tugas manajemen risiko di proyek konstruksi

Upload: hardiyanti-sarika-ballwell

Post on 21-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi

    1/6

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Berdasarkan Panduan Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) yang

    dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) ada sembilan (9) bidang pengetahuan

    dalam mengembangkan aktifitas pada manajemen proyek yaitu :

    1. Manajemen Integrasi Proyek

    2. Manajemen Lingkup Proyek

    3. Proyek Manajeman Waktu

    4. Manajemen biaya proyek5. Manajemen mutu proyek

    6. Manajemen sumber daya manusia

    7. Manajemen komunikasi proyek

    8. Manajemen resiko proyek

    9. Manajemen pengadaan proyek

    Manajemen Resiko adalah salah satu dari sembilan pengetahuan yang dikembangkan oleh

    Project Management Institute (PMI). Manajemen resiko merupakan langkah yang dilakukanuntuk mengidentifikasi, mngklasifikasi, menganalisis, merespon resiko untuk mencapai tujuan

    suatu proyek.

    Proses manajemen resiko dalam suatu proyek konstruksi meliputi beberapa langkah berikut :

    1. Perencanaan Manajemen Resiko

    2. Identifikasi Resiko

    3. Analisis resiko kualitatif

    4. Analisis resiko kuantitatif

    5. Perencanaan respon resikoPemantauan Resiko dan pengendalian

    1.2. Tujuan

    Untuk mengidentifikasi, mengklasifikasi, menganalisis dan merespon resiko pada Perusahaan

    Konstruksi Lithuania.

  • 7/24/2019 Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi

    2/6

    2

    BAB II

    PEMBAHASAN

    1. Identifikasi Resiko (Risk Identification)

    Identifikasi resiko adalah langkah pertama dan penting dalam proses manajemen resiko, karena

    upaya untuk mengidentifikasi sumber dan tipe/jenis dari resiko. Identifikasi resiko merupakan

    suatu langkah yang sangat dibutuhkan untuk lanjut ke proses analisis dan kontrol manajemen

    resiko.

    Mengidentifikasi resiko adalah suatu kondisi tidak pasti, tetapi jika terjadi memiliki dampak positif

    dan negatif pada proyek konstruksi. Ada banyak resiko yang mungkin menyebabkan kegagalan

    proyek misalnya kejadian yang menyebabkan keterlambatan proyek konstruksi, belanja berlebihan,

    hasil proyek yang tidak memuaskan atau gagal total. Sehingga dalam melakukan identifikasiresiko dilakukan secara berulang karena setiap proyek memiliki resiko yang berbeda-beda. Pada

    survei yang dilakukan ada hal-hal yang diidentifikasi seperti kekuatan alam, inflasi dan suku

    bunga, kebijakan fiskal, kontrol politik, resiko desain, resiko ekternal, resiko lingkungan, resiko

    organisasi, resiko cara yang tepat, resiko manajemen proyek dan resiko konstruksi.

    2. Klasifikasi Resiko (Risk Classification)

    Klasifikasi Resiko adalah mempertimbangkan jenis resiko dan dampaknya ke manusia dan

    organisasi. Resiko berdasarkan sifatnya dibagi atas 2 yaitu resiko eksternal dan internal.

    Klasifikasi resiko menurut Wang et al. [33] tergantung apakah proyek ini adalah lokal atau

    internasional. Resiko internal meliputi kendala klien, konsultan dan kontraktor sedangkan resiko

    eksternal meliputi unsur-unsur resiko yang tidak di kontrol oleh pemangku kepentingan.

    Klasifikasi resiko eksternal yaitu kekuatan alam, inflasi dan suku bunga, kebijakan fiskal, kontrol

    politik sedangkan resiko internal yaitu resiko desain, resiko ekternal, resiko lingkungan, resiko

    organisasi, resiko cara yang tepat, resiko manajemen proyek dan resiko konstruksi.

    3. Analisis Resiko (Risk Analysis)

    Analisis resiko adalah evaluasi akibat yang terkait dengan jenis resiko, penggabungan resiko

    menggunakan teknik analisis.

    Pada umumnya ada 2 kategori analisis resiko yaitu analisis kualitatif dan kuantitatif yang

    dibedakan berdasakan penilaian resiko. Analisis kualitatif memungkinkan faktor resiko utama.

    Faktor resiko secara kuantitatif diidentifikasi berdasarkan data atau metodologi sedangkan proses

    identifikasi secara kualitatif dilakukan dengan proses wawancara, brainstorming, dan daftar

    periksa.

  • 7/24/2019 Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi

    3/6

    3

    Analisis risiko kualitatif menilai dampak dan kemungkinan risiko yang teridentifikasi dan

    mengembangkan daftar prioritas risiko untuk analisis lebih lanjut atau mitigasi langsung. Carr dan

    Tah [36] memperkenalkan struktur hirarki rincian risiko (HRBS), HRBS merupakan model formal

    untuk penilaian risiko kualitatif.

    Analisis kuantitatif melibatkan teknik yang lebih canggih dan metode untuk menyelidiki dan

    menganalisis risiko proyek konstruksi. Analisis risiko kuantitatif mencoba untuk memperkirakan

    frekuensi risiko dan besarnya konsekuensi mereka dengan metode yang berbeda seperti analisis

    pohon keputusan, analisis resiko biaya, dan simulasi Monte Carlo [37]. Penerapan analisis risiko

    kuantitatif memungkinkan paparan proyek konstruksi untuk dimodelkan, dan mengkuantifikasi

    kemungkinan terjadinya faktor risiko diidentifikasi serta dampak potensial mereka.

    Pada proses analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi setiap deskripsi setiap resiko dan dampak

    resiko apakah masuk kategori rendah,sedang atau tinggi dan juga mengetahui probabilitas

    kejadiannya.

    Dalam pengumpulan data dibutuhkan beberapa survei. Survei dilakukan dengan membagikan

    kuesioner kepada responden. Survei dilakukan sebanyak 3 tahapan.

    1) Kuisioner pertama didistribusikan secara pribadi atau melalui email ke 40 anggota atas

    manajemen menengah di perusahaan konstruksi yang mencakup pendapat responden pada

    faktor resiko dalam hal probabilitas dan dampak keberhasilan proyek konstruksi secara

    keseluruhan dengan tingkat respon sebesar 86 %.

    2) Kuesioner kedua meliputi pendapat responden pada konsekuensi risiko untuk ukuran kinerja

    proyek konstruksi serta penilaian risiko dan praktek respon yang dibagikan dengan karakter

    dasar dari responden yang sama dengan survei pertama dan jumlah responden sebanyak 38

    orang dengan tingkat respon sebesar 80 %.

    3) Kuesioner ketiga dengan karakteristik responden yang sama dan meliputi pengumpulan data

    informasi latar belakang responden, misalnya usia, jenis kelamin, posisi, pendidikan,

    pengalaman kerja dan latar belakang profesional dengan tingkat respon sebesar 91 %.

    Dari hasil ketiga survei, maka diperoleh hasil bahwa mayoritas responden memiliki pengalaman

    lebih dari 15 tahun dalam pembangunan/manajemen proyek atau pengetahuan tentang kegiatan

    manajemen konstruksi / proyek.

    4. Respon Resiko (Risk Respones)

    Respon resiko merupakan pertimbangan bagaimana cara resiko dapat diatur dengan cara menerima

    resiko, meminimalisir/mengurangi resiko, pemindahan resiko dan menghindari resiko. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perusahaan konstruksi Lithuania secara signifikan berbeda dari

    perusahaan konstruksi luar negeri dalam penerapan praktik manajemen resiko. Untuk manajemen

  • 7/24/2019 Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi

    4/6

    4

    risiko secara efektif dan efisien, kontraktor harus memahami tanggung jawab risiko, kondisi risk

    event, preferensi risiko, dan kemampuan manajemen risiko.

    Kurangnya pengalaman membuatnya sangat sulit untuk mengubah sikap kontraktor Lithuania

    'terhadap manajemen risiko. Namun demikian, perusahaan konstruksi perlu menyertakan risiko

    sebagai bagian integral dari manajemen proyek mereka. Berdasarkan hasil survei, penggunaan

    manajemen risiko di perusahaan konstruksi Lithuania rendah sampai sedang, dengan perbedaan

    sedikit antara jenis, ukuran dan risiko toleransi dari organisasi, dan pengalaman dan toleransi

    risiko responden individu.

  • 7/24/2019 Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi

    5/6

    5

    BAB III

    KESIMPULAN

    3.1. Kesimpulan

    1. Identifikasi resiko pada Manajemen Resiko di Perusahaan Lithuania adalah Kekuatan alam,

    inflasi dan suku bunga, kebijakan fiskal, kontrol politik, resiko desain, resiko ekternal, resiko

    lingkungan, resiko organisasi, resiko cara yang tepat, resiko manajemen proyek dan resiko

    konstruksi.

    2. Klasifikasi resiko eksternal yaitu kekuatan alam, inflasi dan suku bunga, kebijakan fiskal,

    kontrol politik sedangkan resiko internal yaitu resiko desain, resiko ekternal, resiko

    lingkungan, resiko organisasi, resiko cara yang tepat, resiko manajemen proyek dan resiko

    konstruksi.

    3. Dalam analisis resiko dilakukan proses survei dengan membagikan kuesioner ke responden.

    4. Berdasarkan hasil survei, penggunaan manajemen risiko di perusahaan konstruksi Lithuania

    rendah sampai sedang, dengan perbedaan sedikit antara jenis, ukuran dan risiko toleransi dari

    organisasi, dan pengalaman dan toleransi risiko responden individu.

  • 7/24/2019 Tugas Manajemen Risiko Di Proyek Konstruksi

    6/6

    6

    DAFTAR PUSTAKA

    Banaitienne,.Nerija, Banaitis,.Audrius.(2012).Risk Management in Construction Projects.INTECH.

    Flanagan.,Koger., Norman.,George.Risk Management and Construction. Blackwell Science.

    Raftery.,John.(1992).Risk Analysis in Project Management. An Imprint of Roudledge, London and

    New York.