tugas metodologi penelitian

6
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN EPIDEMIOLOGI ANALISA JURNAL OLEH : CAHYA SEPTIA SARDIAWAN 13120706026

Upload: cahya-septia

Post on 08-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas Metodologi Penelitian

TRANSCRIPT

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN EPIDEMIOLOGIANALISA JURNAL

OLEH :

CAHYA SEPTIA SARDIAWAN13120706026

PRODI S1 ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KESEHATAN, SAINS DAN TEKNOLOGIUNIVERSITAS DHYANA PURA2015

Penelitian diatas merupakan penelitian deskriptif kuantitaif dengan metode pengumpulan data menggunakan kuisioner dengan pendekatan cross sectional.

Penelitian deskriptifadalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Penelitian deskriptif ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah atau rekayasa manusia.Penelitian deskriptifjuga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat.Penelitian deskriptifmerupakan cara untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu dan mengkategorikan informasi.Penelitian deskriptifdilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukkan hubungan antar berbagai variabel. Setiap metode penelitian yang digunakan dalam penelitian memiliki desain atau rancangan. Rancangan digunakan sebagai pedoman yang dapat ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Sebuahrancangan penelitian meliputi proses perencanaan dan pelaksanaan penelitian.

Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden. Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam.Kelebihan kuesioner sebagai berikut:1. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.2. Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.3. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing menurut waktu senggang responden.4. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab.5. Dapat dibuat berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama.Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:1. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati tidak terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.2. Seringkali sukar dicari validitasnya3. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur4. Angket yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar 20%. Seringkali tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut penelitian5. Waktu pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat

Rancangan cross sectional merupakan rancangan penelitian yang pengukuran danpengamatannya dilakukan secara simultan pada satu saat (sekali waktu). Rancangan penelitianini juga biasa disebut rancangan potong silang atau lintas bagian.Cross sectional adalah studiepidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit denganpaparan (factor penelitian) dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristikterkait kesehatan lainnya, secara serentak pada individu-individu dri suatu populasi pada satu saat.Desain cross sectional merupakan suatu penelitian dimana variabel-variabel yang termasukfaktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yangsama. Studi cross sectional disebut sebagai studi prevalensi atau survey, merupakan studi yangsederhana yang sering dilakukan.Kelebihan studi cross sectional:1. Memungkinkan penggunaan populasi dari masyarakat umum, tidak hanya yang mencari pengobatan, hingga generalisasinyacukup memadai.2. Desain relative mudah, murah dan hasilnya cepat diperoleh.3. Dapat dipakai untuk meneliti sekaligus banyak variable.4. Tidak terancam loss to follow up (droup out).5. Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu penelitian kohort atau eksperimen, tanpa atau dengan sedikit sekali menambah biaya.6. Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian berikutnya yang lebih konklusif.

Kekurangan studi cross sectional:1. Sulit menentukan sebab dan akibat karena pengambilan data resiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan (temporal relationship tidak jelas).2. Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang mempunyai masa sakit yang panjang daripada mereka yang mempunyai masa sakit yang pendek. Hal ini disebabkan karena individu yang cepat sembuh atau cepat meninggal akan mempunyai kesempatan yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi ini, sehingga akan terjadi salah interprtasi dari hasil temuan studi ini.