tugas metodologi penelitian dan biostatistik
TRANSCRIPT
8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 1/5
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN DAN BIOSTATISTIK
Nama : Rahmah Chairunnisa
BP : 0911012035
Tugas 3 ( pokok permasalahan dan alasan ; latar belakang )
1. Judul : Uji Efek Diuretik Furosemid pada Hewan Percobaan (Mencit Putih)
Alasan pemilihan judul : melihat efek diuretic yang dihasilkan obat furosemid terhadap mencit
putih, yaitu dengan melihat perbandingan volume urine yang dihasilkan setelah penginduksian
furosemid dan yang tidak diinduksi furosemid.
Latar belakang:
Menjaga kelancaran pengeluaran air seni atau air kencing adalah tindakan yang benar dan
dianjurkan dalam dunia kesehatan. Sebagian besar air seni merupakan zat yang tidak berguna atau
sampah sehingga secara otomatis dibuang oleh tubuh. Apabila pengeluaran air seni terhambat maka
akan menimbulkan banyak masalah di dalam tubuh.
Jika jumlah urin yang dikeluarkan hanya sedikit dan kondisi tubuh terlihat seperti membengkak,
itu menandakan terjadinya udem pada jaringan tubuh. Hal tersebut harus cepat diatasi. Selain itu,
penumpukkan cairan didalam tubuh juga dapat menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya
hipertensi. Pada kasus hipertensi ini terjadi peningkan konsentrasi cairan di dalam plasma sehingga
tekanan pada pembuluh darah akan meningkat dan menyebabkan hipertensi.
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
DAN BIOSTATISTIK
RAHMAH CHAIRUNNISA
0911012035
8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 2/5
Untuk itu obat diuretik merupakan salah upaya untuk mngatasi terjadinya udem. Obat diuretik ini
akan bekerja dengan cara meningkatkan konsetrasi cairan di tubulus sehingga cairan yang menumpuk di
jaringan akan berpindah ke dalam tubulus. Dengan perpindahan air tersebut akan menyebabkan
meningkatnya jumlah urin.
Untuk obat-obat diuretik ada bermacam-macam dan dapat digunakan sesuai dengan kondisi klinik
pasien. Tapi, umumnya diuretik yang digunakan adalah furosemid. Furosemid merupakan diuretik kuat
yang dapat meningkatan pengeluaran volume urin.
Furosemida merupakan kelompok diuretika kuat yang telah teruji secara medis ilmiah. Sebagai
diuretika kuat, furosemida merupakan obat yang paling sering digunakan di Indonesia, yaitu sekitar 60%
dibandingkan dengan diuretika kuat yang lain. Hal ini terjadi karena mula kerja, waktu paruh dan waktu
kerja relatif singkat sehingga efek diuretikanya cepat timbul dan sangat cocok digunakan untuk keadaanakut namun sangat disayangkan pemakaian furosemida dapat menimbulkan efek samping gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit, terutama ion Natrium dan Kalium. Kedua ion ini banyak yang
dieksresikan sehingga menimbulkan hiponatrinemia dan hipokalemia (Sulatri dalam Agoes, 1992;
Ganiswara, 1995; Mutschler, 1991).
Furosemid diindikasikan untuk pengobatan edema yang menyertai payah jantung kongestif,
sirosis hati dan gangguan ginjal termasuk sindrom nefrotik; pengobatan hipertensi, baik diberikan
tunggal atau kombinasi dengan obat antihipertensi; asites; hiperkaliemia;dan keracunan (ISFI, 2009).
Adapun cara kerja dari furosemid ini adalah dengan menghalangi penyerapan natrium, klorida,
dan air dari cairan yang disaring dalam tubulus ginjal, menyebabkan peningkatan yang mendalam
output urin (diuresis) (ISFI, 2009).
Dari penjelasan diatas, peneliti telah melakukan pengujian yang bertujuan untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pengeluaran urin terhadap obat diuretik furosemid dan
memahami efek dan manifestasi dari obat diuretika serta penggunaannya secara klinis. Adapun masalah
yang terdapat pada pengujian ini yaitu pada dosis berapa dan lama waktu obat diuretik furosemid akan
memberikan efek terhadap tubuh. Peneliti berharap dengan pengujian ini dapat mengetahui efek yang
ditimbulkan dari diuretic furosemid dalam penggunakaannya secara klinis. Adapun metode yang
digunakan disini adalah pengujian secara kuantitatif terhadap jumlah urin yang dihasilkan oleh hewan uji
terhadap induksi furosemid yang diberikan dengan dua dosis yang berbeda.
8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 3/5
2. Judul : Isolasi Asam Usnat Dari Kayu Angin (Usnea sp)
Alasan pemilihan judul : untuk mengetahui mekanisme isolasi asam usnat dari Kayu Angin
(Usnea sp), mengetahui senyawa-senyawa kimia yang terkandung dalam Kayu Angin (Usnea sp),
dan mengetahui khasiat dan kegunaan dari senyawa asam usnat.
Latar belakang :
Indonesia merupakan negara besar yang terdiri dari daratan dan lautan yang luas. Daratan
Indonesia terdiri dari pulau-pulau yang menduduki bagian wilayah Indonesia sedang daratan mencakup
samudera, laut, sungai, danau, rawa. Semuanya merupakan aspek penyusun negara Indonesia. Daratan
maupun lautan di Indonesia memiliki kekayaan alam tersendiri yang menjadi tulang punggung
kehidupan negara. Namun sayang kekayaan alam tersebut masih banyak yang terbengkalai.
Pada dasarnya keanekaragaman hayati di Indonesia khususnya di daratan mengandung berbagai
macam potensi yang besar bagi kehidupan. Tumbuh-tumbuhan yang hidup di daratan mengandung
banyak manfaat. Salah satunya adalah dunia Thallophyta atau dunia lumut. Tumbuhan lumut banyak
berperan dalam dunia kesehatan karena memiliki potensi dalam pengobatan.
Kayu angin merupakan kelompok lumut kerak dimana lichen ini tumbuhnya berupa talus yang
terdiri dari benang-benang hifa. Punya warna hijau kekuningan.. Kayu angin hidup secara epifit pada
pepohonan. Oleh karena itu banyak para ahli melakukan penelitian terhadap tumbuhan ini. Salah satu
lumut yang banyak digunakan untuk penelitian adalah lumut jenis Usnea sp. Berdasarkan hal tersebut,
maka diadakan prakikum KBA yang mencoba mengisolasi tanaman Usnea sp.
Usnea mengandung zat warna kuning yang di sebut dengan asam usnat yang berfungsi sebagai
anti mikroba. Produk yang mengandung salaf usno, usniplanta atau binan.
Usnea sp. (Usneaceae) secara tradisional digunakan sebagai bahan obat karena kandungan asam
usnatnya yang memiliki aktivitas antimikroba. Usnea sp. atau kayu angin mengandung asam usnat yang
bermanfaat selain sebagai anti bakteri atau anti mikroba, juga bermanfaat sebagai astringen, dan
pelembut kulit.
Dalam penelitian ini diisolasi asam usnat menggunakan petroleum eter dan premium. Serbuk
simplisia dimaserasi menggunakan kedua pelarut tersebut kemudian isolat dimurnikan menggunakan
aseton, menghasilkan kristal ortorombis berwarna kuning dengan titik leleh 203-205oC. Isolat
8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 4/5
diidentifikasi secara spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak dan inframerah. Rendemen asam usnat
yang dimaserasi dalam petroleum eter adalah 0,49-0,78%.
3. Judul : Isolasi Asiaticoside Dari Daun Pegagan (C entella Asiatica L)
Alasan pemilihan judul : Untuk mengetahui cara mengisolasi triterpen asiaticosida dari
tumbuhan C entella asiatica (L) Urban.
Latar belakang :
Pengadaan bahan baku obat di Indonesia masih merupakan masalah yang harus dipecahkan.
Jumlah obat yang beredar saat ini 95 % bahan bakunya diimpor dari negara lain. Oleh sebab itu
pemerintah berupaya agar pengadaan bahan baku obat tersebut dapat diatasi sendiri. Salah satunya
dengan cara mengali sumber daya alam yang ada dan meningkatkan penguasaan teknologi
pengolahannya.
C entella asiatica (L.) Urban merupakan tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia. Di
Indonesia tanaman ini lebih dikenal dengan nama pegagan. C entella asiatica (L.) Urban telah lama
digunakan oleh masyarakat sebagai bahan pengobatan secara tradisional. Di Indonesia tumbuhan ini
lebih dikenal sebagai obat untuk menyembuhkan sariawan, diuretik, menambah nafsu makan, obat
wasir, antelmintik, antitoksik, antiinfeksi, antipiretik dan radang pada kulit. Selain itu, pegagan dipercaya
bisa meningkatkan ketahanan tubuh, menyembuhkan lepra, TBC, sirosis hati, skleroderma, keloid,
gangguan pembuluh vena, penyakit traumatis, lupus, sebagai tonik untuk memperkuat dan
meningkatkan daya tahan otak dan saraf, serta menurunkan gejala stress dan depresi. Selain itu
pegagan juga digunakan sebagai bahan kosmetika untuk mengatasi selulit, antikerut dan pengencang
kulit, serta dalam perawatan kulit kering dan bersisik. Hal yang sangat menarik, pegagan dapat pula
digunakan sebagai pengganti Ginkgo biloba terutama untuk mengatasi kepikunan dini dan
meningkatkan kecerdasan otak. Untuk pengobatan sakit kulit seperti borok, eksim dan luka, peluruh air
seni (diuretik) dan pembersih darah dengan menggunakan air rebusan daun atau seluruh bagian
tanaman yang di atas tanah.
Melihat banyaknya kegunaan dan banyaknya ditemukan di Indonesia maka perlu diketahui
kandungan senyawa yang terdapat dalam tanaman C entella asiatica (L.) Urban. Salah satu dari senyawa
yang banyak terkandung di dalamnya adalah golongan triterpenoid. Tumbuhan pegagan ini
8/3/2019 Tugas Metodologi Penelitian Dan Biostatistik
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-metodologi-penelitian-dan-biostatistik 5/5
mengandung campuran triterpenoid dalam kadar yang cukup tinggi, yaitu asiatikosid, asam asiatat, dan
asam madekasat. Campuran ini mempunyai khasiat untuk merangsang biosintesa kolagen yang
digunakan dalam pengobatan lepra, luka bekas operasi, luka bakar, dan jaringan perut.
Dengan alasan-alasan yang demikian maka dibutuhkan seorang farmasis untuk
menformulasinya. Salah satu yang menarik di sini adalah senyawa triterpenoid yang terkandung dalam
daun pegagan tersebut, yang setelah diteliti ternyata banyak sekali manfaat dan kegunaannya dalam
bidang pengobatan.