tugas persentasi kimia farmasi 2 analisis obat dalam kasus overdosis (word 2003)

8
TUGAS PERSENTASI KIMIA FARMASI 2 ANALISIS OBAT DALAM KASUS OVERDOSIS KELOMPOK 5 DISUSUN OLEH : M.EFORYANDI 066107701 ROBI DARUS 066107003 FERDINA MAULANA 066107060 NOFMAN ANUGERAH SZ 066107074 DANI ADI PRABOWO 066107048 HENRY MARULITUA 066107037 PATONAH 066106045 WULAN PUSPITA SARI 066106003 PROGRAM STUDY FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PAKUAN

Upload: deta-meila-putri

Post on 28-Dec-2015

47 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KImia Farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Persentasi Kimia Farmasi 2 Analisis Obat Dalam Kasus Overdosis (Word 2003)

TUGAS PERSENTASI KIMIA FARMASI 2

ANALISIS OBAT DALAM KASUS OVERDOSIS

KELOMPOK 5

DISUSUN OLEH :

M.EFORYANDI 066107701

ROBI DARUS 066107003

FERDINA MAULANA 066107060

NOFMAN ANUGERAH SZ 066107074

DANI ADI PRABOWO 066107048

HENRY MARULITUA 066107037

PATONAH 066106045

WULAN PUSPITA SARI 066106003

PROGRAM STUDY FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2010

Page 2: Tugas Persentasi Kimia Farmasi 2 Analisis Obat Dalam Kasus Overdosis (Word 2003)

ANALISIS OBAT DALAM KASUS OVERDOSIS

Overdosis (disingkat OD) atau kelebihan dosis adalah gejala terjadinya keracunan akibat

obat yang melebihi dosis yang bisa diterima oleh tubuh.

GEJALA KLINIS OVERDOSIS :

1. Penurunan kesadaran.

2. Frekuensi pernapasan kurang dari 12 kali per menit.

3. Pupil miosis

4. Adanya riwayat pemakaian obat-obat terlarang

CONTOH KASUS OVERDOSIS

A. OVERDOSIS ALKOHOL

Mengkonsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan overdosis dan menyebabkan

komplikasi serius.

Contoh beberapa obat bila dikonsumsi bersama alkohol sangat berbahaya dan

mematikan:

• Narkotika (Darvocet, kodein, opium, turunan kodein, dan heroin)

• Obat anti-kejang (Phenobarbital)

• Obat penenang (ganja, barbiturat, dan obat penenang

Gejala dasar overdosis alkohol adalah sebagai berikut:

• Ketidaksadaran

• Refleks Rendah

• Kebingungan

Page 3: Tugas Persentasi Kimia Farmasi 2 Analisis Obat Dalam Kasus Overdosis (Word 2003)

• Pandangan kabur

• Kejang

• Muntah

• Kesulitan dalam percakapan

• Napas tidak beraturan

B. OVERDOSIS BENZODIAZEPIN

Efek overdosis benzodiazepin :

• lemahnya kesadaran secara cepat

• Koma yang mendalam

• curah dan irama jantung tetap normal pada saat hipertensi berat

• Pada overdosis akut selama pemulihannya dapat terjadi insomnia, yang dapat

berkembang menjadi withdrawal syndrome (gangguan mental akibat penghentian

penggunaan zat psikoaktif), dapat pula diikuti dengan kejang yang hebat, ini dapat

terjadi pada pengkonsumsi yang sebelumnya menjadi pemakai kronik.

Penanganan secara umum :

• Monitoring pernaafasan dan tekanan darah

• Di paksa muntah (selama 1 jam) bila pasien tetap sadar

• Mempertahankan keluar masuknya udara

Page 4: Tugas Persentasi Kimia Farmasi 2 Analisis Obat Dalam Kasus Overdosis (Word 2003)

ANALISIS PADA KASUS OVERDOSIS

Jaringan yang paling penting untuk dianalisa adalah darah.

1. Kadar obat dalam darah yang berefek pada individu/ seseorang.

2. Sebuah obat dapat terdeteksi dalam urin/ cairan empedu, dapat berefek kepada

individu pada suatu waktu, tetapi tidak dapat dikatakan bahwa berefek pada orang

lain, pada waktu yang sama jika tidak ditemukan dalam darah.

3.  Pengumpulan bahan untuk analisa toksikologi :

1.  Pada makhluk hidup :

a. darah

b. urin

2.  Pada mayat yang tidak diotopsi :

a. darah

b. vitreus

c. urine

3.   Pada seluruh kasus otopsi :

a. darah

b. vitreus

c. urin

d. empedu

4.  Jika kematian dipercaya disebabkan oleh overdosis  obat, pada lambung akan

ditemukan sisa-sisa obat.

Page 5: Tugas Persentasi Kimia Farmasi 2 Analisis Obat Dalam Kasus Overdosis (Word 2003)

5. Bila badan mayat sudah membusuk lanjut, diambil cairan pembusukan, setiap

jaringan minimal diambil 50 gr :

a. jaringan otot

b. hati

c. ginjal

6. Tingkatan dari obat pada otot lebih akurat merefleksikan keadaan darah daripada

hati/ ginjal.

7.  Pada beberapa kasus, bisa digunakan jaringan tubuh yang lain. Misalnya pada

kasus keracunan arsen, jika kasus keracunan sudah kronik bisa diperiksa dari

rambut.

METODE ANALISIS OVERDOSIS

1. CHROMATOGRAFI,

Metode analasis ini didasarkan atas beberapa bahan berbentuk cairan terpisah pada 

sebuah piringan (biasanya sebuah gelas film dengan sebuah silica) dengan menggunakan

kerja seperti kapiler.

Bahan biasanya terdistribusi pada fase gerak dari cairan.

Setelah cairan bergerak, piringan bergerak dari tempatnya dan mengering.

Beberapa buah bahan kimia semprot kemudian digunakan untuk menggabungkan

bahan bahan yang terpisah.

Bahan-bahan yang diidentifikasi dibandingkan dengan standar.

2. IMUNOASSAI,

Metode ini menggunakan prinsip obat diberikan pada seekor hewan, maka akan

menimbulkan antibody buat hewan itu. Metode ini adalah metode skrining obat yang

paling populer dan terbaru.

Page 6: Tugas Persentasi Kimia Farmasi 2 Analisis Obat Dalam Kasus Overdosis (Word 2003)

3. GAS CHROMATOGRAFI (GC),

Dengan Gas Chromatografi, bisa dilakukan analisis beberapa bahan kimia yang berbeda

secara simultan :

GC sangat sensitif dan akurasinya tepat. Bisa mendeteksi obat-obat yang terkandung

dalam darah dalam ng/ml.

GC memisahkan sampel (campuran bahan) menjadi komponen yang terpisah ketika

ada dalam status volatil.

Sampel dalam bentuk cairan, mengalami vaporasi kemudian dibawa oleh udara yang

bergerak dengan media solid berlapis cairan film yang tipis.

Sampel terpisah menjadi beberapa konstituen berdasarkan atas perbedaan afinitas

dari bahan-bahan.

Sampel akan terpisah menjadi masing-masing komponen.

Detektor akan menghasilkan rekaman secara tertulis/gambar dari hubungan antara

bahan-bahan.

Waktu retensi adalah waktu ketika waktu ketika bahan diinjeksi sampai

menimbulkan hasil (bahan yang spesifik)

4. CHROMATOGRAFI CAIR TEKANAN TINGGI (HPLC)

Berbeda dengan GC, pada HPLC sampel berada pada cairan pada saat dianalisis

Sampel cairan itu dibawa dengan mobile liquid phase over a stationary lizuid phase

(cairan berikatan dengan partikel silica).

Pemisahan dari suatu komponen hampir selalu karena interaksi dari konstituen dari 

contoh dengan stationary phase sama seperti faktor lainnya seperti partition

coefficients.

Identifikasi dari HPLC terutama berdasarkan dari waktu retensi dari obat tersebut.

Sejak HPLC digunakan pada temperatur normal, sehingga lebih berguna untuk

menganalisa obat-obat yang tidak stabil dan akan hancur pada tes yang temperaturnya

tinggi seperti GC.

Lagi, seperti GC, test ini tidak 100 % spesifik.

Page 7: Tugas Persentasi Kimia Farmasi 2 Analisis Obat Dalam Kasus Overdosis (Word 2003)

Keuntungan utama dari penggunaan GC dan HPLC dari pada metode immunoassay

karena keduanya dapat melihat obat tersebut dalam satu kali analisa.

5. CHROMATOGRAFI GAS-MASS SPECTROMETRI (GC-MS)

Metode analisis yang 100 % spesifik

Terdiri dari gas chromatograf yang dipisahkan oleh obat dan mass spectrometer.

Berat molekuler obat, atom-atom mass unit, dan bisa mengkarakteristik fragmen

molekuler.