makalah infeksi rubella.doc

29
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Infeksi virus Rubella dan Rubeola merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin. “Rubella” atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Virus ini dapat menular lewat udara. Selain itu Virus Rubella dapat ditularkan melalui urin, kontak pernafasan, dan memiliki masa inkubasi 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya “rash” (bercak merah) pada kulit. “Rash Rubella” berwarna merah jambu, akan menghilang dalam 2-3 hari, dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi. Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih bayi yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada trimester pertama. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi. Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli, katarak, mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan dan kelainan lainnya. 1

Upload: riindhu-screamo

Post on 17-Dec-2015

209 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGInfeksi virus Rubella dan Rubeola merupakan penyakit ringan pada anak dan dewasa, tetapi apabila terjadi pada ibu yang sedang mengandung virus ini dapat menembus dinding plasenta dan langsung menyerang janin. Rubella atau dikenal juga dengan nama Campak Jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Virus biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan.

Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.Virus ini dapat menular lewat udara. Selain itu Virus Rubella dapat ditularkan melalui urin, kontak pernafasan, dan memiliki masa inkubasi 2-3 minggu. Penderita dapat menularkan virus selama seminggu sebelum dan sesudah timbulnya rash (bercak merah) pada kulit. Rash Rubella berwarna merah jambu, akan menghilang dalam 2-3 hari, dan tidak selalu muncul untuk semua kasus infeksi.

Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih bayi yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada trimester pertama. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi. Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli, katarak, mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan dan kelainan lainnya.

B. RUMUSAN MASALAH1. Apakah yang dimaksud dengan rubella dan rubeola ?

2. Apakah penyebab penyakit rubella dan rubeola?

3. Apakah tanda dan gejala pada penyakit rubella dan rubeola?4. Bagaimana asuhan keperawatan pada penyakit rubella ?C. TUJUANTujuan Umum

Mahasiswa mampu mengerti tentang pentingnya asuhan keperawatan anak dengan Rubella dan Rubeola.Tujuan Khusus

Mahasiswa mampu melakukan pengkajian keperawatan pada anak yang terserang penyakit Rubella dan Rubeola Mahasiswa mampu menegakan diagnosa berdasarkan daftar masalah yang telah didapatkan setelah melakukan anamnesa Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan dengan tujuan SMART Mahasiswa mampu melakukan implementasi dari tindakan yang telah direncanakan Mahasiswa mampu memberikan evaluasi setelah melakukan tindakan keperawatanBAB IIPEMBAHASANA. RUBELLA1. PENGERTIANRubella atau campak Jerman adalah penyakit yang disebabkan suatu virus RNA dari golongan Togavirus. Rubela adalah penyakit anak menular yang lazim biasanya ditandai dengan gejala-gejala utama ringan, ruam serupa dengan campak (Rubeola) ringan atau demam skarlet, dan pembesaran serta nyeri limfonodi pascaoksipital, retroaurikuler, dan servikalis posterior. Pada anak yang lebih tua dan dewasa, terutama wanita dewasa, infeksi kadang- kadang dapat berat, dengan manifestasi keterlibatan sendi dan purpura.

Penyakit ini relatif tidak berbahaya dengan morbiditas dan mortalitas yang rendah pada manusia normal.Tetapi jika infeksi didapat saat kehamilan, dapat menyebabkan gangguan pada pembentukan organ dan dapat mengakibatkan kecacatan. Virus penyebab rubela atau campak Jerman ini bekerja dengan aktif khususnya selama masa hamil. Akibat yang paling penting diingat adalah keguguran, lahir mati, kelainan pada janin, dan aborsi terapeutik, yang terjadi jika infeksi rubela ini muncul pada awal kehamilan, khususnya pada trimester pertama. Apabila seorang wanita terinfeksi rubela selama trimester pertama, ia memiliki kemungkinan kurang lebih 52% melahirkan bayi dengan sindrom rubela kongenital (CRS, Congenital Rubella Syndrome).

Angka tersebut akan meningkat menjadi 85%, jika ibu terinfeksi rubela pada usia kehamilan kurang dari 8 minggu. Kelainan CRS yang paling sering muncul adalah katarak, kelainan jantung, dan tuli. Kemungkinan lainnya adalah glaukoma, mikrosefalus, dan kelainan lain, termasuk kelainan pada mata, telinga, jantung, otak, dan sistem saraf pusat. Janin dengan CRS sering kali mengalami retardasi pertumbuhan intrauteri dan pascanatal. Infeksi rubela yang terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu jarang menyebabkan kelainan. 2. ETIOLOGI

Rubella disebabkan oleh sebuah togavirus yang menyelimuti dan memiliki RNA genom untai tunggal. Yaitu suatu RNA virus yang ditularkan melalui kontak udara maupun kontak badan. Virus ini bisa menyerang usia anak dan dewasa muda. Pada ibu hamil bisa mengakibatkan bayi lahir tuli. Penularan virus rubella adalah melalui udara dengan tempat masuk awal melalui nasofaring dan orofaring. Setelah masuk akan mengalami masa inkubasi antara 11 sampai 14 hari sampai timbulnya gejala. Hampir 60 % pasien akan timbul ruam. Penyebaran virus rubella pada hasil konsepsi terutama secara hematogen. Infeksi kongenital biasanya terdiri dari 2 bagian: viremia maternal dan viremia fetal. Viremia maternal terjadi saat replikasi virus dalam sel trofoblas. Viremia timbul setelah 5-7 hari dan berlangsung hingga timbul antibodi pada sekitar hari ke-13 hingga ke-15. Timbulnya antibodi berbarengan dengan timbulnya ruam, hal ini menunjukkan adanya dasar imunologik untuk ruam. Viremia mencapai puncaknya tepat sebelum timbul erupsi di kulit. Kemudian tergantung kemampuan virus untuk masuk dalam barier bayi-bayi lain, disamping bagi orang dewasa yang rentan dan berhubungan dengan bayi tersebut.

3. PATOFISIOLOGI

Infeksi terjadi melalui mukosa saluran pernapasan bagian atas. Hanya sedikit yang diketahui mengenai peristiwa yang terjadi selama minggu ke-2 hingga ke-3 masa inkubasi. Replikasi virus mula-mula mungkin terjadi dalam saluran pernapasan, diikuti dengan perkembangbiakan dalam kelenjar getah bening servikal.

Viremia timbul setelah 5-7 hari dan berlangsung hingga timbul antibodi pada sekitar hari ke-13 hingga ke-15. Timbulnya antibodi berbarengan dengan timbulnya ruam, hal ini menunjukkan adanya dasar imunologik untuk ruam. Viremia mencapai puncaknya tepat sebelum timbul erupsi di kulit.

Setelah timbulnya ruam, virus hanya dapat tetap dideteksi dalam nasofaring, dimana virus dapat menetap selama beberapa minggu. Pada sekitar 25% kasus, infeksi primer bersifat subklinik.

Di nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah timbulnya erupsi dan kadang-kadang lebih lama. Selain dari darah dan sekret rasofaring, virus rubela telah diisolasi dari kelenjar getah bening, urin, cairan serebrospinal. AS1, cairan sinovial dan paru-paru.

Penularan terjadi melalui oral droplet, dan nasofaring, atau rate pernafasan Selanjutnya virus rubela memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi di kulit belum diketahui patogenesisnya. Penularan dapat terjadi biasanya dari 7 hari sebelum hingga 5 hari sesudah timbulnya erupsi. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir masa inkubasi, kemudian menurun dengan cepat, dan berlangsung hingga menghilangnya erupsi.

Ruam pada rubella biasanya bertahan selama 3 hari. Kelenjar getah bening akan tetap bengkak selama 1 minggu atau lebih dan nyeri sendi dapat bertahan lebih dari 2 minggu.Waktu inkubasi rubella adalah 14-23 hari dengan rata-rata 16-18 hari, artinya mungkin seseorang anak yang terinfeksi rubella baru menunjukkan gejalanya setelah 2-3 minggu kemudian.4. TANDA DAN GEJALA

Tanda-tanda dan gejala rubella, terutama pada anak-anak, sering begitu ringan sehingga sulit untuk dilihat. Jika tanda-tanda dan gejala yang terjadi, mereka biasanya muncul antara dua dan tiga minggu setelah terpapar virus.

Gejala klinis terjadi setelah masa tunas 10 12 hari, terdiri dari tiga stadium.

1. Stadium prodromal, berlangsung 2 4 hari, ditandai dengan demam yang diikuti batuk pilek susah menelan,stomatitis konjungtivis.

2. Stadium erupsi, ditandai dengan timbulnya ruam selama 5 6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas rambut dibelakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke ektrimitas.

3. Stadium konvalesens, setelah 3 hari ruam berangsur angsur menghilang sesuai urutan timbulnya.

Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang setelah 1 2 minggu.

Gejala lain yang ditimbulkan:

1. Demam ringan dengan suhu 38,9 derajat Celcius atau lebih rendah Mengantuk 2. Sakit tenggorok 3. Ruam-berwarna merah terang atau pucat pada hari pertama atau kedua, menyebar dengan cepat dari wajah ke seluruh tubuh, dan menghilang dengan cepat pula. 4. Pembengkakan kelenjar leher. 5. Sakit kepala 6. Hidung tersumbat atau pilek. 7. Radang, mata merah

B. RUBEOLA1. PENGERTIANCampak Rubeola adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang ditandai dengan demam, batuk, konjungtivitis (peradangan selaput ikat mata/konjungtiva) dan ruam kulit. Penularan infeksi terjadi karena menghirup percikan ludah penderita campak.Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4 hari sebelum rimbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada.

2. ETIOLOGICampak disebabkan oleh paramiksovirus. Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita campak. Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala muncul. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1 tahun).

Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:

- bayi berumur lebih dari 1 tahun,

- bayi yang tidak mendapatkan imunisasi, dan

- remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

3. TANDA DAN GEJALAGejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari setelah terinfeksi, yaitu berupa:

- nyeri tenggorokan,

- hidung meler,

- batuk,

- nyeri otot,

- demam,

- mata merah, dan

- fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).

2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut bagian dalam (bintik Koplik). Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala di atas. Ruam ini bisa berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar) maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol). Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di bawah telinga serta di leher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh, lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai memudar.

Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit, ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40o Celsius. 3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.4. KOMPLIKASIPada anak yang sehat dan gizinya cukup, campak jarang berakibat serius. Beberapa komplikasi yang bisa menyertai campak:

Infeksi bakteri

- Pneumonia

- Infeksi telinga tengah

Kadang terjadi trombositopenia (penurunan jumlah trombosit), sehingga pendeita mudah memar dan mudah mengalami perdarahan.C. ASUHAN KEPERAWATAN1. Pengkajian a. Pengumpulan Data1) Anamnese a) Identitas penderita Meliputi nama anak, umur : rentan pada anak berumur 1-14 th dengan status gizi yang kurang dan sering mengalami penyakit infeksi, jenis kelamin (L dan P pervalensinya sama), suku bangsa, no register, tanggal masuk rumah sakit, diagnosa medis.b) Keluhan utamaAnak masuk rumah sakit biasanya dengan keluhan adanya eritema dibelakang telinga, di bagaian atas lateral tengkuk, sepanjang rambut dan bagian belakang bawah, badan panas, enantema ( titik merah ) dipalatum durum dan palatum mole.c) Riwayat kesehatan sekarangPada anak yang terinfeksi virus campak biasanya ditanyakan pada orang tua atau anak tentang kapan timbulnya panas, batuk, konjungtivitis, koriza, bercak koplik dan enantema serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasinya.d) Riwayat kesehatan dahuluAnak belum pernah mendapatkan vaksinasi campak dan pernah kontak dengan pasien campak.e) Riwayat kesehatan keluargaApakah anak belum mendapatkan vaksinasi campak.f) Riwayat imunisasiImunisasi apa saja yang sudah didapatkan misalnya BCG, POLIO I,II, III; DPT I, II, III; dan campak.g) Riwayat nutrisi Kebutuhan kalori 4-6 tahun yaitu 90 kalori/kg/hari.Pembatasan kalori untuk umur 1-6 tahun 900-1300 kalori/hari. Untuk pertambahan berat badan ideal menggunakan rumus 8 + 2n. Status GiziKlasifikasinya sebagai berikut : Gizi buruk kurang dari 60% Gizi kurang 60 % -