tugas pskiatri

3
7/23/2019 Tugas Pskiatri http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pskiatri 1/3 1. Perbedaan psikosis akibat intoksikasi atau sindrom putus zat dengan psikosis murni dengan riwayat penggunaan zat. Halusinasi setelah putus alkohol dianggap jarang dan sindrom ini berbeda dengan delirium pada putus alkohol. Halusinasi dapat terjadi pada semua umur tapi biasanya tampak  pada orang yang menyalahgunakan alkohol dalam jangka waktu lama. Meski halusinasi  biasanya menghilang dalam satu minggu, beberapa mungkin bertahan. Halusinasi terkait  putus alkohol dibedakan dengan halusinasi pada skizofrenia berdasarkan asosiasi waktu dengan keadaan putus alkohol, tidak adanya riwayat klasik skizofrenia, serta durasi yang  biasanya singkat. Halusinasi terkait putus alkohol dibedakan dengan DT dengan adanya sensorium yang jernih pada pasien. riteria diagnostik D!M "#$T% gangguan psikotik akibat zat yaitu& '. Halusinasi atau waham menonjol. (atatan& )angan memasukkan halusinasi jika orang tersebut mempunyai tilikan bahwa keadaan tersebut disebabkan zat. *. Terdapat tanda dari riwayat, pemeriksaan fisik atau hasil laboratorim +1 dan +-& +1 gejala riteria ' timbul selama, atau dalam satu bulan setelah intoksikasi atau keadaan putus zat. +- pemakaian obat seara etiologi terkait dengan gangguan. (. /angguan tidak disebabkan gangguan psikotik yang bukan akibat zat. Tanda bahwa gejala disebabkan gangguan psikotik yang bukan akibat zat menakup berikut ini& gejala mendahului awitan pemakaian zat +atau pemakaian obat0 gejala menetap untuk suatu waktu yang substansial +th& sekitar satu bulan setelah penghentian keadaan putus zat akut atau intoksikasi berat, atau seara substansial melebihi perkiraan efek yang dihasilkan oleh jenis atau jumlah zat0 atau terdapat tanda lain yang menunjukkan eksistensi suatu gangguan psikotik bukan akibat zat independen +th. %iwayat episode  bukan terkaait zat rekuren. D. /anggguan ini tidak terjadi seara eksklusif selama delirium. -. Patofisiologi !M akibat antipsikosis !indrom euroleptik Maligna +!M adalah suatu sindrom yang terjadi akibat komplikasi serius dari penggunaan obat antipsikotik. arakteristik dari !M adalah hipertermi, rigiditas, disregulasi otonom serta perubahan kesadaran. Patofisiologi dari !M berkaitan dengan blokade dari dopamin oleh obat$obatan antipskotik. Pengurangan akti2itas dari dopamin di area otak +hipothalamus, sistem nigrostriatal, traktus kortikolimbik menyebabkan timbulnya gejala klinis !M. Pengurangan dopamin di hipothalamus dapat meningkatkan set point sehingga terjadi demam dan

Upload: isma-resti-pratiwi

Post on 18-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Pskiatri

7/23/2019 Tugas Pskiatri

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pskiatri 1/3

1. Perbedaan psikosis akibat intoksikasi atau sindrom putus zat dengan psikosis murni dengan

riwayat penggunaan zat.Halusinasi setelah putus alkohol dianggap jarang dan sindrom ini berbeda dengan

delirium pada putus alkohol. Halusinasi dapat terjadi pada semua umur tapi biasanya tampak 

 pada orang yang menyalahgunakan alkohol dalam jangka waktu lama. Meski halusinasi

 biasanya menghilang dalam satu minggu, beberapa mungkin bertahan. Halusinasi terkait

 putus alkohol dibedakan dengan halusinasi pada skizofrenia berdasarkan asosiasi waktu

dengan keadaan putus alkohol, tidak adanya riwayat klasik skizofrenia, serta durasi yang

 biasanya singkat. Halusinasi terkait putus alkohol dibedakan dengan DT dengan adanya

sensorium yang jernih pada pasien.

riteria diagnostik D!M "#$T% gangguan psikotik akibat zat yaitu&

'. Halusinasi atau waham menonjol. (atatan& )angan memasukkan halusinasi jika orang

tersebut mempunyai tilikan bahwa keadaan tersebut disebabkan zat.*. Terdapat tanda dari riwayat, pemeriksaan fisik atau hasil laboratorim +1 dan +-&

+1 gejala riteria ' timbul selama, atau dalam satu bulan setelah intoksikasi atau

keadaan putus zat.

+- pemakaian obat seara etiologi terkait dengan gangguan.(. /angguan tidak disebabkan gangguan psikotik yang bukan akibat zat. Tanda bahwa

gejala disebabkan gangguan psikotik yang bukan akibat zat menakup berikut ini& gejala

mendahului awitan pemakaian zat +atau pemakaian obat0 gejala menetap untuk suatu

waktu yang substansial +th& sekitar satu bulan setelah penghentian keadaan putus zat

akut atau intoksikasi berat, atau seara substansial melebihi perkiraan efek yang

dihasilkan oleh jenis atau jumlah zat0 atau terdapat tanda lain yang menunjukkan

eksistensi suatu gangguan psikotik bukan akibat zat independen +th. %iwayat episode

 bukan terkaait zat rekuren.

D. /anggguan ini tidak terjadi seara eksklusif selama delirium.

-. Patofisiologi !M akibat antipsikosis

!indrom euroleptik Maligna +!M adalah suatu sindrom yang terjadi akibat

komplikasi serius dari penggunaan obat antipsikotik. arakteristik dari !M adalah

hipertermi, rigiditas, disregulasi otonom serta perubahan kesadaran.

Patofisiologi dari !M berkaitan dengan blokade dari dopamin oleh obat$obatan

antipskotik. Pengurangan akti2itas dari dopamin di area otak +hipothalamus, sistem

nigrostriatal, traktus kortikolimbik menyebabkan timbulnya gejala klinis !M. Pengurangan

dopamin di hipothalamus dapat meningkatkan set point sehingga terjadi demam dan

Page 2: Tugas Pskiatri

7/23/2019 Tugas Pskiatri

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pskiatri 2/3

ketidakstabilan otonom. Di sistem nigrostriatal, blokade dari dopamin menyebabkan

rigiditas, sementara di traktus kortikolimbik dapat mengakibatkan perubahan kesadaran.

Perubahan status mental disebabkan oleh blokade reseptor dopamin di sistem nigrostriatal

dan mesokortikal.

3. 4fek samping reserpine sebagai tatalaksana !M

%eserpine merupakan obat antihipertensi yang berfungsi sebagai dopamine depleting 

agent . 4fek samping reserpine antara lain sedasi dan tidak mampu berkonsentrasi serta

melakukan tugas yang kompleks. adang$kadang dapat terjadi depresi psikotik sampai

akhirnya bunuh diri. Depresi biasanya munul seara perlahan$lahan dalam waktu beminggu$

minggu hingga berbulan$bulan. 4fek samping lainnya adalah hidung tersumbat dan

eksaserbasi ulkus peptikum.

5. Terapi farmakologi untuk rigiditas pada !M

%ekomendasi untuk perawatan medis tertentu dalam !M didasarkan pada laporan kasus

dan pengalaman klinis, tidak pada data dari uji klinis.eberhasilan masih tidak jelas dan

masih diperdebatkan. 'gen yang umum digunakan adalah dantrolene, bromoriptine, dan

amantadine.

Dantrolene adalah relaksan otot rangka langsung bertindak dan efektif dalam mengobati

hipertermia ganas. Dosis 1 sampai -,6 mg7kg, i2 biasanya digunakan pada orang dewasa dan

dapat diulang dengan dosis maksimal 18 mg7kg7 hari. hasiat meliputi pengurangan produksi

 panas serta kekakuan, dan efek dilaporkan dalam beberapa menit pemberian obat. 'da risiko

yang terkait hepatotoksisitas, dan dantrolene mungkin harus dihindari jika tes fungsi hati

yang sangat abnormal. !ementara beberapa merekomendasikan penghentian setelah beberapa

hari, yang lain menyarankan terus selama 18 hari.

*romoriptine, agonis dopamin, yang diresepkan untuk mengembalikan kekenangan

dopaminergik yang hilang. Hal ini ditoleransi dengan baik pada pasien psikotik. Dosis

-,6mg +melalui selang nasogastrik setiap 9 $: jam yang dititrasi sampai dosis maksimum 58

mg7hari. Disarankan bahwa ini dilanjutkan selama 18 hari setelah !M dikendalikan dan

kemudian tappering seala pelan.

'mantadine memiliki efek dopaminergik dan antikolinergik dan digunakan sebagai

alternatif untuk bromoriptine . Dosis awal adalah 188 mg oral atau melalui tabung lambung

dan dititrasi ke atas yang diperlukan untuk dosis maksimum -88 mg setiap 1- jam.

Page 3: Tugas Pskiatri

7/23/2019 Tugas Pskiatri

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-pskiatri 3/3

;bat lain yang digunakan anekdotal termasuk le2odopa, apomorphine, arbamazepine,

dan benzodiazepin + lorazepam atau klonazepam.