait dengan sains keperawatan baik falsafah maupun paradigma. Selain itu juga
hubungannya dengan tiga pilar dalam keperawatan yaitu pendidikan, pelayanan dan
penelitian, agar tercapai suatu keperawatan yang profesional. Untuk meningkatkan
pemahaman tersebut maka penulis tertarik untuk membuat makalah untuk membahas tentang
falsafah dan paradigma sains keperawatan serta perkembangannya.
2
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.2.1. Apa definisi dari falsafah dan paradigm sains keperawatan?
1.2.2. Apa sifat-sifat dari sains keperawatan?
1.2.3. Apa filosofi dasar sains keperawatan?
1.2.4. Apa paradigma dari sains keperawatan?
1.2.5. Apa falsafah dari sains keperawatan?
1.2.6. Bagaimana pengembangan sains keperawatan dan hubungan interaktif antara
pendidikan, pelayanan/praktik dan riset keperawatan dalam pengembangan sains
keperawatan?
1.3. Tujuan
1.3.1. Tujuan Umum
Mampu menganalisis konsep-konsep terkait falsafah, teori sains keperawatan dalam
hubungannya dengan sains keperawatan.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1. Menguraikan konsep yang mendasari falsafah keperawatan
1.3.2.2. Menguraikan konsep paradigma keperawatan dalam mengarahkan
pengembangan keilmuan keperawatan
1.3.2.3. Menganalisis hubungan perkembangan sains keperawatan dengan
pendidikan, pelayanan dan penelitian
1.4. Manfaat
Penyusunan dalam makalah ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perawat
terhadap pengembangan sains keperawatan dan hubungan interaktif antara pendidikan,
pelayanan/ praktik dan riset keperawatan serta pengaruhnya terhadap keprofesian.
3
BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi Falsafah Dan Paradigma Sains Keperawatan
2.1.1. Filosofi (Philosophy)
Filosofi menunjukkan sesuatu hal yang lebih berfokus pada tujuan hidup manusia
yang dikarakteristikkan dengan merumuskan setiap asumsi dan kepercayaan, teori dan
pengetahuan terbatas yang diperoleh dari pengalaman dan perenungan seseorang dalam
pengalaman pembelajaran lainnya (Reed, 2004). Filosofi dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) tahun 2008 sama dengan filsafat yaitu pengetahuan dan penyelidikan
dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebabnya, asalnya, hukumnya.
Filosofi dapat juga diartikan sebagai teori yang mendasari alam pikiran atau suatu
kegiatan, ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika dan epistomologi.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa filosofi sama dengan
filsafat dan falsafah yaitu suatu gagasan didasarkan pada suatu asumsi dan kepercayaan
seseorang, teori serta pengetahuan yang terbatas yang dikaitkan dengan pengalaman
pribadi seseorang.
2.1.2. Falsafah Sains Keperawatan
Menurut KBBI (2008), falsafah adalah suatu anggapan, gagasan dan sikap yang
paling dasar yang dimiliki oleh orang atau masyarakat dan merupakan suatu pandangan
hidup. Fawcett (Reed, 2004) mendefinisikan metaparadigma konsep keperawatan sebagai
tindakan yang diambil oleh perawat untuk suatu kepentingan yang berhubungan dengan
pasien dan sesuai dengan tujuan dari tindakan keperawatan.
Sains adalah suatu penjelasan terhadap penyelidikan suatu subjek yag bersifat teoritis dan menggunakan proses metodologi yang dalam pencapaiannya menggunakan disiplin ilmu pengetahuan, sehingga terdapat 2 unsur sains yaitu hasil dan proses, dalam hal pembentukan suatu konsep dan penyelidikan formal
4
(Reed,2004,hal.75). Sains adalah suatu badan ilmu pengetahuan yang terdiri dari sebuah penelitian dan pengujian teori untuk sebuah disiplin ilmu yang spesifik (Reed,2004,hal.10).
Berdasarkan kamus bahasa Indonesia (1998) sains adalah ilmu pengetahuan pada
umumnya, pengetahuan sistematis tertentu terkait denga ilmu pengetahuan alam.
Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa sains adalah suatu badan ilmu
pengetahuan melalui sebuah penelitian dan pengujian suatu teori dengan menggunakan
suatu proses metodologi penelitian yang bersifat ilmiah sehingga didapatkan suatu konsep
dalam disiplin ilmu pengetahuan yang spesifik. Riset (penelitian) adalah penyelidikan yang
bersifat sistematis yang dirancang untuk mengembangkan ilmu pengetahuan (Reed,2004).
Sains keperawatan adalah mengenalkan karakteristik badan pengetahuan yang
terdiri dari paradigma, kerangka kerja dan teori (Reed,2004). Sains keperawatan, sebuah
dasar ilmiah adalah subtansi displin ilmu yang spesifik yang berfokus pada proses
kesehatan manusia secara umum yang dihubungkan dalam teori dan kerangka kerja
keperawatan (Reed,2004). Falsafah sains adalah suatu dasar untuk perkembangan teori dan
tanpanya komponen-komponen kritis adalah dilepas seperti cara berfikir induktif dan
deduktif, empiris, rasionalis, dan teori-teori yang benar (Butts, 2003).
Jadi pengertian falsafah sains keperawatan adalah sebuah pandangan dasar yang
bersifat ilmiah yang terdiri dari disiplin ilmu yang spesifik dan berfokus terhadap proses
pemberian asuhan keperawatan berdasarkan teori dan kerangka kerja keperawatan,
sehingga dapat meningkatkan derjat kesehatan masyarakat.
2.1.3. Paradigma Sains Keperawatan
Paradigma adalah model dalam teori ilmu pengetahuan, kerangka berpikir (Kamus
Bahasa Indonesia, 2008). Paradigma keperawatan memiliki 4 konsep utama yaitu manusia,
lingkungan, kesehatan dan intervensi keperawatan (Sumijatun, 2011). Paradigma adalah
pandangan ilmiah secara umum dengan konsep untuk menganalisis secara tepat.
5
Paradigma sains keperawatan adalah kerangka berfikir bersifat ilmiah yang terdiri dari
disiplin ilmu yang spesifik dan berfokus terhadap proses pemberian asuhan keperawatan
berdasarkan teori dan kerangka kerja keperawatan, sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Kerangka kerja untuk menganalisis teori dalam keperawatan yaitu :
1) tingkat 1 Filosofi Sains, 2) Metaparadigma, 3) Filosofi keperawatan, 4) Paradigma, 5)
Teori. Paradigma kasus adalah pengalaman klinik yang menonjol dan mengubah jalan
pikiran perawat akan kesadaran dan memahami situasi klinik masa depan. Paradigma kasus
menciptakan pemahaman baru tentang klinik dan membuka pandangan dan alternative
baru tentang situasi klinik (Alligood, 2006).
2.2 Sains Keperawatan
Sains keperawatan adalah adalah ilmu terapan (applied science) yang mensisntesis
dari berbagai teori ilmiah, spikologis dan biologis sosial dalam memberikan pelayanan
kepada individu, keluarga maupun masyarakat.
2.2.1 Sifat-Sifat/ Karakteristik Sains Keperawatan
Karakteristik sains adalah pengetahuan yang diperoleh adalah kenyataan yang
tersusun secara sistematis dengan menggunakan observasi dan ekperimentasi
Sifat/karakteristik sains keperawatan meliputi beberapa hal:
1. Pengetahuan umum (public knowledge), ilmu keperawatan dapat dipelajari oleh siapa
saja yang berminat, ilmu keperawatan dapat dipublikasikan dengan bahasa yang
informatif dan emotif.
2. Objektif, ilmu keperawatan dapat menginterpretasikan objek yang sama dengan cara
yang sama.
3. Abstraksi, ilmu keperawatan ditujukan bagi umat manusia yang tidak lepas dari
kebutuhan, ini tertuang dalam sejumlah konsep tentang manusia yakni manusia
6
sebagai mahluk holistik (bio,psiko,sosial,spiritual), manusia sebagai mahluk yang unik
yang memiliki kebutuhan dan manusia sebagai mahluk dengan sistem terbuka.
4. Konseptual, ilmu keperawatan mempunyai konsep yang membangun teori
keperawatan, konsepsi ini yang dikemukakan oleh sejumlah tokoh teori keperawatan.
5. Generalisasi, dengan adanya konsep manusia dan teori keperawatan maka ilmu
keperawatan dapat dipublikasikan sehingga dapat diketahui dan diterima oleh umum
Menurut Feigl dalam Perspectif On Philosophy of Science in Nursing (1988, hal.3)
ada 5 kriteria yang digunakan untuk membedakan ilmu dan penalaran wajar yaitu:
(1).Intersubjective testability (dapat diuji secara empiris), (2).Reliability (dapat
diandalkan/dipercaya), (3).Definiteness (kepastian / pasti), (4).Precision (ketelitian / teliti),
(5).Coherence or systematic ( berkait / berpadu) atau sistematis.
2.2.2 Filosofi Dasar Sains Keperawatan
Ditinjau dari sudut filsafat ilmu (phylosophy of science), secara umum cabang
pengetahuan dibedakan menurut: (1).Hal-hal yang diketahuinya (ontologi), (2).Cara
pengetahuan tersebut diperoleh dan disusun (epistemologi), (3).Nilai yang terkait dengan
pengetahuan (aksiologi)
Berdasarkan kajian aspek ontologi, setiap disiplin ilmu harus memiliki objek forma
dan objek materia terkait wujud yang akan menjadi fokus penelaahannya. Objek materia
ilmu keperawatan adalah manusia yang tidak dapat berfungsi secara sempurna dalam
kaitannya dengan konsdisi kesehatan dan proses penyembuhan. Titik fokus dalam
keperawatan adalah respon manusia terhadap ketidakseimbangan yang dapat ditangani
dengan asuhan keperawatan.
Epistemologi merupakan asas yang berkaitan dengan cara memperoleh dan
menyusun materi pengetahuan menjadi suatu ilmu dengan metode ilmiah yang memproses
pengetahuan dalam tiga aspek yaitu keabsahan, kebenaran dan penyusunan.
7
Ilmu, ditinjau dari aspek aksiologi merupakan cara penggunaan/ pemanfaatan
pengetahuan ilmiah untuk kemaslahatan umat manusia. Secara aksiologi keperawatan
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang tidak hanya memiliki tanggung
jawab profesional tetapi juga tanggung jawab sosial yang disertai sikap moral yang luhur.
2.2.3 Paradigma Sains Keperawatan
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh
mayoritas kelompok ilmiah keperawatan atau hubungan berbagai teori yang membentuk
suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori tersebut guna mengembangkan
model konseptual denga teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.
2.3 Pengembangan Sains Keperawatan dan Hubungan Interaktif antara Pendidikan,
Pelayanan atau Praktek dan Riset Keperawatan dalam Pengembangan Sains
Keperawatan
Pengetahuan dalam keperawatan biasanya telah berkembang di area yang terpisah (1)
pengetahuan teoritis, (2) praktek pengetahuan, dan (3) pengetahuan berbasis dalam penelitian
atau ilmu pengetahuan. Pengetahuan terus berkembang secara terpisah. Namun ketiga area
ini tetap diintegrasikan secara selaras.
2.3.1 Pengetahuan berbasis teori keperawatan
Teori keperawatan mengacu pada teori-teori besar yang masih ada, kerangka kerja
konseptual, dan teori-teori yang dikembangkan untuk membimbing keperawatan di bidang
pendidikan, penelitian dan praktek. Kerangka kerja konsep keperawatan dan
teori membimbing semua aspek penelitian keperawatan dan memberikan garis besar umum
untuk mengatur pengetahuan keperawatan. Namun teori keperawatan sering tidak
digunakan dalam penelitian atau teori praktek keperawatan. Hal ini menyebabkan ada
beberapa teori keperawatan yang tidak dikenali oleh perawat itu sendiri, sehingga perawat
cenderung menggunakan teori dari disiplin ilmu lain (Cowen, 2006)
8
2.3.2 Pengetahuan Keperawatan dan Praktek
Pengetahuan keperawatan cenderung praktis dan diterapkan sesegera mungkin
dalam pengaturan klinis. Tujuan akhir dari pengembangan pengetahuan dalam
keperawatan harus berfungsi sebagai dasar untuk membimbing praktek. Praktek
keperawatan mengacu pada profesional yang berhubungan dengan kesehatan pelayanan
perawat untuk individu, keluarga, masyarakat, dan populasi. Praktek keperawatan adalah
perlindungan, promosi, dan optimalisasi kesehatan dan kemampuan, pencegahan, penyakit,
cedera, pengentasan penderitaan melalui diagnosis dan pengobatan tanggapan manusia,
dan advokasi dalam perawatan individu, keluarga, masyarakat, dan populasi. Batas teori
keperawatan dipinjam dari ilmu biomedis, psikologis, sosiologis. Konseptualisasi teori
keperawatan membuka kemungkinan baru dimana perawat mengikuti jejak Nightingale
dan mengartikulasikan apa keperawatan dan apa yang tidak. Semua teori sifatnya abstrak.
Praktek sifatnya tidak abstrak. Sebuah teori keperawatan memberikan arah fokus penilaian
dengan mengidentifikasi fenomena yang menjadi perhatian, memberikan dasar ilmiah
untuk memahami sifat dari masalah pasien, dan menyediakan spesifik untuk membimbing
semua aspek perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi asuhan keperawatan
2.3.3 Riset keperawatan berbasis pengetahuan
Riset keperawatan merupakan proses yang sistematis, formal, ketat, dan tepat untuk
mendapatkan penyelesaian masalah dan menemukan serta menafsirkan fakta dan
hubungan baru. Riset adalah komponen utama dalam pengembangan suatu teori. Teori dan
riset mempunyai keterkaitan yang erat satu sama lainnya. Filosofi ilmu telah
mengembangkan gagasan bahwa riset dapat muncul dari perspektif ontologi, paradigma
dan teoritis. (Tomey, 2006). Riset berperan dalam pengembangan dan pengujian disain
pengetahuan. Riset keperawatan sering tidak diinformasikan secara terbuka dan juga jarang
9
diaplikasikan dalam praktik keperawatan. Beberapa sarjana keperawatan yang melakukan
riset menggunakan teori non keperawatan atau meminjam teori disiplin ilmu lain sehingga
sains keperawatan tidak berkembang. Ketidakpedulian terhadap riset dan teori ini berasal
dari para peneliti itu sendiri. Para peneliti yang selalu berpendapat bahwa teori
keperawatan tidak teruji, pastilah tidak mengetahui bukti keterujian dan kemampuan teori
keperawatan dalam mengonsep praktik keperawatan melalui populasi dan situasi klien.
Penerapan pengetahuan dari riset ke dalam pelayanan/ pratik menyiratkan adanya
perbedaan. Hal ini dapat dilihat melalui sulitnya penemuan, pembacaan, pemahaman, dan
persiapan riset untuk praktik.
2.3.4 Model Integrasi Teori, Riset dan Praktik Keperawatan
Model yang ideal adalah akademisi/peneliti, teoris dan praktisi berkolaborasi untuk
menggali pengetahuan yang dapat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Ada tiga
tipe kolaborasi, yaitu :
1. Kolaborasi penetiliti dengan praktisi
2. Kolaborasi teoris dan praktisi
3. Kolaborasi peneliti dan teoris
10
BAB 3
PEMBAHASAN
Keperawatan sebagai suatu ilmu memiliki batang tubuh pengetahuan yang terdiri dari
filosofi dan teori keperawatan, metaparadigma, kerangka konsep dan model keperawatan. Hal
ini menjadikan keperawatan sebagai suatu profesi yang dapat berkembang dalam masyarakat
3.1. Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Pelayanan/ Praktik dalam
Pengembangan Sains Keperawatan
Pengembangan pendidikan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya
pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu keperawatan klinik dan ilmu
keperawatan komunitas yang merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus
berkembang dan akan terbuka kesempatan untuk cabang ilmu keperawatan yang khusus
atau subspesialisasi yang diakui sebagai bagian ilmu keperawatan. Melalui
pengembangan sains, pendidikan keperawatan saat ini dapat dikelompokkan menjadi
bidang pelayanan keperawatan medikal bedah, anak, jiwa, maternitas, komunitas dan
keperawatan gerontik. Seiring dengan hal tersebut, perawat mampu mengintegrasikan
dan mensintesis pengalaman mereka dengan menggunakan model keperawatan untuk
diaplikasikan dalam pelayanan/ praktik keperawatan. Pelayanan keperawatan yang
didasari penguasaan pengetahuan yang baik sangat membantu dalam menyelesaikan
masalah yang dialami oleh klien.
3.2. Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Riset dalam Pengembangan Sains
Keperawatan
Sains keperawatan merupakan dasar pengembangan kurikulum sehingga dapat
memberikan kerangka ilmiah dan pemikiran analitis untuk menjawab fenomena-
fenomena yang ditemukan di pelayanan/praktik. Dalam pendidikan, metode-metode
11
ilmiah dipelajari dan teori keperawatan dikembangkan untuk menjadi tuntunan dalam
melakukan riset keperawatan. Banyak teori keperawatan yang dapat ditemukan dalam
dunia pendidikan namun hanya beberapa dari teori tersebut yang digunakan sebagai
dasar dalam pelaksanaan riset keperawatan.
3.3. Hubungan Interaktif Antara Pelayanan/ Praktik dan Riset dalam Pengembangan
Sains Keperawatan
Riset keperawatan merupakan proses ilmiah untuk menvalidasi pengetahuan yang ada
dan membangun pengetahuan baru yang dapat mempengaruhi praktik keperawatan.
Riset keperawatan juga dapat digunakan sebagai proses pencarian kebenaran secara
sistematis yang didesain untuk meningkatkan pemahaman perawat tentang isu – isu
yang terkait dengan fenomena yang terjadi dalam pelayanan/ praktik keperawatan. Teori
atau temuan ilmiah yang dihasilkan dapat digunakan dalam peningkatan pelayanan/
praktik keperawatan karena area pelayanan/ praktik berhubungan langsung dengan
pasien sebagai klien. Dengan adanya pengembangan sains keperawatan,
pelayanan/praktik yang diberikan didasari oleh ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan, tidak hanya didasarkan pada keterampilan perawat saja. Salah satu contoh
pengembangan sains keperawatan di bidang pelayanan/praktik adalah penerapan
manajemen asuhan keperawatan profesional.
12
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.1.Falsafah sains keperawatan adalah suatu keyakinan dasar tehadap pengetahuna
keperawatan yang mengandung pokok pemahaman prilaku manusia dalam keadaan
sehat sakit dan berfokus kepada respon manusia dalam situasi dan kondisi tertentu.
4.1.2.Paradigma sains keperawatan adalah cara pandang yang bersifat spesifik tentang
suatu konsep dan fenomena keperawatan yang didukung oleh teori keperawatan dan
digunakan sebagai kerangka kerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
4.1.3.Hubungan interaktif antara pendidikan, pelayanan/ praktik dan riset keperawatan
terhadap kehidupan keprofesian keperawatan adalah saling berintegrasi dalam usaha
mengembangkan teknik pendidikan dan praktik dengan menggunakan suatu metode
ilmiah melalui penelitian, dan mengembangkan batang tubuh pengetahuan
keperawatan sehingga menunjang pengembangan profesi keperawatan.
4.2. Saran
Perawat harus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya
pengembangan sains keperawatan terhadap hubungan antara pendidikan, pelayanan/ praktik
dan riset keperawatan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Pengantar konsep dasar keperawatan. EGC: Jakarta.
Butts, Janie Bonds, Karen Saucier Lundy. 2003. Teaching Philosophy of Science in Nursing Doctoral Education. Dalam Journal of Nursing Scholarship diakses tanggal 6 September 2012
Cowen, Perle Slavic and Moorhead Sue. 2006. Current Issue in Nursung. Missouri: Mosby Elseiver.
Perry, potter. 2004. Buku ajar fundamental keperawatan. EGC: Jakarta.
Polifroni, Carol, &Welch. 1999. Perspectives on Philosophy of Science in Nursing. Philadelphia: Lippincott.
Reed, Pamela G., Nelma C Shearee., Leslie H Nicoll. 2004. Perspectives on Nursing Theory. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
Sumijatun. 2011. Membudayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Tomey, Ann Marriner, Martha Raile Alligood. 2006. Nursing Theorists and Their Work. Missouri : Mosby Elsevier
14
PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN (ANAK)
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
Tugas Mata Ajar Sains Keperawatan :
PENGANTAR SAINS KEPERAWATAN
Oleh :Kelompok 3
Imelda Pujiharti (1206195382)Ira Mulya Sari (1206303216)Muhammad Khabib (1206195520)Ninis Indriani (1206195615)Novi Enis Rosuliana (1206303380)Siti Aminah (1206303595)Rokhaidah (1206303550)
SEMESTER GASAL 2012/2013
15
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang tidak terhingga kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan tugas
makalah pengantar sains keperawatan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah sains keperawatan. Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai pengantar dalam
mata kuliah sains keperawatan sehingga makalah ini dapat digunakan sebagai bahan dalam
mengikuti proses perkuliahan mata kuliah sains keperawatan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam makalah
ini masih banyak kekurangan, sehingga saran dan masukan dari berbagai pihak sangat kami
tunggu untuk perbaikan pada penyusunan berikutnya, harapan kami makalah ini bisa
bermanfaat bagi setiap pembacanya.
Depok, September 2012
Penulis
i
16
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB 1 . PENDAHULUAN.................................................................................................
1.1.Latar Belakang...............................................................................................................
1.2.Rumusan Masalah..........................................................................................................
1.3.Tujuan............................................................................................................................
1.4.Manfaat..........................................................................................................................
BAB 2. TINJAUAN TEORI...............................................................................................
2.1. Definisi Falsafah Dan Paradigma Sains Keperawatan.................................................
2.1.1. Filosofi (Philosophy)..........................................................................................
2.1.2. Falsafah Sains Keperawatan...............................................................................
2.1.3. Paradigma Sains Keperawatan...........................................................................
2.2. Sains Keperawatan.......................................................................................................
2.2.1.Sifat-Sifat/ Karakteristik Sains Keperawatan......................................................
2.2.2. Filosofi Dasar Sains Keperawatan......................................................................
2.2.3. Paradigma Sains Keperawatan...........................................................................
2.3. Pengembangan Sains Keperawatan dan Hubungan Interaktif antara Pendidikan,
Pelayanan atau Praktek dan Riset Keperawatan dalam Pengembangan Sains
Keperawatan...............................................................................................................
BAB 3. PEMBAHASAN....................................................................................................
3.1.Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Pelayanan/ Praktik dalam
Pengembangan Sains Keperawatan..............................................................................
3.2. Hubungan Interaktif Antara Pendidikan dan Riset dalam Pengembangan Sains
Keperawatan.................................................................................................................
ii
17
3.3. Hubungan Interaktif Antara Pelayanan/ Praktik dan Riset dalam Pengembangan
Sains Keperawatan.......................................................................................................
BAB 4. KESIMPULAN......................................................................................................
4.1.Kesimpulan....................................................................................................................
4.2.Saran..............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii