tugas perkembangan hewan

11
TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN KELAINAN PERKEMBANGAN “AUTISME” TAOFI KUSSANI G1A 010 009 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS MATARAM 2015

Upload: mada-la-ophie

Post on 09-Dec-2015

2 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas Kuliah Anatomi Hewan

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

KELAINAN PERKEMBANGAN

“AUTISME”

TAOFI KUSSANI

G1A 010 009

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2015

Page 2: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Autis merupakan kelainan perilaku dimana penderita hanya tertarik pada aktivitas

mentalnya sendiri (seperti melamun atau berkhayal). Gejala ini umumnya mulai terlihat ketika

anak berumur tiga tahun.

Gangguan autis pada anak-anak memperlihatkan ketidakmampuan anak tersebut untuk

berhubungan dengan orang lain atau bersikap acuh terhadap orang lain yang mencoba

berkomunikasi dengannya. Mereka seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri, bermain sendiri,

dan tidak mau berkumpul dengan orang lain. Namun, anak autis biasanya memiliki kelebihan

atau keahlian tertentu, seperti pintar menggambar, berhitung atau matematika, musik, dan lain-

lain.

Penyebab autis sejauh ini belum diketahui dengan pasti, namun diduga kuat berkaitan

dengan faktor keturunan, khususnya hubungan antara ibu dan janin selama masa kehamilan.

Terapi yang tepat untuk anak autis sangat bersifat individual. Untuk itu dibutuhkan seorang yang

ahli dalam terapi autis untuk mengenali dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh sang anak

agar dapat tumbuh berkembang secara baik. Salah satu terapi yang digunakan adalah dengan

meningkatkan kemampuan untuk berbagi (sharing) sehingga dapat mendorong mereka untuk

lebih berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut buku Diagnosis and Statistical Manual of Mental Disorders-Fourth Edition

(DSM-2. IV), gangguan autis dapat ditandai dengan tiga gejala utama, yaitu gangguan interaksi

sosial, gangguan komunikasi, dan gangguan perilaku. Gangguan perilaku dapat berupa

kurangnya interaksi sosial, penghindaran kontak mata, serta kesulitan dalam bahasa.

2. Rumusan Masalah

a. Apa arti Autis ?

b. Apa penyebab dari penyakit Autis ?

c. Apa cirri – cirri penderita penyakit Autis ?

d. Bagaimana cara menyembuhkan penyakit Autis ?

Page 3: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Autis

Menurut Ginanjar (2001), autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks

yang disebabkan oleh adanya kerusakan pada otak, sehingga mengakibatkan gangguan

pada perkembangan komunikasi, perilaku, kemampuan sosialisasi, sensoris, dan belajar.

Biasanya, gejala sudah mulai tampak pada anak berusia di bawah 3 tahun.

Sedangkan menurut Widyawati (1997), gangguan autistik atau autisme juga sering

disebut autisme infantil. Gangguan ini merupakan salah satu dari kelompok gangguan

perkembangan pervasif yang paling dikenal dan mempunyai ciri khas : Adanya gangguan

yang menetap pada interaksi sosial, komunikasi yang menyimpang, dan pola tingkah laku

yang terbatas serta stereotip.

Chaplin menyebutkan : “Autisme merupakan cara berpikir yang dikendalikan oleh

kebutuhan personal atau oleh diri sendiri, menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan

harapan sendiri, dan menolak realitas, keasyikan ekstrem dengan pikiran dan fantasi

sendiri”.

Istilah autisme juga dikemukakan oleh Dr Leo Kanner pada 1943. Ada banyak

definisi yang diungkapkan para ahli.

Pakar lain mengatakan: “Autisme adalah ketidaknormalan perkembangan yang

sampai sekarang tidak ada penyembuhannya dan gangguannya tidak hanya

mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar dan berfungsi di dunia luar tetapi juga

kemampuannya untuk mengadakan hubungan dengan anggota keluarganya.”

Kata “autis” berasal dari bahasa yunani yaitu “auto” yang berarti sendiri, yang

ditujukan pada seseorang yang menunjukkan gejala “hidup dalam dunianya sendiri”.

Pada umumnya penderita autisme mengacuhkan suara, penglihatan, maupun kejadian

yang melibatkan mereka. Jika ada reaksi, biasanya reaksi ini tidak sesuai dengan situasi,

atau masalah tidak ada reaksi sama sekali.

Jadi yang dimaksud dengan “autis” adalah gangguan perkembangan pervasif pada

anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif,

bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial.

Page 4: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

B. Tentang Autis

Autisme merupakan suatu kata atau istilah yang mungkin untuk sebagian orang

masih merupakan suatu tanda. Namun, untuk sebagian orang yang lainnya, terutama para

orang tua yang mempunyai anak penyandang autisme, kata itu sudah tidak asing lagi.

Para profesional yang mendalami bidang perkembangan anak telah lama

mengadakan penelitian tentang autisme, psikopatologi, cara pencegahan, dan

penanggulangannya, serta kelanjutan perkembangan anak dengan autisme di kemudian

hari.

Autisme juga merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis

gangguan perkembangan pervasif pada anak yang mangakibatkan keterlambatan pada

bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial. Kondisi seperti itu

tentu akan sangat mempengaruhi perkembangan anak, baik fisik maupun mental. Apabila

tidak dilakukan intervensi secara dini dengan tata laksana yang tepat, perkembangan yang

optimal pada anak tersebut sulit diharapkan. Mereka akan semakin terisolir dari dunia

luar dan hidup dalam dunianya sendiri dengan berbagai gangguan mental serta perilaku

yang semakin mengganggu. Tentu semakin banyak pula dampak negatif yang akan

terjadi.

1) Karakteristik Autis

Autisme bisa terdeteksi pada anak berumur paling sedikit 1 tahun.

Autisme lebih banyak menyerang anak laki-laki dibandingkan anak perempuan.

Gejala Autis Infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian

anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir.

Gejala-gejala yang umumnya dilakukan pada anak-anak penderita autis

ialah :

a. Lamban dalam menguasai bahasa sehari-hari.

b. Hanya bisa mengulang-ulang beberapa kata.

c. Mata tidak jernih.

d. Asyik dengan dunianya sendiri.

2) Penyebab Autisme

Beberapa ahli menyebutkan autis disebabkan multifaktorial. Beberapa

peneliti mengungkapkan terdapat gangguan biokimia. Ahli lain berpendapat

Page 5: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

bahwa autis disebabkan gangguan psikiatri (jiwa). Namun ada pula ahli yang

berpendapat bahwa autis disebabkan kombinasi makanan yang salah atau

lingkungan yang terkontaminasi zat-zat beracun yang mengakibatkan kerusakan

pada usus besar, yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik

termasuk autis. Beberapa teori yang didasarkan oleh beberapa penelitian ilmiah

telah dikemukakan untuk mencari penyebab dan proses terjadinya autis.

Peneliti dari Inggris, Andrew Wakefield, dan Bernard Rimland dari

Amerika, mengadakan penelitian mengenai hubungan antara vaksinasi, terutama

MMR (Meals, Mumps, Rubella)  dan autisme.

Namun beberapa ahli juga melakukan penelitian dan menyatakan bahwa

bibit autis telah ada jauh hari sebelum bayi dilahirkan, bahkan sebelum

dilakukan vaksinasi kelainan ini dikonfirmasikan dalam hasil pengamatan

beberapa keluarga melalui gen autisme. Patricia Rodier, ahli embrio dari

Amerika menyatakan bahwa korelasi antara autis dan cacat lahir yang

disebabkan oleh Thalidomide menyimpulkan bahwa kerusakan jaringan otak

dapat terjadi paling awal 20 hari pada saat pembentukan janin. Peneliti lainnya,

Minshe, menemukan bahwa pada anak yang terkena autis, bagian otak yang

mengendalikan pusat memori dan emosi menjadi lebih kecil dibandingkan pada

anak normal.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa gangguan perkembangan otak telah

terjadi pada semester ketiga saat kehamilan, atau pada saat kelahiran bayi. Karin

Nelson, ahli neorology Amerika mengadakan penyelidikan terhadap protein

otak dari contoh darah bayi yang baru lahir. Empat sampel protein dari bayi

normal mempunyai kadar protein yang kecil, tetapi empat sampel berikutnya

mempunyai kadar protein tinggi, yang kemudian ditemukan bahwa bayi dengan

kadar protein tinggi ini berkembang menjadi autis dan keterbelakangan mental.

Perdebatan yang terjadi akhir-akhir ini berkisar pada kemungkinan

penyebab autis yang disebabkan oleh vaksinasi anak. Penyebab Autisme sampai

sekarang belum dapat ditemukan dengan pasti. Ada pendapat yang mengatakan,

bahwa terlalu banyak vaksin Hepatitis B bisa mengakibatkan anak mengidap

Page 6: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

penyakit autisme. Hal ini dikarenakan vaksin ini mengandung zat pengawet

Thimerosal.

3) Terapi Autisme

Beberapa jenis terapi bersifat tradisional dan telah teruji dari waktu ke

waktu, sementara terapi lainnya mungkin baru saja muncul. Tidak seperti

gangguan perkembangan lainnya, tidak banyak petunjuk treatment yang telah

dipublikasikan apalagi prosedur yang standar dalam menangani autisme.

Treatment yang komprehensif umumnya meliputi; Terapi Wicara (Speech

Therapy), Okupasi Terapi (Occupational Therapy) dan Applied Behavior

Analisis (ABA) untuk mengubah serta memodifikasi perilaku.

Selain itu masih banyak terapi yang dapat dilakukan untuk penderita autisme

diantaranya, yaitu :

a. Spesifikasi Diet

b. Perbaikan Neurotransmitter 

c. Dukungan Orangtua

d. Psikoterapi, dll.

Bagaimanapun juga para ahli sependapat bahwa terapi harus dimulai sejak

awal dan harus diarahkan pada hambatan maupun keterlambatan yang secara

umum dimiliki oleh setiap anak autis, misalnya; komunikasi dan persoalan-

persolan perilaku.

Page 7: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

BAB III

KESIMPULAN

Adapun kesimpulannya antara lain :

Gejala-gejala yang umumnya dilakukan pada anak-anak penderita autis, yaitu :    

a. Lamban dalam menguasai bahasa sehari-hari.

b. Hanya bisa mengulang-ulang beberapa kata.

c. Mata tidak jernih.

d. Asyik dengan dunianya sendiri.

Autisme merupakan istilah nama bagi anak yang mengalami gangguan perkembangan

pervasif yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang

kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi, dan interaksi sosial.

Autisme lebih banyak menyerang anak laki-laki daripada perempuan.

Autisme bisa terdeteksi pada anak berumur paling sedikit 1 tahun, namun gejala-gejala

autisme timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun yang disebut dengan Gejala Autis

Infantil. Tetapi pada sebagian anak, gejala-gejala itu sudah ada sejak lahir.

Bagi anak yang menderita gangguan autis, terapi sangat diperlukan untuk membantu mengurangi

gangguan serta hambatan autisme pada anak dan meningkatkan fungsionalitas anak

Page 8: TUGAS PERKEMBANGAN HEWAN

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Widodo Judarwanto, S.pA., 2009, Autis dan Gangguan Sejenisnya, Oleh: Indonesian

Children.

Ferizal Masra, 2007, Autisme: Gangguan Perkembangan Anak, Jakarta:

[email protected].

Ginanjar,S. Adriana, 2001, Kiat Aplikatif Membimbing Anak Autis; Jakarta, Yayasan Mandiga.

Huzaemah, 2010, Kenali Autisme Sejak Dini, Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Koeswara, 1991, Teori-Teori Kepribadian, Bandung: PT Eresco.

Majalah Nirmala, bulan Juni 2001, Anaku Terbebas dari Autisme; Jakarta.

Maurice, Catherin, 1996, Behavioural Intervention For Young Children With Autism, A Manual

For and Professional; Carlisle Publising; Texas.

Prof.  H.M. Hembing Wijayakusuma, 2004, Psikoterapi untuk Anak Autisma, Jakarta: Pustaka

Populer Obor.

Widyawati, Ika, 1997, Simposium Sehari Autisme: Gangguan Perkembangan pada Anak;

Yayasan Autis Indonesia; Jakarta.

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas.