tugas prof jo

15

Click here to load reader

Upload: nindya-riesmania-pratiwi

Post on 11-Sep-2015

218 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

TUGAS METODOLOGI PENELITIANKajian Kualitas Air dengan Pendekatan Fisika-Kimia dan Biologi di Perairan Esturaria Kali Kuto Kabupaten Kendal Semarang

Dosen Pengampu

Oleh

Sharah Dina26010114410032

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PANTAIPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG 2015BAB 1PENDAHULUAN1.1 PendahuluanAir merupakan sumber daya alam yangdiperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkanoleh semua makhluk hidup. Oleh karena itu sumberdaya air tersebut harus dilindungi agar tetap dapatdimanfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhlukhidup lainnya. Pemanfaatan air untuk berbagaikepentingan harus dilakukan secara bijaksana denganmemperhitungkan kepentingan generasi sekarangdan generasi mendatang (Nugroho, 2008). Sungai merupakan tempatyang memiliki peranan penting bagi makhluk hidup. Keberadaan ekosistem sungai dapat memberikan manfaat bagi makhluk hidup, baik yang hidup didalam sungai maupun yang ada disekitarnya. Adanya kegiatan manusia dan industri yang memanfaatkan bandan sungai sebagai tempat pembuangan limbah. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Perubahan penurunan kualitas air tidak baik karena menandakan bahwa sungai tersebut tercemar. Kondisi sungai yang tercemar tidak dapat digunakan untuk kegiatan manusia (Suparjo, 2009). Air sungai yang berasal dari mata air biasanya memiliki kondisi yang sangat baik karena belum terpengaruh oleh kegiatan manusia namun sepanjang perjalanan aliran sungai akan menerima masukan bahan pencemaran dari berbagai kegiatan manusia (Sofia dkk., 2010). Sebagai contoh pencemaran sungai yang diakibatkan oleh aktivitas manusia dapat berasal dari (1) tingginya kandunga sedimen yang berasal dari erosi kegiatan pertanian, pertambangan, konstruksi, pembukaan lahan dan aktivitas lainnya; (2) limbah organik dari manusia, hewan dan tanaman;(3) pertambahan senyawa kimia yang berasal pembuangan limbah industri (Yuliastuti, 2011). Sungai Kali Kuto yang berada di Kabupaten Kendal merupakan sungai yang dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga dan juga sebagai tempat penambatan kapal nelayan serta penampungan ikan (TPI). Pemanfaatan sungai yang dilakukan masyarakat ini dikhwatirkandapat menyebabkan penurunan kualitas air dari sungai tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Sungai Kali Kuto merupakan sungai yang terdapat dikabupaten kendal. Di aliran sungai terdapat pembuangan yang berasal dari industri ikan asin yang bercampur dengan limbah rumah tangga dan juga terdapat area penampungan ikan (TPI) dan juga tempat kapal-kapal para nelayan yang diperkirakan menyebabkan penurunan kualitas air Sungai Kali Kuto. Dari identifikasi tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:1. Bagaimana kondisi kualitas air Sungai Kali Kuto akibat terjadinya pembuangan limbah dan seberapa besar beban pencemaran sungai tersebut?2. Bagaimana upaya pengendalian pencemaran untuk mencegah terjadinya pencemaran di sungai tersebut?1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pada latar belakang dan perumusan masalah sebagaimana diatas maka penulis dapat menyimpulkan tujuan dari penelitian sebagai berikut:1. Mengkaji kondisi kualitas air Sungai Kali Kuto mengetahu tingat pencemaran sungai Kali Kuto Kabupaten Kendal2. Mengkaji pengendalian pencemaran air Sungai Kali Kuto Kabupaten Kendal 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:1. Sebagai penyumbang ilmu pengetahuan dan referensi bagi peneliti sejenis di bidang penelitian kualitas air.2. Sebagai referensi dan masukan dalam pembuataan kebijakan pengelolaan Sungai Kali Kuto Kabupaten Kendal 1.5 Kerangka PemikiranSumber pencemaran di Sungai Kali Kuto diduga berasal dari pembuangan limbah rumah tangga dan aktivitas tempat pendaratan ikan (TPI) di Sungai Kali Kuto Kabupaten Kendal dikhawatirkan dapat mempengaruhi kondisi fisika, kimia dan biologi perairan sungai. Pengaruh dari kondisi fisika, kimia dan biologi bertanda terjadinya pencemaran terhadap aliran sungai. Untuk mncegah terjadinya penurunan kualitas air maka diperlukan pembuatan Strategi Pengelolaan Sungai.Kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 1.

Sumber Pencemaran

Aktivitas TPI (Tempat Pendaratan Ikan) dan pelabuhan kapal nelayanLimbah rumah tangga dan pembuatan ikan asin

Kualitas Air Sungai

Sifat Fisika, Kimia dan Biologi

BiologiPlankton 1.Fitoplankton2.ZooplantonKimiaDOBODCODPhFisikaTSSTemperature

Strategi Pengelolaan SungaiTingkat PencemaranGambar 1.Kerangka Pemikiran

BAB 3METODE PENELITIAN

2.1 Tipe PenelitianMetode penelitian ini menggunakan pelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif adalah untuk menggambarkan tingkat pencemaran di Sungai Kali Kuto Kabupaten Kendal.Rancangan penelitian yang dilakukan sebagai berikut: 1) Studi literatur berkaitan dengan topik penelitian; 2) Survey lapangan; 3) Penentuan lokasi penelitian; 4) Menentukan stasiun dan titik pengambilan sampel; 5) Pengumpulan data primer dan sekunder; 6) Menganalisa data.2.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sungai Kali Kuto Kabupaten Kendal dengan pertimbangan bahwa didaerah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang berhubungan dengan kualitas air. Selain itu tingkat aktivitas pemanfaatan sungai Kali Kuto sangat tinggi diantaranya sebagai tempat pembuangan limbah rumah tangga dan limbah pengolahan home industry ikan asin, aktivitas tempat penampungan ikan ( TPI) dan pesandaran kapal-kapal nelayan. Diduga dengan adanya aktivitas masyarakat ini Sungai Kali Kuto sudah mengalami pencemaran.2.1. Alat dan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian sample air Sungai Kali Kuto sedangkan alat yang digunakan adalah alat uji parameter (BOD dan COD), botol alkohol, ember plastik,kertas label, alat tulis, kamera, penggaris,termometer, phmeter, icebox.

2.2. Teknik Pengambilan SampelPenentuan titik pengambilan sampel air menggunakan metode sample survey method, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan dengan membagi daerah penelitian menjadi stasiun-stasiun yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Penentuan titik pengambilan sampledidasarkan pada pertimbangan akses, biaya dan waktu sehingga ditentukan titik-titik yang dianggap mewakili kualitas Sungai Kali Kuto. Penentuan stasiun pengambilan sampel sebagi berikut :1. Stasiun 1 : merupakan perwakilan kondisi kualitas air di daerah hulu Sungai Kali Kuto2. Stasiun 2: merupakan perwakilan kondisi kualitas air di derah tengan yang dekat dengan lokasi pencemaran Sungai Kali Kuto3. Stasiun 3 : merupakan perwakilan kondisi kualitas air di daerah hilir Sungai Kali Kuto.2.3. Parameter yang diukur Parameter fisika, kimia dan biologi yang diukur serta perlatan yang digunakan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :No.ParameterSatuanAlat/metode yang digunakan

1TemperatureocTermometer Air Raksa

2TSSmg/lGravimetri

3pH-pHmeter

4BOD5mg/lDometer

5CODmg/lDometer

6DOmg/lMetode Refluks

7PlanktonPlankton net

Tabel 1. Parameter yang diukur beserta metode yang digunakan2.6 Analisa Data 1. Metode StoretPenentuan status mutu air dalam penelitian menggunakan Metode Storet. Secara prinsip metode storet adalah membandingkan data kualitas air dengan baku mutu gunakan status mutu air. Penentuan status mutu air didasarkan padasistem nilai dari US-EPA (United Stated -Environmental Protection Agency) dengan mengklasifikasikan mutu air dengan empat kelas , yaitu :1. Kelas A : Baik Sekali, skor = 0 (memenuhi baku mutu)2. Kelas B : Baik, skor = -1 s/d -10 (cemar ringan)3. Kelas C : Sedang, skor = -11 s/d -30 (cemar sedang)4. Kelas D : Buruk, skor =-31 (cemar berat)Penggunaan metode STORET dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :1. Pengumpulan data kulaitas dan debit air secara peridoik (time series).2. Bandingkan data hasil pengukuran kualitas air dengan nilai baku mutu sesuai dengan kelas air.3. Jika hasil pengukuran memnuhi nilai baku mutu air maka diberi skor 0.4. Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air, maka diberi skor : lihat Tabel.25. Jumlah Negatif dari seluruh parameter dihitung dan ditentukan status mutunya dari jumlah skor yang didapat dengan menggunakan sistem nilai.6. Jika dalam perhtiungan, tidak ditemukan nilai ambang batas suatu parameter yang diukur, maka parameter tersebut tidak perlu dihitung.Jumlah ParameterNilaiParameter

FisikaKimiaBiologi

< 10 Maksimum-1-2-3

Minimum-1-2-3

Rata-rata-3-6-9

10 Maksimum-2-4-6

Minimum-2-4-6

Rata-rata-6-12-18

Tabel 2. Penetuan Sistem Nilai untuk Menentukan Status Mutu Air 2. Saprobik Indeks (S1) dan Tingkat Saprobik Indeks (TSI) Untuk menghitung saprobitas perairan digunakan analisis trosap yang nilainya ditentukan dari Saprobik Indeks (SI) dan Tropik Saprobik Indeks (TSI). Formula yang digunakan adalah hasil formulasi Persone dan De Pauw (1983) dalam Anggoro (1988) : SI = 1C+ 3D + 1 B 3A1A + 1B + 1C + 1DKeterangan : SI = Saprobik Indeks A = Jumlah Spesies Organisme Polysaprobik B = Jumlah Spesies Organisme a-Mesosaprobik C = Jumlah Spesies Organisme -Mesosaprobik D = Jumlah Spesies Organisme Oligosaprobik

TSI = 1(nC) + 3(nD) + (nB) 3 (nA) x nA + nB + nC + nD + nE1(nA) + 3(nB) + 1(nC) + 1 (nD) nA + nB + nC + nD Keterangan : N = Jumlah individu organisme pada setiap kelompok saprobitas nA = Jumlah individu penyusun kelompok Polysaprobik nB = Jumlah individu penyusun kelompok a-Mesosaprobik nC = Jumlah individu penyusun kelompok -Mesosaprobik nD = Jumlah individu penyusun kelompok Oligosaprobik nE = Jumlah individu penyusun selain A, B, C dan D