tugas makalah infeksi urinaria

27
INFEKSI SALURAN UROGENITALIA URETRITIS 1. Defenisi Uretritis adalah infeksi dari uretra, yaitu saluran yang membawa air kemih dari vesica urinaria keluar tubuh. 2. Etiologi Penyebab bisa berupa bakteri,jamur atau virus. Pada wanita , mikroorganisme itu biasanya berasal dari vagina. Pada kebanyakan kasus, bakteri berasal dari usus besar dan sampai ke vagina melalui anus. Laki-laki lebih jarang menderita uretritis. Mikroorganisme yang ditularkan melalui hubungan seksual (misalnya Neisseria Gonorrohea), masuk ke vagina atau penis saat melakukan hubungan seksual dengan mitra seksual yang terinfeksi dan bisa menjalar ke uretra. Klamidia dan virus herpes simpleks juga bisa ditularkan melalui hubungan seksual dan bisa menyebabkan uretritis. 3. Gejala Pada pria , uretritis biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari uretra. Jika penyebabnya adalah gonokokus maka cairan ini akan mengandung nanah. Jika penyebabnya adalah mikroorganisme lainnya, maka cairan ini mengandung lendir Gejala lainnya adalah nyeri saat berkemih dan penderita sering mengalami desakan untuk berkemih. Jika uretritis karena 1

Upload: muhammad-azmi-agung

Post on 24-Apr-2015

109 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

makalah urinaria

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

INFEKSI SALURAN UROGENITALIA

URETRITIS

1. Defenisi

Uretritis adalah infeksi dari uretra, yaitu saluran yang membawa air kemih dari vesica

urinaria keluar tubuh.

2. Etiologi

Penyebab bisa berupa bakteri,jamur atau virus. Pada wanita , mikroorganisme itu

biasanya berasal dari vagina. Pada kebanyakan kasus, bakteri berasal dari usus besar dan

sampai ke vagina melalui anus. Laki-laki lebih jarang menderita uretritis. Mikroorganisme

yang ditularkan melalui hubungan seksual (misalnya Neisseria Gonorrohea), masuk ke

vagina atau penis saat melakukan hubungan seksual dengan mitra seksual yang terinfeksi dan

bisa menjalar ke uretra. Klamidia dan virus herpes simpleks juga bisa ditularkan melalui

hubungan seksual dan bisa menyebabkan uretritis.

3. Gejala

Pada pria , uretritis biasanya dimulai dengan keluarnya cairan dari uretra. Jika

penyebabnya adalah gonokokus maka cairan ini akan mengandung nanah. Jika penyebabnya

adalah mikroorganisme lainnya, maka cairan ini mengandung lendir

Gejala lainnya adalah nyeri saat berkemih dan penderita sering mengalami desakan

untuk berkemih. Jika uretritis karena gonokokus tidak diobati dengan adekuat, maka akan

terjadi penyempitan uretra (striktur). Striktur ini akan menyebabkan uretritis pada uretra yang

lebih tinggi dan kadang menyebabkan abses di sekitar uretra. Abses ini bisa membentuk

kantung pada dinding uretra (divertikulum uretra) yang juga bisa mengalami infeksi .

4. Diagnosa

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk mengetahui

penyebabnya,bisa dilakukan kultur cairan uretra dan dianalisa di laboratorium

1

Page 2: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

5. Pengobatan

Pengobatan tergantung mikroorganisme penyebabnya. Jika penyebabnya adalah bakteri,

maka diberikan antibiotik.

2

Page 3: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

SISTITIS

1. Defenisi

Sistitis adalah infeksi pada vesica urinaria. Sistitis biasanya terjadi pada wanita ,

terutama pada masa reproduktif. Beberapa wanita menderita sistitis secara berulang

2. Etiologi

Bakteri vagina bisa berpindah dari uretra ke vesica urinaria. Wanita sering menderita

infeksi vesica urinaria setelah berhubungan seksual, kemungkinan karena uretra mengalami

cedera saat melakukan hubungan seksual. Kadang infeksi vesica urinaria terjadi karena

adanya hubungan abnormal antara vesica urinaria dan vagina (fistula vesikovaginal).

Infeksi vesica urinaria jarang terjadi pada pria dan biasanya berawal sebagai infeksi

uretra yang bergerak menuju prostat lagi vesica urinaria. Selain itu infeksi vesica urinaria bisa

terjadi akibat pemasangan keteter atau alat yang digunakan selama pembedahan.

Penyebab sistitis berulang tersering pada pria adalah infeksi prostat karena bakteri

yang bersifat menetap. Antibiotik dengan segera akan melenyapkan bakteri dari air kemih

dan vesica urinaria, tetapi antibiotik tidak dapat menembus prostat dengan baik, sehingga

tidak akan meredakan infeksi pada prostat. Karena itu jika pemakaian antibiotik dihentikan,

maka bakteri yang ada di dalam prostat akan cenderung kembali menginfeksi vesica urinaria.

Hubungan abnormal vesica urinaria dengan usus (fistula vesikoenterik) kadang

menyebabkan bakteri pembentuk gas masuk dan tumbuh di kandung kemih. Infeksi ini akan

menimbulkan gelembung-gelembung udara pada urin (pneumaturia).

3

Page 4: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

3. Gejala

Sistitis biasanya menyebabkan desakan untuk berkemih dan rasa terbakar atau nyeri

selama berkemih (disuria). Nyeri biasanya dirasakan di tulang kemaluan dan punggung.

Gejala lainnya adalah nokturia (sering berkemih pada malam hari). Lalu urin tampak berawan

dan mengandung darah.

Kadang sistitis tidak menimbulkan gejala dan diketahui pada saat urinalisis untuk

alasan lain. Sistitis tanpa gejala terutama sering terjadi pada usia lanjut, yang biasa

mengalami inkontinensia urin dan sebagainya.

4. Diagnosa

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas. Diambil contoh urin

midstream , agar urin tidak tercemar oleh bakteri dari vagina atau ujung penis. Urin lalu

diperiksa dibawah mikroskop untuk melihat adanya sel darah merah atau sel darah putih atau

zat lainnya. Dilakukan penghitungan bakteri dan dibuat biakan untuk menentukan jenis

bakterinya. Jika terjadi infeksi, maka biasanya satu jenis bakteri ditemukan dalam jumlah

yang banyak.

Pada pria, urin tengah biasanya cukup untuk menegakkan diagnosis. Pada wanita

contoh urin ini kadang dicemari oleh bakteri dari vagina, sehingga perlu diambil contoh urin

langsung dari vesica urinaria dengan menggunakan kateter.

Pemeriksaan lainnya adalah :

1. Rontgen , untuk menggambarkan ginjal, ureter, dan vesica urinaria

2. Sistouuretrografi, untuk mengetahui adanya arus balik urin dari vesica urinaria

dan penyempitan uretra

3. Uretrogram Retrograd, untuk mengetahui adanya penyempitan, diverticula, atau

fistula

4. Sistoskopi, untuk melihat vesica urinaria secara langsung dengan serat optik

5. Pengobatan

4

Page 5: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

Untuk sistitis ringan, langkah pertama yang dilakukan adalah minum banyak cairan.

Aksi pembilasan akan membuang banyak bakteri dari tubuh, bakteri yang tersisa akan

dilenyapkan oleh pertahanan tubuh. Pemberian antibiotik per-Oral (tablet, kapsul, sirup)

selama 3 hari atau dosis tunggal biasanya efektif, selama belum timbul komplikasi. Jika

infeksinya kebal biasanya antibiotik diberikan selama 7-10 hari.

Pyelonephritis

5

Page 6: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

1. Defenisi

Infeksi ginjal (pyelonephritis) adalah jenis infeksi saluran urin spesifik yang umumnya

dimulai dari uretra atau kandung kemih dan menjalar ke ginjal.

Infeksi ginjal membutuhkan perhatian medis segera. Jika tidak diobati secara benar, infeksi

ginjal dapat merusak ginjal anda secara permanen atau menyebar ke aliran darah dan

menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa.

Pengobatan infeksi ginjal biasanya terdiri dari antibiotik dan seringkali membutuhkan rawat

inap.

2. Gejala

Tanda dan gejala infeksi ginjal antara lain:

•    Demam

•    Nyeri punggung, pinggul atau pangkal paha

•    Nyeri pada perut

•    Sering buang air kecil

•    Sensasi terbakar atau nyeri ketika buang air kecil

•    Nanah atau darah pada urin (hematuria)

3. Penyebab & Faktor Risiko

Penyebab

Infeksi ginjal umumnya terjadi ketika bakteri masuk ke saluran urin melalui uretra dan

melipatgandakan diri. Bakteri dari infeksi bagian tubuh manapun dapat menyebar melalui

pembuluh darah menuju ginjal. Infeksi ginjal tidak umum terjadi dengan cara ini, tetapi dapat

terjadi pada beberapa keadaan –sebagai contoh adalah ketika bagian tubuh lain seperti sendi

6

Page 7: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

atau katup jantung mengalami infeksi. Infeksi ginjal juga dapat terjadi setelah operasi ginjal

meskipun jarang terjadi.

Faktor risiko

1. Wanita memiliki resiko lebih tinggi karena wanita memiliki uretra lebih pendek

daripada laki-laki sehingga bakteri dapat dengan mudah mencapai ginjal

2. Penyumbatan pada saluran urin

3. Kerusakan syaraf di sekitar kandung kemih

4. Penggunaan keteter dalam jangka waktu lama

5. Kondisi yang menyebabkan urin mengalir ke arah yang salah

4. Pengobatan

Pada kasus kronis, penatalaksanaan difokuskan pada pencegahan kerusakan ginjal

secara progresif. Segera setelah diagnosis ditegakkan , diberikan antibiotik. Terapi kausal

dimulai dengan kotrimoksazol 2 tablet 2 x sehari atau ampisilin 500 mg 4 x sehari selama 5

hari. 4 – 6 Minggu setelah pemberian antibiotik, dilakukan pemeriksaan urin ulang untuk

memastikan bahwa infeksi telah berhasil diatasi.

5. Prognosis

Bila diagnosis pielonefritis kronis terlambat dan kedua ginjal telah menyusut

pengobatan konserfatif semata – mata untuk mempertahankan faal jaringan ginjal yang masih

utuh

OBSTRUKSI SALURAN KEMIH

7

Page 8: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

1. Etiologi

Terbentuknya batu saluran kemih diduga ada hubungannya dengan gangguan aliran

urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan lain yang masih

belum terungkap (idiopatik)

Secara epidemiologis terdapat beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu

saluran kemih pada seseorang. Faktor itu meliputi faktor intrinsik yaitu keadaan yabg berasal

dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik, yaitu pengaruh yang berasal dari lingikungan di

sekitarnya.

Faktor Intrinsik itu adalah :

1. Herediter : diduga diturunkan dari orang tuaanya

2. Umur : penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30 – 50 tahun.

3. Jenis Kelamin : jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan

pasien perempuan.

Faktor Ekstrinsik adalah :

1. Geografi

2. Iklim dan temperatur

3. Asupan air

4. Diet

5. Pekerjaan

2. Jenis

8

Page 9: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

A. Batu Ginjal dan Batu Ureter

Batu ginjal terbentuk pada tubuli ginjal kemudian berada di kaliks infundibulum,

pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal. Batu yang

mengisi pielum dasln lebih dari dua kaliks ginjal memberiakn gambaran menyerupai

tanduk rusa sehingga disebut batu staghorn. Kelainan atau obstruksi pada sistem

pelvikalises ginjal mempermudah timbulnya batu saluran kemih.

Batu yag tidak terlau besar didorong oleh peristaltik otot pelvikalis dan turun ke ureter

menjadi batu ureter. Tenaga peristaltik ureter mencoba untuk mengeluarkan batu hingga

turun ke buli-buli. Batu yang ukurannya kecil (<5mm) pada umumnya dapat keluar

spontan sedangkan yang lebih besar sering kali tetap berada di ureter dan menyebabkan

reaksi radang (periureteritis) serta menimbulkan obstruksi kronis berupa hidroureter atau

hidronefrosis.

Batu yang terletak pada ureter maupun sistem pelvikalises mampu menimbulkan

obstruksi saluran kemih dan menimbulkan kelianan struktur saluran kemih bagian atas.

Obstruksi di ureter menimbulkan hidroureter dan hidronefrosis , batu di pielum dapat

menimbulkan hidronefrosis, dan batu di kaliks mayor dapa tmenimbulkan kaliekstasis

pada kaliks yang bersangkutan. Jika disertai dengan infeksi sekunder dapa tmnimbulkan

pienefrosis, urosepsis, abses ginjal, abses perinefrik, abses paranefrik, ataupun

pielonefritis. Pada keadaan yang lanjut dapat terjadi kerusakan ginjal, dan jika mengenai

kedua sisi dapat menyebabkan gagal ginjal.

B. Batu Buli – Buli (Vesica Urinaria)

Batu buli-buli atau vesikolitiasis sering terjadi pada pasien yang menderita gangguan

miksi atau terdapat benda asing di buli-buli. Gangguan miksi terjadi pada pasien

hiperplasia prostat, strkitura uretra, divertikel buli-buli , atau buli-buli neurogenik.

Kaateter yang terpasang pada buli-buli dalam waktu yang lama, adanya benda asing lain

yang secara tidak sengaja dimasukkan ke dalam buli-buli seringkali menjadi inti untuk

terbentuknya batu buli-buli. Selain itu batu buli buli dapat berasal dari batu ginjal atau

batu ureter yang turun ke buli-buli.

Gejala khas batu buli-buli adalah berupa gejala iritasi antara lain : disuria hingga

stranguri, perasaan tidak enak sewaktu kencing dan kencing tiba-tiba terhenti kemudian

menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh. Nyeri pada saat miksi seringkali

dirasakan pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang , sampai kaki. Pada anak

9

Page 10: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

seringkali mengeluh adanya enuresis nokturna, disamping sering menarik narik penisnya

a(anak laki-laki) atau menggosok-gosok vulva (perempuan)

Batu buli-buli dapat dipecahkan dengan litotripsi ataupun jika terlau besar

memerlukan pembedahan terbuka (vesikolitotomi). Hal yang tidak kalah pentingnya

adalah melakukan koreksi terhadap penyebab timbulnya stasis urine

C. Batu Uretra

Batu uretra biasanya berasal dari batu ginjal atau ureter yang turun ke buli-buli,

kemudian masuk ke uretra. Batu uretra yang merupakan batu primer terbentuk di uretra

sangat jarang, kecuali jika terbentuk di dalam divertikel uretra. Angka kejadian batu ruetra

ini tidak lebih dari 1 % dari seluruh batu saluran kemih. Keluhan yang disampaikan pasien

adalah miksi tiba-tiba berhenti hingga terjadi retensi urine, yang mungkin sebelumnya

didahului dengan nyeri pinggang. Jika batu berasal dari ureter yang turun ke buli-buli dan

kemudian ke uretra, biasanya pasien mengeluh nyeri pinggang sebelum mengeluh

kesulitan miksi. Batu yang berada di uretra anerior serin gkali dapat diraba oleh pasien

berupa benjolan keras di uretra pars bulbosa maupun pendularis, atau kadang-kadang

tampak di meatus uretra eksterna. Nyeri dirasakan pada gland penis atau pada tempat batu

berada. Batu yang berada pada uretra posterior, nyeri dirasakan di perineum atau rektum.

Tindakan untuk mengeluarkan batu tergantung pada posisi, ukuran, dan bentuk batu.

Seringkali batu yang ukurannya tidak terlalu besar dapat keluar spontan asalkan tidak ada

kelainan atau penyempitan pada uretra. batu pada meatus uretra eksternum atau fossa

navikularis dapat diambil dengan forsep setelah terlebih dahulu dilakukan pelebaran

meatus uretra (meatotomi), sedangkan batu kecil di uretra anterior dapat dicoba

dikeluarkan dengan melakukan lubrikasi terlebih dahulu dengan memasukkan campuran

jelly dan lidokain 2% intrauretra dengan harapan batu dapat keluar spontan.

Batu yang masih cukup besar dan berada di uretra posterior, didorong dahulu hingga

masuk ke buli-buli dan selanjutnya baru dilakukan litotripsi. Untuk batu yang besar dan

menempel di uretra sehingga sulit berpindah tempat meskipun telah dicoba untuk didorong

ke proksimal (dilubrikasi), mungkin perlu dilakukan uretrolitotomi atau dihancurkan

dengan pemecah batu transuretra.

3. Gambaran Klinis

10

Page 11: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada posisi atau letak batu, besar

batu , dan penyulit yang telah terjadi. Keluhan yang paling dirasakan oleh pasien adalah nyeri

pada pinggang. Nyeri ini mungkin bisa berupa nyeri kolik ataupun bokan kolik. Nyeri kolik

terjadi karena aktivtias peristaltik otot polos sistem kalises ataupun ureter meningkat dalam

usaha untuk mengeluarkan batu dari saluran kemih. Nyeri non kolik terjadi akibat peregangan

kapsul ginjal karena terjadi hidronefrosis atau infeksi pada ginjal

Batu yang terletak di sebelah distal ureter dirasakan oleh pasien sebagai nyeri apda

saat kencing atau sering kencing. Batu dengan ukuran ekcil mungkin dapat keluar spontan

setelah melalui hambatan pada perbatasan uretero-pelvik , saat ureter menyilang vasa iliaka,

dan saat ureter masuk ke dalam buli-buli . hematuria sering kali dikeluhkan oleh pasien

akibat trauma pada mukosa saluran kemih yang disebabkan olehh batu. Kadang-kadang

hematuria didapatkan dari pemeriksaan urinalissi berupa hematuria mikroskopik.

Jika didaaptkan demam harus dicurigai suatu urosepsis dan ini merupakan

kedaruratan di bidang urologi. Dalam hal ini secepatnya ditentukan letak kelainan anatomik

pada saluran kemih yang mendasari timbulnya urosepsi dan segera dilakukan terapi berupa

drainase dan pemberian antibiotika.

Pada pemeriksaan fisis didapatkan nyeri ketok pada daerah kostovertebra, teraba

ginjal apda sisi sakit akibat hidronefrosis , terlihat tanda-tanda gagal ginjal, retenesi urine,

dan jika disertai infeksi didaaptkan demam atau menggigil.

Pemeriksaan sedimen urine menunjukkan adanya leukosituria, hematuria, dan

dijumpai berbagai kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urine mungkin menunjukkan

adanya pertumbuhan kuman pemecah urea. Pemeriksaan faal ginjal bertujuan untuk mencari

kemungkinan terjadinya penurunan fungsi ginjal dan untuk mempersiapkan pasien menjalani

pemeriksaan foto IVU. Perlu juga diperiksa kadar elektrolit yang diduga sebagai faktor

penyebab timbulnya batu saluran kemih, antara lain kadar : kalsium, oksalat, fosfat, maupun

urat di dalam darah majpun di dalam urine.

4. Penatalaksanaan

Batu yang sudah menimbulkan maslah pada saluran kemih secepatnya harus

dikeluarkan agar tidak menimbulkan penuylit yang lebih prah. Indikasi untuk melakukan

tindakan pada batu saluran kemi adalah jika batu telah menimbulkan obstruksi, infeksi atau

harus diambil karena suatu indikasi sosial.

11

Page 12: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

Obstruksi karena batu saluran kemih yang telah menimbulkan hidroureter atau

hidronefrosis dan batu yang sudah menyebabkan infeksi saluran kemih, harus segera

dikeluarkan. Kadang kala batu saluran kemih tidak menimbulan penyulit seperti di atas tetapi

diderita oleh seorang yang pekerjaannya memiliki resiko tinggi dapat menimbulkan sumbatan

saluran kemih pada saat yang bersangkutan sedang menjalankan profesinya, dalam hal ini

batu harus dikeluarkan dari saluran kemih

Batu dapat dikeluarkan dengan cara medikamentosa, dipecahkan dengan ESWL,

melalui tindakan endrourologi, bedah laparoskopi, atau pembedahan terbuka.

5. Pencegahan

Setelah batu dikeluarkan dari saluran kemih tindakan selanjutnya yang tidak kalah

pentingnya adalah upaya menghindari timbulnya kekambuhan. Angka kekambuhan batu

saluran kemih ini rata-rata 7 % per tahun atau kurang lebih 50 % dalam setahun.

Pencegahan yang dilakukan adalah berdasarkan atas kandungan unsur yang menyusun

batu saluran kemih yang diperoleh dari analisis batu. Pada umumnya pencegahan itu berupa :

1. Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine

sebanyak 2 – 3 liter per hari

2. Diet untuk mengurangi kadar zat komponen pembentuk batu

3. Aktivitas harian yang cukup

4. Pemberian medikamentosa

12

Page 13: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

NEOPLASMA SISTEM UROGENITALIA

TUMOR GINJAL

1. Defenisi

Tumor ginjal merupakan tumor urogenitalia nomor tiga terbanyak setelah tumor

prostat dan tumor kandung kemih. Semakin melulasnya penggunaaan ultrasonografi abdomen

sebagai salah satu pemeriksaan screening di berbagai klinik rawat jalan, makin banyak

ditemukan kasus tumor ignjal yang masih dalam stadium awal.

2. Klasifikasi

Ginjal terdiri atas parenkim ginjal dan sistem saluran ginjal, yaitu sistem pelvikalises.

Kedua bagina ginjal itu bisa terserang tumor jinak maupun tumor ganas dengan gambaran

klinik dan prognosis yang berbeda-beda.

Tumor ginjal dapat berasal dari tumor primer di ginjal ataupun merupakan tumor

sekunder yang berasal dari metastasis keganasan di tempat lain. Tumor ginjal primer dapat

memngenai parenkim ginjal ataupun mengenai sistem saluran ginjal. Selain tumor ganas,

beberapa tumor jinak dapat mengenai ginjal.

3. Patologi

Tumor ini berasal dari tubulus proksimal ginjal yang mula mula berada di dalam

korteks, dan kemudian menembus kapsul ginjal. Beberapa jenis tumor bisa berasal dari

tubulus distalis maupun duktus kolegentes. Biasanya tumor ini disertai dengan pseudokapsul

yang terdiri atas parenkim ginjal yang tertekan oleh jaringan tumor dan jaringan fibrosa.

Tidak jarang ditemukan kista yang berasal dari tumor yang mengalami nekrosis dan

diresorbsi.

4. Stadium

A. Stadium I

Tumor masih terbatas di dalam ginjal dengan fasia gerota masih utuh

13

Page 14: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

B. Stadium II

Invasi ke jaringan lemak perirenal dengan fasia gerota masih utuh

C. Stadium III

Invasi ke vena renalis / vena cava atau limfonudi regional

D. Stadium IV

Ekstensi ke organ sekitarnya/metastasis jauh (usus)

5. Gejala dan Tanda Klinis

Ada trias klasik, berupa :

1. Nyeri pinggang

2. Hematuria

3. Massa pada pinggang

Nyeri terjadi akibat invasi tumor ke dalam organ lain, sumbatan aliran urine, atau massa

tumor yang menyebabkan peregangan kapsula fibrosa ginjal. Febris yang disebabkan karena

nekrosis tumor atau terbebsarnya pirogen endogen oleh tumor ginjal.

Hipertensi yang mungkin disebabkan karena oklusi vaskuler akibat penekanan oleh

tumor, terjadinya A-V (Artei-Venous) shunting pada massa tumor, atau hasil produksi

substansi pressor oleh tumor. Anemi karena terjadinya perdarahan intra tumoral.

Varikokel akut yang tidak mengecil dengan posisi tidur. Varikokel ini terjadi akibat

obstruksi vena spermatika interna karena terdesak oleh tumor ginjal atau tersumbat oleh

trombus sel-sel tumor.

14

Page 15: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

6. Pencitraan

IVU dikerjakan atas indikasi hematuria, tetapi jika diduga ada massa pada ginjal

pemeriksaan dilanjutkan dengan CT scan atau MRI. Dalam hal ini USG hanya dapat

menerangkan bahwa ada massa solid atau kistik.

Ct scan merupakan pemeriksaan pencitraan yang dipilih pada karsinoma ginjal.

Pemeriksan ini memiliki akurasi yang cukup tinggi daalm mengetahui adanya penyebaran

tumor pada vena renalis, vena cava, ekstensi perirenal, dan metastasis pada kelenjar limfe

retroperitoneal. MRI dapat mengungkapkan adanya invasi tumor pada vena renalis dan vena

cava tanpamembutuhkan kontras. Tetapi kelemahannya adalah kurang sensitif mengenali lesi

solid yang berukuran kurang dari 3 cm.

7. Terapi

A. Nefroktomi

Tumor yang masih dalam stadium dini dilakukan nefrektomi radikal, yaitu

mengangkat ginjal beserta kapsula Gerota. Tindakan ini merupakan terapi baku emas

(golden standard) bagi tumor Grawitz stadium awal. Pada tumor yang terletak di kutub

atas ginjal, dianjurkan untuk mengangkat kelenjar adrenal. Nefrektomi bisa dilakukan

melalui operasi terbuka ataupun laparoskopi.

B. Embolisasi

Tindakan ini diindikasikan pada pasien yang mengeluh hematuria , yang karena

keadaanya tidak memnungkinkan untuk dilakukan pembedahan

C. Hormonal

Penggunaan terapi hormonal belum banyak diketahui hasilnya. Preparat yang

dipakai adalah hormon progestagen. Dari berbagai literatur disebutkan bahwa pemberian

preparat hormon tidak banyak memberi manfaat.

D. Imunoterapi

Pemberian imunoterapi dengan interferon atau dikombinasikan dengan interleukin saat

ini sedang dicoba di negara maju. Karena harganya sangat mahal dan hasil terapi dengan

obat-obatan imunoterapi masih belum jelas, maka pemakaian obat ini masih sangat

terbatas.

15

Page 16: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

NEFROBLASTOMA

1. Defenisi

Nefroblastoma adalah tumor ginjal yang banyak menyerang anak berusia kurang dari

10 tahun, dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun. Tumor ini merupakan tumor

urogenitalia yang paling banyak menyerang anak-anak. Kurang lebih 10 persen tumor ini

menyerang kedua ginjal secara bersamaan.

Nefroblastoma sering dikenal dengan nama tumor willm atau karsinoma sel

embrional. Tumor wilm sering diikuti dengan kelainan bawaan berupa ; anridia,

hemihipertrofi, dan anomali urogenitalia

2. Patologi

Tumor ini berasal dari blastema metanefrik dan terdiri atas blastema, stroma, dan

epitel. Dari irisan berwarna abu-abu dan terdapt fokus nekrosis atau perdarahan. Secra

histopatologik dibedakan dua jenis nefroblastoma , yaitu favorable dan unvavorable

3. Penyebaran

Setelah melewati kapsul ginjal, tumor akan mengadakan invasi ke organ di sekitarnya

dan menyebar secara limfogen melalui kelenjar limfe para aorta. Penyebaran secara

hematogen melalui vena renalis ke vena kava , kemudian mengadakan metastasis ke paru,

hepar, dan bahkan pada stadium lanjut menyebar ke ginjal kontralateral

4. Stadium

National Tumor Wilms Study (NTWS) membagi tingkat penyebaran tumor ini menjadi 5

stadium , yaitu :

I. Tumor Terbatas pada ginjal dan dapat dieksisi sempurna.

II. Tumor meluas keluar ginjal dan dapat dieksisi sempurna, miungkin telah

mengadakan penetrasi kejaringan lemak perirenal, limfonudi para aorta atau ke

vasa renalis.

III. Ada sisa sel tumor di abdomen yang mugnkin berasal dari : biopsi atau ruptur

yang terjadi sebelum atau selama operasi

16

Page 17: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

IV. Metastasis hematogen

V. Tumor bilateral

5. Gambaran Klinis

Biasanya pasien dibawa ke dokter oleh orang tuanya karena diketahui perutnya

membuncit , ada benjolan di bawah perut sebelah atas, atau diketahui kencing berdarah. Pada

pemeriksaan kadang didapatkan hipertensi, massa padat pada perut sebelah atas yang kadang

telah melewati garis tengah dan sulit digerakkan. Pada pemeriksan ultrasonografi abdomen

teradapat massa padat pada perut sebelah atas. Yang dalam hal ini harus dibedakan dengan

neuroblastoma atau teratoma.

Pemeriksaan IVU , tumor wilm menunjukkan adanya distorsi sistem pelvikalises atau

didapatkan ginjal non visualized , sedangkan pada neuroblastoma terjadi pendesakan sistem

kaliks ginjal ke kaudo-lateral.

6. Penatalaksanaan

Jika secara klinis tumor masih berada di stadium dini dan ginjal di sebelah kontralateral

normal, dilakukan nefrektomi radikal. Pembedahan ini kadang kala diawali dengan

pemberian sitostatika atau radiasi.

1. Sitostatika

Pemberian sitostatika dimulai sebelum pembedahan dan dilanjutkan beberapa seri

setelah pembedahan dengan memberikan hasil yang cukup bagus

2. Radiasi Eksterna

Tumor wilm memberikan respon yang cukup baik terhadap radioterapi (bersifat

radiosensitif. Radiasi diberikan sebelum atau setelah operasi dan kadang kala

diberikan berselingan dengan sitostatika sebagai terapi sandwich

17

Page 18: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

TUMOR PELVIS RENALIS

1. Pendahuluan

Angka kejadian tumor ini sangat jarang. Sesuai dengan jenis histopatologisnya tumor ini

dibedakan dalam dua jenis yaitu

1. Karsinoma sel transitional

2. Karsinoma sel skuamosa

Seperti halnya mukosa yang terdapat pad akaliks, ureter, buli-buli, dan uretra proksimal,

pielum juga dilapisi oleh sel-sel transisional. Karsinoma sel transisional ini dapat timbul

secara bersamaan pada organ-organ tadi. Karsinoma sel skuamosa biasanya merupakan

metaplasia sel-sel pelvis renalis karena adanya batu yang menahun pada pelvis renalis.

2. Gambaran Klinis

Yang paling sering dikeluhkan oleh pasien adalah kencing darah (80%), kadang

disertai dengan nyeri pinggang, dan teraba massa pada pinggang. Keadaan tersebut

disebabkan oleh massa tumor atau akibat obstruksi oleh tumor yang menimbulkan

hidronefrosis.

Pada pemeriksaan IVU terdapat Filling Defect yang nampak seolah-olah seperti batu

radiolusen, tuberkuloma, atau hemangioma pada pielum ginjal. Untuk itu bantuan

ultrasonografi atau CT scan dapat membedakannya.

Pemeriksaan sitologi urine dengan mengambil contoh urine langsung ke dalam pielum

melalui kateter ureter. Melalui alat ureterorenoskopi dapat dilihat langsung keadaaan pielum.

Jika dicurigai ada massa pada pielum diambil conoth jaringan untuk pemeriksaan

histopatologi.

3. Terapi

Tumor ini kurang memberikan respon pada pemberian sitostatikas maupun radiasi eksterna.

Terapi yang paling baik untuk tumor ini pada stadium awal adalah nefroureteroktomi dengan

mengambil Cuff dari buli-buli.

18

Page 19: Tugas Makalah Infeksi Urinaria

TUMOR URETER

1. Pendahuluan

Angka kejadian tumor ureter ini sangat jarang, yaitu kurang dari 1 % dari

seluruh tumor urogenitalia. Dua puluh lima persen merupakan tumor benigna dan 75

persen merupakan tumor maligna. Seperti pada tumor urotelium yang lain sebagian

besar utmor ganas ureter merupakan karsinoma sel transisional

2. Gejala Klinis

Gejala yang dikeluhkan adalah nyeri pinggang, hematuria kambuhan, atau gejala

akibat obstruksi oleh tumor. Lebih dari 10% pasien tumor ureter tidak pernah mengeluh dan

secara kebetulan diketemukan pada pemeriksaan IVU atau uji skrening dengan

ultrasonografi. Pada pemeriksaan IVU didapatkan Filling Defect di dalam lumen ureter,

kadang-kadang terdapat hidronefrosis atau ginjal non vizzualised dan dalam keadaan ini

diagnosis ditegakkan dengan melakukan pielografi retrogarad.

Sitologi urine diambil urine langsung dari ureter dengan memakai kateter ureter dan

kadang dilakukan biopsi dengan alat brush biopsy. Pemakaian ureteroskopi lebih dianjurkan

untuk melihat langsung tumor ureter dan sekaligus melakukan biopsi.

3. Terapi

Terapi yang dipilih adalah nefroureterektomi yaitu mengangkat ignjal, ureter beserta cuff

buli-buli sebanyak 2 cm di sekeliling muara ureter.

19