tugas komunikasi dalam keperawatan
TRANSCRIPT
Tugas komunikasi dalam keperawatan
Script:
Pasien Ny. T umur 40 tahun dengan status bpjs, datang dengan keluarganya dengan keluhan sakit perut dibagian kanan bawah ke Puskesmas Moch.Ramdan . Pasien dan keluarga disambut oleh petugas pendaftaran dan dilakukan pendataan. Kemudian keluarga mengambil nomor antrian dan pasien ditempatkan diruang tunggu pasien. Setelah 10 menit menunggu, Seorang perawat, Ns A memanggil pasien Ny T masuk keruang pemeriksaan (BP) . Didalam ruang pemeriksaan ternyata keluarga sangat mengharapkan adanya tindakan yang cepat dari perawat untuk pasien Ny T (keluarga rewel). Tanpa berfikir panjang akhirnya si Ns A mengambil keputusan agar pasien Ny T segera dirujuk ke rumah sakit.
Scene 1 (di pendaftaran)
Bahtiar : Selamat pagi bu, saya mau daftar nih
Ida : Pagi pak, silakan pak ambil nomor antrian nanti saya panggil
10 menit kemudian....
Ida : no 10.....
Bahtiar : iya saya bu
Ida : bapak pernah berobat sebelumnya?
Bahtiar : belum, yang sakit istri saya, ini baru pertama kali berobat ke puskesmas
Ida : pakai umum atau bpjs? kalau bpjs tolong pinjam kartu bpjsnya.
Bahtiar : iya bpjs nih (sambil memberikan kartunya)
Petugas kemudian memberikan daftar kunjungan bpjs dan menyuruh keluarga untuk mengisinya...
Ida : berobat kemana pak? Keluhannya apa?
Bahtiar : nggak tau bu pokoknya keluhannya sakit perut
Rochmah : Iya bu sakit nich perutnya.
Ida : O... gitu silakan tunggu diatas, nanti ada perawat yang manggil
Bahtiar : lama nggak, soalnya sakitnya kayaknya udah parah
Ida : tunggu aja pak, nanti juga ada yang manggil kok...
Kemudian pasien dan keluarganya menuju lantai 2 ruang pemeriksaan
Scene 2 (diruang tunggu pemeriksaan (BP))
Rochmah : Aduuuuh!!!
Ana : Kenapa mbak, sakit sekali perutnya????
Rochmah : Iya ... sakit sekali, nggak kuat lagi...
Ana : Bang cepet tanyain udah nomor berapa sekarang, kasian udah kesakitan sekali.
Bahtiar : udah nomor berapa sih? Lama banget (menggerutu..)
Ns Neni R : ny T!!
Bahtiar : iya dok, saya....
Kemudian klg dan ny T masuk keruangan pemeriksaan
Sementara diruang pemeriksaan terjadi dialog antara dokter dengan 2 orang pasien lainnya
dr .Heru :Jadi begitu ya pak, sebaiknya bapak harus sudah mulai mengurangi atau berhenti dari kebiasaan merokok sebelum kondisi paru-parunya semakin memburuk.
Cencen : Tuh kan rasni dengerin, dulu juga dok saya sudah mengingatkan berhenti merokoknya, jangan membandel, apalagi kebiasaan merokoknya didepan anaknya yang masih kecil, kan bahaya...
Rasni : iya cen, dok mulai saat ini saya mau berhenti merokok
Belum juga lama diperiksa.... (baru ditensi)
Bahtiar : gimana dok parah ya, sakitnya apa kira2? Bisa diobatin disini nggak?
Ns Neni R : sabar dong pak ini juga lagi saya tensi dulu ibunya, belum nanti sama dokternya
Bahtiar : kasian lho bu, kan udah kesakitan
Ns Neni R : iya saya tahu, sabar dong pak
Bahtiar : takut kalau ada apa2 bu, makin parah nantinya...
Ns Neni R : iya pak kalau bapak ingin cepat-cepat bawa aja ke rumah sakit aja
Bahtiar : o... mentang-mentang saya pasien bpjs ya?
Rochmah : Jangan gitu atuh bu!!!
Ns Neni R : lho, bapak kan yang minta?
Sedang alot-alotnya terjadi percakapan antara Ns Neni R dan klg tiba-tiba ada perawat Ns Neni M datang menghampiri..
Ns Neni M : Maaf pak, ada kejadian apa ini?
Bahtiar : ini lho bu, si ibu ini nyuruh-nyuruh saya pergi kerumah sakit, mentang-mentang saya bpjs
Ns Neni M : betul begitu teh?
Ns Neni R tidak menjawab tapi dari raut wajahnya tampak masih kesal pada suami pasien
Bahtiar : Gimana nih bu istri saya, kalau didiamkan aja nanti tambah parah, akh payah...
Ns Neni M : Sebentar ya pak, nanti dr nya mau periksa
Bahtiar : kenapa bukan dari tadi bu periksanya, kan saya udah lama nunggu nih
Akhirnya dr heru memeriksa pasien ny R dan langsung memberikan intruksi kepada Ns Neni M
Dr heru : Seus ibu ini harus segera dirujuk ke rumah sakit, gejalanya seperti terkena serangan appendisitis akut, minta surat rujukan aja nanti biar saya isi dan tanda tangani
Bahtiar : Tau gitu dari awal saya bawa ke rs, nggak perlu ngantri begini kan jadi buang-buang waktu, payah....
Ns Neni M : Saya mengerti betul dengan keluhan bapak, kami disini mohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan yang bapak dan ibu terima, tapi bapak juga harus mengerti bahwa selain ibu, masih banyak pasien lainnya yang harus kami layani dan tentang teman saya itu, beliau tidak sungguh-sungguh dengan ucapannya, ternyata setelah dr yang periksa memang betul ibu harus segera dirujuk karena kondisi penyakitnya, bukan karena bpjs, justru dengan adanya bpjs kami harus melakukan alur yang semestinya kami lakukan disini.
Bahtiar : dan sekarang apalagi yang harus kita tunggu disini....
Ns Neni M : Sekarang dr sedang mengisi surat rujukannya pak, bagaimana kalau sambil menunggu surat rujukannya beres saya tawarkan ambulance buat ibu supaya bisa dipersiapkan dari sekarang sekalian dengan perawat yang akan mengantarnya.
Bahtiar : terima kasih bu nggak perlu, saya bawa kendaraan sendiri.
Ns Neni M : Tapi pak, kalau tidak pakai ambulance dari sini artinya tidak diantar oleh perawat
Bahtiar : Nggak apa-apa yang penting surat rujukannya dikasih kan?
Ns Neni M : baik pak!
Ns Neni R : Ini pak surat rujukannya, saya atas nama pribadi minta maaf atas kejadian tadi
Bahtiar : iya sama-sama
Akhirnya pasien dan keluarga berangkat menuju kerumah sakit membawa surat rujukan dari puskesmas tanpa diantar oleh perawat.
Susunan Pemain
Sutradara : Cencen HS
Skenario : Ana Ratnaningsih
Kameramen : Rasni
Editor : Erlin Marlinda
Pasien 1 : Rochmah
Keluarga pasien 1 : Bahtiar
: Ana Ratnaningsih
Dokter : M. Khairuddin
Perawat 1 : Neni Rachmayati
Perawat 2 : Neni Mulyani
Pasien 2 :Rasni
Kelurga Pasien 2 : Cencen HS
Petugas Pendaftaran : Ida Rosida
ANALISA SCRIPT:
1. Bagian dari komunikasi non- theurapeutik diperlihatkan oleh:
a. Ns. Neni R ditandai oleh adanya ucapan, intonasi, mimik wajah gestur tubuh yang kurang mengenakan diperlihatkan selama dialog dengan keluarga pasien (Tn.B)
b. dr.H yang kurang memberikan informasi secara jelas dan diterima oleh pasien dan keluarga sehingga menimbulkan kekecewaan.
c. Tn. B yang memperlihatkan sikap dan tindakan yang kurang baik, bisa menimbulkan kesalahfahaman dan perasaan sakit hati. Hal ini dipicu oleh adanya faktor stress dan karakter budaya yang berbeda.
2. Bagian dari komunikasi theurapeutik diperlihatkan oleh:
a. Ns Neni M ditandai dengan adanya sikap profesional perawat dalam menghadapi situasi yang kurang menguntungkan, mampu menghadirkan diri secara teurapeutik; baik fisik maupun psikologis, verbal maupun non-verbal, menghargai klien sehingga menumbuhkan sikap saling percaya.
b. Dari ciri - ciri komunikasi terapeutik Ns Neni sudah melakukannya dengan baik yaitu :
Keikhlasan Seorang perawat mampu menyatakan apa yang dia inginkan untuk membantu
memulihkan kondisi pasien dengan cara yang tidak mengecam, pada saat itu pula kapasitas yang dimiliki untuk mencapai hubungan yang saling menguntungkan akan meningkat secara bermakna.
EmpatiSeorang perawat harus berusaha keras untuk mengetahui secara pasti yang dipikirkan dan dialami pasien.
KehangatanSeorang perawat juga harus menghadirkan suasana yang hangat dengan pasien atau keluarga yang dapat dikomunikasikan secara verbal dan non verbal. Penampilan yang tenang, suara yang meyakinkan, dan penanganan tangan yang halus menunjukkan rasa belas kasihan atau kasih sayang petugas kesehatan terhadap pasien.