tugas metodologi penelitian dan biostatistik

5
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN DAN BIOSTATISTIK Nama : Rahmah Chairunnisa BP : 0911012035 Tugas 3 ( pokok permasalahan dan alasan ; latar belakang ) 1. Judul : Uji Efek Diuretik Furosemid pada Hewan Percobaan (Mencit Putih) Alasan pemilihan judul : melihat efek diuretic yang dihasilkan obat furosemid terhadap mencit putih, yaitu dengan melihat perbandingan volume urine yang dihasilkan setelah penginduksian furosemid dan yang tidak diinduksi furosemid. Latar belakang: Menjaga kelancaran pengeluaran air seni atau air kencing adalah tindakan yang benar dan dianjurkan dalam dunia kesehatan. Sebagian besar air seni merupakan zat yang tidak berguna atau sampah sehingga secara otomatis dibuang oleh tubuh. Apabila pengeluaran air seni terhambat maka akan menimbulkan banyak masalah di dalam tubuh. Jika jumlah urin yang dikeluarkan hanya sedikit dan kondisi tubuh terlihat seperti membengkak, itu menandakan terjadinya udem pada jaringan tubuh. Hal tersebut harus cepat diatasi. Selain itu, penumpukkan cairan didalam tubuh juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya hipertensi. Pada kasus hipertensi ini terjadi peningkan konsentrasi cairan di dalam plasma sehingga tekanan pada pembuluh darah akan meningkat dan menyebabkan hipertensi. TUGAS METODOLOGI PENELITIAN DAN BIOSTATISTIK RAHMAH CHAIRUNNISA 0911012035 

Upload: rahmah-chairunnisa

Post on 06-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 1/5

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN DAN BIOSTATISTIK

Nama : Rahmah Chairunnisa

BP : 0911012035

Tugas 3 ( pokok permasalahan dan alasan ; latar belakang )

1.  Judul : Uji Efek Diuretik Furosemid pada Hewan Percobaan (Mencit Putih) 

Alasan pemilihan judul : melihat efek diuretic yang dihasilkan obat furosemid terhadap mencit

putih, yaitu dengan melihat perbandingan volume urine yang dihasilkan setelah penginduksian

furosemid dan yang tidak diinduksi furosemid.

Latar belakang:

Menjaga kelancaran pengeluaran air seni atau air kencing adalah tindakan yang benar dan

dianjurkan dalam dunia kesehatan. Sebagian besar air seni merupakan zat yang tidak berguna atau

sampah sehingga secara otomatis dibuang oleh tubuh. Apabila pengeluaran air seni terhambat maka

akan menimbulkan banyak masalah di dalam tubuh.

Jika jumlah urin yang dikeluarkan hanya sedikit dan kondisi tubuh terlihat seperti membengkak,

itu menandakan terjadinya udem pada jaringan tubuh. Hal tersebut harus cepat diatasi. Selain itu,

penumpukkan cairan didalam tubuh juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya

hipertensi. Pada kasus hipertensi ini terjadi peningkan konsentrasi cairan di dalam plasma sehingga

tekanan pada pembuluh darah akan meningkat dan menyebabkan hipertensi.

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

DAN BIOSTATISTIK

RAHMAH CHAIRUNNISA

0911012035 

8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 2/5

Untuk itu obat diuretik merupakan salah upaya untuk mngatasi terjadinya udem. Obat diuretik ini

akan bekerja dengan cara meningkatkan konsetrasi cairan di tubulus sehingga cairan yang menumpuk di

  jaringan akan berpindah ke dalam tubulus. Dengan perpindahan air tersebut akan menyebabkan

meningkatnya jumlah urin.

Untuk obat-obat diuretik ada bermacam-macam dan dapat digunakan sesuai dengan kondisi klinik

pasien. Tapi, umumnya diuretik yang digunakan adalah furosemid. Furosemid merupakan diuretik kuat

yang dapat meningkatan pengeluaran volume urin.

Furosemida merupakan kelompok diuretika kuat yang telah teruji secara medis ilmiah. Sebagai

diuretika kuat, furosemida merupakan obat yang paling sering digunakan di Indonesia, yaitu sekitar 60%

dibandingkan dengan diuretika kuat yang lain. Hal ini terjadi karena mula kerja, waktu paruh dan waktu

kerja relatif singkat sehingga efek diuretikanya cepat timbul dan sangat cocok digunakan untuk keadaanakut namun sangat disayangkan pemakaian furosemida dapat menimbulkan efek samping gangguan

keseimbangan cairan dan elektrolit, terutama ion Natrium dan Kalium. Kedua ion ini banyak yang

dieksresikan sehingga menimbulkan hiponatrinemia dan hipokalemia (Sulatri dalam Agoes, 1992;

Ganiswara, 1995; Mutschler, 1991).

Furosemid diindikasikan untuk pengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif,

sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik; pengobatan hipertensi, baik diberikan

tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi; asites; hiperkaliemia;dan keracunan (ISFI, 2009).

Adapun cara kerja dari furosemid ini adalah dengan menghalangi penyerapan natrium, klorida,

dan air dari cairan yang disaring dalam tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan yang mendalam

output urin (diuresis) (ISFI, 2009).

Dari penjelasan diatas, peneliti telah melakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pengeluaran urin terhadap obat diuretik furosemid dan

memahami efek dan manifestasi dari obat diuretika serta penggunaannya secara klinis. Adapun masalah

yang terdapat pada pengujian ini yaitu pada dosis berapa dan lama waktu obat diuretik furosemid akan

memberikan efek terhadap tubuh. Peneliti berharap dengan pengujian ini dapat mengetahui efek yang

ditimbulkan dari diuretic furosemid dalam penggunakaannya secara klinis. Adapun metode yang

digunakan disini adalah pengujian secara kuantitatif terhadap jumlah urin yang dihasilkan oleh hewan uji

terhadap induksi furosemid yang diberikan dengan dua dosis yang berbeda.

8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 3/5

2.  Judul : Isolasi Asam Usnat Dari Kayu Angin (Usnea sp)

Alasan pemilihan judul : untuk mengetahui mekanisme isolasi asam usnat dari Kayu Angin

(Usnea sp), mengetahui senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam Kayu Angin (Usnea sp),

dan mengetahui khasiat dan kegunaan dari senyawa asam usnat. 

Latar belakang :

Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari daratan dan lautan yang luas. Daratan

Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang menduduki bagian wilayah Indonesia sedang daratan mencakup

samudera, laut, sungai, danau, rawa. Semuanya merupakan aspek penyusun negara Indonesia. Daratan

maupun lautan di Indonesia memiliki kekayaan alam tersendiri yang menjadi tulang punggung

kehidupan negara. Namun sayang kekayaan alam tersebut masih banyak yang terbengkalai.

Pada dasarnya keanekaragaman hayati di Indonesia khususnya di daratan mengandung berbagai

macam potensi yang besar bagi kehidupan. Tumbuh-tumbuhan yang hidup di daratan mengandung

banyak manfaat. Salah satunya adalah dunia Thallophyta atau dunia lumut. Tumbuhan lumut banyak

berperan dalam dunia kesehatan karena memiliki potensi dalam pengobatan.

Kayu angin merupakan kelompok lumut kerak dimana lichen ini tumbuhnya berupa talus yang

terdiri dari benang-benang hifa. Punya warna hijau kekuningan.. Kayu angin hidup secara epifit pada

pepohonan. Oleh karena itu banyak para ahli melakukan penelitian terhadap tumbuhan ini. Salah satu

lumut yang banyak digunakan untuk penelitian adalah lumut jenis Usnea sp. Berdasarkan hal tersebut,

maka diadakan prakikum KBA yang mencoba mengisolasi tanaman Usnea sp.

Usnea mengandung zat warna kuning yang di sebut dengan asam usnat yang berfungsi sebagai

anti mikroba. Produk yang mengandung salaf usno, usniplanta atau binan.

Usnea sp. (Usneaceae) secara tradisional digunakan sebagai bahan obat karena kandungan asam

usnatnya yang memiliki aktivitas antimikroba. Usnea sp. atau kayu angin mengandung asam usnat yang

bermanfaat selain sebagai anti bakteri atau anti mikroba, juga bermanfaat sebagai astringen, dan

pelembut kulit.

Dalam penelitian ini diisolasi asam usnat menggunakan petroleum eter dan premium. Serbuk

simplisia dimaserasi menggunakan kedua pelarut tersebut kemudian isolat dimurnikan menggunakan

aseton, menghasilkan kristal ortorombis berwarna kuning dengan titik leleh 203-205oC. Isolat

8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 4/5

diidentifikasi secara spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak dan inframerah. Rendemen asam usnat

yang dimaserasi dalam petroleum eter adalah 0,49-0,78%.

3.  Judul : Isolasi Asiaticoside Dari Daun Pegagan (C entella Asiatica L) 

Alasan pemilihan judul : Untuk mengetahui cara mengisolasi triterpen asiaticosida dari

tumbuhan C entella asiatica (L) Urban. 

Latar belakang :

Pengadaan bahan baku obat di Indonesia masih merupakan masalah yang harus dipecahkan.

Jumlah obat yang beredar saat ini 95 % bahan bakunya diimpor dari negara lain. Oleh sebab itu

pemerintah berupaya agar pengadaan bahan baku obat tersebut dapat diatasi sendiri. Salah satunya

dengan cara mengali sumber daya alam yang ada dan meningkatkan penguasaan teknologi

pengolahannya.

C entella asiatica (L.) Urban merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia. Di

Indonesia tanaman ini lebih dikenal dengan nama pegagan. C entella asiatica (L.) Urban telah lama

digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pengobatan secara tradisional. Di Indonesia tumbuhan ini

lebih dikenal sebagai obat untuk menyembuhkan sariawan, diuretik, menambah nafsu makan, obat

wasir, antelmintik, antitoksik, antiinfeksi, antipiretik dan radang pada kulit. Selain itu, pegagan dipercaya

bisa meningkatkan ketahanan tubuh, menyembuhkan lepra, TBC, sirosis hati, skleroderma, keloid,

gangguan pembuluh vena, penyakit traumatis, lupus, sebagai tonik untuk memperkuat dan

meningkatkan daya tahan otak dan saraf, serta menurunkan gejala stress dan depresi. Selain itu

pegagan juga digunakan sebagai bahan kosmetika untuk mengatasi selulit, antikerut dan pengencang

kulit, serta dalam perawatan kulit kering dan bersisik. Hal yang sangat menarik, pegagan dapat pula

digunakan sebagai pengganti Ginkgo biloba terutama untuk mengatasi kepikunan dini dan

meningkatkan kecerdasan otak. Untuk pengobatan sakit kulit seperti borok, eksim dan luka, peluruh air

seni (diuretik) dan pembersih darah dengan menggunakan air rebusan daun atau seluruh bagian

tanaman yang di atas tanah.

Melihat banyaknya kegunaan dan banyaknya ditemukan di Indonesia maka perlu diketahui

kandungan senyawa yang terdapat dalam tanaman C entella asiatica (L.) Urban. Salah satu dari senyawa

yang banyak terkandung di dalamnya adalah golongan triterpenoid. Tumbuhan pegagan ini

8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 5/5

mengandung campuran triterpenoid dalam kadar yang cukup tinggi, yaitu asiatikosid, asam asiatat, dan

asam madekasat. Campuran ini mempunyai khasiat untuk merangsang biosintesa kolagen yang

digunakan dalam pengobatan lepra, luka bekas operasi, luka bakar, dan jaringan perut.

Dengan alasan-alasan yang demikian maka dibutuhkan seorang farmasis untuk

menformulasinya. Salah satu yang menarik di sini adalah senyawa triterpenoid yang terkandung dalam

daun pegagan tersebut, yang setelah diteliti ternyata banyak sekali manfaat dan kegunaannya dalam

bidang pengobatan.