tugas ksl
DESCRIPTION
freeeTRANSCRIPT
III.1. Long Term Evolution (LTE)
III.2.1 Definisi LTE
Walaupun teknologi 3G memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan teknologi
2G, masih ada kesempatan bagi servis provider nirkabel untuk meningkatkan
permintaan broadband nirkabel dan mengambil keuntungan dari teknologi inovasi yang
meningkatkan perekonomian dari perluasan jaringan mobile broadband. Akibatnya, ada
peluang peningkatan pendapatan dari pertambahan jumlah konsumen dan profesional
bisnis yang menuntut pengalaman dan aplikasi sama yang mereka nikmati di jalur
sambungan kabel dapat dialihkan dengan menggunakan jaringan nirkabel sehingga
pelanggan dapat menikmatinya dimana saja mereka kehendaki, konten yang dinginkan
baik secara stasioner ataupun mobile(bergerak ).
Solusinya adalah LTE, (3GPP Long Term Evolution), generasi di luar jaringan
3G. Selain tetap memungkinkan untuk perpindahan aplikasi mobile Internet seperti
Voice over IP (VoIP), video streaming, musik download, mobile TV dan banyak lainnya,
jaringan LTE juga akan menyediakan kapasitas untuk mendukung sebuah lonjakan
permintaan untuk konektivitas dari generasi baru dari perangkat konsumen yang
dirancang untuk aplikasi mobile yang baru.
LTE sebenarnya merupakan evolusi dari GSM dan WCDMA 3GPP. LTE
merupakan evolusi alami dari 3GPP jaringan GSM dan WCDMA. LTE juga merupakan
bagian dari evolusi 3GPP2 network CDMA. LTE sendiri adalah sebuah paradigma baru
dalam jaringan akses, dengan teknik modulasi baru, OFDM (Orthogonal Frekuensi Divisi
Multiplex), dan teknologi antena, MIMO (Multiple Input Multiple Output).
III.2.2 Arsitektur Jaringan LTE
Unsur Utama Jaringan LTE
E-UTRAN terdiri dari e-NodeBs, terdiri dari user plane dan control plane.
The EPC terdiri dari MME, S-GW dan P-GW
Network Interface dari LTE
E-NodeB saling berhubungan satu sama lain dengan menggunakan interface
X2, yang memungkinkan transmisi data dan sinyal secara langsung.
S1 adalah interface antara e-NodeB dan EPC, lebih khusus untuk MME
melalui S1-MME dan S-GW melalui S1-U
eNB
MME / S-GW MME / S-GW
eNB
eNB
S1 S1
X2 E-UTRAN
Arsitektur Jaringan LTE
internet
eNB
RB Control
Connection Mobility Cont.
eNB MeasurementConfiguration & Provision
Dynamic Resource Allocation (Scheduler)
PDCP
PHY
MME
S-GW
S1MAC
Inter Cell RRM
Radio Admission Control
RLC
E-UTRAN EPC
RRC
Mobility Anchoring
EPS Bearer Control
Idle State Mobility Handling
NAS Security
P-GW
UE IP address allocation
Packet Filtering
Tumpukan Protokol Arsitektur Jaringan LTE
Fungsi Enhanced NodeB (eNobeB)
Fungsi Manajemen Resource Radio
Kompresi header IP dan enkripsi aliran data pengguna
Pemilihan sebuah MME di bagian UE, bila tidak ada routing ke MME dapat
ditentukan dari informasi yang diberikan oleh UE
Routing data User Plane terhadap Serving Gateway
Penjadwalan dan transmisi pesan (berasal dari MME)
Penjadwalan dan transmisi informasi broadcast (berasal dari MME)
Pengukuran dan pelaporan pengukuran konfigurasi untuk mobilitas dan
penjadwalan.
Fungsi Management Mobility Entity (MME)
Prosesd pensinyalan dan keamanan Non Access Stratum (NAS);
kontrol Keamanan AS (Access Stratum);
Penanganan mobilitas Idle ;
Kontrol pembawa EPS (Evolved Packet System);
Dukungan paging, handover, roaming dan otentikasi.
Fungsi Packet Data Network-Gateway (P-GW)
Setiap pengguna berdasarkan packet filtering
Alokasi alamat IP untuk User Equitment (UE)
Pelaksanaan kebijakan
Paket routing/forwad antara Serving Gateway dan external data Network
Charging UL dan DL
Paket penyaringan
Fungsi Serving Gateway
Paket routing/forwad antara eNB, PDN GW dan SGSN
Idle Mode paket Buffering dan pemberitahuan ke MME
Mengatur jalur user plane ke eNB baru saat handover
Mendukung panahanan secara sah
Pengaturan mobilitas antar jaringan 3GPP
III.2.3 Jaringan Akses dari LTE
Jaringan akses yang digunakan pada LTE adalah Orthogonal Frequency Division
Multiplex Access (OFDMA) untuk downlink dan Single Carrier - Frequency Division
Multiplex Access (SC-FDMA) untul uplink. OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing) adalah sebuah teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah
frekuensi (multicarrier) yang saling tegak lurus (orthogonal). Masing-masing sub-carrier
tersebut dimodulasikan dengan teknik modulasi konvensional pada rasio symbol yang
rendah. Prinsip kerja dari OFDM dapat dijelaskan sebagai berikut.
Deretan data informasi yang akan dikirim dikonversikan kedalam bentuk parallel,
sehingga bila bit rate semula adalah R , maka bit rate di tiap-tiap jalur parallel adalah
R/M dimana M adalah jumlah jalur parallel (sama dengan jumlah sub-carrier). Setelah
itu, modulasi dilakukan pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi ini bisa berupa BPSK, QPSK,
QAM atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut sering digunakan pada OFDM. Kemudian
sinyal yang telah termodulasi tersebut diaplikasikan ke dalam Inverse Discrete Fourier
Transform (IDFT), untuk pembuatan simbol OFDM. Penggunaan IDFT ini memungkinkan
pengalokasian frekuensi yang saling tegak lurus (orthogonal). Setelah itu simbol-simbol
OFDM dikonversikan lagi kedalam bentuk serial, dan kemudian sinyal dikirim.
OFDM & OFDMA
OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah teknologi modulasi
multiplexing, membagi bandwidth sistem menjadi subcarrier orthogonal. Cycle
Prefix (CP) dimasukkan antara simbol-simbol OFDM untuk menghindari ISI.
OFDMA adalah teknologi multi-akses yang berhubungan dengan OFDM, digunakan
dalam downlink LTE. OFDMA apada dasarnya kombinasi dari TDMA dan FDMA.
Keuntungan: efisiensi pemanfaatan spektrum tinggi karena subcarrier orthogonal
tidak perlu melindungi bandwidth. Dukungan terhadap adaptasi jaringan frekuensi
otomatis dan penjadwalan. Mudah untuk menggabungkan dengan MIMO.
Kerugian: Persyaratan Ketat sinkronisasi domain waktu-frekuensi. PAPR tinggi.
DFT-S-OFDM & SC-FDMA
DFT-S-OFDM (Diskrit Fourier Transform Spread OFDM) adalah teknologi
modulasi multiplexing yang digunakan dalam uplink LTE, yang serupa dengan
OFDM tapi dapat melepaskan keterbatasan UE disebabkan oleh PAPR tinggi.
Setiap user diberikan bagian dari bandwidth sistem.
SC-FDMA (Single Carrier Frequency Division Multiple Mengakses) adalah
teknologi multi-akses yang berhubungan dengan DFT-S-OFDM.
Keuntungan : pemanfaatan efisiensi spektrum bandwidth tinggi karena
pengguna tidak perlu melindungi bandwith ortogonal. PAPR rendah.
Skema tugas subcarrier termasuk cara melokalisir dan cara distribusi.
III.2.4 Antena LTE
LTE memanfaatkan teknologi smart antenna untuk mencapai throughput dan
efisiensi spectrum yang lebih tinggi. MIMO merupakan salah satu teknologi smart
antenna. MIMO (multiple input,multiple output) adalah teknologi antena untuk
komunikasi nirkabel di mana beberapa antena yang digunakan pada sisi sumber
(transmitter) dan tujuan (receiver). Antena di setiap ujung sirkuit komunikasi
digabungkan untuk meminimalisasi kesalahan dan mengoptimalkan kecepatan
data. MIMO adalah salah satu dari beberapa bentuk teknologi smart antena, lainnya
adalah MISO (multiple input, Single output) dan Simo (Single input,multiple output).
Dalam konvensional komunikasi nirkabel, sebuah antena digunakan pada
sumber, dan satu antenna juga digunakan di penerima. Dalam beberapa kasus, ini bisa
menimbulkan masalah dengan efek multipath. Ketika medan elektromagnetik bertemu
dengan hambatan seperti g bukit, lembah, bangunan, dan kabel utilitas maka
gelombang menjadi tersebar dan dengan demikian gelombang tersebut mengambil
banyak path(jalan) untuk sampai tujuan. Keterlambatan sebagian gelombang tersebut
menyebabkan terjadinya masalah seperti fading, cut-out (efek tebing), dan resepsi yang
sebentar (picket fencing). Dalam sistem komunikasi digital seperti Internet nirkabel, itu
dapat menyebabkan penurunan dalam kecepatan data dan peningkatan jumlah
kesalahan.
Penggunaan dua atau lebih antenna secara disepanjang transmisi dari beberapa
sinyal (Satu untuk masing-masing antena) pada sumber dan tujuan, menghilangkan
masalah yang disebabkan oleh propagasi gelombang multipath, dan bahkan dapat
mengambil keuntungan dari efek ini. Teknologi MIMO telah menimbulkan ketertarikan
karena kemungkinan aplikasi dalam digital televisi (DTV), jaringan area lokal nirkabel
(WLAN), jaringan area metropolitan (Mans), dan komunikasi mobile.
Teknologi nirkabel Multiple-input multiple-output (MIMO) dengan menggunakan
beberapa antena pada pemancar dan penerima untuk menghasilkan kapasitas
penguatan secara signifikan lebih daru sistem single-input single-output (SISO) yang
menggunakan bandwidth dan daya pancar yang sama. Telah terbukti bahwa kapasitas
dari sistem MIMO meningkat linier dengan jumlah antenna yang digunakan.
III.2.5 Link Budget
Uplink
Downlink
Link
Budget ini bertujuan untuk menghitung radius sel dimana radius sel dapat dihitung
dengan MAPL dengan menggunakan model propagasi
• Dua faktor kunci dalam menghitung Link Budget:
MAPL (Maximum Allowed Path Loss)
Model Propagasi
MAPL = EIRP – Minimum Signal Strength Required + ∑ Gain -∑ Loss - ∑ Margin
Dimana :
EIRP = Max Tx Power – Loss Kabel – Body Loss + Antenna Gain
MSSR = Rx Sensitivity – Antenna Gain + Cable Loss + Body Loss + Interferenci
margin
Proses Perhitungan MAPL
III.2.6 Struktur Frame LTE
Struktur Frame Radio LTE Didukung oleh:
Tipe 1, dengan menggunakan FDD
Tipe 2, dengan menggunakan TDD
Struktur Frame Radio FDD:
LTE menggunakan teknologi OFDM, dengan jarak subcarrier Df = 15kHz dan IFFT 2048-
order. Satuan waktu dalam struktur frame Ts = 1 / (2048 * 15.000) second. Frame radio
FDD adalah 10 ms yang ditampilkan seperti di bawah ini, dimana dibagi menjadi 20 slot
CmHaLuTotal UE )(
)lg())lg(55.69.44()lg(82.13)lg(9.333.46 dHHfLu BSBS
)8.0)lg(56.1()7.0)lg(1.1()( fHfHa UEUE
Cost231-Hata Model
System parameter
System Frequency Band, Bandwidth, duplex mode
EIRP
BS Tx Power, Antenna Gain, Feeder loss
Minimum Receiver Signal Level
Receiver sensitivity, Noise Figure, Demodulation Threshold,
Antenna gain, feeder loss, body loss.
System gain, Margin, Loss
MIMO Gain, other gain
Shadow Fading Margin, Interference margin
Penetration losss
sehingga setiap slot memiliki waktu 0.5ms. Satu slot terdiri dari 7 Simbol OFDM secara
berturut-turut di bawah konfigurasi CP Normal.
Struktur Frame Radio TDD:
#0 #1 #2 #3 #19#18
One radio frame, Tf = 307200Ts = 10 ms
One slot, Tslot = 15360Ts = 0.5 ms
One subframe FDD Radio Frame Structure
TDD juga menggunakan OFDM, dengan spasi subcarrier dan satuan waktu yang sama
dengan FDD. Struktur frame serupa dengan FDD. Frame radio 10 ms ditampilkan seperti
di bawah ini, dibagi menjadi 20 slot masing masing slot memiliki waktu 0.5ms.
Konfigurasi frame uplink-downlink adalah 10 ms yang ditampilkan pada table di bawah
ini.
One slot, Tslot=15360Ts
GP UpPTSDwPTS
One radio frame, Tf = 307200Ts = 10 ms
One half-frame, 153600Ts = 5 ms
30720Ts
One subframe, 30720Ts
GP UpPTSDwPTS
Subframe #2 Subframe #3 Subframe #4Subframe #0 Subframe #5 Subframe #7 Subframe #8 Subframe #9
D: Downlink subframe U: Uplink subframe S: Special subframe
Panjang Konfigurasi CP :
Cyclic Prefix (CP) diterapkan untuk menghilangkan ISI (Inter-system Interference) dari
OFDM.
Panjang CP terkait dengan radius cakupan. CP Normal dapat memenuhi kebutuhan
umum. Memperluas CP bertujuan untuk cakupan yang lebih luas.
Semakin panjang CP, overheading lebih tinggi.
III.2.7 Perbandingan antara LTE, UMTS & GSM
Perbandingan Coverag Link Budget
GSM UMTS LTE
Hard HandoverHHO margin (1 dB)
Fast fading margin Rx sensitivity
Terutama tergantung
pada peralatan (BTS
& MS)
Soft HandoverSHO gain (3-5dB)
Fast fading Margin Rx sensitivity
Tergantung pada
kedua BTS dan
kinerja UE dan jenis
layanan
Hard HandoverHHO margin (sedikit
lebih kecil dibandingkan
dengan GSM
No Fast Fading Margin Rx sensitivity
Sama dengan UMTS dan
berkaitan dengan
bandwidth (RB
kuantitas)
Perbandingan Kapasitas Dimensi
GSM UMTS LTE
Hard bloking Kapasitas tergantung
pada hardware Fokus pada Voice Kapasitas dimensi
berdasrakan B-erlang Cell load
Traffic per channel
Soft bloking Kapasitas berkaitan
dengan beberapa factor: Cakupan, cell load, model
traffic
Voice dan data Kapasitas Dimensi
berdasarkan rumus kurva
Cell load :(UL) interference &
Power (DL)
Soft bloking Kapasitas berkaitan
dengan beberapa factor :Bandwidth, daya
eNodeB, perencanaan
frekuensi
Terfokus pada PS Kapasitas Dimensi
berdasarkan simulasi Semi-static Monte Cario
Cell load :RB (UL dan DL)