tugas makalah kayu

17
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH TEKNOLOGI KAYU, BAMBU, DAN SERAT “KAYU” Oleh: Nama : Rhamdani Widyo Utomo NIM : 105100301111067 Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP.,MP. JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keragaman hayati yang tinggi. Salah satu hasil hutan yang sangat penting adalah kayu dengan sekitar 4000 jenis kayu yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Salah satu kegunaan kayu adalah untuk bahan bangunan yang dibedakan sebagai kayu struktural (memikul beban) dan non struktural (tidak memikul beban). Baik untuk tujuan struktural maupun non struktural, diperlukan dukungan data teknis di antaranya sifat mekanis. Industri pengolahan kayu merupakan baronmeter peningkatan perekonomian nasional dan faktor kunci dalam upaya peningkatan penerimaan negara dari sektor kehutanan. Praktik-praktik eksploitatif terhadap sumber daya hutan telah dilakukan sejak diterbitkannya UU No.5 tahun 1967 tentang pokok-pokok ketentuan tentang kehutanan. Berbagai fasilitas dan kemudahan diprioritaskan untuk mendorong tercapainya tujuan menjadikan industri pengolahan kayu sebagai primadona contributor riil sektor non migas terhadap pembangunan ekonomi nasional. Kran ekspor bayu bulat ditutup guna menjamin ketersediaan suplai bahan baku bagi industri pengolahan kayu dalam negeri, dengan harapan Indonesia dapat mengekspor produk olahan yang bernilai tambah (value added), yang dapat bersaing dengan produk olahan negeri, dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara. Kayu merupakan suatu bahan baku yang memiliki manfaat yang sangat bernilai bagi manusia, diantaranya sebagai bahan

Upload: iin-rohliani

Post on 26-Dec-2015

444 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

TUGAS MAKALAH

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS MAKALAH kayu

TUGAS MAKALAHMATA KULIAH TEKNOLOGI KAYU, BAMBU, DAN SERAT“KAYU”

Oleh:Nama : Rhamdani Widyo UtomoNIM : 105100301111067Dosen Pengampu : Ika Atsari Dewi, STP.,MP.

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG2012BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keragaman hayati yang tinggi. Salah satu hasil hutan yang sangat penting adalah kayu dengan sekitar 4000 jenis kayu yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Salah satu kegunaan kayu adalah untuk bahan bangunan yang dibedakan sebagai kayu struktural (memikul beban) dan non struktural (tidak memikul beban). Baik untuk tujuan struktural maupun non struktural, diperlukan dukungan data teknis di antaranya sifat mekanis.Industri pengolahan kayu merupakan baronmeter peningkatan perekonomian nasional dan faktor kunci dalam upaya peningkatan penerimaan negara dari sektor kehutanan. Praktik-praktik eksploitatif terhadap sumber daya hutan telah dilakukan sejak diterbitkannya UU No.5 tahun 1967 tentang pokok-pokok ketentuan tentang kehutanan. Berbagai fasilitas dan kemudahan diprioritaskan untuk mendorong tercapainya tujuan menjadikan industri pengolahan kayu sebagai primadona contributor riil sektor non migas terhadap pembangunan ekonomi nasional. Kran ekspor bayu bulat ditutup guna menjamin ketersediaan suplai bahan baku bagi industri pengolahan kayu dalam negeri, dengan harapan Indonesia dapat mengekspor produk olahan yang bernilai tambah (value added), yang dapat bersaing dengan produk olahan negeri, dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan negara.Kayu merupakan suatu bahan baku yang memiliki manfaat yang sangat bernilai bagi manusia, diantaranya sebagai bahan konstruksi, meubel, barang kerajinan, kayu bakar, peralatan rumah tangga dan lainnya. Peningkatan pemanfaatan kayu yang berasal dari hutan baik secara legal maupun ilegal, merupakan salah satu dampak dari pertumbuhan penduduk yang semakin cepat . Semakin banyak penduduk maka semakin tinggi pula permintaan akan kayu. Melihat kondisi demikian kayu yang berasal dari hutan alam pada saat ini tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh industri perkayuan saat ini adalah tingginya kebutuhan bahan baku kayu. Tim kerja sama pendataan antara Departemen Kehutanan dan Departemen Perindustrian dan Perdagangan pada tahun 2004 melaporkan bahwa jumlah Industri Primer Hasil Hutan Kayu (IPHHK) mencapai 1,540 unit, dengan kebutuhan kayu diperkirakan 63,48 juta m3 pertahun (Siregar, 2009).Tingginya tingkat kebutuhan kayu yang digunakan pada saat ini dan semakin menurunnya sumber bahan baku kayu dari hutan alam di Indonesia, dan permintaan kayu yang terus meningkat sangat dibutuhkan pengetahuan tentang kayu seperti potensi dan budi daya. Oleh sebab itu akan dijelaskan secara detail tentang kayu sangat penting karena potensi kayu

Page 2: TUGAS MAKALAH kayu

benar-benar memiliki potensi besar.1.2 TujuanMengetahui jenis-jenis kayu, hasil-hasil dari olahan kayu, dan potensi dari hasil olahan kayu lapis.BAB IIPEMBAHASAN

Kayu merupakan sumber kekayaan alam yang tidak akan habis-haibsnya jika dikelola/diusahakan dengan baik. Artinya, bila pohon-pohon ditebang (di hutan) untuk diambil kayunya, harus segera ditanam kembali pohon-pohon pengganti, supaya sumber kayu tidak habis. Kayu dikatakan sebagai renewable resources (sumber kekayaan alam yang dapat diperbarui/ diadakan lagi). Berbeda misalnya dengan minyak bumi atau bahan tambang lain yang setelah berberapa puluh atau berberapa ratus tahun sumbernya akan habis (Moediartianto, 2004).Istilah kayu digunakan untuk vegetative dari pohon yang dapat dipanenn dengan tujuan memenuhi kebutuhan manusia. Kayu dapat dikonversi atau diolah menjadi sejumlah produk turunan lain sehingga mempunyai nilai tinggi, misalnya kayu diolah menjadi bubur kayu dan merupakan bahan dasar pembuatan kertas, atau kayu yang diolah menjadi lembaran veener yang kemudian dibaut kayu lapis terutama sebagai tripleks atau multipleks. Kayu dapat berasal dari hutan sesuai dengan fungsi, misalnya hutan produksi dan hutan konversi. Namun, kayu yang berasal daru hutan lindung, taman nasional, cagar alam, hutan wisata/rekreasi, hutan yang dialokasi untuk kegiatan berburu dilarang (Wanggai, 2007).Kayu merupakan sumber daya yang terbaharukan, dan sebagian besar pekerjaan “manufaktur” kayu ini dilakukan oleh proses kehidupan dan pertumbuhan di dalam pohon tersebut. Akibatnya kayu ekonomis dan praktis. Kayu murah biaya poduksinya. Sebagai besar kayu bangunan yang diperlukan hanya dipanen, dipotong ke ukuran yang diinginkan, dan dikeringkan sebelum kayu itu siap digunakan. Akan tetapi, karena kayu diproduksi oleh pohon, kita memiliki kendali yang kecil atas produknya. Tidak seperti material struktur lainnya, kita tidak dapat berbuat banyak untuk menyesuaikan atau memperbaiki sifat-sifat kayu agar sesuai dengan kebutuhan kita. Kita harus menerima kekuatan dan batasan-batasan alaminya (Iano, 2005).Kayu merupakan salah satu dari sekian banyak jasa hasil layanan hutan. Berdasarkan peruntukkan, maka kayu dapat digunakan sebagai bahan baku industry, sebagai kayu bakar dan arang serta untuk memenuhi kebutuhan manusia lain, seperti untuk pembutan perahu, untuk pembuatan pagar di lading, pembuatan peti mayat, dan pembuatan pondok di ladang. Dari sisi perkembangan industri, maka kayu digunakan sebagai bahan baku utama untuk industri kayu gergajian, pulp, dan kertas, veener, dan produk lain (particle board dan block board) (Wanggai, 2007).Pada sebatang pohon yang dipotong melintang akan diperoleh secara kasar gambaran dari bagian-bagian kayu, sebagai berikut. Bagian-bagian kayu dapat didefinisikan sebagai berikut (Moediartianto, 2004).1. Kulit luar merupakan lapisan luar yang sudah mati. Fungsinya sebagai pelindung kayu terhadap serangan dari luar, misalnya: iklim, serangan serangga, jamur, dan sebagainya.2. Kulit dalam bersifat hidup dan tipis. Fungsinya sebagai jalan zat yang mengandung gizi dari akar ke daun.3. Kambium merupakan jaringan tipis dan bening yang terletak antara kulit dalam dan kayu gubal ke arah melingkar dari pohon. Fungsinya ke arah luar membentuk kulit baru yang rusak, ke arah dalam membentuk global baru.4. Kayu gubal merupakan bagian kayu muda, terdiri dari sel-sel yang masih hidup dan yang terletak di sebelah dalam kambium. Fungsinya sebagai penyalur cairan dan tempat

Page 3: TUGAS MAKALAH kayu

penimbunan zat-zat yang mengandung gizi. Kayu global adalah bagian kayu yang tumbuh cepat dan mempunyai lapisan agak tebal. Warnanya biasanya lebih terang dibandingkan kayu teras.5. Kayu teras merupakan bagian kayu tua, terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan sel hidup pada renggat kayu yang paling dalam. Hal ini disebabkan tidak berfungsinya kayu global sebagai penyalur cairan dalam proses kehidupan. Kayu teras lebih awet karena sel-selnya sudah tua sehingga dinding sel tebal dan kuat. Sel-sel sudah berisi zat ekstraksi yang dapat menambah keawetan kayu.6. Hati merupakan bagian kayu yang terletak di pusat. Hati berasal dari kayu awal, yang dibentuk oleh cambium dan bersifat rapuh serta lunak7. Renggat (lingkaran tahun) menunjukkan perkembangan kayu dari musim kemarau ke musim hujan dan sebaliknya. Renggat dapat digunakan untuk mengetahui umur sebatang pohon.8. Jari-jari terdapat dari luar ke dalam, berpusat pada sumbu batang. Fungsinya menyampaikan zat bergizi dari kulit dalam ke bagian-bagian dari pohon. Jari-jari tidak sama pada setiap pohon.Salah satu kelebihan alami kayu adalah daya tahannya yang tinggi terhadap beban-beban atau gaya-gaya yang bekerja hanya untuk periode singkat. Gaya-gaya terbesar yang dialami pohon di alam adalah dari angin, yang terkadang masih ditambah dengan es atau salju yang tebal. Oleh karena itu, kayu lambat laun menjadi mampu menahan gaya-gaya seperti angin yang dikerahkan dalam waktu singkat daripada gaya-gaya yang dikerahkan dalam waktu yang jauh lebih lama (Iano, 2005).

Kelas kayu menurut keawetannya dan kekuatannya (Moediartianto, 2004):

Kelas kayu menurut pemakaiannya dan syarat umum mutu-mutu kayu (Moediartianto, 2004):

Pernyataan bahwa segala jenis kayu dapat diolah memang benar. Semua jenis kayu dapat dijadikan bahan baku untuk kayu olahan. Karena kayu olahan merupakan sebuah cara manusia untuk menciptakan material buatan yang dapat tampil seolah-olah kayu solid. Setidaknya ada 2 komposisi dalam kayu olahan yang biasa dikenal oleh para tukang-tukang pembuat furnitur (Akmal, 2004).Bagian-bagian dalam kayu olahan sebagai berikut:1. Kayu sawitSelama ini kita mungkin mengenal kelapa sawi sebatas pohon penghasil buah yagn digunakan sebagai bahan utama pembuat minyak goreng. Kebiasaan yang selama ini dilakukan para petani kelapa sawit kala meremajakan pohon lama adalah menebang pohon tua, memotong-motong bentangnya menjadi berberapa bagian yang lebih kecil, kemudian membakar atau membiarkan lapuk terkena cuaca. Padahal, sebenarnya sampah itu masih dapat dimanfaatkan untuk hal lain. Memang secara karakteristik bahan, kualitas kayu sawit lebih rendah daripada kayu kelapa atau kayu lainnya. Namun, dengan modifikasi teknologi tertentu, densifikasi (proses pemadatan) bisa dilakukan. Alhasil, kayu sawit berkualitas baik dapat dipakai sebagai bahan kayu non structural, contohnya untuk lapisan lantai, lapisan dinding, atau pengisi panil kayu (Akmal, 2004).2. Kayu merantiDiberberapa daerah, kayu meranti dikenal juga dengan nama damar hitam. Kayu ini banyak terdapat di Sumatera dan seluruh wilayah Kalimantan. Meranti dapat diolah sampai halus dengan mudah, begitu juga saat dipelitur dan dipaku. Karena muda pula dilengkungkan, kayu ini cocok dipakai untuk membuat barang yang memerlukan bentuk lengkung tertentu. Tak heran kayu ini menjadi salah satu jenis yang sering dipilih sebagai bahan utama papan

Page 4: TUGAS MAKALAH kayu

komposit dan papan wafel. Sebagai pengganti kayu solid, papan wafel banyak digunakan sebagai bahan furniture (Akmal, 2004).3. BangkiraiSecara karakteristik, bingkirai termasuk jenis kayu kuat dengan tingkat keawetan yang cukup tinggi. Dari sifatnya ini, kayu bangkirai banyak dipakai untuk kepentingan nonstruktur yang membeutuhkan tingkat keawetan dan daya tahan yang tinggi. Tekstur kayu yang halus sedikit kasar dan arah serat lurus membuat kayu ini mudah dihancurkan dan diolah menjadi bahan dersifikasi. Berberapa jenis produk kayu olahan yang menggunakan campuran kayu bangkirai diantaranya papn serat orientasi dan HDF (Akmal, 2004).Bagian luar kayu olahan sebagai berikut1. JatiKayu jati merupakan kayu favorit di Indonesia, mungkin juga di dunia. Banyak orang masih fanatik dengan furnitur berbahan kayu ini. Perburuan kayu jati secara ekstrem menyebabkan konsumsi berlebihan sehingga akibatnya sekarang kayu jati sulit ditemui. Umur panen kayu ini yang cenderung lama. Kalau masih muda, kualitas kayu ini akan jauh berbeda dengan kualitas kayu yang umurnya jauh lebih tua. Jati muda cenderung berserat besar dan sedikir bergelombang permukaan kayunya, warnanya pun kurang memikat. Sementara jati yang usianya sudah cukup matang akan memiliki serat-serat yang sangat halus, mirip garis pensil tipis berwarna coklat tua. Semakin tua umur kayu jati, semakin gelap warna dan garis-garis pensil tersebut akan semakin tak terlihat karena demikian halusnya (Akmal, 2004).2. MahoniMerupakan jenis kayu yang usianya panjang, tak heran bila untuk mendapatkan sebongkahan kayu mahoni membutuhkan waktu yang panjang. Wajar bila kemudian harga kayu ini menjadi relative mahal dan tergolong kayu yang sulit ditemukan. Pohon ini banyak ditemukan di pulau Jawa dan pulau Kalimantan. Perbedaan mendasar antara mahoni dan jati terletak pada motif seratnya. Dibandingkan dengan serat kayu jati, serat kayu mahoni tampil lebih halus dengan warna agak kemerahan. Ciri khas ini menjadi salah satu kelebihan mahoni dibandingkan jati. Dari segi harga, mahoni sedikit lebih murah dibanding jati (Akmal, 2004).3. SonokelingMerupakan jenis kayu yang mudah dijumpai hampi diseluruh pulau jawa. Teksturnya yang halus dan tampilan permukaanya yang mengilap membuat kayu ini banyak diincar sebagai bahan dasar pembuat furniture. Corak serat kayu sonokeling tergolong cantik. Tak mengherankan jika kayu olahan banyak memanfaatkan kayu ini, mengharap bisa mendapatkan tampilan corak seratnya yang indah itu. Sonokeling sering dipakai sebagai bahan untuk kayu lapis dan vinir kayu (Akmal, 2004).4. SengonKarakteristik yang dimiliki oleh kayu sengon sangat sesuai dengan kebutuhan industri. Dibandingkan dengan jenis kayu lain, masa tebang sengon relatif cepat, budidaya mudah, dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Kayu sengon memiliki harga yang cukup menggiurkan saat ini. Oleh karena itu, kayu sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan-papan dengan ukurna tertentu sebagai bahan baku pembuat papan peti, papan penyekat, pengecoran semen, industri korek api, pensil, papan partikel, serta bahan baku pulp dan kertas. Selain itu, kayu sengon juga untuk tujuan bubur kertas (pulp dan paper) memiliki pangsa pasar yang prospektif didunia (Siregar, 2009).Kebutuhan terhadap sumber daya hutan semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Peningkatan ini terjadi akibat kenaikan permintaan hasil hutan sebagai bahan baku kayu olahan seperti kayu perkakas, kayu bakar, dan kayu olahan lainnya. Karena itu investasi kayu merupakan salah satu peluan usaha yang cukup baik. Dikutip dari buku Atlas Kayu Indonesia bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya hutan yang beraneka ragam, yakni hingga 4000 jenis kayu. Sebanyak 259 jenis

Page 5: TUGAS MAKALAH kayu

kayu sudah dikenal di dalam perdagangan dan diklompokkan menjadi 120 jenis kayu perdagangan (Mulyana, 2010).Industri pengolahan kayu terdiri atas industri hulu dan industri hilir. Industri hulu merupakan industri yang mengolah kayu bulat mentah (logs) menjadi barang setengah jadi atau bahan baku, seperti indusri pemotongan kayu (sawmill). Bahan baku tersebut diolah menjadi barang jadi oleh perusahaan kayu hilir, seperti industri perabot rumah dari kayu moulding dan laminating (Mulyana, 2010).Pada awal perkembangan industri kayu, industri kayu gergajian dirintis terlebih dahulu, namun dalam perjalanannya industri ini kurang berkembang dibandingkan dengan industri kayu lapis. Hal ini ditunjukkan dengna adanya penurunan produksi kayu gergajian mulai tahun 1991 hingga saat ini. Selanjutnya industri kayu lapis mulai berkembang pesat, bersifat inward oriented atau substitusi impor, karena produk kayu lapis pada masa itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, yang selama periode tersebut diimpor ke Malaysia, Taiwan, SIngapura, dan Korea. Kenyataan yang udah ada sejak tahun 1980-an menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dibidang industri kehutanan lebih condong mengutamakan industri kayu lapis sehingga industri kayu lapis telah berkembang lebih pesat dibandingkan industri pengolahan kayu lainnya.Permintaan pasar dari luar negeri terhadap kayu olahan terus meningkat setiap tahun. Ekspor produksi kayu olahan pada tiga bulan pertama tahun 2010 mencapai 3,15 juta meter kubik. Sementara itu, permintaan ekspor kayu olahan tahun lalu pada periode yang sama hanya sebesar 230.000 meter kubik. Selain di luar negeri, industri kayu olahan juga terdapat di dalam negeri. Adanya industri kayu olahan ini dapat menyerap tenaga kerja dan menciptakan peluang kerja. Umumnya, perusahaan yang bergerak di sektor kayu olahan adalah perusahaan skala kecil dan menengah. Pemerintah juga mendukung pengembangan sektor kayu olahan ini dengan membentuk program kemitraan antara usaha menengah atau besar dengan usaha kecil (Mulyana, 2010).Kayu lapis adalah merupakan salah satu hasil olahan kayu yang berupa papan/panel buatan yang terdiri dari susudan berberapa lapisa vinir yang mempunyai arah serat bersilangan tegak lurus dengan diikat oleh perekat tertentu, serta jumlah lapisan harus ganjil. Vinir adalah lembaran kayu tipis yang diperoleh dengan cara mengupas atau mengiris dari dolok kayu jenis tertentu. Sebagai bahan perekat kayu lapis yang tahan terhadap kelembapan udara (jenis II) digunakan perekat khusus yang terbuat dari lem PVA. Perekat untuk kayu lapis yang tahan air dan cuaca (jenis I) terbuat dari fenol-formaldehid.Penggunaan kayu lapisa) untuk bangunan, misalnya bekisting, daun pintu, dinding penyekat, langit-langit, lapisan dasar lantai parketb) untuk perabot rumah tangga, misalnya lemari, tempat tidur, meja dan kursiPedaganan kayu lapis1) Tripleks. Kayu lapis yang terdiri dari 3 lapis viniir yang dilekatkan dengan lem, serat-serat kayunya bersilangan, lapis atas dan bawah seratnya harus searah.2) Multipleks. Kayu lapis yang terdiri dari 5 lapisan vinir. Arah serat lapisan bawah dan atas harus searahSelanjutnya industri kayu lapis berkembang pesat dan menjadi salah satu komoditi ekspor unggulan dalam sektor kehutanan. Hal ini tak terlepas dari kebijakan yang diterapkan pemerintahan, baik di bidang produksi maupun pemasaran. Untuk meningkatkan nilai tambah dan posisi kayu lapis Indonesia di pasar internasional, pada tahun 1980 pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan ekspor kayu gelondongan dan mengharuskan pengelola HPH(Hak Pengusahaan Hutan) mendirikan industri kayu terpadu yang berintikan kayu lapis (plywood). Kebijkan ini memacu peningkatan produksi kayu lapis dan menjadikan produksi kayu lapis berorientasi ekspor dengan laju ekspor yang meningkat secara tajam.

Page 6: TUGAS MAKALAH kayu

Dengan diberlakukannya larangan ekspor kayu bulat produksi kayu lapis dan kayu gergajian meningkat. Sebaliknya, produksi kayu bulat menjadi lebih rendah. Jadi kebijakan larangan ekspor kayu bulat mendukung pengembangan industri kayu lapis dan kayu gergajian di Indonesia dan menghasilkan manfaat konversi langsung dengan semakin berkurangnya pembalakan kayu bulat. Disamping itu, ekspor kayu lapis dan kayu gergajian Indonesia juga semakin meningkat. Dengan demikian, kebijakan larangan eskspor kayu bulat berhasil meningkatkan ekspor kayu olahan Indonesia.Negara Jepang, Cina, Amerika Serikat sebagai tujuan utama ekspor kayu lapis Indonesia yang paling besar. Jepang masih menjadi negara tujuan ekspor kayu lapis Indonesia. Nilai perdagangan kayu lapis ke Jepang tahun 2004 mencapai 81,9 miliar yen atau setara dengan 0,69 miliar dolar dan tahun 2005 mencapai 66,7 miliar yen atau 0,58 miliar dolar.

Salah satu tujuan komoditas ekspor Indonesia ke Jepang adalah ekspor kayu lapis (plywood). Sampai saat ini Jepang menjadi tujuan utama ekspor kayu lapis Indonesia. Tabel 4.3 diatas juga memperlihatkan bahwa pada tahun 2008 sebesar 33,9% dari total ekspor kayu lapis Indonesia, tujuan ekspornya ke Jepang. Namun, walaupun Jepang masih menempati urutan pertama tujuan ekspor kayu lapis Indonesia.Permintaan pasar internasional sekarang ini meningkat disebabkan mulai membaiknya situasi perekonomian dunia setelah menghadapi krisis global tahun lalu. Harga pasar kayu lapis yang berlaku di pasar internasional pada tahun 2010 diprediksi berkisar 500 dolar hingga 550 dolar/m. Sebelum situasi krisis keuangan global, harga berlaku 450 dolar hingga 500 dolar/m. jadi diharapkan ada kenaikan harga pasar kayu lapis di pasar internasional.Prospek bisnis budi daya tanaman hutan penghasil kayu cukup menggiurkan. Pasalnya, kebutuhan bahan baku industri kayu semakin meningkat, baik lokal maupun ekspor. Untuk memenuhi kebutuhan kayu, pemerintah menggalakkan produksi kayu yang dihasilkan oleh hutan rakyat. Hutan rakyat merupakan hutan yang dikembangkan di lahan milik masyarakat dan berperan cukup penting dalam memenuhi kebutuhan kayu nasional. Jenis tanaman hutan yang sedang popular untuk dibudidayakan diantaranya jati, mahoni, suren, sengon, meranti, jati putih, dan kayu afrika. Menurut Menteri Kehutanan, hutan rakyat di Pulau Jawa seluas 2.799.181 hektar berpotensi memasok bahan baku kayu sebesar 40% dari kebutuhan nasional. Saat ini, kebutuhan nasional bahan baku kayu emncapai 43 juta meter kubik per tahun (Mulyana, 2010).

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanKayu merupakan komoditas selain non migas yang sangat berpotensi besar dalam dunia industri. Dalam hal ini terbagi jenis kayu menjadi berberapa jenis, diantaranya kayu dari pohon jati, mahoni, sengon, dan meranti. Dimulai dari pemanenan yang cepat seperti kayu dari pohon sengon dan pemanenan yang sangat lama seperti pada jati dan mahoni. Akan tetapi dalam dunia industri biasanya kayu jenis pemanenan yang lebih cepat lebih dibutuhkan. Dalam hal-hal ini seperti industri pembuatan kayu lapis. Kayu lapis merupakan olahan kayu yang sangat dicari oleh semua orang. Kayu lapis dapat digunakan untuk bermacam-macam seperti pembutan rumah. Dengan alasan tersebut kayu lapis sangat dibutuhkan.Dengan permintaan hasil olahan kayu yang semakin meningkat di dunia sehingga sangat dibutuhkan industri-industri berbasis pengolahan kayu yang memiliki kualitas bagus. Terutama kayu lapis yang memiliki pangsa ekspor yang sangat berpotensi besar menambah devisa negara. Selain Jepang yang merupakan tujuan utama ekspor kayu lapis banyak juga

Page 7: TUGAS MAKALAH kayu

negara yang membutuhkan kayu lapis, sehingga pangsa pasar untuk kayu lapis sangat besar. Hal tersebut dapat menguntungkan industri pengolahan kayu lapis dan sebagai penyumbang devisa negara untuk ekspor.

DAFTAR PUSTAKA

Akmal, Imelda. 2004. Kayu Jenis Olahan. Gramedia Pustaka Utama.jakarta.Iano, Joseph. 2005. Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan. Erlangga. Jakarta.Moediartianto. 2004. Ilmu Konstruksi Bangunan Kayu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.Mulyana, Dadan. 2010. 7 Jenis Kayu Penghasil Rupiah. Agromedia pustaka. Jakarta.Siregar, Iskandar. 2009. Kayu Sengon. Penebar Swadaya. Depok.Wanggai, Frans. 2007. Manajemen Hutan. Penerbit Grasindo. Jakarta.

Page 8: TUGAS MAKALAH kayu

makalah kayu

BAB 1 PENDAHULUAN :

A. LATAR BELAKANG   Kayu bukan hal yang asing di telinga kita. Kayu telah dimanfaatkanuntuk memenuhi

kebutuhan manusia. Berbagai pemanfatannya telahmembantu kehidupan sehari-hari.Sebagai bahan alam,terdapat kelebihan-kelebihan sendiriyang dimiliki oleh kayu dan tidak dapat ditemukan pada materiallain. Karena kayu masih Penggunaan kayu untuk suatu tujuan tertentu tergantung dari sift-sifat kayu yang bersangkutan dan persyaratan teknis yangdiperlukan,yang mengarah ke jenis kayu yang akan di pilih.Misalkan :untuk konstruksi(yang harus kuat,keras,mempunyai keawetan alamyang tinggi) dapat dipilih jati,balau,bungur,bangkirai dll.Untuklantai(yang harus bersifat keras,tahan asam,daya abrasi tinggi)dapatdipilih jati,bungur dll.Berbagai macam jenis kayu yang ada dan secarateknis mengguntungkan.Selain itu kayu memiliki nilai estetikatersendiri yang dapat menjadi pertimbangan.Oleh karena itu penting bagi kita untuk mempelajari lebih dalamtentang karakteristik,sifat dan jenis kayu.Kita juga tak bolehmengabaikan kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh kayu,sehinggakita dapat memanfaatkan potensi kayu secara maksimal dalamberbagai penggunaannya.Baik secara material maupun metodekonstrusi,mengingat kita berada dalam lingkup teknik sipil.Denganmempelajarinya,nantinya dapat membatu pemahaman tentang kayupada mata kuliah yang bersangkutan nantinya.

B. TUJUAN1. Membantu memahami jenis jenis kayu di Indonesia.2. Membantu memahami tentang kayu dalam konstruksi bangunan.3. mengetahui macam macam macam cara pengujian kayu.

C.  MANFAAT / FUNGSI    Bangunan

    Kayu lapis

    Mebel

    Lantai

    Papan dinding

    Bantalan

    Rangka pintu dan jendela

    Bahan pembungkus

    Alat olah raga dan musik

10.  Perkapalan

11.  Patung, ukiran & kerajinan tangan

12.  Finir mewah

13.  Korek api

14.  Pulp

15.  Alat gambar

16.  Potlot

17.  Arang

18.  Tiang listrik dan telepon

BAB 2 JENIS-JENIS KAYU DI INDONESIA :Berdasarkan bentuk daun :

Page 9: TUGAS MAKALAH kayu

  Kayu berdaun menyirip:Pohon mangga, pohon nangka, dan pohon jati

  Kayu berdaun rumput :Pohon bamboo

  Kayu berdaun memanjang :Pohon kelapa, pohon aren.

  Kayu berdaun majemuk :Pohon asam, Pohon akasia.

Berdasarkan Perdagangan di pasar :  Kayu Dahu  Kayu Durian   Kayu Jati  Kayu Kamper   Kayu Keruing  Kayu Mahoni   Kayu meranti putih  Kayu Merbau   Kayu Mersawa  Kayu Raminsengon  Kayu Akasia  Kayu Nangka

BAB 3 PENGUJIAN KAYU

A.    UJI GESER TARIK• Contoh uji berbentuk persegi panjanglebar 2,5 cm dan panjang 8 – 15 cm.Sebelah kiri dan kanan dibuat takik lebar 3 mm yangmenembus inti atau lapisan dalam sehingga diperolehbidang geser• Luas bidang geser berkisar 0,4 x 2,5 cm – 2,5 x 2,5 cm• Untuk mengukur contoh uji digunakan kaliper• Untuk mengadakan perlakuan dipakai penangas (waterbath) dan oven atau tangki vaku• Uji geser tarik dilaksanakan dengan mesin pengujitarik dan dicatat besar beban pada saat contoh ujiputus atau rusak (beban maksimum)• Beban maksimum tersebut (kg) dibagi dengan luasbidang geser (cm2) menghasilkan nilai keteguhanrekat (kg/cm2)• Pada beberapa standar diadakan koreksi berdasarkan :- Jenis kayu- Perbandingan tebal inti dengan lapisan luar- Berat jenis (kerapatan) kayu lapis- Kerusakan kayu yang terdapat pada bidang geserSTANDAR ISO• Ada 3 kelas mutu perekatan yaitu kelas 1 (keadaan kering), kelas 2 (keadaan lembab) dan

Page 10: TUGAS MAKALAH kayu

kelas 3 (keadaan eksterior)

STANDAR ISO (LANJUTAN)Perlakuan contoh ujia. Contoh uji direndam dalam air suhu (20 ± 3)oC selama 24 jamb. mengurangi suhu sampai 20oCc. Contoh uji direndam air mendidih 4 , dioven pada suhu (60 ± 3)oC selama 16-20 jam, direndam air mendidih 4 jam, didinginkan dalam air suhu (20 ± 3)oC minimum 1 jam untuk mengurangi suhu sampai 20oCd. Contoh uji direndam dalam air mendidih 72 jam, direndam air suhu (20 ± 3)oC minimum 1 jam untuk mengurangi suhu sampai 20oC• Penetapan kerusakan kayu pada contoh uji keteguhan rekat dilakukan dalam keadaan keringSTANDAR ISO (LANJUTAN)Pengujian diulang dengan membuat contoh uji baru bila:• Contoh uji putus (bidang geser utuh)• Tidak terjadi kerusakan kayu karena ada kertas• Kerusakan kayu 50% atau lebih berasal dari venir silangPersyaratan garis rekat

B. UJI DELAMINASITerdapat pada Standar Jepang dan Standar Amerika1. Standar JepangUji delaminasi dilakukan untuk kayu lapis yang mempunyai lapisan dengan arah serat sejajar dan untuk papan blok• Contoh uji berukuran 7,5 cm x 7,5 cm• Contoh uji diberi perlakuan sesuai dengan tipe perekat.Setelah perlakuan, contoh uji diperiksa dan diukur panjang lapisan yang lepas atau terbuka• Alat yang diperlukan : kaliper, penangas dan oven• Persyaratan minimum: panjang lapisan yang lepas atau terbuka (delaminasi) kurang dari 2,5 cm. Bila 2,5 cm atau lebih berarti tidak memenuhi syarat

2. Standar Amerikaa. Kayu lapis kurang dari 6mm (IHPA, 1986)- Untuk menguji kayu lapis tipe II- Contoh uji berukuran 12,7 x 5 cm sebanyak 10 buah diambildari setiap panel dari 5 tempat yaitu bagian ujung kiri dankanan, bagian sisi atas dan bawah serta bagian tengah- Perlakuan terhadap contoh uji 3 kali siklus pencelupanSetiap siklus terdiri dari:(1) Contoh uji direndam air 24°C ± 3°C selama 4 jam(2) Contoh uji dikeringkan dalam oven 49°C - 52°C selama 19 jam dengan peredaran udara yang cukup untuk mengurangi kadar air contoh uji sampai maksimum 8%Persyaratan :Contoh uji dianggap rusak bila salah satu delaminasi antara dua lapisan , > 50 mm panjangnya, dalamnya > 4,2 mm dan lebarnya (tinggi bagian yang terbuka) 0,0762 mm sesuai dengan tebal alat pengukur yang dipakai (feel gauge 0,003 inci). Sembilan dari 10 c.u. harus lolos siklus pertama dan 8 dari 10 c.u harus lolos siklus ketigab. Kayu lapis tebal 6 mm ke atas (IHPA, 1988)Uji delaminasi dikerjakan untuk kayu lapis tipe I yang

Page 11: TUGAS MAKALAH kayu

mengandung laminasi sejajar dan untuk kayu lapis tipe II(1) Kayu lapis tipe IContoh uji berukuran 76,2 x 76,2 mmBanyaknya contoh uji 10 buah diambil dari setiap panel, dengan perlakuan sbb:- Contoh uji direbus air mendidih selama 4 jam- Contoh uji dikeringkan dalam oven 60°C ± 3°C selama 20 jam- Contoh uji direbus air mendidih selama 4 jam- Contoh uji dikeringkan dalam oven 60°C ± 3°C selama 3 jamSuatu contoh uji dianggap rusak bila terjadi delaminasi lebih dari25,4 mm. Jumlah contoh uji yang baik minimum 90%(2) Kayu lapis tipe IIContoh uji berukuran 127 x 50 mm diambil minimum 6 buah darisetiap lembar panel.

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa:

1.Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang

mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi.

2. Kayumemiliki kelebihan serta kekurangan. Kelebihannya yaitu bahan alami yangdapat diperbaharui,

kuat tarik yang tinggi, dapat dibuat dengan berbagaimacam desain dan warna, memberi efek

hangat, bahan penyekat yang baik  pada perubahan suhu di luar rumah, dapat meredam suara.

Kekurangannyayaitu, mudah menyerap air, mudah mengalami kembang-susut,

kurangtahan terhadap pengaruh cuaca, rentan terhadap rayap.4 .Penyebab ke rusakan dan

caca t pada kayu yang t e r j ad i ya i t u , c aca t ma t a kayu, pecah dan belah, pecah busur

dan pecah gelang, hati rapuh, arah serat,serangan jamur kayu, serangan serangga perusak kayu serta

lubang gerek dan lubang cacing laut

Saran S a r a n y a n g d a p a t d i b e r i k a n p a d a p e n u l i s a n m a k a l a h i n i y a i t u a g a r s e l a l u memperhatikan kalimat yang ditulis agar tidak terjadi kesalahan dalam kalimat yang akan ditulis

BAB 5 PENUTUP

Kegiatan untuk menentukan suatu jenis kayu, secara teknis menjadi sangat penting

dalam rangka menentukan rencana penggunaannya, serta untuk kepentingan transaksi jual-

beli atau perdagangan kayu.Secara teoritis, metoda pengenalan/penentuan/identifikasi jenis

kayu mudah dipelajari sebagai suatu pengetahuan. Namun demikian, keterampilan teknis

Page 12: TUGAS MAKALAH kayu

pengenalan/penentuan/identifikasi jenis kayu hanya akan diperoleh melalui proses latihan

yang rutin, berulang-ulang dan terus menerus.Kelengkapan koleksi kayu akan sangat

membantu proses pening-katan kemampuan dan ketrampilan dalam pengenalan jenis kayu.

Demikianlah makalah ini saya susun dengan mengumpulkan data dari berbagai

media. Mungkin malakah ini masih jauh dari kata sempurna, namun kami mengharapkan

kritik dan saran yang sifatnya membangun agar nantinya kami akan lebih baik lagi dalam

pembuatan makalah berikutnya.

Sekian kami ucapkan terima kasih atas bimbingan dosen pengajar yang telah

membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.