tugas molly - arsitektur pohon model cook
TRANSCRIPT
Sebagai Tugas Mata Kuliah Morfologi Tumbuhan
Arsitektur Pohon Model Cook
Disusun Oleh:
Molly Mollyna Injani
103112620150010
Fakultas Biologi
Universitas Nasional Jakarta
Arsitektur Pohon
Arsitektur pohon merupakan gambaran morfologi pada suatu waktu yang merupakan suatu
fase pada saat tertentu dari suatu rangkaian seri pertumbuhan pohon, nyata dan dapat diamati
setiap waktu. Bentuk pertumbuhan yang menentukan rangkaian fase arsitektur pohon disebut
model arsitektur. Elemenelemen dari suatu arsitektur pohon terdiri dari pola pertumbuhan
batang, percabangan dan pembentukan pucuk terminal. Pola pertumbuhan pohon dapat
berupa ritmik dan kontinu. Pola pertumbuhan ritmik memiliki suatu periodisitas dalam proses
pemanjangannya yang secara morfologi ditandai dengan adanya segmentasi pada batang atau
cabang. Pola pertumbuhan kontinu berbeda dengan pola pertumbuhan ritmik karena tidak
memilki periodisitas dan tidak ada segmentasi pada batang atau cabangnya (Halle et al.
1978).
Terkait dengan pola percabangan pohon, Halle dan Oldemen (1975) membedakan pola
arsitektur pohon kedalam 4 (empat) karakteristik utama yaitu:
1. Pohon tidak bercabang (monoaxial) yaitu bagian vegetatif pohon terdiri dari satu aksis
dan dibangun oleh meristem soliter, contohnya model Holtum dan model Corner.
2. Pohon bercabang dengan axis vegetatif ekuivalen dan orthotrophik, contohnya model
Tomlinson, dan model Chamberlain.
3. Pohon bercabang dengan axix vegetatif non equivalen, contohnya model Prevost,
model Rauh, model Cook.
4. Pohon bercabang dengan axis vegetatif campuran, ada yang ekuivalen dan ada juga
yang non ekuivalen, contohnya model Troll, Champagnat, dan model Mangenot.
Model Cook
Merupakan arsitektur pohon dengan batang monopodial yaitu batang selalu tampak jelas dan
dapat dibedakan dengan cabang, karena lebih besar dan lebih panjang dengan pertumbuhan
yang tidak terbatas (indeterminate growth). Cabang-cabang plagiotropic atau tumbuh
kesamping, dengan pertumbuhan bunga lateral yang tidak terbatas. Sama seperti pada model
Roux, proses pertumbuhan kontinyu juga terjadi pada model Cook, tapi yang menjadi ciri
utama model Cook adalah cabang-cabang phyllomorphic (yaitu, sumbu secara morfologis
dikenali sebagai cabang tetapi juga equivalen/setara dengan daun majemuk). Salah satu
contoh dari model ini adalah tumbuhan Castilla elastica.Castilla elastica, Panama Rubber
Tree, adalah pohon asli daerah-daerah tropis Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika
Selatan bagian utara.
Gambar 1.
Gambar 2. Gambar 3.
Keterangan: Pohon Castilla elastica tampak keseluruhan (Gambar 1.), Batang sumbu
utamanya (Gambar 2.), Pertumbuhan cabangnya (Gambar 3.)
Karakterisasi Model Arsitektur Pohon Menggunakan L-system dan Petri net
L-system merupakan suatu konsep gambaran modul perakitan tumbuh tanaman yang diatur
oleh sejumlah kecil aturan yang diformalkan dalam gagasan L-system. Inti dari L-system
adalah seperangkat atau lebih aturan perkembangan yang disebut productionsatau produksi
dalam terminologi standar L-system. Secara intuitif, sebuah produksi menetapkan bahwa
suatu komponen struktur yang diidentifikasi dengan pendahulunya produksi itu akan
digantikan oleh struktur yang terdiri dari nol, satu atau lebih komponen yang disebut
successor atau penerus. Pelaksaan produksi sesuai dengan kemajuan dari waktu ke waktu
dengan beberapa interval. Petri net adalah suatu penjelasan lebih intuitif dari gambaran
pemodelan L-system.
Inti dari L-sistem adalah seperangkat satu atau lebih aturan perkembangan, disebut produksi
dalam terminologi L-sistem standar. Pertama kali dicetuskan untuk organisme multiseluler
sederhana (Lindenmayer,1968). Kemudian digunakan untuk tumbuhan tingkat tinggi
(Prusinkiewicz and Lindenmayer, 1990; Prusinkiewicz et al., 1997; for a historical
perspective see Prusinkiewicz, 1999).
Secara intuitif, sebuah produksi menetapkan bahwa suatu komponen struktur, yang
diidentifikasi dengan pendahulunya produksi itu, akan digantikan oleh struktur yang terdiri
dari nol, satu, atau lebih komponen, yang disebut penerus. Pelaksanaan produksi sesuai
dengan kemajuan zaman oleh beberapa interval (sering plastochron).
Keterangan: Produksi yang menangkap pengembangan struktur percabangan monopodial
(Gambar 4.). Perkembangan pohon dengan L-system dan Petri net(Gambar 5.)
Simulasi Model Cook dengan L-system dan Petri Net
Gambar diatas mencerminkan karakter tunggal dari model arsitektur ini. Sumbu utama apex
A menghasilkan suatu urutan orthotropic batang segmen O dengan dengan apex lateral B.
Apex B produksi pertumbuhan plagiotropic segmen P dengan bunga lateral K.
Diagram Profil Arsitektur Pohon
Struktur vegetasi tumbuhan, seperti tinggi, biomassa, serta heterogenitas vertikal dan
horizontal, merupakan faktor penting yang mempengaruhi perpindahan aliran materi dan
energi, serta keanekaragaman ekosistem. Kanopi/tajuk hutan merupakan faktor pembatas
bagi kehidupan tumbuhan, karena dapat menghalangi penetrasi cahaya ke lantai hutan.
Keberhasilan pohon untuk mencapai kanopi hutan tergantung karakter/penampakan anak
pohon.(Pacala dkk., 1996).
Diagram profil dibuat dengan meletakkan plot, biasanya dengan panjang 40-70 m dan lebar
10 m, tergantung densitas pohon. Ditentukan posisi setiap pohon, digambar arsitekturnya
berdasarkan skala tertentu, diukur tinggi, diameter setinggi dada, tinggi cabang pertama, serta
dilakukan pemetaan proyeksi kanopi ke tanah. Profil hutan menunjukkan situasi nyata posisi
pepohonan dalam hutan, sehingga dapat langsung dilihat ada tidaknya strata hutan secara
visual dan kualitatif . Dalam kasus tertentu, histogram kelas ketinggian atau biomassa dibuat
sebagai pelengkap diagram profil hutan (Ashton dan Hall, 1992).
Menurut Halle et al. (1978), pohon-pohon yang terdapat di dalam hutan hujan tropika
berdasarkan arsitektur, dan dimensi pohonnya digolongkan menjadi tiga kategori pohon,
yaitu:
1. Pohon masa depan (trees of the future), yaitu pohon yang masih muda dan
mempunyai kemampuan untuk tumbuh dan berkembang di masa datang, pohon
tersebut pada saat ini merupakan pohon kodominan (lapisan B dan C).
2. Pohon masa kini (trees of the present), yaitu pohon yang saat ini sudah tumbuh dan
berkembang secara penuh dan merupakan pohon yang paling dominan (lapisan A).
3. Pohon masa lampau (trees of the past), yaitu pohon-pohon yang sudah tua dan mulai
mengalami kerusakan dan akan mati.(Onrizal, 2008).
Daftar Pustaka
Ashton, P.S., and P. Hall. 1992. Comparisons of structure among mixed dipterocarp
forests of north-western Borneo. Journal of Ecology.
Onrizal. 2008. Petunjuk Praktikum Ekologi Hutan. Universitas Sumatera Utara.
Medan.
Pacala, S.W., C.D. Canham, J. Saponara, J.A. Silander, R.K. Kobe, and E.Ribbens,
1996. Forest models defined by field measurements II. Estimation, error analysis, and
dynamics. Ecology Monograph.
Hallé, F. and Oldeman, R.A.A. (1970): Essai sur l’architecture et dynamique de la
croissance des arbres tropicaux. Masson and Co., Paris.
Hallé, F., Oldeman, R.A.A., and Tomlinson, P.B. (1978): Tropical Trees and Forests.
An Architectural Analysis. Springer-Verlag, Berlin.
Lindenmayer, A. (1968): Mathematical models for cellular interaction in
development, Parts I and II. Journal of Theoretical Biology 18: 280-315.
http://azueroearthproject.org
[Diakses pada tanggal 11 November 2013]
http://www.southeastgrowers.com
[Diakses pada tanggal 11 November 2013]