tugas praktek mengetik marlika & dede fadilah,renungan ramadhan halal bihalal

3
T UGAS PRAKTEK MENGETIK Renungan di Bulan Ramadhan NAMA: DEDE FADILA & MARLIKA KELAS: X (SEPULUH) SMK BAITUL HAMDI Menes Banten HALAL BIHALAL Halal Bihalal adalah tradisi agama atau istilah-Istilah ‘keagamaan ‘ yg hanya berkembang di Indonesia. Negara lain tidak pernah mengenal istilah ini. namun begitu , tradisi ini terus berjalan dan begitu melekat di hati umat islam Indonesia. rasanya tidak lengkap bila lebaran tanpa adanya kebiasaan halal bihalal ini halal bihalal dan berasal dari kata halal. enam kali kata halal terulang dalam al-qur’an dua diantaranya dalam konteks kecaman, sedangkan empat sisanya berkaitan dengan perintah “ makan “ , dan disifati oleh kata thayyibah , yang berarti “ baik “ atau “ menyenangkan” . menurut qurais shihab, makna halal bihalal sering kali menimbulkan tanda Tanya besar, walaupun semua piihak menyadari bahwa tujuanya adalah menciptakan keharmonisan antar sesama . menurutya, ada dua makna halal bihalal, di tinjau dari segi hukum dan di lihat dari segi bahasa. dari segi hukum islam, makna halal bihalal biasanya di hadapkan pd makna kata haram . haram adalah Sesuatu yg terlarang sehingga pelanggaranya berakibat dosa dan mengandung siksa. semtara halal adalah Sesutu yg di perbolehkan serta tdk mengandung dosa. dgn demikian, makna halal bihalal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yg tadinya haram dan berakibat dosa , menjadi halal dgn jalan mohon maaf. namun begitu pengertian halal bihalal dari segi hukum ini mengalami kelemahan , ketika di dlm makna halal itu sendiri mengandung pengertian makruh. Makruh adalah sesuatu yg bila di laksanakan tdk mendapat dosa . tetapi bila di tinggalkan akan mendapatkan pahala. perceraian antara suami-istri adalah perbuatan halal, namun ia makruh untuk di kerjakan 84

Upload: smkbaitulhamdi-banten

Post on 31-May-2015

381 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas praktek mengetik marlika & dede fadilah,renungan ramadhan halal bihalal

T UGAS PRAKTEK MENGETIK Renungan di Bulan Ramadhan

NAMA: DEDE FADILA & MARLIKA

KELAS: X (SEPULUH) SMK BAITUL HAMDI Menes Banten

HALAL BIHALAL Halal Bihalal adalah tradisi agama atau istilah-Istilah ‘keagamaan ‘ yg hanya berkembang di Indonesia.

Negara lain tidak pernah mengenal istilah ini. namun begitu , tradisi ini terus berjalan dan begitu melekat di hati umat islam Indonesia.

rasanya tidak lengkap bila lebaran tanpa adanya kebiasaan halal bihalal ini

halal bihalal dan berasal dari kata halal. enam kali kata halal terulang dalam al-qur’an dua diantaranya dalam konteks kecaman, sedangkan empat sisanya berkaitan dengan perintah “ makan “ , dan disifati oleh kata thayyibah , yang berarti “ baik “ atau “ menyenangkan” .

menurut qurais shihab, makna halal bihalal sering kali menimbulkan tanda Tanya besar, walaupun semua piihak menyadari bahwa tujuanya adalah menciptakan keharmonisan antar sesama .

menurutya, ada dua makna halal bihalal, di tinjau dari segi hukum dan di lihat dari segi bahasa.

dari segi hukum islam, makna halal bihalal biasanya di hadapkan pd makna kata haram . haram adalah Sesuatu yg terlarang sehingga pelanggaranya berakibat dosa dan mengandung siksa. semtara halal adalah Sesutu yg di perbolehkan serta tdk mengandung dosa. dgn demikian, makna halal bihalal adalah menjadikan sikap kita terhadap pihak lain yg tadinya haram dan berakibat dosa , menjadi halal dgn jalan mohon maaf.

namun begitu pengertian halal bihalal dari segi hukum ini mengalami kelemahan , ketika di dlm makna halal itu sendiri mengandung pengertian makruh. Makruh adalah sesuatu yg bila di laksanakan tdk mendapat dosa . tetapi bila di tinggalkan akan mendapatkan pahala. perceraian antara suami-istri adalah perbuatan halal, namun ia makruh untuk di kerjakan karena pengertianya yg kurang memuaskan ini. para pakar kemudian mengartikan halal bihalal dari segi bahasa.

dari segi bahasa, halal memiliki beberapa bentukan (kata jadian) , yg semuanya berpangkal pd pengertian ,” menyelesaikan problem , meluruskan benang kusut, melepaskan ikatan , dan mencairkan yg beku .” jika demikian menurut Quraish shihab , berhalal bihalal berarti merupakan suatu bentuk aktivitas yg mengantarkan para pelakunya membeku sehinga cair , melepaskan ikatan yg mambelengu, serta menyelesaikan persulitan dan problem yg menghadang terjalinya keharmonisan hubungan.

Halal bihalal biasanya di laksanakan setelah umat islam dlm bentuk yg bermacam-macam, yg menggunakan pesta besar besaran atau justru sekedar perkumpulan dan pertemuan biasa .

84

Page 2: Tugas praktek mengetik marlika & dede fadilah,renungan ramadhan halal bihalal

intinya yg penting mereka saling memaafkan atas segala kesalahan yg telah di perbuat Berlanjutan akan tetapi , pesan halal bihalal ini biasanya hanya terjadi pd saat lebaran semata. setelah itu, kita sering melupakanya . bahkan, belum lama setelah itu kita sudah bermusuhan kembali dgn orang yg pernah kita maafkan sebelumnya. ironisnya , permusuhan itu di terapkan pd tempat org yg salah . lebih tragisnya lagi, agama terkadang di jadukan sbg ‘dalih’ untuk melakukan perlawanan dgn kelompok atau org lain .

karena itu , al Qur’an menganjurkan agar kita tdk cukup saling memaafkan saja . tapi juga di anjurkan agar mau berlapang dada menerima kesalahan orang lain . al- qur’an menyebutkan dng istilah al-shafwu.

karena itu , orang yg memaafkan dan yg di maafkan juga mestinya harus sama-sama lapang dada untuk menerima kesalahan masing –masing . kalau al- shafwu ini kemudian muncul maka apa yg di pesankan al- qur’an sbg al- halal al- thayyibah (halal yg baik) benar-benar akan tercipta .

nampaknya qhurais shihab setuju denang pendapat ulama di atas . pakar tafsir asia tenggara ini meyadari betul bahwa sering kali dlm benak kita terdapat bintik-bintik ketidak ikhlasan untuk memaafkan orang lain. apalagi , orang yg akan kita maafkan itu adalah yg selama ini selalu menjadi musuhnya . dlm hal ini sungguh sulit sekali dia bias memaafkanya .

dlm konteks Indonesia , tradisi halal bihalal ini perlu di kembangkan terus , bukan saja pd saat lebaran semata . hancurnya tatanan etika-moral yg menimpa masa kita sekarang ini , akan bisa di pupus sedikit demi sedikit jika tradisi halal bihalal tradisikan dgn baik di mana dan dlm kondisi apapun.

kita tdk perlu menunggu satu generasi lagi utk bias membangun bangsa ini kembali menjadi aman dan makmur, ka;au tradisi halal bihalal ini terus di pupuk dgn baik karena halal bihalal mampu meruntuhkan tembok pemisah yg menghalangi proses komunikasi dan silaturahmi di antara kita sesama muslim . semoga kita semua mampu memaknai halal bihalal sebagaI FORum mempererat silaturahmi ukuah islamiah di antara kita. AMIEN

DAFTAR PUSTAKA

Eep khunaefi, HALAL BIHALAL , Desember 2003