tugas sadam

5
Biokimia otot Tropomiosin dan komplek troponin yang terdapat difilamen tipis melakukan fungsi kunci diotot rangka. Di otot lurik, terdapat dua protein lain yang jumlahnya sedikit, tetapi memiliki fungsi penting. Tiropomiosin adaiah suatu molekul fibrosa yang terdiri dari dua rantai, alfa dan beta, yang melekat pada F-aktin dialur antara filamen-filamennya. Tropomiosin terdapat di semua otot dan struktur mirip-otot. Kompleks troponin bersifat unik bagi otot lurik dan terdiri dari tiga polipeptida. Troponin T (TpT) mengikat tropomiosin dan dua komponen troponin lainnya. Tioponin I (TpI) menghambat interaksi F-aktin-miosindan juga mengikat komponen-komponen troponin lain. Tioponin C (TpC) adalah polipeptida pengikat-kalsium, setiap molekul troponin C mengikat empat molekul ion kalsium, dan molekul ini memiliki massa molekul sebesar 17 kDa. Sumber: Murray Robert K, Granner Daryl K, dan Rodwell Victor W. Biokimaia Harper Edisi 27. Jakarta: EGC

Upload: sadamhsn

Post on 28-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Sadam

Biokimia otot

Tropomiosin dan komplek troponin yang terdapat difilamen tipis melakukan

fungsi kunci diotot rangka.

Di otot lurik, terdapat dua protein lain yang jumlahnya sedikit, tetapi memiliki

fungsi penting. Tiropomiosin adaiah suatu molekul fibrosa yang terdiri dari dua

rantai, alfa dan beta, yang melekat pada F-aktin dialur antara filamen-filamennya.

Tropomiosin terdapat di semua otot dan struktur mirip-otot. Kompleks troponin

bersifat unik bagi otot lurik dan terdiri dari tiga polipeptida. Troponin T (TpT)

mengikat tropomiosin dan dua komponen troponin lainnya. Tioponin I (TpI)

menghambat interaksi F-aktin-miosindan juga mengikat komponen-komponen

troponin lain. Tioponin C (TpC) adalah polipeptida pengikat-kalsium, setiap

molekul troponin C mengikat empat molekul ion kalsium, dan molekul ini

memiliki massa molekul sebesar 17 kDa.

Sumber: Murray Robert K, Granner Daryl K, dan Rodwell Victor W. Biokimaia Harper Edisi 27.

Jakarta: EGC

Page 2: Tugas Sadam

Rangka epindekular

a. Ekstremitas atas

Page 3: Tugas Sadam

b. Ekstremitas bawah

Sumber : Putz. R dan Pabst. R .2003. Sobotta edisi 21. Jakarta: EGC

Page 4: Tugas Sadam

Diagnosis banding myastenia gravisBeberapa diagnosis banding untuk menegakkan diagnosis miastenia gravis, antara lain:Adanya ptosis atau strabismus dapat juga disebabkan oleh lesi nervus III pada beberapa penyakit selain miastenia gravis, antara lain :

a. Meningitis basalis (tuberkulosa atau luetika)

b. Infiltrasi karsinoma anaplastik dari nasofaring

c. Aneurisma di sirkulus arteriosus Willisii

d. Paralisis pasca difteri

e. Pseudoptosis pada trachoma

f. Apabila terdapat suatu diplopia yang transient maka kemungkinan adanya

suatu sklerosis multipleks.

Sumber : Drachman DB. Myasthenia Gravis and Other Diseases of The Neuromuscular Junction

Kasper. In: Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, Jameson. Harrison’s : Principle of Internal Medicine

18th ed. McGraw Hill. 2012; 366: 2523-2518.