ojik petro ringkasan
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
IV. sintesa senyawa turunan Asetat1. Asam Asetat
Metode pembuatan
Oksidasi asetaldehid dalam fasa cair
Oksidasi hidrokarbon dalam fasa cair secara langsung atu
tidak langsung
Karbonilasi metanol
Reaksi Eksotermis Sangat eksotermikKatalis mangan, kobalt, dan tembaga
asetat (pada fase cair), air dan palladium (pada fase uap)
tembaga, kromium, vanadium, mangan asetat, kobalt
kobal iodida
Produk samping formaldehid, asam format, metil dan etil asetat, aseton, karbon dioksida
etil asetat, metil etil keton, metil vinilketon, asam format, asam propionat, asetil aseton, dan asetonil aseton.
Suhu 200 sampai 2500C 160 sampai 1800C 2000CTekanan antara 0,2 dan 1.106 Pa 4,5 sampai 5,5.106 Pa, dan 2
sampai 4.106Pa untuk nafta.3,5 .106 pa
Konversi 45% 30-50%Yield 92 % 80%
2. Asetaldehid Proses produksi Dehidrogenasi atau
oksidasi parsial dari etanol pada fasa uap
Hidrasi fasa liquid dari asetilen
Oksidasi dari hidrokarbon jenuh
Oksidasi fasa liquid dari etilen
Tahapan proses Oksidasi dari Etanol, Dehidrogenasi Etanol
Tahap tunggal dengan penggunaan oksigen, dengan recycle dari reaktan yang tidak terkonversi dan Dua tahap dengan penggunaan
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
udara, tanpa recycleKatalis katalis silver dan katalis
coppermercuric complex
Suhu 375 – 5500C260 – 2900C
70 – 900C 3700C dan 4500C 80 – 900C
Tekanan 0.2 x 106 Pa absolut 0.7 x 106 Pa absolut 0.2 – 5 x 106 Pa absKonversi 45 – 50% 50 – 60%Yield 94 – 96 % mol 95% molProduk samping asam asetat, asam format,
etil asetat, metan dan karbon.
Reactor Vertical Titanium Pemisahan Distilasi Distilasi Quenching Flashing, distilasi
3. Asetat AnhidratProses produksi Asam asetat Acetone Dan Asam
AsetatOksidasi Acetaldehyde Thermal Decomposition
Ethylidene DiacetateTahapan proses Pyrolisis asam asetat
menjadi ketene dan The action of the ketene obtained on the acetic acid.
Pyrolysis acetone, Produksi asetat anhydride, Recovery unconverted asam, Pemisahan dan pemurnian.
Hidrolisis asetat anhydride, Oksidasi asetat anhydride dengan asam peracetic, Dekomposisi peroxide dengan air.
Katalis organic pospat. (trietyl, tricesyl, dimetilamonium, pyridium,pospat)
copper dan cobalt acetales
mercuri acetate dan sulfat
Temperature Konversi 1 (700-800 C )
Konversi 2 (30-40∘C )
700-800∘C 45-60
∘C 60 – 85 ° C
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
Tekanan Konversi 1 (10-20kpa)Konversi 2 (7-20kpa)
1 atm 0.1- 0.4x106
pa absolute 1 atm
Konversi 85-90 % 85-90 % 70 – 80 %
V. sintesa etylen dan propilen oksida1. Etilen Glikol
Metode pembuatan
Proses Hidrolisis Clorodin
Proses Hidrogenolisis
Asetoxylasi etilen
Single Step dari etilen
Sintesa gas dan catalis rodium carbonil
Hidrogenasi butyl oxida
Proses Hidrasi etilen oxide
Umpan Etilen + as.hiploros + sodium bicarbonat
HCHO + CO + H2O
H2C = CH2 + 2CH3COOH + ½ O2
H2C = CH2
+ H2O + ½ O2
2CO + 3H2
2n – C4H9OH + 2CO + ½ O2
Etilen oxide + air
Katalis tellium & bromine atau manganese acetate dan potassium iodide.
thallic ions, copper iodide palladium nitrat
Palladium dan coopper chromite
Tanpa katalis
Tekanan 140 – 340 x 106 Pa
6 x 106
Pa dan 3x106Pa
1,5x106 Pa
Suhu 125 –130o
C70oC dan 200oC
1500C
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
2. Etilen Oksida Proses oksidasi langsung Proses Oksidasi Tidak
LangsungShell Proses Scientific Design Proses
ReaksiMelalui reaksi pembakaran Melalui reaksi pembakaran Tidak melalui reaksi
pembakaran
Katalis Menggunakan Ag Menggunakan Ag Tidak menggunakan katalis
Bahan baku
Menggunakan oksigen murni Menggunakan udara Menggunakan Cl2 dan Ca(OH)2
Hasil samping
Asetaldehid Asetaldehid 1,2 etilen diklorida
Kondisi operasi
Tekanan :1,2.106 Pa abs
Suhu : 250-270 oC
Tekanan : 0,85-1,2.106 Pa abs
Suhu : 200-315 oC
Temperatur dan tekanan tidak diperhitungkan
Peralatan Utama
Sintesis : 1 reaktor tubular
Recovery : 1 absorber
Sintesis : 2 reaktor tubular
Recovery : 2 absorber
Yield 65% 60-65% 80%
3. Propilen OksidaProses produksi
Proses propilen klorihidrin
Proses Elektrokimia
Proses oksidasi langsung
Proses oksidasi menggunakan campuran peroksida
Mekanisme aksi dari campuran
Teknik pengerjaan menggunakan hidrokarbon
Teknik pengerjaan dengan parasit dan hidrogen Oksidasi isobutan
menjadi t-butyl Epoksidasi dari
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
hydroperoxide dan t-butyl alcohol
propilen peroksida
Bahan baku
Propylene
Water
Chlorin
Propilen
Klorohidrin
Propilen dan asetaldehid
Hiperoksida dan peracid
hidhydroperoksida dan alkohol
Propilen dan hidroperoksida
Propilen
Peracetic acid
tekanan 2,7.106 Pa 3-3,5.106 Pa 3-4.106 Pa 2,5.106Pa
suhu 400C 1100C 110-1300C 80-1000C 50-800C
konversi 99% 10% 35% Propilen=15% hidroperoksida=90-95%
97-98%
yield 96% 10-15% 94% 90-92%
kemurnian 99,9%
katalis Asam hipoclorous
Asam hipoclorous
Dengan katalis
Tanpa Katalis Larutan molybdenum naphthenat
Katalis asam
Molar selectivity
92% 85-95%
rasio 1 ; 2
Resident Time
7 jam 2.5 jam 2-3 jam
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
VI. sintesa Alkohol, fenol dan keton
1. Etanol Proses pembuatan Sintesa Etanol dengan hidrasi
tidak langsung pada EtilenSintesa etanol dengan hidrasi langsung pada etilen
Produksi etanol tanpa proses hidrasi
Pemisahan esterifikasi atau hidrolisis distilasi Distilasi
Bahan baku Etilen Etilen Etanol 95%
Temperature 80 oC 300 oC
Tekanan antara 1,3 dan 1,5x106 Pa absolute 7x106 Pa absolute 12 Kpa
Katalis asam fosfpor
2. Isopropanol
Perbedaan ProsesEsterifikasi propilen & HIdrolisis
Hidrasi Katalitik Langsung
Kondisi Operasi Pada Tekanan berkisar 2 dan 3.106 Pa abs
Proses ICI ( Tekanan 25.106 Pa abs)Proses Veba (Tekanan 4.106 Pa abs)Proses Texaco(Tekanan 6 dan 10.106 Pa abs)
Katalis Asam Sulfat Basa Tungsten dan Silica, Asam Pospat, dan ion asam
Tahapan proses Terdiri dari dua tahapan Terdiri dari satu tahapan
Konversi propilen Konversi yang dihasilkan dalam fasa gas
Sebagian proses dioperasikan diluar dari fasa gas dan fasa
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
cair.
Reaksi - Berlangsung dengan reaksi Eksotermis
3. Butanol Proses pembuatan
Kondensasi aldehid Hidroformilasi propilen Fermentasi aceton butanol
Reaksi Aldolisasi,dehidrasi,hidrogenasi
reaksi katalis kompleks antara kobalt dan olefin
Hidrolisis yang enzimatic
Katalis Nickel chromium Kobalt/rhodium
Bahan baku acetaldehyde Aldehyde Clostridium acetobutylicum
Kondisi operasi Suhu 180oCTekanan 0,2x10 6 Pa
Suhuantara 110 dan 180oCTekanan antara 20-35x10 6 Pa
Suhu sekitar 34oC pH berkisar antara 6,5 dan 5
Yield 85% 88% 42%
4. Fenol Metode proses Sulfonasi Benzen Kloronasi Benzen Oksikloronasi Benzene Metoda
Cumene (iso-propyl
benzene)Proses Hooker /
RaschingProses Gulf
Tahapan proses sulfonasi benzene yang diikuti dengan desulfonasi dengan kaustik soda
benzen diklorinasi dengan katalis. chlorobenzene dihidrolisa dengan kaustik soda untuk
pemanasan air dan asam klorida sebagai campuran untuk umpan, purifikasi
Netralisasi fasa yang mengandung karbon. Evaporasi fasa cair sebagai umpan. Hidrolisis fasa gas
cumene dioksidasi untuk membentuk cumene hydroperoxide
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
membentuk sodium phenate. Sodium phenate yang tidak murni direaksikan dengan hydrochloric acid untuk melepaskan fenol dari garam sodium.
monoklorobenzen, hidrolisis, purifikasi fenol
dengan mereaksikan steam dan clorobenzen. Pemanasan clorobenzen. pemurnian fenol.
yang akan menghasilkan fenol dan aseton
Katalis ferri-khlorida (Fecl3)
tembaga dan besi nitric acid
Temperature 400°C 450o-500oC 135oC 130°CTekanan 11,000 psi ( 2.56
kPa)Antara 1 dan 1.2 x 106 Pa absolute
5. Aseton
A. Dehidrogenasi isopropanol
liquid phase
Suhu 150 C dan tekanan atmosfer. Katalis raney nickel
Yield dan selektifitas sangat tinggi (98,5 molar %)
vapor phase
Suhu antara 350 dan 400 C dan tekanan 0,2.106 Pa abs
Katalis zirkonium oksida
B. Oksidasi isopropanol (shell process)
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
oksidasi propilen ke akrolein. Konversi di fasa uap dengan katalis tembaga oksida
hidrasi sulfuric simultan propilene ke isopropanol
katalis magnesium oksida dan seng
fasa cair antara 70 dan 160 C 1.106 Pa abs
hidrogen peroksida memproduksi di alkohol allyl katalis tungsten oksida
C. Oksida langsung propilene (hoeschst/ proses wacker)
Dalam prinsipnya, teknik oksidasi ini dilakukan dalam medium Palladium chloride dan Copper chloride.
propilene dioksidasi antara 90 dan 120 C di tekanan rendah (antara 0,9 dan 1,2.106 Pa abs
konversi olefin 95 % dan yield molar antara 85 dan 88 %
6. Etil Metil Keton
Untuk menghasilkan etil metil keton dapat dilakukan dengan cara oksidasi 2-butanol atau dehidrogenasi 2-butanol dengan
menggunakan katalis berbasis tembaga, seng atau perunggu.
Ini merupakan reaksinya:
CH3CH(OH)CH2CH3 CH3C(O)CH2CH3 + H2
Selain itu proses lain yang telah diperiksa tapi belum digunakan adalah oksidasi wacker 2-butena dan oksidasi isobutilbenzene.
A. Dehidrogenasi 2-butanol
Reaksi :
CH3CH(OH)CH2CH3 CH3C(O)CH2CH3 + H2
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
Pada fase liquid (proses IFP) suhu yang digunakan sekitar 150 oC, menggunakan nikel sebagai katalis nya. Yieldnya sekitar
98%. Sedangkan pada fasa uap (standard Oil Process) suhunya sekitar 400oC pada 0,2 106 tekanan absolut. Katalis yang digunakan zinc
oksida dan yield mencapai 95%
B. Oksidasi butanol sekunder
Alkohol sekunder dioksidasi menjadi keton. Tidak ada reaksi lebih lanjut yang terjadi seperti pada oksidasi alkohol primer.
Oksidasi katalitik gugus OH pada 2-butanol menjadi 2-butanon dengan TiO2-Al2O3 dan H2O2 sebagai oksidatornya
menghasilkan 2-butanon sebanyak 32.90-45,30 %. Oksidasi butanol sekunder menjadi butanon atau etil metal keton dan hydrogen
peroksida dikembangkan dengan proses shell untuk menghsilkan gliserin.
C. Oksidasi langsung dari n-butene dengan proses wacker/Hoechst
Dengan palladium atau tembaga klorida pada suhu 110oC dan tekanan 1,2 106 pa absolute menghasilkan yield 85-88%
1. Vinil AcetatMetode pembuatan Vinyl acetate dari Acetylene dan Acetic
acid dengan proses liquid phaseVinyl acetate dari Acetylene dan Acetic
acid dengan proses vapour phase
Katalis asam sulfat berlebih Zinc asetatTahapan proses Persiapan Bahan Baku, Tahap reaksi,
Tahap Pemisahan, Pemurnian Bahan BakuAsam asetat diuapkan di dalam alat penguap, direaksikan dengan gas asetilen, pemanasan umpan, pemurnian dengan distilasi
Bahan baku oleum, acetic acid dan mercuric oxide Asetilen dan asam asetatPemisahan Distilasi Distilasi
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
2. Vinil Klorida Proses pembuatan
Penambahan asam hidroklorida pada asetilen
Oksikhlorinasi etilen Penambahan khlorin pada etilen
kombinasi antara asetilen & etilen
Bahan Baku As. Klorida dan asetilen Etilen dan As Klorida Etylen diklorida dari hasil reaksi antara klorine dan etylene
Minyak mentah, Asetilen/etilen dan klorine
Katalis merkuri klorida Tanpa katalis Ferry Klorida Ferry Klorida
Temperature antara 100 oC dan 170 oC 300 dan 3500C 120 sampai 1700C.Tekanan 0,3.106 Pa absolute 0.1dan 0.3.106Pa absolute 1.5.106Pa absolute
3. Akrilat Metode Proses
Esterifikasi Asam Akrilik
Hidrolisis Dan Esterifikasi Chynohidrin
Reaksi Reppe Proses Rohm dan Haas
Proses BASF Hidrolisis Akrilonitril
Produk awal Asam akrilik Cyanohidrin dan alkohol
Asetilan dan Ni(CO)4
Asetilen Acetilen Akrilonintrl
Katalis. Soda kaustik (NaOH)
alkalin (NaOH dan dietilamin)
- CO2 Nikel dan tembaga bromide / klorida dan asam akrialat
-
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
Suhu 50-800C dan
pemurnian 110-1200C
55 dan 65oC dan esterifikasi 150o C
25 dan 75oC 30 – 50o C 150 dan 290o C 145oC dan 155o C
Tekanan. 20 -100 kPa, pemurnian
40 -120 kPa
Tekanan atmospherc
tekanan atmosferik
tekanan atmosferik
3 – 20.106 Pa absolute tekanan atmospheric
4. Asam AkrilikProses pembuatan Oksidasi Aclorlein Dengan
KatalisOksidasi Carbonisasi
Etilen
Katalis molybdenum-vanadium oksida Pd2+ /Cu2+.
Temperature 2500C 140°C
Tekanan 1 atm 75 atm
5. Asam Adipat
Proses Oksidasi
SikloheksanaAsam Nitrat Udara Dihidrogenasi
Pengoksidasian sikloheksanol
Suhu 145oc- 175 oc 60-80 OC 70-80oC 150oC 150oC
Tekanan 0,8 x 106 Pa 0,7x106 Pa 0,3 x 106 Pa 0,3 x 106 Pa
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
Katalis
Garam kobalt dengan konversi 4-6%
ammonium metavanadat & Cu
Copper asetat dan Mangan
Nikel Katalis Vanadium & Cu
Yield 92-96% 92-96% 85-90%
6. Akrilonitril Metode pembuatan Proses sohio Proses PCUK / Distiller
Tahapan proses Pereaksian, pendinginan produk, produk recovery, pemurnian akrilonitril
Pereaksian, pendinginan, pemisahan, pemurnian
Reactor Fluidized Bed Fixed bedTemperature reaksi antara 150 dan 200 oC 220 oCTekanan reaksi 0,15 dan 0,3. 106 Pa absolute 0,3. 106 Pa absolute
7. HEKSA METIL DIAMIN
Hidrogenasi AdiponitrilProses Dengan 1.6 Heksanadiol
Sebagai Intermediate
Katalis nikel
Temperatur 41-180C 150C
Tekanan 5000-30.106 Pa abs 3.3.106Pa absolute
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
8. KAPROLAKTAM
Hydroxylamine
Processed to
Oxime (HPO
Process)
Allied Chemical
Phenol Process
SNIA Viscosa
Memproses
Untuk
Memproduksi
Caprolactam
Dari Toluene
Dutch
Statemines
Process
Toyo Rayon
Photonitrosation
Katalispalladium dan
karbon
palladium dan
karbonpalladium kobalt Pt-Rh
Temperatur 150-400oC 250-375°C 35-180oC 145-165oC120oC
Tekanan 300-450 psig 300-450psig 0.8-1.5. 106 Pa abs 3-10 atm 1-2 atm
Bahan Bakusikloheksanon dan
hidroksilamin sulfat
sikloheksanon dan
fenoltoluene sikloheksan
sikloheksan,
amoniak
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
1. Anhidra maleatProses
pembuatanProses Halcon Oksidasi n-butana Oxidation n-butenes
Katalis pentoksida vanadium dan oksida molibdenum
phosporus, vanadium, dan besi
campuran molybdenum, vanadium, dan oksida phosporus
Temperature 350 dan 400o C antara 360 dan 440 o c,Tekanan 0,1 dan 0,2.106 PaKonversi 95 %
2. Anhidra FtalatProses pembuatan BASF Proses Sherwin-Williams Proses
Bahan baku O-Xylene Naftalene
Tipe reactor Multi reactor Bed reactor
Suhu reactor 3800C 340-3850C
Yield 99,5% < dari BASF Proses
Katalis campuran dari vanadium dan titanium oksida yang bersifat inert
vandium oksida pada silika gel.
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
3. Asam tereftalatBahan baku p-xylene o-xylene toluene Batu bara
Proses pembuatan Oksidasi nitrat dari p–xylene
Proses Witten
Proses Amoco
Henkel 1 Proses Henkel 2
Proses PRP
Proses Mitsubishi
Oxidative cracking
Katalis Asam sulfat
Asam p-toluat sulfonat
Kobalt & Mg-Asetat
Garam kadmium Kobalt & Zn Oksida
Zn Oksida
NaBr / Co Asetat
Suhu ( oC ) 165 140-170 175-230 400 400-430 130-160
200 260-400
Tekanan ( x 106 Pa ) 1 0,4-0,6 1,5-3 2 1,5-3 5,5 2 4-10Yield ( % molar ) 90 87 95 95 - 97 90 34
4. Totylene DiisocyanateMetode proses Metode sintesis konvensional Karbonilasi dinitrotoluen Katalis katalis hidrogen dengan presence Raney nickel katalis palladium-on-charcoa dengan
presence ferric chloride and pyridine
Tahapan proses Nitrasi toluene menjadi dinitro toluenes .Reduksi dinitrotoluene menjadi tolylenediamine . Posgenasi diamine menjadi tolylenediisocyanate
dilakukan carbonilasi dengan penggunaan katalis langsung dengan perlakukan pada suhu tinggi.
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
5. Difenilmetan Diisocyanate
- Sintesis poliamine
1. Hydrocloride acid, aniline, dan air dicampurkan, kemudian membentuk aniline hydrocloride
2. Formaldehid dan aniline hydrochloride direaksikan kemudian dilakukan pemanasan awal.
3. Setelah direaksikan, maka dilakukan tahap digester
4. Produk dinetralisasi dengan NaOH. Setelah direaksikan dengan NaoH dihasilkan polyamines, anilin (10%), dan air (5%)
- Fosgenasi poliamine
1. Fhosgen dihasilkan dari reaksi Cl + CO2
2. Konsentrasi Klorobenzen 20 % berat, suhunya dijaga dibawah 10 0C
3. Kedua reaksi ini dicampur karena mudah bereaksi kemudan dikirim secara seri dari reaktor 3 fhosgenasi
4. Dari monoklorobenzen,kelebihan fhosgen dan asam hidroklorik sebanyak 80% dipindahkan keatas dari reaktor fhosgenasi
kemudian direcycle
5. Cairan mengalir dari reaktor terakhir kemudian dikirim kekolom distilasi dan dikompres
6. Selanjutnya, praksinasi dengan distilasi (20-25 tray)berdasarkan stripnya akan menghasilkan monoklorobenzen bersama asam
yang tidak diinginkan
7. Setelah fhosgen dipindahkan secara dekomposisi adsorpsi dengan air membentuk CO2 dan HCL
6. Polieter – Polyol
Tahapan proses :
1. Gliserin (biasanya inisiator) dan caustik (katalis) dimasukkan ke dalam reaktor yang kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 120-140 oC dengan nitrogen atmosphere.
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)
2. Propylen Oksida dimasukkan ke dalam reaktor dengan aliran yang berbeda pada tekanan sekitar 350 kPa.
3. Steam ditransformasikan dengan sirkulasi air pada doubel shell selama 12 jam dan reaksi berjalan terus sampai sempurna sekitar 1
jam lagi.. selektivitas antara glyserin dan propylen adalah 92 % glyserin dan 94 % propilen
4. Kemudian aliran dibersihkan (dicuci/di purify-kan) dengan agitasi, jacketed reaktor selama beberapa detik dan nitrogen, serta
menjaga vakum tinggi (6–7 kPa)
5. Sejumlah produk yang akan mencuci polyol juga dimasukkan, termasuk arang aktif yang akan memutihkannya dan tanah liat asam
untuk menetralkan caustik soda.
6. Produk dikumpulkan dalam sebuah tanki, nitrogen dijaga pada suhu 75 C. Kemudian di filtrasi, dan dihasilkanlah polyether-polyol.
Ringkasan petrokimia (Yozie anugrah)