manajemen risiko keselamatan dan kesehatan …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileta/combined.pdf · judul...

51

Upload: phunglien

Post on 28-Mar-2019

304 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi
Page 2: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi
Page 3: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI

(STUDI KASUS PT. JAGAT INTERINDO)

TUGAS AKHIR

JOY RENEE HUTAGALUNG

NIM: 150309270392

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 4: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI

(STUDI KASUS PT. JAGAT INTERINDO)

TUGAS AKHIR

KARYA TULIS INI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU

SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR AHLI MADYA

DARI POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JOY RENEE HUTAGALUNG

NIM: 150309270392

POLITEKNIK NEGERI BALIKPAPAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

BALIKPAPAN

2018

Page 5: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Politeknik Negeri Balikpapan, saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Joy Renee Hutagalung

NPM : 150309270392

ProgramStudi : Teknik Sipil

Judul TA : Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada

Proyek Konstruksi (Studi Kasus PT. Jagat Interindo)

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan hak

kepada Politeknik Negeri Balikpapan untuk menyimpan, mengalih media atau

format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan

mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis/pencipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Balikpapan

Pada tanggal : 20 Maret 2018

Yang menyatakan

Materai 6000

(Joy Renee Hutagalung)

Page 6: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

LEMBAR PENGESAHAN

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI

(STUDI KASUS PT. JAGAT INTERINDO)

Disusun Oleh:

JOY RENEE HUTAGALUNG

NIM: 150309270392

Pembimbing I Pembimbing II

Mahfud S.Pd, M.T Totok Sulistiyo, S.T, M.T

NIP: 196611021993031005 NIP: 197209022000121003

Penguji I Penguji II

Karmila Achmad S.T, M.T Candra Irawan S.T, M.Si.

NIP: 197903172007012017 NIP: 197701242007011010

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Sipil,

Drs, Sunarno, M.Eng

NIP: 196404131990031015

Page 7: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Joy Renee Hutagalung

Tempat/Tgl Lahir : Malalayang, 28 Desember 1997

NIM : 150309270392

Menyatakan bahwa tugas akhir yang berjudul “MANAJEMEN RISIKO

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK

KONSTRUKSI (STUDI KASUS PT. JAGAT INTERINDO)” adalah bukan

merupakan hasil karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali

dalam kutipan yang kami sebutkan sumbernya.

Demikian pernyataan kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademis.

Balikpapan, Maret 2018

Mahasiswa,

Materai 6000

JOY RENEE HUTAGALUNG

NIM: 070309091794

Page 8: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

Karya Ilmiah ini kupersembahkan kepada

Ibu dan adik tercinta yang selalu memberi semangat kepada diriku

Treys Sumarauw dan Abraham Sultan Panangian Hutagalung

Page 9: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

ABSTRAK

Permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia masih

dipandang sebelah mata, ini terbukti dari masih banyaknya kecelakaan kerja yang

terjadi terutama di sektor konstruksi. Berdasarkan laporan International Labour

Organization (ILO), setiap hari terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan korban

fatal sebanyak 6.000 kasus. Sementara di Indonesia setiap 100 ribu tenaga kerja

terdapat 20 orang fatal akibat kecelakaan kerja di bidang konstruksi (Republika, Selasa,

15 January 2016).

Pada penelitian ini akan diteliti mengenai identifikasi bahaya K3, penilaian

risiko K3 serta bagaimana pengendalian terhadap risiko K3 pada proyek konstruksi,

terlebih dibagian pemasangan fasade dengan PT. Jagat sebagai subjek penelitian.

Metode penilaian menggunakan standar AS/NZS 4360:2004 Risk Management. Dari

hasil penelitian diperoleh bahwa risiko yang tergolong high risk berjumlah 5 risiko

(20.8%), medium risk berjumlah 10 risiko (41.7%), dan low risk berjumlah 9 risiko

(37.5%). 5 risiko kategori high risk yaitu risiko terjatuh dari ketinggian saat

pemasangan bracket di pinggir lantai dengan indeks risiko 15.2, jatuh dari scaffolding

dengan indeks risiko 15.2, tali sling gondola putus saat pemasangan kaca dari sisi luar

bangunan dengan indeks risiko 13.5, tangan terkena bor saat pemasangan aluminium

dengan indeks risiko 11 dan motor gondola slip dengan indeks risiko 10.2. Berdasarkan

identifikasi dan penilaian ditemukan bahwa pekerjaan di tempat tinggi memiliki risiko

lebih tinggi dan indeks risiko yang lebih besar.

Kata kunci: Manajemen Risiko, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), AS/NZS

4360:2004

Page 10: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan

judul “Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pada Proyek

Konstruksi (Studi Kasus PT. Jagat Interindo)”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ramli, S.E, M.M sebagai Direktur Politeknik Negeri Balikpapan.

2. Bapak Drs. Sunarno, M.Eng. sbg Kepala Program Studi Teknik Sipil Politeknik

Negeri Balikpapan.

3. Mahfud, S.Pd, M.T sebagai dosen pembimbing I dan Totok Sulistiyo, S.T, M.T

sebagai dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan pengarahan

selama pengerjaan tugas akhir ini.

4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Jurusan Teknik Sipil di Politeknik Negeri

Balikpapan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

5. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan kelancaran pengerjaan

tugas akhir ini.

6. Seluruh teman angkatan 2015 Teknik Sipil di Politeknik Negeri Balikpapan yang

telah membantu selama penyusunan tugas akhir ini hingga selesai.

7. Semua pihak yang penulis tidak dapat sebutkan satu persatu, yang telah

memberikan bantuan secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan

tugas akhir ini hingga selesai.

Penulis menyadari tugas akhir ini bukanlah karya yang sempurna. Untuk itu

diharapkan segala kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan tugas

akhir ini demi kebaikan dimasa yang akan datang.

Balikpapan, 31 Januari 2018

Penulis

Page 11: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

DAFTAR ISI

JUDUL .................................................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii

SURAT PERNYATAAN...................................................................................... iv

LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................... v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah.............................................................................................. 2

1.4 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 3

1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Proyek Konstruksi ........................................................................................... 4

2.2 Fasade Bangunan ............................................................................................ 4

2.3 Pembagian Lingkup Pemeliharaan Bangunan ................................................ 4

2.3.1 Komponen Arsitektur Bangunan Gedung .................................................... 5

2.4 Pengertian Risiko ............................................................................................ 5

2.5 Jenis-Jenis Risiko ............................................................................................ 6

2.6 Sumber-Sumber Risiko ................................................................................... 7

2.7 Manajemen Risiko .......................................................................................... 8

2.8 Proses Manajemen Risiko ............................................................................... 9

2.9 Populasi ........................................................................................................... 11

Page 12: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

2.10 Sampel ........................................................................................................... 12

2.11 Sampling ........................................................................................................ 12

2.12 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 14

2.13 Uji Kualitas Data ........................................................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian ............................................................................................. 16

3.2 Jenis Penelitian ................................................................................................ 16

3.3 Pengumpulan Data .......................................................................................... 17

3.4 Jumlah Sampel ................................................................................................ 19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Responden Penelitian ...................................................................................... 21

4.2 Analisa Risiko ................................................................................................. 21

4.3 Evaluasi Risiko ............................................................................................... 23

4.4 Pengendalian Risiko ........................................................................................ 24

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 27

5.2 Saran ................................................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28

Page 13: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Manajemen Risiko Menurut AS/NZS 4360:2004................... 11

Gambar 3.1 Flow Chart ........................................................................................ 18

Gambar 3.2 Grafik Rincian Populasi dan Sampel ................................................ 20

Gambar 4.1 Pengelompokan Risiko ...................................................................... 23

Page 14: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Skala Pengukuran Kemungkinan (Likelihood) AS/NZS 4360:2004 ..... 9

Tabel 2.2 Skala Pengukuran Analisa Tingkat Keparahan (Severity) .................... 9

Tabel 2.3 Tingkatan Risiko Menurut AS/NZS 4360:2004 .................................... 10

Tabel 3.1 Variabel, Dimensi, Indikator, Sub-Indikator ........................................ 17

Tabel 3.2 Jumlah Populasi .................................................................................... 19

Tabel 3.3 Validitas Penelitian ............................................................................... 19

Tabel 3.4 Rincian Populasi dan Sampel ................................................................ 20

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Indeks Risiko ........................................................... 21

Tabel 4.2 Kategori Risiko dari High ke Low ........................................................ 23

Page 15: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian .......................................................................... 29

Lampiran II Jawaban Surat Permohonan Data...................................................... 31

Lampiran III Gambar Perencanaan dan Bangunan Eksisting ............................... 32

Lampiran IV Jawaban Kuesioner Responden ....................................................... 34

Page 16: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan kerja di Indonesia cenderung terus meningkat dari tahun ke tahun.

Menurut statistik BPJS Ketenagakerjaan, terjadi peningkatan kecelakaan kerja 20

persen sepanjang tahun 2017 dibandingkan 2016 secara nasional (Detik, 2018). Ada

beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, yaitu unsafe

condition dan unsafe behavior. Unsafe behavior merupakan perilaku dan kebiasaan

yang mengarah pada terjadinya kecelakaan kerja seperti tidak menggunakan Alat

Pelindung Diri (APD) dan penggunaan peralatan yang tidak standar. Unsafe

condition merupakan kondisi tempat kerja yang tidak aman seperti terlalu gelap,

panas, dan gangguan-gangguan faktor fisik lingkungan kerja lainnya. Faktor-faktor

kecelakaan kerja tersebut dapat dieliminasi dengan adanya komitmen perusahaan

dalam menetapkan kebijakan dan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

serta didukung oleh kualitas SDM perusahaan dalam pelaksanaannya.

Industri jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang memiliki

risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi dibandingkan jenis pekerjaan yang lain.

Sering terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi diakibatkan kurang

diperhatikannya K3, sehingga diperlukan analisis mengenai K3 pada proyek

konstruksi. Adanya kemungkinan kecelakaan yang terjadi pada proyek konstruksi

akan menjadi salah satu penyebab terganggunya atau terhentinya aktivitas

pekerjaan proyek. Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi

diwajibkan untuk menerapkan sistem manajemen K3 di lokasi kerja dimana

masalah keselamatan dan kesehatan kerja ini juga merupakan bagian dari

perencanaan dan pengendalian proyek.

Namun masalah K3 secara umum di Indonesia masih sering terabaikan. Hal

ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Ketua Umum

Asosiasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (A2K4) Indonesia

Anas Zaini Z Iksan mengatakan, “setiap tahun terjadi 96.000 kasus kecelakaan

kerja”. Dari jumlah ini, sebagian besar kecelakaan kerja terjadi pada proyek jasa

Page 17: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

2

konstruksi dan sisanya terjadi di sektor Industri manufaktur (Suara Karya, 2015).

Contoh kasus di dunia konstruksi yang pernah terjadi adalah di proyek

pembongkaran dinding sebuah bangunan bekas gudang kepiting di Jalan

Mulawarman, Gang Sayur RT 20, Lamaru Balikpapan Timur, dimana ada tiga

pekerja bangunan yang tertimpa reruntuhan lantai dua saat sedang membongkar

dinding lantai dasar (Tribun, 2017).

PT. Jagat Interindo menangani bagian fasade semenjak dari awal mulainya

Proyek Borneo Bay enam tahun lalu. Selama kurun waktu tersebut, sistem

manajemen K3 telah dijalankan. Namun perlu peninjauan terhadap efektifitas dari

manajemen risiko K3 yang diterapkan di Proyek Borneo Bay, sehingga penelitian

yang diambil adalah Manajemen Risiko K3 di Proyek Konstruksi dengan PT. Jagat

Interindo sebagai objek penelitian.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka permasalahan yang akan diteliti

pada penelitian ini adalah:

a. Apa tingkatan bahaya risiko K3 di pekerjaan pemasangan fasade?

b. Apa hasil dari evaluasi risiko K3 pada pekerjaan pemasangan fasade?

c. Bagaimana pengendalian risiko K3 pada pekerjaan pemasangan fasade?

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dari penelitian ini adalah:

a. Kegiatan proyek konstruksi yang diteliti adalah proyek konstruksi Borneo Bay

Balikpapan,

b. Risiko yang diidentifikasi adalah adalah risiko K3 yang berkaitan dengan

aktivitas pada proyek pemasangan fasade Borneo Bay Balikpapan.

c. Proses manajemen risiko yang dilakukan yaitu identifikasi risiko, analisa

risiko, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko.

d. Kontraktor yang menjadi objek penelitian adalah PT. Jagat Interindo cabang

Balikpapan.

e. Sampel adalah pekerja dan staff di PT. Jagat Interindo yang terkait

dengan proyek konstruksi yang diteliti.

Page 18: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

3

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk menganalisis risiko K3 yang terjadi pada pekerjaan fasade di

Borneo Bay Balikpapan.

b. Untuk mengevaluasi risiko K3 yang terjadi pada pekerjaan fasade di

Borneo Bay Balikpapan.

c. Untuk mengendalikan risiko K3 di pekerjaan fasade.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi atau digunakan sebagai

salah satu referensi bagi penulis lain dalam melakukan penelitian dan tugas

akhir.

b. Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang mengidentifikasi,

menganalisis, mengevaluasi, dan pengendalian risiko Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3).

Page 19: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Proyek Konstruksi

Proyek Konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali

dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan

tersebut, terdapat suatu proses yang mengolah sumber daya proyek menjadi suatu

kegiatan yang berupa bangunan (Ervianto, 2005).

2.2 Fasade Bangunan

Fasade atau façade berdasarkan etimologis memiliki akar yang cukup

panjang. Facade (Inggris) berasal dari Bahasa Perancis yang juga façade, yang

diambil dari Bahasa Italia facciata atau faccia. Faccia sendiri berasal dari Bahasa

Latin facies, yang yang selanjutnya berkmbang menjadi face (Bahasa Inggris yang

berarti wajah). Dalam dunia arsitektur fasade bangunan berarti wajah, bagian muka

atau depan bangunan. Fasade atau bagian tampak bangunan adalah unsur yang tidak

dapat dihilangkan dari satu produk desain arsitektur, dan bahkan merupakan bagian

terpenting dari suatu karya arsitektur, karena elemen tampak inilah yang diapresiasi

atau dilihat pertama kali.

Melalui fasade kita bisa mendapat gambaran tentang fungsi bangunan. Selain

itu fasade juga berfungsi sebagai alat perekam sejarah peradaban manusia.

Dengan mengamati dan mempelajari desain fasade suatu bangunan, kondisi sosial

budaya dan kehidupan spiritual bisa diketahui, bahkan keadaan ekonomi dan

politik pada masa tertentu.

2.3 Pembagian Lingkup Pemeliharaan Bangunan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan umum nomor 24 tahun 2018

lingkup pemelihara bangunan terbagi menjadi lima bidang yaitu:

a. Arsitektural

b. Struktural

c. Mekanikal (tata udara, sanitasi, plambing dan transportasi)

d. Elektrikal (catu daya, tata cahaya, telepon, komunikasi dan alarm)

e. Tata ruang luar

Page 20: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

5

f. Tata Graha (housekeeping)

2.3.1 Komponen Arsitektur Bangunan Gedung

Komponen arsitektur pada bangunan gedung terbagi menjadi:

a. Sarana jalan keluar

b. Dinding kaca (tempered glass)

c. Dinding keramik (mozaik)

d. Dinding lapis marmer

e. Dinding dengan penutup cladding aluminum composite

f. Pemeliharaan plafond tripleks

g. Pemeliharaan plafond akustiks

h. Pemeliharaan plafond gipsum

i. Pemeliharaan plafond kayu

j. Pemeliharaan plafond metal

k. Pemeliharaan kunci, grendel dan engsel

l. Pemeliharaan sliding door, rolling door dan folding door

m. Pemeliharaan kusen aluminium

n. Pemeliharaan kusen kayu

o. Pemeliharaan kusen plastik dan besi

p. Pemeliharaan door closer

2.4 Pengertian Risiko

Risiko merupakan suatu keadaan adanya ketidakpastian dan tingkat

ketidakpastiannya terukur secara kuantitatif. Risiko juga dapat diartikan sebagai

suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak

dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian. Risiko berhubungan dengan

ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi

tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertainty) dapat berakibat

menguntungkan atau merugikan.

Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perorangan atau perusahaan

mengandung risiko. Kegiatan bisnis sangat erat kaitannya dengan risiko. Risiko

dalam kegiatan bisnis juga dikaitkan dengan besarnya pengembalian yang akan

diterima oleh pengambil risiko. Semakin besar risiko yang dihadapi umumnya

Page 21: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

6

dapat diperhitungkan bahwa pengembalian yang diterima juga akan lebih besar.

Menurut Griffin (2002:715), risiko adalah ketidakpastian tentang peristiwa masa

depan atas hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. Menurut Hanafi (2006:1),

risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah

proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Sedangkan

Menurut Vaughan (1978), risiko memiliki beberapa arti dan definisi, yaitu:

a. Risk is the chance of loss (risiko adalah kans kerugian). Chance of loss

berhubungan dengan suatu exposure (paparan) terhadap kemungkinan

kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan

tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Dalam hal chance of loss

100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada.

b. Risk is the possibility of loss (risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah

possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada di antara nol

dan satu.

c. Risk is uncertainty (risiko adalah ketidakpastian). Uncertainty bersifat

subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu

terhadap situasi resiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu

yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi

risiko berikut.

d. Risk is the dispersion of actual from expected results (risiko merupakan

penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan). Ahli statistik

mendefinisikan risiko sebagai derajat penyimpangan sesuatu nilai di sekitar

suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata.

e. Risk is the probability of any outcome different from the one expected (risiko

adalah probabilitas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang

diharapkan). Risiko bukan probabilitas dari suatu kejadian tunggal, tetapi

probabilitas dari beberapa hasil yang berbeda dari yang diharapkan.

2.5 Jenis-jenis Risiko

Menurut Hanafi (2006:6), terdapat dua jenis risiko secara umum, yaitu:

a. Risiko murni (pure risk)

Risiko murni adalah ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan

kata lain hanya ada suatu peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan.

Page 22: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

7

Risiko murni adalah suatu risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian

dan apabila tidak terjadi maka tidak menimbulkan kerugian namun juga tidak

menimbulkan keuntungan. Risiko ini akibatnya hanya ada dua macam: rugi atau

titik impas (break even), contohnya adalah pencurian, kecelakaan atau kebakaran.

b. Risiko spekulasi (speculative risk)

Risiko spekulasi adalah risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua

kemungkinan, yaitu peluang mengalami kerugian finansial atau memperoleh

keuntungan. Risiko ini akibatnya ada tiga macam: rugi, untung atau break event.

2.6 Sumber-sumber Risiko

Menurut Godfrey (1996), terdapat sumber-sumber risiko yang perlu diketahui

dan diidentifikasi sebagai langkah awal penanganan risiko, yaitu sebagai

berikut:

a. Politik (Political), Contohnya: Kebijaksanaan pemerintah, pendapat publik,

perubahan ideologi, peraturan, kekacauan (perang, terorisme, kerusuhan).

b. Lingkungan (Environmental), Contohnya: Pencemaran, kebisingan,

perizinan, opini publik, kebijakan internal/perusahaan, perundangan yang

berkaitan dengan lingkungan, dampak lingkungan.

c. Perencanaan (Planning), Contohnya: Persyaratan perizinan, kebijakan dan

praktik, tata guna lahan, dampak sosial dan ekonomi, opini publik.

d. Pemasaran (Market), Contohnya: Permintaan (perkiraan), persaingan,

keusangan, kepuasan pelanggan, mode.

e. Ekonomi (Economic), Contohnya: Kebijakan keuangan, perpajakan, inflasi,

suku bunga, nilai tukar.

f. Keuangan (Financial), Contohnya: Kebangkrutan, keuntungan, asuransi, risk

share.

g. Alami (Natural), Contohnya: Kondisi tanah di luar dugaan, cuaca, gempa,

kebakaran dan ledakan, temuan situs arkeologi.

h. Proyek (Project), Contohnya: Definisi, strategi pengadaan, persyaratan unjuk

kerja, standar, kepemimpinan, organisasi (kedewasaan, komitmen,

kompetensi dan pengalaman), perencanaan dan pengendalian kualitas,

rencana kerja, tenaga kerja dan sumber daya, komunikasi dan budaya.

Page 23: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

8

i. Teknis (Technic), Contohnya: Kelengkapan desain, efisiensi operasional,

keandalan.

j. Manusia (Human), Contohnya: Kesalahan, tidak kompeten, kelalaian,

kelelahan, kemampuan berkomunikasi, budaya, bekerja dalam kondisi gelap

atau malam hari.

k. Kriminal (Criminal), Contohnya: Kurang aman, perusakan, pencurian,

penipuan, korupsi.

l. Keselamatan (Safety), Contohnya: Peraturan (kesehatan dan keselamatan

kerja), zat berbahaya, bertabrakan, keruntuhan, kebanjiran, kebakaran dan

ledakan.

2.7 Manajemen Risiko

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam

mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian

aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk

mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan atau

pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah

memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek

negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu.

Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh

penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta

tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko

yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko

yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat

yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman

yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di

sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi

manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan

organisasi).

Secara umum manajemen risiko didefinisikan sebagai proses,

mengidentifikasi, mengukur dan memastikan risiko dan mengembangkan strategi

untuk mengelolah risiko tersebut. Dalam hal ini manajemen risiko akan

Page 24: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

9

melibatkan proses-proses, metode dan teknik yang membantu manajer proyek

maksimumkan probabilitas dan konsekuensi dari event positif dan minimasi

probabilitas dan konsekuensi event yang berlawanan.

Dalam manajemen proyek, yang dimaksud dengan manajemen risiko proyek

adalah seni dan ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko

selam umur proyek dan tetap menjamin tercapainya tujuan proyek.

2.8 Proses Manajemen Risiko

Proses yang dilalui dalam manajemen risiko adalah:

a. Penetapan Manajemen Risiko, penetapan meliputi langkah memutuskan

bagaimana mendekati dan merencanakan aktivitas manajemen risiko untuk

proyek.

b. Identifikasi Risiko, tahapan selanjutnya dari proses identifikasi risiko adalah

mengenali jenis-jenis risiko yang mungkin (dan umumnya) dihadapi oleh

setiap pelaku bisnis.

c. Analisis Risiko Kualitatif, analisis kualitatif dalam manajemen risiko adalah

proses menilai (assessment) impak dan kemungkinan dari risiko yang sudah

diidentifikasi. Proses ini dilakukan dengan menyusun risiko berdasarkan

efeknya terhadap tujuan proyek. Skala pengukuran yang digunakan dalam

analisa kualitatif adalah Australian Standard/New Zealand Standard

(AS/NZS) 4360:2004. Skala pengukurannya sebagai berikut:

Tabel 2.1. Skala Pengukuran kemungkinan (likelihood) AS/NZS 4360:2004

A Hampir pasti terjadi dan akan terjadi di semua situasi (almost certain)

B Kemungkinan akan terjadi di semua situasi (likely)

C Moderat, seharusnya terjadi di suatu waktu (moderate)

D Cenderung dapat terjadi di suatu waktu (unlikely)

E Jarang terjadi (rare)

Tabel 2.2. Skala pengukuran analisa tingkat keparahan (severity) menurut

AS/NZS 4360:2004

Negligible Tanpa kecelakaan manusia dan kerugian materi.

Minor Bantuan kecelakaan awal, kerugian materi yang medium.

Page 25: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

10

Moderat Diharuskan penanganan secara medis, kerugian materi yang

cukup tinggi.

Major Kecelakaan yang berat, kehilangan kemampuan operasi/

produksi, kerugian materi yang tinggi.

Extreme Bahaya radiasi dengan efek penyebaran yang luas, kerugian

yang sangat besar.

Evaluasi tingkatan resiko ditabelkan dan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2.3. Tingkatan risiko menurut AS/NZS 4360:2004

(Sumber: Risk Management Guidelines)

Keterangan:

a) Very High Risk: Risiko Sangat tinggi.

b) High Risk: Risiko tinggi

c) Medium Risk: Risiko Sedang

d) Low Risk: Risiko Rendah

d. Analisis Risiko Kuantitatif adalah proses identifikasi secara numerik

probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek.

e. Evaluasi Risiko, Membandingkan hasil analisis risiko dengan kriteria risiko

untuk menentukan bagaimana penanganan risiko yang akan diterapkan

f. Pengendalian dan Monitoring Risiko, langkah ini adalah proses mengawasi

risiko yang sudah diidentifikasi, memonitor risiko yang tersisa, dan

mengidentifikasikan risiko baru, memastikan pelaksanaan risk management

plan dan mengevaluasi keefektifannya dalam mengurangi risiko.

Page 26: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

11

Gambar 2.1. Proses manajemen risiko menurut AS/NZS 4360:2004

(Sumber: Risk Management Guidelines)

2.9 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek/subjek yang

memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya orang atau

makhluk hidup, namun juga benda-benda alam yang lainnya. Populasi juga bukan

hanya sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, akan tetapi

meliputi semua karakteristik, sifat-sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek

tersebut. Bahkan satu orangpun bisa digunakan sebagai populasi, karena satu orang

tersebut memiliki berbagai karakteristik, seperti gaya bicara, disiplin, pribadi, hobi,

dan sebagainya. Menurut Margono (2004), populasi merupakan seluruh data yang

menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu yang telah

ditentukan. Populasi berkaitan dengan data-data. Jika setiap manusia memberikan

suatu data, maka ukuran atau banyaknya populasi akan sama dengan banyaknya

manusia. Menurut Sugiyono (2008:115), populasi adalah wilayah generalisasi

Page 27: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

12

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

2.10 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui suatu cara tertentu

yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap, yang dianggap bisa

mewakili populasi. Dengan kata lain pengertian sampel adalah sebagian, atau

subset, dari suatu populasi. Menurut Sugiyono (2008:116) sampel adalah sebagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan

menurut Arikunto (2008:116) Penentuan pengambilan sampel adalah sebagai

berikut:

Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya

merupakan penelitian populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara

10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit banyaknya dari:

a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya dana.

Besaran sampel untuk melakukan kegiatan penelitian dapat ditentukan

dengan menggunakan rumus Slovin (Prasetyo dan Jannah, 2015)

𝑛 =𝑁

1+𝑁𝑒2 ………………………………….….(2.1)

n = Besaran sampel

N = Besaran populasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran

ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel)

Secara lebih spesifik penentuan besaran sampel pada masing-masing

kelompok dengan menggunakan rumus (Prasetyo dan Jannah):

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒 =𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

𝑃𝑜𝑝𝑢𝑙𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙× 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑙𝑒………………….(2.2)

2.11 Sampling

Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan

dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan

metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk

Page 28: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

13

menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Menurut Sugiyono (2003:74-78).

Sampling adalah teknik pengambilan sampel. Ada dua macam teknik pengambilan

sampel menurut Sugiyono yaitu:

a) Random Sampling

Adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi

baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama

untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel dengan

random ada tiga cara:

a. Cara undian adalah pengambilan sampel dengan cara memberikan

kesempatan kepada setiap individu untuk menjadi anggota sampel.

b. Cara ordinal adalah cara pengambilan sampel dengan cara kelipatan dari

sampel sebelumnya, misalkan kelipatan dua, kelipatan tiga, dan

seterusnya.

c. Cara randomisasi adalah pengambilan sampling melalui tabel bilangan

random.

b) Non Random Sampling

Adalah cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota sampel diberi

kesempatan untuk dipilih sebagai anggota sampel. Cara pengambilan sampel

dengan non random sampling ada tujuh cara yaitu:

a. Proportional sampling yang adalah pengambilan sampel yang

memperhatikan pertimbangan unsur-unsur atau kategori dalam populasi

penelitian.

b. Stratified sampling adalah cara pengambilan sampel dari populasi yang

terdiri dari strata yang mempunyai susunan bertingkat.

c. Purposive sampling adalah cara pengambilan sampel dengan menetapkan

ciri yang sesuai dengan tujuan.

d. Quota sampling adalah cara pengambilan sampel berdasarkan ruang dan

tempat.

e. Double sampling atau sampling kembar. Dalam double sampling,

penelitian dimulai dengan sebuah sampel yang relatif berukuran kecil.

Jika hasilnya tidak dapat memberikan kepastian, maka sampel yang kedua

perlu diambil dan berdasarkan tambahan sampel kedua, lalu membuat

kesimpulan.

Page 29: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

14

f. Area probability sampling adalah cara pengambilan sampel yang

menunjukkan cara tertentu atau bagian sampel yang memiliki ciri-ciri

populasi.

g. Cluster sampling adalah cara pengambilan sampel yang berdasarkan pada

cluster-cluster tertentu.

h. Combine adalah gabungan antara beberapa sampling dalam teknik

random sampling dan teknik non random sampling di atas sehingga

menyiapkan tampilan komunikasi.

2.12 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan

penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dokumentasi dan

sebagainya. Menurut Arikunto (2002:136) metode penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya. Teknik yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu

a) kuesioner atau angket.

Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006:151) bahwa angket adalah

pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden

dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui. Sedangkan menurut

Sugiyono (2008:199) angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada sampel untuk dijawab.

Kelebihan metode angket:

a. Menghemat waktu, dengan waktu yang singkat dapat memperoleh data

b. Menghemat biaya, karena tidak memerlukan banyak peralatan

c. Menghemat tenaga

Kekurangan metode angket:

a. Ada kemungkinan para responden dalam memberikan jawaban atas

pertanyaan yang diampaikan tidak jujur

b. Apabila pertanyaan kurang jelas dapat mengakibatkan jawaban bermacam-

macam

Langkah-langkah pelaksanaan angket adalah sebagai berikut:

Page 30: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

15

a. Penulis membuat daftar pertanyaan

b. Lalu diberikan kepada reponden

c. Setelah selesai dijawab segera disusun untuk diolah sesuai dengan standar

yang ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.

b) Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158) Dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi ini

dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang ada di PT.

Jagat Interindo, yaitu berupa:

a. Profil perusahaan

b. Proyek yang dikerjakan di proyek konstruksi Borneo Bay Balikpapan

c. Hasil pekerjaan (dalam bentuk gambar, peneliti datang mengunjungi

lokasi)

2.13 Uji Kualitas Data

Uji kualitas data adalah uji yang disyaratkan dalam penelitian dengan

instrument angket/kuesioner agar data yang diperoleh dapat dipertanggung

jawabkan kebenarannya. Uji ini terdiri atas uji validitas dan reliabilitas.

Uji Validitas berkaitan dengan keandalan kuesioner tersebut yang mana

sebuah kuesioner diharapkan mampu mengukur konstruk, atau variabel sesuai

dengan indikator yang disusun, jika ternyata variabel/konstruk tersebut tidak dapat

diukur maka kuesioner/pernyataan kuesioner tersebut tidak valid.

Uji Reliabilitas terkait dengan tingkat stabilitas kuesioner, artinya kuesioner

yang disusun mampu memberikan jawaban yang sama dari waktu kewaktu apabila

diajukan kembali ke responden yang sama. Kuesioner yang apabila memberikan

jawaban yang berubah-ubah dengan sampel yang sama maka akan dianggap tidak

reliable.

Page 31: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Tempat penelitiannya terletak di Kota Balikpapan tepat di kawasan hunian

Borneo Bay, dengan alamat Jl. Jenderal Sudirman No.1, Klandasan Ilir. Borneo Bay

adalah proyek dari PT. Agung Podomoro Land dan merupakan Waterfront

Superblock pertama di Kota Balikpapan. Karena proyek pembangunan berskala

besar, banyak perusahaan kontraktor yang dipekerjakan dalam proyek tersebut,

seperti PT. Multibangun Adhitama Konstruksi yang berperan sebagai main

contractor dengan tugas membangun struktur bangunan apartemen Borneo Bay.

Main contractor juga merekrut sub-contractor untuk bergabung dan bekerja sama

dalam pembangunan Borneo Bay, seperti PT. Tropica Greeneries dalam bidang

pengurusan landscape dan PT. Sawunggaling Karya Konstruksi dalam pekerjaan

konstruksi baja. PT. Jagat Interindo juga masuk di dalam proyek ini dan bertugas

dalam pemasangan fasade bangunan.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif. Tujuan

penelitian ini, yaitu mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan

masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji. Dalam penelitian ini

teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian, yaitu dengan

kuesioner sebagai instrumen untuk menjawab seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden.

3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan:

a. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan dengan pencarian literatur melalui jurnal nasional,

penelitian terdahulu, internet dan buku mengenai teori-teori yang berhubungan

dengan permasalahan yang dikaji.

b. Instrumen Pengumpulan Data (Kuesioner)

Page 32: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

17

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang berbentuk checklist.

Langkah-langkah penyusunan instrumen dapat diawali dengan penjabaran menjadi

variabel, dimensi, indikator, dan komponen-komponennya.

Tabel 3.1 Variabel, dimensi, indikator, sub-indikator

Variabel Dimensi Indikator Sub-Indikator

Manajemen Pengangkutan Mengangkut Aluminium - Tangan Terjepit Aluminium

Risiko Material Frame - Kaki Tertimpa Aluminium

K3 - Kaki Tersandung Aluminium dan

Sampah Material

- Kepala Tertimpa Aluminium

- Tergores Bagian Tajam Material

Angkut Kaca - Kaca Pecah

- Tangan Tergores

- Kaki Tersandung Sampah Material

Angkut Alumunium - Tangan Terjepit ACP

Composit Panel (ACP) - Kaki Tertimpa ACP

- Kaki Tersandung Sampah Material

- Kepala Tertimpa ACP

- Tergores Bagian Tajam Material

Pemasangan Pemasangan Aluminium - Tangan Terkena Bor

Fasade Frame - Tangan Terjepit

- Tersengat Listrik

Pemasangan Kaca dari - Kaca Pecah

Sisi Luar Menggunakan - Tangan Tergores

Gondola - Tali Sling Putus

- Motor Gondola Slip

Pemasangan Bracket di - Terpapar Debu

Pinggir Lantai - Jatuh dari Ketinggian

- Jatuh dari Scaffolding

- Benda Jatuh

Seluruh pernyataan yang disusun ditempatkan dalam lembaran instrumen

kuesioner. Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data

sekunder.

Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner tentang penilaian atau

persepsi tentang manajemen risiko K3 pada pekerjaan pembangunan gedung.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari pihak manajemen pengelola atau

kontraktor, selain itu didapat juga dari literatur seperti buku, media elektronik atau

internet dan sumber-sumber yang menunjang dalam penelitian. Flow chart dapat

dilihat pada gambar dibawah ini;

Page 33: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

18

Gambar 3.1. Flow Chart

Page 34: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

19

3.4 Jumlah Sampel

Populasi yang diambil untuk penelitian ini adalah pekerja dan staff PT. Jagat

Interindo cabang Balikpapan yang terlibat dalam proyek pembangunan Borneo Bay

Balikpapan.

Tabel 3.2. Jumlah populasi

Jumlah Populasi Pekerja Staff

136 orang 125 orang 11 orang

Karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka jumlah subjek yang bisa

diambil agar sampel valid adalah dalam range 20 sampai 55 persen (Arikunto,

2008). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 40 persen. Maka jumlah sampel

agar data terhitung valid adalah:

40

100 × 136 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 = 54,4 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑑𝑖 55 𝑜𝑟𝑔)

Tabel 3.3. Validitas penelitian

Jumlah Populasi Persentase Valid Jumlah Sampel

136 orang 40% 55 orang

Setelah mendapatkan jumlah sampel yang valid, rumus Slovin (Rumus 2.1)

digunakan untuk menentukan jumlah responden untuk penelitian dengan margin

error 10 persen.

136

1 + 136 × 10%= 57,6 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑑𝑖 58 𝑜𝑟𝑔)

Jumlah responden lebih dari 55 orang, maka masih terhitung valid.

Di penelitian ini, peneliti menggunakan jumlah sampel 58 orang.

Secara lebih spesifik penentuan besaran sampel pada staff dan pekerja adalah

sebagai berikut:

1. Staff

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =11 𝑜𝑟𝑔

136 𝑜𝑟𝑔× 58 𝑜𝑟𝑔 = 4,7 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑑𝑖 5 𝑜𝑟𝑔)

2. Pekerja

𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 =125 𝑜𝑟𝑔

136 𝑜𝑟𝑔× 58 𝑜𝑟𝑔 = 53,3 (𝑑𝑖𝑏𝑢𝑙𝑎𝑡𝑘𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑑𝑖 53 𝑜𝑟𝑔)

Adapun rincian populasi dan sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada

tabel dan grafik di bawah ini:

Page 35: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

20

Tabel 3.4. Rincian populasi dan sampel

Kategori Karyawan Populasi Jumlah sampel

Staff 11 orang 5 orang

Pekerja 125 orang 53 orang

Total 136 orang 58 orang

Gambar 3.2 Grafik rincian populasi dan sampel

125

11

53

5

0

20

40

60

80

100

120

140

Pekerja Staff

Rincian Populasi dan Sampel

Populasi Jumlah Sampel

Page 36: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Responden Penelitian

Berikut adalah data dari 58 responden yang diperoleh dari kuesioner dilihat dari

kategori karyawan yang bekerja di PT. Jagat Interindo.

a. Pekerja : 91%

b. Staff : 9%

4.2 Analisa Risiko

Analisa risiko adalah tahap pengukuran risiko yang dinilai berdasarkan jawaban

hasil kuesioner 58 responden tentang risiko-risiko yang terjadi di Proyek Borneo Bay.

Risiko diformulasikan sebagai fungsi dari probabilitas (probability) dan dampak

negatif (impact). Atau indeks risiko = kemungkinan terjadi (likelihood) × tingkat

keparahan (severity). Tabel di bawah ini adalah tabel hasil perhitungan indeks risiko.

Data berisi jawaban responden selengkapnya tercantum di lampiran iv.

Tabel 4.1 Hasil perhitungan indeks risiko

No Pernyataan L S IR Kategori

A. Pengangkutan material

1 Mengangkut Aluminium Frame

1.1 Tangan terjepit aluminium 3.59 1 3.59 Low

1.2 Kaki tertimpa aluminium 3.5 1 3.5 Low

1.3 Kaki tersandung aluminium dan sampah 2.6 2 5.2 Medium

material (batu, puing, dll)

1.4 Kepala tertimpa aluminium 3.83 2 7.66 Medium

1.5 Tergores bagian tajam material 3.78 2 7.56 Medium

2 Angkut kaca

2.1 Kaca pecah saat pengangkutan 3.79 2 7.58 Medium

2.2 Tangan tergores saat pengangkutan kaca 2.21 2 4.42 Low

2.3 Kaki tersandung sampah material 2.41 2 4.82 Low

Page 37: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

22

No Pernyataan L S IR Kategori

3 Angkut Aluminium Composite Panel (ACP)

3.1 Tangan terjepit ACP 3.71 2 7.42 Medium

3.2 Kaki tertimpa ACP 3.6 2 7.2 Medium

3.3 Kaki tersandung ACP dan sampah

material 2.33 1 2.33 Low

3.4 Kepala tertimpa ACP 4.41 2 8.82 Medium

3.5 Tergores bagian tajam material 2.48 2 4.96 Low

B. Pemasangan Fasade

4 Pemasangan aluminium frame

4.1 Tangan terkena bor saat pasang

aluminium 3.67 3 11 High

4.2 Tangan terjepit aluminium 3.79 2 7.58 Medium

4.3 Tersengat listrik 2.53 2 5.06 Medium

5 Pemasangan kaca dari sisi luar bangunan

(menggunakan gondola)

5.1 Kaca pecah saat proses pemasangan 3.47 1 3.47 Low

5.2 Tangan tergores saat pemasangan kaca 2.41 1 2.41 Low

5.3 Tali sling putus 4.5 3 13.5 High

5.4 Motor gondola slip 2.55 4 10.2 High

6 Pemasangan bracket di pinggir lantai

6.1 Terpapar debu 1.97 1 1.97 Low

6.2 Jatuh dari ketinggian 3.81 4 15.2 High

6.3 Jatuh dari scaffolding 3.81 4 15.2 High

6.4 Benda jatuh 2.72 2 5.44 Medium

Keterangan:

a. L = Likelihood

b. S = Severity

c. IR = Indeks Risiko (L×S)

Page 38: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

23

4.3 Evaluasi Risiko

a. Identifikasi Risiko

Dari hasil identifikasi risiko yang diteliti terdapat 24 variabel risiko total yang

terdiri dari 13 risiko saat proses pengangkutan material dan 11 risiko pemasangan

fasade. Dari 24 variabel risiko tersebut dilakukan pengelompokan berdasarkan

kesamaan potensi risiko dari aktivitas/area yang berbeda.

Gambar 4.1 Pengelompokan risiko

b. Penilaian Risiko

Dari hasil analisa menggunakan standar AS/NZS 4360:2004 sebagai acuan,

terdapat 5 risiko yang menempati peringkat high risk, 10 risiko yang menempati

medium risk dan 9 risiko yang menempati peringkat low risk.

Tabel 4.2 Kategori risiko dari high ke low

No. Risiko IR Kategori

1 Jatuh dari ketinggian 15.2 High

2 Jatuh dari scaffolding 15.2 High

3 Tali sling putus 13.5 High

4 Tangan terkena bor saat pasang aluminium 11 High

5 motor gondola slip 10.2 High

6 Kepala tertimpa ACP 8.82 Medium

7 Kepala tertimpa aluminium 7.66 Medium

12.5%

16.7%

12.5%

16.7%

4.2%

4.2%

8.2%

20.8%

4.2%

Pengelompokan Risiko

Terjepit Tertimpa Tersandung Tergores Terkena bor

Tersengat listrik Kaca pecah Jatuh Terpapar debu

Page 39: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

24

No. Risiko IR Kategori

8 Kaca pecah saat pengangkutan 7.58 Medium

9 Tangan terjepit aluminium (pemasangan fasade) 7.58 Medium

10 Tergores bagian tajam material (angkut material) 7.56 Medium

11 Tangan terjepit ACP 7.42 Medium

12 Kaki tertimpa ACP 7.2 Medium

13 Benda jatuh 5.44 Medium

14 Kaki tersandung aluminium dan sampah material 5.2 Medium

(batu, puing, dll).

15 Tersengat listrik 5.06 Medium

16 Tergores bagian tajam material (angkut ACP) 4.96 Low

17 Kaki tersandung sampah material 4.82 Low

18 Tangan terjepit aluminium 3.59 Low

19 Kaki terjepit aluminium 3.5 Low

20 Kaca pecah saat proses pemasangan 3.47 Low

21 Tangan tergores saat pengangkutan kaca 2.41 Low

22 Tangan tergores saat pemasangan kaca 2.41 Low

23 Kaki tersandung ACP dan sampah material 2.33 Low

24 Terpapar debu 1.97 Low

4.4 Pengendalian Risiko

Berikut adalah pedoman pengendalian risiko menurut AS/NZS 4360:2004.

a) Eliminasi

Eliminasi merupakan langkah pengendalian yang lebih baik untuk dapat

mengendalikan likelihood. Risiko dapat dihindarkan dengan menghilangkan

sumbernya. Jika sumber bahaya tidak ada maka tidak ada risiko.

b) Substitusi

Substitusi adalah mengganti bahan, alat atau cara kerja dengan yang lain

sehingga kemungkinan kecelakaan dapat ditekan.

c) Pengendalian teknis (engineering control)

Pengendalian teknis dapat merubah jalur transmisi bahaya atau mengisolasi

bahaya. Pengendalian teknis antara lain:

a. Menjaga jarak yang aman

Page 40: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

25

b. Penggunaan sistem pengaman dan pelindung

c. Proses tertutup

d) Administratif

Prinsip dari pengendalian ini adalah untuk mengurangi kontak antara penerima

dengan sumber bahaya. Pengendalian administratif diantaranya:

a. Pengaturan waktu kerja

b. Prosedur kerja aman (SOP)

c. Pemilihan/seleksi pekerja

e) Alat Pelindung Diri (APD)

APD merupakan alat perlindungan diri bagi pekerja yang bertujuan untuk

mencegah atau meminimalisir dampak/akibat yang terjadi apabila ada kecelakaan.

Berdasarkan tabel 4.2, risiko K3 yang masuk kategori high risk ada 5, yaitu:

a. Jatuh dari ketinggian

b. Jatuh dari scaffolding

c. Tali sling putus

d. Tangan terkena bor saat pasang aluminium

e. Motor gondola slip

Risiko K3 yang masuk kategori high risk merupakan risiko yang paling berbahaya dan

perlu penanganan secepatnya. Untuk meminimalkan risiko-risiko tersebut, usaha yang

perlu dilakukan adalah:

a) Lakukan pekerjaan sesuai perencanaan dan gunakan fall protection. Ada dua jenis

fall protection, yaitu:

a. Collective fall protection

Adalah perangkat yang mencegah pekerja jatuh seperti pagar/guardrail,

platform kerja, dsb. Tambahkan peralatan lain seperti jaring (safety net), air

bags atau crash decking.

b. Individual fall protection

Adalah perangkat yang melindungi pekerja jika pekerja jatuh seperti fall

arrest system. Dapat menggunakan full body harness dan line.

Page 41: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

26

b) Untuk pekerja yang bekerja di tempat tinggi, lakukan persiapan keamanan untuk

mengurangi kemungkinan jatuh dari ketinggian seperti:

a. Mempersiapkan APD yang diperlukan

b. Menggunakan jaring pengaman

c. Memperhatikan beban maksimum yang dapat ditahan oleh struktur dimana

pekerja melakukan kerjaannya

d. Hati-hati ada kemungkinan benda jatuh

e. Perhatikan apabila ada lubang atau pijakan yang tidak kuat

f. Beri tanda pada tempat atau daerah yang berbahaya.

c) Sebelum menggunakan scaffolding, pastikan scaffolding layak pakai dan sudah

diberi tag (tanda) oleh pihak scaffolder bahwa alat tersebut masih layak untuk

digunakan.

d) Tali sling bisa putus apabila gondola menampung berat lebih dari kapasitas yang

dianjurkan. Maka pastikan kapasitas angkut gondola tidak melebihi beban standar

yang sudah ditentukan.

e) Gunakan sarung tangan pelindung dan berhati-hati saat proses pemasangan

aluminium menggunakan bor.

f) Sebelum menggunakan gondola, pastikan dahulu apakah mesin berfungsi dengan

baik atau tidak, untuk menghindari kecelakaan seperti motor gondola slip saat

sedang bekerja.

g) Hanya operator yang kompeten dan bersetifikat yang boleh mengoperasikan

gondola.

Page 42: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

27

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisa dalam penelitian ini, maka diperoleh

kesimpulan sebagai berikut:

a. Dari total 24 variabel risiko, risiko yang masuk dalam kategori high risk adalah

sebanyak 5 risiko (20.8%), medium risk sebanyak 10 risiko (41.7%), dan low risk

sebanyak 9 risiko (37.5%).

b. Dari perkalian likelihood dan severity, maka diperoleh nilai tertinggi dari indeks

risiko adalah risiko terjatuh dari ketinggian dan jatuh dari scaffolding dengan nilai

15.2.

c. Secara umum ada 5 cara dalam menekan risiko kecelakaan kerja, yaitu dengan cara

eliminasi, substitusi, pengendalian teknis, administrasi, dan penggunaan APD.

Serta risiko yang memasuki kategori high risk merupakan risiko yang memiliki

persentase bahaya yang paling tinggi dan karena itu harus ditangani secepatnya.

5.2 Saran

a. K3 harus dibudayakan dan dilaksanakan secara efektif oleh para pekerja, staff, dan

semua yang ada dalam satu organisasi perusahaan atau proyek. Manajemen risiko

K3 harus menjamin adanya tindakan perbaikan kinerja dan budaya keselamatan

secara berkesinambungan sehingga target zero accident dapat tercapai.

b. Sebaiknya perusahaan memberi sanksi atau denda pada setiap pekerja yang

melanggar peraturan, dan memberikan penghargaan atau hadiah bagi setiap

pekerja yang disiplin dan menaati peraturan yang ada (sistem reward dan

punishment).

Page 43: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

28

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. AS/NZS 4360 (2004). 3rd Edition The Australian and New Zealand

Standard on Risk Management. Broadleaf Capital International Pty Ltd.

NSW Australia.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Metodelogi penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

David, Prins. 2017. Angka Kecelakaan RI meningkat ke 123 ribu kasus, [online],

(https://finance.detik.com/moneter/d-3853101/angka-celaka-ri-naik-ke-

123-ribu-kasus-di-2017, diakses tanggal 9 April 2018)

Godfrey, Patrick S., Sir William Halcrow and Partners Ltd. 1996. Control of Risk:

A Guide to the Systematic Management of Risk from Construction.

London: CIRIA.

Griffin, R.W. 2002. Management jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Hanafi, Mamduh. 2006. Manajemen Resiko. Yogyakarta: YKPN.

Jorion, P. 1997. Value at Risk. Chicago: Irvine.

Octavianus, Fanny. 2015. Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia, [online],

(https://www.suarakarya.id/category/3/bisnis/angka-kecelakaan-kerja,

diakses tanggal 9 April 2018)

Sadgrove, Kid. 2005. The Complete Guide to Business Risk Management. Gower

Publishing Limited: Burlington.

Sari, Novita. Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada Pekerjaan

Konstruksi. Tugas Akhir Teknik Sipil Fakultas Untan

Soputan, Gabby. 2014. Manajemen Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Studi kasus pada Pembangunan Gedung SMA Eben Haezar. Jurnal Teknik

Sipil Vol.4 No.4, Desember 2014 (229-238) ISSN: 2087-9334 Universitas

Sam Ratulangi.

Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Pusat Bahasa Depdiknas.

Vaughan, E.J dan Curtis M. Elliot. 1978. Fundamentals of Risk and Insurance.

Toronto: John Wiley & Sons Inc.

Wicaksono, Iman.K. dan Singgih, Moses. 2011. Manajemen Resiko K3

(Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Pada Proyek Pembangunan

Apartemen Puncak Permai Surabaya. Prosiding Seminar Nasional

Manajemen Teknologi XIII, Program Studi MMT-ITS, Surabaya.

Page 44: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

LAMPIRAN 1 – KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN

MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Dengan hormat,

Dalam rangka penulisan laporan akhir di Perguruan Tinggi Politkenik

Negeri Balikpapan. Laporan akhir ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Balikpapan, maka saya memohon dengan

sangat kepada Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi Kuesioner yang telah disediakan.

Kuesioner ini bukan tes dari atasan atau dari manapun, maka dari itu

Bapak/Ibu/Saudara tidak perlu takut atau ragu-ragu dalam memberikan jawaban

yang sejujurnya. Setiap jawaban yang diberikan merupakan bantuan yang tidak

ternilai harganya bagi penelitian ini. Atas perhatian dan bantuannya saya

mengucapkan terima kasih.

I. PETUNJUK PENGISIAN

a. Mohon dengan hormat bantuan dan kesedian Bapak/Ibu/Saudara untuk

menjawab seluruh pertanyaan yang ada.

b. Berilah tanda silang atau centang pada kolom yang Bapak/Ibu/Saudara

pilih sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

II. IDENTITAS RESPONDEN

Kategori karyawan : : Pekerja

: Staff

III. KETERANGAN PENGISIAN KUESIONER

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan mencentang pada jawaban yang

paling sesuai menurut anda dengan kriteria sebagai berikut:

A = Selalu terjadi

B = Sering terjadi

C = Kadang-kadang terjadi

D = Hampir tidak pernah terjadi

E = Tidak pernah terjadi

Page 45: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

IV. TABEL DAFTAR PERNYATAAN

No. Pernyataan A B C D E

A. Pengangkutan material

1 Mengangkut Aluminium Frame

1.1 Tangan terjepit aluminium

1.2 Kaki tertimpa aluminium

1.3 Kaki tersandung aluminium dan sampah

material (batu, puing, dll)

1.4 Kepala tertimpa aluminium

1.5 Tergores bagian tajam material

2 Angkut kaca

2.1 Kaca pecah saat pengangkutan

2.2 Tangan tergores saat pengangkutan kaca

2.3 Kaki tersandung sampah material

3 Angkut Aluminium Composite Panel (ACP)

3.1 Tangan terjepit ACP

3.2 Kaki tertimpa ACP

3.3 Kaki tersandung ACP dan sampah material

3.4 Kepala tertimpa ACP

3.5 Tergores bagian tajam material

B. Pemasangan Fasade

4 Pemasangan aluminium frame

4.1 Tangan terkena bor saat pasang aluminium

4.2 Tangan terjepit aluminium

4.3 Tersengat listrik

5 Pemasangan kaca dari sisi luar bangunan

(menggunakan gondola)

5.1 Kaca pecah saat proses pemasangan

5.2 Tangan tergores saat pemasangan kaca

5.3 Tali sling putus

5.4 Motor gondola slip

6 Pemasangan bracket di pinggir lantai

6.1 Terpapar debu

6.2 Jatuh dari ketinggian

6.3 Jatuh dari scaffolding

6.4 Benda jatuh

Page 46: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

LAMPIRAN II – JAWABAN SURAT PERMOHONAN DATA

31

Page 47: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

LAMPIRAN III – GAMBAR PERENCANAAN DAN BANGUNAN EKSISTING

32

Borneo Bay Concept Area

Proyek Borneo Bay City

Page 48: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

33

Pekerja dan staff dikumpulkan sebelum pembagian kuesioner

Pekerja dan staff mengisi kuesioner

Page 49: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

LAMPIRAN IV – JAWABAN KUESIONER RESPONDEN

34

Indikator Kuesioner

NR 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 4.1 4.2 4.3 5.1 5.2 5.3 5.4 6.1 6.2 6.3 6.4

1 3 3 2 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3 2 5 3 2 4 4 3

2 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 2 3 2 4 2 2 4 4 3

3 4 4 3 3 4 3 2 2 4 3 2 5 2 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 2

4 3 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 2 4 3 4 2 3 4 4 3

5 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 5 3 4 4 3 3 2 5 2 2 3 4 3

6 3 4 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4 2 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 2

7 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 5 2 1 4 4 3

8 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 4 2

9 4 4 3 4 4 4 2 2 4 3 2 5 3 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 2

10 4 4 2 4 3 4 2 3 3 4 2 4 2 4 4 2 3 2 5 2 1 3 4 3

11 4 3 2 4 4 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 2 3 3 5 3 2 4 4 3

12 3 4 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3

13 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 2 5 3 4 4 3 3 2 5 3 1 4 4 3

14 4 4 3 4 4 3 2 2 4 4 2 5 3 4 4 2 3 3 5 2 1 4 3 3

15 4 3 2 4 4 4 3 2 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 5 2 2 3 4 3

16 4 3 2 4 4 4 2 2 3 4 3 5 2 4 4 2 4 3 4 3 1 4 3 3

17 4 3 3 4 3 4 2 2 4 3 2 5 2 4 4 3 3 3 5 2 2 4 4 2

18 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 3 5 3 3 4 2 4 3 5 2 2 4 3 3

19 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 2

20 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 5 2 3 4 2 4 2 5 2 3 3 4 3

21 3 3 2 4 4 4 2 2 3 4 3 5 2 4 3 2 3 3 4 3 2 4 4 2

22 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 2 4 2 1 4 4 3

23 4 4 2 3 4 3 3 2 4 3 2 5 2 4 4 2 4 3 5 3 2 3 4 2

24 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4 2 3 2 5 3 2 4 4 3

25 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 2 5 2 4 4 3 3 3 5 2 2 3 4 3

26 4 3 2 4 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 4 2 3 3 5 3 2 4 4 3

27 3 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 5 2 3 4 3 3 3 5 2 2 4 3 3

28 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 2 4 3 2 4 4 3

Page 50: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

LAMPIRAN IV – JAWABAN KUESIONER RESPONDEN

35

Indikator Kuesioner

NR 1.1 1.2

1.3 1.4 1.5 2.1 2.2 2.3 3.1

3.2 3.3 3.4 3.5 4.1 4.2 4.3 5.1 5.2

5.3 5.4 6.1 6.2 6.3 6.4

29 4 4 2 4 3 3 2 2 4 3 2 5 2 4 4 3 3 3 5 3 2 4 4 2

30 4 4 3 4 3 4 2 2 3 4 3 4 3 3 4 2 4 2 4 2 2 3 3 3

31 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 2 5 2 3 4 3 3 2 5 3 2 4 4 3

32 4 3 3 4 4 4 2 3 4 4 2 5 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3

33 3 4 2 4 4 3 2 2 4 4 2 5 3 3 3 2 4 3 5 2 2 4 4 2

34 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 5 2 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 3

35 3 3 2 4 4 4 2 2 4 3 2 4 2 3 4 3 4 3 5 3 2 4 4 3

36 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 5 3 4 3 3 4 3 4 2 2 4 4 2

37 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 3 3 5 2 2 4 3 3

38 3 3 2 4 4 4 2 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 4 3 2 3 4 2

39 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3

40 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 5 2 2 4 4 3

41 4 3 2 4 4 4 2 2 3 4 2 4 2 3 4 3 3 2 4 3 1 3 4 3

42 4 4 2 4 4 4 2 3 4 3 3 5 2 4 4 3 4 2 5 2 2 4 4 3

43 3 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 3 1 4 4 3

44 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 5 2 4 4 3 4 2 5 2 2 4 4 3

45 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 3 2 5 3 3 4 4 3

46 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 2 4 2 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 3

47 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 1 4 4 3

48 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 5 3 2 4 3 3

49 3 4 3 4 3 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 2 3 2 4 3 2 4 4 3

50 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 2 4 2 4 3 2 4 4 3

51 3 3 3 4 3 3 2 2 4 3 2 5 3 3 3 3 3 2 5 3 3 4 3 3

52 4 4 3 3 3 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 2 2 4 4 2

53 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 4 2 4 3 3 3 2 5 3 2 4 3 3

54 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 3 5 3 3 4 3 4 2 4 2 1 4 4 2

Page 51: MANAJEMEN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN …spmi.poltekba.ac.id/spmi/fileTA/COMBINED.pdf · Judul TA Manajemen Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) p: ada Proyek Konstruksi

LAMPIRAN IV – JAWABAN KUESIONER RESPONDEN

36

Indikator Kuesioner

NR 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 4.1 4.2 4.3 5.1 5.2 5.3 5.4 6.1 6.2 6.3 6.4

55 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 2 4 2 4 4 2 3 2 4 2 2 4 4 2

56 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 2 4 2 3 3 2 4 3 5 3 3 4 3 3

57 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 5 2 4 4 3 3 2 4 3 2 4 4 2

58 4 4 3 4 3 4 2 3 4 3 2 4 2 4 4 2 4 3 4 2 2 3 4 3

RHS 3.59 3.5 2.6 3.83 3.78 3.79 2.21 2.41 3.71 3.6 2.33 4.41 2.48 3.67 3.79 2.53 3.47 2.41 4.5 2.55 1.97 3.81 3.81 2.72

KETERANGAN:

NR = NOMOR RESPONDEN

1 = SELALU TERJADI

2 = SERING TERJADI

3 = KADANG-KADANG TERJADI

4 = HAMPIR TIDAK PERNAH TERJADI

5 = TIDAK PERNAH TERJADI

RHS = RATA-RATA HASIL KUESIONER