seminar bahasa nur fadilah

13
UPAYA PENINGKATAN KECAKAPAN ARTIKULASI ANAK TUNARUNGU DENGAN MODEL PENDEKATAN MATERNAL REFLEKTIF DI SLB NEGERI SEMARANG Nur Fadilah 10410017

Upload: dhita-candra

Post on 25-Jul-2015

228 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

UPAYA PENINGKATAN KECAKAPAN

ARTIKULASI ANAK TUNARUNGU DENGAN MODEL PENDEKATAN MATERNAL REFLEKTIF

DI SLB NEGERI SEMARANG

Nur Fadilah10410017

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah observasi, dengan mendasarkan pengembangan berdasarkan pengamatan langsung terhadap objek dan berdasarkan pencatatan proses pemerolehan bahasa pada anak tunarungu.

ANAK TUNA RUNGU

METODE MATERNAL REFLEKTIF

MMR merupakan suatu metode pengajaran bahasa yang tumpuan dan jantungnya ada pada proses percakapan selayaknya seorang ibu yang bercakap dengan bayinya melalui metode tangkap dan peran ganda, dimana sosok ibu membahasakan ungkapan bayinya yang belum bisa berbicara dengan harapan sang bayi akan meniru dan mengerti ungkapan apa yang dibahasakan oleh ibunya.

KESIMPULAN

Percakapan dari Hati ke HatiPercakapan dari hati ke hati

merupakan percakapan yang spontan, fleksibel untuk mengembangkan empati anak.

Metode dalam percakapan ini ada dua:• Seizing method: ungkapan yang

dimaksud anak melalui kata-kata atau suara yang kurang jelas, gesti atau gerakan-gerakan lainnya dan isyarat ditangkap oleh guru.

• Play a double part: isyarat tsb dibahasakan sesuai dengan maksudnya kemudian meminta anak untuk mengucapkannya kembali.

Langkah-Langkah Penerapan MMR

1. Memvisualisasikan percakapan anak ke dalam bentuk wacana, kemudian membaca wacana dengan bimbingan guru.

2. Peneliti duduk berhadapan dengan anak kemudian mengajukan pertanyaan dengan suara yang jelas sehingga anak dapat membaca gerak bibir dan dapat mendengar suara peneliti dengan baik.

3. Anak menjawab pertanyaan peneliti, kemudian peneliti memvisualisasikan jawaban anak dengan cara menuliskan jawaban siswa di papan tulis.

4. Peneliti mengulangi pertanyaannya kemudian menjawab pertanyaan tersebut sesuai dengan jawaban anak lalu menuliskan jawaban tersebut di samping jawaban yang diberikan anak sehingga anak dapat memahami kosa kata benda.

5. Peneliti menjelaskan kepada anak mengenai kosa kata benda.

6. Peneliti memberi penguatan kepada siswa apabila siswa dapat menjawab pertanyaan tentang kosakata benda.

7. Peneliti menjelaskan materi secara berulang-ulang sehingga anak dapat memahami materi yang diberikan peneliti.

Alat Pendidikan Khusus

AudiometerAlat bantu mendengar (hearing aid)CerminAlat bantu wicara (speech trainer)Alat Peraga, seperti:Miniatur binatang-binatangMiniatur manusiaGambar-gambar yang relevanBuku perpustakaan yang bergambarAlat-alat permainan anak

KELEBIHAN MMR

SIMPULAN

Berdasarkan pendapat disimpulkan bahwa pendekatan dan pembelajaran anak tunarungu dapat berjalan meningkat dengan memperhatikan komponen-kompoenen metode maternal reflektif karena pengajaran akan lebih menarik perhatian anak tunarungu sehingga dapat memotivasi belajarnya. Bahan pengajaran akan lebih membantu anak sehingga dapat membantu anak dalam menguasai materi pelajaran dengan lebih baik.

SARAN

Sebagai orangtua dan guru hendakanya harus sabar dan telaten dalam mengajari anak yang mempunyai kebutuhan khusus dalam berbahasa. Orangtua dan guru harus berperan aktif dalam meningkatkan kepercayaan diri dan perkembangan bahasa yang dimiliki. Hendaknya anak yang mempunyai kebutuhan khusus dalam pemerolehan bahasa tidak kita asingkan dari lingkungan sekitarnya. Seringnya seorang anak tunarungu berkomunikasi dengan orang-orang disekelilingnya akan berdampak baik pada perkembangan bahasanya.

TERIMA KASIH