resume petro & altrasi

8
PRAYOGA WP 1301355 RESUME PETROLOGI PENGERTIAN Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas petrologi mempelajari tentang struktur, komposisi mineral, tekstur, cara terdapatnya, dan cara terbentuknya batuan. Di alam terdapat 4 jenis batuan, yaitu : batuan beku, batuan piroklastik, batuan sedimen, dan batuan Metamorf. Batuan benda padat entukan alam yang merupakan kumpulan/agregasi mineral-mineral baik sejenis maupun tidak sejenis dalam perbandingan tertentu. BATUAN BEKU Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma. Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Pembekuan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangat dipengaruhi oleh sifat magma sel. Tipe dan Sifat Magma Rangkuman Sifat-sifat Magma Tipe Magma Batuan Beku yang dihasilkan Komposisi Kimia Temperatur Viskosita s Kandungan Gas Basaltik Basalt 45-55 SiO 2 %, kandungan Fe, Mg, dan Ca tinggi, kandungan K, dan Na rendah. 1000 – 1200 o C Rendah Rendah Andesitik Andesit 55-65 SiO 2 %, kandungan Fe, Mg, Ca, Na, dan K 800 – 1000 o C Menengah Menengah

Upload: prayoga-wahyu-pratama

Post on 18-Dec-2015

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

f

TRANSCRIPT

PRAYOGA WP

PRAYOGA WP1301355

RESUMEPETROLOGI PENGERTIAN

Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas petrologi mempelajari tentang struktur, komposisi mineral, tekstur, cara terdapatnya, dan cara terbentuknya batuan. Di alam terdapat 4 jenis batuan, yaitu : batuan beku, batuan piroklastik, batuan sedimen, dan batuan Metamorf.Batuan benda padat entukan alam yang merupakan kumpulan/agregasi mineral-mineral baik sejenis maupun tidak sejenis dalam perbandingan tertentu. BATUAN BEKUBatuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma. Proses pembekuan tersebut merupakan proses perubahan fase dari cair menjadi padat. Pembekuan magma akan menghasilkan kristal-kristal mineral primer ataupun gelas. Proses pembekuan magma akan sangat berpengaruh terhadap tekstur dan struktur primer batuan sedangkan komposisi batuan sangat dipengaruhi oleh sifat magma sel.Tipe dan Sifat MagmaRangkuman Sifat-sifat Magma

Tipe MagmaBatuan Beku yang dihasilkanKomposisi KimiaTemperaturViskositasKandungan Gas

BasaltikBasalt45-55 SiO2%, kandungan Fe, Mg, dan Ca tinggi, kandungan K, dan Na rendah.1000 1200oCRendahRendah

AndesitikAndesit55-65 SiO2%, kandungan Fe, Mg, Ca, Na, dan K menengah.800 1000oCMenengahMenengah

RhyolitikRhyolit65-75 SiO2%, kandungan Fe, Mg, dan Ca rendah, kandungan K, dan Na tinggi.650 800oCTinggiTinggi

Bowen Reaction Series

Analisis Batuan Beku meliputi :1. Warna batuan2. Struktur batuana. Joint struktur, b. Masifc. Vesikuler,.d. Skoriaan e. Amigdaloidal

3. Tekstur batuan a. Kristalinitas (Holokristalin ,Hipokristalin, Holohialin) b. Granularitas (Fanerik ,Afanitik ,Porfiroafanitik,Feneroporfiritik)c. Bentuk Kristal (Euhedral, Subhedral,.Anhedral)d. Relasi (Equigranular,Inequigranular)4. Komposisi mineralPENAMAAN BATUAN BEKUMenurut Clan William, 1954sifat magmagenesakf.2/3 tf1/3 tf,kf,2/3tf1/3 tf , kf , 1/3 tf

asamvulkanikRiolitRiodasitDasit

plutonikGranitAdamelitGanodiorit

intermedietvulkanikTrachytTrachyandesitAndesit

plutonikSyenitMonzonitDiorit

BasavulkanikBasalt

plutonikGabro

UltrabasaplutonikPeridotit dan Dunit

BATUAN SEDIMENBatuan sedimen adalah batuan yang berasal dari material rombakan batuan yang sudah ada sebelumnya yang kemudian mengalami pengendapan dan pembatuan.Secara umum batuan Sedimen dibagi menjadi 2 yaitu :1. Batuan sedimen Klastik (Pasir, Lanau, Lempung, Breksi, Konglomerat)2. Batuan Sedimen non Klastik (karbonat, silica, organic)Analisa Batuan Sedimen Klastik meliputi :1. Warna batuan2. Ukuran butir (Menurut Skala Wentworth) 3. Angularitas (very angular, angular, subangular, subrounded, rounded, well rounded)4. Sortasi (baik, sedang, buruk)5. Kemas (tertutup, terbuka)6. Semen (silica, karbonat, oksida besi)7. Struktur (gradded bedding, cross bedding, laminasi, dll)Petrogenesa batuan sedimen Klastik :Batuan sedimen klastik terbentuk menurut sifat agen transportasinya. Disebut dengan lingkungan pengendapan. Secara umum lingkungan pengendapan dibagi menjadi tiga yaitu : terrestrial (sungai, meandering, danau), transisi (rawa, delta, barrier island), marine (shallow marine, slope, deep marine).Analisa batuan sedimen karbonatMenurut Dunham (1962)

BATUAN METAMORFAdalah batuan yang berubah dari batuan sebelumnya dikarenakan penambahan suhu dan tekanan.Meterorfisme dibagi menjadi 3 :1. Metamorfisme kontak : proses perubahan batuan yang dominan dipengaruhi oleh suhu2. Metamorfisme dinamik : perubahan batuan yang dominan dipengaruhi tekanan3. Metamorfisme regional : metamorfisme yang terjadi di area yang sangat luas dimana suhu dan tekanan sama- sama berpengaruh.Facies batuan metamorf meliputi : Facies greenschist, blueschist, ampibolit, granulit, dan eklogit.Analisa batuan metamorf 1. Tekstura. Teksatur sisa (Blastoporfiriktik, blastopseptik, blastofitik, blastopsamit, blastopelitik)b. Tekstur kristaloblastik (lepidoblastik, nematoblastik, granoblastik, porfiroblastik)2. Struktura. Foliasi : struktur yang menunjukan adanya penjajaran mineral (slaty cleavage, phyletic, schistose, gneissic)b. non foliasi : struktur yang tidak memperlihatkan adanya penjajaran mineral pipih. Tersusun dari agregasi mineral butiran. (hornfelsik, granulose, kataklastik, flaser, milonitik, phyllonitik)Penamaan batuan metamorf dilihat dari struktur dan komposisi mineral.

ALTERASI HIDROTERMALSistem hidotermal Sistem hidrotermal dapat didifinisikan sebagai sirkulasi fluida panas (50 sampai >500C), secara lateral dan vertikal pada temperatur dan tekanan yang bervarisasi, di bawah permukaan bumi (Pirajno, 1992). Sistem ini mengandung dua komponen utama, yaitu sumber panas dan sumber fluida. Sirkulasi fluida hidrotermal menyebabkan himpunan mineral pada batuan dinding menjadi tidak stabil, dan cenderung menyesuasikan kesetimbangan baru dengan membentuk himpunan mineral yang sesuai dengan kondisi yang baru, yang dikenal sebagai alterasi (ubahan) hidrotermal. Perubahan-perubahan tersebut akan tergantung pada karakter batuan dinding, karakter fluida (Eh, pH), kondisi tekanan maupun temperatur pada saat reaksi berlangsung (Guilbert dan Park, 1986), konsentrasi, serta lama aktivitas hidrotermal (Browne, 1991 dalam Corbett dan Leach, 1996). temperatur dan kimia fluida merupakan faktor yang paling berpengaruh pada proses ubahan hidrotermal (Corbett dan Leach, 1996).

Tipe- tipe Altrasi :

ProfilitikDicirikan oleh kehadiran klorit disertai dengan beberapa mineral epidot, ilit/serisit, kalsit, albit, dan anhidrit .Terbentuk pada temperatur 200-300C pada pH near-neutral, dengan salinitas yang beragam, umumnya pada daerah yang mempunyai permeabilitas rendah.

ArgilikPada tipe argilik terdapat dua kemungkinan himpunan mineral, yaitu muskovit-kaolinit-monmorilonit dan muskovit-klorit-monmorilonit. Himpunan mineral pada tipe argilik terbentuk pada temperatur 100-300C (Pirajno, 1992), fluida asam hingga neutral dan salinitas yang rendah.

Potasik

Tipe ini dicirikan oleh melimpahnya himpunan muskovit-biotit-alkali felspar-magnetit. Anhidrit sering hadir sebagai asesori, serta sejumlah kecil albit dan titanit (sphene) atau rutil kadang terbentuk.Ubahan potasik terbentuk pada daerah yang dekat batuan beku intrusif yang terkait, fluida yang panas (>300C), salinitas tinggi, dan dengan karakter magmatik yang kuat.

FilikTersusun oleh himpunan mineral kuarsa-serisit-pirit, yang umumnya tidak mengandung mineral-mineral lempung atau alkali felspar. Kadang mengandung sedikit anhidrit, klorit, kalsit, dan rutil. Terbentuk pada temperatur sedang sampai tinggi (sekitar 230-400C), fluida asam hingga neutral dengan salinitas yang beragam, pada zona yang permeabel dan pada batas dengan urat. Advanced Argillicdicirikan oleh kehadiran himpunan mineral pirofilit + diaspor andalusit kuarsa tourmalin enargit-luzonit (untuk temperatur tinggi, 250-350C), atau himpunan mineral kaolinit + alunit kalsedon kuarsa pirit (untuk temperatur rendah,