tugas muskuloskletal

23
FRAKTUR EKSTREMITAS ATAS “KLAVIKULA , HUMERUS RADIUS-ULNA”

Upload: gilang-guswara

Post on 14-Nov-2015

231 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

SDFS

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

FRAKTUR EKSTREMITAS ATAS KLAVIKULA , HUMERUS RADIUS-ULNAFraktur merupakan istilah dari hilangnya kontinuitas tulang, tulang rawan, baik yang bersifat total maupun sebagian, biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik (buku ajar gangguan muskuloskletal, Zairin Noor Helmi).

Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan di tentukan sesuai dengan jenisnya. Fraktur terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dan yang dapat di absorbsinya (Smeltzer & Bare, 2002)

Definisi frakturFraktur tertutup (close fracture)Fraktur terbuka (open fracture)Fraktur dengan komplikasi (complicated fracture)Jenis jenis frakturFraktur klavikulaFraktur radius ulnaFraktur humerusKlasifikasi fraktur ekstremitas atasFraktur klavikulaDapat terjadi karena trauma kelahiran atau trauma lain, seperti trauma rumah tangga, olahraga, atau kecelakaan lalu lintas. Mekanisme dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung pada lengan posisi terputar atau tertarik keluar (Outstreched Hand), kemudian tauma di lanjutkan dari pergelangan tangan sampai ke klavikula.etiologi2. Fraktur Radius UlnaFraktur dapat terjadi akibat trauma langsung atau karena hiperpronasi (Pemutaran lengan bawah ke arah dalam) dengan tangan dalam keadaan outstreched. Mekanisme terjadinya fraktur radius ulna adalah tangan dalam keadaan outstreched, sendi siku dalam posisi ekstensi, dan lengan bawah dalam posisi supinasi.

3. Fraktur humerusUmumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan menjungkit ke atas. Kesukaran melahirkan tangan yang mengjungkit merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur. Pada kelahiran presentasi kepala dapat pula di temukan fraktur ini, jika di temukan ada tekanan keras dan langsung pada tulang humerus oleh tulang pelvis. Jenis frakturnya berupa greenstick atau fraktur total.pathwayFraktur KlavikulaTrauma pada bahu atu posisi lengan terputar atau tertarik keluar dapat menyebabkan fraktur klavikula. Fraktur pertengahan batang akibat fragmen luar tertarik ke bawah oleh bearat lengan dan separuh bagian dalam tertahan keatas oleh otot sternomastoid. Fraktur sepertiga bagian luar terjadi jika ligament korakokalvikular robek, pergeseran dapat hebat dan reduksi tertutup tidak dapat dilakukan.patofisiologi2. Fraktur radius Ulnasering terjadi akibat jatuh dan tangan menyangga dengan siku ekstensi. Bila terkumpul banyak darah dalam sendi siku (Hemarthosis) harus di aspirasi untuk mengurangi nyeri dan kemungkinan gerakan awal. Bila fraktur mengalami pergeseran di lakukan pembedahan dengan eksisi kaput radii bila perlu. Dengan adanya fraktur, dapat menyebabkan atau menimbulkan kerusakan pada beberapa bagian.3. Fraktur HumerusMekanisme cedera pada fraktur batang humerus terjadi akibat jatuh pada tangan yang dapat memuntir humerus sehingga menyebabkan fraktur spiral, jatuh pada siku saat lengan pada posisi abduksi dapat merusak tulang menyebabkan fraktur oblik atau melintang. Pukulan langsung pada lengan menyebabkan fraktur melintang dan kominutif. Berdasarkan mekanisme meknisme yang terjadi, penyebab frakur humerus secara umum ada 2 tipe yaitu tipe ekstensi dan tipe fleksi. Apabila gerakan siku atau bahu di paksakan sebelum konsolidasi, humerus dapat mengalami fraktur lagi dan non-union dapat terjadi Nyeri terus menurus dan bertambah bebratnya sampai fragmen tulang dimpbilisasi . Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang . Deformitas dapat disebabkan pergeseran . Fragmen pad aekstremitas . Deformitas dapat diketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal . Estremitas tidak dapat berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integfitas tulang tempat melengketnya obatPemendekan tulang . Karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat fraktur . Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2.5 sampai 5.5cmKrepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan , teraba adanya derik tulang . Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya Pembengkakan dan perubahan warna local pada kulit terjadi akibat trauma dan pendarahan yang mengikuti fraktur . Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari setelah cedera Manifestasi klinisRadiologiLaboratoriumPemeriksaan Rontgen ArteriogramPemeriksaan Diagnostik13Penatalaksanaan konservatif. Merupakan penatalaksanaan non pembedahan agar immobilisasi pada patah tulang dapat terpenuhi.Proteksi (tanpa reduksi atau immobilisasi).Imobilisasi degan bidai eksterna (tanpa reduksi).Reduksi tertutup dengan manipulasi dan imobilisasi eksterna yang menggunakan gips.Reduksi tertutup dengan traksi kontinu dan counter traksi.b) Penatalaksanaan pembedahan.Reduksi tertutup dengan fiksasi eksternal atau fiksasi perkutan dengan K-Wire (kawat kirschner), misalnya pada fraktur jari.Reduksi terbuka dengan fiksasi internal (ORIF:Open Reduction internal Fixation).

PenatalaksanaanKomplikasi yang umum terjadi pada fraktur:MalunionDelayed UnionNon unionCompartemen syndromeShockFat embolism syndromeTromboembolic complicastionInfeksAvacular necrosisRefleks Symphathethic dyshropyKomplikasiAda beberapa tahapan dalam penyembuhan tulangFase InflamasiFase Proliferasi SelFase Pembentukan KalusFase RemodellingPenyembuhan TulangMenurut Chairudin Rasjad (1999), faktor-faktor yang menentukan lama penyembuhan fraktur adalah sebagai berikut :Usia penderitaLokalisasi dan konfigurasi frakturPergeseran awal frakturVaskularisasi pada kedua fragmenReduksi serta imobilisasiWaktu imobilisasiRuangan diantara kedua fragmen serta interposisi oleh jaringan lunakFaktor adanya infeksi dan keganasan lokalCairan sinovialGerakan aktif dan pasif pada anggota gerakFaktor Penyembuhan FrakturGangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringankerusakan serabut syaraf dan spasme ototGangguan mobiltas fisik berhubungan dengan kerusakan kerangka neuromuskuler.Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan imobilisasi, penurunan sirkulasi, fraktur terbuka.Ansietas berhubungan dengan prosedur tindakan pembedahan dan hasil akhir pembedahan..Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, kerusakan kulit, trauma jaringan.

Diagnosa keperawatan NO DX INTERVENSI RASIONAL 1a. Kaji lokasi, intensitas dan tipe nyerib. Imobilisasi bagian yang sakitc. Tingikan dan dukung ekstremitas yang terkenaDorong menggunakan teknik manajemen relaksasid. Berikan obat analgetik sesuai indikasia. Untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepatb. Untuk mempertahankan posisi fungsional tulangc. Untuk memperlancar arus balik vena, agar klien rileksd. Untuk mengurangi nyeri

1.Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan , kerusakan serabut syaraf dan spasme otot

NO DX

1.

INTERVENSI

A. Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh cederaB. Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutikC. Bantu dalam rentang gerak pasif/aktif yang sesuaiD. Ubah posisi secara periodicE. Kolaborasi dengan ahli terapis/okupasi dan atau rehabilitasi medic RASIONAL

A. Untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepatB. Melatih kekuatan otot klienC. Melatih rentang gerak aktif/pasif klie secara bertahapD. Untuk mencegah terjadinya dekubituE. Melatih rentang gerak aktif/pasif klien secara bertahap2. Gangguan mobiltas fisik berhubungan dengan kerusakan kerangka neuromuskuler. NO DX INTERVENSI RASIONAL 3A. Kaji kulit untuk luka terbuka terhadap benda asing, kemerahan, perdarahan, perubahan warnaB. Massage kulit, pertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan.C. Ubah posisi dengan seringD. Bersihkan kulit dengan air hangat/NaClE. Lakukan perawatan luka secara steril

A. Memberikan informasi mengenai keadaan kulit klien saat iniB. Menurunkan tekanan pada area yang peka dan berisiko rusaC. Untuk mencegah terjadinya dekubituD. Mengurangi kontaminasi dengan agen luarE. Untuk mengurangi resiko gangguan integritas kulit3. Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan imobilisasi, penurunan sirkulasi, fraktur terbuka.

NO DX INTERVENSI RASIONAL 4A. Kaji tingkat kecemasan klien (ringan, sedang, berat, panik)B. Dampingi klienC. Beri support system dan motivasi klienD. Beri dorongan spiritualE. Jelaskan jenis prosedur dan tindakan pengobatanA. Untuk mengetahui tingkat kecemasaan klienB. Agar klien merasa aman dan nyamanC. Meningkatkan pola koping yang efektifD. Agar klien dapat menerima kondisinya saat iniE. Informasi dapat menurunkan ansietas4.Ansietas berhubungan dengan prosedur tindakan pembedahan dan hasil akhir pembedahan.

NO DX INTERVENSI RASIONAL 5A. Inspeksi kulit adanya iritasi atau robekan kontinuitasB. Kaji kulit yang terbuka terhadap peningkatan nyeri, rasa terbakar, edema, eritema dan drainase/bau tak sedapC. Berikan perawatan kulit dengan steril dan antiseptikD. Tutup dan ganti balutan dengan prinsip steril setiap hariE. Berikan obat antibiotic sesuai indikasiA. Untuk mengkaji adanya iritasi atau robekan kontinuitasB. Untuk mengetahui ada/tidaknya tanda-tanda infeksiC. Untuk mengurangi resiko infeksiD. Untuk mengurangi resiko penyebaran infeksiE. Untuk mencegah terjadinya infeksi5.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, kerusakan kulit, trauma jaringan.