tugas individu sains keperawatan

41
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan suatu ilmu yang memandang dan meyakini bahwa setiap individu merupakan mahluk yang unik, sehingga dalam pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat pada setiap pasien berbeda-beda yang didasarkan dari tingkat ketidakmampuan pasien akibat masalah kesehatan yang dihadapinya. Orem menekankan bahwa seorang perawat itu adalah “diri sendiri” karena pada saat seseorang membutuhkan pelayanan kesehatan, individu tersebut diharapkan mampu untuk menentukan kondisi apa dan kapan individu tersebut membutuhkan perawatan. Teori Dorothea E. Orem yang dikenal dengan Self-Care Deficit merupakan landasan bagi perawat untuk memampukan seseorang untuk merawat dirinya sendiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan

Upload: minanton-sevennain

Post on 14-May-2017

247 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Individu Sains Keperawatan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan merupakan suatu ilmu yang memandang dan meyakini bahwa

setiap individu merupakan mahluk yang unik, sehingga dalam pelayanan

keperawatan, asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat pada setiap pasien

berbeda-beda yang didasarkan dari tingkat ketidakmampuan pasien akibat

masalah kesehatan yang dihadapinya.

Orem menekankan bahwa seorang perawat itu adalah “diri sendiri” karena

pada saat seseorang membutuhkan pelayanan kesehatan, individu tersebut

diharapkan mampu untuk menentukan kondisi apa dan kapan individu tersebut

membutuhkan perawatan.

Teori Dorothea E. Orem yang dikenal dengan Self-Care Deficit merupakan

landasan bagi perawat untuk memampukan seseorang untuk merawat dirinya

sendiri sehingga tercapai kemampuan untuk mempertahankan kesehatan dan

kesejahteraannya. Teori ini juga menempatkan pasien dalam posisi independent,

karena menurut Orem, self care merupakan suatu perilaku yang dapat dipelajari.

Dalam melakukan proses keperawatan pada pasien , setelah melakukan

pengkajian pada pasien, berdasarkan data-data yang ditemukan , dalam

merumuskan perencanaan perawat diharapkan mampu untuk memberikan

penilaian pada pasien apakah termasuk dalam Wholly Compensatory System,

Partly Compensatory System atau Suportive educative System.

1

Page 2: Tugas Individu Sains Keperawatan

2

Bantuan tersebut dapat melibatkan keluarga seperti dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari yaitu : personal hygiene, membantu memberikan makan.

Dengan pengarahan dan bimbingan yang diberikan pada pasien dan keluarga

tindakan keperawatan tersebut dapat dilakukan oleh pasien atau keluarga.

Keadaan ini dapat terjadi bila perawat menyadari pentingnya kemandirian

seorang pasien agar ikut bertanggung jawab dan terlibat dalam tindakan

keperawatan sesuai dengan kondisinya saat itu.

Penerapan teori self care sangat perlu dan harus diterapkan pada pasien yang

mengalami self-care deficit sehingga bila pasien tersebut sudah berada dalam

keluarga , kelompok atau masyarakat akan mengurangi tingkat ketergantungan

pasien dan kwalitas hidup dapat dipertahankan atau ditingkatkan menjadi keadaan

sejahtera atau Well-being.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Memberikan uraian tentang penerapan model keperawatan self-care deficit

theory dalam proses keperawatan pada pasien Gagal Jantung Kongestive.

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan defenisi self-care

b. Menjelaskan defenisi self-care deficit

c. Menjelaskan teori nursing system

d. Menjelaskan paradigma keperawatan menurut Orem

e. Menjelaskan Proses Keperawatan dalam teori Orem

Page 3: Tugas Individu Sains Keperawatan

3

f. Menganalisa aplikasi teori self care deficit dalam proses keperawatan

pada pasien Gagal Jantung Kongestive.

Page 4: Tugas Individu Sains Keperawatan

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Orem melabel teori self-care defisitnya sebagai teori umum yang terdiri dari tiga

( 3 ) teori yang saling berhubungan :

1. Teori self-care yang menggambarkan mengapa dan bagaimana seseorang

merawat diri.

2. Teori sel-care deficit yang menggambarkan dan menjelaskan mengapa

seseorang diberi bantuan dalam perawatan.

3. Teori nursing system yang menggambarkan dan menjelaskan hubungan yang

harus dihasilkan dan dipertahankan oleh perawat

A. Konsep Self-Care

Kegiatan praktek dimana seseorang memulai dan menunjukkan

kepentingannya dalam mempertahankan kehidupan, kesehatan dan

kesejahteraannya, maksudnya tidak ada keterbatasan pada sesorang untuk

melakuakn perawatan bagi dirinya sendiri, termasuk memberikan perawatan

bagi kepentingan orang lain.

Teori self – care menyebutkan bahwa merawat diri dan ketergantungan dalam

perawatan diri adalah suatu perilaku yang dipelajari setiap individu, untuk

mempertahankan hidup, kesehatan dan kehidupan yang lebih baik.

Teori self-care didasarkan pada empat ( 4 ) konsep dasar :

4

Page 5: Tugas Individu Sains Keperawatan

5

1. Self – Care

Adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang matang, diinisiasi dan dilakukan

oleh orang dewasa, memiliki kerangka waktu dan kepentingan mereka

didalam mempertahankan hidup, kesehatan, pertumbuhan individu yang

berkesinambungan. Hal ini dibutuhkan agar individu tersebut dapat

melakukan fungsi dan mengatur perkembangan.

2. Self – Care Agency

Adalah suatu kemampuan yang kompleks dan kematangan seseorang

untuk mengenal dan memenuhi kebutuhan secara terus menerus sehingga

dengan tindakan tersebut dapat mengatur fungsi dan perkembangan

mereka.Adalah kemampuan seseorang untuk menampilkan aktivitas

perawatan dirinya.

3. Self – Care Requisites / Self Care Needs

Merupakan suatu rumusan dan pengekspresian wawasan tentang tindakan

untuk dilakukan yang diketahui bahwa hal itu penting untuk pengaturan

dari fungsi dan perkembangan seseorang , berkesinambungan atau di

bawah kondisi-kondisi yang spesifik. Ada dua ( 2 ) perumusan self-care

requisites :

a. Faktor-faktor yang dikontrol dan dilakukan untuk memelihara fungsi

dan perkembangan seseorang dalam norma yang sesuai dengan

kehidupan, kesehatan dan kehidupan yang lebih baik.

b. Kealamian dari tindakan yang diperlukan.

Page 6: Tugas Individu Sains Keperawatan

6

Ada 3 kategori dalam self care Requisites yaitu :

a. Universal Requisites ( untuk semua orang )

Universal Requisites bertujuan untuk memenuhi self-care atau

ketergantungan perawatan yang diketahui atau divalidasi berdasarkan

struktur seseorang atau integritas fungsional pada berbagai siklus

kehidupan.

Di bawah ini ada delapan ( 8 ) self care requisites yang umumnya

disarankan pada pada orang dewasa atau anak-anak yaitu :

1). Mempertahankan intake udara yang cukup

2). Mempertahankan intake makanan yang cukup

3). Mempertahankan intake cairan yang cukup

4). Menetapkan perawatan yang dihubungkan dengan eliminasi dan

exkresi

5). Mempertahankan keseimbangan aktivitas dan istirahat

6). Mempertahankan keseimbangan kesendirian dan interaksi sosial

7). Menghindari bahaya-bahaya dalam kehidupan, fungsi seseorang dan

kehidupan yang baik

8). Meningkatkan fungsi seseoran dan mengembangkannya di dalam

kelompok sosial yang sesuai dengan potensi orang tersebut,

mengetahui keterbatasan seseorang dan keiginan/hasrat seseorang

untuk menjadi normal. Hal yang normal ini digunakan di dalam

merasakan hal-hal yang esensial sesuai dengan genetik dan

karakteristik serta talenta seseorang.

Page 7: Tugas Individu Sains Keperawatan

7

b. Developmental Self Care Deficit

Terdiri dari tiga ( 3 ) yaitu :

1). Menetapkan kondisi-kondisi yang meningkatkan perkembangan

2). Mengembangkan diri

3). Mencegah atau mengatasi akibat-akibat dari kondisi seseorang dan

situasi kehidupan yang dapat mempengaruhi perkembangan

individu

c. Health Deviation Requisites

Kebutuhan berkaitan dengan adanya penyimpangan status kesehatan

seperti : kondisi sakit atau injury, yang dapat menurunkan kemampuan

individu untuk memenuhi kebutuhan self-carenya baik secara

permanent atau temporer, sehingga individu tersebut memerlukan

bantuan orang lain, kebutuhan ini meliputi mencari pengobatan yang

tepat dan aman, menyadari dampak patologi penyakit, memilih

prosedur diagnostik, terapi dan rehabilitasi yang tepat dan efektif,

memodifikasi konsep diri agar dapat menerima status kesehatannya

dan mengatasi hal tersebut, belajar hidup dengan keterbatasan sebagai

dampak dari kondisi patologis, efek pengobatan dan diagnostic serta

selalu meningkatkan kemampuan.

4. Theraupetic Self - Care Demand

Kebutuhan theraupetic self-care diperlukan oleh seseorang bila

seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan self carenya sesuai dengan

waktu yang ditentukan. Metode-metode yang layak digunakan yaitu :

Page 8: Tugas Individu Sains Keperawatan

8

1). Menguasai atau melaksanakan factor-faktor yang diperlukan

/diharuskan , nilai-nilai yang mengatur fungsi seseorang

( kecukupan udara, cairan dan makanan).

2). Memenuhi elemen-elemen aktivitas yang diperlukan/diharuskan

( mempertahankan, meningkatkan, mencegah dan menetapkan).

Theraupetic self care ini dibutuhkan setiap waktu

1). Menggambarkan faktor-faktor pada pasien atau lingkungan yang

harus dipenuhi demi untuk kehidupan atau kesehatan.

2). Mengenal tingkatan instrumental yang efektif dari tekhnologi yang

dipilih dan tehnik spesifik yang digunakan, perobahan atau

beberapa cara untuk mengawasi pasien atau faktor-faktor

lingkungan.

B. Konsep Self-Care Defisit

Gambaran konseptual penerima asuhan keperawatan sebagai seseorang yang

tidak mampu melakukan perawatan dirinya secara terus menerus atau

keperawatan mandiri terhadap hal- hal yang berkaitan dengan kesehatannya.

Orem mengidentifikasi lima ( 5 ) metode yang dapat digunakan dalam

menyelesaikan self-care deficit :

1. Aktivitas yang dilakukan orang lain

2. Memberikan petunjuk dan pengarahan

3. Memberikan dukungan fisik dan phsicologis

Page 9: Tugas Individu Sains Keperawatan

9

4. Memberikan dan memelihara lingkungan yang mendukung pengembangan

personal

5. Pendidikan

Perawat dapat membantu individu dengan menggunakan beberapa atau semua

metode tersebut dalam memenuhi self – carenya.

C. Nursing system

Teori ini bertujuan agar perawat melakukan suatu tindakan pada seseorang.

Nursing system adalah system tindakan yang dirancanag Keperawatan dapat

diberikan jika ada self care deficit , self-care agency dan kebutuhan self-care

theraupetik. Sedangkan nursing agency adalah kemampuan seorang perawat

untuk mengetahui dan membantu orang lain untuk menemukan kebutuhan

self-care theraupetiknya.

Orem mengidentifikasi tiga ( 3 ) klassifikasi nursing system yaitu :

1. Wholly Compensatory system

Nurse Action

Adalah suatu situasi dimana klien tidak mampu melakukan self-carenya

sendiri secara mandiri sehingga perlu mendapatkan bantuan dari seorang

perawat. Ada tiga ( 3 ) kondisi yang termasuk kategori ini yaitu : tidak

dapat melakukan tindakan self-care misalnya penderita koma, dapat

Acomplishes patient’s therapeutic self - care

Compensates for patient’s inability to engage in self - care

Supports and protects patient

Page 10: Tugas Individu Sains Keperawatan

10

membuat keputusan, observasi atau pilihan tentang self care tetapi tidak

dapat melakukan ambulasi dan pergerakan manipulatif, tidak dapat

membuat keputusan yang tepat tentang self carenya.

3. Partly Compensatory System

Nurse Action

Patient

care

4. Supportive-educative system

Patient

Nurse Action

Pada system ini seseorang dapat membentuk internal atau eksternal

self-care tapi tidak dapat melakukan tanpa bantuan.

Performs some self – care measures for patient

Compensates for self – care limitations of patient

Assits patient as required

Performs some self-care measures

Accepts care and assistance from nurse

Acomplishes self-care

Regulates the exercise and development of self-care agenscy

Regulates self care agency

Page 11: Tugas Individu Sains Keperawatan

11

D. Paradigma Keperawatan Menurut Orem

a. Manusia/klien

Suatu kesatuan yang dipandang sebagai fungsi biologically, symbolically

dan socially yang memprakarsai/menginisiasi dan melakukan aktivitas

self-care dalam kepentingan untuk mempertahankan kehidupan, kesehatan,

kesejahteraan. Aktivitas self-care untuk memenuhi kebutuhan : udara,

cairan, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat, solitude dan interaksi

sosial, mencegah bahaya-bahaya yang dapat terjadi dalam kehidupan dan

meningkatkan fungsi kehidupan.

b. Lingkungan

Berhubungan dengan individu, menyatu dan mempunyai system interaksi

c. Sehat

Sehat merupakan suatu pernyataan yang dikarakteristikkan dengan

kesehatan atau perkembangan yang menyeluruh dari fungsi tubuh dan

fungsi mental. Hal ini termasuk fisik, phsicologik, interpersonal dan

aspek-aspek social. Well-being/kesejahteraan merupakan suatu pernyataan

yang dikarakteristikkan oleh pengalaman-pengalaman dari kepuasan,

kesenangan , kebahagiaan, pengalaman spiritual, tercapainya self ideal dan

hubungan personal yang berkesinambungan. Well-being dihubungkan

dengan kesehatan , usaha yang sukses dan tersedianya sumber-sumber

yang memadai.

Page 12: Tugas Individu Sains Keperawatan

12

d. Keperawatan

Merupakan suatu bantuan yang diberikan pada bayi, anak, dewasa yang

mengalami ketergantungan baik keseluruhan atau sebagian. Bantuan ini

juga diberikan perawat pada seseorang ketika orang-orang yang

bertanggung jawab untuk seseorang, misalnya orangtua, wali, orang

dewasa lainnya tidak dapat memberi bantuan atau mengawasinya.

E. Teori Orem Dalam Proses keperawatan

Orem menjelaskan ada tiga ( 3 ) tahap dalam proses keperawatan yang diberi

judul kegiatan proses tekhnologi dari praktek keperawatan. Tahapan tersebut

adalah :

1. Tahap satu ( 1 ) : Diagnosa Keperawatan dan persepsi

Tahap ini menjelaskan mengapa keperawatan dibutuhkan : analisa dan

interpretasi membuat keputusan mengenai keperawatan juga dinamakan

kegiatan manajemen kasus. Diagnosa keperawatan mengharuskan

penelitian dan pengumpulan fakta klien mengenai self-care agent dan

theraupetic self-care demand dan adanya hubungan diantaranya sehingga

dapat ditetapkan self-care deficit. (Orem 2001, p.309). Pada tahap ini

ditentukan juga tujuan untuk memberikan arahan dalam melakukan

tindakan keperawatan. Orem menegaskan bahwa dalam diagnosa

keperawatan didalam pengaturan atau pengobatan, kemampuan klien dan

keluarga dan minat dalam kolaborasi mempengaruhi apa yang perawat

dapat lakukan. Pada tahap ini perawat melakukan pengkajian dan

Page 13: Tugas Individu Sains Keperawatan

13

pengumpulan data berdasarkan enam ( 6 ) area yang ditentukan oleh

Orem, yaitu :

a. status kesehatan perorangan

b. pandangan dokter terhadap kesehatan seseorang

c. pandangan seseorang tentang kesehatan dirinya sndiri

d. tujuan kesehatan di dalam konteks riwayat kesehatan, gaya hidup

dan status kesehatan

e. kebutuhan seseorang terhadap self-care

f. kapasitas seseorang dalam melakukan self-care

Data tertentu dikumpulkan dalam area Universal self-care requisites,

developmental requisites dan helath-deviation self-care requisites serta

hubungan timbale baliknya. Selain itu data yang dikumpulkan juga tentang

pengetahuan, ketrampilan, motivasi dan orientasi klien. Pada tahap

pertama ini, perawat mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan berikut

ini :

a. apakah kebutuhan perawatan therapeutic klien sekarang dan pada

waktu yang akan datang?

b. apakah klien mempunyai self-care demand untuk memenuhi

therapeutic self-care demand?

c. jika demikian apakah sifat dan alas an hal itu ada?

d. apakah klien perlu dibantu untuk menahan diri menggunakan self-

care?apakah untuk melindungi perkembangan kemampuan self-care

dari tujuan therapeutic?

Page 14: Tugas Individu Sains Keperawatan

14

e. Apakah potensi klien untuk menggunakan self-care pada periode yang

akan datang ? pengetahuan self-care meningkat atau mendalam?

Membantu perkembangan pemakaian self-care?efektif dan

konsistensikah masukan self-care ke dalam self-care system dan

kegiatan sehari-hari?

2. Tahap dua ( 2 ) : Mendesain Sistem keperawatan dan perencanaan

Pada tahap dua ini memberikan perawatan pada klien membuat nursing

system yang efisien dan efektif merupakan cara yang valid untuk

membantu klien. Desain tersebut termasuk peran klien dan perawat dalam

self-care yang harus dilakukan untuk memenuhi self-care demand, dan

mengatur self-care agency, melindungi kekuatan self-care agency yang

baru berkembang. Perencanaan adalah arahan dan cara untuk

mengimplementasikan sistem keperawatan dan berhubungan dengan usaha

untuk mendapatkan aktivitas tertentu saat perawat dengan klien dan alat-

alat yang ada siap untuk digunakan.

3. tahap tiga ( 3 ) : Memproduksi dan managemen Sistem keperawatan

Tahap ini dinamakan juga perencanaan dan kontroling. Pengaturan sistem

keperawatan dihasilkan ketika perawat berinteraksi dengan klien dan

melakukan kegiatan yang konsisten untuk memenuhi therapeutik self care

demand, dan mengatur latihan dan pengembangan self-care.perawat

bekerja untuk menghasilkan dan mengatur sitem keperawatan. Selama

interaksi perawat-klien, perawat dapat :

Page 15: Tugas Individu Sains Keperawatan

15

a. Melakukan dan meregulasi tugas self-care untuk klien dan membantu

klien dalam melakukan tugas self-care

b. Mengkoordinasi tugas self-care sistem perawatan dengan komponen

pelayanan kesehatan lain

c. Membantu klien dan keluarga dalam melakukan kegiatan harian untuk

klien dan mendukung keberhasilannya melakukan self-care

d. Menuntun, mengarahkan dan mendukung klien dalam latihannya untuk

meningkatkan self-care

e. Mengarahkan dan mendukung klien untuk sktivitas belajar dan

memberikan isyarat yang baik kapan untuk belajar

f. Menstimulus self-care dengan mengajukan pertanyaan dan

meningkatkan diskusi tentang masalah keperawatan serta

menunjukkan cara melakukan self-care bila kondisi klien

memungkinkan

g. Dukung dan arahkan klien sebagai pengalaman sakitnya atau

ketidakmampuan dan dampak dari perawatan medik dan sebagai

pengalaman yang dibituhkan untuk menggunakan langkah baru self-

care

h. Membuat karakteristik keputusan akan kecukupan dan efisiensi self-

care, pengaturan latihan atau pengembangan self care agency

i. Membuat keputusan tentang hasil dari bantuan perawat terhadap

proses penyembuhan klien dalam sistem keperawatan melalui

perubahan peran perawat-klien

Page 16: Tugas Individu Sains Keperawatan

16

Perbandingan antara proses keperawatan Orem dan proses keperawatan

Proses Keperawatan Proses Keperawatan Orem

1. Pengkajian

2. Diagnosa keperawatan

Step 1. Diagnosa dan persepsi :

menentukan mengapa perawat

dibutuhkan. Menganalisa dan

menginterpretasi- membuat keputusan

yang berkaitan dengan perawatan

3. Perencanaan Step 2 : mendisain sistem keperawatan

dan merencanakan untuk memberikan

perawatan

4. Implementasi

5. Evaluasi

Step 3 : menghasilkan dan mengelola

sistem keperawatan

Jika melihat langkah-langkah proses keperawatan Orem, ada beberapa hal

yang dapat disesuaikan dengan proses keperawatan pada umumnya, langkah-

langkah tersebut adalah :

1. Pengkajian

Pengkajian pada intinya adalah pengumpulan data untukmenentukan

apakah seseorang mengalami masalah ( defisit perawatan diri ). Menurut

Orem seorang perawat harus mampu menentukan keputusan yang diambil

pada sepanjang proses keperawatan. Perawat tidak perlu mengumpulkan

data secara menyeluruh tapi harus mampu mengumpulkan data sesuai

dengan kebutuhan individu. Pengkajian individu meliputi : usia, jenis

kelamin, tinggi badan, berat badan, budaya, ras, status perkawinan, agama

Page 17: Tugas Individu Sains Keperawatan

17

dan pekerjaan klien serta mengkaji tingkat kebutuhan klien akan

perawatan diri, apakah klien dikategorikan dalam Universal requisites,

Developmental self-care requisites, health deviation requisites atau

therapeutic self care demand.

2. Perencanaan

perencanaan adalah tahapan dalam proses keperawatan yang berisi

sejumlah rancangan intervensi yang akan diterapkan pada klien. Pada

tahapan ini sangat penting untuk meminta persetujuan dari klien terhadap

intervensi yang disusun. Menurut Orem (2001) perencanaan

menggambarkan hubungan antara perawat-klien yang membutuhkan

kontrak. Kesepakatan yang timbul dengan klien pada saat diskusi akan

membantu dalam membuat perencanaan yang sesuai kebutuhan klien.

Perencanaan mencakup informasi tentang masalah yang timbul serta hal-

hal yang diharapkan. Perawat perlu memperhatikan kebutuhan klien,

termasuk dalam Wholly Compensatory System, Partly compensatory

system, Supportive educative system.

3. Implementasi

Implementasi adalah aplkasi intervensi yang sudah ditetapkan, sesuai

dengan perencanaan yang telah dibuat. Menurut Orem (2001)

implementasi adalah suatu kerjasama antara perawat dank lien yang saling

melengkapi. Perawat bertindak dengan berbagai cara untuk meningkatkan

kemampuan klien. Tindakan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan

Page 18: Tugas Individu Sains Keperawatan

18

kemampuan self-care klien, memenuhi kebutuhan self care klien dan

menurunkan self-care deficit.

4. Evaluasi

Evaluasi adalah penilaian terhadap pencapaian hasil dari tindakan

keperawatan yang telah dilakukan. Orem tidak membahas secara spesifik,

tetapi ia mengungkapkan bahwa klien membutuhkan kemandirian dalam

mengatasi masalah kesehatannya, oleh karena itu evaluasi difokuskan

pada:

a. kemampuan klien dalam mempertahankan kebutuhan self care

b. kemampuan klien dalam mengatasi defisit perawatan diri dan sampai

sejauh mana perkembangan kemandirian klien

c. kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan perawatan diri

anggota keluarganya yang tidak mampu

Page 19: Tugas Individu Sains Keperawatan

BAB III

APLIKASI PENERAPAN TEORI SELF CARE

DALAM PROSES KEPERAWATAN

A. Gambaran Kasus

Ny. A, usia 62 tahun, berat badan 68 kg, tinggi 153 CM, status Janda, suku Jawa,

agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga , riwayat pendidikan tamat SMP,

jumlah anak 4 dan cucu 9, tinggal bersama anaknya yang pertama beserta 3 orang

cucunya. Ny. A dirawat di bangsal non infeksi dengan diagnosa medis gagal

jantung kongestive dengan riwayat Diabetes Mellitus dan hipertensi yang tidak

terkontrol. Saat ini ny. A menjalani perawatan hari kedua. Kondisi yang

ditemukan saat ini adalah : tingkat kesadaran compos mentis, GCS 14, tekanan

darah 150/110 mmHg, nadi : 126X/menit, RR 30X/menit, ronchi basah pada

kedua basal paru. Ny. A tampak sangat lemah, terdapat oedem pada kedua tungkai

bawah, distensi vena jugularis, terpasang infus, kateter urine, oksigen 6 liter/menit

melalui masker, pengawasan ketat intake dan out put cairan. Untuk memenuhi

kebutuhan sehari-hari Ny. A tidak dapat melakukannya, semua pemenuhan

kebutuhan dibantu seperti makan, minum, mandi, berpakaian, merobah posis dan

buang air besar .

19

Page 20: Tugas Individu Sains Keperawatan

20

B. Aplikasi Teori Orem Pada Proses Keperawatan Ny. A

1. Pengkajian

Berdasarkan teori Self-care, maka hal-hal yang perlu dikaji adalah factor

personal, universal self-care, development self-care, health deviation, medical

problem and plan dan self-care deficit. Data yang dikumpulkan dari Ny. A

adalah sebagai berikut :

Faktor personal : usia 62 tahun, berat badan 68 kg, tinggi 153 CM, status

Janda, suku Jawa, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga , riwayat

pendidikan tamat SMP

Universal self-care : Ny. A tampak sangat lemah, terpasang infus, kateter urine,

oksigen 6 liter/menit melalui masker. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Ny. A tidak dapat melakukannya, semua pemenuhan kebutuhan dibantu seperti

makan, minum, mandi, berpakaian, merobah posis dan buang air besar .

Development self-care : status Janda, , tinggal bersama anaknya yang pertama

beserta 3 orang cucunya ,pekerjaan ibu rumah tangga ,tidak dapat memenuhi

kebutuhan sehari-hari Ny. A tidak dapat melakukannya, semua pemenuhan

kebutuhan dibantu seperti makan, minum, mandi, berpakaian, merobah posis dan

buang air besar .

Health deviation : Aktual gangguan system Kardiovaskuler dan adanya sesak

nafas, tekanan darah tinggi, odem pada ke dua tungkai bawah, distensi vena

jugularis.

Medical problem and plan : Diagnosa medik : gagal jantung kongestive dengan

riwayat diabetis mellitus dan hipertensi yang tidak terkontrol, sesak nafas, oedem

Page 21: Tugas Individu Sains Keperawatan

21

pada kedua tungkai, distensi vena jugularis. Perencanaan : Immobilisasi, monitor

tekanan darah, nadi, pernafasan , monitor tingkat kesadaran, berikan oksigen 6

liter/menit melalui masker, pengawasan intake dan out put cairan, Bantu dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari, motivasi klien dan keluarga dalam menghadapi

penyakit yang diderita.

Self-care deficit : Ketergantungan pasien karena kondisi penyakit sehingga tidak

mampu dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2. Diagnosa Keperawatan

a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas

myocardium, perubahan frekwensi, irama, dan konduksi listrik.

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidak seimbangan antara suplai dan

kebutuhan oksigen, kelemahan umum, imobilisasi

c. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan imobilisasi

3. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini tujuan yang ingin dicapai akibat self-care deficit Ny.A

yaitu terpenuhinya kebutuhan self care dalam kondisi ketidakmampuan yang

dialami akibat proses penyakit, dengan pertimbangan apakah orang yang

bertanggung jawab terhadap Ny. A dalam hal ini anaknya dapat dilibatkan, sehingga

diharapkan nantinya kebutuhan self-care dapat terpenuhi dalam kondisi normal atau

optimal dengan kriteria : bernafas dengan normal, dapat makan dan minum tanpa

Page 22: Tugas Individu Sains Keperawatan

22

dibantu, dapat melakukan eliminasi urine dan buang air besar, dapat melakukan

aktivitas/pergerakan sesuai dengan tingkat toleransinya.

Model sistem keperawatan : Wholly compensatory, dan metode yang dilakukan

membantu, membimbing, mendukung, mengajarkan, intervensi langsung dan

memberikan lingkungan yang nyaman dan aman.

4. Implementasi

a. Perawat bersama pasien dan keluarga melakukan kontrak untuk dapat memenuhi

kebutuhan self-carenya

b. Menentukan hal-hal yang perlu dilakukan baik bagi pasien dan keluarga

c. Bersama pasien dan keluarga mengidentifikasi aktivitas yang dapat dilakukan

pasien dan aktivitas yang perlu mendapat bantuan

d. Membantu, membimbing, mendukung pasien dalam memenuhi kebutuhan sehari-

meningkatkan kemampuannya hari, aktivitas dan kegiatan lain yang mendukung

pasien dan keluarga yang dapat.

e. Keberhasilan dalam mengembalikan fungsi self-care yang normal harus didukung

sepenuhnya oleh perawat dan keluarga

5. Evaluasi

Evaluasi yang dibuat harus berdasarkan dari tujuan yang diharapkan dan

implementasi yang dilakukan pada Ny. A. Hal-hal yang dapat dievaluasi pada Ny. A

meliputi :

Page 23: Tugas Individu Sains Keperawatan

23

a. Terpenuhinya kebutuhan self care terutama yang sangat penting untuk

kehidupan yaitu bernafas, minum, makan, eliminasi bak dan bab, aktivitas dan

istirahat.

b. Ny. A dan keluarga dapat mengerti dan dapat melakukan tindakan yang telah

diajarkan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan self-care Ny.A

c. Komplikasi tidak terjadi akibat adanya imobilisasi , mis : decubitus

d. Penilaian menyeluruh terhadap Wholly compensatory apakah efektif dalam

meningkatkan self care agen Ny.A

Page 24: Tugas Individu Sains Keperawatan

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Teori Sef-Care yang dikemukanan oleh Orem merupakan teori yang

memfokuskan pada kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan self-carenya

secara mandiri apabila hal tersebut memungkin yang ditunjang oleh status kesehatan

dan kesejahteraan yang optimal, dan menekannkan agar seseorang mampu menjadi

self-care agen bagi dirinya sendiri.

Peran perawat pada klien yang tidak mampu melakukan self care ditujukan

kepada proses bagaimana memberi bantuan , mengarahkan, memfasilitasi serta

memotivasi klien untuk memenuhi kebutuhan self-carenya terutama ditujukan kepada

pemenuhan kebutuhan yang sangat vital untuk mempertahankan kehidupan seperti :

udara, cairan, makanan, eliminasi, aktivitas dan istirahat serta interaksi intrapersonal

dan interpersonal. Dalam hal ini perawat bertindak sebagi self care agent untuk klien

tersebut. Proses pemberian bantuan self care ini dapat diterapkan dalam proses

keperawatan yang merupakan metode penyelesaian masalah keperawatan yang

ilmiah.

24

Page 25: Tugas Individu Sains Keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

Doenges E.Marillyn., Moorhouse Frances Mary., Geissler C. Alice (1999).Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Alih bahasa : I Made kariasa, Ni Made Sumarwati.edisi ke 3. EGC. Jakarta.

Kozier Barbara., Erb., Blais., Wilkinson. (1995). Fundamental of Nursing :Concepts,Process, and Practice. 5 th ed. Addison-Wesley Publishing Company, Inc. California.

Orem E Dorothea. (2004). Nursing Concepts of Practice. Mosby. Philadelphia

Tomey Marriner Ann., Alligood Raile Martha. (2006). Nursing Theorists and Their Work. 7 th ed. Mosby. St. Louis.

25

Page 26: Tugas Individu Sains Keperawatan

DAFTAR ISI

halHALAMAN JUDUL…………………………………………………………………iDAFTAR ISI…………………………………………………………………………iiBAB I : PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1-2B. Tujuan Umum..............................................................................................2C. Tujuan Khusus............................................................................................2-3

BAB II : TINJAUAN TEORITIS.................................................................................4A. Konsep Self-Care.......................................................................................4-8B. Konsep Self-Care Deficits..........................................................................8-9C. Nursing System…………………………………………………………9-10D. Paradigma Keperawatan menurut Orem………………………………11-12E. Teori Orem Dalam Proses Keperawatan………………………………12-18

BAB III : APLIKASI PENERAPAN TEORI……………………………………….19 SELF-CARE DALAM PROSES KEPERAWATANA. Gambaran kasus…………………………………………………………..19B. Aplikasi Teori Orem…..………………………………………………20-23

BAB IV : PENUTUPA. Kesimpulan.................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................25

ii

Page 27: Tugas Individu Sains Keperawatan