tugas oom

Upload: hasanil-ahpas

Post on 20-Jul-2015

24 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MAKALAH SEJARAH DAKWAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas ujian akhir semester Dosen: Dra HJ Nani

Nama : Al mukaromah A Agung rahayu nugraha Ela pitri laelasari Bimbingan Penyuluhan Islam

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2012/1433

BAB 1 PENGERTIAN, RUANG LINGKUP, KEDUDUKAN DAN FUNGSI SEJARAH DAKWAH A. PENGERTIAN SEJARAH DAKWAH Sejarah dakwah berasal dari dua kata, yaitu sejarah dan dakwah. Sejarah berasal dari bahasa arab syajarah yang berarti pohon. Salah satu lasan terpilihnya kata yang bermakna pohon ini, barangkali karena sejarah mengandung konotasi geneologi, yaitu pohon keluarga, yang menunjuk asal usul sesuatu marga. Dalam bahasa arab sendiri, sejarah disebut tarikh yang berarti penanggalan atau kejadian yang berdasarkan urutan tanggal dan waktu. Orang inggris menyebutkan history yang berasal dari bahasa yunani istoria. Istoria berarti ilmu untuk semua macam ilmu pengetahuan tentang gejala alam, baik yang disusun secara kronologis maupun yang tidak. Kini kata sejarah, history, dan tarikh telah mengandung arti khusus yaitu masa lampau umat manusia. Sedangkan dakwah secara etimologis (lughatan) berasal dari kata daa, yadu, dawatan. Kata daa mengandung arti: menyeru, memanggil, mengajak. dakwah, artinya seruan, panggilan, dan ajakan. Dakwah islam dapat dipahami sebagai seruan, panggilan, dan ajakan kepada umat islam. Dengan demikian sejarah dakwah dapat diartikan sebagai peristiwa masa lampau umat manusia dalam upaya mereka menyeru, memanggil dan mengajak umat manusia dalam islam serta bagaimana reaksi umat yang diseru dan perubahan perubahan apa yang terjadi setelah dakwah digulirkan, baik langsung maupun tidak langsung. B. RUANG LINGKUP SEJARAH DAKWAH Pembatasan ruang lingkup kajian berdakwah berangkat dari jawaban pertanyaan kapan dakwah islam dimulai. Setidaknya ada dua pendapat besar tentang permulaan dakwah, yaitu: a. Peneliti yang menjadi permulaan dakwah adalah pada masa rasululloh SAW. Pendapat ini merujuk pada termonologi khusus dari dakwah islamiah, bahwa islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi SAW. b. Peneliti lain berpendapat bahwa permulaan dakwah adalah sejak diutusnya para nabi dan rasul. Pendapat ini merujuk pada terminology umum dari dakwah

islamiah, bahwa dakwah para nabi hakikatnya adalah satu. Seluruh rasul telah menyampaikan uslam dalam arti yang luas. Sebenarnya kata diatas tidak berlawanan kalau kita merujuk kepada salah satu dari dua makna islam, yaitu makana umum dan makna khusus. Jika kata kata dakwah tidak dikaitkan dengan kata lain, maka sejarah dakwah yang dimaksud adalah umum, mencangkup dakwah seluruh rasul, dan dimulai sejak rasul pertama diutus untuk manusia. Apabila kata dakwah dihubungkan dengan kata islamiah (menjadi dakwah islamuah), maka yang dimaksud adalah sejarah dakwah yang dimulai sejak diutusnya nabi Muhammad SAW. Bagi peneliti yang berpendapat bahwa sejarah dakwah islam dimulai sejak adanya rasul, mereka memulai kajiannya dari dakwah nabi nuh as. Alasannya adalah nuh merupakan rasul pertama yang diceritakan oleh al quran tentang aktivitas dakwahnya. Sedangkan nabi adam as. Tidak diutus kepada seseorang. Dia diturunkan emuka bumi ini untuk memulai sejarah panjang kehidupan anak manusia dan menjadikannya sebagai khalifah dibumi. Tidak ada atsar yang menjelaskan tentang kenabian adam as. Yang ada hanyalah cerita dalam al quran tentang qabil dan habil yang melakukan qurban. Berdasarkan dua pendapat diatas, maka sejarah dakwah seharusnya dapat dimulai sejak dimulainya dakwah, yaitu sejak nabi nuh as sampai sejarah dakwah dunia modern. C. KEDUDUKAN DAN FUNGSI SEJARAH DAKWAH Adapun fungsi mempelajari sejarah dakwah antara lain: 1. Untuk mengetahui bagaimana strategi perjuangan para rasul dan kegigihan mereka dalam menyebarkan dakwah tauhid. 2. Mengindentifikasi penyakit umat setiap zaman dan bagaimana mencari jalan keluar dari penyakit tersebut. 3. Melakukan sikap dalam berdakwah dengan bercermin dari sejarah yang benar. 4. Mengetahui factor kemajuan dan kemunduran dakwah dari masa ke masa. 5. Untuk memupuk semangat perjuangan para dai.

6. Mengetahui sejauh mana dakwah islam telah dapat memengaruhi dan merombak jalannya sejarah, atau telah berhasil menciptakan realitas sosiokultural baru. 7. Memprediksi apa yang bakal terjadi dengan peran islam dimasa mendatang dalam rangka penataan kehidupan masyarakat baru. D. SEKILAS TENTANG SEJARAH DAKWAH DALAM AL QURAN Sejarah dalam al quran adalah sejarah yang mengungkap tentang siklus kehidupan dan sunatulloh yang tidak pewrnah berubah. Al quran selalu mengungkap pertarungan antara yang hak dan yang batil, yang pada akhirnya kemenangan akan selalu berada pada pihak yang membela kebenaran. Al quran juga merubah persepsi manusia tentang kemenangan yang lebih diartikan dengan kesuksesan meraih sesuatu yang dicita citakan di dunia. Kemenangan menurut al quran adalah kekuatan yang mempertahankan keistikomahan dan ketegaran prinsip tauhid sampai ajal menjemput. Alam al quran banyak bercerita kepada kita tentang tingkah pola umat manusia terdahulu yang akhirnya mendapatkan azab dari Allah, dan bagaimana kiat-kiat para muslihun ( reformis) pada zaman untuk menyelamatkan masyarakat dari azab Allah. Kadang-kadang Allah mengungkapkan cerita tersebut dengan redaksi yang singkat, dalam awaktu yang lain diungkap dengan redaksi sedang dan kadang-kadang redaksi yang panjang. Tujuannya adalah agar tertanam kokoh di dalam diri dan terhujam di dalam hati, sehingga putus asaan tidak mendapatkan celah untuk mrnyelinap masuk kehati para daI dan reformis. Al- quran sering menghibur nabi Muhammmad SAW. Dengan sejarah nabi sebelum beliau. Al-quran sering memerintahkan beliau untuk bersabar dan bertameng ridha, karena kunci sukses orang-orang hebat di mata Alllah adalah kesabaran mereka menghadapi tantangan dalam perjuangan. Allah berfirman: maka bersabarlah kamu seperti orangorang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan azab bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang di ancamkan kepada mereka merassa seolah-olah tidak tinggal di dunia melainkan sesaat pada siang hari. Inilah suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik. (Qs. Al-ahqaf:35)