makalah ca vesika urinaria

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tumor ganas vesika urinaria sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional dan 10% adalah ca skuamosa dan jarang sekali adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus. Didaerah sistoma dapat menyebabkan kanker skuamosa. Kanker vesika urinaria dapat kapiler, noduler, ulseratif atau infiltratif. Derajat keganasan ditentukan oleh tingkat deferensiasi dan penetrasi ke dalam dinding atau jaringan sekitar vesika urinaria. Epitel transisional terdiri dari 4-7 lapisan sel epitel ketebalan lapisan tergantung dari tingkat distensi vesika urinaria. Adapun yang berperan dalam masalah ini adalah sel basal, sel intermediate, sel superficial, inilah yang akan menutupi sel intermediate, bergantung pada apakah kandung kemih dalam keadaan distensi atau tidak. B. Tujuan penulisan makalah 1. Tujuan umum Agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui dan memahami tentang asuhan keperawatan hipotiroid. 2. Tujuan khusus 1. Untuk mengetahui apa itu defenisi dari kanker vesika urinaria. 1

Upload: lisa-amrina

Post on 01-Jul-2015

2.543 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah Ca vesika Urinaria

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tumor ganas vesika urinaria sekitar 90% adalah karsinoma sel transisional dan 10%

adalah ca skuamosa dan jarang sekali adenokarsinoma yang berasal dari jaringan urakus.

Didaerah sistoma dapat menyebabkan kanker skuamosa. Kanker vesika urinaria dapat

kapiler, noduler, ulseratif atau infiltratif. Derajat keganasan ditentukan oleh tingkat

deferensiasi dan penetrasi ke dalam dinding atau jaringan sekitar vesika urinaria. Epitel

transisional terdiri dari 4-7 lapisan sel epitel ketebalan lapisan tergantung dari tingkat

distensi vesika urinaria. Adapun yang berperan dalam masalah ini adalah sel basal, sel

intermediate, sel superficial, inilah yang akan menutupi sel intermediate, bergantung pada

apakah kandung kemih dalam keadaan distensi atau tidak.

B. Tujuan penulisan makalah

1. Tujuan umum

Agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui dan memahami tentang asuhan

keperawatan hipotiroid.

2. Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui apa itu defenisi dari kanker vesika urinaria.

2. Untuk mengetahui penyebab dari kanker vesika urinaria.

3. Untuk mengetahui gejala dari kanker vesika urinaria.

4. Untuk mengetahui Faktor resiko dari kanker vesika urinaria.

5. Untuk mengetahui Pemeriksaan diagnostik dari kanker vesika urinaria.

6. Untuk mengetahaui Penatalaksanaan dari vesika urinaria.

7. Untuk mengetahui Komplikasi dari kanker vesika urinaria.

8. Untuk mengetahui pengobatan dari kanker vesika.

1

Page 2: makalah Ca vesika Urinaria

BAB II

ISI

I. KONSEP DASAR PENYAKIT

A. Definisi

Lansia /Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara

perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/ mengganti dan

mempertahankan fungsi normalnya, sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi

dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Dan proses menua merupakan proses yang

terus-menerus (berlanjut) secara alamiah. Dimulai sejak lahir dan umumnya dialami

pada semua makhluk hidup (Wahjudi, 2000).

Kanker adalah Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gangguan

pertumbuhan selular dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit

tunggal (Marilynn E. Doenges, Rencana Askep.)

Kanker istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan malignan dalam setiap

bagian tubuh. Pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang

dengan mengorbankan manusia yang menjadi hospesnya. (Sue Hinchliff, Kamus

Keperawatan).

Dinding vesika urinaria dilapisi oleh sel transisional dan sel skuamosa. Lebih dari

90% kanker vesika urinaria berasal dari sel transisional dan disebut karsinoma sel

transisional, sisanya adalah karsinoma sel skuamosa.

B. Etiologi

Penyebab yang pasti dari kanker vesika urinaria tidak diketahui. Tetapi penelitian

telah menunjukkan bahwa kanker ini memiliki beberapa faktor resiko:

2

Page 3: makalah Ca vesika Urinaria

1. Usia, resiko terjadinya kanker kandung kemih meningkat sejalan dengan

pertambahan usia.

2. Merokok,merupakan faktor resiko utama

3. Lingkungan kerja

Beberapa pekerja memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker ini

karena di tempatnya bekerja ditemukan bahan-bahan karsinogenik (penyebab

kanker). Misalnya pekerja industri karet, kimia, kulit.

- Infeksi, terutama infeksi parasit (skistosomiasis).

- Pemakaian siklofosfamid atau arsenik untuk mengobati kanker dan penyakit

lainnya.

- Ras, orang kulit putih memiliki resiko 2 kali lebih besar, resiko terkecil terdapat

pada orang Asia.

- Pria, memiliki resiko 2-3 kali lebih besar.

- Riwayat keluarga

Orang-orang yang keluarganya ada yang menderita kanker kandung kemih memiliki

resiko lebih tinggi untuk menderita kanker ini. Peneliti sedang mempelajari adanya

perubahan gen tertentu yang mungkin meningkatkan resiko terjadinya kanker ini.

3

Page 4: makalah Ca vesika Urinaria

C. Patofisiologi

buli-buli

- pekerja di pabrik kimia, laboratorium- Perokok yang mengandung amin aromatic- Infeksi saluran Kemih- Kopi, pemanis buatan- Terlalu banyak mengunakan obat-obatan

Ca. Buli-buli

Metastase

Invasi pada bladder

retensi urine:sulit/sukar kencing

Penatalaksanaan

______________________________________________________________

Kemoterapi

Tak adekuat terapi

__________________________________________________________

4

Oklusi ureter/Pelvic Renal

Hydronefrosis

- Nyeri Suprapubik

- Nyeri Pinggang

Refluks

Ginjal membesarNyeri

Ulserasi

Infeksi Sekunder

- Panas waktu kening

- Merasa panas dan tubuh lemah

- Kencing bercampur darah

(Hematuria)

Nyeri

Operasi

Imun menurun Resti Infeksia

Efek samping

kemoterapi

Diskontinuitas

jaringan

sosio ekonomi

perubahan kes

situasi krisi

kurangnya informasi

tentang penyakit

takut kurangnya pengetahuan

Cemas

Nyeri

Resti integritas menurun

Resti kerusakan membran

Intoleransi aktivitas

Panas tubuh & lemah

nafsu makan menurun

Hb menurunResti kurangya

volume cairan

Page 5: makalah Ca vesika Urinaria

D. Manifestasi klinis

Gejalanya bisa berupa:

1. Hematuria (adanya darah dalam kencing)

2. Rasa terbakar atau nyeri ketika berkemin

3. Desakan untuk berkemih

4. Sering berkemih terutama malam hari dan pada fase selanjutnya sukar kencing

5. Badan terasa panas dan lemah

6. Nyeri pinggang karena tekanan saraf

7. Nyeri pada satu sisi karena hydronefrosis

Gejala dari kanker vesika uranaria menyerupai gejala infeksi kandung kemih (sititis)

dan kedua penyakit ini bisa terjadi secara bersamaan.

Patut dicurigai suatu kanker jika dengan pengobatan standar untuk infeksi, gejalanya

tidak menghilang.

E. Penatalaksanaan Medis

Faktor-faktor yang mempengaruhi rencana pengobatan mliputi jenis tumor, kedalam

invasi tumor dalam kandung kemih, penyebaran penyakit, dan keadan umum klien.

Factor-faktor tersebut penting dalam rencana perawatan klien. Reseksi transurethral

(TUR) dan vulgrasi digunakan pada karsinoma insitu atau untuk lesi permukaan yang

kecil. Karena kecepatan kambuhnya tinggi, kemoterapi intravesikal atau

immunoterapi mungkin dianjurkan. Tiopeta, mitomicin, dan doksorubinsin adalah

agen yang telah digunakan untuk pengobatan intravesikal. Terapi laser juga sebuah

terapi yang mungkin untuk klien dengan lesi kecil. Reseksi kandung kemih segmental

digunakan untuk tumor besar dan tunggal pada puncak kandung kemih atau dinding

laterala atau untuk adenokarsinoma.

Ketika tumor itu incasif atau tidak dapat ditangani atau dikontrol dengan pendekatan

yang konservatif, sistektomi adalah pengobatan pilihan. Sistektomi sederhana pada

seorang pria meliputi pengangkatan kandung kemih, prostate dan vesicaurinaria;

sedangkan pada seorang wanita meliputi pengangkatan kandung kemih dan uretra.

Iversi urinarius setelah sistektomi dapat dicapai dengan menggunakan sebuah segmen

5

Page 6: makalah Ca vesika Urinaria

ileum untuk membentuk sebuah salauran antara ureter dan abdomen eksternal.

Pilihan lain bagi klien mungkin pembentukan reservoir ileum kontinen yang tidak

membutuhkan apparatus penampungan eksternal.

Terapi radiasi untuk kanker kandung kemih sebagai modalitas penatalaksanaan

tunggal, untuk penyakit invasive yang mempeunyai kemungkinan sembuh rta-rata

16-30%, ini lebih rendah daripada penatalaksanaan sistektomi, tetapi radiasi dapat

digunakan pada klien yang tidak ditangani dengan pembedahan. Tidak ada regimen

kemoterapi pasti yang telah dianjurkan untuk pengobatan kanker kemih tahap lanjut.

F. Pemeriksaan Diagnostik

1. Tidak ada tes screening dini yang akurat untuk menemukan penyakit ini, namun

dapat dilakukan sitologi urine untuk melihat adanya sel kanker. Lavase kandung

kemih dengan salin mungkin akurat. Aliran sitometri dari urine untuk memeriksa

ploidi DNA. Pielogram IV untuk mengevaluasi traktus urinarius bagian atas dan

pengisian kandung kemih. Biopsy pada daerah yang dicurigai.

2. Pemeriksaan air kemih menunjukkan adanya darah dan sel-sel kanker.

3. Sistografi atau urografi intravena bisa menunjukkan adanya ketidakteraturan

pada garis luar dinding kandung kemih.

4. USG, CT scan atau MRI bisa menunjukkan adanya kelainan dalam kandung

kemih.

5. Sistoskopi dilakukan untuk melihat kandung kemih secara langsung dan

mengambil contoh jaringan untuk pemeriksaan mikroskopik.

6. Kadang sistoskopi digunakan untuk mengangkat kanker

6

Page 7: makalah Ca vesika Urinaria

II. Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian

Aktivitas/Istirahat

Gejala : Merasa lemah dan letih

Tanda : Perubahan kesadaran

Sirkulasi

Gejala : Perubahan tekanan darah normal (hipertensi)

Tanda : Tekanan darah meningkat, takikardia, bradikardia, disritmia

Integritas Ego

Gejala : Perubahan tingkah laku atau kepribadian

Tanda : Cemas, mudah tersinggung

Eleminasi

Gejala : Perubahan gejala BAK

Tanda : Nyeri saat BAK, Urine bewarna merah

Makanan & Cairan

Gejala : Mual muntah

Tanda : Muntah

Neurosensori

Gejala : Kehilangan kesadaran sementara (Vertigo)

Tanda : Perubahan kesadaran sampai koma, perubahan mental

Nyeri/Kenyamanan

Gejala : Sakit pada daerah abdomen

Tanda : Wajah menyeringai, respon menarik pada rangsangan nyeri

Interaksi Sosial

Gejala : Perubahan interaksi dengan orang lain

Tanda : Rasa tak berdaya, menolak jika diajak berkomunikasi

Keamanan

Gejala : Trauma baru

Tanda :Terjadi kekambuhan lagi

Seksualisasi

Gejala : Tidak ada sedikitnya tiga silus menstruasi berturut-turut

7

Page 8: makalah Ca vesika Urinaria

Tanda : Atrofi payudara, amenorea

Penyuluhan/Pembelajaran

Gejala : Riwayat keluarga lebih tinggi dari normal untuk insiden depresi

Tanda : Prestasi akademik tinggi

B. Diagnosa Keperawatan

1. Cemas/ takut berhubungan dengan situasi krisis (pre op), perubahan kesehatan,

sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian,

pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan

mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat,

kemampuan menolong diri, stimulasi simpatetik.

2. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan

jaringan syaraf, infiltrasi system suplai syaraf, obtruksi jalur syaraf, inflamasi),

efek samping terapi kanker ditandai dengan klien mengatakan nyeri, klien sulit

tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri kelelahan.

3. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan

hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekuensi kemoterapi,

radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea),

emosional distress, fatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan

klien mengatakan intake tidak adekuat, hilangnya rasa kecap 20 % atau lebih di

bawah ideal, penurunan massa otot dan lemak subkutan, konstipasi, abdominal

cramping.

4. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan

berhubungan dengan kurangnya informasi, interprestasi, keterbatasan kognitif

ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan

miskonsepsi, tidak akurat dalam mengikuti intruksi/ pencegahan komplikasi.

5. Resiko tinggi kerusakan memberan mukosa mulut berhubungan dengan efek

samping kemoterapi dan radiasi atau radioterapi.

8

Page 9: makalah Ca vesika Urinaria

C. Perencanaan

1. Cemas/ takut berhubungan dengan situasi krisis (pre op), perubahan kesehatan,

sosio ekonomi, peran dan fungsi, bentuk interaksi, persiapan kematian,

pemisahan dengan keluarga ditandai dengan peningkatan tegangan, kelelahan

mengekspresikan kecanggungan peran, perasaan tergantung, tidak adekuat,

kemampuan menolong diri, stimulasi simpatetik.

Tujuan :

- Klien dapat mengurangi rasa cemas

- Rileks dan dapat melihat dirinya secara objektif

- Menunjukkan koping yang efektif sertamampu berpartisipasi dalam

pengobatan

Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam

cemas klien berkurang

Intervensi :

a. Tentukan pengalaman klien sebelumnya terhadap penyakit yang

dideritanya.

Rasional : Data-data mengenai pengalaman klien sebelumnya akan

memberikan dasar untuk penyuluhan dan menghindari

adanya duplikasi .

b. Berikan informasi tentang prognosis secara akurat.

Rasional : Pemberian informasi dapat membantu klien dalam

memahami proses penyakitnya.

c. Berikan kesempatan pada klien untuk mengekspresikan rasa marah, takut,

konfrontasi. Beri informasi dengan emosi wajar dan ekspresi yang sesuai.

Rasional : Dapat menurunkan kecemasan klien.

d. Jelaskan pengobatan, tujuan dan efek samping, bantu

klien ,mempersiapkan diri dalam pengobatan

Rasional : Membantu klien dalam memahami kebutuhan utuk

pengobatan dan efek sampingnya

e. Catat koping yang tidak efektif seperti kurang interaksi social,

ketidakberdayaan dll.

9

Page 10: makalah Ca vesika Urinaria

Rasional : Mengetahui dan menggali pola koping serta mengatasi atau

memberikan solusi dalam upaya meningkatkan kekuatan

dalam mengatasi kecemasan.

2. Nyeri (akut) berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan

jaringan syaraf, infiltrasi system suplai syaraf, obtruksi jalur syaraf, inflamasi),

efek samping terapi kanker ditandai dengan klien mengatakan nyeri, klien sulit

tidur, tidak mampu memusatkan perhatian, ekspresi nyeri kelelahan.

Tujuan :

- Klien mampu mengotrol nyeri dengan melakukan aktifitas

- Melaporkan nyeri yang dialaminya

- Mengikuti program pengobatan

- Mendemontrasikan tehnik relaksasi dan pengalihan rasa nyeri melalui

aktifitas yang mungkin

Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam nyeri

klien berkurang

Intervensi :

a. Tentukan riwayat nyeri, lokasi, durasi dan intensitas

Rasional : Memberikan informasi yang diperlukan untuk merencanakn

asuhan.

b. Evaluasi terapi: Pembedahan, radiasi, kemoterapi, bioterapi, ajarkan klien

dan keluarga tentang cara menghadapinya.

Rasional : Untuk mengetahui terapi yang dilakukan sesuai atau tidak,

atau malah menyebabkan komplikasi.

c. Berikan pengalihan seperti reposisi dan aktifitas menyenangkan seperti

mendengarkan music atau nonton TV.

Rasional : Untuk meningkatkan kenyamanan dan mengalihkan

perhatian klien dari rasa nyeri.

d. Menganjurkan tehnik pengangan stress (tehnik relaksasi, visualisai,

bimbingan), gembira dan berikan sentuhan terapeutik.

Rasional : Meningkatkan kontol diri atas efek samping dengan

menurunkan stress dan ansietas.

10

Page 11: makalah Ca vesika Urinaria

e. Evaluasi nyeri dan berikan pengobatan bila perlu

Rasional : Untuk mengetahui efektifitas penanganan nyeri, tingkat nyeri

dan sejauh mana klien mampu menahannya serta untuk

mengetahui kebutuhan klien akan obat-obatan anti nyeri.

3. Gangguan nutrisi (kurang dari kebutuhan tubuh) berhubungan dengan

hipermetabolik yang berhubungan dengan kanker, konsekuensi kemoterapi,

radiasi, pembedahan (anoreksia, iritasi lambung, kurangnya rasa kecap, nausea),

emosional distress, fatigue, ketidakmampuan mengontrol nyeri ditandai dengan

klien mengatakan intake tidak adekuat, hilangnya rasa kecap 20 % atau lebih di

bawah ideal, penurunan massa otot dan lemak subkutan, konstipasi, abdominal

cramping.

Tujuan :

- Klien menunjukkan berat badan stabil, hasil lab normal dan tidak ada tanda

malnutrisi

- Menyatakan pengertiannya terhadap perlunya intake yang adekuat

- Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan

penyakitnya

- Berpartisipasi dalam penatalaksanaan diet yang berhubungan dengan

penyakitnya

Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam berat

badan klien stabil.

Intervensi :

a. Monitor intake makanan setiap hari, apakah klien makan sesuai dengan

kebutuhannya.

Rasional : Memberikan informasi tentang status gizi klien.

b. Timbang dan ukur berat badan, ukur trisep serta amati penurunan berat

badan.

Rasional : Memberikan informasi tentang penambahan dan

penurunan berat badan klien.

11

Page 12: makalah Ca vesika Urinaria

c. Kaji pucat, dan penyembuhan yang lambat dan pembesaran kelenjar

parotis.

Rasional : Menunjukkan keadaan gizi klien yang buruk.

d. Anjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi kalori dengan intake

cairan yang adekuat. anjurkan pula makanan kecil untuk klien.

Rasional : Kalori merupakan sumber energy.

e. Kontrol faktor lingkungan seperti bau busuk atau bising. hindarkan

makanan yang terlalu manis, lemak dan pedas.

Rasional : Mencegah mual muntah, distensti berlebihan, dyspepsia yang

menyebabkn penurunan nafsu makan seta mengurangi

stimulus berhaya yang dapat meningkatkan ansietas.

4. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit, prognosis dan pengobatan

berhubungan dengan kurangnya informasi, interprestasi, keterbatasan kognitif

ditandai dengan sering bertanya, menyatakan masalahnya, pernyataan

miskonsepsi, tidak akurat dalam mengikuti intruksi/pencegahan komplikasi.

Tujuan :

- Klien dapat mengatakan secara akurat tentang diagnosis dan pengobatan

pada tingkatan siap

- Mengikuti prosedur dengan baik dan menjelaskan tentang alas an

mengikuti prosedur tersebut.

- Mempunyai inisiatif dalam perubahan gaya hidup dan berpartisipasi dalam

pengobatan.

- Bekerja sama dalam pengobatan.

Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam

pengetahuan klien tentang penyakit bertambah.

Intervensi :

a). Review pengertian klien dan keluarga tentang pengobatan dan akibatnya

Rasional : Menghindari adanya duplikasi dan pengurangan

terhadap pengetahuan klien

12

Page 13: makalah Ca vesika Urinaria

b). Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatannya

Rasional : Ceritakan kepada klien tentang pengalaman klien yang lain

yang mendertia kanker.

c). Membantu klien dalam memahami proses keperawatan

Rasional : Membantu klien dalam memahami proses penyakit

d). Berikan bimbingan kepada klien / sebelum mengikuti prosedur

pengobatan, terapi yang lama dan pengobatan, komplkasi

Rasional : Jujur pada klien

e). Anjurkan klien memberikan umpan balik verbal dan mengoreksi

miskonsepsi tentang penyakitnya

Rasional : Mengetahui sampai sejauh mana pemahaman klien dan

keluarga mengenai penyakit klien.

5. Resiko tinggi kerusakan membran mukosa mulut berhubungan dengan efek

samping kemoterapi dan radiasi atau radioterapi.

Tujuan :

- Membran mukosa tidak menunjukkan kerusakan, terbebas dari inflasmasi

dan ulerasi

- Klien mengungkapkan faktor penyebab secara verbal

- Klien mampu mendemontrasikan tehnik mempertahankan/menjaga

Kriteria Hasil : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam

membran mukosa klien tidak menunjukkan kerusakan.

Intervensi :

1). kaji kesehatan gigi dan mulut pada saat pertemuan dengan klien dan secara

periodik

Rasional : Mengkaji proses penyembuhan dan tanda – tanda dan

infeksi memberikan informasi penting untuk

mengembangkan rencana keperawatan.

2. Kaji rongga mulut setiap hari, amati perubahan membran mukosa.Amati

tanda terbakar di mulut, perubahan suara, rasa kecap dan kekentalan ludah.

13

Page 14: makalah Ca vesika Urinaria

Rasional : Masalah dengan kesehatan mulut mempengaruhi

pemasukan makanan dan minuman.

3). Diskusikan dengan klien tentang metode pemeliharaan oral hygiene

Rasional : Mencari alternatif lain mengenai pemeliharaan mulut dan

gigi.

4). Intruksikan perubahan pola diet misalnya hindari makanan panas, pedas,

asam, hindarkan makanan yang keras.

Rasional : Mencegah rasa tidak nyaman dan iritasi lanjut pada

membran mukosa.

5). Amati dan jelaskan pada klien tentang tanda superinfeksi oral.

Rasional : Agar klien mengetahui dan segera memberitahu apabila ada

tanda-tanda tersebut.

14

Page 15: makalah Ca vesika Urinaria

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

Diharapkan kepada seluruh mahasiswa agar bisa menerapkan asuhan keperawatan

tersebut ketika melaksanakan praktek lapangan, serta mahasiswa bisa mengetahui apa saja

yang perlu dilakukan pada saat kita menemui pasien dengan sepsis. Kita sebagai pemberi

perawatan dan penyuluhan agar lebih memperhatikan setiap tindakan yang kita berikan

kepada pasien. Berikan penyuluhan kepada kluarga dan klien untuk mengurangi komplikasi

yang terjadi.

15

Page 16: makalah Ca vesika Urinaria

DAFTER PUSTAKA

Smeltzer C, Suzanne, Bare G Brenda, 2001. Keperawatan medikal bedah. edisi 8,

volume 2 EGC, Jakarta.

Doengoes, Marllyn. 2000. Rencana asuhan keperawatan.Edisi 3. EGC. Jakarta

Hotma Rumahorbo, Skb ( Asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem

endokrin). EGC.

Patofisiologi (Konsep klinis proses-proses penyakit) Edisi 6

16