tugas pengamatan tum-bang anak di puskesmas sumowono

Upload: dahlia-amareta

Post on 18-Jul-2015

98 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

TUGAS PENGAMATAN TUM-BANG ANAK di PUSKESMAS SUMOWONOKELOMPOK I

LOGO

DATA PENGAMATAN PADA BAYI BARU LAHIR (15 BAYI)

Pengamatan ini dilakukan pada bayi baru lahir di wilayah Puskesmas Sumowono, Kabupaten Semarang, yang lahir tahun 2011. Bayi yang diamati berasal dari keluarga miskin dan tidak miskin, kriteria miskin ditetapkan sesuai kriteria setempat, artinya tidak selalu mempunyai kartu Jamkesmas.

Pengambilan data sekunder yang pada bayi baru lahir meliputi berat badan yang diukur menggunakan timbangan bayi, panjang badan menggunakan alat infantometer, dan skor APGAR.

APGAR Lima hal yang menjadi parameter penilaian kondisi bayi baru lahir, diberikan skor 0-2meliputi: Activity (aktivitas), Pulse (Nadi), Grimace (mimik/respons refleks), Appearance (tampilan kasat mata), Respiration (pernafasan) (Skor yang diberikan antara 0-10)

PENILAIAN APGARTanda APGAR Denyut jantung Pernapasan 2 Normal (diatas 100x/menit) Normal tanpa usaha bernafas yang berlebih, menangis kuat Menarik diri, batuk oleh karena rangsangan 1 Dibawah 100x./per menit Pelan, tidak teratur, menangis lemah. 0 Tidak ada Tidak bernafas

Respon/reflek mimik

Perub. Mimik wajah hanya ketika dirangsang.

Tidak ada respon terhadap rangsangan

Aktivitas Fisik

Aktif, pergerakan spontan

Lengan dan kaki menekuk dengan sedikit pergerakan.

Tidak ada gerakan sama sekali

Tampilan (warna kulit)

Warna kulit rata di Warna kulit seluruh tubuh normal tangan dan kaki pucat

Warna pucat kebiruan di seluruh tubuh.

DATA BAYI BARU LAHIR Di wilayah kerja Puskesmas SumowonoNO NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 TANGGAL LAHIR By Ny Zumrotun 26-Jan By Ny Maria 3-Feb By Ny Puji 17-Feb By Ny Wati 17-Feb By Ny Siti 27-Jun By Ny Sri 25-Jul By Ny Rofi`ah 11-Jul By Ny Tari 23 Agt BY Ny Ana 3-Sep By Ny Wiwarti 17-Jul BY Ny Lestari 27-Sep By Ny Kuswati 5-Nov By Ny Siti Khasanah 22 Nop By Ny Wanti 9 Okt BY Ny Taslimah 20-Nov ORANG TUA Hisabani Asy`ari Hari Hadi Kusyanto Toyib Nizam Wisnu Tono Randono Darmadi Hasni Amat Saroni Jumono Iswanto GAKIN/NON Gakin Non Gakin Gakin Gakin Non Gakin Gakin Gakin Non Gakin Gakin Gakin Gakin Gakin Non Gakin Gakin Non Gakin BB PB LIKA SKOR (KG) (cm) (cm) APGA 3.1 49 34.1 R 8 2.9 48 34 9 3.1 50 34.1 10 2.8 47.1 33.4 8 3.2 51 34.2 10 2.9 49 34 10 2.9 48.2 34 9 3.1 50.2 35 10 3.1 49 33.9 10 3.1 49 34 9 3.2 49.3 34.2 10 3.1 50 34.1 10 2.9 48 33.8 9 3.1 48.2 34.3 10 3.1 49 34 10

SIMPULAN Dari hasil pengamatan terhadap 10 bayi gakin diketahui: Rerata berat badan berat badan bayi 3.04 kg. Rerata panjang badan bayi 48,88 cm. Rerata lingkar kepala bayi 34,01 cm Rerata Skor APGAR bayi adalah 9,4 Dari hasil pengamatan terhadap 5 bayi non gakin diketahui: Rerata berat badan berat badan bayi 3.04 kg. Rerata panjang badan bayi 49,24 cm. Rerata lingkar kepala bayi 34,2 cm Rerata Skor APGAR bayi adalah 9,6

Dari hasil pengamatan terhadap 15 bayi baru lahir diketahui: a. Rerata berat badan bayi 3.04 kg. b. Rerata panjang badan bayi 49 cm. c. Rerata Skor APGAR bayi adalah 9 Apabila dilakukan analisis menggunakan KMS maka seluruh bayi berada pada pita warna hijau baik BB, PB, maupun LIKAnya.

PENGAMATAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1 TAHUN Balita yang diamati 2 orang dari keluarga mampu dan tidak mampu.

Perkembangan pada anak usia 1 tahun dilihat 4 parameter perkembangan yang digunakan Frankenburg dkk (1981) melalui DDST (Denver Developmental Screening Test) meliputi: motorik kasar, motorik halus, sosial dan bahasa (Soetjiningsih, 1994) Panduan pengamatan menggunakan Buku Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita oleh DEPKES RI tahun 1994 Dilihat pula pemenuhan kebutuhan dasar anak (asahasih-asuh)

KEBUTUHAN DASAR ANAK Kebutuhan fisik-biomedis (ASUH) pangan/gizi perawatan kesehatan dasar: imunisasi pemberian ASI, penimbangan yang teratur, pengobatan pemukiman yang layak - kebersihan perseorangan, sanitasi lingkungan, pakaian rekreasi, kesegaran jasmani

Kebutuhan emosi/kasih sayang (ASIH) Kasih sayang dari orang tua akan menciptakan ikatan yang erat dankepercayaan dasar untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental, atau psikososial

Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH) Stimulasi mental mengembangkan perkembangan kecerdasan, kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral-etika, produktivitas dan sebagainya. Anak yang mendapat ASUH, ASIH, dan ASAH yang memadai akan mengalami tumbuh kembang yang optimal sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya.

Pengamatan perkembangan pada balita dari keluarga Mampu

Nama Umur BB TB LIKA LILA

: : : : : :

Afif Abdul Ghofar 12 bulan 9.6 kg 72 cm 45.5 cm 14 cm

Nama Orang tua : Bp. Sarno (42 th), Ibu Nuryati (38th) Pekerjaan : Petani dan pedagang

RIWAYAT ASAH-ASIH-ASUH Asuh Gizi : ASI tidak diberikan secara eksklusif, mulai diberikan makan pada usia 3 bulan, sampai sekarang tidak mengalami kesulitan saat makan. Perawatan kesehatan dasar: imunisasi diberikan lengkap, penimbangan dilakukan teratur setiap bulan ke posyandu, akses pengobatan pada bidan desa ketika anak mengalami sakit. Mempunyai rumah/pemukiman yang layak sanitasi lingkungan baik, PHBS cukup. AsihTerlihat ibunya sangat peduli, meskipun nada suaranya terdengar keras , Saat wawancara beberapa kali ibunya mencium anaknya.

Asahanak sudah dilatih untuk bersosialisasi, misalnya dengan bersalaman kepada orang yang baru ditemui, sering juga diajak melaksanakan sholat., ibunya selalu mengajak anaknya bernyanyi.

Pengamatan perkembangan pada balita dari keluarga kurang Mampu

Nama Umur BB TB LIKA LILA

: : : : : :

Faza Dzulfikri Fahmi 12 bulan 9.4 kg 75 cm 47 cm 14 cm

Nama Orang tua : Bp. Isfahri (29 th), Siti Kholifah ( 27 th) Pekerjaan : tukang batu

RIWAYAT ASAH-ASIH-ASUH Asuh Gizi : ASI tidak diberikan secara eksklusif, mulai diberikan makan pada usia 1 bulan, sampai sekarang sering mengalami kesulitan saat makan Perawatan kesehatan dasar: imunisasi diberikan lengkap, penimbangan dilakukan teratur setiap bulan ke posyandu, akses pengobatan pada bidan desa ketika anak mengalami sakit. Rumah yang kurang layak, dinding rumah dari papan, lantai dari tanah sanitasi lingkungan kurang baik, kandang jadi satu dengan rumah induk, akses air bersih kurang, PHBS cukup.

AsihTerlihat ibunya sangat peduli, ketika anaknya merengek dan menangis saat diukur BB dan TB-nya dengan sabar ibu balita membujuk anaknya untuk tidak menangis lagi. Beberapa kali ibunya memberi pelukan sebagai ungkapan memberi rasa aman.

AsahAnak sudah dilatih untuk bersosialisasi dengan orang lain, misalnya dengan bersalaman kepada orang yang baru ditemui atau kepada anak seusianya, anak sering diajak ke masjid, sehingga sering ber-takbir.

PENGAMATAN PERKEMBANGANN o 1. Perkembangan Jenis kemampuan

(KPSP-Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)An. Afif An. Faza

Anak mulai mencari ketika Sosialisasi & ibunya bersembunyi kemudian kemandirian muncul secara berulang-ulang Anak sudah bisa mencengkeram dengan kuat menggunakan telapak tangannya. Hal ini dilihat dengan memberikan pencil pada tangannya kemudian oleh pengamat diambil perlahan-lahan ternyata sulit diambil (pencil yang dipegang ingin digunakan untuk mencoret dinding) Sudah bisa berdiri selama 30 detik dengan berpegangan pada kursi atau meja Motorik halus

v v

v v

2.

3.

Motorik kasar

v

v

LanjutN o 4. Perkembangan Anak sudah bisa mengucapkan dua suku kata, ma-mak, ma-em Dapat berdiri sendiri tanpa bantuan, dari posisi jongkok Mulai bisa membedakan antara ibunya dengan orang yang belum dikenalnya, tapi anak tidak merasa malu-malu bertemu dengan orang yang belum dikenalnya (pada pengamat) Anak sudah bisa menjimpit atau memungut benda kecil menggunakan ibu jari dan jari telunjuk/jari tengahnya Jenis kemampuan Bicara & bahasa Motorik kasar Sosialisasi & kemandirian An. Afif An. Faza

v v

v v

5. 6.

v

v

7.

Motorik halus

v

v

Lanjut.N o 8. 9. Perkembangan Jenis kemampuan An. Afif An. Faza

Anak sudah bisa duduk sendiri Motorik kasar tanpa bantuan Anak mulai mengikuti/ meniru kata-kata yang didengarnya.mamak, bapak, teh, maem, mbah, apa.dsb Anak sudah bisa memukulkan satu benda terhadap benda lain sehingga timbul bunyi/suara tanpa dibantu. Bisa bertepuk tangan dan melambaikan tangan, ketika disuruh Bicara & bahsa

v v

v v

10

Motorik halus

v

v

Hasil Pengamatan Secara garis besar pada kedua anak tersebut perkembangannya tidak menunjukkan perbedaan berarti. An. Afif dan Faza masing2 dengan jumlah jawaban Ya sebanyak 10 pada Kuesioner Pra Skrining Perkembangan artinya perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangannya Perbedaan yang teramati ; - Motori Kasar, Anak Afif sudah bisa berdiri sendiri dari posisi jongkok tanpa pegangan, sedangkan anak Faza berdiri dengan berpegangan pada kursi. - Motorik halus ; An. Afif ketika memegang pencil ingin segera digunakan untuk mencoret, An. Faza hanya dipegangi saja. - Segi bahasa/komunikasi : penguasaan kosakata Afif lebih banyak daripada Faza. - Sosial dan kemandirian : An Afif tidak menunjukkan ketakutan atau lebih PD ketika bertemu dengan orang yang belum dikenal sedangkan An. Faza terlihat takut pada orang yang belum dikenal.

Perbedaan pemenuhan kebutuhan dasar anak: Segi asuh, asih, asuh, yang diterima kedua anak hampir sama, perbedaannya hanya pada segi asah dimana ibu An. Afif lebih aktif memberikan stimulasi sehingga pada perkembangan emosi-sosialnya an. Afif lebih baik Kondisi lingkungan fisik yang kurang baik pada An. Faza sehingga mempengaruhi tumbuh kembang anak

PEMBAHASAN Tumbuh kembang anak dipengaruhi o/ faktor bawaan dan lingkungan (Soetjiningsih, 1998) Lingkungan yg baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedang yang kurang baik akan menghambatnya. Hal ini dapat dilihat dari adanya perbedaan motorik halus dan kasar, segi bahasa maupun sosial / kemandirian dari perbandingan 2 anak balita yang berasal dari ekonomi / lingkungan yang berbeda.

Sejalan dengan Soetjiningsih, maka Wachs (2000) menyatakan bahwa tumbuh kembang anak juga dipengaruhi o/ faktor perawatan (nutrisi yang baik) dan pola pengasuhan yang baik (tersedianya lingk. kondusif secara psikologis bagi anak) shg dpt berfungsi sebagai stimulasi yang memacu optimalisasi perkembangan anak.

SIMPULAN Ada perbedaan kualitas perkembangan antara anak dari keluarga mampu dan kurang mampu, dari segi motorik kasar, halus, komunikasi, maupun sosialnya, namun sebenarnya perkembangan anak akan tepat dan optimal sesuai tahapan usianya apabila stimulasi yang diberikan tepat. Sebenarnya masing-masing anak mempunyai tahapan perkembangan yang berbeda dengan anak lain, namun apabila diamati seharusnya perkembangan itu sesuai dengan tahapan usianya.

SARAN Upaya meningkatkan pkembangan anak: meningkatkan status kesh & pkembangan otak dengan memberi pengalaman lgsng mll indera, interaksi melalui sentuhan, pelukan, senyuman, nyanyian, mdengarkan, menanggapi ocehan anak mengajak bicara dgn lembut & mberikan rasa aman sehingga dapat mengoptimalkan aspek aspek perkembangan seorang anak.(Hasil penelitian yang dilakukan The Reiner Foundation dalam Jalal (2002))

DAFTAR PUSTAKA DEPKES RI. 1994. Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita. Jakarta: Soetjiningsih. 1998. Tumbuh Kembang Anak. Cetakan ke 2. Jakarta: EGC. Wachs, 2000. Necessary but not sufficient: The Respective Roles of Single and Multiple Influences on Individual Development. Washington DC: American Psychological Assosiation. Jalal, Fasli. 2002. Pendidikan, Input Tumbuh Kembang Anak. www.sahabatnestle.co.id/HOMEV2/main/TKSK/TKSKndnp.asp?id=955 Milis Sehat, Skor APGAR. Kania Nia, M.Kes, S.PA,dr. 2006. Stimulasi tumbuh kembang untuk mencapai tumbang optimal. Makalah