tugas koefisien partisi
DESCRIPTION
aTRANSCRIPT
![Page 1: TUGAS KOEFISIEN PARTISI](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf8eeb550346703b96fd01/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Bagaimana kondisi asam salisilat dalam pH 3, 4, dan 5. Berapa pKa yang
dimiliki asam salisilat serta koefisien partisi asam salisilat lebih besar dalam
pH berapa?
Jawab:
Asam salisilat memiliki rumus molekul C7H6O3 dan nama IUPAC asam o-
hidroksibenzoat. Asam salisilat mengandung tidak kurang dari 99,5% dan tidak
lebih dari 101,0% C7H6O3, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Berat
molekul dari asam salisilat adalah 138,12 g/ml. Asam salisilat biasanya berbentuk
jarum halus, atau serbuk hablur halus putih; rasa agak manis, tajam dan stabil
diudara. Bentuk sintetis warna putih dan tidak berbau. Asam salisilat sukar larut
dalam air dan dalam benzena, mudah larut dalam etanol dan dalam eter; larut
dalam air mendidih; agak sukar larut dalam kloroform (Depkes RI, 1995). Berikut
adalah struktur molekul asam salisilat.
Gambar 1 Struktur Molekul Asam Salisilat (Depkes RI, 1995)
Asam salisilat mempunyai pKa=3, sehingga dapat diabsorpsi dengan baik
dalam lambung. Efek pH pada ionisasi asam salisilat (pKa=3) dapat dilihat pada
tabel berikut (Staf Pengajar Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2004)
Tabel 1. Persentase ionisasi asam salisilat pada berbagai pH (Staf Pengajar
Departemen Farmakologi FK UNSRI, 2004)
Asam-asam lemah, kelarutan senyawa di dalam air dan lipid bergantung
pada tingkat ionisasi obat, yang selanjutnya bergantung pada pKa asam yang
![Page 2: TUGAS KOEFISIEN PARTISI](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082321/55cf8eeb550346703b96fd01/html5/thumbnails/2.jpg)
terlibat dan pH sekitarnya. Asam lemah akan terabsorpsi lebih efisien dalam
melintasi membaran ketika pH larutan disekitarnya rendah, dan sebagian besar
asam lemah akan berada dalam keadaan tidak terionkan. Pada daerah dengan pH
tinggi, obat yang bersifat asam akan terion dan obat tersebut tidak akan berdifusi
dengan baik melintasi membran lipid hidrofobik (Cairns, 2004).
Berdasarkan tabel diatas, asam salisilat dalam pH 3, pH 4, dan pH 5 %
takterionisasi lebih banyak pada pH 3 yaitu 50%, sedangkan pada pH 4 yaitu
9,09% dan pH 5 yaitu 1%. Obat asam salisilat pada pH 3 lebih banyak
tekterionisasi maka asam salisilat lebih banyak mudah larut dalam lipida, lebih
mudah melalui fase lipida , serta memiliki koefisien partisi lipida-air besar.
DAFTAR PUSTAKA
Cairns, D. 2004. Intisari Kimia Farmasi. Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteraan EGC.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan Republik Indonesia.
Staf Pengajar Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Sriwijaya. 2004. Kumpulan Kuliah Farmakologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.