tugas pkn

Upload: agus-arisudana

Post on 08-Jul-2015

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Tugas PKn

Anggota Kelompok 4 :Gede Made Cahya Trisna Pratama (13) Ni Putu Dita Cahyanti (14) I Putu Dwiki Damadita (15) I Made Janardana (16)

SMP Negeri 1 Tabanan 2011/2012

A. Menjelaskan Berbagai Konstitusi yang Pernah Berlaku di Indonesia a. Makna KonstitusiDitinjau dari etimologinya kata konstitusi berasal dari bahasa Perancis yaitu Constiture yang berarti menetapkan atau membentuk dan bahasa Inggris Constitution yang berarti aturan dasar atau hukum dasar. Jadi konstitusi adalah hukum dasar baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur penyelenggaraan pemerintahan negara. Di negara kita, konstitusi disamakan dengan UUD. Meskipun dalam prakteknya, konstitusi mengandung makna yang lebih luas yakni adanya aturan dasar yang tidak tertulis yang disebut kebiasaan atau konfensi.

Sebagai pedoman atau pegangan dalam penyelenggaraan negara,konstitusi mempunyai fungsi:1. Memisahkan atau membagi kekuasaan dalam negara (separation/distribution of power) 2. Membatasi kekuasaan dalam negara 3. Menjamin dan melindungi hak-hak warga negara

Pada umumnya konstitusi mengandung prinsip-prinsip pokok sebagai berikut:1. Adanya perlindungan hak asasi manusia 2. Adanya pembagian kekuasaan negara. 3. Sistem ketatanegaraan 4. Prosedur perubahan konstitusi Sejak kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia sampai sekarang ada beberapa konstitusi (UUD) yang pernah berlaku di Indonesia antara lain : 1. UUD 1945 2. Konstitusi RIS 1945 3. UUDS 1950 4. UUD 1945 setelah dikrit presiden 5 juli 1959 5. UUD RI 1945 hasil amandemen

Berbagai konstitusi yang pernah berlaku di Indonesia :1. UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945(18 Agustus 1945-27 Desember 1949) Konstitusi atau UUD pertama berlaku di negara kita adalah UUD 1945 yang ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. UUD 1945 ialah hukum dasar negara tertulis yang mempunyai kedudukan yang tertinggi dalam tata urutun perundang-undangan RI.

Sistemmatika Undang-Undang Dasar 1945 adalah sebagai berikut:1. Pembukaan UUD 1945 terdiri atas 4 alenia. 2. Batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 16 Bab,37 pasal,serta 4 pasal Aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan. 3. Penjelasan resmai UUD 1945 Pelaksanaan aturan pokok ketatanegaraan UUD 1945 terbagi dalam dua periode 1. Periode 18 Agustus 1945-14 November 1945 a) Bentuk Negara b) Bentuk pemerintahan c) Bentuk cabinet a) Bentuk Negara b) Bentuk pemerintahan c) Bentuk cabinet : Negara kesatuan :republic :cabinet presidensial : Negara kesatuan :republic :cabinet parlementer

2. Periode 14 November 1945-27 Desember 1949

Sesuai dengan pasal 1 ayat 1 UUD 1945; negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republic.Negara kesatuan berarti suatu negara yang hanya memiliki satu pemerintahan pusat yang berdaulat. Bentuk pemerintahan negara kita adalah republik yang artinya suatu bentuk pemerintahan yang dikepalai oleh seorang presiden yang dipilih oleh kehendak rakyat melalui pemilihan umum yang demokratis. Negara kita menganut sistem pemerintahan presidensial,hal ini sebagai mana diatur pada pasal 17 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan Mentri-mentri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.

2. Konstitusi Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949-17 Agustus 1950) Berdasarkan keputusan KMB ( Konferensi Meja Bundar ) di Den Haag pada tanggal 23 Agustus 2 September 1949 yaitu didirikannya RIS (Republik Indonesia Serikat).Konstitusi RIS disusun oleh pertemuan yang dinamakan Pertemuan untuk permusyawaratan Federaldi Den Haag. Bentuk Negara Sistematika dari konstitusi RIS 1949 adalah sebagai berikut: 1. Mukadimah terdiri atas 4 alenia. 2. Batang tubuh terdiri atas 6 bab dan 197 pasal. 3. Lampiran. Konstitusi RIS mengatur bentuk Negara,bentuk pemerintahan,dan

bentuk cabinet sebagai berikut: 1. Bentuk Negara 2. Bentuk pemerintahan 3. Bentuk cabinet : Negara federasi/serikat : republik : parlementer

Bentuk negara yang dihendaki sesuai dengan konstitusi RIS 1949 ialah negara federal atau serikat yang termuat dalam pasal 1 ayat 1 konstitusi RIS 1949 yang menyatakan Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk federasi . Negara RIS adalah negara republik dengan sistem pemerintahan Parlementer Kabinet Semu . Hal itu dapat dilihat pada beberapa hal: a. Pengangkatan menteri oleh presiden b. Kekuasaan perdana menteri dicampuri presiden c. Pertanggungjawaban menteri kepada parlemen d. Presiden RIS mempunyai kedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan

Adapun susunan kabinetnya sebagai berikut : Presiden RIS : Mr Asaat Presiden RI : Ir Soekarno Perdana Menteri Sementara dan Menteri Luar Negeri : Moh Hatta Perdana Dalam Negeri : Anak Agung Gede Agung Menteri Pertahanan : Sri Sultan Hamengkubowono IX Menteri Kehakiman : Prof Mr Supomo Menteri Kemakmuran : Ir Djuanda Konstitusi RIS menganut trias politika dengan pembagian kekuasaan , yakni : a. Kekuasaan legislatif ( Senat , DPR , Presiden ) b. Kekuasaan eksekutif ( Perdana menteri , Menteri , dan Presiden ) c. Kekuasaan yudikatif ( Mahkamah Agung )

Lembaga perwakilan dalam konstitusi RIS menganut sistem 2 kamar (bicameral) yaitu senat dan DPR a. Keanggotaan senat merupakan perwakilan negara atau daerah bagian yang diwakili oleh 2 orang b. Keanggotaan DPR merupakan wakil seluruh rakyat yang berjumlah 150 orang UUDS Tahun 1950 Karena bentuk negara serikat tidak sesuai dengan tujuan atau citacita proklamasi , maka satu persatu negara bagian membangunkan diri dengan negara RJ yang dimungkinkan oleh ketentuan pasal 43 dan 44 konstitusi RIS , sehingga pada tanggal 5 April 1950 negara RIS hanya terdiri dari 3 negara bagian yaitu : 1. Republik Indonesia 2. Republik Sumatra Timur 3. Negara Indonesia Timur

Kemudian diadakan kesepakatan antara pemerintah RI dan pemerintah RIS untuk kembali membentuk negara kesatuan dalam sebuah perundingan pada tanggal 19 Mei 1950. Pada tanggal 17 Agustus , Sukarno memproklamasikan terbentuknya negara kesatuan RI dengan sistim pemerintahan parlementer yang demokratis. Konstitusi yang digunakan adalah konstitusi yang diubah oleh suatu panitia yang diketuai Prof Dr Soepomo menjadi Undang-Undang Dasar Sementara 1950 (UUDS 1950) yang ditetapkan dengan UU no 7 tahun 1950 UUDS 1950 terdiri dari : 1. Mukadimah ( 4 alinea ) 2. Batang tubuh ( 6 bab , 146 pasal ) 3. Tidak ada penjelasan Hal-hal yang ditegaskan setelah berlakunya UUDS 1950 adalah : 1. Bentuk negara yang dikehendaki sebagai negara kesatuan yang sesuai dengan pasal 1 ayat 1 UUDS 1950 , bentuk pemerintahannya republik 2. Bentuk kabinet yang dianut tidak jauh berbeda dengan konstitusi RIS yaitu sistem parlementer dengan demokrasi liberal Dalam pasal 83 ayat 1 UUDS 1950 ditegasakan bahwa Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat . Kemudian ayat 2 menyebutkan Menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijakan pemerintah, baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masingmasing untuk bagiannya sendiri. Menteri-menteritersebut bertanggung jawab kepada parlemen atau DPR. 3. Lembaga-lembaga negara ,enurut UUDS tahun 1950 adalah: a) Presiden dan wakil presiden. b) Menteri-menteri c) Dewan perwakilan rakyat d) Mahkamah agung e) Dewan pengawas keuangan. Sesuai dengan namanya UUD sementara maka harus dibuatkan penggantinya. Yang mempunyai kewenangan untuk membentuk konstitusi adalah badan konstitusi yang bernama konstituante. Namun dalam pelaksanaannya konstituante hasil pemilu tanggal 15 desember 1955 gagal menyusun UUD baru pengganti UUDS 1950. Hal ini disebabkan di tubuh konstituante terpecah dalam berbagai idiologi yang sulit disatukan, sampai 2 tahun lebih tidak mampu menghasilkan UUD. Berdasarkan hal tersebut dihadapan siding badan konstituante. Presiden sukarno menyampaikan amanat untuk kembali pada UUD 1945, namun tidak menghasilkan kata sepakat atau keputusan. Walaupun sudah dilaksanakan tiga kali, bahkan anggota konstituante tidak mau menghadiri sidang selanjutnya. Atas dasar hal tersebut demi untuk menyelamatkan bangsa dan negara, pada tanggal 5 juli 1959 presiden sukarno mengeluarkan dekrit presiden yang isinya adalah : 1. Menetapkan pembubaran konstituante. 2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950.

3. Pembentukan MPRS dan DPAS

5.UUD 1945 (5 juli 1959-19 oktober 1999)Dengan keluarnya dekrit presiden 5 juli 1959, maka UUD 1945 berlaku kembali sebagai landasan konstitusional dalam menyelenggarakan pemerintahan negara republic Indonesia. Tentang pokok-pokok penyelenggaraan pemerintahan negara seperti bentuk negara, bentuk pemerintahan, system pemerintahandan susunan dan kedudukan lembaga-lembaga negara tidak mengalami perubahan,namun dalam prakteknya mengarah pada demokrasi terpimpin. Terlebih lagi setelah diperkenalkannya NASAKOM (Nasional, Agama, dan Komunis) menyebutkan situasi politik, keamanan dan kehidupan ekonomi semakin memburuk. Puncaknya meletusnya pemberontakan G30S/PKI tahun 1965. Peristiwa ini berkaitan terjadinya penyerahan kekuasaan dari presiden Soekarno kepada Suharto lewat SUrat PERintah 11 (SEbelas) MARet 1966 (SUPERSEMAR 1966)

6.UUD 1945 setelah AmandemenSeiring dengan pertemuan reformasi dan setelah lengsernya Presiden Suharto sebagai pengusaha orde baru, maka sejak tahun 1999 dilakukan perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Sampai saat ini UUD 1945 sudah mengalami empat tahap perubahan, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, 2002. Penyebutan UUD 1945 setelah beruubah menjadi lebih lengkap yaitu : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Melalui empat perubahan tersebut, UUD 1945 telah mengalami perubahan yang cukup mendasar. Perubahan itu menyangkut kelembagaan negara, pemilu, pembatasan kekuasaan presiden, memperkuat kedudukan DPR, Pemerintah Daerah dan hak asasi manusia. Skema lembaga-lembaga negara setelah perubahan UUD 1945 :