tugas pengelolaan hutan berbasis masyarakat (hutan rakyat)
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
1/8
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring dengan bertambahnya jumtah penduduk, khususnya di Pulau Jawa,
tuntutan terhadap manfaat sumberdaya hutan (SDH) semakin meningkat.
Peningkatan mi terjadi akibat kenaikan permintaan terhadap komoditas pertanian,
kayu perkakas, kayu bakar, lapangan pekerjaan, pemukiman, bahan baku industri,
dan jasa lingkungan hidup. Pengelolaan SDH bagaimanapun tidak hanya
ditujukan bagi terpenuhinya kebutuhan produk kehutanan yang berupa kayu.
asih sangat banyak manfaat lain yang tetap harus dijaga keberlanjutannya.
!erbagal upaya yang ditujukan bagi tetap berlangsungnya keberadaan manfaat
dan fungsi hutan terus dilakukan oleh berbagal pihak, balk pemerintah maupun
masyarakat pada umumnya.
Sebagaimana dikemukakan oleh banyak pakar, saudara"saudara kita yang
hidup di daerah pedesaan telah #ukup lama memiliki tradisi mengelola lahan milik
mereka sebagai hutan. mi tidak hanya terjadi di luar pulau Jawa, sebagaimana
yang telah kita dengar selama mi. Pengelolaan hutan rakyat sangat $ayak untuk
dioptimalkan
$ Disampaikan dalam Dialog Stakeholder %egiatan &ehabilitasi 'ahan %ritis
!erbasis
Pemberdayaan asyarakat Pedesaan di %abupaen Ciamis
%epala 'oka tbang *"lutan onsoon +iamis
-
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
2/8
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Hutan Rakyat
enurut %ehutanan, berdasarkan kepemilikannya hutan dibedakan
menjadi hutan negara dan hutan milik. Hutan negara adalah kawasan hutan dan
hutan yang tumbuh diatas lahan yang tidak dibebani oleh hak milik, sedangkan
hutan milik adalah hutan yang tumbuh diatas lahan yang dibebani oleh hak milik
yang biasa disebut hutan rakyat. Hutan rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas
lahan milik rakyat, baik petani se#ara perseorangan, maupun bersama"sama atau
badan hukum. se#ara perseorangan, maupun bersama"sama atau badan hukum.
enurut Hardjosoediro (*/-), hutan rakyat adalah hutan yang ada di wilayah
$ndonesia yang tidak berada di atas lahan yang dikuasai oleh pemerintab, jadi
merupakan hutan yang dimiliki oleh rakyat.
Definisi lain dikemukan 0lrasyid (*1) dalam Sumedi (2-*2), yang
menyatakan bahwa hutan rakyat pada dasarnya adalah hutan yang dibangun pada
lahan milik atau gabungan dan lahan milik yang ditanami pohon"pohonan yang
pembinaan dan pengelolaannya dilakukan oleh pemiliknya atau badan hukum
seperti koperasi dengan berpedoman pada ketentuan ketentuan yang telah
digariskan oleh pemerintah. Dilanjutkan 3urwanto dan Prakoso (*1) dalam
Sumedi (2-*2), definisi hutan rakyat adalah penghijauan suatu daerah untuk
dibentuk sebagai hutan, yang oleh karena wilayah, peruntukan serta
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
3/8
pengelolaannya ada pada rakyat. Hutan rakyat dapat juga diartikan sebagai hutan
yang dimiliki oleh rakyat, baik se#ara perseorangan, kelompok, maupun suatu
badan hukum atau koperasi. Hutan rakyat merupakan hutan buatan, bukan hutan
alam, dan terletak di luar kawasan hutan negara, luasnya minimal 4 Ha dan
terletak di kompleks atau satu lokasi (0nonimus, 1985) dalam Sumedi (2-*2).
Hutan rakyat tersusun atas jenis"jenis 5egetasi yang sangat ber5ariasi,
namun demikian dominasi dan setiap jenis akan menentukan pola hutan rakyat
yang ada. !erdasarkan jenis yang mendominasi ruang tumbuh, maka hutan rakyat
dapat diklasifikasikiin menjadi pola yaitu6
a. Pola tanarnan pangan 7 hutan rakyat ml didominasi oleh jenis tanaman
pangan.
b. Pola sil5opastur 7 hutan rakyat mi didominasi oleh jenis tanaman yang
dapat menghasilkan makanan ternak8hijauan makanan ternak.
#. Pola kayu bakar 7 hutan rakyat mi didominasi oleh jenis pohon"pohonan
yang kayunya menghasilkan energi.
d. Pola hortikultura7 hutan rakyat ml didominasi olehjenis tanarnan buah"
buahan.
e. Pola perdagangan8industri 7 hutan rakyat ini didominasi oleh jenis tanaman
perdagangan.
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
4/8
f. Pola kayu"kayuan 7 hutan rakyat ini didominasi olehjenis kayu"kayuan
yang bisa menghasilkan bahan bangunan8kayu perkakas.
B. Tujuan Hutan Rakyat
Pembuatan hutan rakyat dimaksudkan untuk merehabilitasi dan
meningkatkan produkti5itas lahan, serta kelestarian sumberdaya alam agar dapat
memberi manfaat yang sebesar"besarnya kepada pemiliknya, sehingga
kesejahteraan hidupnya meningkat. 9ujuan pembangunan hutan rakyat adalah6
a. eningkatkan pendapatan masyarakat tani di pedesaan terutama petani di
daerah kritis.
b. emanfaatkan se#ara optimal dan lestari lahan yang tidak produktif untuk
usaha tani tanaman pangan.
#. eningkatkan produksi kayu bakar untuk mengatasi kekurangan energi dan
kekurangan kayu perkakas.
d. membantu penganekaragarnan hash pertanian yang diperlukan masyarakat.
e. emperbaiki tata air dan $ingkungan, khususnya pada lahan milik rakyat yang
berada di kawasan perlindungan di daerah"daerah hulu suatu D0S.
0dapun sasaran tokasi pembangunan hutan rakyat (0nonimus, */: dalam
Sumedi, 2-*2) adalah6
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
5/8
a. 0real kritis dengan keadaan lapangan berjurang dan bertebing dengan
kelerengan $ebih dan 50%.
b. 0real kritis yang diterlantarkan atau tidak digarap lagi sebagal lahan pertanian
tanaman semusim.
#. 0real kritis yang karena pertimbangan khusus, seperti untuk perlindungan
mata air dan bangunan pengairan perlu dijadikan areal tertutup dengan
tanaman tahunan.
d. 'ahan milik rakyat yang karena pertimbangan ekonomi $ebih menguntungkan
bila dijadikan hutan rakyat daripada untuk tanaman semusim.
C. Manajemen Hutan Rakyat
Pada umumnya hutan rakyat tidak berwujud suatu kawasan hutan yang
murni dan kompak, melainkan berdiri bersama"sama dengan penggunaan lahan
yang lain, seperti tanaman pertanian, tanamari perkebunan, rumput pakan temak
atau dengan tanaman pangan lainnya yang biasanya disebut sebagai pola
agroforestry. enurut ;andeli (*/4) dalam Sumedi (2-*2). 0groforestry adalah
suatu sistem pertanaman yang merupakan kegiatan kehutanan, pertanian dan atau
perikanan, ke arah usaha tani terpadu sehingga ter#apai optimalisasi penggunaan
lahan. 0#hil dalam Satjapradja (*/*) mengatakan bahwa 0groforestry
merupakan bentuk usaha tani dalam rangka pengelolaan hutan serbaguna yang
menyelaraskan antara kepentingan produksi dengan kepentingan pelestarian,
berupa pengusahaan se#ara bersama atau berurutan jenis"jenis tanaman pertanian.
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
6/8
bentuk lapangan penggembalaan, jenis tanaman kehutanan pada suatu lahan
Pola penanaman agroforestry pada umumnya tidak homogen, tidak
seumur, dan terdiri atas berhagai ma#am tanaman yang mempunyai dua strata atau
'ebih. Pola ini memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat desa
karena dapat dijadikan sumber pendapatan tambahan serta dapat menjamin
terjadinya kontinuitas produksi sepanjang masa luas lahan yag ada. Di samping itu
pola agroforestry memiliki berbagai ma#am fungsi yang tidak ternilai (intangible
benefit). seperti fungsi keindahan. ;ungsi keindahan. fungsi perlindungan, fungsi
keseimbangan lingkungan hidup, pendidikan non formal bagi anak"anak dan
berbagai fungsi sosial lainnya (Sumitro, dalam Djuwadi **).
ntuk merumuskan metode pengaturan hasih hutan rakyat maka akan
diuraikan #iri"#iri hutan rakyat sebagai berikut6
a. Pengelolaan hutan rakyat berorientasi pada kawasan yang sempit dengan
lebih menekankan pada pengelolaan pohon per pohon, sehingga setiap
indi5idu pohon mendapat perhatian yang khusus.
b. Penebangan pohan ditakukan apabila pohon telah men#apai umur tertentu
dan ukuran fisik yang #ukup besar, sehingga sudah siap diserap oleh pasar
kayu setempat. Pada hutan rakyat umur masak tebang kurang diperhatikan,
seperti pada hutan negara akan tetapi lebih menekankan pada umur tebang
rata"rata pohon yang akan ditebang.
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
7/8
#. Dalam penebangan hutan rakyat tidak dilakukan pengukuran diameter dan
tinggi pohon serta tidak dilakukan perhitungan 5oiume pohon atau tegakan
yang diusahakan untuk mengetahui besamya produksi kayu yang
dihasilkan.
D. Pemasaran Hasil Hutan Rakyat
Sumitro (*/4), mengemukakan bahwa tujuan akhir dari pemasaran hasil
hutan rukyat adalah untuk memperoleh efisiensi pasar dengan #ara
memperpendek rantai pasar sehingga harga akan menjadi lebih baik terutama di
tingkai petani. ntuk sampai ke tangan konsumen, suatu barang dapat dipasarkan
baik se#ara langsung maupun se#ara tidak langsung. Se#ara langsung, apabila
barang yang dipasarkan tidak melalui saluran tata niaga. Jadi tidak ada lembaga
lain yang terlibat ke#uali produsen awal dan konsumen akhir.
Se#ara tidak langsung, tapi apabila diantara produsen dan konsumen ada
rantai pemasaran yang disebut saluran tata niaga (Dress$er. *1- %ottler, */)
dalam Sumedi (2-*2). enurut Dressier (*1-), kehadiran pedagang perantara
seiring diperlukan. karena selain membantu menyederhanakan pelaksanaan fungsi
pemasaran yang seharusnya dibebankan kepada produsen juga memperlan#ar arus
komoditas. 3amun sering t#rjadi, Justru kehadiran pedagang perantara merupakan
kendala bagi lan#arnya arus barang, jika saluran tata niaga sudah sedemikian
panjang, sehingga mengakibatkan tidak efisien dan tidak adil dalam pembagian
keuntungan profil margin (%eynes, *11) dalam Sumedi (2-*2).
-
8/18/2019 Tugas Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat (Hutan Rakyat)
8/8
III. PEMBAHASAN
0. %esimpulan