tugas klp 2 prinsip2 dasar legislasi perawat

17
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan saat ini di masa datang, khususnya pembangunan kesehatan, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan, khususnya bidang keperawatan, harus dilakukan perubahan yang sangat mendasar dalam bidang keperawatan, mencakup segala aspeknya, khususnya pendidikan keperawatan. Penekanan pendidikan bukan lagi hanya pada penguasaan keterampilan melaksanakan asuhan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan medik, akan tetapi pada penumbuhan dan pembinaan sikap dan keterampilan prifesional keperawatan disertai dengan landasan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu keperawtan yang cukup. Seorang perawat yang profesional, harus dihasilkan oleh sistem pendidikan keperawatan yang terintegrasikan dalam sistem pendidikan tinggi nasional, khusunya sistem pendidikan tinggi bidang kesehatan, dengan mutu pendidikan sesuai tuntutan profesi keperawatan, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang keperawatan. Kurikulum disusun berdasarkan kerangka Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 1

Upload: amir-ekha

Post on 30-Jan-2016

401 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

perawat

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan saat

ini di masa datang, khususnya pembangunan kesehatan, pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan, khususnya bidang

keperawatan, harus dilakukan perubahan yang sangat mendasar dalam bidang

keperawatan, mencakup segala aspeknya, khususnya pendidikan keperawatan.

Penekanan pendidikan bukan lagi hanya pada penguasaan keterampilan

melaksanakan asuhan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan medik, akan

tetapi pada penumbuhan dan pembinaan sikap dan keterampilan prifesional

keperawatan disertai dengan landasan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu

keperawtan yang cukup.

Seorang perawat yang profesional, harus dihasilkan oleh sistem

pendidikan keperawatan yang terintegrasikan dalam sistem pendidikan tinggi

nasional, khusunya sistem pendidikan tinggi bidang kesehatan, dengan mutu

pendidikan sesuai tuntutan profesi keperawatan, serta perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi bidang keperawatan. Kurikulum disusun berdasarkan

kerangka konsep yang kokoh disertai dengan berbagai pengalaman belajar

(learning experiences) yang diperlukan, dan dilaksanakan dalam tatanan

pendidikan dan pelayanan yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku

(behavioural change) seperti yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian legislasi?

2. Apa tujuan dari legislasi?

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 1

Page 2: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

3. Apa prinsip dasar legilasi?

4. Apa tahapan-tahapan dalam legislasi?

5. Bagaiamana mekasnisme dalam legislasi?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian legislasi dalam keperawatan

2. Mengetahui tujuan dari legislasi keperawatan

3. Mengetahui prinsip dasar dalam legislasi keperawatan

4. Mengetahui tahapan dari legislasi keperawatan

5. Mengetahui mekasnisme dalam legislasi

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 2

Page 3: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Legislasi Keperawatan

Legislasi keperawatan merupakan bagian integral dari legislasi kesehatan

nasional Indonesia seperti yang tertuang dalam undang-undang RI No.23 tahun

1992 tentang kesehatan dan PP No.32 tahun 1992 tentang tenaga kesehatan. Pada

saat ini, kategori tenaga keperawatan sangat bervariasi sehingga pemberlakuan

legislasi keperawatan sangat penting.

Legislasi Keperawatan adalah proses pembuatan undang-undang atau

penyempurnaan perangkat hukum yang sudah ada yang mempengaruhi ilmu dan

kiat dalam praktik keperawatan (Sand,Robbles1981).

B. Tujuan legislasi.

1. Memberi perlindungan kepada masyarakat terhadap pelayanan keperawatan

yang diberikan

2. Menginformasikan kepada masyarakat tentang pelayanan keperawatan yang

diberikan dan tanggung jawab para praktisi profesional

3. Memelihara kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan

4. Memberi kejelasan batas kewenangan setiap kategori tenaga keperawatan

5. Menjamin adanya perlindungan hukum bagi perawat

6. Memotivasi pengembangan profesi.

7. Meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.

Legislasi keperawatan mencakup 3 ( tiga ) komponen yaitu : Registrasi, sertifikasi

dan lisensi.

C. Prinsip-prinsip Dasar Legislasi Keperawatan

Beberapa prinsip dasar dalam legislasi untuk praktik keperawatan meliputi

hal-hal berikut :

1. Harus jelas membedakan tiap kategori tenaga kesehatan

2. Badan yang mengurus legislasi bertanggungjawab atas sistem pencatatan

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 3

Page 4: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

3. Pemberian lisensi berdasarkan keberhasihan pendidikan dan ujian sesuai

ketetapan

4. Ada batas waktu minimal masa berlaku lisensi yang diberikan

5. Memperinci kegiatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan perawat.

6. Informasi tentang tanggung jawab legal praktik disediakan oleh institusi

pendidikan, profesi dan badan yang mengatur profesi.

D. Tahapan-tahapan Dalam Legislasi keperawatan

1. Registrasi.

Registrasi keperawatan merupakan proses administrasi yang harus

ditempuh oleh seseorang yang ingin melakukan pelayanan keperawatan

kepada orang lain sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang

dimilikinya.

Dengan kata lain registrasi merupakan suatu proses pengakuan terhadap

kemampuan seorang lulusan pendidikan keperawatan untuk mendapatkan

kewenangan dan keabsahan melakukan praktik keperawatan.

Tujuan Registrasi :

a. Menjamin tingkat kemampuan perawat untuk melakukan praktik

keperawatan sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya ( memenuhi

standar mutu )

b. Mempertahankan prosedur penatalaksanaan secara obyektif terhadap kasus

kelalaian tugas atau ketidakmampuan melaksanakan tugas sesuai standar

dan etik profesi

c. Mengidentifikasi jumlah dan kualitas perawat profesional dan vokasional

yang akan melakukan praktik keperawatan sesuai dengan kewenangan dan

kompetensinya

d. Mempertahankan proses pemantauan dan pengendalian jumlah dan

kualitas perawat profesional dan vokasional yang akan melakukan praktik

keperawatan.

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 4

Page 5: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

2. Sertifikasi.

Sertifikasi adalah proses pengakuan terhadap peningkatan pengetahuan,

ketrampilan dan perilaku seorang perawat dengan cara memberikan ijasah atau

serifikat.

Tujuan sertifikasi.

a. Menyatakan pengetahuan, ketrampilan dan perilaku perawat sesuai

dengan pendidikan tambahan yang diikutinya.

b. Menetapkan klasifikasi, tingkat dan lingkup praktik keperawatan sesuai

pendidikan tambahan yang dimilikinya

c. Memenuhi persyaratan registrasi sesuai area praktik keperawatan

d. Memenuhi persyaratan menjalankan praktik keperawatan sesuai area

praktik.

3. Lisensi.

Lisensi adalah pemberian isin melaksanakan praktek keperawatan / Proses

administrasi yang dilakukan oleh suatu badan independen ( Konsil ) berupa

penerbitan/pembuatan surat isin praktek bagi tenaga keperawatan yang akan

melakukan pelayanan/praktik keperawatan sesuai dengan standar profesi

diberbagai tatanan pelayanan kesehatan.

Lisensi berupa kewenangan kepada seorang perawat yang sudah teregistrasi

untuk melaksanakan pelayanan praktik keperawatan.

Tujuan Lisensi.

a. Memberi kejelasan batas kewenangan tiap kategori tenaga keperawatan

untuk melakukan praktik keperawatan

b. Mengesahkan/ memberi bukti untuk melakukan praktik keperawatan

profesional.

c. Meyakinkan masyarakat bahwa yang melakukan praktik mempunyai

kompetensi yang diperlukan.

Dalam KepmenKes no. 1239 tahun 2001 pasal 38, dijelaskan bahwa

perawat yang sengaja :

a. Melakukan praktik keperawatan tanpa isin

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 5

Page 6: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

b. Melakukan praktek keperawatan tanpa mendapat pengakuan

c. Melakukan praktik keperawatan yang tidak sesuai dengan kewenangannya

d. Tidak melaksanakan kewajiban

Akan dipidana sesuai ketentuan peraturan pemerintah PP no. 32 tahun 1996

pasal 33 dan 35.

E. Mekanisme Legislasi Keperawatan

1. Registrasi.

Persyaratan registrasi antara lain berupa kemampuan ( kompetensi ) yang

diakui, tertuang dalam ijazah dan sertifikat.

Registrasi meliputi 2 kegiatan :

a. Registrasi administrasi : kegiatan mendaftarkan diri yang dilakukan setiap

tahun, berlaku untuk perawat profesional dan vokasional

b. registrasi kompetensi adalah registrasi yang dilakukan setiap 5 tahun untuk

memperoleh pengakuan, mendapatkan kewenangan daam melakukan

praktik keperawatan, berlaku bagi perawat profesional.

Perawat yang sudah teregistrasi mendapat surat isin perawat ( SIP ) dan nomor

register. Perawat yang sudah melakukan registrasi akan memperoleh

kewenangan dan hak berikut :

a. melakukan pengkajian

b. melakukan terapi keperawatan

c. melakukan observasi

d. memberikan pendidikan dan konseling kesehatan

e. melakukan intervensi medis yang didelegasikan

f. melakukan evaluasi tindakan keperawatan diberbagai tatanan pelayanan

kesehatan.

Perawat yang tidak teregistrasi, secara hukum tidak memiliki kewenangan dan

hak tersebut. Registrasi berlaku untuk semua perawat profesional yang

bermaksud melakukan praktek keperawatan termasuk lulusan luar negri.

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 6

Page 7: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

Mekanisme registrasi terdiri dari :

a. Mekanisme registrasi administratif

b. Mekenisme registrasi kompetensi. Dilakukan melalui 2 jalur yaitu ujian

registrasi nasional dan pengumpulan angka kredit sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

c. Dalam proses registrasi perawat memperoleh SIP dan no. register.

2. Sertifikasi

a. Perawat teregistrasi mengikuti kursus lanjutan di area khusus praktik

keperawatan yang diselenggarakan oleh institusi yang memenuhi syarat

b. Mengajukan aplikasi disertai dengan kelengkapan dokumen untuk

ditentukan kelayakan diberikan sertifikat

c. Mengikuti proses sertifikasi yang dilakukan oleh konsil keperawatan

d. Perawat register yang memenuhi syarat, diberikan sertifikat oleh konsil

keperawatan untuk melakukan praktik keperawatan lanjut.

3. Lisensi

Perawat yang telah memenuhi proses registrasi mengajukan

permohonan kepada pemerintah untuk memperoleh perizinan/lisensi resmi

dari pemerinrah. Perawat yang telah teregistrasi dan sudah memiliki lisensi

disebut perawat register dan dapat bekerja ditatanan pelayanan kesehatan dan

institusi pendidikan.

F. TATA CARA PERMOHONAN UNTUK MEMPEROLEH SIP/STR, SIK

DAN SIPP

1. Setiap lulusan pendidikan perawat yang akan menjalankan pekerjaan

keperawatan wajib memiliki SIP/STR sebagai persyaratan untuk

mendapatkan SIK dan SIPP.

2. SIP/STR adalah sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk

menjalankan pekerjaan keperawatan di seluruh wilayah Indonesia.

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 7

Page 8: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

REGISTRASI

3. SIK adalah sebagai bukti terulis yang diberikan pada perawat untuk

melakukan praktek keperawatan disarana pelayanan kesehatan.

4. SIPP adalah sebagai bukti tertulis yang diberikan pada perawat untuk

menjalankan praktek keperawatan perorangan/kelompok.

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 8

Sasaran : semua perawat

SIP/STR yang berlaku seluruh Indonesia dan nomor

Registrasi (tetap dan berlaku sepanjang masa)

Pejabat yang mengeluarkan Kepala Dinas Provinsi

Registrasi awal dilakukan oleh setiap perawat segera setelah yang bersangkutan lulus dari pendidikan

Registrasi ulang dilakukan oleh setiap perawat setelah 5 tahun sejak ditetapkan registrasi awal (SIP/STR berlaku setiap 5 tahun)

Rekomendasi Organisasi Profesi

Pimpinan Institusi pendidikan atau

pemohon

Dinas Kesehatan Provinsi (MTKI) /

Daerah

SIP / STR / SIK / SIPP

Uji Kompetensi/ Sertifikat

Kompetensi

Page 9: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

IZIN PRAKTIK PERAWAT

Sasaran : semua perawat yang akan melaksanakan praktik keperawatan

Keluaran proses mendapatkan perisinan praktek perawat : SIK dan atau SIPP ( SIK

dan SIPP hanya berlaku pada satu tempat praktek / praktek perorangan/kelompok.

Pejabat yang berwewenang : kantor dinas kesehatan tempat yg

bersangkutan akan melaksanakan praktik keperawatan

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 9

Registrasi Ulang

6 bulan sebelum berakhir masa berlakunya SIP/STR, mengajukan permohonan ke Organisasi Profesi untuk memperoleh rekomendasi

Mengajukan permohonan registrasi ulang ke Dinas Kesehatan Provinsi (MTKI) / Daerah (Organisasi Profesi) : Fotocopy Ijazah Pendidikan Terakhir, Surat Keterangan Berbadan Sehat, Fotocopy SIP/STR lama, Foto ukuran 3X4

cm dan 4X6 cm, serta Rekomendasi dari Organisasi Profesi

Memiliki SKP (Satuan Kredit Partisipasi) sebanyak yang telah ditetapkan oleh Organisasi Profesi yang terdiri dari : pengalaman kerja minimal 1 tahun

terakhir, melakukan kegiatan ilmiah, pelatihan atau sertifikasi. Tidak sedang menjalani hukuman pelanggaran kode etik, merupakan anggota Organisasi

Profesi, dan membayar biaya administrasi

Page 10: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

Perijinan awal : mengajukan permohonan SIK ke dinas kes. Menggunakan Form

III.dengan melampirkan foto kopi SIP/STR, surat keterangan dokter, surat keterangan

dari pimpinan tempat kerja, rekomendasi dari profesi,foto, menjadi anggota

Organisasi Profesi, bayar administrasi. Permohonan selambat-lambatnya 1 bulan

setelah bekerja.

SIPP AWAL

mengajukan permohonan SIPP ke dinas kes. Menggunakan Form III.dengan

melampirkan foto kopi ijazah terakhir pengalaman bekerja minimal 3 tahun, memiliki

sertifikat BLS /ALSfoto kopi SIP dan foto kopi SIK , surat keterangan dokter, denah

lokasi praktik, perlengkapan alat memenuhi standar, surat keterangan dari pimpinan

tempat kerja, rekomendasi dari profesi,foto, menjadi anggota PPNI, bayar

administrasi. Permohonan selambat-lambatnya 1 bulan setelah bekerja.

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 10

Page 11: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Legislasi keperawatan merupakan bagian integral dari legislasi

kesehatan nasional Indonesia seperti yang tertuang dalam undang-undang RI

No.23 tahun 1992 tentang kesehatan dan PP No.32 tahun 1992 tentang tenaga

kesehatan. Pada saat ini, kategori tenaga keperawatan sangat bervariasi

sehingga pemberlakuan legislasi keperawatan sangat penting, sehingga dalam

praktek keperawatan profesionalnya perawat diharapkan dapat berkolaborasi

dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan asuhan

keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.

.”Pratik Perawat Profesional”. Registrasi keperawatan merupakan proses

administrasi yang harus ditempuh oleh seseorang yang ingin melakukan

pelayanan keperawatan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan atau

kompetensi yang dimilikinya.

Praktik perawat yang dimaksud yaitu melaksanakan tindakan asuhan

keperawatan pada fasilitas pelayanan kesehatan diluar praktik mandiri. Bagi

perawat yang melakukan tindakan asuhan keperawatan pada fasilitas

pelayanan kesehatan wajib memiliki SIK (surat izin kerja).

B. SARAN

Bagi semua tenaga keperawatan diharapkan mampu memahami dan

mengaplikasikan semua hal mengenai prinsip-prinsip legislasi serta hal-hal

yang tercakup di dalamnya yakni Registrasi, Sertifikasi dan Lisensi,sehingga

dapat melaksanakan praktik profesional dengan baik dan aman.

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 11

Page 12: Tugas Klp 2 Prinsip2 Dasar Legislasi Perawat

DAFTAR PUSTAKA

Himpunan Peraturan Perundang-undangan Bidang Tenaga Kesehatan, 2005, Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Departemen

Kesehatan RI.

Robert Prihardjo, Praktik Keperawatan Profesional : Konsep Dasar Dan Hukum, EGC

, Jakarta.

Kusnanto,  Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional, EGC : Jakarta.

Rahardjo, Joko Setijadji dan Adrian Purwanto Rahardjo, 2002,  Aspek Hukum

Pelayanan Kesehatan, CV.Cipta Usaha Makmur : Surabaya.

Prinsip – Prinsip Dasar Legislasi dalam Keperawatan Page 12