tugas nanofiltrasi

Upload: yuniputri4

Post on 03-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Orang sering berkata, bila industri pertanian merupakan industri yang

    termasuk kuno. Mereka serting tidak mau tahu atau bahkan tidak menyadari bila

    industri ini justru merupakan industri yang punya hubungan langsung dengan

    kebutuhan pokok atau primer bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Jadi mau tidak

    mau atau suka dan tidak suka, kita mutlak harus bisa memenuhi kebutuhan nomor

    satu ini, selain sandang atau pakaian dan tempat tinggal atau rumah.Pada jaman dahulu, agar bisa terus hidup manusia menggunakan pisau batu

    atau alat lain untuk memotong tanaman agar bisa dimasak lalu dimakan. Selanjutnya,

    setelah pola pikir mulai berkembang, mereka mulai menanam tanaman dengan cara

    yang masih sangat sederhana sekali. Demikian pula bila ingin memakan daging

    hewan. Pertama kali yang dilakukan untuk mendapatkan daging adalah dengan cara

    berburu. Namun selanjutnya, mereka juga bisa berternak binatang peliharaan. Inilah

    yang dinamakan dengan teknologi pertanian (dan peternakan) yang terus

    berkembang.

    Setelah peradaban makin maju, teknologi pertanian juga terus bergerak ke

    depan. Dan selanjutnya, di jaman modern ini telah berubah menjadi suatu industri

    yang disebut dengan industri pertanian. Pelaku utama dari industri ini tentu saja para

    petani atau orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan dunia pertanian.

    Industri pertanian punya masa depan yang bagus bila dijadikan sebagai landasan

    pembangunan di Indonesia. Karena negeri ini punya modal utama yang bisa

    kembangkan, yaitu kekayaan alam yang bisa digunakan untuk pengembangan

    ekonomi pada sektor pertanian. Demikian pula dengan sumber daya manusia yang

    tingkat pendidikannya cukup memadai untuk menjawab segala tantangan yang ada.

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    2/30

    Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang cukup banyak juga bisa menjadi pasar

    yang bisa menyerap semua hasil produksi dari industri pertanian selain pasar

    internasional yang prospeknya juga tidak kalah besar.

    1.2. Tujuan

    1. Dapat Mengetahui karakteristik membran nano

    2. Dapat mengetahui kegunaan dan aplikasi dalam industri pertanian

    3. Perbandingan karakteristik dengan membran lain

    1.3. Rumusan Masalah

    Seberapa efektif penyaringan menggunakan membran nano

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    3/30

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1. Definisi Membran

    Penyaringan didefinisikan sebagai pemisahan dua atau lebih komponen dari

    aliran cair atau gas didasarkan pada perbedaan ukuran. Secara tradisional, biasanya

    merujuk pada pemisahan partikel dari zat cair atau gas. Pemisahan dengan membran

    diperluas sebagai suatu proses untuk memisahkan zat terlarut. Fungsi utama membran

    adalah sebagai lapisan selektif. Membran menahan komponen tertentu dan

    melewatkan komponen lainnya baik pada medium cair maupun gas. Secara lebihspesifik membran dapat didefinisikan sebagai:

    a. Bagian tidak kontinyu yang memisahkan dua fasa.

    b. Fase yang bertindak sebagai penahan untuk mencegah perpindahan massa tetapi

    menahan atau mengatur perpindahan bagian komponen tertentu.

    Dengan demikian, membran dapat berupa gas, cairan, padatan maupun

    kombinasinya. Lebih lanjut, membran dapat diklasifikasi menjadi membran alami dan

    buatan; berdasarakn strukturnya, berpori dan tak berpori atau sebagai membran cair;

    berdasarkan aplikasinya, pemisahan gas, gas-cair, cair-cair, dll; berdasarkan

    mekanisme dari fungsi membran, adsortif dan difusif, perpindahan ion, osmosis, atau

    membran non selektif.

    Teknik pemisahan dengan membran umumnya berdasarkan ukuran partikel

    dan berat molekul dengan gaya dorong berupa beda tekan, medan listrik dan beda

    konsentrasi. Proses pemisahan dengan membran yang memakai gaya dorong berupa

    beda tekan umumnya dikelompokkan menjadi empat jenis diantaranya

    mikromembran,ultramembran, nanomembran dan reverse osmosis.

    Teknologi membran memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan

    proses lain, antara lain :

    1. Pemisahan dapat dilakukan secara kontinu

    2. Konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    4/30

    3. Proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses pemisahan lainnya (

    hybrid processing)

    4. Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah diciptakan

    5. Mudah dalamscale up

    6. Tidak perlu adanya bahan tambahan

    7. Material membran bervariasi sehingga mudah diadaptasikan pemakaiannya.

    Kekurangan teknologi membran antara lain fluks danselektifitaspada proses

    membran umumnya berbanding terbalik. Semakin tinggi fluks seringkali berakibat

    menurunnya selektifitas dansebaliknya. Sedangkan hal yang diinginkan dalam proses

    berbasiskan membraneadalah mempertinggifluks danselektifitas.

    2.2. Jenis-Jenis Membran

    Berdasarkan fungsinya membran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

    jenis, yaitu sebagai berikut :

    1. Mikrofiltrasi

    Membran mikrofiltrasi berfungsi untuk menyaring makromolekul lebih dari

    500.000 g/mol atau partikel dengan ukuran 0,1 10 m. Tekanan yang digunakan 0,5

    2 atm. Mikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel berukuran micron atau

    submicron. Bentuknya lazim berupa cartridge, gunanya untuk menghilangkan partikel

    dari airyang berukuran 0,04 sampai 100 mikron. Asalkan kandungan padatan total

    terlaruttidak melebihi 100 ppm.Filtrasi cartridge merupakan filtrasi mutlak. Artinya

    partikelpadat akan tertahan, terkadang cartridge yang berbentuk silinder itu dapat

    dibersihkan.

    Cartridge tersebut diletakkan di dalam wadah tertentu (housing). Bahan

    cartridge diantarannya katun, wool, rayon, selulosa, fiberglass, poly propilen, akrilik,

    nilon, asbes, ester-ester selulosa, polimer hidrokarbon terfluorinasi.

    Jenis- jenis cartridge dikelompokkan :

    1. Cartridge leletan

    2. Cartridge rajut-lekatan-terjurai

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    5/30

    3. Cartridge lembar berpori (kertas saring khusus, media nirpintal,membran,

    berkarbon)

    2. Osmosis Balik (RO)

    Membran RO dibuat dari berbagai bahan sepertiselulosa asetat (CA), poliamida

    (PA), poliamida aromatis, polieteramida,polieteramina, polieterurea, polifelilene

    oksida, polifenilen bibenzimidazol,dsb. Membran komposit film tipis terbuat dari

    berbagai bahan polimer untuk substratnya ditambah polimer lapisan fungsional

    diatasnya.

    Membran mengalami perubahan karena memampat dan fouling (sumbat).

    Pemampatan atau fluks-merosot itu serupa dengan perayapan plastic/logam bila

    terkena beban tegangan kompresi. Makin besar tekanan dan suhu, biasanya tak

    reversible dan membran makin mampat. Normalnya, membran bekerja pada suhu 21-

    35 derajat celcius. Fouling membran itu diakibatkan oleh zat-zat dalam air baku

    misalnya kerak, pengendapan koloid, oksida logam, organic dan silica.

    Berdasarkan kajian ekonomi menunjukkan osmosis balik mempunyai

    keuntungan sebagai berikut ;

    1. Untuk umpan padatan total terlarut di bawah 400 ppm, osmosis balik merupakan

    perlakuan yang murah.

    2. Untuk umpan padatan total terlarut di ats 400 ppm, dengan penuruanan padatan

    total terlarut 10% semula, osmosis balik sangat menguntungkan disbanding

    dengan deionisasi

    3. Untuk umpan berapapun konsentrasi padatan total terlarut, disertai kandungan

    organic lebih daripada 15 g/liter, osmosis balik sangat baik untuk praperlakuan

    deionisasi.

    4. Osmosis balik sedikit berhubungan dengan bahan kimia, sehingga lebih praktis.

    3. Ultrafiltrasi

    Membran ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan (menggunakan) membran

    untuk menghilangkan berbagai zat terlarut BM (berat molekul) tinggi, aneka koloid,

    mikroba sampai padatan tersuspensi dari air larutan. Membran semipermeabel

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    6/30

    dipakai untuk memisahkan makromolekul dari larutan. Ukuran dan bentuk molekul

    terlarut merupakan faktor penting.

    Dalam teknologi pemurnian air, membran ultrafiltrasi dengan berat molekul

    membran (MWC) 1000 20000 lazim untuk penghilangan pirogen, sedangkan berat

    molekul membrane (MWC) 80.000- 100.000 untuk pemakaian penghilangan koloid.

    Terkadang pirogen (BM 10.000- 20.0000) dapat dihilangkan oleh membrane 80.000

    karena adanya membrane dinamis. Tekanan sistem ultrafiltrasi biasanya rendah, 10-

    100 psi (70-700 kPa), maka dapat menggunakan pompa sentrifugal biasa. Membran

    ultrafiltrasi sehubungan dengan pemurnian air dipergunakan untuk menghilangkan

    koloid (penyebab fouling) dan penghilangan mikroba, pirogen dan partikel dengan

    modul higienis.

    Membran ultrafiltrasi dibuat dengan mencetak polimer selulosa acetate (CA)

    sebagai lembaran tipis. Fluks maksimum bila membrannya anisotropic, ada kulit tipis

    rapat dan pengemban berpori. Membran selulosa acetate (CA) mempunyai sifat

    pemisahan yang bagus namun sayangnya dapat dirusak oleh bakteri dan zat kimia,

    rentan pH.

    Adapula membrane dari polimer diantaranya yaitu polisulfon, akrilik, juga

    polikarbonat, PVC, poliamida, piliviniliden fluoride, kopolimer AN-VC, poliasetal,

    poliakrilat, kompleks polielektrolit, PVA ikat silang. Juga dapat dibuat membrane

    dari keramik, aluminium oksida, zirconium oksida, dsb.

    4. Nanofiltrasi

    Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri dan virus,

    menghilangkan warna karena zat organik tanpa menghasilkan zat kimia berbahaya

    seperti hidrokarbon terklorinisasi. Nanofiltrasi cocok bagi air padatan total terlarut

    rendah, dilunakkan dan dihilangkan organiknya.

    Sifat rejeksinya khas terhadap tipe ion : ion dwivalen lebih cepat dihilangkan

    daripada yang ekavalen, sesuai saat membrane itu diproses, formulasi bak pembuat,

    suhu, waktu annealing, dan lain-lain. Formulasi dasarnya mirip osmosis balik tetapi

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    7/30

    mekanisme operasionalnya mirip ultrafiltrasi. Jadi nanofiltrasi itu gabungan antara

    osmosisi balik dan ultrafiltrasi.

    Ditinjau dari bahannya membran terdiri dari bahan alami dan bahan sintetis.

    Bahan alami adalah bahan yang berasal dari alam misalnya pulp dan kapas,

    sedangkan bahan sintetis dibuat dari bahan kimia, misalnya membran polimer.

    5. Membran dialisa

    Membran dialisa berfungsi untuk memisahkan larutan koloid yang mengandung

    elektrolit dengan berat molekul (BM) kecil. Zat terlarut pada larutan dengan

    konsentrasi tinggi akan menembus membrane menuju larutan dengan konsentrasi

    rendah. Jadi gaya pendorongnya adalah konsentrasi.

    6. Membran elektrodialisa

    Membran elektrodialisa berfungsi untuk memisahkan larutan dengan membran

    melalui pemberian muatan listrik. Jadi gaya pendorongya adalah gaya gerak listrik.

    Jenis Membran dan Aplikasinya

    Tabel 2.1 jenis-jenis membran dan aplikasinya

    Proses

    pemisahan

    Type MembranDriving force yang

    digunakan

    Model

    Pemisahan

    Aplikasi

    Mikrofiltrasi

    Struktur pori-pori

    simetris, jari-jari

    pori-pori

    0.05-5 m

    Hidrostatik, dengan

    tekanan

    0.5-4 barFiltrasi

    Pemurnian air

    dan sterilisasi

    Ultrafiltrasi

    Stuktur pori-pori

    asimetris, jari-jari

    pori-pori

    2-10 nm

    Hidrosastik dengan

    tekanan

    1-10 barFiltrasi

    Pemisahan

    dan

    fraksionansi

    campuran

    molekulDiafiltrasi Stuktur pori-pori

    asimetris, jari-jari

    pori-pori

    Hidrosastik dengan

    tekanan

    1-10 bar

    Filtrasi dan

    dialisis

    Purifikasi

    campuran

    molekul

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    8/30

    2-10 nm

    Reverse

    Osmosis

    Asimetris, untuk

    type larutan,

    struktur difusi

    hidrostatik

    dengan tekanan

    10-100 bar

    Difusi larutan

    Desalinasi air

    laut dan air

    payau

    Dyalisis

    Pori-pori simetis

    dengan struktur

    jenis gel

    Perbedaan

    konsentrasidifusi

    Artificial

    kedney

    Elektrodyalisis

    Membran

    perpindahan ion

    yang simetris

    Tenaga listrikPerpindahan

    (migrasi)

    Produksiasam basa

    dari garam-

    garam

    Pemisahan gasStruktur homogen

    simetris

    Perbedaan tekanan

    uapDifusi larutan

    Pemisahan

    Oksigen atau

    Nitrogen

    Pervaporation

    Struktur homogen

    simetris

    Perbedaan tekanan

    uap Difusi larutan

    Pemisahan

    campuranazeotrop

    Vapor

    PermeationStruktur homogen

    simetris

    Perbedaan tekanan

    uapDifusi larutan

    Me-recover

    uap organik

    dari udara

    Membran

    distilasi

    Struktur pori-pori

    simetris

    hidrofobik

    Perbedaan tekanan

    uapDifusi

    Pemisahan

    Solid / Liquid

    Membran

    kontak

    Struktur pori-pori

    yang simetris

    Perbedaan tenaga

    kimia Difusi larutan

    Ekstraksi

    solven

    2.3. Prinsip Pemisahan dengan Membran

    Pada prinsipnya proses pemisahan dengan menggunakan membran adalah

    proses pemisahan antara pelarut dengan zat terlarut. Pelarut dipisahkan dengan zat

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    9/30

    terlarut yang akan tertahan pada membran atau yang disebut dengan konsentrat,

    sedangkan pelarut akan lolos melalui membran yang dinamakan permeated.

    Kecepatan aliran komponen yang akan dipisahkan bergantung kepada jenis

    gaya pendorong dan karakteristik membrane. Jenis gaya pendorong yang ada pada

    proses pemisahan dengan menggunakan membran yaitu perbedaan tekanan,

    perbedaan konsentrasi, dan perbedaan temperatur.

    Proses pemisahan dengan membran mengalami perkembangan yang pesat

    karena operasinya yang sederhana, konsumsi energi yang relative rendah dan

    memeiliki derajat keasaman yang tinggi, sehingga timbul berbagai proses pemisahan

    misalnya ultrafiltrasi, mikofiltrasi, osmosa balik, dialysis dan elektodialisis.

    Gambar 2.1 Prinsip pemisahan dengan menggunakan membran

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    10/30

    Gambar 2.2. Proses membrane yang beroperasi akibat perbedaan tekanan.

    Membran mikrofiltrasi menahan partikel dengan ukuran micron (10-6 m),

    biasanya merupakan partikel tersuspensi pada rentang 0,1-5 m. Partikel dengan

    ukuran diatas itu, umumnya dipisahkan menggunakan metode konvensinal dengan

    saringan pasir. Membran ultrafiltrasi hanya menahan molekul besar atau partikel yang

    lebih besar dari 10-200 (angstrum) (atau sekitar 0,001-0,02 m). Nanofiltrasi

    menahan senyawa organic kecil seperti gula, sedangkan osmosis balik (RO) menahan

    semua zat terlarut kecuali pelarutnya (dalam hal ini air). Oleh karena itu, RO sering

    dikenal sebagai proses pemurnian air, ultrafiltrasi sebagai metode yang secara

    simultan memurnikan, memekatkan atau memfraksionasi makromolekul atau

    suspensi koloid kecil. Mikrofiltrasi paling banyak digunakan untuk klarifikasi dan

    pemisahan partikel tersuspensi dari pelarut.

    Spektrum Pemisahan Membran

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    11/30

    Karakteristik Membran

    BAB III

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    12/30

    PEMBAHASAN

    Kombinasi antara produk pangan fermentasi bersumber protein nabati dan

    probiotik merupakan suatu sinergi yang berpotensi sebagai pangan fungsional dan

    perolehan produk pangan bersifat inovatif. Perpaduan antara pangan fermentasi

    sebagai flavor savory dan probiotik memungkinkan dikonsumsiya probiotik dengan

    cara berbeda. Kacang kacangan terfermentasi oleh Rhizopus sp C1 yang di kenal

    sebagai vegetable broth (kaldu nabati ) merupakan produkseasoningserupa dengan

    miso di Jepang, chiang di China atau taucho di Indonesia. Fermentasi campuran

    Lactobacillus bulgaricus ( L. Bulgaricus) dan Streptococcus thermophilus ( S.

    Thermophilus) pada kaldu nabati akan menghasilkan senyawa- senyawa organik yang

    enak dan spesifik selain dari senyawa senyawa volatil dan asam laktat yang di

    peroleh dari fermentasi Bakteri Asam Laktat (BAL) yang merupakan probiotik.

    Produkseasoningberprobiiotik ini dapa di aplikasikan dengan menfotifikasikan pada

    aneka saus atau sebagai bahan coating pada snack setelah melalui proses instanisasi

    pada suhu rendah.

    Untuk memperoleh kaldu nabati berprobiotik dengan kepekatan tinggi yang

    mengandung jumlah sel BAL optimal dilakukan pemekatan menggunakan sistem

    nanofiltrasi. Sistem nanofiltrasi secara luas telah di terapkan di industri- industri

    farmasi, bioteknologi, makanan dan minuman, dan produk olahan susu. Membran

    nanofiiltrasi yang merupakan jenis membran relatif baru di yakini memiliki ukurn

    pori pori berkisar antara 1-10 nanometer (nm) dan mampu memisahkan anion

    monovalent serta anion di - & multivalent dan senyawa-senyawa oragnik berberat

    molekul sekitar 150-300 Dalton dengan teanan operasi antara 7-30 bar. Membran

    nanofiltrasi menahan partikel parikel solut gula dan garam multivalent, tetapi

    melewatkan sejumlah besar garam garam monovalent. Pada nanofiltrasi, hasil

    proses berupa permeat yang mengandung garam dan solut dengan ukuran partikel 1-10 nm,

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    13/30

    seperti protein, lemak , gula. Dalam kaitannya dengan proses pemekatan kaldu nabati

    berprobiotik dengan ukuran BAL lebih besar dari pada ukuran pori- pori membran

    nanofiltrasi memungkinkan tertahannya BAL pada permukaan membran sehingga

    meningkatkan jumlahnya dalm konsentratL. Bulgaricus seperti BAL pada umumnya,

    berbentuk batang dengan kisaran ukuran 0,5 1,2 x 10 m namun pada kondisi

    tertentu dapat berbentuk sedikit bulat, sedangkan S. Thermophilus berbentuk bulat

    atau menyerupai telur dengan diameter kurang atau sama dengan 1 m dan

    membentuk rantai (Salminen dan Wright, 1998). Dengan ukuran tersebut

    memungkinkan BAL dapat tertahan oleh membran nanofiltrasi sebagai retentat /

    konsentrat oleh pegaruh tekanan hidrostatik yang tinggi. Seperti umumnya teknologi

    membran, kinerja membran nanofiltrasi dipengaruhi oleh tekanan, waktu, laju alir

    bahan dan suhu operasi. Kriteria kinerja membran yang ideal meliputi performance

    ( fluks dan tingakt efesiensi pemisahan) yang tinggi. Selain di pengaruhi oleh kondisi

    operasi, materi bahan membran dan jenis bahan juga berpengaruh terhadap perolehan

    komposisi permeat maupun rententat / konsntrat. Umpan ( feed) berupa suspensi

    dengan tingkat keasaman tinggi dan berisi mikroba hidup memungkikan d perolehnya

    hasil pemekatan berbeda baik dai komposisi nutri maupun viabilitas BAL.

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi operas optimal

    pada proses pemekatan biomassa kacang hijau terfermentasi sebagai ingredient

    berprobiotik melalui membran nanofiltrasi pada frekuensi motor pompa 10 Hz, suhu

    kamar dan tekanan operasi 25 bar selama 30,60,90,120,150,180,210,270,dan 300

    menit sehingga dihasilkan produk fungsional savoru dengan total BAL dan komposisi

    terbaik.

    Bahan dan Peralatan

    Bahan bahan yang digunakan dalam kegiatan percobaan berupa kosentrat

    kacang hijau terfermentasi olehRhizopus sp-C1 sebagai hasil pemurnian kacang hijau

    terfermentasi melalui membran mikrofiltarsi (MF) 0,45m, kultur campuran yang

    merupakan starin yogurt dari Lactobacillus bulgaricus dan Strepcoccus thermophilus

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    14/30

    (Pusat Penelitaian Kimia- LIPI), membran MF dan nanofiltarsi (NF) (DSS,Denmark)

    serta bahan- bahan kimia grade analitik dariE.Merck.

    Peralatan utama yang dipergunakan dalam kegiatan ini berupa autoclave,

    incubator, sistem fermentasi skala laboratorium, modul membran

    MF/UF/NF/RO(DSS,Denmark), spektrofotometer, dan instrumen untuk analisis

    kimia dan pengamatan aspek mikrobiologi dari produk.

    Rancangan Percobaan

    Proses pemekatan terhadap konsentrat kacang hijau terfermentasi oleh

    Rhizopus sp C1 sebagai hasil pemurnian melalui membran mikrofiltrasi (MF)

    0,45m dan diinokulasi oleh campuran kultur starter yogurt L.bulgaricus dan

    S.thermophilus dilakukan menggunakan sistem membran Nanofiltrasi (NF) pda laju

    alir 7L/menit, suhu 250C dan tekanan 25 bar selama

    30,60,90,120,150,180,210,240,270, dan 300 menit. Selama proses pemekatan, sampel

    feed/ konsentrat/rententat dan permeat dianalisis setiap 30 menit.

    Pengamatan kinerja membran NF berupa fluks permeat. Analisis yang

    dilakuakn terhadap komposis biomassa kacang hijau terfermentasi berprobiotik

    ( feed) , probiotik ingredient ( retentat) dan permeat meiputi padatan total ( metoda

    Gravimetrik) , padatan terlarut ( Hand Refractometer ATAGO), protein terlarut

    (metoda Lowry), gula pereduksi (metoda Somogyi- Nelson ), totl asm (metode

    titrasi), dan garam ( Hand Salinity meter ) (A.O.A.C,1990), sementara jumlah BAL

    total dihitung menurut metode pour plate pada agar MRS ( metode OXOID ) .

    percobaan dilakukan dengan 3 kali ulangan.

    Pembuatan dan Pemekatan Biomssa Kacang Hijau Terfermentasi Berprobiotik

    Melalui Membran Nanofiltrasi (NF)

    Pembuatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi dilakuakn

    dengan menginokulasi konsentrat kacang hijau terfermentasi oleh Rhizopus sp C1

    yang dihasilkan oleh dari pemurnian melalui membrane MF 0,45 m dengan 15%

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    15/30

    (b/v) campuran kultur strater yogurt L.bularicus dan S.thermophilus. dalam

    fermentasi ini di tambahkan susu skim sebagai sumber laktosa untuk pertumbuhan

    BAL hingga konsentrasi protein total mencapa 3% (b/v) dan sukrosa 12% (b/v).

    Campuran ini kemudian diinkubasi pda suhu 400C selama 48 jam sehingga dihasilkan

    biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi. Guna memperoleh konsentrat

    biomassa probiotik dari kacang hjau terfermentasi dilakukan pemekatan melalui

    membran NF.

    Sebanyak 5 L biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi sebagai feed

    dalam tanki 9 L di pompa secara tangensial/cross flow menggunakan Positive

    Diplacement Pump Rannie 25,38 melalui filter 200m, sistem penukar panas dan

    modul membran NF. Feed /konsentrat/rententat diatur pada laju alir 7L/menit. Suhu

    feed/konsntrat/retentat dalam tanki distabilkan dengan menggunakan chiller. Pada

    percobaan ini,suhu chiller ditur pasa 23-240C dan suhu tanki feed/konsentrat/rententat

    dijaga dan dipertahankan pada suhu ruang ( 25 oC ). Tekanan operasi sebesar 25 bar

    dicapai dengan merata-ratakan tekanan operasi feed dan retentat. Aliran cross- flow

    pada operasi NF, fluida dialirkan menuju permukaan membran NF dimana terjadi

    pemisahan komponen-komponen makromolekul, suspensi dan koloid dalam feed.

    Komponen tertolak yang tidak lolos melalui membran, disirkulasikan secara kontinue

    kedalam tanki feed/konsentrat/retentat sebagai retentat. Komponen yang lolos melalui

    membran dipisah permeat. Proses ini semakin lama akan meningkatkan konsentrasi

    solute dalam feed/konsentrat/retentat setiap 30,60,90,120,150,180,210,240,270, dan

    300 menit. Setelah proses pemekatan selesai, membran pada modul dibersihkan

    dengan engalirkan 1% larutan sodium hidroksida pada laju alir 3,5 L/menit, suhu

    60oC dan tekanan 25 bar selama 30 menit, diikuti oleh pembiasan menggunakan air

    Reverse Osmosis (RO). Pembuatan dan pemekatan biomassa berprobiotik dari

    kacang hijau terfermentasi melalui membaran NF di tunjukkan pada Gambar 1.

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    16/30

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Karakteristik Biomassa Probiotik dari Kacang Hijau Terfermentasi

    Karakteristik biomass probiotik dari kacang hijau terfermentasi menggunakan

    campuran kultur starter yogurt L.bulgaricus dan S.thermophilus ditunjukkan pada

    gambar 2. Dari komposisi biomass probiotik dari kacang hijau terfermentasi, protein

    terlarut dan jumlah BAL total merupakan komponen-komponen paling penting. Ini

    berkaitan dengan fungsi konsentrat sebagai aditif pangan probiotik atau ingredien

    probiotik sebagai sumber protein nabati dalam produk pangan nabati. Konsettrasi

    protein terlarut yang tinggi (3,425 mg/mL ) dalam biomassa probiotik dari kacang

    hijau terfermentasi menunjukkan banyaknya asam-asam amino dan peptida berberat

    molekul rendah guna mendukung sifat-sifat fungsionalnya sebagai bahan sesoning

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    17/30

    yang mengandung flavor savory. Konsentrasi gula pereduksi yang tinggi (127,5

    mg/mL) dan garam (0,6%) mengindikasikan pengaruh bahan awal yang dihasilkan

    oleh proses fermentasi garam yang merupakan reaksi dasar dari produk ini.

    Fermentasi garam pada kacang hijau oleh 24% Rhizopus-C1, 20% garam dan

    56% kacang hijau menghasilkan citarasa kacang hijau yang spesifik sebagai hasil dari

    perombakkan protein,karbohdrat dan lemak oleh masing- masing aktivitas enzim

    protease, amilase dan lipase. Dari keseluruhan produk ini akan dihasilkan citarasa

    savory (umami) (Susilowati dkk,2006).

    Pengaruh Proses Pemekatan Terhadap Fluks

    Pengaruh waktu pemekatan terhadap fluks permeat melalui membran NF pada

    laju alir 7 L/menit, suhu kamar dan tekanan 25 bar ditunjukkan pada gambar 3. Fluks

    (J) permeat diartikan sebagai sejmlah filtrat yang keluar (L) persatuan luas (A) per

    waktu(t) yang dihitung sebagai J=L/(Axt). Fluks permeat merupakan salah satu

    parameter kinerja membran dan menjadi suatu kriteria suatu proses membran

    (Mulder,1996). Dalam pemekatan kaldu nabati probiotik melalui membran NF,

    umpan berupa biomassa BAL dari konsentrat kacang hijau terfermentasi ebagai hasil

    mikrofiltrasi 0,45 m dengan kandungan padatan total 16,09%. Tingginya

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    18/30

    konsentrasi padatan total ini berpengaruh langsung terhadap fluks permeat dimana

    denan tekanan 25 bar menunjukkan penurunan fluks permeat secaa tajam sejalan

    dengan lamanya waktu pemekatan. Penurunan fluks permeat yang taam ini disebaban

    oleh pemisahan bahan dimana partikel yang lebih kecil akan lolos sebagai permeat

    yang menyebabkan retentat semakin mengental.

    Penurunan fluks permeat dipengaruhi tidak hanya oleh kondisi proses

    (tekanan tranmembran, kecepata coss-flow,suhu dan waktu) tetapi juga oleh faktor-

    faktor jenis dan konsentrasi biomassa serta jenis bahan membran yang digunakan.

    Faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap fluks permeat berbeda-beda

    (Zeman dan Zydney,1996). Tekanan akan berpengaruh terhadap laju alir permeat

    sedangkan frekuensi motor pompa berpegaruh terhadap laju alir biomassa. Umumnya

    laju alir akan berkolerasi positif terhadap nilai fluks permeat sehingga semakin tinggi

    laju alir biomassa maka nilai fluks permeat juga akan semakin tinggi

    (Michaels,1989).

    Membran NF yang memilki ukuran pori-pori 1-10nm dengan kemampuan

    memisahkan partikel pada kisaran 0,001 mikron (4x105inci=1x4 Ao units) dapat

    memisahkan hampir seluruh partikel dari air terasuk asam laktat dan senyawa volatil

    (asetaldehida dan senyawa- senyawa organik hasl fermentasi BAL) yang merupakan

    metabolit BAL (Karos dkk,1996). Pada pemisahan konsentrat berprobiotik ini dimana

    konsentrasi gula,protein dan jumlah BAL total cukup tinggi memungkinkan

    terbentuknya fouling karena peningkatn kekentalan fluida yang melewai permukaan

    membran. Pad proses ini lebih ditekankan pda kemampuan membran NF dalam

    memekatkan bahan biomassa, terutama BAL selain dari metabolit yang dihasilkan

    oleh BAL selama proses hidrolisis terutama kandungan asam laktatnya yang

    berfungsi langsung sebagai zat bioaktif produk konsentrat.

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    19/30

    Pengaruh Proses Pemekatan Terhadap Jumlah BAL dan Komposisi Permeat

    dan Retentat

    Terhadap jumlah BAL total, maka dengan semakin lamanya wakktu

    pemekatan akan meningkatkn jumalah BAL total baik pada retentat maupun permeat.

    Peningkatan waktu optimal terjadi pada retentat dengn waktu pemekatan 210 dan 240

    menit dengan menghasilkan jumlah BAL total masing-masing 2,6 x 1010 cfu/mL,

    sedangkan pada permeat jumlah BAL total cenderung tetap dimana pada waktu

    pemekatan 210 menit menghasilkan jumlah BAL total sebesar 1,2x107 dan 4,5 x 106

    cfu/mL, seperti ditunjukkan dalam gambar 4. Perbedaan jumlah BAL total dalam

    retentat dan permeat ditunjukkan dengn kisaran rejeksi antara 99,97 99,99% atau

    dengan kata lain efesiensi proses pemekatan menggunakan membran NF

    menunjukkan pemisahan yang sempurna karena hampir seluruh BAL tertahan dalam

    retentat dan hanya sebagia kecil lolos dlm permet (Paulson,1995). Keadaan ini

    menunjukkan bahwa membran semiermeabel ideal dan partikel bebas melewati

    membran. Hal ini terjadi karen besarnya pori-pori membran NF berkisar antara 1-10

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    20/30

    nm dimana BAL dari S.thermophilus memiliki bentuk sel bulat dengan diameter

    1m membentuk rantai panjang sedangkan L.bulgaricus berbentuk batang dengan

    kisara ukuran sel 0,5 1,2 x 10-10m (Batt dkk,1999& Salminen dan Wright, 1998)

    sehingga dengan uuran BAL yang lebih besar daripada ukuran pori-pori membran NF

    memungkinkan terjadinya penumpuka partikel BAL pada permukaan membrn

    sebagai retentat dan hanya sedikit yang lolos sebagi permeat, meskipun sejumlah sel

    dapat saja berubah bentuk oleh tekana tinggi sehingga dapat melalui penghalang

    membran bahkan jka ukuran sel lebih kecil daripada ukuran pori-pori membran.

    Proses pemekatan ini memungkinkan terjadinya kematian sel BAL karena mengalami

    kerusakan dinding sel dan tidak aktifnya enzim intraseluler karena tekanan opersai

    tinggi.

    Sehingga dengan ukuran BAL yang lebih besar daripada ukuran pori-pori

    membran NF memungkinkan terjadinya penumpukan partikel BAL pada permukaan

    membran sebagai rentetan dan hanya sedikit yang lolos sebagai pemeat, meskipun

    sejumlah sel dapat saja berubah bentuk oleh tekanan tinggi sehingga dapat melalui

    penghalang membran bahkan jika ukuran sel lebih kecil daripada ukuran pori-pori

    membran. Proses pemekatan ini memungkinkan terjadinya kematian sel BAL karena

    mengalami kerusakan dinding sel dan tidak aktifnya enzim intraseluler karena operasi

    tekanan tinggi.

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    21/30

    Hubungan antara waktu pemekatan dan jumlah BAL total sebagai hasil

    pemekatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi melalui membran NF

    pada laju alir 7 L/menit, suhu kamar, tekanan 25 bar

    Dugaan inilah yang kemungkinan terjadi pada waktu pemekatan 270 dan 300

    menit dimana jumlah BAL total dalam rentetan menunjukan penurunan masing-

    masing menjadi 2,2 x 1010 dan 2,5 x 107 cfu/mL. Meskipun demikian, banyaknya

    jumlah BAL total yang lolos dalam permeat terdapat lebih dari batas banyaknya

    probiotik dalam suatu produk probiotik dimana dengan waktu pemekatan

    30,60,90,120,150,180, dan 210 menit berturut-turut menhasilkan 2,5 x 107 ; 1,2 x 107;

    5,5 x 106 ; 8,1 x 106 ; 9,9 x 106 ; 5,4 x 106 dan 1,2 x 107 cfu/mL. Sedangkan rentetat

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    22/30

    berupa suspensi kental, creammy, berwarna kekuningan berasa asam, manis, dan

    gurih sedangkan permeat berupa cairan jernih menyerupai air, berasa gurih, asam dan

    sedikit manis berpotensi sebagai aciduan berprobiotik.

    Waktu pemekatan yang semakin lama juga meningkatkan konsentrasi total

    asam dalam rentetat dan permeat, seperti ditinjukan gambar dibawah ini. Asam laktat

    merupakan metabolit BAL dari proses fermentasi yang dihasilkan dengan

    memanfaatkan karbohidrat (glukosa, maltosa, fruktosa) dari media dan laktosa dari

    susu skim sebagai nutrisinya melalui jalur Tagatose dan Embden Meyerhof Parnas

    (EMP). Asam laktat dihitung dengan asam total tertitrasi dan merupakan parameter

    terjadinya proses metabolisme laktosa homofermentatif yang merupakan komponen

    bioaktif produk ini.

    Hubungan antara waktu pemekatan dan konsentrasi total asam sebagai hasil

    pemekatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi melalui membran NF

    pada laju alir 7 L/menit, suhu kamar, tekanan 25 bar.

    Kandungan asam laktat sebagai total asam tertittrasi optimal dalm rentat(1,44%) dan permeat (1,43%) diperoleh pada waktu pemekatan 270 menit. Selama

    pemekata terlihat bahwa pemisahan asam laktat berlangsung cukup baik dimana

    secara keseluruhan asam laktat dalam rentetat tertahan lebih banyak daripada lolos

    dalam permeat. Beberapa waktu pemekatan memperlihatkan fluktutifnya konsentrasi

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    23/30

    asam laktat dengan konsetrasi dalam permeat yang lebih tinggi, seperti pada 90

    meniit (1,38%) dan 240 menit (1,45%) daripada dalam rentetat masing-masing-

    masing 1,35% dan1,36%. Tabel 1 memberikan gambaran bahwa rasio konsentrasi

    asam laktat dalam rentetat dan permeat yang hanya sedikit berbeda menunjukkan

    bahwa sistem NF beroperasi kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat

    rejeksi yang rendah berkisar 0,69-8,95%.

    Reeksi (R) merupakan tingkat penolakan membran atas suatu komponen

    menunjukan kemamouan suatu membran untuk menahan komponen tertentu agar

    tidak meleati membran . rejeksi dinyatakan dalam presentasi yang dapat dihitung

    ssuai dengan rumus R = 1 (Cp/Cf), dimana Cp merupakan konsentrasi solut dalam

    permeat dan Cf merupakan konsentrasi solut dalam umpan (feed). Apabila suatu zat

    tertahan sempurna oeh membran, maka konsentrasi zat dalam aliran permeat menjadi

    0 (Cp=0), tetapi karena tidak ada membran yang mempunyai sifat ideal, nilai rejeksi

    antara 1-100%.

    Diduga dengan ukuran partikel antara 0,0004-0,0008 m (100-500 Dalton)memungkinkan asam laktat mudah lolos sebagai permeat. Konsentrat berprobiotik ini

    mempunyai kisaran pH antara 3,5-4,5 yang memungkinkan terjadinya interaksi

    antara bahan dan komponen membran sehingga menurunkan selektivitasnya karena

    pengaruh tingkat hidrolisis pada membran. Materi membran berupa bahan komposit

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    24/30

    yang terdiri atas polietilen dan bahan-bahan selektif aktif dimana dalam

    spesifikasinya bahan ini selektif terhadap protein dengan perkiraan rejeksi ,45%

    sehingga konsentrat berprobiotik dengan konsentrasi asam total cukup tinggi (1,28-

    1,44%) kemungkinan akan berpengaruh terhadap ketahanan bahan yang

    menghasilkan rejeksi asam total ,45%. Kecenderungan berbeda ditunjukan pada

    konsentrasi garam dari bahan yang dinyatakan dengan rejeksi yang rendah selama

    waktu 300 menit. Semakin lama waktu pemekatan menghasilkan konsentrasi garam

    dalam permeat namun semakin manurun pada rentetat.

    Tingkat pemisahan garam yang nyata tampak setelah proses pemekatan 120

    menit dimana garam lebih banyak lolos dalam permeat daripada tertahan pada

    rentetat . hal ini juga disebabkan selain besarnya partikel garam (0,001-00,01m)

    juga sifat kelarutan garam dalam air cukup tinggi. NaCl merupakan elektrolit kuat

    yang berdisosiasi hampir sempurna membentuk partikel bermuatan (ion). Kuatnya

    ikatan elektrostatik ini dapat dipisahkan oleh air murni sebagai pelarut terbaik diaman

    daya tarik antara kutb-kutub air dan ion-ion Na+ dan Cl- mengalahkan daya tarik

    menarik ekdua ion tersebut sehingga gara larut dengan kestabilan tinggi meskipun hal

    ini juga dipengaruhi oleh faktor kondisi proses (tekanan, laju alir). Dugaan lain

    adalah tingginya tekanan proses pemekatan 90 menit dan mulai lolos sebagai permeat

    setelah waktu pemekatan 120 menit. Secara keseluruhan, sistem NF menghsilkan

    pemisahan garam kurang optimal yang ditunjukkan dengan tingkat rejeksi terhadap

    garam berkisar semakin menigkat 1,72-28,75%.

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    25/30

    Terhadap konsentrasi padatan kering, waktu pemekatan menghasilkan produk

    probiotik dengan konsentrasi padatan kering dalam rentetat semakin meningkat

    namun cenderung konstan pada permeat. Padatan kering dalam rentetat lebih banyak

    daripada dalam permeat untuk seluruh waktu pemekatan. Proses pemekatan selama

    300 menit menghasilkan pemisahan padatan kering degan tingkat rejeksi yang baik

    dengan kisaran antara 87,81-96,1%. Dengan kata lain kinerja membran NF dalam

    pemisahan padatan kering adalah optimal atau mendekati sempurna karena hanya

    sebagian kecil padatan kering saja yang lolos sebagai permeat. Peningkatan

    konsentrasi padatan kering inidisebabkan terjadinya pengurangan air yang lolos

    meleawti pori-pori membran menyebabkan terjadinya akumulasi bahan pada

    permukaan membran meskipun membran mempunyai batas masimal pemisahan

    (30% total bahan). Padatan kering dari konsentrat kacang hijau terfermentasi

    berprobiotik ini mengandung komponen-komponen terlarut dan tidak terlarut yaitu

    asam-asam amino, asam laktat, mineral, karbohidrat, senyawa volatil (alkohol,

    diasetildehida) dan mikroba hidup (BAL).

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    26/30

    Hubungan antara waktu pemekatan dan konsentrasi protein terlarut sebagai

    hasil pemekatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi melalui membran

    NF pada laju alir 7 L/menit, suhu kamar dan tekanan 25 bar. Terhadap konsentrasi

    protein terlarut, waktu pemekatan semakin lama menghasilkan konsentrat dengan

    protein terlarut lebih tinggi daripada protein terlarut pada permeat.

    Waktu pemekatan 30-60 menit menunjukkan adanya peningktan yang tajam

    dalam rentetat dengan konsentrasi protein terlarut optimal 4,1 mg/mL yang

    selanjutnya menurun sampai waktu pemkatan 120 menit (3,15 mg/mL). Sedangkan

    salam permeat memperlihatkan konsentrai protein terlarut cenderung konstan sampai

    waktu pemekatan 300 ment (0,002 mg/mL).

    Proses pemekatan ini memperlihatkan efisiensi maksimal yang ditunjukkan

    pada rejeksi berkisar 96,85 99,99% selama pemekatan waktu pemekatan 30-300

    menit atau dengan kata lain memisahkan protein terlarut mendekati semourna. Hal ini

    diduga disebabkan oleh penggunaan membran NF mempunyai ukuran pori-porinya

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    27/30

    (1-10 m) lebih kecil daripada ukuran partikel komponen protein terlarut (asam-asam

    amino dan peptida) sehingga dapat memkatkan dengan sempurna yang ditunjang

    dengan pemilihan kondisi proses berupa laju alir 7 L/menit, suhu ruang dan tekanan

    25 bar. Protein terlarut merupakan komponen penting pada produk konsentrat kacang

    hijau sebagai ingridien probiotik selain dari jumlah BAL total itu sendiri. Hal ini

    disebabkan protein terlarut merupakan parameter peptida dan asa-asam amino dengan

    berat molekul rendah karena pengaruh dari proses-proses fermentasi yang

    menyertainya, terutama pada saat fermentasi kacang hijau menggunakan inokulum

    dari kapang Rhizopus sp-C1. Protein terlarut juga menunjukkan pengaruh enzim-

    enzim aktifitas B-galaktose dan B-fosfogalaktosidase dalam memfermentasikan

    laktosa membentuk asam laktat juga. Selama fermentasi BAL berlangsung, protein

    terlarut diperoleh sebagai asam-asam amino yang dihasilkan pada reaksi

    enzimatimatis melalui pemecahan protein susu skim oleh enzim proteinase menjadi

    peptida-peptida terarut yang selanjutnya oleh enzim peptides membentuk asam-asam

    amino yang memberi kotribusi protein terlarut pada keseluruhan biomassa. Dengan

    produksi asam laktat yang tinggi yang menyebabkan tingkat keasaman suspensi

    semakin tinggi yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein yang ditunjukan

    dengan pembentukan massa padat laktosa sebagai koagulan menyerupai yogurt.

    Kecenderungan berbeda terlihat pada kandungan gula pereduksi produk

    probiotik. Waktu pemekatan yang semakin lama akan menghasilkan konsentrasi gula

    pereduksi dalam rentetat yang semakin meningkat sampai optimal pada waktu

    pemekatan 300 menit dengan menghasilkan konsetrasi gula pereduksi 187,5 mg/mL,

    sedangkan pada permeat tampak konstan sejalan dengan lamnya waktu proses. Dari

    perbedaan konsentrasi gula pereduksi dalam rentetat dan permaet ini menunjukkan

    efisiensi tinggi yang ditunjukkan dengan nilai rejeksi pada kisaran 99,01-99,42%

    selama waktu pemekatan 30-300 menit atau tingkat pemisahan yang hampir

    sempurna . Pemisahan ini disebabkan oleh partikel gula (fruktosa,sukrosa,glukosa)

    meiliki ukuran partikel berkisar 0,0008-0,001m (200-400 Dalton). Dengan ukuran

    yang lebih besar daripada ukuran pori-pori membran NF sehingga sistem NF akan

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    28/30

    menahan partikel gula pada permukaan membran. Gula merupakan komponen cukup

    penting pada produk ini karena memberikan kontribusi rasa keseluruhan pada produk

    probiotik. Kombinasi citarasa manis, asam,asin dan gurih merupakan citarasa unik

    dan spesifik sebagai sumber butrisi probiotik. Gua sebagai monosakarida (fruktosa

    dan glukosa) diperoleh dari hasil pemecahan karbohidrat dari kacang hijau oleh

    enzim amylase kapang Rhizopus sp-C sebagai inokulum pada proses fermentasi

    garam pada kacang hijau terfermentasi. Gula juga diperoleh dari pembubuhan susu

    skim dan sukrosa pada saat fermentasi BAL yang digunakan sebagai sumber nutrisi

    BAL.

    Dari keseluruhan proses pemekatan kaldu nabati berprobiotik diperoleh

    kondisi proses terbaik berdasarkan optimasi jumlah BAL total dan efisiensi proses,

    yaitu pada waktu proses pemekatan 210 menit yang memberikan hasil rentetat yang

    berupa suspensi kental, creamy denngan warna putih kekuningan yang berasa gurih,

    asam dan sedikit manis, mempunyai jumlah BAL total sebesar 2,6 x 1010 cfu/mL,

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    29/30

    sedangkan hasil permeat berbentuk cairan jernih, berasa gurih, asam dan sedikit

    manis, mempunyai jumlah BAL total 1,2 x 107 cfu/mL, yang berpotensi sebagai

    acidulant berprobiotik. Gambar 10 memperlihatkan rentetat (a) dan permeat (b) hasil

    pemekatan kaldu nabati berprobiotik melalui membran NF pada laju alir 7 L/menit,

    suhu ruang dan tekanan 25 bar selama 210 menit.

  • 7/29/2019 tugas nanofiltrasi

    30/30

    BAB IV

    KESIMPULAN

    1. Nanofiltrasi adalah membran yang ukuran porinya antara ultrafiltrasi dan

    reserve osmosis. Nanofiltrasi mempunyai ukuran pori sekitar 1 nanometer.

    2. Aplikasi nanofiltrasi dalam industri pertanian :

    1. Memisahkan beta-karoten dan alfa-tokoferol minyak sawit dalam

    isopropanol

    2. Memisahkan garam-garaman pada saat pembuatan gula.

    3. Pemurnian minyak jagung

    4. Dalam industri pengolahan susu membran nano diperlukan untuk

    memisahkan mineral dalam whey.

    5. Pemekatan sari buah untuk dibuat produk minuman.

    6. Pemisahan asam amino dari protein dalam cacing tanah untuk digunakan

    bahan farmasi contohnya.

    3. Proses pemekatan biomassa probiotik dari kaldu nabati melaluui membran NF

    berpengaruh terhadap kinerja membran, komposisi dan jumlah BAL total.

    Rentetat menunjukkan komposisi nutrisi lebih baik daripada permeat.

    4. Semakin lama waktu konsntrasi akan mengahsilkan pemisahan komponen-

    komponen dalam rentetat dan permeat semakin optimal, mengurangi

    konsentrasi garam, dan meningkatkan padatan total, protein terlarut, gula

    pereduksi, asam total, dan jumlah BAL total dalam permeat cenderung tetap

    dan konsentrasi garam terfluktuasi.

    5. Berdasarkan jumlah BAL total dan efisiensi proses yang tertinggi, proses NF

    optimal tercapai pada waktu 210 menit. Kondisi proses ini menghasilkan

    rentetat sebagai suspensi kental kaldu nabati berprobiotik, krimm, putih

    kekuningan, berasa gurih, asam dan sedikit manis, semntara permeat sebagai

    asidulan probiotik berupa cairan jernih kekuningan dan berasa gurih, asam

    dan sedikit manis.