tugas nanofiltrasi
TRANSCRIPT
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Orang sering berkata, bila industri pertanian merupakan industri yang
termasuk kuno. Mereka serting tidak mau tahu atau bahkan tidak menyadari bila
industri ini justru merupakan industri yang punya hubungan langsung dengan
kebutuhan pokok atau primer bagi setiap manusia yang hidup di dunia. Jadi mau tidak
mau atau suka dan tidak suka, kita mutlak harus bisa memenuhi kebutuhan nomor
satu ini, selain sandang atau pakaian dan tempat tinggal atau rumah.Pada jaman dahulu, agar bisa terus hidup manusia menggunakan pisau batu
atau alat lain untuk memotong tanaman agar bisa dimasak lalu dimakan. Selanjutnya,
setelah pola pikir mulai berkembang, mereka mulai menanam tanaman dengan cara
yang masih sangat sederhana sekali. Demikian pula bila ingin memakan daging
hewan. Pertama kali yang dilakukan untuk mendapatkan daging adalah dengan cara
berburu. Namun selanjutnya, mereka juga bisa berternak binatang peliharaan. Inilah
yang dinamakan dengan teknologi pertanian (dan peternakan) yang terus
berkembang.
Setelah peradaban makin maju, teknologi pertanian juga terus bergerak ke
depan. Dan selanjutnya, di jaman modern ini telah berubah menjadi suatu industri
yang disebut dengan industri pertanian. Pelaku utama dari industri ini tentu saja para
petani atau orang yang bekerja di bidang yang berhubungan dengan dunia pertanian.
Industri pertanian punya masa depan yang bagus bila dijadikan sebagai landasan
pembangunan di Indonesia. Karena negeri ini punya modal utama yang bisa
kembangkan, yaitu kekayaan alam yang bisa digunakan untuk pengembangan
ekonomi pada sektor pertanian. Demikian pula dengan sumber daya manusia yang
tingkat pendidikannya cukup memadai untuk menjawab segala tantangan yang ada.
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
2/30
Selain itu, jumlah penduduk Indonesia yang cukup banyak juga bisa menjadi pasar
yang bisa menyerap semua hasil produksi dari industri pertanian selain pasar
internasional yang prospeknya juga tidak kalah besar.
1.2. Tujuan
1. Dapat Mengetahui karakteristik membran nano
2. Dapat mengetahui kegunaan dan aplikasi dalam industri pertanian
3. Perbandingan karakteristik dengan membran lain
1.3. Rumusan Masalah
Seberapa efektif penyaringan menggunakan membran nano
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
3/30
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Definisi Membran
Penyaringan didefinisikan sebagai pemisahan dua atau lebih komponen dari
aliran cair atau gas didasarkan pada perbedaan ukuran. Secara tradisional, biasanya
merujuk pada pemisahan partikel dari zat cair atau gas. Pemisahan dengan membran
diperluas sebagai suatu proses untuk memisahkan zat terlarut. Fungsi utama membran
adalah sebagai lapisan selektif. Membran menahan komponen tertentu dan
melewatkan komponen lainnya baik pada medium cair maupun gas. Secara lebihspesifik membran dapat didefinisikan sebagai:
a. Bagian tidak kontinyu yang memisahkan dua fasa.
b. Fase yang bertindak sebagai penahan untuk mencegah perpindahan massa tetapi
menahan atau mengatur perpindahan bagian komponen tertentu.
Dengan demikian, membran dapat berupa gas, cairan, padatan maupun
kombinasinya. Lebih lanjut, membran dapat diklasifikasi menjadi membran alami dan
buatan; berdasarakn strukturnya, berpori dan tak berpori atau sebagai membran cair;
berdasarkan aplikasinya, pemisahan gas, gas-cair, cair-cair, dll; berdasarkan
mekanisme dari fungsi membran, adsortif dan difusif, perpindahan ion, osmosis, atau
membran non selektif.
Teknik pemisahan dengan membran umumnya berdasarkan ukuran partikel
dan berat molekul dengan gaya dorong berupa beda tekan, medan listrik dan beda
konsentrasi. Proses pemisahan dengan membran yang memakai gaya dorong berupa
beda tekan umumnya dikelompokkan menjadi empat jenis diantaranya
mikromembran,ultramembran, nanomembran dan reverse osmosis.
Teknologi membran memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan
proses lain, antara lain :
1. Pemisahan dapat dilakukan secara kontinu
2. Konsumsi energi umumnya relatif lebih rendah
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
4/30
3. Proses membran dapat mudah digabungkan dengan proses pemisahan lainnya (
hybrid processing)
4. Pemisahan dapat dilakukan dalam kondisi yang mudah diciptakan
5. Mudah dalamscale up
6. Tidak perlu adanya bahan tambahan
7. Material membran bervariasi sehingga mudah diadaptasikan pemakaiannya.
Kekurangan teknologi membran antara lain fluks danselektifitaspada proses
membran umumnya berbanding terbalik. Semakin tinggi fluks seringkali berakibat
menurunnya selektifitas dansebaliknya. Sedangkan hal yang diinginkan dalam proses
berbasiskan membraneadalah mempertinggifluks danselektifitas.
2.2. Jenis-Jenis Membran
Berdasarkan fungsinya membran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Mikrofiltrasi
Membran mikrofiltrasi berfungsi untuk menyaring makromolekul lebih dari
500.000 g/mol atau partikel dengan ukuran 0,1 10 m. Tekanan yang digunakan 0,5
2 atm. Mikrofiltrasi merupakan pemisahan partikel berukuran micron atau
submicron. Bentuknya lazim berupa cartridge, gunanya untuk menghilangkan partikel
dari airyang berukuran 0,04 sampai 100 mikron. Asalkan kandungan padatan total
terlaruttidak melebihi 100 ppm.Filtrasi cartridge merupakan filtrasi mutlak. Artinya
partikelpadat akan tertahan, terkadang cartridge yang berbentuk silinder itu dapat
dibersihkan.
Cartridge tersebut diletakkan di dalam wadah tertentu (housing). Bahan
cartridge diantarannya katun, wool, rayon, selulosa, fiberglass, poly propilen, akrilik,
nilon, asbes, ester-ester selulosa, polimer hidrokarbon terfluorinasi.
Jenis- jenis cartridge dikelompokkan :
1. Cartridge leletan
2. Cartridge rajut-lekatan-terjurai
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
5/30
3. Cartridge lembar berpori (kertas saring khusus, media nirpintal,membran,
berkarbon)
2. Osmosis Balik (RO)
Membran RO dibuat dari berbagai bahan sepertiselulosa asetat (CA), poliamida
(PA), poliamida aromatis, polieteramida,polieteramina, polieterurea, polifelilene
oksida, polifenilen bibenzimidazol,dsb. Membran komposit film tipis terbuat dari
berbagai bahan polimer untuk substratnya ditambah polimer lapisan fungsional
diatasnya.
Membran mengalami perubahan karena memampat dan fouling (sumbat).
Pemampatan atau fluks-merosot itu serupa dengan perayapan plastic/logam bila
terkena beban tegangan kompresi. Makin besar tekanan dan suhu, biasanya tak
reversible dan membran makin mampat. Normalnya, membran bekerja pada suhu 21-
35 derajat celcius. Fouling membran itu diakibatkan oleh zat-zat dalam air baku
misalnya kerak, pengendapan koloid, oksida logam, organic dan silica.
Berdasarkan kajian ekonomi menunjukkan osmosis balik mempunyai
keuntungan sebagai berikut ;
1. Untuk umpan padatan total terlarut di bawah 400 ppm, osmosis balik merupakan
perlakuan yang murah.
2. Untuk umpan padatan total terlarut di ats 400 ppm, dengan penuruanan padatan
total terlarut 10% semula, osmosis balik sangat menguntungkan disbanding
dengan deionisasi
3. Untuk umpan berapapun konsentrasi padatan total terlarut, disertai kandungan
organic lebih daripada 15 g/liter, osmosis balik sangat baik untuk praperlakuan
deionisasi.
4. Osmosis balik sedikit berhubungan dengan bahan kimia, sehingga lebih praktis.
3. Ultrafiltrasi
Membran ultrafiltrasi adalah teknik proses pemisahan (menggunakan) membran
untuk menghilangkan berbagai zat terlarut BM (berat molekul) tinggi, aneka koloid,
mikroba sampai padatan tersuspensi dari air larutan. Membran semipermeabel
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
6/30
dipakai untuk memisahkan makromolekul dari larutan. Ukuran dan bentuk molekul
terlarut merupakan faktor penting.
Dalam teknologi pemurnian air, membran ultrafiltrasi dengan berat molekul
membran (MWC) 1000 20000 lazim untuk penghilangan pirogen, sedangkan berat
molekul membrane (MWC) 80.000- 100.000 untuk pemakaian penghilangan koloid.
Terkadang pirogen (BM 10.000- 20.0000) dapat dihilangkan oleh membrane 80.000
karena adanya membrane dinamis. Tekanan sistem ultrafiltrasi biasanya rendah, 10-
100 psi (70-700 kPa), maka dapat menggunakan pompa sentrifugal biasa. Membran
ultrafiltrasi sehubungan dengan pemurnian air dipergunakan untuk menghilangkan
koloid (penyebab fouling) dan penghilangan mikroba, pirogen dan partikel dengan
modul higienis.
Membran ultrafiltrasi dibuat dengan mencetak polimer selulosa acetate (CA)
sebagai lembaran tipis. Fluks maksimum bila membrannya anisotropic, ada kulit tipis
rapat dan pengemban berpori. Membran selulosa acetate (CA) mempunyai sifat
pemisahan yang bagus namun sayangnya dapat dirusak oleh bakteri dan zat kimia,
rentan pH.
Adapula membrane dari polimer diantaranya yaitu polisulfon, akrilik, juga
polikarbonat, PVC, poliamida, piliviniliden fluoride, kopolimer AN-VC, poliasetal,
poliakrilat, kompleks polielektrolit, PVA ikat silang. Juga dapat dibuat membrane
dari keramik, aluminium oksida, zirconium oksida, dsb.
4. Nanofiltrasi
Proses nanofiltrasi merejeksi kesadahan, menghilangkan bakteri dan virus,
menghilangkan warna karena zat organik tanpa menghasilkan zat kimia berbahaya
seperti hidrokarbon terklorinisasi. Nanofiltrasi cocok bagi air padatan total terlarut
rendah, dilunakkan dan dihilangkan organiknya.
Sifat rejeksinya khas terhadap tipe ion : ion dwivalen lebih cepat dihilangkan
daripada yang ekavalen, sesuai saat membrane itu diproses, formulasi bak pembuat,
suhu, waktu annealing, dan lain-lain. Formulasi dasarnya mirip osmosis balik tetapi
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
7/30
mekanisme operasionalnya mirip ultrafiltrasi. Jadi nanofiltrasi itu gabungan antara
osmosisi balik dan ultrafiltrasi.
Ditinjau dari bahannya membran terdiri dari bahan alami dan bahan sintetis.
Bahan alami adalah bahan yang berasal dari alam misalnya pulp dan kapas,
sedangkan bahan sintetis dibuat dari bahan kimia, misalnya membran polimer.
5. Membran dialisa
Membran dialisa berfungsi untuk memisahkan larutan koloid yang mengandung
elektrolit dengan berat molekul (BM) kecil. Zat terlarut pada larutan dengan
konsentrasi tinggi akan menembus membrane menuju larutan dengan konsentrasi
rendah. Jadi gaya pendorongnya adalah konsentrasi.
6. Membran elektrodialisa
Membran elektrodialisa berfungsi untuk memisahkan larutan dengan membran
melalui pemberian muatan listrik. Jadi gaya pendorongya adalah gaya gerak listrik.
Jenis Membran dan Aplikasinya
Tabel 2.1 jenis-jenis membran dan aplikasinya
Proses
pemisahan
Type MembranDriving force yang
digunakan
Model
Pemisahan
Aplikasi
Mikrofiltrasi
Struktur pori-pori
simetris, jari-jari
pori-pori
0.05-5 m
Hidrostatik, dengan
tekanan
0.5-4 barFiltrasi
Pemurnian air
dan sterilisasi
Ultrafiltrasi
Stuktur pori-pori
asimetris, jari-jari
pori-pori
2-10 nm
Hidrosastik dengan
tekanan
1-10 barFiltrasi
Pemisahan
dan
fraksionansi
campuran
molekulDiafiltrasi Stuktur pori-pori
asimetris, jari-jari
pori-pori
Hidrosastik dengan
tekanan
1-10 bar
Filtrasi dan
dialisis
Purifikasi
campuran
molekul
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
8/30
2-10 nm
Reverse
Osmosis
Asimetris, untuk
type larutan,
struktur difusi
hidrostatik
dengan tekanan
10-100 bar
Difusi larutan
Desalinasi air
laut dan air
payau
Dyalisis
Pori-pori simetis
dengan struktur
jenis gel
Perbedaan
konsentrasidifusi
Artificial
kedney
Elektrodyalisis
Membran
perpindahan ion
yang simetris
Tenaga listrikPerpindahan
(migrasi)
Produksiasam basa
dari garam-
garam
Pemisahan gasStruktur homogen
simetris
Perbedaan tekanan
uapDifusi larutan
Pemisahan
Oksigen atau
Nitrogen
Pervaporation
Struktur homogen
simetris
Perbedaan tekanan
uap Difusi larutan
Pemisahan
campuranazeotrop
Vapor
PermeationStruktur homogen
simetris
Perbedaan tekanan
uapDifusi larutan
Me-recover
uap organik
dari udara
Membran
distilasi
Struktur pori-pori
simetris
hidrofobik
Perbedaan tekanan
uapDifusi
Pemisahan
Solid / Liquid
Membran
kontak
Struktur pori-pori
yang simetris
Perbedaan tenaga
kimia Difusi larutan
Ekstraksi
solven
2.3. Prinsip Pemisahan dengan Membran
Pada prinsipnya proses pemisahan dengan menggunakan membran adalah
proses pemisahan antara pelarut dengan zat terlarut. Pelarut dipisahkan dengan zat
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
9/30
terlarut yang akan tertahan pada membran atau yang disebut dengan konsentrat,
sedangkan pelarut akan lolos melalui membran yang dinamakan permeated.
Kecepatan aliran komponen yang akan dipisahkan bergantung kepada jenis
gaya pendorong dan karakteristik membrane. Jenis gaya pendorong yang ada pada
proses pemisahan dengan menggunakan membran yaitu perbedaan tekanan,
perbedaan konsentrasi, dan perbedaan temperatur.
Proses pemisahan dengan membran mengalami perkembangan yang pesat
karena operasinya yang sederhana, konsumsi energi yang relative rendah dan
memeiliki derajat keasaman yang tinggi, sehingga timbul berbagai proses pemisahan
misalnya ultrafiltrasi, mikofiltrasi, osmosa balik, dialysis dan elektodialisis.
Gambar 2.1 Prinsip pemisahan dengan menggunakan membran
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
10/30
Gambar 2.2. Proses membrane yang beroperasi akibat perbedaan tekanan.
Membran mikrofiltrasi menahan partikel dengan ukuran micron (10-6 m),
biasanya merupakan partikel tersuspensi pada rentang 0,1-5 m. Partikel dengan
ukuran diatas itu, umumnya dipisahkan menggunakan metode konvensinal dengan
saringan pasir. Membran ultrafiltrasi hanya menahan molekul besar atau partikel yang
lebih besar dari 10-200 (angstrum) (atau sekitar 0,001-0,02 m). Nanofiltrasi
menahan senyawa organic kecil seperti gula, sedangkan osmosis balik (RO) menahan
semua zat terlarut kecuali pelarutnya (dalam hal ini air). Oleh karena itu, RO sering
dikenal sebagai proses pemurnian air, ultrafiltrasi sebagai metode yang secara
simultan memurnikan, memekatkan atau memfraksionasi makromolekul atau
suspensi koloid kecil. Mikrofiltrasi paling banyak digunakan untuk klarifikasi dan
pemisahan partikel tersuspensi dari pelarut.
Spektrum Pemisahan Membran
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
11/30
Karakteristik Membran
BAB III
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
12/30
PEMBAHASAN
Kombinasi antara produk pangan fermentasi bersumber protein nabati dan
probiotik merupakan suatu sinergi yang berpotensi sebagai pangan fungsional dan
perolehan produk pangan bersifat inovatif. Perpaduan antara pangan fermentasi
sebagai flavor savory dan probiotik memungkinkan dikonsumsiya probiotik dengan
cara berbeda. Kacang kacangan terfermentasi oleh Rhizopus sp C1 yang di kenal
sebagai vegetable broth (kaldu nabati ) merupakan produkseasoningserupa dengan
miso di Jepang, chiang di China atau taucho di Indonesia. Fermentasi campuran
Lactobacillus bulgaricus ( L. Bulgaricus) dan Streptococcus thermophilus ( S.
Thermophilus) pada kaldu nabati akan menghasilkan senyawa- senyawa organik yang
enak dan spesifik selain dari senyawa senyawa volatil dan asam laktat yang di
peroleh dari fermentasi Bakteri Asam Laktat (BAL) yang merupakan probiotik.
Produkseasoningberprobiiotik ini dapa di aplikasikan dengan menfotifikasikan pada
aneka saus atau sebagai bahan coating pada snack setelah melalui proses instanisasi
pada suhu rendah.
Untuk memperoleh kaldu nabati berprobiotik dengan kepekatan tinggi yang
mengandung jumlah sel BAL optimal dilakukan pemekatan menggunakan sistem
nanofiltrasi. Sistem nanofiltrasi secara luas telah di terapkan di industri- industri
farmasi, bioteknologi, makanan dan minuman, dan produk olahan susu. Membran
nanofiiltrasi yang merupakan jenis membran relatif baru di yakini memiliki ukurn
pori pori berkisar antara 1-10 nanometer (nm) dan mampu memisahkan anion
monovalent serta anion di - & multivalent dan senyawa-senyawa oragnik berberat
molekul sekitar 150-300 Dalton dengan teanan operasi antara 7-30 bar. Membran
nanofiltrasi menahan partikel parikel solut gula dan garam multivalent, tetapi
melewatkan sejumlah besar garam garam monovalent. Pada nanofiltrasi, hasil
proses berupa permeat yang mengandung garam dan solut dengan ukuran partikel 1-10 nm,
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
13/30
seperti protein, lemak , gula. Dalam kaitannya dengan proses pemekatan kaldu nabati
berprobiotik dengan ukuran BAL lebih besar dari pada ukuran pori- pori membran
nanofiltrasi memungkinkan tertahannya BAL pada permukaan membran sehingga
meningkatkan jumlahnya dalm konsentratL. Bulgaricus seperti BAL pada umumnya,
berbentuk batang dengan kisaran ukuran 0,5 1,2 x 10 m namun pada kondisi
tertentu dapat berbentuk sedikit bulat, sedangkan S. Thermophilus berbentuk bulat
atau menyerupai telur dengan diameter kurang atau sama dengan 1 m dan
membentuk rantai (Salminen dan Wright, 1998). Dengan ukuran tersebut
memungkinkan BAL dapat tertahan oleh membran nanofiltrasi sebagai retentat /
konsentrat oleh pegaruh tekanan hidrostatik yang tinggi. Seperti umumnya teknologi
membran, kinerja membran nanofiltrasi dipengaruhi oleh tekanan, waktu, laju alir
bahan dan suhu operasi. Kriteria kinerja membran yang ideal meliputi performance
( fluks dan tingakt efesiensi pemisahan) yang tinggi. Selain di pengaruhi oleh kondisi
operasi, materi bahan membran dan jenis bahan juga berpengaruh terhadap perolehan
komposisi permeat maupun rententat / konsntrat. Umpan ( feed) berupa suspensi
dengan tingkat keasaman tinggi dan berisi mikroba hidup memungkikan d perolehnya
hasil pemekatan berbeda baik dai komposisi nutri maupun viabilitas BAL.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi operas optimal
pada proses pemekatan biomassa kacang hijau terfermentasi sebagai ingredient
berprobiotik melalui membran nanofiltrasi pada frekuensi motor pompa 10 Hz, suhu
kamar dan tekanan operasi 25 bar selama 30,60,90,120,150,180,210,270,dan 300
menit sehingga dihasilkan produk fungsional savoru dengan total BAL dan komposisi
terbaik.
Bahan dan Peralatan
Bahan bahan yang digunakan dalam kegiatan percobaan berupa kosentrat
kacang hijau terfermentasi olehRhizopus sp-C1 sebagai hasil pemurnian kacang hijau
terfermentasi melalui membran mikrofiltarsi (MF) 0,45m, kultur campuran yang
merupakan starin yogurt dari Lactobacillus bulgaricus dan Strepcoccus thermophilus
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
14/30
(Pusat Penelitaian Kimia- LIPI), membran MF dan nanofiltarsi (NF) (DSS,Denmark)
serta bahan- bahan kimia grade analitik dariE.Merck.
Peralatan utama yang dipergunakan dalam kegiatan ini berupa autoclave,
incubator, sistem fermentasi skala laboratorium, modul membran
MF/UF/NF/RO(DSS,Denmark), spektrofotometer, dan instrumen untuk analisis
kimia dan pengamatan aspek mikrobiologi dari produk.
Rancangan Percobaan
Proses pemekatan terhadap konsentrat kacang hijau terfermentasi oleh
Rhizopus sp C1 sebagai hasil pemurnian melalui membran mikrofiltrasi (MF)
0,45m dan diinokulasi oleh campuran kultur starter yogurt L.bulgaricus dan
S.thermophilus dilakukan menggunakan sistem membran Nanofiltrasi (NF) pda laju
alir 7L/menit, suhu 250C dan tekanan 25 bar selama
30,60,90,120,150,180,210,240,270, dan 300 menit. Selama proses pemekatan, sampel
feed/ konsentrat/rententat dan permeat dianalisis setiap 30 menit.
Pengamatan kinerja membran NF berupa fluks permeat. Analisis yang
dilakuakn terhadap komposis biomassa kacang hijau terfermentasi berprobiotik
( feed) , probiotik ingredient ( retentat) dan permeat meiputi padatan total ( metoda
Gravimetrik) , padatan terlarut ( Hand Refractometer ATAGO), protein terlarut
(metoda Lowry), gula pereduksi (metoda Somogyi- Nelson ), totl asm (metode
titrasi), dan garam ( Hand Salinity meter ) (A.O.A.C,1990), sementara jumlah BAL
total dihitung menurut metode pour plate pada agar MRS ( metode OXOID ) .
percobaan dilakukan dengan 3 kali ulangan.
Pembuatan dan Pemekatan Biomssa Kacang Hijau Terfermentasi Berprobiotik
Melalui Membran Nanofiltrasi (NF)
Pembuatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi dilakuakn
dengan menginokulasi konsentrat kacang hijau terfermentasi oleh Rhizopus sp C1
yang dihasilkan oleh dari pemurnian melalui membrane MF 0,45 m dengan 15%
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
15/30
(b/v) campuran kultur strater yogurt L.bularicus dan S.thermophilus. dalam
fermentasi ini di tambahkan susu skim sebagai sumber laktosa untuk pertumbuhan
BAL hingga konsentrasi protein total mencapa 3% (b/v) dan sukrosa 12% (b/v).
Campuran ini kemudian diinkubasi pda suhu 400C selama 48 jam sehingga dihasilkan
biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi. Guna memperoleh konsentrat
biomassa probiotik dari kacang hjau terfermentasi dilakukan pemekatan melalui
membran NF.
Sebanyak 5 L biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi sebagai feed
dalam tanki 9 L di pompa secara tangensial/cross flow menggunakan Positive
Diplacement Pump Rannie 25,38 melalui filter 200m, sistem penukar panas dan
modul membran NF. Feed /konsentrat/rententat diatur pada laju alir 7L/menit. Suhu
feed/konsntrat/retentat dalam tanki distabilkan dengan menggunakan chiller. Pada
percobaan ini,suhu chiller ditur pasa 23-240C dan suhu tanki feed/konsentrat/rententat
dijaga dan dipertahankan pada suhu ruang ( 25 oC ). Tekanan operasi sebesar 25 bar
dicapai dengan merata-ratakan tekanan operasi feed dan retentat. Aliran cross- flow
pada operasi NF, fluida dialirkan menuju permukaan membran NF dimana terjadi
pemisahan komponen-komponen makromolekul, suspensi dan koloid dalam feed.
Komponen tertolak yang tidak lolos melalui membran, disirkulasikan secara kontinue
kedalam tanki feed/konsentrat/retentat sebagai retentat. Komponen yang lolos melalui
membran dipisah permeat. Proses ini semakin lama akan meningkatkan konsentrasi
solute dalam feed/konsentrat/retentat setiap 30,60,90,120,150,180,210,240,270, dan
300 menit. Setelah proses pemekatan selesai, membran pada modul dibersihkan
dengan engalirkan 1% larutan sodium hidroksida pada laju alir 3,5 L/menit, suhu
60oC dan tekanan 25 bar selama 30 menit, diikuti oleh pembiasan menggunakan air
Reverse Osmosis (RO). Pembuatan dan pemekatan biomassa berprobiotik dari
kacang hijau terfermentasi melalui membaran NF di tunjukkan pada Gambar 1.
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
16/30
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Biomassa Probiotik dari Kacang Hijau Terfermentasi
Karakteristik biomass probiotik dari kacang hijau terfermentasi menggunakan
campuran kultur starter yogurt L.bulgaricus dan S.thermophilus ditunjukkan pada
gambar 2. Dari komposisi biomass probiotik dari kacang hijau terfermentasi, protein
terlarut dan jumlah BAL total merupakan komponen-komponen paling penting. Ini
berkaitan dengan fungsi konsentrat sebagai aditif pangan probiotik atau ingredien
probiotik sebagai sumber protein nabati dalam produk pangan nabati. Konsettrasi
protein terlarut yang tinggi (3,425 mg/mL ) dalam biomassa probiotik dari kacang
hijau terfermentasi menunjukkan banyaknya asam-asam amino dan peptida berberat
molekul rendah guna mendukung sifat-sifat fungsionalnya sebagai bahan sesoning
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
17/30
yang mengandung flavor savory. Konsentrasi gula pereduksi yang tinggi (127,5
mg/mL) dan garam (0,6%) mengindikasikan pengaruh bahan awal yang dihasilkan
oleh proses fermentasi garam yang merupakan reaksi dasar dari produk ini.
Fermentasi garam pada kacang hijau oleh 24% Rhizopus-C1, 20% garam dan
56% kacang hijau menghasilkan citarasa kacang hijau yang spesifik sebagai hasil dari
perombakkan protein,karbohdrat dan lemak oleh masing- masing aktivitas enzim
protease, amilase dan lipase. Dari keseluruhan produk ini akan dihasilkan citarasa
savory (umami) (Susilowati dkk,2006).
Pengaruh Proses Pemekatan Terhadap Fluks
Pengaruh waktu pemekatan terhadap fluks permeat melalui membran NF pada
laju alir 7 L/menit, suhu kamar dan tekanan 25 bar ditunjukkan pada gambar 3. Fluks
(J) permeat diartikan sebagai sejmlah filtrat yang keluar (L) persatuan luas (A) per
waktu(t) yang dihitung sebagai J=L/(Axt). Fluks permeat merupakan salah satu
parameter kinerja membran dan menjadi suatu kriteria suatu proses membran
(Mulder,1996). Dalam pemekatan kaldu nabati probiotik melalui membran NF,
umpan berupa biomassa BAL dari konsentrat kacang hijau terfermentasi ebagai hasil
mikrofiltrasi 0,45 m dengan kandungan padatan total 16,09%. Tingginya
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
18/30
konsentrasi padatan total ini berpengaruh langsung terhadap fluks permeat dimana
denan tekanan 25 bar menunjukkan penurunan fluks permeat secaa tajam sejalan
dengan lamanya waktu pemekatan. Penurunan fluks permeat yang taam ini disebaban
oleh pemisahan bahan dimana partikel yang lebih kecil akan lolos sebagai permeat
yang menyebabkan retentat semakin mengental.
Penurunan fluks permeat dipengaruhi tidak hanya oleh kondisi proses
(tekanan tranmembran, kecepata coss-flow,suhu dan waktu) tetapi juga oleh faktor-
faktor jenis dan konsentrasi biomassa serta jenis bahan membran yang digunakan.
Faktor-faktor tersebut memberikan pengaruh terhadap fluks permeat berbeda-beda
(Zeman dan Zydney,1996). Tekanan akan berpengaruh terhadap laju alir permeat
sedangkan frekuensi motor pompa berpegaruh terhadap laju alir biomassa. Umumnya
laju alir akan berkolerasi positif terhadap nilai fluks permeat sehingga semakin tinggi
laju alir biomassa maka nilai fluks permeat juga akan semakin tinggi
(Michaels,1989).
Membran NF yang memilki ukuran pori-pori 1-10nm dengan kemampuan
memisahkan partikel pada kisaran 0,001 mikron (4x105inci=1x4 Ao units) dapat
memisahkan hampir seluruh partikel dari air terasuk asam laktat dan senyawa volatil
(asetaldehida dan senyawa- senyawa organik hasl fermentasi BAL) yang merupakan
metabolit BAL (Karos dkk,1996). Pada pemisahan konsentrat berprobiotik ini dimana
konsentrasi gula,protein dan jumlah BAL total cukup tinggi memungkinkan
terbentuknya fouling karena peningkatn kekentalan fluida yang melewai permukaan
membran. Pad proses ini lebih ditekankan pda kemampuan membran NF dalam
memekatkan bahan biomassa, terutama BAL selain dari metabolit yang dihasilkan
oleh BAL selama proses hidrolisis terutama kandungan asam laktatnya yang
berfungsi langsung sebagai zat bioaktif produk konsentrat.
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
19/30
Pengaruh Proses Pemekatan Terhadap Jumlah BAL dan Komposisi Permeat
dan Retentat
Terhadap jumlah BAL total, maka dengan semakin lamanya wakktu
pemekatan akan meningkatkn jumalah BAL total baik pada retentat maupun permeat.
Peningkatan waktu optimal terjadi pada retentat dengn waktu pemekatan 210 dan 240
menit dengan menghasilkan jumlah BAL total masing-masing 2,6 x 1010 cfu/mL,
sedangkan pada permeat jumlah BAL total cenderung tetap dimana pada waktu
pemekatan 210 menit menghasilkan jumlah BAL total sebesar 1,2x107 dan 4,5 x 106
cfu/mL, seperti ditunjukkan dalam gambar 4. Perbedaan jumlah BAL total dalam
retentat dan permeat ditunjukkan dengn kisaran rejeksi antara 99,97 99,99% atau
dengan kata lain efesiensi proses pemekatan menggunakan membran NF
menunjukkan pemisahan yang sempurna karena hampir seluruh BAL tertahan dalam
retentat dan hanya sebagia kecil lolos dlm permet (Paulson,1995). Keadaan ini
menunjukkan bahwa membran semiermeabel ideal dan partikel bebas melewati
membran. Hal ini terjadi karen besarnya pori-pori membran NF berkisar antara 1-10
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
20/30
nm dimana BAL dari S.thermophilus memiliki bentuk sel bulat dengan diameter
1m membentuk rantai panjang sedangkan L.bulgaricus berbentuk batang dengan
kisara ukuran sel 0,5 1,2 x 10-10m (Batt dkk,1999& Salminen dan Wright, 1998)
sehingga dengan uuran BAL yang lebih besar daripada ukuran pori-pori membran NF
memungkinkan terjadinya penumpuka partikel BAL pada permukaan membrn
sebagai retentat dan hanya sedikit yang lolos sebagi permeat, meskipun sejumlah sel
dapat saja berubah bentuk oleh tekana tinggi sehingga dapat melalui penghalang
membran bahkan jka ukuran sel lebih kecil daripada ukuran pori-pori membran.
Proses pemekatan ini memungkinkan terjadinya kematian sel BAL karena mengalami
kerusakan dinding sel dan tidak aktifnya enzim intraseluler karena tekanan opersai
tinggi.
Sehingga dengan ukuran BAL yang lebih besar daripada ukuran pori-pori
membran NF memungkinkan terjadinya penumpukan partikel BAL pada permukaan
membran sebagai rentetan dan hanya sedikit yang lolos sebagai pemeat, meskipun
sejumlah sel dapat saja berubah bentuk oleh tekanan tinggi sehingga dapat melalui
penghalang membran bahkan jika ukuran sel lebih kecil daripada ukuran pori-pori
membran. Proses pemekatan ini memungkinkan terjadinya kematian sel BAL karena
mengalami kerusakan dinding sel dan tidak aktifnya enzim intraseluler karena operasi
tekanan tinggi.
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
21/30
Hubungan antara waktu pemekatan dan jumlah BAL total sebagai hasil
pemekatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi melalui membran NF
pada laju alir 7 L/menit, suhu kamar, tekanan 25 bar
Dugaan inilah yang kemungkinan terjadi pada waktu pemekatan 270 dan 300
menit dimana jumlah BAL total dalam rentetan menunjukan penurunan masing-
masing menjadi 2,2 x 1010 dan 2,5 x 107 cfu/mL. Meskipun demikian, banyaknya
jumlah BAL total yang lolos dalam permeat terdapat lebih dari batas banyaknya
probiotik dalam suatu produk probiotik dimana dengan waktu pemekatan
30,60,90,120,150,180, dan 210 menit berturut-turut menhasilkan 2,5 x 107 ; 1,2 x 107;
5,5 x 106 ; 8,1 x 106 ; 9,9 x 106 ; 5,4 x 106 dan 1,2 x 107 cfu/mL. Sedangkan rentetat
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
22/30
berupa suspensi kental, creammy, berwarna kekuningan berasa asam, manis, dan
gurih sedangkan permeat berupa cairan jernih menyerupai air, berasa gurih, asam dan
sedikit manis berpotensi sebagai aciduan berprobiotik.
Waktu pemekatan yang semakin lama juga meningkatkan konsentrasi total
asam dalam rentetat dan permeat, seperti ditinjukan gambar dibawah ini. Asam laktat
merupakan metabolit BAL dari proses fermentasi yang dihasilkan dengan
memanfaatkan karbohidrat (glukosa, maltosa, fruktosa) dari media dan laktosa dari
susu skim sebagai nutrisinya melalui jalur Tagatose dan Embden Meyerhof Parnas
(EMP). Asam laktat dihitung dengan asam total tertitrasi dan merupakan parameter
terjadinya proses metabolisme laktosa homofermentatif yang merupakan komponen
bioaktif produk ini.
Hubungan antara waktu pemekatan dan konsentrasi total asam sebagai hasil
pemekatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi melalui membran NF
pada laju alir 7 L/menit, suhu kamar, tekanan 25 bar.
Kandungan asam laktat sebagai total asam tertittrasi optimal dalm rentat(1,44%) dan permeat (1,43%) diperoleh pada waktu pemekatan 270 menit. Selama
pemekata terlihat bahwa pemisahan asam laktat berlangsung cukup baik dimana
secara keseluruhan asam laktat dalam rentetat tertahan lebih banyak daripada lolos
dalam permeat. Beberapa waktu pemekatan memperlihatkan fluktutifnya konsentrasi
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
23/30
asam laktat dengan konsetrasi dalam permeat yang lebih tinggi, seperti pada 90
meniit (1,38%) dan 240 menit (1,45%) daripada dalam rentetat masing-masing-
masing 1,35% dan1,36%. Tabel 1 memberikan gambaran bahwa rasio konsentrasi
asam laktat dalam rentetat dan permeat yang hanya sedikit berbeda menunjukkan
bahwa sistem NF beroperasi kurang optimal. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat
rejeksi yang rendah berkisar 0,69-8,95%.
Reeksi (R) merupakan tingkat penolakan membran atas suatu komponen
menunjukan kemamouan suatu membran untuk menahan komponen tertentu agar
tidak meleati membran . rejeksi dinyatakan dalam presentasi yang dapat dihitung
ssuai dengan rumus R = 1 (Cp/Cf), dimana Cp merupakan konsentrasi solut dalam
permeat dan Cf merupakan konsentrasi solut dalam umpan (feed). Apabila suatu zat
tertahan sempurna oeh membran, maka konsentrasi zat dalam aliran permeat menjadi
0 (Cp=0), tetapi karena tidak ada membran yang mempunyai sifat ideal, nilai rejeksi
antara 1-100%.
Diduga dengan ukuran partikel antara 0,0004-0,0008 m (100-500 Dalton)memungkinkan asam laktat mudah lolos sebagai permeat. Konsentrat berprobiotik ini
mempunyai kisaran pH antara 3,5-4,5 yang memungkinkan terjadinya interaksi
antara bahan dan komponen membran sehingga menurunkan selektivitasnya karena
pengaruh tingkat hidrolisis pada membran. Materi membran berupa bahan komposit
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
24/30
yang terdiri atas polietilen dan bahan-bahan selektif aktif dimana dalam
spesifikasinya bahan ini selektif terhadap protein dengan perkiraan rejeksi ,45%
sehingga konsentrat berprobiotik dengan konsentrasi asam total cukup tinggi (1,28-
1,44%) kemungkinan akan berpengaruh terhadap ketahanan bahan yang
menghasilkan rejeksi asam total ,45%. Kecenderungan berbeda ditunjukan pada
konsentrasi garam dari bahan yang dinyatakan dengan rejeksi yang rendah selama
waktu 300 menit. Semakin lama waktu pemekatan menghasilkan konsentrasi garam
dalam permeat namun semakin manurun pada rentetat.
Tingkat pemisahan garam yang nyata tampak setelah proses pemekatan 120
menit dimana garam lebih banyak lolos dalam permeat daripada tertahan pada
rentetat . hal ini juga disebabkan selain besarnya partikel garam (0,001-00,01m)
juga sifat kelarutan garam dalam air cukup tinggi. NaCl merupakan elektrolit kuat
yang berdisosiasi hampir sempurna membentuk partikel bermuatan (ion). Kuatnya
ikatan elektrostatik ini dapat dipisahkan oleh air murni sebagai pelarut terbaik diaman
daya tarik antara kutb-kutub air dan ion-ion Na+ dan Cl- mengalahkan daya tarik
menarik ekdua ion tersebut sehingga gara larut dengan kestabilan tinggi meskipun hal
ini juga dipengaruhi oleh faktor kondisi proses (tekanan, laju alir). Dugaan lain
adalah tingginya tekanan proses pemekatan 90 menit dan mulai lolos sebagai permeat
setelah waktu pemekatan 120 menit. Secara keseluruhan, sistem NF menghsilkan
pemisahan garam kurang optimal yang ditunjukkan dengan tingkat rejeksi terhadap
garam berkisar semakin menigkat 1,72-28,75%.
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
25/30
Terhadap konsentrasi padatan kering, waktu pemekatan menghasilkan produk
probiotik dengan konsentrasi padatan kering dalam rentetat semakin meningkat
namun cenderung konstan pada permeat. Padatan kering dalam rentetat lebih banyak
daripada dalam permeat untuk seluruh waktu pemekatan. Proses pemekatan selama
300 menit menghasilkan pemisahan padatan kering degan tingkat rejeksi yang baik
dengan kisaran antara 87,81-96,1%. Dengan kata lain kinerja membran NF dalam
pemisahan padatan kering adalah optimal atau mendekati sempurna karena hanya
sebagian kecil padatan kering saja yang lolos sebagai permeat. Peningkatan
konsentrasi padatan kering inidisebabkan terjadinya pengurangan air yang lolos
meleawti pori-pori membran menyebabkan terjadinya akumulasi bahan pada
permukaan membran meskipun membran mempunyai batas masimal pemisahan
(30% total bahan). Padatan kering dari konsentrat kacang hijau terfermentasi
berprobiotik ini mengandung komponen-komponen terlarut dan tidak terlarut yaitu
asam-asam amino, asam laktat, mineral, karbohidrat, senyawa volatil (alkohol,
diasetildehida) dan mikroba hidup (BAL).
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
26/30
Hubungan antara waktu pemekatan dan konsentrasi protein terlarut sebagai
hasil pemekatan biomassa probiotik dari kacang hijau terfermentasi melalui membran
NF pada laju alir 7 L/menit, suhu kamar dan tekanan 25 bar. Terhadap konsentrasi
protein terlarut, waktu pemekatan semakin lama menghasilkan konsentrat dengan
protein terlarut lebih tinggi daripada protein terlarut pada permeat.
Waktu pemekatan 30-60 menit menunjukkan adanya peningktan yang tajam
dalam rentetat dengan konsentrasi protein terlarut optimal 4,1 mg/mL yang
selanjutnya menurun sampai waktu pemkatan 120 menit (3,15 mg/mL). Sedangkan
salam permeat memperlihatkan konsentrai protein terlarut cenderung konstan sampai
waktu pemekatan 300 ment (0,002 mg/mL).
Proses pemekatan ini memperlihatkan efisiensi maksimal yang ditunjukkan
pada rejeksi berkisar 96,85 99,99% selama pemekatan waktu pemekatan 30-300
menit atau dengan kata lain memisahkan protein terlarut mendekati semourna. Hal ini
diduga disebabkan oleh penggunaan membran NF mempunyai ukuran pori-porinya
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
27/30
(1-10 m) lebih kecil daripada ukuran partikel komponen protein terlarut (asam-asam
amino dan peptida) sehingga dapat memkatkan dengan sempurna yang ditunjang
dengan pemilihan kondisi proses berupa laju alir 7 L/menit, suhu ruang dan tekanan
25 bar. Protein terlarut merupakan komponen penting pada produk konsentrat kacang
hijau sebagai ingridien probiotik selain dari jumlah BAL total itu sendiri. Hal ini
disebabkan protein terlarut merupakan parameter peptida dan asa-asam amino dengan
berat molekul rendah karena pengaruh dari proses-proses fermentasi yang
menyertainya, terutama pada saat fermentasi kacang hijau menggunakan inokulum
dari kapang Rhizopus sp-C1. Protein terlarut juga menunjukkan pengaruh enzim-
enzim aktifitas B-galaktose dan B-fosfogalaktosidase dalam memfermentasikan
laktosa membentuk asam laktat juga. Selama fermentasi BAL berlangsung, protein
terlarut diperoleh sebagai asam-asam amino yang dihasilkan pada reaksi
enzimatimatis melalui pemecahan protein susu skim oleh enzim proteinase menjadi
peptida-peptida terarut yang selanjutnya oleh enzim peptides membentuk asam-asam
amino yang memberi kotribusi protein terlarut pada keseluruhan biomassa. Dengan
produksi asam laktat yang tinggi yang menyebabkan tingkat keasaman suspensi
semakin tinggi yang menyebabkan terjadinya denaturasi protein yang ditunjukan
dengan pembentukan massa padat laktosa sebagai koagulan menyerupai yogurt.
Kecenderungan berbeda terlihat pada kandungan gula pereduksi produk
probiotik. Waktu pemekatan yang semakin lama akan menghasilkan konsentrasi gula
pereduksi dalam rentetat yang semakin meningkat sampai optimal pada waktu
pemekatan 300 menit dengan menghasilkan konsetrasi gula pereduksi 187,5 mg/mL,
sedangkan pada permeat tampak konstan sejalan dengan lamnya waktu proses. Dari
perbedaan konsentrasi gula pereduksi dalam rentetat dan permaet ini menunjukkan
efisiensi tinggi yang ditunjukkan dengan nilai rejeksi pada kisaran 99,01-99,42%
selama waktu pemekatan 30-300 menit atau tingkat pemisahan yang hampir
sempurna . Pemisahan ini disebabkan oleh partikel gula (fruktosa,sukrosa,glukosa)
meiliki ukuran partikel berkisar 0,0008-0,001m (200-400 Dalton). Dengan ukuran
yang lebih besar daripada ukuran pori-pori membran NF sehingga sistem NF akan
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
28/30
menahan partikel gula pada permukaan membran. Gula merupakan komponen cukup
penting pada produk ini karena memberikan kontribusi rasa keseluruhan pada produk
probiotik. Kombinasi citarasa manis, asam,asin dan gurih merupakan citarasa unik
dan spesifik sebagai sumber butrisi probiotik. Gua sebagai monosakarida (fruktosa
dan glukosa) diperoleh dari hasil pemecahan karbohidrat dari kacang hijau oleh
enzim amylase kapang Rhizopus sp-C sebagai inokulum pada proses fermentasi
garam pada kacang hijau terfermentasi. Gula juga diperoleh dari pembubuhan susu
skim dan sukrosa pada saat fermentasi BAL yang digunakan sebagai sumber nutrisi
BAL.
Dari keseluruhan proses pemekatan kaldu nabati berprobiotik diperoleh
kondisi proses terbaik berdasarkan optimasi jumlah BAL total dan efisiensi proses,
yaitu pada waktu proses pemekatan 210 menit yang memberikan hasil rentetat yang
berupa suspensi kental, creamy denngan warna putih kekuningan yang berasa gurih,
asam dan sedikit manis, mempunyai jumlah BAL total sebesar 2,6 x 1010 cfu/mL,
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
29/30
sedangkan hasil permeat berbentuk cairan jernih, berasa gurih, asam dan sedikit
manis, mempunyai jumlah BAL total 1,2 x 107 cfu/mL, yang berpotensi sebagai
acidulant berprobiotik. Gambar 10 memperlihatkan rentetat (a) dan permeat (b) hasil
pemekatan kaldu nabati berprobiotik melalui membran NF pada laju alir 7 L/menit,
suhu ruang dan tekanan 25 bar selama 210 menit.
-
7/29/2019 tugas nanofiltrasi
30/30
BAB IV
KESIMPULAN
1. Nanofiltrasi adalah membran yang ukuran porinya antara ultrafiltrasi dan
reserve osmosis. Nanofiltrasi mempunyai ukuran pori sekitar 1 nanometer.
2. Aplikasi nanofiltrasi dalam industri pertanian :
1. Memisahkan beta-karoten dan alfa-tokoferol minyak sawit dalam
isopropanol
2. Memisahkan garam-garaman pada saat pembuatan gula.
3. Pemurnian minyak jagung
4. Dalam industri pengolahan susu membran nano diperlukan untuk
memisahkan mineral dalam whey.
5. Pemekatan sari buah untuk dibuat produk minuman.
6. Pemisahan asam amino dari protein dalam cacing tanah untuk digunakan
bahan farmasi contohnya.
3. Proses pemekatan biomassa probiotik dari kaldu nabati melaluui membran NF
berpengaruh terhadap kinerja membran, komposisi dan jumlah BAL total.
Rentetat menunjukkan komposisi nutrisi lebih baik daripada permeat.
4. Semakin lama waktu konsntrasi akan mengahsilkan pemisahan komponen-
komponen dalam rentetat dan permeat semakin optimal, mengurangi
konsentrasi garam, dan meningkatkan padatan total, protein terlarut, gula
pereduksi, asam total, dan jumlah BAL total dalam permeat cenderung tetap
dan konsentrasi garam terfluktuasi.
5. Berdasarkan jumlah BAL total dan efisiensi proses yang tertinggi, proses NF
optimal tercapai pada waktu 210 menit. Kondisi proses ini menghasilkan
rentetat sebagai suspensi kental kaldu nabati berprobiotik, krimm, putih
kekuningan, berasa gurih, asam dan sedikit manis, semntara permeat sebagai
asidulan probiotik berupa cairan jernih kekuningan dan berasa gurih, asam
dan sedikit manis.