tum bang re maja

82
TUMBUH KEMBANG REMAJA DAN PERMASALAHANNYA DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

Upload: nadiartha91

Post on 04-Dec-2015

235 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

sjsjsjs

TRANSCRIPT

TUMBUH KEMBANG REMAJADAN

PERMASALAHANNYA

DINAS KESEHATAN PROVINSI BALI

RUANG LINGKUP BAHASAN TUMBUH KEMBANG REMAJA

Perkembangan fisik remaja Perkembangan jiwa Remaja Gizi Remaja dan Masalahnya

Perkembangan Fisik Remaja

Tujuan Meningkatkan pengetahuan peserta latih

tentang perubahan fisik memasuki usia remaja Meningkatkan keterampilan peserta latih untuk

memberikan penjelasan tentang perubahan fisik memasuki usia remaja kepada teman sebaya.

Perkembangan Jiwa Remaja

TujuanMeningkatkan pengetahuan peserta latih untuk

mengenal perkembangan jiwa pada usia remajaMeningkatkan keterampilan peserta latih untuk

dapat menyampaikan perkembangan jiwa remaja kepada teman sebaya.

Gizi Remaja dan Masalahnya

Tujuan: Meningkatkan pengetahuan peserta latih

terhadap kebutuhan dan kecukupan zat gizi remaja

Meningkatkan keterampilan peserta latih untuk memberikan pengetahuan gizi dalam menanggulangi masalah gizi remaja

Ciri-ciri fisik remaja (1)

Pertumbuhan fisik yang pesat. Pertumbuhan alat genetalia remaja

perempuan dan laki-laki berbeda Anak perempuan mulai tumbuh pesat pada

usia 10 -12 tahun Sedang laki-laki, mulai tumbuh pesat pada

usia 12-14 tahun

PERKEMBANGAN FISIK PADA REMAJA

REMAJA LAKI – LAKI

REMAJA PEREMPUAN

Perubahan Fisik Remaja Laki-Laki

PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA LAKI-LAKI

Tubuh bertambah berat dan tinggiTulang wajah tambah panjang dan

besarPundak dan dada tambah besar dan

bidangTumbuh rambut halus di pubis, kaki,

tangan, dada, ketiak, wajah

PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA LAKI-LAKI

Keringat bertambah banyak → Bau BadanKulit dan rambut berminyak sehingga

menimbulkan jerawatTumbuh jakunSuara berubah menjadi beratPenis dan Testis membesarMimpi basah (MB)

MIMPI BASAH

Perubahan Fisik Remaja Perempuan

PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA PEREMPUAN

Tubuh bertambah berat dan tinggi

Tumbuh rambut di daerah pubis dan ketiak

Kulit dan rambut mulai berminyak sehingga menimbulkan masalah jerawat

Keringat bertambah banyak → Bau Badan

PERUBAHAN FISIK PADA REMAJA PEREMPUAN

Tulang wajah mulai memanjang dan besarPayudara membesarPinggul melebarPantat berkembang lebih besarIndung telur berkembang Vagina mulai mengeluarkan cairanMenstruasi

CIRI FISIK?

Ciri-ciri fisik remaja (1)

Pertumbuhan fisik yang pesat. Pertumbuhan alat genetalia remaja

perempuan dan laki-laki berbeda Anak perempuan mulai tumbuh pesat pada

usia 10 -12 tahun Sedang laki-laki, mulai tumbuh pesat pada

usia 12-14 tahun

Apa yang perlu diketahui tentang organ reproduksi ?

Ciri-ciri fisik remaja (2)

Pertumbuhan fisik anak perempuan dan laki-laki tidak sejalan dengan perkembangan emosionalnya.

Pertumbuhan tinggi remaja dipengaruhi 3 faktor, yaitu:

• genetik (faktor keturunan), • gizi dan• variasi individu

Organ Reproduksi Perempuan

• Ovarium (Indung Telur)• Tuba Fallopii (saluran telur)• Fimbrae (Umbai-umbai)• Uterus (rahim)• Cervix (leher rahim)• Vagina (liang kemaluan)• Klitoris (kelentit)• Labia (bibir kemaluan)

Alat reproduksi perempuan

Menstruasi

• proses peluruhan lapisan dalam (endometrium) rahim yang banyak mengandung pembuluh darah melalui vagina karena tidak ada kehamilan.– akibat menjalani haid setiap bulan : maka sering terjadi

anemia gizi besi (AGB)• Keluhan :

– Kram/sakit selama menstruasi, disebut : dismenorrhoea • Penanganan :

– Olahraga, yoga, kompres hangat di perut– Apabila tidak berkurang, maka dapat dipakai obat-obatan

SIKLUS MENTRUASI

Organ Reproduksi Laki-laki

• Testis (buah pelir)• Skrotum• Vas deferens (saluran sperma)• Prostat, vesikula seminalis dan beberapa kelenjar lainnya• Penis

Perkembangan Jiwa Remaja

Perkembangan Jiwa Remaja

Ruang LingkupPerkembangan Jiwa Remaja

1. Psikososial2. Emosi3. Kecerdasan

KARAKTERISTIK PSIKOSOSIAL REMAJA

1. Remaja Awal (10 -14 Th.)2. Remaja Pertengahan (15 – 16 Th.)3. Remaja Akhir (17 – 19 Th.)

PSIKOSOSIAL REMAJA AWAL

1. Meningkatnya kesadaran diri (self consciousness)2. Perubahan emosi : mudah marah, tersinggung atau

agresif 3. Senang bereksperimen dalam berpakaian, berdandan

trendy dll.4. Perilaku memberontak sehingga sering konflik 5. Remaja mempunyai keterikatan dengan kelompoknya6. Sulit bertoleransi dan berkompromi.

PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN (1)

1. Mampu berkompromi, tenang, sabar, lebih toleran untuk menerima pendapat orang lain.

2. Belajar berfikir independen dan menolak campur tangan orang lain termasuk orang tua.

3. Bereksperimen untuk mendapatkan citra diri (positif/negatif)

4. Tidak terfokus pada diri sendiri, mudah bersosialisasi dan tidak lagi pemalu.

5. Membangun nilai, norma dan moralitas

PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN (2)

1. Mulai membutuhkan lebih banyak teman dan bersifat solidaritas.

2. Mulai membina hubungan dengan lawan jenis tetapi tidak serius.

3. Mampu berfikir abstrak, berhipotesa dan peduli untuk mendiskusikan atau berdebat terhadap permasalahannya.

PSIKOSOSIAL REMAJA PERTENGAHAN (3)

1. Meningkatnya keterampilan khusus 2. Minat yang besar dalam seni, olah raga,

berorganisasi, dll. 3. Senang berpetualang.

PSIKOSOSIAL REMAJA AKHIR

1. Mulai menggeluti masalah sosial, politik, agama.2. Mulai belajar mengatasi stress 3. Sulit diajak berkumpul dengan keluarga.4. Belajar mandiri secara finansial maupun

emosional. 5. Mampu berhubungan dengan lawan jenis (lebih

serius).6. Merasa sebagai orang dewasa.

PENCARIAN IDENTITAS DIRI

Pencarian identitas diri berarti pencarian diri sendiri, dimana remaja ingin tahu kedudukan dan perannya dalam lingkungannya.

Kemauan yang tidak dapat dikompromikan sehingga mungkin berlawanan dengan kemauan orang lain dan perilaku remaja yang cenderung melepaskan diri dari ikatan orang tuanya.

2. EMOSI

Pengertian :Emosi adalah reaksi sesaat yang biasanya

muncul dalam bentuk perilaku, sedangkan perasaan adalah sesuatu yang

sifatnya lebih menetap.

3. KECERDASAN

a. Perkembangan intelegensia berlangsung sampai usia 21 tahun, menyebabkan remaja lebih suka belajar sesuatu yang mengandung logika

b. Imajinasi dan kreatifitas meningkatc. Meningkatnya kemampuan dalam:

melakukan generalisasi, melihat relasi mengadakan pembicaraan intelektual, senang mengkritik berpikir secara abstrak.

PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN YANG TERJADI SERINGKALI

MENIMBULKAN MASALAH ?

Permasalahan Remaja (1)

Sumber permasalahan :1. Individu remaja sendiri :

a. Emosi b. Perubahan pribadi c. Kesehatan

d. Kebutuhan keuangan e. Perilaku seks f. Persiapan berkeluarga g. Pemilihan pekerjaan & kesempatan belajar. h. Agama dan akhlak

2. lingkungan sosial sekitar remaja a. Keluarga b. Sekolah c. Penyediaan sarana hiburan & olah raga3. Faktor lain di luar lingkungan dekat remaja

a. Mitos b. Kehidupan sosial

c. Politik

Permasalahan Remaja (2)

Akibat masalah yang tidak teratasi dengan baik :Masalah konflik

reaksi menarik diri atau melarikan diri ke hal-hal negatif.

Stres

depresi

Gejala depresi perasaan sedih dan tertekan yang menetap putus asa tidak dapat menikmati kegiatan yang biasa dilakukan.

Kebutuhan GIZI Anak Remaja

GIZI SEIMBANG BAGI REMAJA

MENGAPA REMAJA MEMBUTUHKAN ZAT GIZI ? Saat remaja terjadi pertumbuhan jasmani dan pematangan organ tubuh yang cepat sehingga diperlukan zat-zat gizi yang cukup, baik jumlah maupun macamnya

Angka Kecukupan Gizi

• Remaja perempuan 10 – 18 tahun dengan berat mulai 37 – 50 kg dan tinggi badan 145 – 154 cm membutuhkan energi dari karbohidrat dan lemak 2050 -2200 Kkal, protein 50 -57 gram.

Remaja laki-laki 10 – 18 tahun dengan berat badan mulai 35 – 55 kg dan tinggi badan 138 – 160 cm membutuhkan energi dari karbohidrat dan lemak 2050 – 2600 Kkal, protein 50 – 65 gram.

Masalah gizi pada remaja

• Anemia• KEK (Kurang Energi Kronik)• Gizi Kurang dan Gizi Lebih (ganda) • Perilaku Gizi Yang Salah

TANDA-TANDA ANEMIA

Tanda-tanda fisik yang mudah dikenali pada remaja yang menderita anemia gizi besi dikenal dengan 5 L yaitu : Letih, Lemah, Lesu, Lelah, Lalai.

Selain itu sering disertai dengan keluhan pusing dan mata berkunang-kunang

Batas anemia, apabila Hb :

Anak usia sekolah < 12 gram %Wanita dewasa < 12 gram %Ibu hamil < 11 gram %Laki-laki dewasa < 13 gram %Ibu menyusui < 12 gram %

PENANGGULANGAN ANEMIA GIZI BESI

Minum 1 (satu) Tablet Tambah Darah (TTD) setiap minggu

Makan makanan yang kaya zat besi terutama dari sumber hewani.

Makanan sebagai sumber zat besi yang baik berasal dari hewani seperti: hati sapi, hati ayam, daging, ikan, telur, dll.

Kurang Energi Kronik (KEK)

Pengertian:Kurangnya konsumsi zat gizi khususnya sumber karbohidrat yang terus menerus

MENGUKUR WUS KEK DENGAN MENGGUNAKAN LILA

Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) untuk mengetahui risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) wanita usia subur terutama remaja putri.

Alat ukur LILA adalah pita LILA atau jika tidak tersedia dapat digunakan pita sentimeter/metlin yang biasa dipakai penjahit pakaian.

Batas ambang dikatakan KEK apabila ukuran LILA < 23,5 cm atau dibagian merah pada pita LILA. Bila ukuran LILA < 23,5 cm, artinya remaja putri mempunyai risiko KEK.

Cara mengukur KEK dengan menggunakan LILA

Pengukuran dilakukan di bagian tengah antara bahu dan siku lengan kiri

Lengan harus dalam posisi bebas, lengan baju dan otot lengan dalam keadaan tidak tegang atau kencang.

Alat pengukur dalam keadaan baik dalam arti tidak kusut atau sudah dilipat-lipat, sehingga permukaannya sudah tidak rata.

KRITERIA MAKANAN SEHAT

TERDIRI DARI MENU SEIMBANGBERSIH

TIDAK MENGANDUNG ZAT BERBAHAYAMURAH DAN MUDAH DIDAPAT

MEMENUHI SELERA

MENGHITUNG BERAT BADAN IDEAL (BBI) DENGAN INDEK MASA TUBUH (IMT)

Berat Badan (Kg)

NILAI BBI =

(Tinggi Badan (m))2

ARTI DARI NILAI HASIL PERHITUNGAN :

NILAI < 17 KURUS BERAT17 – 18,5 KURUS18,6 – 25 NORMAL25,1 – 27 GEMUK RINGAN> 27 KEGEMUKAN

Contoh: cara menghitung IMT Eko seorang remaja dengan tinggi badan 148 cm mempunyai berat badan 38 kg, maka IMT Eko adalah :

artinya status Eko adalah kurus tingkat ringan

38 = 17,3 1,48 X 1,48

CARA MENGUKUR BERAT DAN TINGGI BADAN

Makin beragam makanan

makin baik mutunya

Makan makanan yang beraneka ragam sangat bermanfaat bagi kesehatan

Makan makanan yang cukup mengandung zat tenaga agar dapat melakukan aktifitas sehari-hari

Konsumsi energi yang berlebihan akan menyebabkan kegemukan dan akan memicu timbulnya berbagai penyakit

Penggunaan minyak dianjurkan < 1 sendok makan Sehari

Batasi konsumsi lemak dan minyak untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol darah

Kekurangan Zat Besi Dapat Menyebabkan Kurang darah/Anemia Gizi

Kekurangan Kalsium berkelanjutan Dapat menyebabkan pengeroposan tulang (Osteoporosis)

Sumber Natrium terdapat dalam Makanan yang diawetkan

Dianjurkan Menggunakan Garam Dapur < 1 Sendok Teh/hari dan Gunakan garam Beryodium

Banyak Mengkonsumsi makanan Sumber Vitamin Dapat Mencegah resiko penyakit Jantung

Banyak Mengkonsumsi Makanan Berserat dapat mencegah Penyerapan Kolesterol dalam Usus

Minumlah 2 Liter atau 8 Gelas air setiap hari untuk Menghindari Kekurangan Cairan tubuh dan Penyakit batu Ginjal

Minuman Beralkohol Dapat Menghambat Proses Penyerapan zat gizi dalam tubuh

Gizi Kurang dan Gizi Lebih

• Gizi Lebih Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan

yang melebihi kebutuhan tubuh. Kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak, sehingga mengakibatkan seseorang menjadi gemuk.

Akibat buruk dari gizi lebih berisiko mengalami penyakit degeneratif seperti : penyakit jantung, diabetes, darah tinggi, dll.

Gizi Kurang dan Gizi Lebih

2. Gizi Kurang

Kondisi yang diakibatkan oleh asupan makanan yang kurang dari kebutuhan tubuh.

Akibat gizi kurang berisiko mengalami penyakit-penyakit infeksi seperti : TBC, dll.

Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan (1)

1. Diet:

a. Makan teratur (2 atau 3 kali sehari) dengan gizi seimbangb. Kurangi jumlah makanan terutama sumber energic. Kurangi makanan yang berminyak, berlemak atau bersantan

karena memberikan energi yang tinggid. Kurangi konsumsi gula dan makanan yang manis, karena

makanan tersebut juga menghasilkan energi yang tinggie. Makan banyak sayuran dan dan buah-buahan yang mengandung

tinggi seratf. Hindari minuman beralkohol karena merupakan sumber kalori dan

berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan

Cara menurunkan berat badan yang dianjurkan (2)

1. Olahraga dan kegiatan fisik:a. Olahraga secara teratur selama ½ -1 jam minimal

3 kali seminggub. Pilihlah olahraga yang sesuai dengan usia dan

kondisi kesehatanc. Tingkatkan kegiatan fisik sesuai yang dilakukan

sehari-hari

Perilaku Gizi Yang Salah (1)

• Remaja lebih suka makan jajanan yang kurang bergizi seperti goreng-gorengan, coklat, permen dan es, sehingga makanan yang beraneka ragam tidak terkonsumsi.

• Remaja sering makan di luar rumah bersama teman-teman, sehingga waktu makan tidak teratur yang berakibat terganggunya sistem pencernaan (gangguan maag atau nyeri lambung).

Perilaku Gizi Yang Salah (2)

• Remaja sering tidak makan pagi sehingga mengalami lapar dan lemas (kemampuan menangkap pelajaran menurun, semangat belajar menurun, keluar keringat dingin, kesadaran menurun sampai pingsan).

• Remaja putri sering menghindari beberapa jenis bahan makanan seperti telur dan susu. Susu dianggap minuman anak-anak atau dihubungkan dengan kegemukan. Akibatnya kekurangan protein hewani, sehingga pertumbuhan badannya tidak optimal.

Perilaku Gizi Yang Salah (3)

1. Standar ”langsing” tidak jelas untuk remaja. Banyak remaja putri menganggap dirinya kelebihan berat badan atau mudah menjadi gemuk, sehingga sering melakukan diet yang salah seperti:

membatasi atau mengurangi frekuensi dan jumlah makan secara drastis, sehingga mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin menurunkan berat badan secara cepat yaitu lebih dari 2 kg per bulanmengandalkan makanan formula/siap saji yang gizinya tidak seimbangmenggunakan obat-obatan atau bahan penurun berat badan tanpa pengawasan tenaga medis

MASALAH KESEHATAN LAINNYA• Sebagai daerah tujuan wisata pengaruh thd. pola perilaku

remaja : (+)/(-)• Masalah sosial remaja (via media massa) *) : - merokok - miras - tawuran - kebut-kebutan - KTD - kekerasan seksual (pedofilia)• Masalah kesehatan *): - anemia pada remaja putri - kekurangan nutrisi o/k gaya hidup diet berlebihan

*) data pasti tidak ditemukan

IV. KEGIATAN :• Kegiatan yang sudah dilakukan : 1. Tenaga kesehatan : - Sosialisasi PKPR - TOT PKPR bagi petugas Kab/Kota - Pelatihan PKPR bagi petugas puskesmas 2. Guru BK : - Sosialisasi PKPR 3. Pembinaan UKS ke sekolah TK, SD, SMP, SMU. 4. KIE Kesehatan remaja ke sekolah (SMP dan SMU) 5. KIE kesehatan reproduksi ke sekolah (SMP dan SMU)

6. KIE NAPZA bagi siswa/siswi SMP dan SMU7. KIE Bahaya Rokok bagi siswa/siswi SMP dan

SMU8. Lomba poster kesehatan bagi remaja9. Pembinaan Saka Bakti Husada bagi anggota

pramuka penegak dan pendega10.Sosialisasi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan kepada siswa/siswi SMP dan SMU11.Peer conselor bagi siswa/siswi SMP dan SMU tentang PHBS

12. Pencatatan dan pelaporan - belum semua/masih banyak puskesmas yang melaksanakan pelayanan kesehatan kepada remaja belum melaporkan kegiatan ke kabupaten/kota.13. Laporan dari Kabupaten/Kota yang masuk ke Propinsi masih menggunakan format lama, belum ada yang melaporkan dengan format Laporan Bulanan PKPR (format A dan B buku Pedoman PKPR Puskesmas) dari 9 Kabupaten/Kota yang sudah mengirimkan laporan baru 2 yaitu Kota Denpasar dan Kab.Badung14. Monev dilaksanakan bersamaan dalam bintek terpadu

program di Subdin Binkesmas

KESIMPULAN

• Masalah kesehatan remaja selalu ada, untuk itu

perlu kesiapan kita untuk melaksanakan penanggulangan dan penanganannya.

• Untuk mewujudkannya perlu kerja sama dengan berbagai pihak.

• Dalam pelaksanaannya perlu melibatkan remaja.

KENDALA1. Belum semua tenaga kesehatan yang ada paham tentang PKPR2. Belum semua pusat pelayanan kesehatan mampu memberikan layanan yang berpihak pada remaja (youth

friendly)1. Belum semua remaja faham tentang masalahnya2. Belum semua remaja tahu kemana mencari pertolongan apabila

remaja tsb.mempunyai masalah kesehatan.3. Masih rendahnya pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh

remaja4. Pengisian format laporan belum optimal oleh karena indikator terlalu banyak7. Pengiriman laporan yang belum berjalan baik.

UPAYA MENGATASI :• Sosialisasi PKPR pada setiap kesempatan• Peningkatan sarana-prasarana di masing-masing puskesmas menjadi

Puskesmas PKPR• Membangun kerja-sama dengan sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerja puskesmas• Orientasi PKPR bagi petugas terus dilakukan• Studi banding penerapan Puskesmas PKPR ke kota Bogor, diikuti oleh

para Ka.Subdin dan Kepala Puskesmas yang dikembangkan sebagai Puskesmas PKPR

• Bintek terpadu program dilingkungan Subdin Binkesmas• Jemput bola laporan pada saat bintek tersebut.• Sistem pencatatan-pelaporan, monev perlu disederhanakan