tugas petro sedimen

Upload: jerico-goodboy

Post on 09-Jul-2015

633 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB IPETROLOGI BATUAN SEDIMENPetrologi adalah bidang geologi yang berfokus pada studi mengenai batuan dan kondisi pembentukannya. Ada empat cabang petrologi, berkaitan dengan tiga tipe batuan: beku, piroklastik, metamorf, dan sedimen. Kata petrologi itu sendiri berasal dari kata Bahasa Yunani petra, yang berarti "batu". Petrologi batuan beku berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan beku (batuan seperti granit atau basalt yang telah mengkristal dari batu lebur atau magma). Batuan beku mencakup batuan volkanik dan plutonik. Batuan piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api (berasal dari pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat klastik. Petrologi batuan sedimen berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan sedimen (batuan seperti batu pasir atau batu gamping yang mengandung partikel-partikel sedimen terikat dengan matrik atau material lebih halus). Petrologi batuan metamorf berfokus pada komposisi dan tekstur dari batuan metamorf (batuan seperti batu sabak atau batu marmer yang bermula dari batuan sedimen atau beku tetapi telah melalui perubahan kimia, mineralogi atau tekstur dikarenakan kondisi ekstrim dari tekanan, suhu, atau keduanya).

Page

1

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Petrologi memanfaatkan bidang klasik mineralogi, petrografi mikroskopis, dan analisa kimia untuk menggambarkan komposisi dan tekstur batuan. Ahli petrologi modern juga menyertakan prinsip geokimia dan geofisika dalam penelitan kecenderungan dan siklus geokimia dan penggunaan data termodinamika dan eksperimen untuk lebih mengerti asal batuan. Petrologi eksperimental menggunakan perlengkapan tekanan tinggi, suhu tinggi untuk menyelidiki geokimia dan hubungan fasa dari material alami dan sintetis pada tekanan dan suhu yang ditinggikan. Percobaan tersebut khususnya berguna utuk menyelidik

PETROLOGI BATUAN SEDIMEN KLASTIKA.1. PENDAHULUANpetrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

Proses pelapukan akan memecah dan memisahkan bebatuan menjadi bagian yanglebih kecil, kemudian diangkut oleh berbagai media dan pada akhirnya diendapkan dalamsuatu cekungan dengan lingkungan pengendapan tertentu. Hasil akhir yang berupa endapanini akan mengalami proses diagesis atau pembatuan, yang membuat endapan tersebutmengeras dan padu.Ada suatu anggapan bahwa endapan atau sedimen adalah sesuatu benda dalam suatucairan yang bergerak turun dan berada pada dasar dimana cairan itu berada. Akan

2

Page

3

tetapidifinisi ini tidak sesuai lagi bagi endapan dengan media transportasi angin atau eolian danendapan yang terbentuk dan diendapkan pada tempat yang sama (tidak mengalamitransportasi), seperti terumbu koral. Lebih tepatnya, sedimen adalah suatu akumulasi bendayang berada pada suatu dasar media transportasi atau pembentuknya. Seperti telah diketahuibahwa media transportasi dapat berupa cairan, angin, udara, gravitasi atau es.Berdasarkan asalnya (genesa), batuan sedimen dapat dikelompokan menjadi 5: 1. sedimen kimia, terbentuk langsung dari penguapan suatu cairan seperti gypsum, garamdan sebagian batugamping; 2. sedimen organik, disusun oleh sisa kehidupan baik binatang maupun tetumbuhan, contohnya batugamping cangkang dan batubara; 3. sedimen sisa, ini merupakan sisa pelapukan, contohnya laterit dan bouxit; 4. sedimen terigen, dimana partikelnya ditranspor dari tempat lain, contohnya batulanau,batupasir dan konglomerat; 5. sedimen piroklastika, hasil endapan gunungapi, seperti tuf, pasir gunungapi danaglomerat.Ke lima kelompok sedimen ini dapat digolongkan kembali menjadi 2, yakni sedimen klastika(allochthonous) dan sedimen non-klastika (autochthonous). Sedimen klastika mengalamitransportasi dari tempat asalnya ke dalam lingkungan dimana terendapankan. Sedangkan, sedimen non-klastika adalah batuan sedimen yang tidak mengalami transportasi.

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Dengan katalain sedimen non-klastika terbentuk dan terendapkan di lingkungan yang sama. Batuan sedimen dibentuk oleh berbagai komponen, yang dapat digolongkan atas: 1. Terrigenous siliciclatic particles : semua partikel yang berasal dari daratan, berukuran darilempung sampai krakal. Umumnya berkomposisi silikat (kuarsa, feldspar dan mika). 2. M a t e r i a l k i m i a / b i o l o g i s : i n i b e r a s a l d a r i proses kimia dan biologis dalam c e k u n g a n sediment itu sendiri. Termasuk di dalamnya adalah hasil ekstraksi air dalam cekunganyang menghasilkan mineral seperti gipsum, kalsit, dan apatit, juga cangkang karbonat dansilika dari organisme. 3. M a t e r i a l k a r b o n a n : t e r d i r i a t a s s i s a tetumbuhan (darat dan laut) dan binatang s e r t a bitumen yang terkarbonkan. 4. Material authigenic: umumnya mineral yang terbentuk pada waktu proses diagenesisberlangsung. Jadi mineral ini terbentuk segera setelah terjadi pengendapan batuan.B a t u a n sedimen klastika dibentuk oleh 3 unsur, y a k n i k o m p o n e n ( f r a g m e n a t a u kepingan atau butir), matriks dan semen. Komponen merupakan unsur yang berukuran lebihbesar dalam batuan sedimen (Gambar I.1), sedangkan matriks mempunyai ukuran lebih kecildari 0,03mm (Boggs, 1992). Semen merupakan unsur yang berada di antara komponen danb e r f u n g s i s e b a g a i p e n g i k a t k o m p o n e n d a n

Page

4

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

matriks. Semen ini terbentuk setelah t e r j a d i pengendapan (post deposition). Pori adalah ruang kosong yang tidak ditempati oleh butir,matriks maupun semen.

1.1. WARNA Secara umum warna pada batuan sedimen akan dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : a. Warna mineral pembentukkan batuan sedimen Contoh jika mineral pembentukkan batuan sedimen didominasi oleh kwarsa maka batuan akan berwarna putih. b. Warna massa dasar/matrik atau warna semen. c. Warna material yang menyelubungi (coating material). Contoh batupasir kwarsa yang diselubungi oleh glaukonit akan berwarna hijau. d. Derajat kehalusan butir penyusunnya.petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

Pada batuan dengan komposisi yang sama jika makin halus ukuran butir maka warnanya cenderung akan lebih gelap. Warna batuan juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan pengendapan, jika kondisi lingkungannya reduksi maka warna batuan menjadi lebih gelap dibandingkan pada lingkungan oksidasi. Batuan sedimen yang banyak kandungan material organic (organic matter) mempunyai warna yang lebih gelap.

5

1.2. TEKSTUR Tekstur merupakan pokok bahasan (subyek) y a n g s a n g a t p e n t i n g d a l a m b a t u a n sedimen. Pemerian secara lengkap dan rinci tekstur batuan sedimen akan sangat membantud a l a m i n t e r p r e t a s i lingkungan dan proses pengendapan serta kondisi b a t u a n a s a l a t a u induknya. Pada hakekatnya tekstur menggambarkan tentang keadaan fisik kepingan (fragmen) dan hubungan yang terjadi diantara kepingan. Dalam beberapa hal tertentu, tekstur difinisikan sebagai aspek geometri dari kepingan suatu batuan. Ada tiga faktor yang sangatpenting dalam tekstur, yakni: besar butir, bentuk butir dan fabrik (hubungan antar butir). Bentuk butir terdiri atas bentuk butiran itu sendiri, kebundaran butir dan tekstur permukaan atau rona mikro dari butiranpetrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

6

matriks semen pori / rongga

butir

Gambar I.1: Unsur batuan sedimen klastika yang umumnya terdiri atasbutir atau fragmen, matriks, semen dan pori atau sarang.

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

1.2.A. UKURAN BUTIR Ukuran butir merupakan salah satu dari ciri batuan sedimen yang sangat penting. Padabatuan sedimen klastik ukuran butir berkisar dari ukuran lempung sampai bongkah. Para ahlibatuan sedimen pada umumnya sangat memperhatikan tiga aspek dari ukuran butir (Boggs,1995): a. cara mengukur ukuran butir dan bagaimana menyajikannya,

Page

7

b.

c.

metoda analisa data ukuran butir yang umumnya sangat banyak, dan bagaimanamenyajikannya dalam statistik sehingga mempermudah interpretasinya, asal-muasal yang signifikan dari semua data itu.

Pada tahun 1922, C.K.Wenworth memperkenalkan suatu skala (sekarang terkenaldengan nama skala Wenworth) yang sekarang dipakai sebagai standar ukuran butir (Tabel I.2). Walaupun sudah ada skala besar butir dari Wentworth tetapi untuk menggambarkanstatistik deng an baik ukuran butir yang beg itu beragam untuk batuan sedimen masih mengalami kesulitan. Hal lebih disebabkan karena ukuran batuan sedimen magnitut dari setiap kelas berbeda dan juga lebih disebabkan umumnya ukuran butir merupakan bilanganpecahan dalam milimeter. Hal ini tentupetrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

menyulitkan dalam penggambaran dalam grafik. Inid a p a t d i h i n d a r i d e n g a n c a r a m e m a k a i l o g a r i t m a . P hi ( ) a d a l a h sk a l a l o g a r i t ma y a n g didasarkan pada rumus: .=.-log2S dimana adalah ukuran phi dan S merupakan ukuran butir dalam milimeter. Dalam tabel I.1 tampak bahwa peningkatan nilai negatif phi menunjukkan peningkatan nilai ukuran dalammilimeter. Sebaliknya, peningkatan nilai

Page

8

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

positif phi menunjukkan penurunan ukuran dalam milimeter. Pada umumnya ukuran butir sedimen akan semakin halus searah dengan transportasi,sebaliknya akan semakin kasar ke arah asal sedimen. Ukuran butir juga akan semakin halussejalan dengan menurunnya energi. Energi yang lebih kuat akan membawa butir yang lebihbesar, sebaliknya energi yang lebih lemah membawa butir yang lebih kecil. Pemilahan atau sortasi butir batuan sedimen adalah kisaran ukuran butir di sekitar ukuran ratarata. Di lapangan atau di laboratorium pemilahan butir dapat diketahui denganmemakai lensa pembesar atau di bawah mikroskop dengan acuan gambar baku (Gambar I.2).Menurut Folk (1974), pemilahan dipengaruhi oleh beberapa faktor utama: 1. kisaran ukuran butir sedimen yang memasok lingkungan pengendapan, misalnya jikao m b a k m e n g h a n t a m p a n t a i y a n g di b e n t u k o l e h s e d i m e n g l a s i a l d e n g an b uti r a n d a r i lempung sampai bongkah, maka sedimen pantai juga akan mempunyai pemilahan yangj e l e k ; a t a u s u at u s u n g a i b e r a l ir a n p u t ar (t ur b u l e n ) y an g m e l e w a t i s u at u s i n g k a p an ba t u p a s i r y a n g mudah lepas dan mempunyai pemilahan baik, m a k a e n d a p a n g o s on g sungai akan mempunyai pemilahan yang baik pula; 2. tipe pengendapan, daerah bean spreading d i m a n a a r u s b e k e r j a s e c ar a k o n t in u e p a da lapisan yang tipis akan terbentuk

Page

9

sedimen berpemilahan jauh lebih baik dibandingkanpada daerah city-dump dimana sedimen seperti ditumpahkan ke bawah dan secara cepatditimbun dengan sedimen lainnya 3. s i f a t a r u s , a ru s y a n g r e l a ti f k on s t an a ka n m e n g h a s i l k an p e m i l a h a n y an g l e b i h b a i k dibandingkan dengan arus yang mempunyai kekuatan yang berfluktuasi sangat besar darilemah sampai kuat. Pemilahan yaitu kesergaman butir didalam batuan sedimen klastik.bebrapa istilah yang biasa dipergunakan dalam pemilahan batuan, yaitu : 1. Sortasi baik : bila besar butir merata atau sama besar 2. Sortasi buruk : bila besar butir tidak merata, terdapat matrik dan fragmenpetrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

10

11Page

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Tabel 1.2 ukuran butir batuan sedimen berdasarkan skala wenworth dan kesebandingannya dengan phi ().

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Gambar I.3: Hubungan antara bentuk umum (form), kebundaran (roundness) dan tekstur ermukaan surface texture

1.2.B. BENTUK BUTIR Bentuk butir (shape) merupakan uraian yang mencakup morfologi butiran, termasuk bentuk keseluruan (form), kebundaran (roundness) dan tekstur permukaan dari

Page

12

suatu butiran ataukepingan (fragmen). Bentuk umum merupakan gambaran keseluruhan dari butir, sehinggaakan menggambarkan secara tiga demensi suatu butiran. Kebundaran umumnya diukur darik e t a j a m a n b e n t u k u j un g d a r i s u a t u b u t i r a n , u m u m n y a h a n y a d i g a m b a r k a n d a l a m d u a demensi. Sedangkan tektur permukaan mengacu pada relief permukaan suatu butir, sepertigoresan dan lobang pada permukaan butiran. Perubahan dari bentuk butir ini dapatdisebabkan oleh abrasi terjadi pada waktu transportasi atau pelarutan atau sementasi pada waktu diagenesa. Hubungan antara bentuk umum, kebundaran dan tekstur permukaan dapatdilihat pada Gambar I.3

1.2.C. FABRICS Fabrik merupakan sifat dari sekumpulan butir yang dipengaruhi oleh orientasi butir dan kemasan atau packing . Kemasan terutama dipengaruhi oleh ukuran butir, bentuk butir dan derajat kekompakan. Orientasi butir dan kemasan ini mempengaruhi sifat batuan sedimensecara keseluruhan seperti berat jenis, kesarangan (porositas) dan kelulusan (permeabilitas). Butiran dari batuan sedimen dapat berbentuk kepingan (platy) atau bulat lonjong(Boggs, 1995). Ke dua bentuk ini mempunyai kecenterungan orientasi yang berbeda, yangkepingan akan cenderung terbaring sejajar dengan bidang perlapisan atau permukaanp e n g e n d a p a n . S e d a n g k a n b u t i r a n lonjong, sumbu terpanjangnya cenderung sejajar

Page

13

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

d a n mengarah ke tempat tertentu. Orientasi butir ini sangat tergantung dari proses transportasi dan pengendapan, serta kecepatan arus dan kondisi lainnya di tempat pengendapannya. Jika suatu butiran batuan sedimen mempunyai bentuk memanjang dengan salah satuujungnya tumpul, seperti tetesan air mata, maka bagian tumpul inilah yang merupakan bagianyang lebih stabil dibandingkan ujung lainnya. Sehingga ujung tumpul ini akan mengarah asala r u s a t a u u j u n g yang lebih runcing ke arah aliran arus. Pasir d a p a t m e m b e n t u k s t r u k t u r pergentengan (imbrikasi) dengan sumbu panjangnya membentuk sudut kecil (kurang 20 0)dengan arah asal arus (Boggs, 1995). Didalam batuan sedimen klastik dikenal dua macam kemas, yaitu : Kemas terbuka : bila butiran tidak saling bersentuhan (mengambang dalam matrik). Kemas tertutup : butiran saling bersentuhan satu sama lain

1.3. STRUKTUR Struktur sedimen merupakan suatu kelainan dari perlapisan normal batuan sedimen yang diakibatkan oleh proses pengendapan dan energi pembentuknya. Pembentukkannya dapat terjadi pada waktu pengendapan maupun segera setelah proses pengendapan.

14

(Pettijohn & Potter, 1964 ; Koesomadinata , 1981) Pada batuan sedimen dikenal dua macam struktur, yaitu : Syngenetik : terbentuk bersamaan dengan terjadinya batuan sedimen, disebut juga sebagai struktur primer. Epigenetik : terbentuk setelah batuan tersebut terbentuk seperti kekar, sesar, dan lipatan. Macam-macam struktur primer adalah sebagai berikut : Karena proses fisik

Terlihat pada kenampakan morfologi dan bentuk batuan sedimen secara keseluruhan di lapangan. Contoh : lembaran (sheet), lensa, membaji (wedge), prisma tabular.

1. Struktur eksternal

2. Struktur internalpetrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Struktur ini terlihat pada bagian dalam batuan sedimen, macam struktur internal : a. Perlapisan dan Laminasi Disebut dengan perlapisan jika tebalnya lebih dari 1 cm dan disebut laminasi jika kurang dari 1 cm.perlapisan dan laminasi batuan sedimen terbentuk karena adanya perubahan kondisi fisik,kimia, dan biologi. Misalnya terjadi perubahan energi arus sehingga terjadi perubahan ukuran butir yang diendapkan.

15Page

Macam-macam perlapisan dan laminasi :

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Perlapisan/laminasi sejajar (normal) Dimana lapisan/laminasi batuan tersusun secara horizontal dan saling sejajar satu dengan yang lainnya. Perlapisan/laminasi silang siur(Crossbedding/lamination) Perlapisan/batuan saling potong memotong satu dengan yang lainnya. Graded bedding Struktur graded bedding merupakan struktur yang khas sekali dimana butiran makin ke atas makin halus. Graded bedding sangat penting sekali artinya dalam penelitian untuk menentukan yang mana atas (up) dan yang bawah (bottom) dimana yang halus merupakan bagian atasnya sedangkan bagian yang kasar adalah bawahnya. Graded bedding yang disebabkan oleh arus turbid,dimana fraksi halus didapatkan di bagian atas juga tersebar di seluruh batuan tersebut. Secara genesa graded bedding oleh arus turbid juga terjadi oleh selain oleh kerja suspensi juga disebabkan oleh pengaruh arus turbulensi. b. Masif. Struktur kompak, consolidated, menyatu 1. Kenampakan pada permukaan lapisan Ripple mark Bentuk permukaan yang bergelombang karena adanya arus Flute cast Bentuk gerusan pada permukaan lapisan akibat aktivitas arus .

Page

16

Mud cracks Bentuk retakan pada lapisan Lumpur (mud), biasanya berbentuk polygonal. Rain marks Kenampakan pada permukaan sedimen akibat tetesan air hujan 3. Struktur yang terjadi karena deformasi - Load cast Lekukan pada permukaan lapisan akibat gaya tekan dari beban di atasnya. - Convolute structure Liukan pada batuan sedimen akibat proses deformasi. - Sandstone dike and sill Karena deformasi pasir dapat terinjeksi pada lapisan sediment diatasnya. - Karena proses biologi 1. Jejak (tracks and trail) Track : jejak berupa tsapak organisme Trail : jejak berupa seretan bagian tubuh organisme 1. Galian (burrow) Adalah lubang atau bahan galian hasil aktivitas Organisme 1. Cetakan (cast and mold) Mold : cetakan bagian tubuh organisme Cast : cetakan dari mold

Page

17

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Struktur batuan sedimen juga dapat digunakan untukmenentukan bagian atas suatu batuan sedimen. Penentuan bagian atas dari batuan sedimen sangat penting artinya dalam menentukan urutan batuan sediment tersebut.

1.4. POROSITAS DAN PERMEABILITAS Seperti telah diterangkan di depan bahwa batuan sedimen klastik umumnya terdiriatas butir, matriks dan semen. Di samping itu batuan sedimen sering kali mempunyai lubangatau pori yang tidak ditempati oleh butir, matriks atau semen. Pori pori ini sangat penting artinya dalam eksplorasi minyak bumi dan air t a n a h . P a r a a h l i g e o l o g i y a n g m e n d a l a m i minyak bumi (petroleum geologist) dan air tanah (geohydrologist) sangat sadar pentingnya sifat-sifat pori ini.

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

1.4.A. DEFINISI Kesarangan atau porositas dari suatu batuan adalah perbandingan antara jumlah totalpori dan total volume, mudahnya.

Page

18

Total pori Kesarangan = ---------------- X 100% Total volum

Kesarang yang dihasilkan dari rumus ini sering disebut kesarangan mutlak (absolutep o r o s i t y ) . P ar a ah l i g e o l o g i y an g b e r k e c i m p u n g d a l a m m i n y a k b u m i d a n a i r t a n ah l e b ih senang dengan kesarang efektif (effective porosity), yakni perbandingan antara jumlah pori-pori yang saling berhubungan dan volume keseluruhan.

1.3.B. JENIS KESARANGAN Klasifikasi kesarangan yang ditampilkan dalam Tabel I.2 menunjukkan bahwa kesarangan dapat dikelompokan menjadi dua: kesarangan primer yang terbentuk pada waktuproses pengendapan batuan atau segera setelah pengendapan dan kesarangan sekunder yangtumbuh setelah proses pengendapan berlangsung. Kesarangan primer dipengaruhi oleh 5faktor penting, yakni besar butir, pemilahan, bentuk butir, kebundaran dan kemasan. a. Kesarangan antar butir (intergranular) Kesarangan antar butir adalah ruang (space) yang terdapat di antara butir-butir dalamb a t u a n s e d i m e n ( G a m b a r I . 5 a ) . K e s a r a n g an j e n i s in i s an g at p e n t i n g d a la m

Page

19

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

b.

c.

b a t u a n sedimen dan hadir pada hampir semua batuan sedimen. Meningkatnya diagenesa batuanbiasanya diikuti menurunnya porositas jenis ini. Kesarangan dalam butir (intragranular) Dalam batuan karbonat kesarangan hadir dalam butir atau kepingan batuan. Ini dapatb e r u p a r o n g g a y a n g ad a p a d a f os i l s e p e r t i m o l u s k a , k o r a l , b r i oz oa d a n f o s i l ren i k lainnya seperti foraminifera (Gambar I.5b). Kesarangan jenis ini akan cepat menurunsetelah proses diagenesis berlangsung. Kesarangan antar kristal (intercrystalline) Kesarangan antar kristal terbentuk di antara individu kristal (Gambar I.5c). Porositas j e n i s i n i s e r in g d i j u m p a i p a d a b a t u a n s e d i m e n e v a v o r as i , b at u a n be k u d an b a t u an malihan. Sering juga dijumpai pada batuan sedimen yang mempunyai pertumbuhankristal baik seperti dolomit.

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Fenestral, a d a l a h r u a n g p r i me r p a d a ke m a s a n

b a t u a n s e d i m en l e b i h b e s a r d a r i c e l a h p ad a b a t u a n y an g d i k u a s i b u t i r ( g r a i n s u p p o r t e d ) . Ke s a r a n g a n j en i s i n i s a n g a t u m u m d i j u m p a i p a d a b a t u an k a r bo n a t, ti d a k s a j a p a d a karbonat berukuran pasir, tetapi juga batuan halus dari endapan lagun atau intertidal .

Page

20

Dehidrasi, litifikasi dan keluarnya gas kehidupan mengakibatkan perarian (laminae)mengkerut, sehingga membentuk fenestral di antara perarian.Tabel I.2: Klasifikasi kesarangan

jenis1. primera. antar butir (intergranular) atau antar partikel (interparticle) b. dalam butir (intra granular) atau antar partikel (intragranular) c. antar kristal (intercrystalline) d. fenetral

Mula jadi-sedimentasi -sedimentasi -sementasi

2. sekunder

a. moldic b. vuggy c. retakan

-pelarutan -gerakan tektonik, kompaksi atau dehidrasi

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Page

d. Kesarangan fenestral (Gambar I.5d) Umumnya ditemukan pada batuan karbonat dan terbentuk karena dehidrasi, litifikasidan pengeluarag gas; sehingga membentuk rongga mendatar.

21

Page

22

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

e. Kesarangan moldic (Gambar I.5e) Mold adalah pori atau rongga yang disebabkan oleh pelarutan butir atau fragmen,umumnya akibat sementasi. Pelarutan dapat terjadi secara terpilih, hanya pada satujenis butir. Sehingga kesarangan moldic ini dapat dibagi lagi, misalnya oomoldic, danpelmoldic atau biomoldic. f. Kesarangan vuggy (Gambar I.5f) Seperti halnya kesarangan moldic, kesarangan vuggy terbentuk pada batuan karbonat.Kesarangan ini dibedakan dengan kesarangan moldic, karena vuggy memotong fabrik p e n g e n d a p a n p r i m e r d a r i b a t u a n . K e s a r a n g a n vuggy c e n d e r u n g l e b i h b e s a r d a r i kesarangan moldic g. Kesarangan retakan (fragture) Kesarangan jenis ini terbentuk oleh retakan, umumnya dalam batuan getas (brittle), yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya tektonik. h. Kesarangan stromatactis banyak ditemukan pada lereng gundukan lumpur(mudmound) Pleozoik di seluruh dunia (Sellet, 1988),dengan panjang sekitar 10 cmdan tinggi 1-3 cm.

Page

23

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

ab

f e g

c d

gambar I.5: Berbagai jenis kesarangan, a. antar butir, b. dalam butir, c. antarkristal, d. fenetral , e. moldic , f. vuggy , g. retakan dan h.stromatactis (Selley, 1988)

1.3.C KELULUSAN (PERMEABILITAS) Pada dasarnya kelulusan adalah kemampuan suatu batuan yang sarang untuk dilalui cairan atau mudahnya kemampuan batuan untuk meloloskan suatu cairan. Istilah ini diperkenalkanoleh Henri Darcy pada tahun 1856. Rumus yang terkenal dengan Rumus Darcy, adalah Q= K(P1 P2)A~ L Dimana: Q = kecepatan aliran K = kelulusan P1- P2= tekanan yang berkurang sepanjang media L A= luas penampang =keketalan (viskositas) cairan Kelulusan kuantitatif harus diukur di laboratorium, sedangkan kelulusan kualitatif (jelek, sedang dan baik) dapat dilihat dilapangan dengan meneteskan air pada batuan.

Page

24

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

a. KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN KLASTIK berasaldari kegiatan gunungapi (piroklastika) ke dalam batuan sedimen. Sedangkan Boggs (1992) membagi batuan sedimen berdasarkan unsur pokok yang membentuknya: terigen-silisiklastik (terrigeneous siliciclastic sediments), kimia/bio-kimia, karbonan dan autigenik. 1. Unsur terigen-silisiklastik. Proses di daratan baik pada ledakan gunungapi maupunpenyusunan kembali batuan kemudian akan terlapukan dan menghasilkan kepinganberukuran lempung sampai brangkal yang terdiri atas satu mineral atau lebih (yang disebut batuan). Mineral yang dihasilkan biasanya bersusunan silika: kuarsa, felsfar danmika. Sedangkan kepingan batuan dapat berupa batuan sedimen, malihan, beku ataupungunungapi. Kedua jenis kepingan yang berasal dari darat ini kemudian diendapkan padasuatu cekungan. Karena sebagian besar berupa kepingan dari darat dan umumnyamempunyai komposisi silika maka disebut sedimen terigen-silisiklastik (terrigeneoussiliciclastic sediments). Batuan sedimen yang terbentuk dari endapan seperti ini adalahkonglomerat, batupasir, batulempung dan serpih (lihat Tabel5.3).

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

2. Unsur kimia/biokimia. Dalam suatu cekungan sedimen, proses kimia dan biokimia dapat membentuk batuan. Proses ekstraksi dari unsur yang terlarut dalam air cekungandapat membentuk mineral seperti kalsit, gipsum dan apatit. Sedangkan sisa kehidupandapat berupa cangkang, baik yang bersusunan karbonat maupun silika. Kemudianmineral dan/atau sisa kehidupan ini

25

dapat membentuk batuan sedimen yang unsur utamanya berasal dari dalam cekungan itu sendiri (intrabasinal sedimentary rocks), seperti batugamping, rijang, garam dan fospor. 3. Unsur karbonan. Residu karbonan dari tetumbuhan darat dan laut, binatang, bersamadengan bitumen membentuk sedimen karbonan. Material karbonan lembab dari sisakayu tetumbuhan merupakan pembentuk utama dari sebagian besar batuba ra. Sisasapropelik (sapropelic residues) dari spora, polen, pito- dan zooplankton serta serpihanmaseral tetumbuhan dapat membentuk batubara jenis cannel danoilshale. 4.Unsur autigenik. Mineral yang terbentuk dari presipitasi larutan dalam pori-pori batuansedimen selama proses diagenesa unsur sekunder atau autigenik, sebagai contoh kuarsa,fedlspar, lempung, kalsit, gipsum, barit dan hematit. Unsur jenis ini tidak pernahmenjadi unsur utama membentuk batuan sedimen.

Page

26

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

PETROLOGI BATUAN SEDIMEN NON KLASTIKA

1. Batuan Sedimen Non Klastik Kimiawia. Batuan batuan Sedimen Evaporit Nama batuan adalah nama mineral penyusunnya yang bersifat monomineral, yaitu dikenal sebagai mineral garam. Sebetulnya telah dikenal 30 mineral garam di endapan evaporit di Strassfurt, Jerman, tetapi hanya 3 mineral (batuan) yang terdapat paling banyak dan yang lainnya sangat sedikit. Ketiga mineral tersebut adalah, gip (CaSO4 2H2O), anhidrit (CaSO4), dan halit (NaCl). Batuan evaporit biasanya terdapat dalam keadaan murni dan berlapis lapis. Anhidrit sering memperlihatkan perlapisan yang rumit, karena batuan ini bersifat kristalin tetapi air dalam pori porinya memperlihatkan struktur aliran. Evaporit terdapat berinterklasi dengan sedimen biasa, terutama serpih merah dan dolomit umumnya dengan sedimen merah. Banyak pula terdapat diatas atau interklasi dengan karbonat terutama dolomit, juga sering berasosiasi dengan bitumina. Evaporit belum pernah didapatkan secara meyakinkan di Indonesia. Paling banyak terdapat di Amerika Serikat, Eropa, dan Timur Tengah (Iran). Pada umunya anhidrit dan gip ini mendominir endapan evaporit, malah kebanyakan evaporit tidak memperlihatkan adanya halit. Ketebalan

Page

27

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

keseluruhannya dapat berkisar 8 sampai 1.500 meter (di New Mexico, Perm), 300 500 meter terdiri anhidrit, berlaminasi yang diinterpretasikan sebgai varva. Walaupun diduga keras evaporit berasal dari penguapan air laut, namun ada beberapa persoalan seperti : Bagaimana terjadi pengendapan dari air laut itu yang memberikan lebih banyak anhidrit daripada halit. Apakah yang diendapkan itu gip atau anhidrit. Bagaimana mekanisme pengkonsentrasian serta penguapan air asin itu menjadi evaporit. Beberapa batuan sedimen non klastik kimiawi jenis evaporit yang utama : 1) Batuan Gip

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Batuan ini terdapat secara kristalin kasar sampai halus granular. Batu gip dapat pula masif, dan sering terdapat sebagai kristal kristal yang kasar tetapi yang demikian biasanya terdapat sebagai urat atau kristal nodul dalam lumpur atau pasir. Batuan ini memperlihatkan struktur pseudo porphyritic dengan kristal selenit sebagai fenokrisnya. 2) Batuan Anhidrit

Page

Batuan ini lebih banyak terdapat daripada gip, juga berlapis tetapi kadang kadang masif, tebal dan meluas. Struktur sedimennya memperlihatkan laminasi yang keriput, pada umumnya

28

granular halus, tetapi di bawah mikroskop kristal kasar, tetapi juga serabut dengan massa kristalin kasar. Kenampakan porfiritik disebabkan penyabaran kristal gip diantaranya. 3) Halit (batugaram)

Batuan ini terdapat secara masif dan secara kristalin kasar, kadang kadang berlaminasi. Sering berinterlaminasi (beberapa cm) denga sisipam tipis (seperti kertas) oleh anhidrit atau dolomit. Juga garam hitam sering berinterklasi denga garam putih berbentuk kristal kubus. Halit sering menjadi terobosan terobosan yang membentuk saltdome (kubah garam). Hal ini disebabkan berat jenis yang lebih rendah dibandingkan batuan sekeliling dan sifat mudah mengalir pada temperatur dan tekanan rendah.

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

b. Batuan batuan Sedimen Silika Batuan yang termasuk kedalam golongan ini adalah batuan yang bersifat monomineral, dan banyak serta langka terdapat sebagai batuan, seperti : Rijang (Chert) Komposisi dari rijang adalah opal, kalsedon, kuarsa, kristobalit, dan sedikit mengandung kalsit dan dolomit. Tekstur batuan ini seperti mikrokristalin kuarsa dan kalsedon euhedral sampai polihedral.

Page

29

Tabel. Komposisi Kimia dari Rijang Senyawa Rijang Batupaneker Nodul Rijang Serpih Diatomea Rijang Hijau SiO2 93.54 98.93 70.78 73.71 85.78 TiO2 0.03 0.50 Al2O3 2.26 0.14 0.45 7.25 5.68 Fe2O3 0.48 0.06 0.02 2.63 2.92 FeO 0.08 0.30 0.44 2.09 MnO 0.79 0.01 0.02 MgO 0.23 0.02 1.88 1.47 0.25 CaO 0.66 0.04 12.90 1.72 0.48 Na2O 0.37 0.05 1.19 0.68 K2O 0.51 0.06 1.00 0.36 H2O+ 0.72 0.17 0.32 6.94 H2O- 0.21 0.27 0.48 2.88 1.88 P2O5- 0.16 0.24 CO2 0.02 12.04 SO3 0.16 C 0.18 0.33 Total 99.86 99.92 100.14 100.13 100.13(Koesoemadinata, 1981)

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

Tabel diatas menunjukan kandungan dan jumlah setiap senyawa kimia, tetapi jumlah SiO2 biasanya antara 82,69 99,49 %. Batuan rijang terdapat secara berlapis lapis, berasosiasi dengan serpih dan bijih besi atau sebgai nodul - nodul dalam gamping. Rijang yang berlapis biasanya berasosiasi dengan endapan geosinklin (subdunction zone), denga

30

ketebalan ratusan meter dengan sisipan serpih hitam juga berasosiasi denga arus turbidit dan lumpur silika, mengandung diatomea atau radiolaria, kedalaman laut adalah 120 - 200 meter. Rijang yang berlapis dapat berasal dari organik dengan pertolongan radiolaria dan diatomea, atau berasal dari kimia. Rijang yang berupa nodul, pada umumnya sebagai replacement dari gamping, ada yang menyatakan silika diendapkan bersama dengan gamping.mungkin secara biokimiawi silika diambil dari air laut. Kadang kadang membentuk jaringan dan dapat menyerupai rijang berlapis.

2. Batuan Sedimen Non Klastik Biologis (Organik)Batuan Karbonat Semua batuan terdiri dari garam karbonat, dalam praktiknya gamping (limestone) dan dolomit lebih utama. Kata karbonat dewasa ini lebih sering dipakai dalam industri minyak bumi. Karbonat mempunyai keistimewaan dalam cara pembentukannya, yaitu hanya dari larutan, praktis tidak ada sebagai detritus daratan. Pembentukan secara kimiawi, tetapi yang penting adalah turut sertanya organisme. Hal yang lain adalah terbentuknya klastik sebagai fragmentasi atau pembentukan sekunder sebagai contoh colitik, dan pengendapan menyarupai

Page

31

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

detritus. Komposisi kimia dan mineral Tidak memperlihatkan lingkungan pengendapan, tetapi penting sebagai derajat diagenesa rekristalisasi dan penggantian kalsium karbonat. a. Aragonit : CaCO3 (Ortorombik) Bentuk yang paling tidak stabil, sering dalam bentuk serabut. Jarum jarum aragonit biasanya diendapkan secara kimiawi, dari prespitasi langsung dari air laut. Diagenesanya berubah menjadi kalsit, juga organisme membuat rumah (test) dari aragonit seperti moluska. b. Kalsit : CaCO3 (Heksagonal) Mineral ini lebih stabil, dan biasanya merupakan hablur yang baik. Terdapat sebagai rekristalisasi dari aragonit, sering merupakan cavity filling atau semen, dalam bentuk kristal kristal yang jelas. Kebanyakan gamping terdiri dari kalsit. c. Dolomit : CaMg (CO3)2 Juga merupakan mineral penting, terutama sebagai batuan reservoir, kristal sama dengan kalsit berbedanya pada bidang refraksi dari kalsit. Terjadi secara primer (precipitasi langsung dari air laut), tetapi kebanyakan hasil dolomotisasi dari kalsit.

Page

32

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

3. Tekstur Batuan Sedimen Non KlastikTekstur dapat dibedakan menjadi dua macam : a. Kristalin: Tekstur ini terdiri dari kristal kristal yang interlocking yaitu kristal kristal yang saling mengunci satu denga yang lain. Pemerian dapat memakai skala Wenworth denga modifikasi sebagai berikut : Nama Butir Besar Butir (mm) Berbutir Kasar 2 Berbutir Sedang 1/16 Berbutir Halus 1/256 Berbutir Sangat Halus c. Amorf: Tekstur ini terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal kristal atau amorf (non klastik), umumnya berukuran lempung atau koloid, contoh : rijang masif

4. Struktur Batuan Sedimen Non Klastikpetrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Struktur batuan sedimen non klastik terbentuk dari proses reaksi kimia ataupun kegiatan organik. Macamnya antara lain yang penting : Fosilliforous Struktur yang ditunjukan oleh adanya fosil atau komposisi terdiri dari fosil (sedimen organik). Oolitik Struktur dimana suatu fragmen klastik diselubungi oleh mineral non klastik, bersifat konsentris dengan diameter berukuran lebih kecil 2 mm (0,25 2

Page

33

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Page

mm) kristal kristal berbentuk bulat atau elipsoid, seperti telur ikan. Contoh : batugamping oolit. Pisolitik Sama dengan oolitik tetapi ukuran diameternya lebih besar dari 2 mm. contoh : batugamping pisolitik. Konkresi Kenampakan struktur ini sama dengan struktur oolitik tetapi tidak menunjukan adanya sifat konsentris. Cone in cone Struktur pada batugamping kristalin yang menunjukan pertumbuhan kerucut perkerucut. Bioherm Tersusun oleh organisme murni dan bersifat insitu Blostrome Seperti bioherm tetapi bersifat klastik. Bioherm dan biostrome merupakan struktur luar yang hanya tampak dilapangan. Septaria Sejenis konkresi tetapi mempunyai komposisi lempung . ciri khasnya adanya rekahan rekahan yang tidak teratur akibat penyusutan bahan bahan lempungan tersebut karena proses dehidrasi yang kemudian celah celah yang terbentuk terisi oleh kristal kristal karbonat yang kasar. Geode Banyak dijumpai pada batuan gamping, berupa ronggarongga yang terisi oleh kristal-kristal yang tumbuh ke arah pusat rongga tersebut. Kristal bisa kalsit ataupun kuarsa.

34

Styolit Styolit ini merupakan hubungan antar butir yang bergengsi. Komposisi mineral batuan sedimen non klastik cukup penting dalam menentukan penamaan batuan. Pada batuan sedimen jenis non klastik biasanya komposisi mineralnya sederhana yaitu bila terdiri dari satu atau dua macam mineral. Sebagai berikut : Batugamping : Kalsit dolomit Chert : Kalsedon Gypsum : Mineral gypsum Anhidrit : Mineral anhidrit

5. Batuan KarbonatBatuan karbonat adalah batuan sedimen dengan komposisi yang dominan (> 50 %) terdiri dari mineral mineral atau garam garam karbonat, yang dalam prakteknya secara umum meliputi batugamping dan dolomit. Batuan karbonat adalah batuan sedimen dengan tekstur yang beraneka ragam, struktur serta fosil. Hal tersebut dapat memberikan informasi yang penting mengenai lingkungan laut purba, kondisi paleoekologi serta evolusi bentuk dari organisme laut. Proses pembentukannya dapat terjadi secara insitu berasal dari larutan yang mengalami proses kimia maupun biokimia dimana organisme turut berperan, dapat terjadi dari butiran rombakan yang mengalami transportasi secara mekanik dan diendapkan

Page

35

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

di tempat lain. Seluruh proses tersebut berlangsung pada lingkungan air laut, jadi praktis bebas dan detritus asal darat. Batugamping klastik adalah batugamping yang terbentuk dari pengendapan kembali detritus batugamping asal. Contoh : Kalsirudit : butiran berukuran rudit (granule) Kalkarenit : butiran berukuran arenit (sand) Kalsilutit : butiran berukuran lutit (clay) Batugamping non klastik adalah batugamping yang terbentuk dari proses-proses kimiawi maupun organis. Umumnya bersifat monomineral. Dapat dibedakan : Hasil biokimia : bioherm, biostrom Hasil larutan kimia : travertin, tufa Hasil replacement : batugamping fosfat, batugamping dolomit, batugamping silikat dan lainlain. a. Tekstur Batuan Karbonat 1. Besar Butir Sering ukuran tersendiri, tetapi hal ini tidak dianjurkan. Lebih baik dipergunakan skala Wentworth seperti dianjurkan oleh Leighton dan Pendexter (1962). Mulai 0,0625 mm ke bawah maka tipe butir dan juga penelitian di bawah mikroskop menjadi mikrit (micrite) atau berupa lumpur (mud) atau berbutir

Page

36

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

halus (aphanitik). Secara makroskopis kurang dari 1 mm, tipe butir sudah sukar ditentukan sehingga istilh grain atau klas dapat dipakai. 2.Bentuk Butir Bentuk butir juga penting dalam mempelajari gamping terutama dalam memperlihatkan energi di lingkungan pengendapan. Dalam bioklast, derajat dari abrasi dan peristilahan seperti pada detritus dipergunakan untuk fragmen-fragmen pada umumnya. Bioklast dapat dibedakan menjadi cangkang cangkang yang utuh atau fragmen kerangkan yang utuh atau bekas pecahan jelas dan yang kedua yang telah terabrasi atau bundar. Non fragmen, istilah kebundaran seperti diartikan oleh abrasi atau transport yang jauh. Dan bentuk-bentuk yang lebih cocok ialah spherudal dan ovoid. Di antara kerangka atau butir sering diisi oleh matriks atau semen.

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

3. SemenBiasanya terdiri dari hablur-hablur kalsit yang jelas atau disebut juga spari kalsit (spray calcite) atau spar. Semen dapat di amati di bawah mikroskop dan semen ini terjadi pada waktu diagenesa pengisian rongga-rongga oleh larutan yang mengendapkan kalsit sebagai hablur yang jelas. Kadang-kadang sukar untuk membedakannya denga kalsit sebagai hasil rekristalisasi yang biasanya lebih halus da disebut mikrospar.

Page

37

4. MatrikMatrik adalah butir-butir karbonat yang mengisi ronggarongga dan terbentuk pada waktu sedimentasi. Biasanya halus sekali dari bentuk-bentuk kristal tidak dapat di identifikasi, hampir opak di bawah mikroskop. Hasil dari matrik ini dapat berupa : a) Pengendapan langsung sebagai jarum (aragonit) secara kimiawi / biokimiawi, yang kemudian berubah menjadi kalsit. b) Merupakan hasil abrasi, gampimg yang telah dibentuk misalnya koral, alga dan sebagainya dierosi dan abrasi kembali oleh pukulan-pukulan gelombang dan merupakan tepung kalsit. Tepung kalsit ini membentuk lumpur apu, dan diendapkan terutama di daerah-daerah yang tenang.petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

b. Struktur Batuan Karbonat Pemeriannya hampir sama denga pemerian batuan sedimen klastik. c. Komposisi Batuan Karbonat. Pada komponen batuan karbonat juga terdapat pemerian fragmen, matrik, semen, hanya berbeda istilahnya saja, komposisi meliputi allochem. Allochem merupakan fragmen yang tersusun oleh kerangka atau butir-butir klastik dari hasil abrasi batugamping yang sebelumnya ada.

Page

38

5. Tipe tipe gamping utamaTipe gamping ini berdasarkan kenampakan di lapangan, dapat dibagi menjadi : 1) Tipe gamping kristalin Gamping kristalin kasar tidak dibentuk secara langsung dari pengendapan, tetapi biasanya dari hasil rekristalisasi dari gamping yang lain, dari gamping klastik ataupun gamping terumbu ataupun afanitik. Proses ini terjadi pada diagenesa dapat disebut neomorphisme. Gamping kristalin kasar mungkin juga diendapkan secara langsung dalam asosiasi dengan pengendapan evaporit. Dolomit terbentuknya batuan ini terbagi menjadi tiga, yaitu pertama pengendapan langsung dalam supratidal atau evaporit. Kedua dalam pengendapan pori-pori gamping klastik di daerah supratidal sabkha, sebagai hablur kemudian partikel kalsit terlarut. Ketiga proses ubahan (replacement) suatu terumbu yang terangkat ke daerah supratidal denga proses seepage reflux. Pada pembentukan dolomit harus memenuhi syarat dimana konsentrasi Mg / Ca ratio = 5 : 1, sehingga diperlukan penguapan yang luar biasa. Hal ini dapat terjadi di daerah gurun atau daerah tropis yang kering. 2) Tipe gamping afanitik Terdiri dari butir-butir lebih kecil dari 0,005 mm. Tipe ini tidak dapat diketahui apakah terdiri dari fragmen-fragmen halus (pecahan gamping) atau kristal-

Page

39

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

kristal halus. Beberapa nama untuk istilah batuan ini adalah micrite, mudstone, calcilutite, lithographic, dan sublithographic. Batuan ini memiliki beberapa cara terbentuknya, seperti yang pertama penggerusan gamping yang telah ada, misalnya penghancuran terumbu oleh gelombang. Kedua dari pengendapan langsung secara kimiawi dari air laut yang telah kelewat jenuh akan CaCO3, sebagai jarumjarum aragonit. Dan ketiga dari pengendapan dengan bantuan ganggang hijau (chlorophycae) sebagai jarum-jarum aragonit. Lingkungan pembentukan batugamping ini yaitu diendapkan di daerah dangkal yang terlindung lagoon di belakang terumbu, penguapan yang kuat dan dengan bantuan ganggang. Biasanya kaya akan zat organis dan diacak acak oleh binatang, sehingga tidak memperlihatkan perlapisan. 3) Tipe gamping klastik Batuan ini masih dapat dibagi lagi menjadi, bioklastik, interclast ? fragmenter dan klastik non fragmenter. Berdasarkan besar butirnya batuan ini terbagi menjadi : Lebih besar dari 2 mm Jika terdiri dari cangkang cangkang / kerangka, disebut Cocquina, jika terdiri dari moluska dan fragmen koral. Jika lebih kecil dari 0,25 mm Sukar untuk membedakan partikel pertikel pembentuk, maka sering dipergunakan istilahpetrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM Page

40

seperti, micrograned atau microgranular. Jika sudah tidak dapat di identifikasi, maka istilah istilah yang biasa dipergunakan adalah kalkarenit terutama jika tekstur jelas menyerupai pasir, granular limestone, clastic limestone, dan fragmental limestone. 4) Tipe gamping kerangka Tipe gamping ini terdapat paling banyak dalam Tersier di Indonesia. Tipe ini sering membentuk terjal pada singkapan, masif tidak berlapis atau perlapisan buruk yang hanya kelihatan dari jauh. Komponen utama dari batuan ini adalah suatu kerangka yang utuh seperti dalam keadaan aslinya. Bentuk serta jaringan kerangka bergantung pada jenis organisme yang membentuknya. Endapan gamping kerangka diklasifikasi menurut unsur-unsur fauna atau flora yang bertanggung jawab atas pembentukannya. Terumbu (reef) misalnya didasarkan atas tipe organisme yang membentuk kerangka. Jika unsur-unsur flora atau fauna tak dapat diidentifikasikan secara positif pada tingkatan spesies, maka istilah-istilah umum seperti gamping alga koral (koral-ganggang) atau gamping kerangka moluska dapat digunakan. Pada umumnya ganggang merupakan penyekat pengikat atau mengisi dari kerangka organisme, sehingga merupakan suatu bangunan yang kukuh, yang tahan gelombang. Sering berupa kerak dan mempunyai struktur berlaminasi halus yang bergelombang.

Page

41

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

Komponen lainnya yang biasa terdapat ialah bioclast, ataupun fragmen-fragmen lainnya dapat ikut terikorporasi di dalamnya. Komponen yang penting seperti foraminifera terutama foram besar, moluska sering terdapat kadang-kadang merupakan kerangka tersendiri. d. Proses Pembentukan Batuan Karbonat. Terdapat tiga jenis proses pengubahan yang menyebabkan sedimen karbonat berubah menjadi batuan karbonat. Ketiga proses itu adalah: 1) 2) 3) Litifikasi sedimen karbonat Pengkristalan Kalsium Karbonat yang semua dalam Keadaan Membatu. Penggantian materi-materi lain oleh kalsium karbonat.

petrologi batuan sedimen RICO NUR ISLAM

6. Penamaan KlasifikasiPenamaan batuan sedimen klastik ditentukan terutama oleh ukuran butir dan bentuk butir serta tekstur. Selain itu juga dibantu dengan komposisi kimia dan struktur. Ukuran butir dalam batuan sedimen klastik bisa seragam bisa tidak seragam. Penamaa batuan sedimen non klastik lebih ditentukan oleh komposisi mineralnya atau kimianya.

Page

42